Anda di halaman 1dari 16

Tatalaksana Penyakit TB

Terkini

27 Oktober 2023
Kabupaten Lebak
Epidemiologi Tuberkulosis

• Insidensi TB di seluruh
dunia adalah 10 juta
orang/tahun dengan 87%
kasus baru TB terjadi pada
30 negara dengan beban TB
tinggi
• 3 negara kasus TB tertinggi
antara lain:
• India (26%),
• Indonesia (8.5%)
• China (8.4%)
Tuberkulosis tidak hanya menyerang
paru, namun juga bisa menyerang
organ lain (ekstra paru) yakni :
Diagnosis
Terduga TB
Pasien dengan gejala dan tanda yang mengarah ke TB paru:

Penurunan BB, lemas, nafsu


Batuk > 2 minggu Batuk darah Keringat di malam hari
makan menurun

Sesak nafas Kontak erat TB Lingkungan berisiko tinggi


Alur penegakan Diagnosis TB
Terduga TBC

Pemeriksaan TCM

MTB pos Rif No result, error,


MTB pos Rif resistan* MTB pos Rif sensitif** MTB Negatif
Indeterminate** invalid

Pemeriksaan ulang
Pemeriksaan molekuler (LPA Pemeriksaan paket standar TCM***
lini dua / TCM XDR dll.) uji kepekaan fenotipik Pemeriksaan
Pemeriksaan ulang
TCM dan sesuaikan radiologis / antibiotik
Pemeriksaan uji kepekaan pengobatan spektrum luas
INH pada pasien dengan berdasarkan hasil
riwayat pengobatan TCM
sebelumnya
Sensitif terhadap Resistan terhadap Abnormalitas
obat gol. obat gol. paru yang Gambaran paru
flurokuinolon flurokuinolon mengarah TB / tampak normal/
Resistan INH Sensitif INH tidak ada perbaikan klinis
perbaikan klinis

Pengobatan
Pengobatan TBC Pengobatan TBC
Pengobatan TBC RO TBC Lanjutkan
RO paduan SO dengan OAT Bukan TBC
paduan individu monoresistan OAT lini satu
jangka pendek lini satu
INH

**Inisiasi pengobatan *** Pengulangan hanya 1 kali.


* Inisiasi pengobatan TBC-RO untuk kasus dengan riwayat pengobatan TBC. Sementara itu Hasil MTB pos Rif resisten dari Hasil pengulangan yang menjadi
kriteria terduga TB baru harus diulang dan hasil pengulangan (yang memberikan hasil Mtb pos) yang menjadi acuan. dengan OAT lini satu
acuan
Pemeriksaan TCM atau Gene
Expert
Peran
• Menegakkan diagnosis
• Tidak dapat digunakan dalam hal mengevaluasi pengobatan
TCM
• Pada tahun 2010, WHO mendukung penggunaan pemeriksaan
Xpert MTB/RIF molecular test untuk mendiagnosis TB
• Berdasarkan PCR dengan mendeteksi DNA Mtb dan ada
tidaknya resistensi terhadap rifampisin dalam waktu 2 jam

Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Penanggulangan Tuberkulosis. Jakarta: Menteri Kesehatan Republik Indonesia;
2019.
Casela M, Cerqueira SMA, Casela TDO, Pereira MA, Dos Santos SQ, Del Pozo FA, et al. Rapid Molecular Test for
Tuberculosis: Impact of Its Routine Use at a Referral Hospital. J Bras Pneumol. 2018; 44(2): 112–7.
Faraid FAS, Handayani I, Esa T. Profil of Rapid Molecular Test of Tuberculosis Using XpertMTB/RIF. Indonesian Journal of
Clinical Pathology and Medical Laboratory. 2020; 26(2): 223-8.
Pemeriksaan Dahak atau Sputum
BTA (+)

• Jika salah satu atau kedua uji dahak menunjukkan hasil BTA (+)
• Ketika hasil BTA (+) pada pemeriksaan dahak pertama, dapat
didiagnosis sebagai pasien BTA (+)

BTA (-)

• Jika kedua uji dahak menunjukkan hasil BTA (-)


• Saat pemeriksaan mikroskopik hasilnya (-), penegakkan
didiagnosis dilakukan secara klinis berdasarkan pemeriksaan
klinis dam penunjang (setidaknya foto thoraks)

Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Penanggulangan Tuberkulosis. Jakarta: Menteri Kesehatan Republik Indonesia; 2019.
Lewinsohn DM, Leonard MK, Lobue PA, Cohn DL, Daley CL, Desmond E, et al. Official American Thoracic Society/ Infectious
Disease Society of America/ Centers for Disease Control and Prevention Clinical Practice Guidelines: Diagnosis of Tuberculosis in
Adults and Childrens. Infectious Disease of Society America. 2017;64(2):e1–e33
Pemeriksaan Foto Thoraks
• Salah satu metode terbaik untuk skrining TB
• Termasuk kedalam 3 metode skirining konvensional selain
anamnesis dan PPD screening test atau Tes Mantoux.
• Sensitivitas 86% dan spesifisitas 89%
• sensitivitas dan spesifisitas dipengaruhi o/ factor: status HIV, usia
pasien, keparahan penyakit, background epidemiology, teknik
pewarnaan dan proses sputum, serta kualitas diagnostik.
• Foto thoraks juga dapat digunakan sebagai alat diagnostik TB
pulmoner dan TB esktraparu pada anak serta dikombinasikan
dengan anamnesis, bukti adanya infeksi, dan pemeriksaan
mikrobiologi.
Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Penanggulangan Tuberkulosis. Jakarta: Menteri Kesehatan Republik Indonesia; 2019.
Al Ubaidi BA. The Radiological Diagnosis of Pulmonary Tuberculosis (TB) in Primary Care. Journal of Family Medicine and Disease
Prevention. 2018; doi.org/10.23937/2469-5793/1510073
World Health Organization. Chest Radiography in Tuberculosis Detection. Swiss: World Health Organizatin; 2016.
Diagnosis

Klasifikasi TB
Mikrobiologi Lokasi Riwayat Status HIV Resistensi
pengobatan obat
TB
• Terkonfirmasi • TB paru • Kasus baru • HIV – • Mono-
bakteriologis • TB ekstra- • Kasus positive resisten
paru kambuh • HIV – • Poli-resisten
• Terkonfirmasi • Gagal negative • RR-TB
klinis pengobatan • HIV – tidak • MDR-TB
• Loss to diketahui • XDR-TB
follow-up • Pre-XDR-TB
Tatalaksana TB Sensitif Obat
2(RHZE)/4(RH)

Fase awal (2 bulan), setiap hari Fase lanjutan (4 bulan), setiap hari
Berat badan
(Kg) 4KDT: (RHZE) 2KDT: (RH)

(150mg + 75mg + 400mg + 275 mg) (150mg + 75mg)

30-39 2 2

40-54 3 3

55-70 4 4

>70 5 5
Tatalaksana TB Sensitif Obat

• Pasien yang masih sensitive R ( dari TCM) akan mendapat obat Kategori 1 yaitu
2 ( R H Z E ) / 4 ( R H ) , kecuali:
• bila dari biakan atau LPA menunjukan resisten Isoniazid ( INH) maka akan diobati
sebagaimana pasien monoresisten INH
• Sisipin tidak perlu diberikan: bila setelah 2 bulan BTA masih positif, periksa TCM
Bila Rif senstif , OAT dilanjutkan
Bila Rif resisten, OAT disesuaikan dgn rejimen TB RO

https://www.who.int/news/item/16-04-2021-update-of-the-who-guidance-on-the-treatment-of-drug-susceptible-tuberculosis
STRATEGI PELIBATAN FASYANKES
PENEMUAN INISIASI PENGOBATAN SAMPAI
TINGKAT PENEGAKAN
TERDUGA PENGOBATAN SELESAI
DIAGNOSIS
1 TB.05*, TB.06 melalui WIFI TB***
2 TB.05, TB.06 melalui SITB/WIFI TB
3 TB.05, TB.06, TB.01, TB.03, TB.09 melalui SITB/WIFI TB**
4 TB.05, TB.06, TB.01, TB.03 melalui SITB/WIFI TB
Puskesmas Tingkat 4 Catatan:
RS Pemerintah Tingkat 4, 3, 2 1. Seluruh fasyankes didorong memberikan tatalaksana TBC secara komprehensif
RS Swasta Tingkat 4, 3, 2 sampai dengan selesai pengobatan (tingkat 4);
2. Fasyankes yang belum mampu melaksanakan sampai tingkat 4, dapat
Klinik Pemerintah Tingkat 4, 3, 2
diidentifikasi opsi maksimal lainnya untuk kontribusi awal. Secara bertahap,
Klinik Swasta Tingkat 4, 3, 2 opsi kontribusi fasyankes perlu ditingkatkan;
Dokter Praktik Mandiri Tingkat 4, 3, 2, 1 3. Seluruh fasyankes wajib mencatat dan melaporkan seluruh
terduga/kasus TBC ke sistem informasi TBC;
4. Secara ideal, seluruh kasus TBC tanpa penyulit dapat ditatalaksana di
SITB FKTP;
Sistem pencatatan dan 5. Kasus TBC tanpa penyulit perlu dirujuk balik dari FKRTL ke FKTP dengan
pelaporan untuk TBC, mempertimbangkan preferensi pasien
Diperuntukkan untuk seluruh 6. Mulai Feb 2023, seluruh Klinik melapor menggunakan SITB, WIFI TB hanya
fasyankes (termasuk klinik). untuk DPM***
(*) Formulir pencatatan manual
Tersedia dalam versi mobile
(**) WiFi TB hanya digunakan untuk DPM dengan kontribusi utamanya sampai tingkat 1 dan memiliki
dan website.
keterbatasan SDM dan sarana prasarana
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai