Anda di halaman 1dari 2

TB PARU

No.Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit : 4 Januari 2019
Halaman : 1/1
Kepala UPT Puskesmas Perawatan
Plus Lahewa
UPT PUSKESMAS
Tanda tangan
PERAWATAN PLUS
LAHEWA
FIRMAN JAYA NAZARA, SKM
NIP. 19810307 200801 1 002
1. Pengertian Tuberkulosis adalah penyakit menular langsung yang
disebabkan oleh kuman TB yaitu Mycobacterium
Tuberculosis.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam
menyembuhkan pasien, mencegah kematian, mencegah
kekambuhan memutuskan rantai penularan dan
mencegah terjadinya resistensi kuman terhdapa OAT.
3. Kebijakan
4. Referensi 1. Permenkes No 75 tahun 2014 tentang Puskesmas.
2. Pedoman Nasional Pengendalian TB Paru tahun
2014.
5. Diagnosis 1. Petugas melakukan pemeriksaan BB, TB dan vital
sign
2. Anamnesis
a. Gejala Utama TB Paru :
 Batuk Berdahak 2 minggu atau lebih

b. Gejala Tambahan TB Paru :


 Mungkin batuknya berdarah
 Nyeri dada
 Sesak napas
 Nafsu makan menurun
 Berat badan menurun
 Keringat malam tanpa kegiatan
 Badan lesu
 Demam yang tidak tinggi (subfebris).

3. Pemeriksaan fisik

4. Pemeriskaan Penunjang
 Periksa dahak SP secara mikroskopis. Bila ada
riwayat OAT sebelumnya, diperlukan
pemeriksaan kultur dan uji kepekaan obat.
 Foto toraks bila diperlukan (sesuai Alur
Diagnosis TB Paru Dewasa)
6. Penatalaksanaan Pemberian OAT sesuai panduan OAT yang digunakan di
Indonesia pengobatan OAT sesuai panduan OAT yang
digunakan di Indonesia pengobatan TB yang adekuat
harus memenuhi:
a. Pengobatan diberikan dalam bentuk panduan OAT
yang tepat mengandung minimal 4 macam obat
untuk mencegah terjadinya resistensi,
b. Diberikan dalam dosis yang tepat.
c. Ditelan secara teraturdan diawasi secara langsung
oleh PMO sampai selesai pengobatan.
d. Pengobatan diberikan dalam jangka waktu yang
cukup terbagi dalam tahap awal dan tahap lanjutan
untuk mencegah kekambuhan.

Panduan OAT yang digunakan di Indonesia adalah


1. Kategori I: 2(RHZE) 4(HR) 3. Panduan OAT ini
diberikan untuk pasien baru (Pasien TB Paru
terkonfirmasi bakteriologis, Pasien TB Paru
terdiagnosis klinis, Pasien TB ekstra paru).
2. ategori 2: 2(RHZE)S (HRZE)/5 3E3. Panduan OAT
ini diberikan untuk pasien BTA positif pernah
diobati sebelumnya (pengobatan ulang: Pasien
kambuh, Pasien gagal pada pengobatan dengan
panduan OAT Kategori I sebelumnya dan Psien
yang diobati kembali setelah putus berobat/ lost
follow up).
3. Kategori anak: 2(HRZ)/ 4 (HR).
A. Output Tatalaksana kasus TB paru
B. Rekaman Historis
Perubahan

No Yang diubah Isi perubahan Tanggal mulai


diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai