Anda di halaman 1dari 20
KURIKULUM PENDIDIKAN KEPERAWATAN Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari bab ini, Anda diharapkan mampu: 1. Menjelaskan dasar dan langkah penyusunan kurikulum pendidikan tinggi keperawatan. . Menjelaskan langkah penyusunan kurikulum pendidikan tinggi keperawatan. . Menjelaskan penentuan muatan pelengkap. . Menjelaskan faktor-faktor yang memengaruhi dan landasan pengembangan kurikulum keperawatan. hwy Konsep Penting 1. Kurikulum hendaknya disusun dan dikembangkan dengan landasan yang kuat dan dapat memberikan jaminan kepada masyarakat bahwa kurikulum tersebut merupakan alat yang tepat untuk mencapai tujuan pendidikan. 2. Dasar penyusunan kurikulum pendidikan tinggi keperawatan adalah perkembangan_ IPTEK kesehatan dan keperawatan, perubahan sosial politik dan ekonomi, kependudukan, serta kurikulum nasional. 3. Menambah mata ajar/disiplin ilmu baru, metodologi baru, dan pemekaran mata ajar merupakan dasar yang digunakan dalam penentuan muatan pelengkap. 4, Beberapafaktoryangmemengaruhipengembangankurikuluminstitusikeperawatan meliputi: faktor eksternal, teori kurikulum, teori belajar, strategi mengajar, teori keperawatan, proses keperawatan, praktik keperawatan, dan kepribadian. Dipindai dengan CamScanner PENDAHULUAN Keperawatan di Indonesia sedang men} profesional s esepakatan dalam Lokakarya uuai kesepakatan dal ‘ofesional ses s esi. Sejal enerima keperawatan sebagai profesi no " ee Jana pada saat ini sudah me katkan di m: ; : ro eanakan untuk membenahi dan membina program pendidikan or ‘esehatan Dewan Pendidikan Tinggi Dirjen Dikti elah selesai dan disahkan oleh Dirjen Dikti nuju ke arah keperawatan ng telah Ingan mei i proses perkemba : igalami proses P peravratan tahun 1983 y Nasional Ke} ; erkembangan tersebut, program pendidikan ncapai tingkat pendidikan keperawatan juga sedang tinggi. Berbagai upaya telah tingggi, khususnya melalui Komisi Disiplin tmu K yi um Nasional t ; (CHS). Pada saat ini penyusunan Kuriku : a melalui keputusan Nomor: 239/U/1999, tanggal 4 Oktober 1999 tentang cee a “ ‘ a idikan D-II Keperawatan, Nasional Tahun 1999 bagi Institusi Penyelenggara Program Pendidikan Paes cra Kurikulum Program pendidikan Nets mengacu pada SK Mendikbud No. 0310/U/ an dip No. 129/U/1999. : | Dalam usaha menyelenggarakan pendiikan dan mengembangkan Kurikulum tersebut di atas, : »). Hal ini sesuai dengan SK Mendikbud maka perlu diadakan pengembangan kurikulum institusi (Iengk: : ; No. 056/U/1994 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa dan SK Mendiknas 232/2000, Kurikulum Inti Pendidikan Tinggi Indonesia. Kurikulum hendaknya disusun dan dikembangkan dengan landasan yang kuat dan dapat at bahwa kurikulum tersebut merupakan alat yang tepat memberikan jaminan kepada ma untuk mencapai tujuan pendidikan. Dengan demikian, proses pendidikan yang diselenggarakan akan dapat menghasilkan lulusan yang mampu mengatasi kesehatan masyarakat pada masa kini dan masa mendatang, Hal ini bertujuan untuk menggambarkan landasan dan langkah-langkah penyusunan kurikulum lengkap (institusi) sebagai penjabaran dari berlakunya Kurikulum Inti Keperawatan tahun 1999 di Indonesia. GASAR DAN LANGKAH PENYUSUNAN KURIKULUM LENGKAP PENDIDIKAN TINGGI KEPERAWATAN Dasar dari penyusunan kurikulum lengkap pendidikan ting perkembangan IPTEK kesehatan keperawatan, kurikulum nasional. keperawa dipengaruhi oleh perubahan politik ekonomi, kependudukan, dan Perkembangan Iptek Kesehatan dan Keperawatan Semakin cepatnya perkembang aan tentang komputerisasi sel a tuntutan perawat untuk terus bel puterisasi merup: jengan menggunakan t bagai sarana komunikasi dan infor! ajar dan memanfaatkan teknologi te n salah satu alat yang efektif dan el eknologi ters ' ine nog ‘ersebut, akan meningkatkan keablian peran perawat dalam " pengambilan keputusan secara akurat. Kur didasari rat. Kurikulum per rsebut terus meningkat. fisien dalam manajemen keperawatan. ndidikan keperawatan hares da supaya di masa depan perawat tid Ich perkembangan IPTEK yang agap” teknole — lak mengalami Dipindai dengan CamScanner hates © Kotha Penditihan Keperawatan: ” Perubahan Sostal Politik dan Ekonomi Negara Indonesia merupakan 1 ahan 10 yang, seclang, berkembang, sehingg: eritahan akan berdanypak terhadap semua aspek yang ada, tern vawatan, Saat Ini perawat Indonesia sedang menghadapi diterna, ci mana mereka dituntut untuk aneningkathan Kualitas pelayanan kepe cetiap suatut pet ik kesehatan dan/atau a, Perawat harus dibekali konsep bisnis dan organisasi vane memadad agar di masa depan perawat dapat ikut terlibat dalam pemerintahan, baik sebagai chsokatif manpan lepistatit Kopondudukan Herkembangnya penduduk Indonesia berdampak terhadap perkembangan sosial, ekonomi, dan Kebijakan tentang keschatin, Dampak dari perubahan penduduk tersebut adalah pergeseran lingkup praktik keperawatan dari rumah sakit ke komunitas, Hal yang harus dipersiapkan perawat adalah memilil dan menerapkan tentang model asuhan keperawatan di rumah atau yang kita kenal dengan home care, Di samping, itu dengan semakin bertambahnya penduduk, maka perawat harus terus mempelajari fenoma-fenoma penyakit yang timbul seperti AIDS dan penyakit tropis lainnya yang sebelumnya belum pernah ditemukan, Perawat harus dibekali pe getahuan tentang pengelolaan asuhan keperawatan di komunitas/home eare dan asuhan keperawatan terhadap kasus-kasus baru. yang diperkirakan akan timbul di masa depan, Kurikulum Nasional Herdasarkan surat keputusan Mendikbud tentang pedoman penyusunan kurikulum, maka perlu dlisusun suatu kurikulum institusi dan pengembangannya d budaya, relevansi, etektivitas, dan efisiensi, Pendidikan D-II keperav «li 108 SKS (90% dari kurikulum lengkap) dan dimungkinkan pengembangannya sampai 120 SKS (kurikulum lengkap yang disebut kurikulum institusi) diselenggarakan dalam enam semester, Program pendidikan Ners dengan beban studi 135 SKS (60-80% dari kurikulum lengkap: Kep, Mendiknas 232/200), Kurikulum inti adalah kelompok bahan kajian dan pelajaran yang harus dicakup dalam suatu program studi yang dirumuskan dalam, kurikulum yang at nasional atau disebut Kurikulum Nasional, Sedangkan kurikulum lengkap adalah sejumfah bahan kajian clan pelajaran yang ditetapkan oleh masing-ma p Khas institusi pendidikan tersebut an memerhatikan aspek-aspek tan dengan beban berlaku se ig institusi emerhatikan keadaan dan kebutuhan lingkungan serta citi ye nggara pendidikan dengan t LANGKAH-LANGK AH PENYUSUNAN KURIKULUM LENGKAP DAN MUATAN LOKAL Untuk memperoleh pengakwan sebagai lulusan Program D-III Keperawatan, maka setiap insitasi pendidikan harus melengkapi Kurikulum nasional tersebut dengan muatan-muatan pelenghay, sehiny menjadi kurikulum lengkap institusi, di mana pelengkap ini harus ditetapkan lel settays institusi pendidikan berdasarkan visi, misi, dan orientasi institusi yang akan memtberi citi huss bagi lulusannya Dipindai dengan CamScanner 8 i Keperawatan asi pendidikan tinggi Keperawatan, Pendidikan Tingg rient Visi, Misi, dan Orientast ee Berikut ini adalah uraian mengenai vist, MIS" an luas, dan berwawasan. Isi pokok yang diharapkan akan menjadi atau seseorang . tetapi dengan adanya visi tersebut ada sehingga tujuan yang akan dicapa) n kesatuan pikiran, usaha dapat visi one lan, pandang Visi adalah kemampuan melihat pada inti persoalan, P visi adalah keberadaan (eksistensi) suatu organisasi at tercapai, kenyataan di masa depan. Visi belum tentu dapat tercaP: i : rganisasi maupun pribadi, anya keterpaduan da talah kesatuan pandangan tentang pengharapan yang jelas, baik bagi o dapat dirumuskan dengan baik. Dengan a a digerakkan dengan efektif dan efisien, Dengan adanya visi tercip organisasi. Visi Institusi Pendidikan + Pandangan institusi pendi ese keperawatan. masa depan, dalam hal ini yang berhubungan dengan kesehatan dan keper a mmbangan yang harus ada atau dicapai 1 tentang perkiraan keadaan perkembangan masyarakat di + Pandangan dari institusi pendidikan tentang perke eae dalam bidang kesehatan dan keperawatan di masa depan, terutama pelayanan kesehatan dan pelayanan asuhan keperawatan kepada masyarakat Misi Misi adalah tugas yang dirasakan seseorang sebagai suatu kewajiban untuk melakukannya demi agama, ideologi, patriotisme, profesi, dan lain-lain. Misi didasarkan pada visi, dapat juga dikatakan sanakan untuk merealisasikan sebuah visi. bahwa misi adalah tugas pokok yang harus dilal Misi Institusi Pendidt + Langkah-langkah atau hal-hal yang diyakini menjadi tang dilaksanakan sebagai upaya untuk merealisasikan pandangan. kan ung jawab institusi untuk + Strategi dasar institusi pendidikan untuk mencapai tingk mampu berperan dalam merealisas depan, at perkembangan institusi, sehingga ai pandangan atau wawasan di masa an cita-cita sesui Orientasi Orfentasi adalah peninjauan/pandangan untuk menentukan sik, vi ap (arah, te: ebag: V% yang tepat dan benar, kecenderungan pandangan atau menitikber, pene aan eratkan pandangan, Orientasi Institusi Pendidikan + Atah pengembangan dan pembinaan insti institusi pendidikan melalui tiga fungsi ut pengabdian masyrakat, itusi_pendidikan fama perguruan ringgi: nakan misi penelitian, dan endidik: Dipindai dengan CamScanner bS + Kurikuh Babs + Kurikulum Pendidikan Keperawatan oo Penentuan Muatan Pelengkap Melalui visi, misi, dan orientasi Pune ; Husi Pendidikan tinggi keperawatan dapat ditentukan muatan pelengkap yang diharapkan dapat menghasilk an Iulusan yang berbobot dan dapat membedakan lulusannya dengan lulusan institusi lai n. Muatan pelengkap dapat disusun dengan cara berikut ini 1. Menambah mata ajar/disiplin ilmu baru. Metodologi baru. 2. 3, Pemekaran mata ajar/disiplinilmu yang ada dengan menambahkan pokok bahasan dan SKS. eerrnwaran NG MEMENGARUHI ORM ENGEMBANGAN KURIKULUM KEPERAWATAN LANDASAN PI Ada beberapa faktor yang memengaruhi pengembangan kurikulum institusi keperawatan, ya meliputi: (1) faktor eksternal, (2) teori kurikulum, (3) teori belajar, (4) strategi mengajar, (5) teori keperawatan, (6) proses keperawatan, (7) praktik keperawatan, dan (8) kepribadian. Faktor Eksternal Faktor eksternal meliputi organisasi profesi (PPN1), kebijakan pemerintah, dan faktor-faktor sosial lainnya, misalnya pola kesehatan dan penyakit, perubahan demografi, serta perubahan ekonomi Dalam pengembangan kurikulum keperawatan berpengaruh pada isi harus dicapai. kondisi, dan standar yang Teori Kurikulum ‘Teori kurikulum pada pendidikan keperawatan merupakan nilai dari desain dan pengembangan Kurikulum keperawatan, Ada dua pendekatan dalam teori kurikulum., Pertanta adalah model pros S tentang kriteria nilaiintrinsik dari mata ajar yang akan dipelajari dan dari buku-buku yang diseleksi untuk perubahan peserta didik. Kedua adalah model objektif yang menjelaskan tujuan pendidlikan, perilaku spesifik, kondisi, dan standar. Hal in bisa dikembangkan dengan pertanyaan sebagai berikut: (1) apa tujuan dari kurikulum?; (2) mata ajar apa yang akan dipilih?; (3) pengalaman belajar dan organisasi sekolah apa yang tersedia?; dan (4) bagaimana hasil yang dievaluasi2 Pertanyaan tersebut berfokus pada tujuan, isi, metode, dan evaluasi pendlidikan sebagaimana teott eclectic modal yang disampaikan Groves (1984), bahwa pengembangan model kulum watan memberikan dampak pada perkembangan kurikulum, Model tersebut biasanya saling keper tcrkait dengan berbagai unsur model (Kurikulum secara umum dan faktor yang sesuai dengan kan tentang “an eclectic curriculum model” yang menggabungkan keperawatan, Groves menjel Suatu model pendidikan secara umum antara unsur proses Keperavatan dan model yang sesuat dengan praktik keperawatan, Pada bagian Tingkungan Tuar menunjukka an meliputi empat tahap berikut ini, komponen pendidikan ara umum di Dipindai dengan CamScanner EE '. 100 fini ari kurikuse i ndefinisikan tujuan d al an dari tujuan yang me atu pertanyaat akan diajarkan. 7 mi Frat berdasarkan pengalaman kan. akan dievaluasi. 1. Tujuan (objective): si (content): mata ajar ¥ y Metode (methode): identifikasi dibuat memungkinkan memilih strategi pembelaja (evaluation): bagaimana efektivitas pembelajaran_ yany ran yang diterap! kurikulum yang Teori Belajar “Terdapat beberapa teori belajar yang ber} (1980) mengidentifikasi beberapa teori gan kuri kulum nasional. Quinn ppengaruh dalam pengemban pada pendidikan keperawatan belajar yang bisa diterapkan di antaranya on 2 Stimuli sponse: eral Karen rangsangan. + Cognitive theory: teor' ini lebih menekank + Humanistic theory: teor’ ini lebih menekankan pada pikiran, perasaan dan + Social learning theory: teori ini menekankan pada interaksi antara individu dan lingkungan, + Andagogical theory: teori ini berdasarkan pada asumsi tentang bagaimana mahasiswa bel ori ini lebih menekankan pada perubahan perilaku yang an pada keterampilan intelektual dan berpikit. pengalaman, Strategi Mengajar Sheal (1980) mendefinisikan tentang strategi mengajar sebagai suatu “continuum of teaching strategies.” Metode ini bergerak dari “dependent teacher to student centre.” Teori Keperawatan Teori keperawatan merupakan salah satu sumber pengembangan kurikulum. Batang tubuh a . Batang tubul oe yang berhubungan dengan keperawatan berkembang di mana keperawatan ik it libat pada penelitian yang berguna pada pengembangan praktik keperawatan, awatan ikut terlibat Proses Keperawatan Pengembangan pendekatan i a ‘atan yang sistematis pada proses. k S Keperawatan sebagai dasar untuk melaksanak: aS aksanakan asuhan keperawatan yang akan berdampak keperawatan. Pak pada pengembangan kurikulum Praktik Keperawatan Oliver D'A Slevi (1981) Dipindai dengan CamScanner personal Influence \nak didik merupakan faktor y; maan pada tahap selek Paling penting dalam penyusunan kurikulum, meskipun adanya kesamaan paca tahap seleksi awal, pengalaman belajar, dan metode pengkajian juga sebagai bahan pertimbangan dati penampilan dalam peneap awatan, Hal ini bisa dilihat dari kemampuan akademik, tipe pembel lingkungannya. ian kep an, hubungannya dengan guru, tenaga kesehatan, da agai “individual caring for individual”, Oleh karena itu, perlu di melalui pendidikan untuk mampu mengidentifikast melakukan tindakan yang cepat, Perawat adalah forma: serta berkomunikasi secara profesional. Hal yang paling penting pada pembelajaran adalah pendekatan problem solving suatu pendekatan yang harus diperjelas definisinya dan disesuaikan dengan kebutuhan, Personal influences yang dimaksudk: kurikulum harus disesuaikan pada kar alah peserta didik dan pengajar. Pengembangan ke dan pengajar. Entwistle (1981) ristik peserta di stik peserta didik dan peng; mengidentifikasi kara jar yang berpengaruh pada pembelajaran. KESIMPULAN Den; 1 perkembany n IPTEK dalam menghadapi era watan. Oleh karen: sejagatan, maka dituntut peningkatan kualitas lulusan kepe |, proses pendicil J masalah kesehatan di masyarakat pada masa kini dan ‘an yang diselenggarakan harus dapat menghasilkan lulusan yang mampu meng: masa akan datang. Kurikulum institusi terdiri atas kurikulum nasional (inti) 90% ditambah dengan muatan i, mis pelengkap, Penetapan muatan pelengkap didasarkan pada vi dan orientasi institusi pendidikan Jang memberi ciri khusts bagi lulusannya, Penetapan kurikulum institusi tetap harus memerhatikan keadaan dan kebutut has institusi pendidikan tersebut Muatan pelengkap dapat disusun denga menggunakan metodologi pembelajaran baru, dan (3) pemekaran mata ajar/disiplin imu yang 1n Jingkungan serta citi : (1) menambah mata ajar/disiplin ilmu baru, (2) ada, saktor-faktor yang perl diperhatikan dan sebagai landasan dalam pengembangan kurikulum keperawatan meliputs (1) eksternal, (2) teorikurikulum, (3) teor beajar, (4) strategi mengajar, (5) tcori keperawatan, (6) proses keperawatan, (7) praktik keperawatan, dan (8) kepribadian. PERTANYAAN Jelaskan dasar dan langkah pet Jelaskan dasar yang digunakan da Jelaskan beberapa faktor ys keperav nyusunan kurikulum pendidikan tinggi keperawatan, lam penentuan muatan pelengkap memengaruhi pengembangan kurikulum institusi atan, Dipindai dengan CamScanner pEMBELAJARAN PRAKTIKUM (LABORATORIUM) Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari bab ini, Anda diharapkan mampu: 1. Menjelaskan tujuan pembelajaran praktikum. 2. Menjelaskan strategi pembelajaran praktikum. 3. Menjelaskan tahapan proses pembelajaran dalam praktikum. 4, Menjelaskan berbagai model dan metode pembelajaran praktikum. Konsep Penting 1. Pengalaman Belajar Praktikum (PBP) merupakan proses pembelajaran di laboratorium dalam rangka memperkuat teori-teori/pengetahuan yang didapatkan melalui pengalaman belajar dengan cara lain. . Laboratorium adalah tempat di mana peserta didik mempergunakan pendekatan pemecahan masalah untuk mengembangkan berbagai teknik dalam mengontrol lingkungan belajar. Laboratorium dapat diadakan di kelas maupun di tatanan Klinik dan komunitas. 3. Pembelajaran praktikum keperawatan sebagai sistem pembelajaran keterampilan yang menekankan pada praktik terbimbing dan sistem» pembelajaran yang melibatkan serangkaian audio visual dan teknologi komputerisasi. 4. Strategi pembelajaran praktikum dilihat dari dua aspek, yaitu tentang proses PBP serta didik melakukan pembelajaran Klinik dan tentang we dalam mempersiapkan pe: ‘ penjabaran rancangan pembelajaran instruksional. / 5. Berbagai model pembelajaran praktikum meliputi: personal system of instruction, audio tutorial method, computer assisted learning, learning aids laboratory, modular laboratory, integrated laboratory, project work, dan participation in research. Dipindai dengan CamScanner a fat akademik profesional ¥aM8 bermakna bahieg sift akad an profesi yang cukup. Sebagaj audikan yanghe Pendidikan keperawatan adalah Pome andas - radasan akademik dan Tandasan POT orenpet el program pendiditan ini men ee ctvunt unt meni sikap dan Remampian i Julusan pendidikan ke n. kita dit an kurikulum pendidikan ini melalui berbagai bentuk. 1 peneray. bidang keperaanan aman belsnr Sikap pengalarnan bel herhaga: bentuk pens belaiar praktikum dijabarl ggu dalam 1 (satt) semester , es pembelajaran di laboratorium an dengan cata pengalam See havea dtumbuhkan dan dibs sepaniang prog . : Jaman belaiar. antare fain melalui pengalaman belajar - scan dalam kegiatan pembelajaran an kemampaan pendidikanmyn meine praktik (PRP) Rote 1 SKS pen cama dengan 2-3 jam kegistan pembelaiaran pet mins + Praktikum (PRP) merupakan pros at teori-teori pengetahuan yang didapatk Peng: mm rangke memperk deiam rang "” gintegrasian antara teorif » pembelajaran praktikum merupakan pe belaiar lain. Strategi rancang: fn menggunakan pendekatan model da pengetshuen dan Leterampilan dasar profesional deng metode pembelajaran. sechingga pelaksanaan pembelajaran dikelola secara terintegrasi. efektif dan efisien, maka pengalaman- Dengan pendekatan model yang tepat serta metode yang id) alat yang sangat berguna untuk meningkatkan kepekaan, ketelitian, praktb serta ketekur » didih terhadap penlaku yang diharapkan, Melalui pengalaman belajar prakiike: dapat menumbuhkan sikap, tingkah laku, peng ahuan, serta keterampila protesicy peserta didi Dalam pelaksanaannya PRP memerlukan sarana laboratorium yang kondusif seperti fang dikemukakar Menurut Schewert (1972) laborat «alah tempat di mana peserta didik mempergunakan kan berbagaiteknik dal di kelas maupun di tatana 1985) membedakan an pendekatan pemecahan 1 jam mengontrol lingkungan Klinik dan komunitas, » dengan laboratorium klinik, yaitu pada iat n kelas peserta k dengan kl} -raraaanp oop otak dengan len Sedangkan pada laboratorium angsung dengan klien sehingga pembelajar, ere aoe #4 pembelajaran praktikum Hill (1985) cterampélan y eperawatan sebagai sistem Pimbing dan sistem pembelajaran nputerisasi ada praktik tert vlogi kom > praktikum memberik a am melakukan obs edi nwa tatanan klinik lan dal an kesempatan kepada ervast yang akurat dan plan praktik Merupakan tempat yang “vam Merupakan pertimb, ot ling 4ngan penting untuk “tabi dan tidak berubahy, Akin tetapi, Aungan bersitiat umn keelay, Fang dinamis, sebai lng ne baiknya praktik i “ku! dan bermakna dengan spabila keterampilan dakukan di tatanan ! Mempertimbangkan Dipindai dengan CamScanner 4m (Laboratorium) " KONSEP PEMBELAJARAN PRAKTIKUM strategi pembelajaran praktikum ditentukan ber dan ingin dicapai. Tujuan Pembelajaran pengetahuan, sikap, dasarkan tujuan pembelajaran yang telah ditentukan d Praktikum dalam perumusannya mengintegrasikan antara fan keterampilan dasar profesional seperti diuraikan berikut ini: Tujuan Pembelajaran Praktikum Pembelajaran praktikum merupakan salah satu bentuk pengalaman belajar yang memberikan kesempatan belajar kepada peserta didik dengan tujuan seperti yang dijelaskan di bawah ini. |, Memahami, menguji, dan menggunakan berbagai konsep utama dari program teoretis untuk diterapkan pada praktik Klinik, Pentingnya ditekankan sejak awal dari program pendidikan, peserta didik menyadari bahwa Keterampilan klinik yang mereka miliki bergantung pada seberapa jauh mereka menguasai ‘ori dasar. Dengan demikian, mereka dapat memahami secara rasional untuk setiap tindakan, sama seperti mereka memahami prinsip-prinsip sosial, perilaku, dan biologi yang mendasari penerapan keterampilan pada berbagai kondisi dan situasi. Pemahaman penggunaan dan pengujian konsep utama pada tingkat dasar dapat dilakukan di laboratorium. 2. Mengembangkan keterampilan teknikal, intelektual, dan interpersonal sebagai persiapan untuk memberikan asuhan keperawatan kepada klien. Pembelajaran praktikum memungkinkan peserta didik belajar sambil melakukan sendiri. Hal ini selaras dengan pepatah: Apa yang saya dengar, saya lupa Apa yang saya lihat, saya ingat Apa yang saya lakukan, saya paham Menurut Tan (1987), bila seseorang telah mencapai fase akhir dalam belajar atau fase otonomi, maka peserta didik dapat menerapkan konsep-konsep dan teori-teori keperawatan secara efektif dalam praktik. Banner (1984) menyatakan, bahwa suatu tingkatan dalam melakukan berbagai keterampilan (intelektual, teknikal) yang berhubungan dengan prinsip-prinsip dan teori dapat dicapai melalui pembelajaran praktikum. / ae Gagne (1976) menyatakan bahwa kondisi untuk mempelajari keterampilan memerlukan petunjak dari pengajar yang menciptakan pengalaman praktik agar para pesertadidiktahus apa yang harus mereka lakukan, tahu bagaimana melakukan tindakan dan latihan keterampilan, Serta menerima hasil belajarnya, Dimensi lain tentang tujuan pembelajaran praktikum berpikir sambil melakukan” belajar keterampilan di laboratorium. Pe: untuk berpikir sambil melakukan sendiri pada waktu b kan bekal prinsip dan teori dari perkuliahan. Oleh karena atkan bimbingan sungguh-sungguh dari peng dan merefleksikan sambil melakukan kegiatan, adalah “melatih didik dipersiapkan dengan baik keterampilan dengan memberi itu, peserta didik perlu mendap mempraktikkan kegiatan berpikir Dipindai dengan CamScanner Pendidikan dalam Keperawatan 106, tan wawasan melalui latihan praktik yang at keperawatan. Sasaran program ‘kan dan menerapkan konsep- ngemban, a dasar ke dalam praktik k mengintegrasil an men tahuan dalam praktik Klinik. ai prinsip dan me kan ilmu-ilmu dasar ke adalah agar peserta didik enge! 3. Menemukan berbag bertujuan untuk menera ikum pembelajaran prakti arp konsep, prinsip-prinsip, dan teori dari ilmu p masalah han 4, Mempergunakan keterampilan pemets'™t tan pembelajaran keteram a tu pen recta Proses keperawatan merupakan sual ; n Se are masalah fe cara berpikir tentang observasi yang saling berkaita gi i asi. Hal ini dapat dari: pengkajian, pengambilan keputusan, perencanaan, tindakan, on Soe orm ie dikembangkan sebagai metode dalam pembelajaran praktikum, ba een rmaupun di klinik/tatanan nyata untuk mendapat pengalaman belajar P pilan pemecahan Strategi Pembelajaran Praktikum Strategi pembelajaran praktikum dapat dilihat dari dua aspek, yaitu tentang proses PBP dalam mempersiapkan peserta didik melakukan pembelajaran klinik dan tentang penjabaran rancangan pembelajaran instruksional. Proses Pembelajaran Praktikum Proses pembelajaran praktikum dikaitkan dengan pembelajaran klinik dapat dilihat pada siklus pembelajaran Klinik (clinical learning cycle, White, 1992). Berdasarkan model pembelajaran praktik Klinik tersebut, dapat digambarkan bahwa pembelajaran laboratorium (praktikum) memperkuat teori-teori/pengetahuan yang telah didapatkan peserta didik melalui pengalaman belajar lain, misalnya pengalaman belajar ceramah (PBC), Pada pembelajaran praktikum terjadi proses aplikasi berbagai konsep dari komponen teori dalam praktik Klinik dan memberikan kesempatan kepada pesertadidik untuk mendapat kemampuan baiksikap, tingkah laku, pengetahuan, dan keterampilan 7 a jemadai ti - seperti peralatan, tempat, dan Baya yang ™ b. Fasi a : matang disamping serin baik. srlukan kesiapan dan perencanaan yang ™mavang ng svng Ce ee ang mungkin terpaksa mengambil wakty memerlukan waktw yang cukup panjangs Y lain. atau jam pelajara Pengertian Simulasi adalah metode pembelajaran yang me! atau proses nyata, dengan peserta didik teri lingkungannya. Peserta didik mengaplikasikan pengetal Hal ini berguna untuk memberikan respons (membuat keputusan al untuk mengatasi masalah/situasi dan menerima umpan balik tentang respons tersebut (Rheba de dan Martha A. Thompson, 1987). Tujuan ‘Tujuan metode simulasi yaitu membantu peserta didik mempraktikkan keterampilan dalam membuat keputusan dan penyelesaian masalah, mengembangkan kemampuan interaksi antarmanusia dan memberikan kesempatan peserta didik untuk menerapkan berbagai prinsip, teori, serta untuk meningkatkan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor. Tipe simul Menurut Sandra de Young (1990), ada tiga tipe simulasi, yaitu simulation exercise, simulation game, dan role playing. Berikut ini akan diuraikan metode simulation exercise dan role playing. a. Latihan simulasi Latihan simulasi (simulation exercise) adalah metode pembelajaran simulasi yang menyajikan situasi nyata yang terkontrol. Peserta didik dapat me! eon sehingga pemahaman peserta didik menjadi lebih b: rnyajikan pelajaran dengan menggunakan situasi ‘bat aktif dalam berinteraksi dengan situasi di huan yang telah dipelajari sebelumnya, tau melakukan tindakan) ipulasi situasi aik terhadap situasi Simulasi latihan ini meliputi: written simulation, si a iputi: written simulation, simulasi den; i ae \gan audio visual, dan live b.Bermain peran Bermain peran (role playing) adalah suatu bentuk drama di Mana peserta didik serta didik secara spontan memperagakan peran. i ra -peran dalam berinteraksi i ‘antangan dan hubungan antarmanusia, TES even assay Metode simulasi ini tidak Jay kondisinya nyat gsung dilakukan pada kli i ® schingga kesalahan tidak bersift fatal. Ade eee ERM Seakan-akan untuk bermain peran, yaitu: kasts aktit er Ae Hg macam bentuk simul teiang ken nyata yang anny ait model, dan Klien. Pada kasus ake ee gn vala_ yang memerlul ' ; diberikan dal UWUK mengembareee, ‘un pengambilan keputusan ky stan kemampuan pengambilan keputusan Model dapartign drab : lapat digunakan unt Dipindai dengan CamScanner gang + Pembelalaran Praktikum (Laboratorium Wy pemeriksaan payudar, 2, Kateterisas asi, da e| fisik dan wawancara, dam injeksi imulasi klien berguna untuk pemeriksa 4, Petunjuk penggunaan metode simu Berikut ini petunjuk apabila a. Simulasi harus menin, b. — Perhatik dan tempat. lasi i akan metode pembelajaran simulasi. 'skatkan pencapaian tujuan. an syara i Yara simulasi tentang jumlah pesert didik, waktu yang diperluka ‘ Papintig a memahami jalannya simulasi. d ‘oba dilakuka ‘ Scart te na Pata Kelompok peserta dik yang dikenal oleh peabimbi ; Serta Gai mempunyai latar belakang teori dan keterampilan untuk berperan serta dalam simulasi, f. resets ae harus ‘Mengerti tujuan peran serta mereka pada simulasi ‘etunjuk tertulis lengkap dan diberikan pada peserta didik. Pembimbing bertanggung jawab untuk menginterupsi simulasi apabila Jewat dan muncul masalah, atau peserta belum kompeten. e h. tu teh te 5, Proses pembimbingan pada metode simulas a. Menyampaikan tujuan simulasi b, — Menjelaskan jalannya simulasi Mengatur peserta didik untuk memerankan sesuai dengan perannya dalam simulasi. d. — Melakukan uji coba pada kelompok peserta didik yang dikenal oleh pembimbing. Memberikan komentar setelah simulasi, bila ada masalah dan peserta didik kurang awe menguasai. y f, — Melakukan diskusi untuk membahas proses simulasi, 6. Kelebihan simulasi ” a. Memperkaya pengetahuan, sikap dan keterampilan, serta pengalaman yang tidak langsung diperlukan dalam menghadapi berbagai masalah sosia 4 b. Peserta didik berkesempatan untuk menyalurkan perasaan yang terpendam sehinggs mendapat kepuasan, kesegaran, dan Kesehatan ja, ¥ ni, melalui s alipun bukan tujuan metode mulasi dapat dikembangkan bakat dan rigkin dimiliki oleh peserta didik, misalnya dalam seni dra kemampuan yang mu main peran, dan sebagainya. ma, be Kekurangan metode simulasi 1 a. Pengalaman yang perch mela i a kenyataan diapangan atau dalam Kebidupans " asi dijaikan sebage lat hiburan, sed selalu tepat dan sempurna dengan jangkan fungsinya seba gai alat b. Tidak jarang simul , erabaikan / bela ja tera menja kak, akan jad sl ara, Karena kurangnya Caen anes i ppm ata pengossan ssw terhadap masala soxial yang . ceterampila pengalaman dliperanian oth faktoesfaktor emosional seperti 48 MATH FUE a d. Simulasi dipengart certa didik dalam melakukan simulasi hi p ng, dapat memens' Dipindai dengan CamScanner Me ang akrab day, n peserta didik dai A intara guru is bukan otoriter. ‘ jal a "i subungan inform: ng demokrati Simulasi menuntut hi ghendaki guru ya : f fleksibel. Ini berarti mengne? eserta didik. on adai yang fleksibel ser, f Simulasi menuntut a pacompoks peserta didi mem g. _ Simulasi memerlukan peal tersedia dengan balk. ruang dan fasilitas yang s Eksperimen 1. Pengertian Metode eksperimen adalah suatu metode p' melakukan eksperimen dengan _mengalami 7 Jajaran di mana peserta dik enyajian pembel} ndiri sesuatu yang i dan membuktikan se! jarinya. - alami atau melakukan Dalam proses pembelajaran, peserta dik diberikesempatan untuk ihe aeebarl sendiri; mengikuti suatu proses; mengamati suatu objek, keadaan, al z fe vengia peadetans Peserta didik mendapat pengalaman belajar dalam mengatasi masal problem solving melalui eksperimen. Tujuan ul Tujuan metode pembelajaran eksperimen adalah meningkatkan kemampuan peserta didik ‘untuk dapat belajar mandiri dan memecahkan masala. 3. Langkah-langkah metode eksperimen a. Persiapan + Menetapkan tujuan eksperimen. + Mempersiapkan berbagai alat, bahan, dan tempat yang diperlukan. + Mempertimbangkan jumlah peserta didik dengan alat-alat yang ada dan diperlukan serta daya tampung tempat eksperimen. + Mempertimbangkan apakah eksperimen dilaksanaka peserta didik atau bergantian. n sekaligus untuk seluruh + Memerhatikan (ata tertib/peraturan terutama tentang alat dan bahan +) Menjelaskan tentang apa yang harus dipethatikan, tahapan, dan bahaya. b. Pelaksanaan eksperimen ae + Peserta didik memulai eksperimen, * Pada waktu eksperimen dilakukan, Peserta didik memerhatikar i k atikan da roses eksperimen, mendiskusikan gejala yang timbul San mengsia + Pembimbing memerhatikan situasi ’ asi mengenai ki ki yang harus segera di atasi, “wnakinen adanya hambatan © Tindak lanjut eksperimen + Mencliskusikan berbagai m Menyiapkan kembali pe; i Pept sv Pevalatan yang diganakan dalam ke a ao z ze 5 5 a g Memberi kesempatan n kepada Proses, menganalis dan mencari Peserta didik untuk melakuke ot Sumber-sumber, a, dan meng Amb kesimpulan. 8K Wi coba mengamat Dipindai dengan CamScanner yo + Pembelajaran Praktikur pat 1 (Laboratorium) oe ec — Mendiskusikan ma aN Masalahema ‘ ieakukin eve h. oy yang ditemukan selama melakukan eksperimen. M ‘aluasi proses dan hasil Kelebihan metode eksperimen Peserta didi dapat meng Peserta dil terhindar j c. Memperkay lami sendiri suatu proses atau kejadian. jauh dari verbalisme, Pengalaman dengan hi al-hal yang bersifat objektif dan realist ngkan sikap berpikir il cc. Hasil belajar aka i uk : clajar akan terjadi dalam bentuk referensi dan internalisasi. 6, Kekurangan metode eksperimen a te ini lebih sesuai untuk menyajikan bidang ilmu pengetahuan dan teknolog b a Sanaannya memerlukan alat dan bahan yang tidak mudah didapat a letode ini menuntut ketelitian, keuletan, dan ketabahan. Pengalaman belajar praktikum merupakan proses pembelajaran yang penting untuk mempersiapkan peserta didik dalam melaksanakan pembelajaran praktik klinik, Pengalaman belajar praktikum ini ditekankan pad a terbentuknya sikap dan tingkah laku, pengetahuan, serta keterampilan dasar profesional melalui pencipt 11 kondisi belajar yang memberi kesempatan peserta didik untuk berpikir sambil melakukan tindakan dalam rangka penerapan pengetahuan, teori, konsep-konsep, dan prinsip yang telah didapat melalui pengalaman belajar lainnya. Untuk pencapaian tujuan PBP secara efektif, diperlukan berbagai model pengembangan pembelajaran, metode pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan belajar, serta fasilitas Iaboratorium, baik di kelas atau di tatanan nyata (Klinik) yang kondusif. Dalam pelaksanaannya, pengalaman belajar praktikum memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk dapat mengintegrasikan teori/pengetahuan yang telah didapatkan dengan keterampilan dasar profesional. PERTANYAAN 1. Jelaskan tujuan dari pembelajaran pral 2. Jelaskan strategi pembelajaran praktikum. sae 3. Jelaskan berbagai model dalam pembelajaran pra ees 4. Jelaskan berbagai metode dalam pembelajaran praktikum, ktikum. QAPARPUSTAKR 1999, Kurikulum Nasional Program D-III Keperawatan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Rl 1999. 8 di Indonesia. Jakarta Reiley, D.E. dan M.H. Oermann. 1 Appleton-Century Crofts. 985, ‘The Clinical Field, its use in Nursing Education. Sidney Dipindai dengan CamScanner

Anda mungkin juga menyukai