DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS PLUS SAPE
Jln. Soekarno Hatta. Telp. (0374) 71114
A. Pendahuluan
Tuberkulosis merupakan penyebab kematian ke-3 terbanyak di Indonesia.
Diperkirakan setiap tahun ada 539.000 kasus baru, dan dari kasus tersebut 101.000 orang
meninggal karena TB. TB dapat disembuhkan jika pasien menelan obat secara teratur 6-8
bulan sesuai dengan petunjuk dokter. (Buku Saku 3B, Departemen Kesehatan RI Pusat
Promisi Kesehatan tahun 2009)
Untuk menanggulangi masalah tersebut peran masyarakat sebagai kader dan petugas di
unit pelayanan kesehatan terdepan sangatlah penting. Diharapkan dengan aktifnya kader dan
petugas dalam pendampingan di masyarakat, akan menurunkan angka drop-out dan
meningkatkan kesembuhan serta penemuan kasus TB di wilayahnya.
B. Latar Belakang
Menurut hasil distribusi penjaringan suspek dan penemuan kasus TB paru UPTD
Puskesmas sukamara tahun 2016 didapatkan jumlah Suspek yg diperiksa dahak 39% dan
yang diobati 59%. Sesuai dengan tabel berikut ini :
Target Capaian
No Nama Desa
Suspek Yang Diobati Suspek Yang Diobati
% %
1 Kel. Mendawai 232 22 53 23 10 45
2 Kel. Padang 100 10 58 58 7 70
3 Desa Pudu 14 1 5 36 0 0
4 Desa Natai Sedawak 33 3 11 33 2 67
5 Desa Kartamulia 68 7 42 62 7 100
6 Desa Sukaraja 14 1 13 93 1 100
7 Desa P.Muntai 52 5 16 31 2 40
8 Desa Petarikan 18 2 8 44 1 50
Sukamara 531 51 206 39 29 59
Berdasarkan hasil tersebut dapat diketahui bahwa target belum tercapai maksimal. Untuk
mencapai target, maka diwajibkan bagi petugas pengelola program pengendalian dan
pencegahan penyakit menular TB UPTD Puskesmas Sukamara untuk melaksanakan kegiatan
pelacakan kasus kontak di wilayah kerjanya.
C. Tujuan
Tujuan Umum
Pelacakan kasus kontak bertujuan untuk penemuan/deteksi dini terduga TB.
Setelah dilakukan kegiatan ini diharapkan dapat menjaring mereka yang memiliki gejala :
1. Gejala utama pasien TB paru adalah batuk berdahak selama 2 minggu atau lebih.
Batuk dapat diikuti dengan gejala tambahan yaitu dahak bercampur darah, batuk
darah, sesak nafas, badan lemas, nafsu makan menurun, berat badan
menurun,malaise, berkeringat malam hari tanpa kegiatan fisik, demam meriang lebih
dari satu bulan.
2. Gejala-gejala tersebut diatas dapat dijumpai pula pada penyakit paru selain TB,
seperti bronkiektasis, bronkitiskronis, asma, kanker paru, dan lain-lain. Mengingat
prevalensi TB di Indonesia saat ini masih tinggi, maka setiap orang yang datang ke
fasyankes dengan gejala tersebut diatas, dianggap sebagai seorang terduga pasien TB,
dan perlu dilakukan pemeriksaan dahak secara mikroskopis langsung.
Tujuan Khusus
Kegiatan ini bertujuan untuk menjaring dan menentukan terduga/suspek TB yang
akan diperiksa dahaknya dalam kegiatan pengambilan dan pengiriman spesimen
sebanyak 2,1 % dari jumlah penduduk.
D. Sasaran
Sasaran kegiatan pelacakan kasus kontak adalah masyarakat dan pasien kontak erat
dengan pasien TB.
E. Rencana kegiatan
1. Metode
Kunjungan rumah, Tanya jawab
2. Media dan alat bantu
Ballpoint, Form Skrining TB
3. Waktu dan tempat
Waktu : 20 Juli 2017
Tempat : Rumah pasien kontak erat dengan pasien TB
F. Kegiatan Pelacakan
TAHAP DURASI KEGIATAN KEGIATAN METODE MEDIA
PETUGAS PASIEN
I 5 menit 1. Mengucapkan 1. Menjawab Tanya -
salam salam jawab
2. Perkenalan 2. Mendengar
3. Menjelaskan dengan
maksud dan seksama
tujuan penjelasan
kunjungan petugas
rumah 3. Menjawab
4. Menggali pertanyaan
pengetahuan
masyarakat
G. Sumber Pembiayaan
Adapun sumber dana pelaksanaan kegiatan pelacakan kasus kontak dari dana BOK
Puskesmas Sukamara tahun 2017.
H. Evaluasi
Dilakukan skrining TB untuk masyarakat sesuai dengan form yang telah disediakan.
I. LAMPIRAN
Lampiran Form Skrining TB
J. Daftar Pustaka
Departemen Kesehatan RI, Pusat Promosi Kesehatan. 2009. Buku Saku 3B Bukan Batuk
Biasa.