A B C
Pemantauan
Diagnosis Pengobatan Pengobatan
A. Diagnosis
Pemeriksaan TCM
Pemeriksaan ulang
Pemeriksaan molekuler (LPA Pemeriksaan paket standar TCM***
lini dua / TCM XDR dll.) uji kepekaan fenotipik Pemeriksaan
Pemeriksaan ulang
TCM dan sesuaikan radiologis / antibiotik
Pemeriksaan uji kepekaan pengobatan spektrum luas
INH pada pasien dengan berdasarkan hasil
riwayat pengobatan TCM
sebelumnya
Sensitif terhadap Resistan terhadap Abnormalitas
obat gol. obat gol. paru yang Gambaran paru
flurokuinolon flurokuinolon mengarah TB / tampak normal/
Resistan INH Sensitif INH tidak ada perbaikan klinis
perbaikan klinis
Pengobatan
Pengobatan TBC Pengobatan TBC
Pengobatan TBC RO TBC Lanjutkan
RO paduan SO dengan OAT Bukan TBC
paduan individu monoresistan OAT lini satu
jangka pendek lini satu
INH
Standar kualitas dahak yang digunakan adalah dahak dengan volume 3-5 ml
dan mukopurulen.
• Kualitas dahak yang baik adalah dahak mukopurulen dengan volume 3-5 ml.
• Satu dahak diperiksa TCM, satu dahak lain akan disimpan sebagai
cadangan jika diperlukan pengulangan TCM yaitu pada hasil indeterminate,
invalid, error, no result, serta pada hasil Rif Resistan pada kelompok risiko
rendah TB RO
9 Kriteria TB RO (kelompok resiko tinggi TB RO)
Hasil
Hasil Pemeriksaan
Pemeriksaan Hasil Akhir Terapi pengobatan
TCM ke-2
TCM ke-1
Negatif Indet TB SO
Indet Indet TB SO
Paket Kombipak adalah paket obat lepas yang terdiri dari Isoniasid (H),
Rifampisin (R), Pirazinamid (Z) dan Etambutol (E) yang dikemas dalam bentuk
blister. Paduan OAT ini disediakan program untuk pasien yang tidak bisa
menggunakan paduan OAT KDT.
Paduan OAT kategori anak disediakan dalam bentuk paket obat kombinasi
dosis tetap (OAT-KDT). Tablet OAT KDT ini terdiri dari kombinasi 3 jenis obat
dalam satu tablet. Dosisnya disesuaikan dengan berat badan pasien. Paduan
ini dikemas dalam satu paket untuk satu pasien untuksatu (1) masa
pengobatan
OAT LINI-1 (TB SO)
Pengobatan TB dengan paduan OAT Lini-1
yang digunakan di Indonesia dapat diberikan :
- dengan dosis harian
- maupun dosis intermiten
(diberikan 3 kali perminggu)
dengan mengacu pada dosis terapi
yang telah direkomendasikan