Anda di halaman 1dari 9

KECERDASAN SPIRITUAL DAN MOTIVASI TERHADAP KEPUASAN KERJA

SERTA KINERJA PERAWAT PELAKSANA DI RAWAT INAP RUMAH SAKIT


ISLAM JAKARTA CEMPAKA PUTIH

Mas Asep Sunandar1, Suhendar2, Syamsul Anwar3, Muhammad Hadi4


1
Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih
abdu
3,4
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Jakarta
Email: masasepsunandar@yahoo.co.id

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kecerdasan spiritual dan motivasi terhadap
kepuasan kerja serta kinerja perawat pelaksana. Hipotesis yang diusulkan adalah apakah: a) terdapat
pengaruh kecerdasan spiritual terhadap motivasi kerja, b) terdapat pengaruh kecerdasan spiritual
terhadap kepuasan kerja, c) terdapat pengaruh kecerdasan spiritual terhadap kinerja, d) terdapat
pengaruh motivasi terhadap kepuasan kerja, e) terdapat pengaruh motivasi terhadap kinerja, f)
terdapat pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja. Penelitian ini menggunakan analisa jalur/ Path
Analysis untuk mendapatkan jalur-jalur yang mempengaruhi kinerja. Penelitian ini dilakukan di
rumah sakit Islam Jakarta Cempaka Putih dengan sampel 142 responden dengan respondennya adalah
perawat pelaksana. Hasil penelitian tersebut membuktikan bahwa kecerdasan spiritual dan motivasi
berpengaruh signifikan terhadap kinerja perawat pelaksana. dengan kepuasan kerja sebagai variabel
perantara.

Kata kunci: Kecerdasan spiritual, motivasi, kepuasan kerja, kinerja perawat pelaksana

ABSTRACT
This study aims to analyze the spiritual and moral intelligence for job satisfaction and performance of
nurse implementers. The hypothesis proposed are: a) There is spiritual togetherness towards work
motivation, b) spiritual perfection on job satisfaction, c) there is spiritual ability to performance, d)
there are influence to job satisfaction, e) performance, f) there is influence of job satisfaction on
performance. This study uses path analysis / Path Analysis to get the pathways that affect the
performance. This research was conducted at Jakarta Islamic Hospital Cempaka Putih with sample
142 respondents with the respondent is nurse executor. The results of this study prove that spiritual
intelligence and motivation have a significant effect on the performance of nurses. with variables.

Keywords: Spiritual intelligence, motivation, job satisfaction, performance of nurse executor

Indonesian Journal of Nursing Sciences and Practice | 49


PENDAHULUAN dilakukan oleh pihak manajemen dalam
Rumah sakit sebagai institusi pelayanan rangka memenuhi kepuasan pegawai,
kesehatan dituntut untuk selalu melakukan karena dengan terpenuhinya kepuasan
perbaikan dan penyempurnaan guna pegawai diharapkan produktifitas kinerja
menghasilkan pelayanan yang berkualitas pegawai akan meningkat.
dan bermanfaat bagi masyarakat. Gillies Hasil survey bagian SDI Rumah
(2000) menyatakan bahwa salah satu Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih pada
upaya yang sangat penting dalam tahun 2015 terhadap kepuasan pegawai
meningkatkan mutu pelayanan dilihat dari factor motivasi menurut
keperawatan adalah meningkatkan sumber Maslow, pencapaian indeks nya 72,11%,
daya manusia dan pengelolaan manajemen Sedangkan prosentasi pencapaian
keperawatan. Sumber daya manusia penilaian kinerja pada tahun 2015 berkisar
terbanyak yang berinteraksi secara 105 – 120 % (menunjukkan hasil yang
langsung dengan pasien adalah perawat, bagus).
sehingga kualitas pelayanan yang Berdasarkan fenomena diatas maka
dilaksanakan oleh perawat dapat dinilai peneliti ingin membuktikan adanya
sebagai salah satu indikator baik atau pengaruh kecerdasan spiritualitas dan
buruknya kualitas pelayanan di rumah motivasi terhadap kepuasan kerja serta
sakit (Aditama, 2007). kinerja perawat pelaksana sebagaimana
Menurut Ilyas (2002), mutu yang tampak pada pelayanan keperawatan
pelayanan keperawatan sangat ditentukan di Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka
oleh mutu pemberian pelayanan dan mutu Putih. Hal tersebut menjadi menarik untuk
sumber daya manusianya. Mutu pelayanan diteliti kebenarannya.
keperawatan yang diberikan berkaitan Tujuan umum adalah
dengan kepuasan perawat terhadap teridentifikasinya pengaruh kecerdasan
pekerjaannya. Factor motivator dan factor spiritulitas dan motivasi terhadap kepuasan
hygiene menurut Frederick Herzberg kerja serta kinerja perawat pelaksana.
merupakan factor yang mempengaruhi
kepuasan atau ketidak puasan seseorang TINJAUAN PUSTAKA
(Soeroso, 2003), teori motivasi ini Ary Ginanjar Agustian (2005)
menekankan usaha untuk meningkatkan menyatakan bahwa kecerdasan spiritual
kinerja karyawan melalui peningkatan adalah kemampuan untuk memberi makna
motivasi kerja. Motivasi kerja dapat ibadah terhadap setiap perilaku dan
diperoleh dari lingkungan, tempat kerja kegiatan, melalui lngkah-langkah dan
atau dari dalam individu sendiri. Dorongan pemikiran yang bersifat fitrah, menuju
sumber pada nilai-nilai yang di yakini juga manusia yang seutuhnya (hanief), dan
dapat memotivasi seorang untuk bertindak. memiliki pola pemikiran tauhid
Rumah Sakit Islam Jakarta (integralistik), serta berprinsip hanya
Cempaka Putih merupakan salah satu karena Allah.
Amal Usaha Muhammadiyah yang Konsep Ihsan berfokus pada
bergerak dalam bidang kesehatan, yang dorongan atau kehendak untuk melakukan
memiliki motto “Bekerja sebagai Ibadah sesuatu ikhlas karena Allah SWT. Menurut
Ihsan dalam Pelayanan”. Berbagai upaya teori Maslow dalam (Soeroso, 2003)

Indonesian Journal of Nursing Sciences and Practice | 50


kebutuhan tertinggi manusia adalah perawat pelaksana. Kuesioner tersebut
aktualisasi diri. Ihsan dalam perilaku dan terdiri dari beberapa pernyataan-
pekerjaan dalam pandangan Islam dapat pernyataan yang disusun dengan penilaian
memberikan kenyamanan hati karena skala Liekert. Sebelum kuesioner
adanya nilai selalu di lihat oleh Allah. dibagikan kepada responden maka
Termasuk didalamnya bukti penghambaan kuesioner penelitian ini telah dilakukan
diri kepada penciptanya Sehingga pegawai ujicoba dari tanggal 3 – 9 Mei 2016
yang memilki nilai spiritual yang tinggi kepada 30 responden di RS Islam Jakarta
akan berupaya melakukan kinerja yang Pondok Kopi yang memenuhi kriteria
baik, karena memiliki konsep Ihsan dalam sampel.
dirinya. Berdasarkan hasil analisis
kuesioner yang terdiri dari 80
METODE pertanyaan/pernyataan terhadap 30
Desain penelitian ini adalah responden dengan menggunakan korelasi
penelitian kuantitaif deskriptif dengan Pearson Product Moment maka
jenis pendekatan cross sectional yaitu didapatkan nilai r hitung lebih besar dari
penelitian di mana data variable-variabel nilai r tabel sebesar 0.374. Dengan
yang termasuk factor resiko dan variable- demikian, seluruh pertanyaan/pernyataan
variabel yang termasuk efek diperoleh dinyatakan valid. Berdasarkan analisis
dalam satu saat yang bersamaan menggunakan Alpha Cronbach’s terhadap
(Notoatmodjo, 2012). 80 pertanyaan/pertanyaan dalam kuesioner
Dalam penelitian ini menggunakan maka diperoleh nilai 0.993. Hal ini berarti
survei dalam rangka pengujian hipotesis bahwa seluruh pertanyaan sangat reliabel
model teoritis untuk konfirmasi terhadap karena berada pada rentang nilai r (0.80 –
variabel yang diuji. Penelitian survei ini 1.00).
bersifat menjelaskan hubungan kausal Teknik analisa data dipergunakan
antar variabel yang disebut analisa jalur untuk membuktikan hipotesa yang telah
(path analysis). Sistem hubungan kausal ditetapkan. Penelitian ini mengunakan
atau sebab akibat menyangkut dua jenis analisa jalur antar beberapa variabel.
variabel, yaitu variabel bebas yang diberi Analisis jalur (path analysis) merupakan
smbol X, dan variabel tak bebas yang suatu teknik analisis yang digunakan untuk
diberi simbol Y, dalam penelitian ini mempelajari hubungan kausal antara
variabel bebas yaitu Kecerdasan spiritual variabel bebas (eksogen) dan variabel tak
(X1), Motivasi (X2), serta untuk variabel bebas (endogen), yang digunakan untuk
tak bebas yaitu Kepuasan kerja (Y1) dan menguji dua atau lebih variabel, (Kadir,
Kinerja Perawat (Y2). 2015).
Instrumen yang digunakan dalam
penelitian ini adalah berupa kuesioner. HASIL
Kuesioner dibagi menjadi 4 (empat) Mayoritas (83.8%) responden
bagian yaitu bagian pertama variabel memiliki jenis kelamin perempuan,
kecerdasan spiritual, bagian kedua sebagian besar (40.8%) memiliki usia
motivasi, bagian ketiga tentang kepuasan antara 20 – 30 tahun, mayoritas (90.6 %)
kerja, dan bagian keempat adalah kinerja memiliki tingkat pendidikan D3

Indonesian Journal of Nursing Sciences and Practice | 51


keperawatan, separo (75.4 %) responden Nilai probabilitas dari kepuasan kerja
telah berstatus kawin, dan mayoritas terhadap kinerja adalah 0.034.
(52.1%) memiliki masa kerja antara 0 – 10
tahun. PEMBAHASAN
Secara langsung kecerdasan Gambaran perawat pelaksana di RS
spiritual berpengaruh terhadap motivasi. Islam Jakarta Cempaka Putih dilihat dari
Besaran pengaruhnya adalah sebesar ke empat variabel adalah ; rata – rata
0,550, nilai probabilitas sebesar 0,000 kecerdasan spiritual adalah 4,47 dengan
artinya ada pengaruh kecerdasan spiritual standar deviasi 0.34. Nilai rata – rata
yang signifikan terhadap motivasi pada motivasi adalah 3.97 dengan standar
nilai α=0,05. Pengaruh langsung antara deviasi 0.41. Nilai rata – rata kepuasan
kecerdasan spiritual X1 (kecerdasan kerja adalah 3.92 dengan standar deviasi
spiritual) terhadap X2 (motivasi) 0.36 Nilai rata – rata kinerja adalah 4.25
digambarkan berdasarkan persamaan sub- dengan standar deviasi 0.37.
struktur X1=ρX2X1 + ε1, atau X2=0,550 Hasil pengujian data penelitian
X2X1 + ε1. menunjukkan bahwa secara langsung
Secara langsung kecerdasan kecerdasan spiritual berpengaruh terhadap
spiritual dan motivasi berpengaruh motivasi, dimana besaran pengaruhnya
terhadap kepuasan kerja. Besaran adalah sebesar 0,550 dan nilai probabilitas
pengaruhnya adalah sebesar 0,853, Nilai 0,000. Hal ini mempunyai makna ada
probabilitasnya kecerdasan spiritual pengaruh kecerdasan spiritual yang
terhadap kepuasan kerja 0,003, sedang signifikan terhadap motivasi pada nilai
nilai probabilitas motivasi terhadap α=0,05. Maka hipotesanya adalah Ha
kepuasan kerja adalah sebesar 0.000. Nilai diterima dan Ho ditolak.
probabilitas kecerdasan spiritual dan Zohar dan Marshall (2007)
motivasi memiliki arti ada pengaruh mengatakan yang dimaksud dengan
kecerdasan spiritual dan motivasi yang kecerdasan spiritual adalah kecerdasan
signifikan terhadap kepuasan kerja pada yang dengannya kita bisa mengarahkan
nilai α=0,05. Pengaruh kausal empiris dan memecahkan persoalan-persoalan
antara X1 (kecerdasan spiritual) dan X2 makna dan nilai, yaitu kecerdasan
(motivasi) terhadap Y1 (kepuasan kerja) dengannya kita menempatkan perilaku
digambarkan berdasarkan persamaan sub- hidup kita dalam konteks makna yang
struktur Y1=ρY1X1 + ρY1X2 , atau lebih luas dan lebih kaya, kecerdasan
Y1=0,194 Y1X1 + 0,659Y1X1. untuk menilai bahwa tindakan atau jalan
Secara langsung kecerdasan hidup seseorang lebih bermakna
spiritual, motivasi dan kepuasan kerja dibandingkan dengan yang lain, atau
berpengaruh positif terhadap kinerja kecerdasan spiritual adalah kecerdasan
perawat. Besaran pengaruh langsung yang berhubungan erat dengan bagaimana
adalah sebesar 0,791. Nilai probabilitas menghadapi persoalan makna hidup atau
dari kecerdasan spiritual terhadap kinerja bagaimana hidup menjadi lebih bermakna.
adalah 0.000. Nilai probabilitas dari Seorang perawat akan bermakna
motivasi terhadap kinerja adalah 0.008. dalam kehidupannya jika dalam dalam
memberikan pelayanan keperawatannya

Indonesian Journal of Nursing Sciences and Practice | 52


dapat dilakukan secara professional, dan Semakin cerdas perawat pelaksana maka
ini tak lepas dari motif atau dorongan tingkat kepuasaan terhadap pekerjaan juga
dalam dirinya untuk berbuat sesuatu yang akan semakin meningkat.Hal ini sejalan
bermakna. Sehingga perawat pelaksana dengan pendapat; Hasibuan (2009), tingkat
yang memiliki nilai spiritual yang tinggi kepuasan individu berbeda-beda sesuai
akan berupaya memotivasi dalam dirinya dengan sistem nilai yang berlaku pada
untuk melakukan kinerja yang baik. dirinya.
Peneliti berasumsi bahwa Peneliti berasumsi bahwa
kecerdasan spiritual mempengaruhi kecerdasan spiritual mempengaruhi
motivasi kerja perawat pelaksana, dimana kepuasan kerja. Dalam hal ini Rumah
di Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih selalu
Putih yang memilki motto “ bekerja menekankan pentingnya bersyukur.
sebagai ibadah ihsan dalam pelayanan” Sebagaimana Firman Allah yang artinya;
selalu berupaya memenuhi faktor-faktor Apabila kamu bersyukur kepadaku (Allah)
motivasi serta memberikan nilai-nilai niscaya akan Ku (Allah) tambah ni’mat
kecerdasan spiritual sehingga nilai bekerja Ku. Dan apabila kamu kufur (ingkar)
sebagai ibadah akan tertanam dalam terhadap ni’mat Ku, sesungguhnya adzab
jiwanya serta menjadi motivasi para Ku (Allah) sangat pedih.
perawat pelaksana untuk menjalankan Hasil pengujian data penelitian
profesinya. menunjukkan bahwa secara langsung
Hasil pengujian data penelitian motivasi berpengaruh terhadap kepuasan
menunjukkan bahwa secara langsung kerja dengan besaran pengaruhnya sebesar
kecerdasan spiritual berpengaruh terhadap 0.659, dan nilai probabilitas sebesar 0,000.
kepuasan kerja, dimana besaran Hal ini mempunyai makna ada pengaruh
pengaruhnya adalah sebesar 0,194 dan motivasi yang signifikan terhadap
nilai probabilitas nya 0,003. Hal ini kepuasan kerja pada nilai α=0,05.
mempunyai makna ada pengaruh Sehingga hipotesa Ha diterima dan Ho
kecerdasan spiritual yang signifikan ditolak. Hal ini bermakna bahwa jika
terhadap kepuasan kerja pada nilai α=0,05. perawat pelaksana terpenuhi faktor-faktor
Sehingga hipotesanya Ha diterima dan Ho motivasi yang bedasarkan Maslow, maka
ditolak. Hasil ini bermakna bahwa perawat pelaksana tersebut akan
semakin meningkat tingkat Kecerdasan meningkat kepuasan kerjanya.
spiritual, maka kepuasan kerja akan Hasil penelitian mendukung
semakin meningkat. penelitian yang dilakukan oleh Noack
Hasil penelitian mendukung Pariaribo tahun 2013; bahwa gaya
penelitian yang dilakukan oleh Achmad kepemimpinan dan motivasi kerja
Sani Supriyanto dan Eka Afnan Troena perpengaruh secara positif dan signifikan
(2011) mengatakan bahwa, kecerdasan terhadap kepuasan kerja. Hal ini didukung
spiritual memiliki pengaruh positif dan juga oleh teori motivasi Frederick Herzber,
signifikan terhadap kepuasan kerja. Dari dimana menekankan usaha untuk
penelitian ini dapat diungkapkan bahwa meningkatkan kinerja karyawan melalui
kecerdasan spiritual perawat pelaksana peningkatan motivasi kerja, menurut
akan mempengaruhi kepuasan kerja. hemberg kepuasan atau ketidak puasan

Indonesian Journal of Nursing Sciences and Practice | 53


seseorang di pengaruhi oleh factor kaidah-kaidah-Nya. Secara aplikatif hal ini
motivator dan factor hygiene (Soeroso, bisa dicontohkan melalui nilai-nilai
2003). Faktor motivasi mendorong kejujuran, keadilan, kepercayaan,
seseorang untuk berprestasi bergairah dan tanggung jawab, dsb.
produktif. Peneliti berasumsi bahwa
Peneliti berasumsi bahwa motivasi kecerdasan spiritual mempengaruhi kinerja
kerja mempengaruhi kepuasan kerja. perawat pelaksana. Dalam hal ini Rumah
Dimana di Rumah Sakit Islam Jakarta Sakit Islam Jakarta berupaya dalam rangka
Cempaka Putih pihak manajemen selalu peningkatan kecerdasan spiritual para
berupaya memenuhi faktor-faktor motivasi perawat pelaksana melalui bagian
tersebut dengan guna untuk peningkatan pembinaan rohani mengadakan pengajian-
kepuasan kerja para perawat, terutama pengajian baik ditiap unit maupun secara
pemenuhan kebutuhan menurut hirarki umum. Sehingga diharapkan nilai Ihsan
Maslow. yang terkandung dalam motto rumah sakit
Hasil pengujian data penelitian dapat diterapkan.
menunjukkan bahwa secara langsung Hasil pengujian data penelitian
kecerdasan spiritual berpengaruh terhadap menunjukkan bahwa secara langsung
kinerja memiliki besaran pengaruhnya motivasi berpengaruh terhadap kinerja
sebesar 0,308 serta nilai probabilitasnya yang memiliki besaran pengaruh sebesar
adalah 0,000. Hal ini memiliki makna ada 0.269 serta nilai probabilitasnya adalah
pengaruh kecerdasan spiritual yang 0,008. Hal ini mempunyai makna ada
signifikan terhadap kinerja pada nilai pengaruh motivasi yang signifikan
α=0,05. Sehingga hipotesa Ha diterima terhadap kinerja pada nilai α=0,05.
dan Ho ditolak. Hal ini bermakna semakin Sehingga hipotesanya Ha diterima dan Ho
tinggi kecerdasan spiritual yang dimiliki ditolak. Hal ini bermakna jika
perawat pelaksana akan berdampak terpenuhinya faktor-faktor motivasi
terhadap semakin meningkatnya kinerja terhadap perawat pelaksana, maka akan
perawat tersebut. berdampak terhadap meningkatnya kinerja
Hasil penelitian ini mendukung perawat tersebut.
penelitian sebelumnya yang dilakukan Hasil penelitian ini mendukung
oleh Lisda Rahmasari, 2012; Kecerdasan penelitian yang dilakukan oleh Ahmad
intelektual, kecerdasan emosi dan Ahid Mudayana tahun 2010, yang
kecerdasan spiritual berpengaruh positif menyatakan; Ada pengaruh motivasi kerja
terhadap kinerja karyawan. terhadap kinerja karyawan di RS Nur
Spiritualitas yang tinggi akan Hidayah Bantul (r=0,775 p=0,00 <0,05).
menyebabkan manusia semakin Hal ini juga terkait dengan konsep
bertawakal dan berpasrah diri atas segala bahwa; Mathis (1997) dalam
bentuk kesenangan dan cobaan, karena Hafizurrachman (2009) menyatakan ada
semua datangnya dari Allah, SWT. Dan tiga factor yang mempengaruhi kinerja
hal tersebut dirasakan oleh manusia, ketika yaitu: 1) kemampuan pribadi untuk
ia ikhlas mengabdi kepada sifat atau melakukan pekerjaan tersebut (bakat,
kehendak Tuhan. Kata ”mengabdi”, minat, factor kepribadian), 2) tingkat usaha
memiliki arti mengikuti perintah atau yang dicurahkan (motivasi, etika kerja,

Indonesian Journal of Nursing Sciences and Practice | 54


kehadiran dan rancangan tugas), dan 3) karyawan adalah aset perusahaan yang
dukungan organisasi (pelatihan & paling berharga. Apabila karyawan puas,
pengembangan, peralatan & tekhnologi, mereka akan menghasilkan kinerja yang
standar kinerja, manajemen & rekan sesuai dengan harapan organisasi
kerja). Ketiga faktor tersebut saling
mempengaruhi sehingga kinerja dapat KESIMPULAN
berkurang bila salah satu faktor dikurangi. 1. Karakteristik perawat pelaksana di RS
Peneliti berasumsi bahwa motivasi Islam Jakarta Cempaka Putih adalah
kerja mempengaruhi kinerja perawat mayoritas memiliki jenis kelamin
pelaksana. Dalam hal ini Rumah Sakit perempuan, sebagian besar memiliki
Islam Jakarta Cempaka Putih berupaya usia antara 20 – 30 tahun, separuh
memenuhi faktor-faktor motivasi terutama lebih telah berstatus kawin, mayoritas
upaya pemenuhan kebutuhan menurut memiliki tingkat pendidikan D3
hirarki Maslow guna peningkatan kinerja keperawatan, dan mayoritas memiliki
perawat pelaksana. Saat ini penilaian masa kerja antara 0 – 10 tahun.
kinerja yang dilakukan terhadap seluruh 2. Ada pengaruh kecerdasan spiritual
pegawai dengan parameter Key yang signifikan terhadap motivasi
Performance Indicator, yang sebelumnya pada nilai α=0,05. Hal ini mempunyai
menggunakan Performance Appreasel makna Ha diterima dan Ho ditolak.
(Penilaian Karya). Untuk keperawatan 3. Ada pengaruh kecerdasan spiritual
sendiri belum tersusun penilaian kinerja yang signifikan terhadap kepuasan
secara spesifik bagi para perawat. kerja pada nilai α=0,05. Hal ini
Hasil pengujian data penelitian mempunyai makna Ha diterima dan Ho
menunjukkan bahwa secara langsung ditolak.
kepuasan kerja berpengaruh terhadap 4. Ada pengaruh motivasi yang signifikan
kinerja yang memilki besaran pengaruh terhadap kepuasan kerja pada nilai
sebesar 0.214, serta nilai probabilitasnya α=0,05. Hal ini mempunyai makna Ha
adalah 0,034. Hal inimempunyai makna diterima dan Ho ditolak.
ada pengaruh kepuasan kerja yang 5. Ada pengaruh kecerdasan spiritual
signifikan terhadap kinerja pada nilai yang signifikan terhadap kinerja pada
α=0,05. Sehingga hipotesanya Ha diterima nilai α=0,05. Hal ini mempunyai
dan Ho ditolak. Hal ini memilki makna makna Ha diterima dan Ho ditolak.
semakin terpenuhinya kepuasan kerja 6. Ada pengaruh motivasi yang signifikan
perawat pelaksana maka akan berdampak terhadap kinerja pada nilai α=0,05. Hal
terhadap meningkatnya kinerja para ini mempunyai makna Ha diterima dan
perawat tersebut. Ho ditolak.
Penelitian ini mendukung 7. Ada pengaruh kepuasan kerja yang
penelitian yang dilakukan oleh Kartika signifikan terhadap kinerja pada nilai
Yanidrawati, dkk, 2011, terdapat α=0,05. Hal ini mempunyai makna Ha
hubungan antara kepuasan kerja dengan diterima dan Ho ditolak.
kinerja perawat di RSUD Kabupaten 8. Jalur kecerdasan spiritual adalah faktor
Bekasi. Hal ini sejalan dengan apa yang yang paling berpengaruh secara
dokemukakan Hasibuan, 2009; bahwa langsung terhadap kinerja, sedangkan

Indonesian Journal of Nursing Sciences and Practice | 55


jalur motivasi memiliki faktor yang DAFTAR PUSTAKA
paling berpengaruh seraca langsung Aditama, T.Y. (2007). Manajemen
terhadap kepuasan kerja dengan administrasi rumah sakit. Edisi
besaran 0.659. kedua. Jakarta: UI Press
9. Jalur kecerdasan spiritual melalui Agustian, A.G (2003), ESQ Power:
motivasi adalah faktor yang paling Sebuah inner journal melalui Al
berpengaruh secara tidak langsung Ihsan, Jakarta
mempengaruhi kinerja. Ahmad Ahid Mudayana (2010), Pengaruh
Motivasi dan Beban Kerja terhadap
SARAN Kinerja Karyawan di Rumah Sakit
Bagi pimpinan RS Islam Jakarta Nur Hidayah Bantul, Jurnal KES
Cempaka Putih, dalam rekrutmen tenaga MAS ISSN; 1978-0575, Volume 2,
perawat perlu mempertimbangkan aspek Nomor 2, Juni 2010.
kecerdasan spiritual selain kecerdasan Achmad sani supriyanto dan eka afnan
intelektual dan emosional, melakukan troena (2012), Pengaruh kecerdasan
evaluasi kecerdasan spiritual terhadap para emosional dan kecerdasan spiritual
perawat pelaksana serta membuat program terhadap kepemimpinan
untuk peningkatan kecerdasan spiritual transformasional, kepuasan kerja
para perawat pelaksana tersebut, dan kinerja manajer (studi di bank
peningkatan peran dan fungsi bagian syari’ah kota malang), jurnal
pembinaan rohani terutama untuk Aplikasi Manajemen, Volume 10,
peningkatan kecerdasan spiritual para Nomor 4, Desember 2012
perawat pelaksana di rawat inap serta Ary Ginandjar Agustian (2005), ESQ
penyusunan instrument penilaian kinerja Berdasarkan 6 Rukun Iman dan 5
keperawatan dilihat dari aspek profesi Rukun Islam, Jakarta: Arga.
keperawatan. Gillies, Dee Ann. (2000). Manajemen
Bagi tenaga keperawatan.,perlu keperawatan, sebagai suatu
kiranya meningkatkan kinerja karena baik pendekatan sistem, penerjemah Neng
atau buruknya kinerja tidak hanya Hati Sawiji, Bandung: Yayasan
disebabkan oleh kecerdasan spiritual, IAPKP.
motivasi dan kepuasan kerja, tetapi juga Hafizurrachman, H.M. (2009). Manajemen
dapat disebabkan oleh faktor lain. pendidikan dan kesehatan. Jakarta:
Bagi peneliti selanjutnya, dapat Sagung Seto.
melakukan penelitian pada variabel lain Hasibuan, M.S.P. (2009). Manajemen
yang belum dilakukan pada penelitian ini, Sumber daya. Edisi Revisi. Jakarta:
karena hanya sebagian kecil faktor yang Bumi Aksara
telah diteliti secara langsung dan tidak Ilyas, Y. (2002). Kinerja: teori, penilaian
langsung mempengaruhi kinerja perawat dan penelitian. Cetakan ketiga.
pelaksana. Depok: Pusat Kajian Ekonomi
Kesehatan FKM UI.
Kadir. (2015), Statistika Terapan, Konsep,
Contoh dan Analisis Data dengan

Indonesian Journal of Nursing Sciences and Practice | 56


Program SPSS/Lisrel dalam
Penelitian, Rajawali Pers
Kartika, dkk (2011), Hubungan Kepuasan
Kerja dengan Kinerja Perawat di
Ruang Rawat Inap Rumah Sakit
Umum daerah Kabupaten Bekasi,
Tesis, Tidak dipublikasikan.
Lisda Rahmasari (2012), Pengaruh
Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan
Emosi dan Kecerdasan Spiritual
terhadap Kinerja Karyawan,
Fakultas Ekonomi Universitas AKI,
Jurnal Majalah Ilmiah Informatika,
Vol 3, Nomor 1, Januari 2012.
Noack Pariaribo (2013), Pengaruh Gaya
Kepemimpinan dan Motivasi Kerja
terhadap Kepuasan Kerja serta
dampaknya terhadap Kinerja
Pegawai pada badan Perencanaan
Pembangunan Daerah di kabupaten
Supiori, Tesis Pasca Sarjana
Universitas Atma jaya Yogyakarta.
Notoatmodjo (2012), Metodologi
Penelitian Kesehatan, Jakarta,
Rhieneka Cipta
Soeroso, S (2003), Manajemen Sumber
Daya manusia di Rumah Sakit, Edisi
1, Jakarta; EGC

Indonesian Journal of Nursing Sciences and Practice | 57

Anda mungkin juga menyukai