Anda di halaman 1dari 35

PROGRAM

PENANGGULANGAN
TUBERCULOSIS
PENDAHULUAN
Di dunia merupakan peringkat ke 4 setelah
cina,india,dan afrika selatan.
Di indonesia 800.000-900.000 kasus tahun 2013. dan
penemuan kasus baru pertahun mencapai 460.000
kasus
Di bengkulu 20.026 kasus tb paru suspek
TUJUAN
A. Menurunkan angka mortalitas dan
morbiditas Memutuskan rantai penularan
TB
Eliminasi TB
B. KEBIJAKAN
Dilaksanakan dengan disentralisasi
Pelaksana seluruh unit pelayanan kesehatan
Peningkatan mutu :
1. Pelayanan
2. Penggunaan obat yang rasional
3. Panduan obat strategi DOTS ((Directly Observed Treatment
Shortcourse)
Target program :
1. Konversi sputum/ BTA (-) > 80%
2. Sembuh > 85%
- Biaya gratis
- Jaga mutu diagnostik
- Diperlukan sistem pemantauan supervisi dna
evaluasi
- Kerjasama lintas sektoral
STRATEGI DOTS (DIRECTLY OBSERVED
TREATMENT SHORTCOURSE)
Untuk mencegah drop out obat
Untuk mencegah resistensi obat
Menjamin kesembuhan
UNTUK ITU PERLU
PDKT
Pengertian dan kesadaran penderita
Pengawasan dan pengendalian makan
obat
Tiap penderita perlu PMO
D KEGIATAN
Penemuan dan diagnosa penderita
Penentuan klasifikasi penyakit dan tipe TB
Pemeriksaan dahak secara mikroskopis langsung
Pengobatan dan pengawasan pengobatan
Cross check sediaan dahak
Penyuluhan TB
PENGOBATAN TB PARU CARA DULU
DAN
No
STRATEGI DOTSCara dulu Strategi dots
1 Kesembuhan Tidak jelas Jelas
Ada defenisi sembuh
dan ada target sembuh
2 Cara diagnosa Berbeda beda tergantung sama
sarana dan tenaga
3 Obat-obatan Berbeda karena berbagai Sama
faktor Lebih sempurna dan
jelas indikasinya
4 Pengendalian pengobata Lemah PMO merupakan
persyaratan pengobatan
Ada follow up sputum
5 Kerjasam Belum ada Sudah ada komite
nasional
penanggulangan tb paru
PENEMUAN DAN DIAGNOSA PENDERITA
Menduga penderita
 Batuk berdahak selama 3 minggu lebih
 Dahak bercampur darah, sesak napas, dan nyeri dada
 Lemah, lesu
 BB menurun
 Makan kurang
 Keringat malam
 Demam tanpa sebab yang jelas lebih kurang bulan
Mendeteksi/ penemuan penderita
Kunjungan disarana pelayanan kesehatan
(pasif)
pelacakan penderita BTA positif (aktif)
Diagnosis TB
Dilab : sputum S-P-S
Photo rontgen paru : selektif
KLASIFIKASI PENYAKIT DAN TIPE PENDERITA
 Tujuan :
Untuk menetapkan panduan OAT yang sesuai dan dilakukan
sebelum pengobatan dimulai
Klasifikasi
Tb paru BTA +
TB paru BTA –
TB ekstra paru :
TB Ekstra paru Ringan
TB ekstra Paru Berat
CARA PENEMUAN PENDERITA
Passive promitive case finding ------ penjaringan tersangka
penderita yang datang berkunjung ke unit pelayanan
kesehatan dengan meningkatkan penyuluhan TBC kepada
masyarakat.
Bila ditemukan penderita tb paru dengan sputum bta positif,
maka semua orang yang kontak serumah harus diperiksa.
Apabila ada gejala TB harus diperiksa dahaknya.
Bila ditemukan penderita TB anak maka harus dicari
sumber penularannya.
MENDIAGNOSA TB
Dewasa
Didasarkan kepada pmeriksaan mikroskopis dahak. Gejala tersangka tb
Gejala utama : batuk terus menerus dan berdahak selama 3 minggu atau lebih.
Gejala lain :
Dahak bercampur darah, Batuk darah, Sesak nafas dan rasa nyeri didada
Badan lemah (malaise)berat badan menurun berkeringat malam walaupun tanpa
kegiatan , demam meriang lebih dari satu bulan.
Untuk memastikan diagnosis tbc harus dilakukan pemeriksaan dahak SPS.
(sewaktu, pagi, sewaktu). Bila 2 dari 3 spesimen tersebut hasilnya BTA +,
daignosis TBC sudah dapat ditegakan.
ALUR DIAGNOSIS TB PARU
tersangka penderita

Pemeriksaan SPS

Hasil BTA +++/++- Hasil BTA + - - Hasil BTA - - - Pemeriksaan


rogen dada
Pemeriksaan rontgen Beri antibiotik Hasil Hasil tidak
dada spektrum luas Mendukung Mendukung

Hasil tidak Tidak ada Ada


Pemeriksaan
mendukung perbaikan perbaikan Tbc BTA –
mendukung Penyakit lain
TBC Rontgen positif
Ulangi periksa dahk
Penderita TBC bta sps
positif
Hasil Hasil
+++/++-/+ - - +++/++-/- - -
LANJUTAN
Anak
Diagnosis tbc pada anak sulit, sehingga sebagian besar didasarkan pada beberapa kriteria dibawah ini :
Hal –hal yang mncurigakan TBC
1. Mmpunyai sejarah kontak erat dengan penderita TB paru BTA positif
2. Terdapat reaksi kemerahan lebih cpat (dalam 3-7 hari) setelah immunisasi BCG.
3. Berat badan turun tanpa sebab jelas atau tidak naik dalam 1 bulan meskipun sudah dengan
penanganan gizi yang baik
4. Sakit dan demam lama atau berulang, tanpa sebab yang jelas.
5. Batuk lebih dari 3 minggu.
6. Pembesaran kelenjar limfe yang superfisialis yang spsifik
7. Skrofuloderma (penyakit tuberkulosis kulit akibat infeksi kronis dari Mycobacterium
tuberculosis)
8. Konjungtivitis
9. Tes tuberkulin positif
10. Gambaran foto rontgen sugestif TB
LANJUTAN
BILA > 3 POSITIF

BERI OAT
OBSERVASI 2
BULAN

MEMBAIK MEMBURUK

TBC BUKAN TBC TBC KBAL OBAT

RUJUK KE RS

PEMERIKSAAN LAJUTAN KE RS :
1. Tanda dan gejala klinis
2. Uji tuberkulin
3. Foto rontgen paru
4. Pemeriksaan serologi dan mikrobiologi
5. Pemeriksaan patologi anatomi
KLASIFIKASI PENDERITA DAN TIPE
TUBERKULOSIS

PARU EKSTRA PARU

BTA negatif Ringan Berat


BTA positif
Rontgen+
2-3 spesimen dahak 3 spesimen
BTA + negatif Tbc kel limfe Tb meningitis
Dan rontgen + Rontgen + Tb millier
Tb tulang
T sendi Tb tulang
blakang
Tb saluran
kencing

Ringan BERAT
Kerusakan paru Kerusakan Paru
tidak luas luas
keadaan umum Keadaan umum
baik buruk
TIPE PENDERITA
A Kasus baru
Penderita yang belum pernah diobat atau sudah pernah menelan OAT kurang
dari 1 bulan (30 dosis harian)
B. Kambuh (relaps)
Penderita TBC yang sebelumnya pernah mendapat pengobatan dan telah
dinyatakan sembuh, kemudian kembali lagi berobat dengan hasil pemeriksaan
dahak BTA positif.
C pindahan
Penderita dalam pengobatan OAT pindah dari kabupaten lain.
D setelah lalai
Penderita yang sudah berobat paling kurang 1 bulan, dan berhenti 2 bulan atau
lebih, kemudian datang kembali berobat.
LANJUTAN
Lain- lain
1. Gagal
Penderita BTA positif yang masih tetap positif atau kembali positif
pada akhir bulan ke 5 atau lebih.
Penderita dngan hasil bta negatif rontgen positif menjadi bta
positif pada akhir bulan ke 2 pengobatan
2. Kasus kronis
Penderita dengan hasil dahak masih bta positif setelah pengobatan
ulang dengan kategori 2
TUJUAN PENGOBATAN
a. Menyembuhkan penderita
b. Mencegah kematian
c. Mencegah kekambuhan
d. Menurunkan tingkat penularan
Prinsip pengobatan
Pengobatan dengan kombinasi beberapa jenis obat dalam jumlah cuku dan
dosis yang tepat selama 6-8 bulan.
Pengobatan penderita tbc terdiri atas 2 fase.
A fase intensif = obat diminum dengan pengawasan langsung
B fase lanjutan = obat diminum seminggu 3 kali, kecuali untuk anak, OAT
diminum setiap hari.
OBAT TB
PANDUAN OAT
KATEGORI RUMUS INDIKASI TAHAP INTENSIF TAHAP LANJUTAN

1 2 HRZE/ 1. Penderita baru bta positif Waktu 2 bulan frekuensi 1xsehari Waktu 4 bulan, frekuensi 3x
4H3R3 2. Pnderita batu bta negatif rontgen menelan obat, jmllh 60 x menelan obat seminggu, jmlh 54x menelan
positif obat
3. Penderita tb ekstra paru berat a. 3 tab etambutol
3x250mg 1 Rifampisin 1x450mg
b. 1 rifampisin 1x450mg 2 tab INH 2x300
c. 1 tab inh 1x300
d. 3 pirazinamid 3x500mg
2 2 1. penderita kambuh (relap) Selama 2 bulan pertama frekuensi 1x Selama 5 bulan, 3xsminggu,
HRZES/HRZE/5 2. Penderita gagal sehari jumlah 60 kali menelan obat jumlah total 66 kali menelan
H3R3E3 3. Penderita dengan pengobatan 3 tab etambutol 3x250mg obat.
setelah lalai 1 rifampisin 1x450mg 2 tab inh 2x300mg
1 inh 1x300mg 1 rifampisin 1x450 mg
3 tab pirazinamid 3x500mg 1 tab ethambutol 1x250mg
Selama 2 bulan pertama frekuensi 1 kali 2 tab ethambutol 2x500mg
sehari jumlah 60 kali suntikan
Streptomicin injeksi 0,75mg
Satu bulan berikutnya
Selama 1 bulan berikutnya, selama 1
bulan, 1 kali sehari, jumlah 30 kali
menelan obat.
3 tab etambutol3x250mg
1 rifampisin 1x450mg
1 inh 1x300mg dan 3 tab
pirasinamid3x500mg
LANJUTAN

KATEGORI RUMUS INDIKASI TAHAP INTENSIF TAHAP LANJUTAN

3 2HRZ/ - Penderita baru BTA negatif dan rontgen positif sakit Waktu 2 bulan, frekuensi 1x Dalam waktu 4 bulan
4H3R3 ringan. sehari menelan obat, jumlah seminggu 3 kali menelan obat,
- Penderita ekstra paru ringan yaitu : 60 kali menelan obat. jumlah 54 kali menelan obat
Tb kelenjar, peluritis eksudatifa, tb kulit, tb tulang, 1tab rifampisin (1x450mg) 1 tab rifampisin 1x450mg
1 tab inh (1x300mg) 2 tab inh 2x300mg
3 tab pirazinamid 3x500mg
Sisipan HRZE Penderita akhir tahap intensif pengobatan dengan kategori 1 Waktu 1 bulan, frekuensi 1x
atau pengobatan dengan kategori 2 hasil pmeriksaan dahak sehari menelan obat, jumlah
masih positif 30 kali menelan obat
1tab rifampisin (1x450mg)
1tab 1x300 mg
3tab pirazinamid 3x500mg
3 tab ethambutol 3x250mg
HASIL PENGOBATAN DAN TINDAK LANJUT
Hasil pengobatan Keterangan Tindak lanjut

Sembuh Bila penderita menyelesaikan pengobatannya secara lengkap, minimal Diharapkan datang bila muncul gejala kembali
pemeriksaan ulang dahak 2 kali berturut-turut negatif
Pengobatan Penderita yang telah menyelesaikan pengobatan tapi tidak ada pemeriksaan Diharap datang bila muncul kembali
lengkap ulang dahak 2 kali berturut-turut. Negatif
Meninggal Penderita yang masa dalam pengobatan diketahui meninggal karena sebab
apapun.
Pindah Penderita yang berobat ke kabupaten/ kota lain. Sertakan oat dan surat pindah TB09. hasil
pengobatan TB10 dikirim ke UPK asal.
Drop out Penderita yang tidak mengambil obat 2 bulan berturut-turut atau lebih Dilacak, periksa ulang dahak :
sebelum masa pengobatanya selesai. BTA + ganti kategori 2
BTA – lanjutkan sisa kategori 1
Gagal Pada pengobatan kategori 1 : hasil BTA tetap positif atau kembali menjadi Kategori 1 menjadi 2
positif pada satu bulan sebelum AP atau pada AP
Pada pengobatan kategori 2 : hasil BTA tetap positif atau kembali menjadi Kasus kronis, rujuk spesialistik atau minum inh
positif pada satu bulan sebelum AP atau pada Ap seumur hidup
Pada pengobatan dengan kategori 3 : hasil pemeriksaan dahak pada akhir Kategori 3 mnjadi kategori 2
bulan ke 2 menjadi positif
TATALAKSANA PENDERITA YANG BEROBAT TIDAK TERATUR
Kategori 1
Lama pengobatan Lamanya pengobatan Perlu tidaknya Hasil pemeriksaan Dicatat kembali Tindakan pengobatan
sebelumnya terputus pemeriksaan dahak dahak sebagai
Kurang dari 1 bulan < 2 minggu Tidak Lanjutkan kategori 1

2-8 minggu Tidak Mulai kategori 1 dari


awal
> 8 minggu Ya Positif Mulai dari kategori 1
dari awal
Negatif Lanjutkan kategori 1

1-2 bulan <2 minggu Tidak Lanjutkan kategori 1

2-8 minggu Ya Positif Tambahkan sisipan satu


bulan
Ya Negatif Lanjutkan kategori 1

>8 minggu Ya Positif Pengobatan setelah lalai Mulai dengan kategori 2


dari awal
Negatif Pengobatan setelah lalai Lanjutakan kategori 1

>2 bulan >2minggu Tidak Lanjutkan kategori 1

2-8 minggu dan >8 Ya Positif Mulai dari kategori 2


minggu dari awal
Negatif Mulai dari kategori 1
LANJUTAN

Lama pengobatan Lamanya pngobatan Perlu tidaknya Hasil pmriksaan Diacatat kmbali sbagai Tindakan pngobatan
sblumnya trputus pmriksaan dahak dahak
Kurang dari 1 bulan < 2 minggu Tidak Lanjutkan katgori 2

2-8 minggu Tidak Mulai katgori 2 dari


awal
>8 minggu Ya Positif Mulai dari katgori 2 dari
awal
Ngatif Lanjutkan katgori 2

1-2 bulan <2 minggu Tidak Lanjutkan kategori 2

2-8 minggu Ya Positif Tambahkan sisipan 1


bulan
Ngatif Lanjutkan katgori 2

.>8 minggu Ya Positif Pngobatan setlah lalai Mulai dngan kategori 2


dari awal
Ngatif Pngobatan stlah lalai Lanjutkan kategori 2

>2bulan <2 minggu Tidak Lanjutkan kategori 2

2-8 minggu Ya Positif Mulai kategori 2 dari


awal
Ngatif Lanjutkan kategori 2
PENYULUHAN
Tujuan :
Agar suspek memeriksakan dirinya di UPK
Agar penderita dan keluarga mengerti pentingya berobat secara teratur sampai smbuh

Apa yang harus dilakukan pada kunjungan pertama?


Jelaskan apa itu penyakit TBC
Bagaimana penularannya
Apakah ada riwayat pngebatan sebelumnya
Pentinya pemeriksaan dahak
Bagaimana cara pengobatan tbc
Menghilangkan stigma buruk tentang TBC, agar penderita tidak malu berobat
Bahaya penyakit TBC bila tidak diobati :
Kuman dapat mnginfeksi oragan tubuh lain

Kuman dapat menginfeksi anggota keluarga lain

Dapat mengakibatkan kematian


Apa yang perlu ditanyakan pada kunjungan
berikutnya ?
Cara menelan obat
Jumlah dan frekuensi menelan obat
Apakah terjadi efek samping OAT
Pntingya jadwal pemeriksaan ulang dahak
Arti hasil pemeriksaan ulang dahak : negatif atau positif
Apa yang terjadi bila pengobatan tidak teratur atau tidak
lengkap
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai