Anda di halaman 1dari 3

TES MANTOUX/ PPD

TUBERKULIN

No. Dokumen :

No. Revisi :-

SPO Tanggal Terbit :

UPT PUSKESMAS SULANG


Halaman : 1-3

Kepala Puskesmas
PEMERINTAH dr. Wulansari Endah Dwirochmani
KABUPATEN NIP. 197207232002122003
REMBANG

1. Pengertian Tes mantoux adalah pemeriksaan diagnostic dengan menyuntikkan PPD


secara intra dermal/intra cutan untuk mengetahui adanya pemajanan
terhadap Mycobacterium Tuberculosis.
Tes mantoux positif menandakan infeksi basil tuberkel masa lalu atau saat
ini dan mengindikasikan perlunya pemeriksaan lebih lanjut sebelum
menegakkan diagnosis TBC.
Reaksi positif terjadi bila terdapat in durasi 10mm atau lebih, reaksi
meragukan bila indurasi 5-9mm dan reaksi negative bila indurasi kurang
dari 5mm.
2. Tujuan 1. Mendeteksi / mengidentifikasi adanya infeksi tuberculosis
2. Membantu dalam menegakkan diagnosis tuberculosis.
3. Kebijakan Keputusan Kepala UPT Puskesmas Sulang No.37 / SK / II / 2017
Tentang Peraturan,Kebijakan dan Prosedur – Prosedur yang di gunakan
sebagai Acuan dalam Pengelolaan dan pelaksanaan UKM.
4. Referensi Petunjuk teknis manajemen dan tatalaksana TB anak 2016

5. Prosedur Persiapan alat


1. Spuit tuberculin dengan jarum No. 25G atau yang lebih kecil
2. PPD (purified protein Derivative)
3. Kapas alcohol 70% (alcohol swab)
4. Handscoon bersih
5. Alat tulis : spidol atau pulpen
Persiapan klien :
1. Menjelaskan prosedur dan tujuan dilakukannya tes mantoux
2. Menjaga privacy klien
3. Membebaskan lokasi injeksi
Prosedur pelaksanaan :
1. Mencuci tangan
2. Memakai handscoon
3. Memilih area yang akan dilakukan penyuntikkan : 1/3 lengan bawah
bagian atas / tengah (3-4 jari dibawah antekubiti atau 5 jari diatas
pergelangan tangan)
4. Mengambil tuberculin PPD dan hisap kedalam spuit sebanyak 0,1cc
5. Mengatur posisi yang nyaman dengan lengan diregangkan dan
disanggah pada permukaan yang datar
6. Membersihkan kulit (bagian dalam lengan) dengan kapas alcohol,
dimulai dari tengah dengan gerakan melingkar kearah luar sirkular +
5 cm. biarkan sampai kering
7. Meregangkan kulit, dekatkan spuit injeksi tuberculin kea rah kulit
dan suntukkan dengan hati-hati dengan sudut 5-15o (teknik injeksi
intra cutan). Masukkan jarum ke epidermis sampai dengan +3mm
dibawah permukaan kulit. Ujung jarum dapat dilihat melalui
permukaan kulit.
8. Memasukkan obat 0,1 cc secara perlahan sehingga membentuk
gelembung berwarna terang seperti gigitan nyamuk dengan diameter
+ 6-10mm dan akan menghilang secara bertahap. Tidak perlu
diaspirasi, karena ada dermis relatif avaskuler.
9. Mencabut jarum sambil memberi kapas alcohol pada area
penyuntikan. Jangan masase pada area penyuntikkan.
10. Memberi tanda pada lokasi penyuntikkan.
11. Memperhatikan waktu penyuntikkan.
12. Merapihkan klien dan perapikan alat-alat.
13. Membuka handscoon dan mencuci tangan.
Evaluasi
1. Mengevaluasi respon serta toleransi klien selama dan sesudah
prosedur
2. Membaca hasil tes 48-72 jam setelah penyuntikkan dilakukan.
Dokumentasi
1. Mencatat nama klien, tanggal pelaksanaan prosedur, tanggal membaca
hasil, hasil, lokasi dan jam.
2. Mencatat respon serta toleransi klien selama dan sesudah prosedur.
6. Unit terkait 1. BP umum
2. Program HIV-AIDS
3. Apotek

Anda mungkin juga menyukai