Anda di halaman 1dari 11

MAKALAHPATOFISIOLOGI

KEMATIAN JARINGAN DAN NEKROSIS SEL

DOSEN PENGAMPU : Ns. Grace Carol Sipasulta, M. Kep., Sp. Kep. Mat

Disusun Oleh :

FAJRIAH NUR RAHMADANI

KRIS WAHYUDI

MIFTAHURRAHMAH

NUR RACHMI SAUSAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN


KALIMANTAN TIMUR

PRODI D III KEPERAWATAN BALIKPAPAN

TAHUN AJARAN 2017/2018

0
KATA PENGANTAR

puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan
Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya.
Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk
maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini.Akhir kata, kami sampaikan terima
kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah
ini dari awal sampai akhir.Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha
kita.

Balikpapan, 15 Februari 2018

Penyusun

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................1

DAFTAR ISI..........................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................3

A. Latar Belakang...........................................................................................3
B. Rumusan Masalah......................................................................................3
C. Tujuan........................................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................4

A. Pengertian Kematian Jaringan Atau Nekrosis Sel.....................................4


B. Mekanisme Kematian Jaringan Atau Nekrosis Sel....................................4
C. Tahap Kematian Jaringan Atau Nekrosis Sel............................................6
D. Faktor Penyebab Kematian Jaringan Atau Nekrosis Sel...........................6
E. Akibat Dari Kematian Jaringan Dan Nekrosis Sel Bagi Organ Dan
Kelangsungan Hidup Organ.......................................................................8

BAB III PENUTUP...............................................................................................9

A. Kesimpulan................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................10

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Dalam kaitan nya dengan pertumbuhan dan perkambangan sel,


kematian menjadi salah satu aspek yang tidak terelakkan. Beberapa faktor
dapat ,menjadi alasan kematian, yaitu akibat penuaan, kematian
terprogram, dan pengaruh dari lingkungan luar.
       Kematian sekelompok sel atau jaringan pada lokasi tertentu dalam
tubuh disebut Nekrosis.Nekrosis biasa nya disebabkan karena stimulus
yang bersifat patologis. Selain karena stimulus patologis, kematian sel
juga dapat terjadi melalui mekanisme  kaetian sel yang sudah terprogram
dimana setelah mencapai masa hidup tertentu maka sel akan mati.

B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi kematian jaringan atau nekrosis?
2. Apa mekanisme kematian jaringan atau nekrosis?
3. Apa tahap kematian jaringan atau nekrosis?
4. Apa faktor kematian jaringan atau nekrosis?
5. Apa akibat dari kematian jaringan dan nekrosis bagi organ dan
kelangsungan hidup organ?

C. Tujuan
1. Mengetahui definisi kematian jaringan atau nekrosis?
2. Mengetahui mekanisme kematian jaringan atau nekrosis?
3. Mengetahui tahap kematian jaringan atau nekrosis?
4. Mengetahui faktor kematian jaringan atau nekrosis?
5. Mengetahui akibat dari kematian jaringan dan nekrosis bagi organ
dan kelangsungan hidup organ?

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kematian Jaringan atau Nekrosis Sel

Nekrosis merupakan kematian sel sebagai akibat dari adanya


kerusakan selakut atau trauma (misalnya: kekurangan oksigen, perubahan
suhu yang ekstrem, dan cedera mekanis), dimana kematian sel tersebut
terjadi secara tidak terkontrol yang dapat menyebabkan rusaknya sel,
adanya respon peradangan dan sangat berpotensi menyebabkan masalah
kesehatan yang serius. Stimulus yang terlalu berat dan berlangsung lama
serta melebihi kapasitas adaptif sel akan menyebabkan kematian sel di
mana sel tidak mampu lagi mengompensasi tuntutan perubahan.
Sekelompok sel yang mengalami kematian dapat dikenali dengan adanya
enzim-enzim lisis yang melarutkan berbagai unsur sel serta timbulnya
peradangan. Leukosit akan membantu mencerna sel-sel yang mati dan
selanjutnya mulai terjadi perubahan-perubahan secara morfologis.
Nekrosis biasanya disebabkan karena stimulus yang bersifat patologis.
Selain karena stimulus patologis, kematian sel juga dapat terjadi melalui
mekanisme kematian sel yang sudah terprogram di mana setelah mencapai
masa hidup tertentu maka sel akan mati. Mekanisme ini disebut apoptosis,
sel akan menghancurkan dirinya sendiri (bunuh diri/suicide), tetapi
apoptosis dapat juga dipicu oleh keadaan iskemia.

B. Mekanisme Kematian Jaringan atau nekrosis sel

               Seperti yang dijelaskan sejak awal, nekrosis merupakan kematian


sel akibat cedera (jejas) yang bersifat irreversible. Ketika sel mengalami
gangguan, maka sel akan berusaha beradaptasi dengan jalan hipertrofi,
hiperplasia, atrofi, dan metaplasia supaya dapat mengembalikan
keseimbangan tubuh. Namun, ketika sel tidak mampu untuk beradaptasi

4
sel tersebut akan mengalami jejas atau cedera. Jejas tersebut dapat kembali
dalam keadaan normal, apabila penyebab jejas hilang (reversible). Tetapi
ketika jejas tersebut berlangsung secara kontinu, maka akan terjadi jejas
yang bersifat irreversible (tidak bisa kembali normal) dan selanjutnya akan
terjadi kematian sel (Kumar; Cotran & Robbins, 2007).
          Mekanisme cedera secara biokimia adalah sebagai berikut (Kumar;
Cotran & Robbins, 2007):

1. Deplesi ATP
ATP penting bagi setiap proses yang terjadi dalam sel, seperti
mempertahankan osmolaritas seluler, proses transport, sintesis protein,
dan jalur metabolik dasar. Hilangnya sintesis ATP menyebabkan
penutupan segera jalur homeostasis.

2.  Deprivasi oksigen
Kekurangan oksigen mendasari patogenesis jejas sel pada iskemia.

3. Hilangnya homeostasis kalsium


Kalsium bebas sitosol normalnya dipertahankan oleh transpor kalsium
yang bergantung pada ATP. Iskemia atau toksin menyebabkan
masuknya kalsium ekstrasel diikuti pelepasan kalsium dari deposit
intrasel. Peningkatan kalsium sitosol akan menginaktivasi fosfolipase
(pencetus kerusakan membran), protease (katabolisator protein
membran dan struktural), ATPase (mempercepat deplesi ATP), dan
endonuklease (pemecah materi genetik).

4. Defek permeabilitas membran plasma


Membran plasma dpat langsung dirusak oleh toksin bakteri, virus,
komponen komplemen, limfosit sitolitik, agen fisik maupun
kimiawi.Perubahan permeabilitas membran dapat juga disebabkan oleh

5
hilangnya sintesis ATP atau aktivasi fosfolipase yang dimediasi
kalsium.

5. Kerusakan mitokondria
Peningkatan kalsium sitosol, stress oksidatif intrasel dan produk
pemecahan lipid menyebabkan pembentukan saluran membran
mitokondria interna dengan kemampuan konduksi yang tinggi. Pori
nonselektif ini memungkinkan gradien proton melintasi membran
mitokondria sehingga mencegah pembentukan ATP

C. Tahap Kematian Jaringan atau Nekrosis Sel


Urutan kronologis tahapan yang terjadi antara lain.
1.      Pembengkakan sel
2.      Digesti kromatin
3.      Rusaknya membran (plasma dan organel)
4.      Hidrolisis dna
5.      Vakuolasi oleh er
6.      Penghancuran organel
7.      Lisis sel
8.      Pelepasan isi intrasel setelah rusaknya membran plasma adalah
penyebab dari inflamasi / peradangan pada nekrosis.

D. Faktor Penyebab Kematian atau Nekrosis Sel


1. Iskhemi
Iskhemi dapat terjadi karena perbekalan (supply) oksigen dan
makanan untuk suatu alat tubuh terputus.Iskhemi terjadi pada
infak, yaitu kematian jaringan akibat penyumbatan pembuluh
darah.Penyumbatan dapat terjadi akibat pembentukan trombus.
Penyumbatan mengakibatkan anoxia.Nekrosis terutama terjadi
apabila daerah yang terkena tidak mendapat pertolongan sirkulasi
kolateral.Nekrosis lebih mudah terjadi pada jaringan-jaringan yang

6
bersifat rentan terhadap anoxia.Jaringan yang sangat rentan
terhadap anoxia ialah otak.

2. Agens biologik
Toksin bakteri dapat mengakibatkan kerusakan dinding pembuluh
darah dan trombosis.Toksin ini biasanya berasal dari bakteri -
bakteri yang virulen, baik endo maupun eksotoksin.

3. Agens kimia
Dapat eksogen maupun endogen. Meskipun zat kimia merupakan
juga merupakan juga zat yang biasa terdapat pada tubuh, seperti
natrium danglukose, tapi kalau konsentrasinya tinggi dapat
menimbulkan nekrosis akibat gangguan keseimbangan kosmotik
sel. Beberapa zat tertentu dalam konsentrasi yang rendah sudah
dapat merupakan racun dan mematikan sel, sedang yang lain baru
menimbulkan kerusakan jaringan bila konsentrasinya tinggi.

4. Agens fisik
Trauma, suhu yang sangat ekstrem, baik panas maupun dingin,
tenaga listrik, cahaya matahari, tenaga radiasi.Kerusakan sel dapat
terjadi karena timbul kerusakan potoplasma akibat ionisasi atau
tenaga fisik, sehingga timbul kekacauan tata kimia potoplasma dan
inti.

5. Kerentanan (hypersensitivity)
Kerentanan jaringan dapat timbul spontan atau secara di dapat
(acquired) dan menimbulkan reaksi imunologik. Pada seseorang
bersensitif terhadap obat-obatan sulfa dapat timbul nekrosis pada
epitel tubulus ginjal apabila ia makan obat-obatan sulfa. Juga dapat
timbul nekrosis pada pembuluh-pembuluh darah.Dalam imunologi
dikenal reaksi Schwartzman dan reaksi Arthus.        

7
E. Akibat dari Kematian Jaringan dan Nekrosis Bagi Organ dan
Kelangsungan Hidup Organ
a. Sekitar 10% kasus terjadi pada bayi dan anak-anak.
Pada bayi baru lahir, nekrosis kortikalis terjadi karena:
- persalinan yang disertai dengan abruptio placentae – sepsis
bakterialis.

Pada anak-anak, nekrosis kortikalis terjadi karena:


- infeksi
- dehidrasi
- syok

b. Pada dewasa, 30% kasus disebabkan oleh sepsis bakterialis.


Sekitar 50% kasus terjadi pada wanita yang mengalami komplikasi
kehamilan:
- Abroptio placenta
- Placenta previa
- Pendarahan Rahim
- infeksi yang terjadi segera setelah melahirkan (sepsis
puerpurium)
- penyumbatan arteri oleh cairan ketuban (emboli)
- kematian janin di dalam Rahim
- pre-eklamsi(tekanan darah tinggi disertai adanya protein
dalam air kemih atau penimbunan cairan selama kehamilan).

8
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Nekrosis merupakan kematian sel sebagai akibat dari adanya
kerusakan selakut atau trauma (misalnya: kekurangan oksigen, perubahan
suhu yang ekstrem, dan cedera mekanis), dimana kematian sel tersebut
terjadi secara tidak terkontrol yang dapat menyebabkan rusaknya sel,
adanya respon peradangan dan sangat berpotensi menyebabkan masalah
kesehatan yang serius.
               Seperti yang dijelaskan sejak awal, nekrosis merupakan kematian
sel akibat cedera (jejas) yang bersifat irreversible. Ketika sel mengalami
gangguan, maka sel akan berusaha beradaptasi dengan jalan hipertrofi,
hiperplasia, atrofi, dan metaplasia supaya dapat mengembalikan
keseimbangan tubuh. Namun, ketika sel tidak mampu untuk beradaptasi
sel tersebut akan mengalami jejas atau cedera.

9
DAFTAR PUSTAKA

http://novanopbegaul.blogspot.co.id/2015/05/makalah-kematian-sel.html

http://anitarizkyabdullah.blogspot.co.id/2015/11/tahap-tahap-kematian-sel-dan-
tahap.html

http://www.ilmukeperawatan.info/2016/06/kematian-jaringan-dan-nekrosis-
sel.html#ixzz57H8YRnvb

10

Anda mungkin juga menyukai