Anda di halaman 1dari 16

Review Journal: Sharing

Information During Disaster


Situations
Rapid Health Assesment (RHA)
GITA MAYA SARI
Latar Belakang

▪ Menurut BNPB (2012):


Bencana alam adalah konsekuensi dari kombinasi aktivitas alami dan aktivitas manusia, seperti
letusan gunung, gempa bumi dan tanah longsor. Karena ketidakberdayaan manusia, akibat
kurang baiknya manajemen keadaan darurat, sehingga menyebabkan kerugian dalam bidang
keuangan dan struktural, bahkan sampai kematian. Kerugian yang dihasilkan tergantung pada
kemampuan untuk mencegah atau menghindari bencana dan daya tahan mereka.
 Menurut Arii (2013):
Rapid Health Assesment dilakukan untuk menilai kondisi kesehatan SDM yang ada di lokasi
pengungsian. Namun kegiatan assesment ini harus dilakukan dengan cepat melihat sesaat
setelah bencana merupakan kondisi darurat yang membutuhkan tindakan yang taktis dan
strategis.
Metode Penelitian

Penelitian dilakukan dengan menelaah beberapa literature review dipilih dari


tahun 2010 – 2019 yang relevan sesuai topik penelitian. Pencarian database
dengan menggunakan:
Pubmed, Google Scholar, dan EBSCO. Didapatkan sebanyak 17.001 dari scholar,
43 dari Pubmed dan 1 dari EBSCO artikel yang terkait kata kunci yang digunakan
dalam proses pencarian adalah “Initial Rapid Health Assessment, RHA, peran
perawat saat bencana”.
Selanjutnya artikel-artikel tersebut direview dengan cara mencari persamaan dan
perbedaan, memberikan pandangan, membandingkan dan membuat ringkasan,
serta menarik simpulan.
Review Literature RHA (Rapid Health
Assesment)

▪ D:\TUGAS SMT 2\JURNAL DISMEN\REVIEW JURNAL\makalah\MAK


ALAH RHA.pdf
Langkah-langkah penelitian

 Identifikasi Makalah
 Pencarian Literatur
 Evaluasi
 Analisis Dan Interpretasi
Analisis

Berdasarkan hasil penelusuran artikel penelitian


original melalui database: Pubmed, Google
Scholar, dan EBSCO. Didapatkan sebanyak
17.001 dari scholar, 43 dari Pubmed dan 1 dari
EBSCO artikel yang terkait kata kunci. Setelah di
lakukan skiming, hanya 7 artikel yang sesuai
dengan topik penelitian. yang dianggap paling
sesuai dengan tujuan review dan sesuai dengan
kriteria inklusi yaitu artikel sesuai topik dan sub
judul, responden yang sesuai dan metode yang
lengkap.
Pembahasan

▪ Menurut WHO:
▪ Rapid Health Assessment (penilaian kesehatan secara cepat) dilakukan untuk
mengatur besarnya suatu masalah yang berkaitan dengan kesehatan akibat
bencana, yaitu dampak yang terjadi maupun yang kemungkinan dapat terjadi
terhadap kesehatan, sebarapa besar kerusakan terhadap sarana permukiman
yang berpotensi menimbulkan masalah kesehatan dan merupakan dasar bagi
upaya kesehatan yang tepat dalam penanggulangan selanjutnya. RHA adalah
kegiatan pengumpulan data dan informasi dengan tujuan untuk menilai
kerusakan dan mengidentifikasi kebutuhan dasar yang diperlukan segera
sebagai respon dalam suatu kejadian.
Pedoman Penanggulangan Bencana Bidang Kesehatan
Rapid Health Assessment dibagi menjadi 2:

▪ Initial Rapid Health Assessment (Penilaian Masalah Kesehatan Awal)


▪ Integrated Rapid Health Assessment (Penilaian Masalah
KesehatanTerpadu)
Manfaat dan Tujuan Rapid Health
Assessment (RHA)

▪ Mengidentifikasi fakta-fakta di lokasi bencana.


▪ Mengindikasi kebutuhan yang harus segera dipenuhi.
Tujuan dari dilakukannya assessment
awal secara cepat adalah :
▪ Mendapatan informasi yang memadai tentang perubahan keadaan darurat.
▪ Menjadi dasar bagi perencanaan program.
▪ Mengidentifikasi dan membangun dukungan berbasis self-help serta aktivitas-aktivitas berbasis
masyarakat.
▪ Mengidentifikasi kesenjangan, guna :
- Menggambarkan jenis bencana, keadaan, dampak, dan perubahan keadaan darurat.
- Mengukur dampak kesehatan yang telah terjadi dan akan terjadi.
- Menilai kapasitas sumber daya dalam pengelolaan tanggap darurat dan kebutuhan yang
direspon secepatnya.
- Merekomendasikan tindakan yang menjadi prioritas bagi aksi tanggap darurat.
Langkah-Langkah Rapid Health Assessment (RHA)
▪ Apa bencana yang sedang terjadi
▪ Siapa / Organisasi Pelaksana
Dan diharapkan tim RHA :
 Memiliki kemampuan analisis yang baik dalam bidangnya
 Dapat bekerjasama dan dapat diterima.
 Memiliki kapasistas untuk mengambil keputusan.
 Dimana / Informasi Yang Mana :
 Kapan RHA dilakukan
 Bagaimana Langkah Penting dalam Mengumpulan Data dan Informasi
Penerapan Rapid Health Assesment Dalam Situasi
Bencana

▪ Penelitian Auladi Salas (2010) dibahas Rapid Health Assessment penting dilakukan
untuk menentukan tindakan yang sesuai dengan kebutuhan dan tepat guna.
▪ Lalu penelitian yang dilakukan oleh Nicola S. Scott, Michelle A. Cretikos and
Matthew Cleary (2012), cara sistematis untuk mengumpulkan informasi dalam
situasi darurat yang kompleks, dengan informasi yang dikumpulkan membantu
dalam perencanaan, mengarahkan, dan menerapkan respons yang sesuai.
▪ Berbeda dengan Penelitian Arii Maya (2013), saat melakukan penilaian, disarankan
untuk mengumpulkan informasi dari sumber sebanyak mungkin, dan melakukan
pengamatan langsung panggilan untuk memverifikasi data.
▪ Penelitian yang dilakukan oleh Widayatun dan Zainal Fatoni tahun 2013, petugas kesehatan
bersama dengan masyarakat berperan dalam penanggulangan bencana gempa, mulai dari sesaat
setelah gempa (hari ke-1 hingga hari ke-3), masa tanggap darurat (hari ke-3 hingga sebulan) serta
masa rehabilitasi dan rekonstruksi (sejak sebulan paskagempa).
▪ Disusul oleh penelitian yang dilakukan Saleena, et all 2014 di NewYork City, RHA dilakukan
secepat mungkin setelah badai dalam upaya untuk mengukur, mengkategorikan, dan stratifikasi
gangguan kebutuhan dasar manusia.
▪ Penelitian Rimadeni, Y., & Hermansyah, N (2015), telah menghasilkan sistem Informasi berbasis
web untuk RHA Bencana.
▪ Yang terbaru penelitian Azizah, Y. N., Ratnawati, R., & Setyoadi, S (2016), mengidentifikasi makna
pengalaman perawat dalam melakukan Rapid Health Assessment / RHA pada tanggap darurat
bencana erupsi Gunung Kelud tahun 2014 di Kabupaten Malang.
Kesimpulan

▪ Ketika bencana RHA (Rapid Health Assessment) dilakukan hari H


hingga H+3 pascabencana. Rapid Health Assesment (RHA), melihat
dampak apa saja yang ditimbulkan oleh bencana, seperti berapa
jumlah korban, barang-barang apa saja yang dibutuhkan, peralatan
apa yang harus disediakan, berapa banyak pengungsi (lansia, anak-
anak), seberapa parah tingkat kerusakan dan kondisi sanitasi
lingkungan.
▪ Hasil dari beberapa penelitian diatas dapat disimpulan semakin baik
dan cepat dilakukan nya rapid health assessment maka semakin
meminimalkan dampak negative bencana dan semakin efisien
informasi dan bantuan yang akan di berikan oleh tim tanggap
bencana.
References
▪ BNPB .(2012). Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 02 Tahun 2012 tentang Pedoman Umum Pengkajian Risiko
Bencana. Jakarta

▪ Rimadeni, Y., & Hermansyah, N. (2015). Perancangan sistem informasi berbasis web untuk rapid health assessment (rha) bencana. Jurnal Ilmu
Kebencanaan: Program Pascasarjana Unsyiah.

▪ Auladi, S. (2010). Pentingnya Rapid Health Assessment Dalam Usaha Meningkatkan Status Kesehatan Korban Bencana. Fakultas Keperawatan
Universitas Padjadjaran.

▪ Azizah, Y. N., Ratnawati, R., & Setyoadi, S. (2016). Pengalaman Perawat Dalam Melakukan Penilaian Cepat Kesehatan Kejadian Bencana Pada
Tanggap Darurat Bencana Erupsi Gunung Kelud Tahun 2014 Di Kabupaten Malang (Studi Fenomenologi). Jurnal Ilmu Keperawatan, 3(2), 129-143.

▪ Arii, M. (2013). Rapid Assessment in Disasters. JMAJ, January / February 2013 — Vol. 56, No. 1.

▪ Widayatun & Zainal, F. (2013). Permasalahan kesehatan dalam kondisi bencana: peran petugas kesehatan dan partisipasi masyarakat. Jurnal
Kependudukan Indonesia Vol. 8 No.1 Tahun 2013 (ISSN 1907-2902).

▪ Saleena S, MD, MSc,. Cyrus, M. BA,. Anthony, M. MD, &Joshua Stillman, MD, MPH. (2014). A Rapid Needs Assessment of the Rockaway Peninsulain
NewYork CityAfter Hurricane Sandy and the Relationship of Socioeconomic Status to Recovery. American Journal of Public Health | April 2014, Vol
104, No. 4

▪ Suryani,SKp., MHSc., PhD. (2016). Mencegah plagiarisme: Ilmu dan seni melakukan literatur review,1-75. Bandung

Anda mungkin juga menyukai