ABSTRAK
Kepadatan pasien dan pergantian pasien yang cepat di Instalasi Gawat Darurat (IGD) menyebabkan perawat kurang
optimal dalam memberikan asuhan keperawatan kebutuhan spiritual bagi pasien. Kondisi tersebut dapat mempengaruhi
persepsi perawat IGD akan spiritualitas dan pemenuhan kebutuhan spiritual pasien. Pemenuhan kebutuhan spiritual pasien
IGD yang baik juga dapat meningkatan hasil pengobatan yang baik. Perawat yang memiliki persepsi spiritual yang baik
akan mempunyai kemampuan untuk memenuhi kebutuhan spiritual pasien. Tujuan: untuk mengetahui gambaran persepsi
perawat mengenai spiritualitas dan pemenuhan kabutuhan spiritual pasien di IGD. Metode: penelitian ini menggunakan
studi deskriptif survei. Sampel diambil menggunakan teknik total sampling dan diperoleh 75 responden. Data diambil
dengan menggunakan kuesioner Spiritual Care-Giving Scale (SCGS) dan dianalisis dengan analisa univariat. Hasil
penelitian: lebih dari separuh perawat IGD mempersepsikan kebutuhan spiritual dan pemenuhan kebutuhan spiritual
pasien sebagai hal yang sangat penting (57,3%). Setiap aspek juga dipersepsikan sangat penting oleh perawat IGD, yaitu
atribut dalam pemenuhan kebutuhan spiritual (77,3%), perspektif kebutuhan spiritual (60%), gambaran pemenuhan
kebutuhan spiritual (54,7%), sikap dalam pemenuhan kebutuhan spiritual (88%), dan nilai-nilai dalam pemenuhan
kebutuhan spiritual (65,3%). Kesimpulan: aspek yang perlu diperbaiki adalah nilai-nilai dalam pemenuhan kebutuhan
spiritual. Nilai-nilai dari spiritualitas diartikan sebagai bagian dari keperawatan holistik yang sangat penting. Oleh karena
itu, perawat IGD perlu meningkatkan pemahaman tentang spiritualitas agar implementasi pemenuhan kebutuhan spiritual
pasien di IGD dapat positif diperkuat.
Kata kunci: perawat gawat darurat, persepsi, spiritual
Nurses’ Perception of Spirituality and Fulfill the Spiritual Needs of Patients in the Emergency
Department
ABSTRACT
Patient overcrowding and rapid patient turnover in emergency department cause nurses to be less than optimal in
providing patients spiritual needs. This condition can affect the emergency nurses’ perceptions of spirituality and fulfill the
patient’s spiritual needs. A good fulfillment of the emergency patients spiritual needs can also improved a good treatment
results. Nurses who have a good spiritual perception will have the ability to fulfill the patient’s spiritual needs. Objective:
describe nurses’ perception of spirituality and fulfill the spiritual needs of patients in the emergency department.
Methods: This study was used descriptive survey research. Samples were taken using total sampling technique and
obtained 75 participants. Data were taken using the Spiritual Care Giving Scale (SCGS) questionnaire and analyzed by
univariate analysis. Results: more than a half of emergency nurses considered spiritual needs and fulfilled the patient’s
spiritual needs as very important (57,3%). Every aspects is also perceived to be very important by emergency nurses,
that is attributes in meeting spiritual needs (77.3%), perspective of spiritual needs (60%), description of meeting spiritual
needs (54.7%), attitudes in meeting spiritual needs (88%), and values in meeting spiritual needs (65.3%). Conclusion:
An aspect that need to be improved are values in fulfilling spiritual needs. The value of spirituality is interpreted as a very
important part of holistic nursing. Consequently, emergency nurses need to improve their understanding of spirituality
so that the implementation of fulfilling patients spiritual needs in emergency department can be positively reinforced.
Keywords: emergency nurse, perception, spiritual
Persepsi Perawat Mengenai Spiritualitas dan Pemenuhan Kebutuhan Spiritual Pasien
35
JPPNI Vol. 04/no.01/April-Juli 2019
36
Persepsi Perawat Mengenai Spiritualitas dan Pemenuhan Kebutuhan Spiritual Pasien
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Persepsi Dari Tabel 2 diketahui bahwa lebih dari
Responden Mengenai Spiritualitas dan setengah responden mempersepsikan
Pemenuhan Kebutuhan Spiritual Pasien IGD spiritualitas dan pemenuhan kebutuhan
Bulan Mei Tahun 2019 (n=75) spiritual pasien IGD merupakan hal yang
sangat penting. Dari Tabel 3 diketahui
Persentase bahwa atribut dalam pemenuhan kebutuhan
No. Kategori Frekuensi spritiual dan sikap dalam pemenuhan
(%)
kebutuhan spiritual dipersepsikan
1. Sangat 43 57,3% sebagai sangat penting oleh lebih dari tiga
Penting perempat responden (77,3% dan 88%),
perspektif kebutuhan spritual, gambaran
2. Kurang 32 42,7%
pemenuhan kebutuhan spiritual, dan nilai-
Penting
nilai dalam pemenuhan kebutuhan spiritual
Total 75 100% dipersepsikan sangat penting oleh lebih
dari setengah responden (60%, 54,7%, dan
65,3%).
Total 75 100%
37
JPPNI Vol. 04/no.01/April-Juli 2019
38
Persepsi Perawat Mengenai Spiritualitas dan Pemenuhan Kebutuhan Spiritual Pasien
pasien (McBrien, 2010). Demikian pula sendiri mempunyai perasaan batin yang
dengan penelitian yang dilakukan kepada baik. Perawat yang kurang dan tidak setuju
perawat IGD di Amerika. Perawat IGD lebih dengan pernyataan tersebut bisa terjadi
mengutamakan kebutuhan fisik yang gawat karena perawat tidak memahami akan
darurat, dan merasa bahwa memenuhi pengertian dari spiritualitas itu sendiri.
kebutuhan spiritual lebih pantas dilakukan Pada komponen ketiga, lebih dari
setelah fase akut terlewati (Nixon, dkk., separuh perawat IGD mempersepsikan
2013). gambaran pemenuhan kebutuhan spiritual
Pada komponen pertama, sebagian sebagai hal yang sangat penting. Namun,
besar perawat IGD mempersepsikan Sebagian kecil perawat IGD kurang dan
atribut dalam pemenuhan kebutuhan tidak setuju dengan pernyataan berada
spiritual sebagai hal yang sangat penting. bersama pasien merupakan suatu bentuk
Sebagian besar perawat IGD setuju pemenuhan kebutuhan spiritual pasien.
dan sangat setuju dengan pernyataan Pernyataan ini sesuai dengan sebuah
perawat yang memiliki kesadaran spiritual penelitian kepada perawat IGD di Irlandia.
mempunyai kemungkinan yang lebih untuk Perawat IGD mengesampingkan kebutuhan
bisa memberikan asuhan keperawatan spiritual karena terdapat hambatan fisik,
spiritual pada pasien. Hal ini sesuai dengan terlalu sibuk, dan keterbatasan waktu saat
penelitian yang dilakukan kepada perawat menangani pasien gawat darurat (McBrien,
di Turki yang menemukan bahwa perawat 2010). Hal ini dikarenakan beban kerja
yang memiliki kesadaran spiritual yang tinggi perawat IGD yang tinggi dan kurangnya
lebih memahami, peka, dan mahir dalam waktu perawat dalam memenuhi kebutuhan
pemenuhan kebutuhan spiritual pasien spiritual. Mereka disibukkan dengan
(Ozbasaran dkk., 2011). Perawat akan sulit pemenuhan kebutuhan fisik yang lebih
mengenali kebutuhan spiritual pasien dalam mengancam jiwa pasien, sehingga waktu
menangani kondisi di IGD yang padat, dalam untuk berada bersama pasien merupakan
hal ini kesadaran perawat dalam mengenali hal yang sulit untuk sebagian perawat IGD.
dan memahami kebutuhan spiritual pasien Pada komponen keempat, sebagian
sangat dibutuhkan karena tanpa kesadaran besar perawat IGD mempersepsikan sikap
spiritual, asuhan keperawatan spiritual sulit dalam pemenuhan kebutuhan spiritual
untuk diberikan. sebagai hal yang sangat penting. Sebagian
Pada komponen kedua, lebih dari besar perawat IGD setuju dan sangat
separuh perawat IGD mempersepsikan setuju dengan pernyataan pemenuhan
perspektif kebutuhan spiritual sebagai hal kebutuhan spiritual harus ditanamkan di
yang sangat penting. Namun, sebagian kecil seluruh program pendidikan keperawatan.
perawat IGD kurang setuju dan tidak setuju Perawatan spiritual yang terintegrasi
dengan pernyataan spiritualitas adalah kedalam program pendidikan keperawatan
ekspresi perasaan batin seseorang yang merupakan kebutuhan perawat. Menanam
mempengaruhi perilakunya. Spiritualitas kan spiritualitas ke dalam program pendidik
adalah bentuk dari energi seseorang yang an keperawatan direkomendasikan
dapat mempengaruhi perasaan dan emosi. untuk meningkatkan pengetahuan dan
Perasaan dan emosi itu sendiri dapat keterampilan perawat dalam menangani
diamati dalam bentuk perilaku seseorang masalah spiritual (Melhem, dkk, 2016).
(Cameron & Spreitzer, 2012). Perawat yang Pada komponen kelima, sebagian
memperhatikan spiritualitas diri mereka besar perawat IGD mempersepsikan nilai-
39
JPPNI Vol. 04/no.01/April-Juli 2019
nilai dalam pemenuhan kebutuhan spiritual lagi sikap dan pemahaman tentang
sebagai hal yang sangat penting. Sebagian nilai-nilai dalam pemenuhan kebutuhan
besar perawat IGD setuju dan sangat setuju spiritual pasien. Perawatan spiritual dapat
dengan pernyataan pemenuhan kebutuhan diperkuat secara positif dengan cara diskusi
spiritual pasien merupakan komponen mendalam dalam kegiatan klinis di rumah
integral dalam perawatan holistik. Manusia sakit atau dengan pelatihan dan seminar.
adalah makhluk holistik yang terdiri dari Kesulitan atau kekurangan yang dihadapi
3 komponen yaitu body, mind, dan, spirit. saat pemberian asuhan spiritual diharapkan
Manusia merupakan makhluk unik yang dapat selalu dilakukan evaluasi dan
utuh menyeluruh yang meliputi aspek fisik, perbaikan sehingga mutu pelayanan dapat
psikologis, sosial, kultural, dan spiritual. ditingkatkan.
Tidak terpenuhinya salah satu aspek
tersebut dapat mengakibatkan pasien IGD DAFTAR PUSTAKA
mengalami ketidaksejahteraan (Nixon, Ardani, M. H., & Kurniastanti, R. M. (2016).
dkk, 2013). Spiritualitas adalah komponen Pelaksanaan pengembangan jen
penting dalam kesehatan pasien. Seseorang jang karir perawat di rumah sakit.
yang sehat secara spiritual biasanya mampu M.Med. Mud, 1, 109–114.
mengatasi kesulitan dan kehilangan, Cameron, K. S., & Spreitzer, G. M. (2012).
memiliki kualitas hidup yang baik, dan The oxford handbook of positive
kemungkinan depresi yang rendah (Yingting organizational scholarship. New
dkk, 2018). York: Oxford University Press, Inc.
Penelitian yang dilakukan masih Fadhilah, N., Harahap, W. A., & Lestari, Y.
banyak memiliki keterbatasan yang dapat (2013). Faktor-faktor yang berhu
memengaruhi hasil penelitian. Saat bungan dengan waktu tanggap
pengambilan data penelitian tidak semua pada pelayanan kasus kecelakaan
perawat dapat ditemui saat konferen pagi, lalu intas di instalasi gawat darurat
sehingga peneliti menemui perawat IGD saat rumah sakit umum pusat dr. M.
pergantian shift. Beberapa perawat dalam djamil, Jurnal Kesehatan Andalas,
mengisi kuesioner dalam kondisi terburu- 4(1), 195–201.
buru karena harus melakukan operan jaga Hwa, L., Creedy, D. K., & Fai, M. (2013).
bagi yang baru datang dan ingin segera Nurse education today student
pulang bagi yang sudah selesai bekerja. nurses ’ perspectives of spirituality
and spiritual care. YNEDT, 33(6),
SIMPULAN 574–579. https://doi.org/10.1016/j.
Perawat memiliki persepsi yang positif nedt.2012.06.007
tentang spiritualitas dan pemenuhan Kementerian Kesehatan Republik
kebutuhan spiritual. Lebih dari separuh Indonesia. (2009). Standar instalasi
perawat IGD mempersepsikan spiritualitas gawat darurat (IGD) rumah sakit.
dan pemenuhan kebutuhan spiritual sebagai Retrieved from https://sardjito.
hal yang sangat penting. Setiap komponen co.id/sardjitowp/wp-content/
dalam pemenuhan kebutuhan spiritual juga uploads/2015/12/kepmenkes-856-
dipersepsikan perawat sebagai hal yang thn-2009-standar-IGD.pdf
sangat penting. McBrien, B. (2010). Nurses’ provision of
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa spiritual care in the emergency
perawat IGD harus lebih meningkatkan setting-an Irish Perspective.
40
Persepsi Perawat Mengenai Spiritualitas dan Pemenuhan Kebutuhan Spiritual Pasien
41