D
I
S
U
S
U
N
OLEH:
Nim : 1206016
Segala puji terhadap Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmad dan hidayah Nya kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan makalah
sipembaca dan sebangai motivasi buat penulis, kemudian penulis paham dengan
pola pikir dan logika penulis secara mandiri, untuk menjadikan sebagai bahan
bentuk dan serta isinya, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik para
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................
1.2Tujuan...............................................................................................................
1.3Mamfaat.............................................................................................................
2.1 Pengertian...........................................................................................................
2.6 Komplikasi........................................................................................................
2.7 Penatalaksanaan.................................................................................................
BAB IV PEMBAHASAN……………………………………………................
BAB V PENUTUP...............................................................................................
5.1Kesimpulan......................................................................................................
5.2 Saran.................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A .Tujuan umum:
hydrocefalus
B .Tujuan khusus:
1.3 Manfaat
a. Bagi Mahasiswa
b. Bagi Pendidikan
c. Rumah Sakit
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 PENGERTIAN
(Setyanegara, 1998)
magendie.
2.3 ETIOLOGI
Penyebab penyumbatan aliran CSS yang sering terdapat pada bayi adalah:
Kelainan bawaan:
sama sekali atau abnormal ialah lebih sempit dari biasanya. Umumnya
usia.
Infeksi
Perdarahan
Neoplasma
2.4 PATOFISIOLOGI
aliran liguor dan peningkatan tekanan sinus venosa sebagai, konskwensi dari
sutura kranial.
1. TIK yang meninggi: muntah, nyeri kepala, edema pupil saraf otak II
6. Terdapat sunset sign pada bayi (pada mata yang kelihatan hitam-hitamnya,
suborbital
9. Pergerakan mata yang tidak teratur dan nistagmus tak jarang terdapat
10. Kerusakan saraf yang memberi gejala kelainan neurologis berupa
2.6 KOMPLIKASI
1. Peningkatan TIK
2. Kerusakan otak
otak
4. Emboli otak
8. Kematian
1. Peningkatan TIK
2. Pembesaran kepala
3. kerusakan otak
menurun
2.7 PENATALAKSANAAN
serebrospinal.
1972)
b) Drainase Lombo-Peritoneal
merupakan cara yang dianggap terbaik namun, kateter harus diganti sesuai
setelah diagnosis lengkap dan pasien telah di bius total. Dibuat sayatan
sayatan kecil di daerah perut, dibuka rongga perut lalu ditanam selang
selang yang ditanam di bawah kulit hingga tidak terlihat dari luar.
pintasan jenis silicon yang awet, lentur, tidak mudah putus. VRIES (1978)
Pengkajian
menonjol bila menangis, vena terlihat jelas pada kulit kepala, binyi
Diagnosa Keperawatan
yaitu :
Rencana tindakan sesuai teoti yang dirtetapkan olah Suriadi dan Yuliani
3. Atur posisi anak miring kearah yang tidak dilaksanakan tindakan operasi.
4. Jaga posisi kepala tetap sejajar dengan tempat tidur untuk menghindari
vital stabil.
vital.
jam.
8. Ganti posisi setiap dua jam dan jika perlu gunakan matras yang berisi
udara untuk mencegah penekanan yang terlalu lama pada daerah tertentu
1. Laporkan segera jika terjadi perubahan tanda vital atau tingkah laku.
2. Monitor daerah sekitar operasi terhadap adanya tanda-tanda kemerahan
atau pembengkakan.
awalnya.
o Bantu penerimaan orang tua tentang keadaan anak dan dapat berpartisipasi
mengekspresikan perasaan.
o Pelaksanaan
a. Mencegah komplikasi.
operasi.
vital stabil.
vital.
8. Mengganti posisi setiap 2 jam dan jika perlu gunakan matras yang berisi
udara untuk mencegah penekanan yang terlalu lama pada daerah tertentu.
atau pembengakakan.
3. Mempertahankan kondisi terpasangnya shunt tetap baik, jika kondisi shunt
penggantian shunt.
awalnya.
beradaptasi :
mengekspresikan perasaan.
d. Evaluasi
5. Orang tua akan menerima anak dan akan mencari bantuan untuk mengatasi
rasa berduka.
BAB III
TINJAUAN KASUS
Ruang : PICU
I. IDENTITAS
No RM : 91-11-59
Panggilan : “I”
Umur : 10 bulan
Planing IRD in ≠ RL
Cel lab alb glob, Na, KCL
Homeostasis
Baby gram
Masuk ke PICU tanggal 29 Januari 2014 jam 13:01
Ibu mengatakan selama hamil tidak ada keluhan, saat hamil periksa rutin di bidan.
2. Peri natal
3. Post natal
Ibu mengatakan anaknya lahir 1engkap,tidak ada kelainan selama nifas juga tidak
ada keluhan
4. Riwayat penyakit yang pernah diderita
Ibu mengatakan anaknya belum pernah menderita penyakit berat sebelum ini.
5. Riwayat injuri
6. Riwayat Alergi
Ibu mengatakan keluarga tidak ada yang mempunyai riwayat alergi obat atapun
makanan.
1. Riwayat imunisasi
o BCG : 1 x(1 hari setelah lahir di bidan)
o Hepatitis : 1 x (bersama dengan Bcg)
o Dpt, polio, campak, gelum
V. RIWAYAT SOSIAL
1. Yang mengasuh : Kedua orang tuanya
2. Hubungan dengan anggota keluarga : baik
2. Lingkungan rumah
4. Motorik kasar
Ibu pasien tahu kalau anaknya membutuhkan perawatan yang lebih memadai dan
ibu selalu berharap dan minta do’anya anaknya cepat sembuh.
2. Nutrisi
1. Cairan
o PASI semuanya
o Mendapat infus RL 20 Hs/menitmikro
o Injeksi meropenem 160 mg/ 8 jam dlm Nacl 0,9% 30cc
o Transamin 50 mg/ 8 jam
o Ranitidine 5 mg/12 jam
o Obat oral
o Cefixime 30 mg 2x1
o Prednisone 3 mg 3x1
o Piracetam 75 mg 3x1
o Paracetamol 60 mg 3x1
o Diamox 100mg 3x1
o Rifanpicin 75 mg 1x1
o As. Folat 1x1
o Phenobarbital 10 mg 2x1
o Vit B6 1x1
3. Aktivitas
5. Eliminasi
6. Pola hubungan
Hubungan dengan orang tua tidak baik, ditandai dengan anak tidak
sadarkan diri
2. Kulit
3. Kepala
4. Mata
Simetris, bersih tidak ada skret, conjung tiva tidak dinamis, sklera tidak
icterik, pupil isokor, kulit penglihatan tidak baik.
5. Telinga
Bersih, simetris, tidak ada cairan yang keluar, tidak ada ganggungan
pendengaran
6. Hidung
7. Mulut
8. Leher
Simetris tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan uera jugularis
9. Dada
Inpeksi : dada simetris, tidak ada ketinggalan gerak tidak ada luka
10. Abdomen
11. Genetalia
13. Moskuloskutal
09 februari 2014
Baby gram
09 februari 2014
Homeostasis
PPT :34,1 Det 13,3-16
INR : 3,59
Kontrol :13,7 Det
APTT : 94,9 Det 28-35
Kontrol :31,1
BT :2
Informasi lain
diet/asi
Terpasang infus RL 20 Hs/menit mikro
o Injeksi meropenem 160 mg/ 8 jam dlm Nacl 0,9% 30cc
o Transamin 50 mg/ 8 jam
o Ranitidine 5 mg/12 jam
o Obat oral
o Cefixime 30 mg 2x1
o Prednisone 3 mg 3x1
o Piracetam 75 mg 3x1
o Paracetamol 60 mg 3x1
o Diamox 100mg 3x1
o Rifanpicin 75 mg 1x1
o As. Folat 1x1
o Phenobarbital 10 mg 2x1
o Vit B6 1x1
anaknya
Do:
anaknya
XII. DIAGNOSA KEPERAWATAN (PRIORITAS)
Ds:
Do:
BAB IV
PEMBAHASAN
meninggi, muntah, nyeri kepala, edema pupil saraf otak II, pada bayi biasanya
disertai pembesaran tengkorak, kepala bayi terlihat lebih besar bila dibandingkan
dengan tubuh, ubun-ubun besar melebar atau tidak menutup pada waktunya teraba
tegang dan mengkilat dengan perebaran vena di kulit kepala, sutura tengkorak
belum menutup dan teraba melebar, terdapat sunset sign pada bayi (pada mata
terdorong ke bawah oleh tekanan dan penipisan tulang suborbital, sklera mata
tampak di atas iris, pergerakan mata yang tidak teratur dan nistagmus tak jarang
vital.
Kota Medan yaitu hydrocephalus,lalu tanda – tanda yang terjadi sama dengan apa
terlihat lebih besar bila dibandingkan dengan tubuh, ubun-ubun besar melebar
atau tidak menutup pada waktunya teraba tegang dan mengkilat dengan perebaran
vena di kulit kepala, sutura tengkorak belum menutup dan teraba melebar.
Dari kasus di atas penulis dapat memberikan pembahasan adanya
kesesuaian terhadap teori dengan kasus yang ada di RSUD Dr. Pirngadi Kota
Medan baik dari tanda – tanda dalam kasus, lalu penanganan dan tindakan dalam
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
saraf.Keadaan ini disebut hydrocephalus yang berarti “kelebihan air dalam kubah
Ada dua jenis hydrocephalus : nonkomunikans, yaitu aliran cairan dari sistem
ada sumbatan. Sindroma klinis yang berhhubungan dengan dilatasi yang progresif
pada sistem ventrikuler serebral dan kompresi gabungan dari jaringan – jaringan
serebral selama produksi.CSF yang ada menigkatkan kecepatan absorpsi oleh vilii
cairan. Penyebab penyumbatan aliran CSF yang sering terjadi pada bayi dan anak
5.2. Saran
A. Bagi Mahasiswa
Sebagai calon tenaga kesehatan mahasiswa harus mampu dan lebih paham
b. Bagi Pendidikan
baik dan tepat tentang hydrocefalus agar mahasiswa lebih memahami tentang apa
itu hydrocefalus.
c. Rumah Sakit
pelayanan yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan pasien yang menderita
hydrocefalus.
DAFTAR PUSTAKA
http://medlinux.blogspot.com/2007/09/hidrocephalus.html
http://www.ninds.nih.gov/disorders/hydrocephalus/hydrocephalus.htm
10.1136/bmj.327.7428.1408.
Darsono dan Himpunan dokter spesialis saraf indonesia dengan UGM. (2005).