Asma Bronchial
Keluhan utama : Sesak disertai mengi
Keluhan tambahan : batuk berdahak jernih
Etiologi : herediter dan alergen (debu, suhu dingin, bulu hewan, serbuk
bunga, dll)
Pemeriksaan fisik :
◦ Inspeksi : tidak spesifik
◦ Palpasi : tidak spesifik
◦ Perkusi : tidak spesifik
◦ Auskultasi : Wheezing, ronkhi
Terduga TB
Pasien baru, tidak ada riwayat pengobatan TB, tidak ada riwayat kontak erat
Pasien dengan riwayat pengobatan TB, pasien dengan riwayat
dengan pasien TB RO, pasien dengan HIV (-) atau tidak diketahui status HIV nya kontak erat dengan pasien TB RO, pasien dengan HIV (+)
Pemeriksaan Klinis dan Pemeriksaan bakteriologis dengan Mikroskop atau Tes Cepat Molekuler (TCM)
MTB Pos, Rif MTB Pos, Rif MTB Pos, Rif MTB Neg
(- -) (+ +) Sensitive Indeterminate Resistance
(+ -)
Tidak bisa
dirujuk Ulangi Foto Toraks
TB RR
TB Terkonfirmasi pemeriksaan (Mengikuti alur
Foto Terapi Bakteriologis TCM yang sama
dengan alur
Toraks Antibiotika
pada hasil
Non OAT
pemeriksaan
Pengobatan Mulai Pengobatan TB RO; Lakukan
mikrokopis BTA
pemeriksaan Biakan dan Uji Kepekaan
TB Lini 1 negatif (- -) )
OAT Lini 1 dan Lini 2
Gambaran Tidak Mendukung TB;
Algoritma TB
Mendukung Bukan TB; Cari
TB kemungkinan penyebab Ada Tidak Ada
penyakit lain Perbaikan Perbaikan TB RR; TB Pre TB XDR
Klinis Klinis, ada
Nasional 2016
TB MDR XDR
faktor risiko
TB
TB, dan atas
Terkonfirmasi Bukan TB; Cari pertimbangan
Klinis Lanjutkan Pengobatan
kemungkinan dokter Pengobatan TB RO
TB RO
penyebab dengan Paduan Baru
penyakit lain TB
Pemeriksaan tambahan pada semua pasien TB
Terkonfirmasi yang terkonfirmasi baik secara bakteriologis
Klinis
maupun klinis adalah pemeriksaan HIV dan
gula darah. Pemeriksaan lain dilakukan sesuai
Pengobatan indikasi misalnya fungsi hati, fungsi ginjal, dll)
TB Lini 1
Ro Thorax normal Ro Thorax TB paru aktif
TB Paru – Tatalaksana
Paduan OAT lini pertama
Kategori-1 (2HRZE/4H3R3)
◦ Pasien baru TB paru BTA positif.
◦ Pasien baru TB paru BTA negatif foto toraks positif
◦ Pasien baru TB ekstra paru
Kategori-2 (2HRZES/HRZE/5H3R3E3)
◦ Pasien kambuh
◦ Pasien gagal
◦ Pasien dengan pengobatan setelah putus berobat (default)
Kategori Anak (2RHZ/4RH)
OAT lini1 : RHZES
OAT lini 2 : Levofloxacin, kapreomysin, amykasin,
kanamysin.
Terapi Tuberkulosis
Palpasi
Inspeksi Perkusi Auskultasi
(fremitus)
Sisi sakit
Efusi pleura Melemah Redup Menurun
tertinggal
Trakea terdorong
Pneumotoraks Melemah Hipersonor Menurun
ke sisi sehat
Trakea tertarik
Atelektasis Melemah Redup Menurun
ke sisi sakit
Efusi Pleura
Adalah penumpukan cairan abnormal Dua jenis efusi:
di ruang pleura karena produksi yang ◦ Transudat
berlebihan atau absorpsi yang kurang. CHF
Perikarditis konstriktif
Gejala: sesak napas, batuk, nyeri Sirosis
dada ◦ Eksudat
Ro Infeksi (pneumonia, TB)
toraks: sudut costofrenikus
tumpul, air fluid level, meniscus Keganasan
sign/pleural line. Emboli paru
Penyakit vaskular kolagen (RA,
SLE)
Membedakan transudat dan eksudat Penyakit GI (pankreatitis, ruptur
dengan torakosentesis diagnostik esofagus, abses abdomen)
Untuk membedakan jenis
cairan (eksudat atau
transudat) : Rivalta Test
Tatalaksana :
◦ WSD
◦ Atasi penyebab
Pneumotoraks – Definisi, Gejala Klinis, Diagnosis &
Tatalaksana
Adanya udara di dalam kavitas Tata laksana
pleura ◦ Pneumotraks spontan primer atau
Gejala: sesak napas dan nyeri iatrogenik: WSD
Namun bila WSD tidak bisa
dada akut dilakukam boleh dilakukan
◦ Bila ada hipotensi, hipoksia, Thorakosintesis untuk awal
trakea terdorong ke sisi yang pengobatan
sehat, atau takikardia tension
pneumothorax ◦ Tension pneumothorax:
Ro toraks: radiolusensi, dekompresi jarum darurat,
dilanjutkan dengan pemasangan
terlihat gambaran avaskuler chest tube dan WSD
dengan pleural line
Simple
Pneumothorax
Atelektasis
Adalah kolapsnya paru (atau Gejala: sesak napas dan nyeri
berkurangnya volume paru) dada
akibat: Ro toraks:
◦ Obstruksi (benda asing, mukus, ◦ Opasifikasi
atau tumor di bronkus atau
◦ Hilus tertarik ke sisi yang
bronkiolus)
sakit
◦ Non-obstruksi
Tatalaksana bisa medis atau
Relaksasi [efusi pleura,
pneumotoraks] bedah, tergantung
Kompresi [tumor] penyebabnya
Adesi [defisiensi surfaktan]
Sikatriks [bekas TB]
Acute Lung Edema
◦ Edema paru timbul bila cairan yang di filtrasi oleh dinding
mikrovaskuler lebih banyak dari yang bisa dikeluarkan.
◦ Edema paru akut dapat terjadi karena penyakit jantung
maupun penyakit di luar jantung ( edema paru kardiogenik
dan non kardiogenik).
◦ Edem paru kardiogenik disebabkan oleh peningkatan
tekanan hidrostatik
◦ Edem paru non kardiogenik disebabkan oleh peningkatan
permeabilitas pembuluh darah paru
◦ yang menyebabkan meningkatnya cairan dan protein masuk
ke dalam interstisia lparu dan alveolus
Etiologi
◦ Acute myocardial infarction.
◦ Exacerbation of chronic congestive heart failure due to arrhythmia,
myocardial ischemia, poor dietary or medical compliance, excessive
alcohol consumption, anemia, or inadequately treated hypertension.
◦ Valvular regurgitation (e.g., acute mitral regurgitation due to
papillary muscle rupture).
◦ Ventricular septal defect.
◦ Severe myocardial ischemia causes left ventricular diastolic
dysfunction prior to causing systolic dysfunction.
◦ Mitral stenosis, particularly with tachycardia.
◦ Bilateral renal artery stenosis.
◦ Postpartum cardiomyopathy.
◦ Other: cardiac tamponade, endocarditis, myocarditis, arrhythmias,
hypertensive crisis, endocrine abnormalities such as thyrotoxicosis.
Klinis
Sianosis sentral
Sesak nafas dengan bunyi nafas melalui mucus
berbuih
Rongkhi basah nyaring di basal paru kemudian
memenuhi hampir seluruh lapangan paru, kadang
disertai ronki kering dan ekspirasi yang
memanjang akibat bronkospasme sehingga
disebut asma kardial
Takikardi dengan gallop S3
Murmur bila ada kelianan katub
Radiologi
Edema paru kardiogenik
◦ Pemeriksaan radiologi polos dada
◦ Menunjukkan adanya kardiomegali,
◦ Redistribusi pembuluh darah paru,
◦ Infiltrat perihiler(sepert I kupu—kupu), dan
◦ efusipleura
Pada edema paru non kardiogenik
◦ Biasanya ditemukan infiltrate yang berdistribusi di
seluruh lapang paru, dengan tidak adanya
kardiomegali atau efusi pIeura.
Gambaran Radiologi pada Edema Paru Kardiogenik
Kerley B lines (septal lines) penebalan garis
septa parenkim paru, +-tebal 1 mm dan panjang 1
cm, tegak lurus terhadap permukaan pleura,
ditemukan pada perifer paru
Efusi pleura biasanya bilateral, sisi kanan lebih
besar dari kiri. Jika unilateral, lebih sering di sisi
kanan
Peribronkial cuffing gambaran cairan pada
dinding bronkus
Batwing’s appearance opasitas perihiler bilateral
Kardiomegali (tidak selalu ada)
PEMBAHASAN