Anda di halaman 1dari 4

 

PELAYANAN TUBERKULOSIS
PARU DEWASA
No. Dokumen : 440/
/SOP/UKP/PKMGNK/
SOP 2022
No. Revisi : 0
Tanggal Terbit :
Halaman : 1/2

UPTD PUSKESMAS dr. Ahmad Sobari


GUNUNG KALER NIP : 197807052008021004
1. Pengertian Pelayanan Tuberkulosis (TB) adalah pelayanan pada penyakit
menular langsung yang disebabkan oleh kuman TB yaitu
Mycobacterium tuberculosis. Sebagian besar kuman TB
menyerang paru, namun dapat juga mengenai organ tubuh
lainnya
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk
penangananTuberkulosis paru dewasa

3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Gunung Kaler No :


440/Kep.51/UKP/PKM-GNK/2019 Tentang Pelayanan Klinis
Puskesmas Gunung Kaler.

4. Referensi 1. UU Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan


2. UU Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
3. UU Nomor 36 tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan
4. Permenkes Nomor 75 tahun 2014 tentang Puskesmas
5. Permenkes Nomor 46 tahun 2015 tentang Akreditasi
Puskesmas dan Praktik dokter
6. Permenkes Nomor 43 tahun 2019 tentang Puskesmas
7. Pedoman Nasional Pengendalian Tuberculosis,
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia ,Direktorat
Jenderal Pengendalian Penyakit Dan Penyehatan
Lingkungan, 2014

5. Prosedur 1. Gunakan APD dan lakukan protocol Kesehatan


2. Anjurkan pasien untuk mencuci tangan dan
menggunakan masker
3. Petugas melakukan anamnesa. Pasien dengan keluhan
batuk terus-menerus dan berdahak selama 3 minggu atau
lebih, sering dijumpai dahak bercampur darah, sesak
napas, rasa nyeri dada, badan lemah, nafsu makan
menurun, berat badan turun, rasa kurang enak badan
(malaise), berkeringat malam walapun tanpa kegiatan,
demam meriang lebih dari sebulan.
4. Petugas menyediakan alat dan bahan, seperti stetoskop,
tensimeter, thermometer, senter.
5. Dokter dan pemegang program TB berkolaborasi
melakukan pemeriksaan dan menegakkan diagnosa
apabila sedikitnya dua dari tiga spesimen SPS BTA
hasilnya positif.
Bila hanya 1 spesimen yang positif perlu diadakan
pemeriksaan lebih lanjut yaitu foto rongent dada atau
pemeriksaan dahak SPS diulang.
a. Kalau hasil rongent mendukung TB, maka penderita
didiagnosis sebagai penderita TB BTA positif.
b. Kalau hasil rongent tidak mendukung TB, maka
pemeriksaan dahak SPS diulangi.

6. Diagram Alir
Anamnesa :
Batuk, kadang disertai darah, tambah
kurus, kadang keluar keringat malam hari

Pemeriksaan

Pemeriksaan BTA Sputum SPS

BTA Negatif BTA Postif

Lihat klinis
Bukan TB
dan Foto
Thorax

Antibiotik 2
Sesuai TB
minggu

OAT fase intensif


Perbaikan - 2 bulan terapi
Perbaikan
+

Bukan Pemeriksaan BTA Pemeriksaan BTA


TB Sputum SPS sputum SPS

BTA Negatif BTA BTA -


+

Obati sesuai kasus TB


BTA (-) serta melakukan OAT Fase lanjutan
pemeriksaan Sputum 3 bulan terapi
M.TB
Pemeriksaan BTA
Sputum SPS

BTA + BTA -

OAT OAT
sisipan 1 fase
bulan lanjutan
terapi 1 bulan
terapi

Pemeriksaan BTA
Sputum SPS

BTA + BTA -

7. Unit Terkait 1. Balai Pengobatan (BP)


2. Laboratorium
3. Apotik
8. Rekam Histori
Perubahan

Tindakan penting ini harus


di lakukan untuk mengend
sumber infeksi potensi

Anda mungkin juga menyukai