Djoni
Nim : 201111040
PRODI KEPERAWATAN
Kupang
Desember 2021
1. uraikan makna dari identitas nasional dan berikanlah contoh identitas nasional yang
ada di Indonesia!
2. analisis terkait dengan sila-sila Pancasila dilihat dari causa materialis dari Pancasila!
1. Menelusuri arti kata secara etimologis, berarti menelusuri makna dari segi asal katanya.
Referensi yang paling mudah untuk dijadikan sebagai sumber rujukan adalah Kamus Besar
Bahasa Indonesia. Istilah identitas nasional terbentuk oleh dua kata, yaitu identitas
dannasional. Kamus Besar Bahasa Indonesia menjelaskan, bahwa kata identitas berarti “ciri-
ciri atau keadaan khusus seseorang” atau “jati diri”. Kata identitas berasal dari kata
“identity” (Inggris) yang dalam Oxford Advanced Learner’s Dictionary berarti: (1) (C,U)
who or what sb/sth is; (2) (C,U) the characteristics, feelings or beliefs that distinguish people
from others;
(3) the state of feeling of being very similar to and able to understand sb/sth. Berdasarkan
arti kata identitas di dalam kamus tersebut, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kata
identitas menunjuk pada ciri atau penanda yang dimiliki oleh sesorang, pribadi dan dapat
pula kelompok. Penanda pribadi misalkan diwujudkan dalam beberapa bentuk identitas diri,
missal dalam Kartu Tanda Penduduk atau Surat Izin Mengemudi (Tim Penyusun Buku Ajar
MKWU,2016).
Kata nasional berarti bersifat “kebangsaan”; “berkenaan atau berasal dari bangsa
sendiri”; “meliputi suatu bangsa”. Kata nasional berasal dari kata “national” (Inggris) yang
dalam Oxford Advanced Learner’s Dictionary berarti: (1) connected with a particular nation;
shared by a whole nation; (2) owned, controlled or financially supported by the federal,
government. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, “nasional” berarti bersifat kebangsaan;
berkenaan atau berasal dari bangsa sendiri; meliputi suatu bangsa (Tim Penyusun Buku Ajar
MKWU, 2016).
Identitas nasional bangsa Indonesia dalam konteks hubungan internasional juga telah
memiliki dan ditetapkan di dalam Undang-undang Dasar Negara, yaitu bendera negara
adalah sang merah putih, lambang negara adalah garuda Pancasila, bahasa negara sebagai
bahasa persatuan adalah behasa Indonesia, dan lagu kebangsaan adalah Indonesia Raya.
Identitas nasional tersebut menjadikan Negara Kesatuan Republik Indonesia akan semakin
kokoh dan semakin dikenal oleh bangsa dan masyarakat dunia.
Ketiga, identitas nasional penting bagi kewibawaan negara dan bangsa Indonesia.
Apabila telah saling mengenal identitas nasional masing-masing, maka akan tumbuh
pengakuan kedaulatan, rasa saling hormat, saling pengertian, dan menumbuhkan kepercayaan
untuk saling bekerja sama. Identitas nasional penting selalu bersifat terbuka, yaitu: sesuai
dengan budaya yang menjadi “akar”/”nilai”, tetapi selalu terbuka untuk diberi tafsir/bentuk
baru sesuai dengan kebutuhan perkembangan jaman.
2. . Kebudayaan
Causa materialis kedua Pancasila adalah budaya atau kebudayaan
bangsa. Dari segi etimologisnya; kata "Kebudayaan" berasal dari kata Sanskerta budhayah,
ialah bentuk jamak dari budhi yang berarti "budi" atau "akal". Demikian, kebudayaan itu
dapat diartikan "hal-hal yang bersangkutan dengan budi dan akal"(Koentjaraningrat, 1974:
19).Mengikuti arti etimologis kebudayaan, ternyata kebudayaan sangat luas aspeknya.
Kebudayaan merupakan hasil dari akalbudi, dengan demikian keseluruhan hasil akal
manusia, seperti
ilmu, teknologi, ekonomi dan lain-lain termasuk kebudayaan.
Seiring dengan itu, JWM Bakker dalam mencari definisi
kebudayaan menyatakan sekurang-kurangnya terdapat tujuh kategori
arti kebudayaan, masing-masing sebagai berikut.
a) Ahli sosiologi mengerti kebudayaan keseluruhan kecakapan
(adat, akhlak, kesenian, ilmu, dan lain-lain) yang dimiliki
manusia sebagai subjek masyarakat.
b) Ahli Sejarah menekankan pertumbuhan kebudayaan dan
mendefinisikan sebagai warisan sosial atau tradisi.
c) Ahli Filsafat menekankan aspek normatif, kaidah kebudayaan dan
terutama pembinaan nilai dan realisasi cita-cita.
d) Antropologi melihat kebudayaan sebagai tata hidup,
way of life, kelakuan.
e) Psikologi mendekati kebudayaan dari segi
penyesuaian (adjustment) manusia kepada alam
sekelilingnya, kepada syarat hidup (Bakker, 1984: 27-
28).
3. Agama-agama
Causa materialis ketiga Pancasila adalah berbagai agama
yang ada di Indonesia. Sudah sejak dahulu kala dikatakan bangsa
Indonesia adalah bangsa yang beragama, bangsa yang mengakui
adanya Tuhan Yang Maha Esa. Pada waktu meyampaikan pidato
lahirnya Pancasila, Bung Karno mengusulkan prinsip Ketuhanan.
Bangsa Indonesia dengan memiliki prinsip tersebut, dikatakan.
Prinsip Ketuhanan bukan saja bangsa Indonesia ber-Tuhan, tetapi
masing-masing orang Indonesia hendaknya bertuhan Tuhannya
sendiri. Yang Kristen menyembah menurut Tuhan petunjuk Isa al-
Masih, yang Islam bertuhan menurut petunjuk Nabi Muhammad
S.A.W., orang Budha menjalankan ibadatnya menurut kitab-kitab
yang ada padanya (Soekarno, tanpa tahun: 27).
Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia merupakan cita-cita moral bangsa
yang memberikan pedoman dan kekuatan rohaniah bagi bangsa untuk berperilaku luhur
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Pengertian moral adalah norma
adat atau cara hidup. Setiap bangsa di dunia ini memiliki adat atau cara hidup sendiri yang
dirasa
palingsesuai bagi bangsanya, tak terkecuali bagi bangsa Indonesia. Norma adat atau cara hidup
yangsudah disepakati bersama oleh rakyat Indonesia adalah Pancasila. Kelima sila di dalam
Pancasila secara keseluruhan merupakan inti sari nilai-nilai budaya masyarakat Indonesia.
Pancasila sebagai intisari dari nilai-nilai budaya, merupakan cita-cita moral bangsa yang
memberikan pedoman dan kekuatan rokhaniah bagi bangsa untuk berperilaku dengan baik dan
benar.( MKUD 4111)
DAFTAR PUSTAKA