Anda di halaman 1dari 12

JURNAL STIKES

ISSN 2085-0921
Volume 11, Nomor 2, Desember 2018, halaman 89-160

Terbit dua kali dalam setahun pada bulan Juli dan Desember. Berisi artikel yang diangkat
dari hasil penelitian dibidang kesehatan

Penanggung Jawab
Aries Wahyuningsih, S.Kep., Ns., M.Kes

Penyunting Ahli
Dr. dr. Hudi Winarso, M. Kes., Sp. And

Ketua Penyunting
Srinalesti Mahanani, S.Kep., Ns., M.Kep

Penyunting Pelaksana
Aries Wahyuningsih, S.Kep., Ns., M.Kes
Tri Sulistyarini, A.Per Pen., M.Kes
Maria Anita Yusiana, S.Kep., Ns., M.Kes
Erlin Kurnia, S.Kep., Ns., M.Kes
Kili Astarani, S.Kep., Ns., M.Kep

Sirkulasi
Desi Natalia Trijayanti Idris, S.Kep., Ns., M.Kep

Administrasi
UPT PPM

Diterbitkan Oleh :
STIKES RS. Baptis Kediri
Jl. Mayjend Panjaitan No. 3B Kediri
Email :stikesbaptisjurnal@ymail.com
PENILAIAN KINERJA PERAWAT MANAGER DI RUMAH SAKIT BAPTIS
KEDIRI

ASSESSMENT OF NURSING MANAGERS’ PERFORMANCE IN KEDIRI


BAPTIST HOSPITAL

Erna Wijaya*, Erlin Kurnia**


*Mahasiswa STIKES RS. Baptis Kediri, **Dosen STIKES RS. Baptis Kediri
Jl. Mayjend. Panjaitan no. 3B Kediri Kode pos 641002, Telp (0354) 683470
Email: stikes_rsbaptis@yahoo.com

ABSTRAK

Kinerja merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh
seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang
diberikan kepadanya. Keberhasilan pelayanan keperawatan sangat dipengaruhi oleh
manager keperawatan melaksanakan peran dan fungsinya. Tujuan dalam penelitian ini
menjelaskan tentang penilaian kinerja perawat manager di Rumah Sakit baptis Kediri.
Desain penelitian ini adalah deskriptif. Populasi semua perawat manager di Rumah Sakit
Baptis kediri. Jumlah sampel 21 responden dengan menggunakan total sampling.
Variabel penelitian adalah variabel tunggal yaitu Kinerja Perawat Manager. Pengambilan
data dengan menggunakan kuesioner yaitu tentang penilaian kinerja perawat manager
menurut atasan dan diri sendiri dan data diolah menggunakan distribusi frekuensi. Hasil
penelitian tentang penilaian kinerja perawat Manager di RS Baptis Kediri menurut atasan
rata-rata perawat manager memiliki nilai 81,4% sesuai dengan standart yang ditetapkan.
Penilaian kinerja perawat Manager di RS Baptis Kediri menurut diri sendiri rata-rata
memiliki nilai 73,5% kurang dari standart yang ditetapkan. Kesimpulan dari penelitian
ini, penilaian kinerja perawat manager di Rumah Sakit Baptis Kediri menurut atasan
mampu melakukan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik. Penilaian yang positif dari
atasan akan memotivasi perawat manager untuk terus mengembangkan potensi diri.

Kata kunci: Penilaian, Kinerja, Perawat Manager

ABSTRACT

Performance is the result of work in quality and quantity achieved by employees


in performing the duties in accordance with the responsibilities given. The success of
nursing services is strongly influenced by the nursing manager in performing the role and
function. The research objective is to describe the assessment of nursing managers’
performance in Kediri Baptist Hospital. The research design was descriptive. The
population was all nursing managers in Kediri Baptist Hospital. The samples were 21
respondents using total sampling. The single variable is nursing managers’ performance.
Data were collected using questionnaire about the assessment of nursing managers’
performance according to head manager and self-assessment and then processed using
frequency distribution. The results of the assessment of nursing managers’ performance
at Kediri Baptist Hospital according to head manager, the average of nursing managers
had value of 81.4 (according to the standard). The assessment of nursing managers’
performance in Kediri Baptist Hospital according to self-assessment, the average of
nursing managers had value of 73.5 (not according to standard). In conclusion, the
assessment of nursing managers’ performance at Kediri Baptist Hospital according to
head manager was able to perform duties and responsibilities well. Positive assessment
of head manager motivated the nursing manager to keep developing their own potential.

Keywords: Assessment, Performance, Nursing Managers

Pendahuluan. keperawatan secara professional,


sehinngga keduanya dapat diharapkan
saling mendukung (Nursalam, 2011).
Kepuasan kerja dipengaruhi oleh
Kinerja sebagai hasil kegiatan faktor individu terdiri dari umur, watak,
individu atau kelompok dalam suatu harapan, faktor sosial seperti hubungan
organisasi merupakan hal penting yang dengan atasan atau rekan kerja serta
menunjukkan keberhasilan pelaksanaan faktor utama dalam pekerjaan seperti
sistem manajemen. Menurut Fried dan gaji, pengawasan, kesempatan untuk
Fottler (2008) menyebutkan penilaian maju (Hiryani, 2010). Kinerja adalah
kinerja merupakan unsur kunci dari hasil yang dicapai atau prestasi yang
pelaksanaan manajemen. Hasil penilaian dicapai karyawan dalam melaksanakan
kinerja individu dapat memberikan suatu pekerjaan dalam suatu organisasi.
gambaran tetang pelaksanaan sistem Penilaian kinerja merupakan alat ukur
manajemen oleh suatu organisasi untuk yang paling dapat dipercaya oleh
menca-pai tujuan organisasi. salah Manajer perawat dalam mengontrol
satunya adalah organisasi rumah sakit. sumber daya manusia dan produktivitas.
Manajemen keperawatan merupakan Proses penilaian kinerja dapat digunakan
suatu bentuk koordinasi dan integrasi secara efektif dalam mengarahkan
sumber-sumber keperawatan dengan perilaku pegawai dalam rangka
menerapkan proses manajemen untuk menghasilkan jasa keperawatan yang
mencapai tujuan dan obyektifitas asuhan berkualitas tinggi. Perawat Manajer dapat
keperawatan dan pelayanan keperawatan menggunakan proses penilaian kinerja
(Setiadi, 2016), dalam Manajemen untuk mengatur arah kerja, melatih,
keperawatan memahami dan bimbingan perencanaan karir, serta
memfasilitasi pekerjaan perawat pemberian penghargaan kepada perawat
pelaksana serta mengelola kegiatan yang berkompeten.
keperawatan. Manajemen pelayanan Tugas manager keperawatan
keperawatan adalah pelayanan di rumah adalah merencanakan, mengatur,
sakit yang dikelola oleh bidang mengarahkan dan mengawasi keuangan
keperawatan melalui tiga tingkatan yang ada, peralatan dan sumber daya
managerial yaitu manajemen puncak manusia untuk memberikan pengobatan
(kepala bidang keperawatan), manajemen yang efektif dan ekonomis pada pasien
menengah (kepala unit pelayanan atau (Setiadi, 2016). Fenomena yang ada
supervisior), dan manajemen bawah tentang kinerja perawat manager menurut
(kepala ruang perawatan). Keberhasilan penilaian perawat pelaksana masih
pelayanan keperawatan sangat didapatkan kinerja perawat manager
dipengaruhi oleh manager keperawatan yang kurang dari standart yang
melaksanakan peran dan fungsinya. ditetapkan oleh Rumah Sakit Baptis
Proses manajemen keperawatan sejalan Kediri. Berdasarkan buku panduan
dengan proses keperawatan sebagai salah penilaian pejabat strukural minimal 80%,
satu metode pelaksanaan asuhan yaitu tentang pengarahan, pengendalian
dan pengorganisasian. Kinerja adalah 80% (Panduan Penilaian Kinerja
merupakan perilaku nyata yang Pejabat Struktural RS Baptis Kediri).
ditampilkan setiap orang sebagai prestasi Kinerja merupakan hasil kerja
kerja yang dihasilkan oleh karyawan secara kualitas dan kuantitas yang
sesuai dengan perannya dalam sebuah dicapai oleh seorang karyawan dalam
perusahaan. Dengan demikian, penilaian melaksanakan tugasnya sesuai dengan
prestasi adalah merupakan hasil kerja tanggung jawab yang diberikan
karyawan dalam lingkup tanggung kepadanya (Mangkunegara, 2007).
jawabnya. Didalam dunia usaha yang Semua pegawai suatu perusahaan yang
berkompetensi secara global, perusahaan melakukan tugas dan tanggung jawabnya
memerlukan kinerja tinggi (Veitahunzal dan untuk melihat apakah tugas dan
Rivai, 2009). Kinerja perawat manager tangung jawabnya terlaksana dengan
dapat dilihat dari tugas dan tanggung baik maka perlu adanya evaluasi dalam
jawab perawat manager meliputi: kinerja. Suatu perusahaan melakukan
perencanaan, pengorganisasian, penilaian kinerja didasarkan dua alasan
ketenagaan, pengarahan, dan pokok yaitu manager memerlukan
pengendalian. Masih didapatkan tugas evaluasi yang obyektif terhadap kinerja
perawat manager yang belum terlaksana karyawan pada masa lalu yang digunakan
dengan baik seperti masih belum untuk membuat keputusan di bidang
terlaksana kegiatan sepurvisi secara rutin, SDM di masa yang akan datang dan
perencanaan dalam menyusun menajer memerlukan alat yang
ketenagaan atau penyusunan jadwal memungkinkan untuk membantu
dinas yang dikumpulkan selalu melewati karyawan memperbaiki kinerja,
tanggal yang ditentukan, dan evaluasi mengembangkan kemampuan dan
tentang dokumentasi asuhan keperawatan ketrampilan untuk pengembangan karier
yang tidak rutin. dan memperkuat kualitas hubungan
Pada tahun 2015, total SDMK antara manager dan karyawannya
(Sumber Daya Manusia Kesehatan) di ((Veitahunzal Rivai, 2009)
Indonesia sebanyak 876.984 orang yang Faktor-faktor yang
terdiri dari 647.170 orang tenaga mempengaruhi pencapaian kinerja: a)
kesehatan (73,8%)dan 229.814 orang faktor kemampuan, secara psikologis
tenaga penunjang kesehatan (26,2%). kemampuan terdiri dari kemampuan
Tenaga kesehatan dengan jumlah potensi (IQ) dan kemampuan reality,
terbanyak pada tahun 2015 yaitu perawat artinya pmpinan dan karyawan yang
sebanyak 223.910 orang atau 34,6% dari memiliki IQ diatas rata-rata dengan
total tenaga kesehatan. Provinsi dengan pendidikan yang memadai untuk
tenaga kesehatan paling banyak terpusat jabatannya dan terampil dalam
di Pulau Jawa yaitu Jawa Tengah (76.819 mengerjakan tugas sehari-hari, maka
orang), Jawa Timur (69.405 orang), dan akan lebih mudah mencapai kinerja yang
Jawa Barat (66.152 orang) (Kemenkes maksimal. b) faktor motivasi: motivasi
RI, 2015). Berdasarkan Hasil Pra diartikan suatu sikap pimpinan dan
penelitian yang dilakukan pada tanggal 8 karyawan terhadap situasi kerja di
Agustus 2017,mengukur kemampuan lingkungan organisasinya. Mereka yang
kinerja perawat manager di masing- bersikap positif terhadap situasi kerjanya
masing ruangan menurut asumsi 20 akan menunjukan motivasi kerja tinggi
orang perawat pelaksana, didapatkan dan sebaliknya jika mereka bersikap
hasil persepsi perawat pelaksana untuk negatif terhadap situasi kerjanya akan
indikator, pengarahan 78,3%, menunjukan motivasi kerja yang rendah.
pengendalian 73,3%, pengorganisasian Situasi kerja yang dimaksud mencakup
63,3%. Standart minimal penilaian antara lain hubungan kerja, fasilitas
kinerja yang ditetapkan pada Perawat kerja, iklim kerja, kebijakan pimpinan,
Manager di Rumah Sakit Baptis Kediri pola kepemimpinan kerja dan kondisi
kerja (Mangkunegara, 2007).
Upaya yang dilakukan untuk kinerja perawat manager di Rumah Sakit
menghasilkan pelayanan keperawatan baptis Kediri.
yang berkualitas, dan menghindari
kebosanan perawat serta menghindari
terjadinya saling melempar kesalahan Metodologi Penelitian.
maka supervisior atau komite
keperawatan perlu melakukan kegiatan
koordinasi kegiatan unit yang menjadi Metode penelitian adalah usaha
tanggung jawab perawat manager dan untuk menjawab permasalahan, membuat
melakukan kegiatan evaluasi kegiatan suatu yang masuk akal, memahami
penampilan kinerja staff dalam upaya peraturan, dan memprediksikan keadaan
mempertahankan kualitas pelayanan yang akan datang (Setiadi, 2007). Pada
pemberi asuhan keperawatan. Menurut penelitian ini menggunakan desain
Nursalam (2007), untuk meningkatkan penelitian deskriptif, Penelitian deskriptif
kinerja pada perawat dengan cara bertujuan untuk mendeskriptifkan
pengawasan yang dilakukan oleh (memaparkan) peristiwa-peristiwa
manager keperawatan guna mencapai penting yang terjadi pada masa kini.
hasil organisasi adalah sistem penilaian Penelitian ini dilakukan pada tanggal 5 –
kerja perawat. Penilaian kinerja Pejabat 19 Desember 2017. Populasi penelitian
stuktural di Rumah Sakit Baptis Kediri ini adalah semua perawat manager di
menurut Buku Panduan Penilaian pejabat Rumah Sakit Baptis Kediri sejumlah 21
Stuktural Rumah Sakit Baptis Kediri responden. Tehnik sampling penelitian
dengan standart nilai untuk perawat ini menggunakan total sampling. Sampel
manager minimal 80. Melalui evaluasi penelitian ini adalah Perawat manager
reguler dari setiap pelaksanaan kerja Rumah Sakit Baptis Kediri yang
pegawai, manager harus dapat mencapai memenuhi kriteria inklusi. Variabel
beberapa tujuan, yaitu memperbaiki dalam penelitian ini merupakan variabel
pelaksanaan kerja, memberitahu kalau tunggal yaitu penilaian kinerja perawat
kerja mereka kurang memuaskan, serta manager di Rumah Sakit Baptis Kediri.
mempromosikan jabatan dan kenaikan Intrument penelitian menggunakan
gaji, mengenal pegawai yang memenuhi format penilaian kinerja yang sudah
syarat penugasan khusus, memperbaiki sesuai standart Rumah Sakit Baptis
komunikasi antara atasan dan bawahan, Kediri. Pengambilan data dalam penlitian
serta menentukan pelatihan dasar untuk ini peneliti menggunakan 2 penilaian
pelatihan karyawan yang memerlukan yaitu penilaian kinerja menurut Atasan
bimbingan khusus. Berdasarkan uraian dan penilaian kinerja menurut diri
latar belakang diatas tujuan penelitian ini sendiri. Data yang didapatkan dari
adalah menjelaskan tentang penilaian penelitian akan dilakukan Analisa data
menggunkan distribusi frekuensi.

Hasil Penelitian

Tabel 1. Distribusi Frekuensi Penilaian Kinerja Perawat Manager Di RS Baptis Kediri


Menurut Atasan pada Tanggal 5 Desember – 19 Desember 2017 (n = 21)
Penilaian kinerja perawat manager
Kategori
F Prosentase
Kurang dari Standart 5 23,8
Sesuai Standart 16 76,2
Berdasarkan tabel 1 tentang standart oleh RS Baptis kediri yaitu nilai
penilaian kinerja perawat manager 80% sebanyak 16 responden (76,2%) dan
menurut diri sendiri di dapatkan hasil penilaian kinerja perawat yang tidak
sebagian besar nilai kinerja perawat sesuai dengan target pencapaian yang
manager tidak memenuhi target kurang dari standart paling banyak 5
pencapaian yaitu kurang memenuhi responden (23,8%).

Tabel 2. Distribusi Frekuensi Penilaian Kinerja Perawat Manager Di RS Baptis Kediri


Menurut Atasan pada Tanggal 5 Desember – 19 Desember 2017 (n = 21)
Penilaian kinerja perawat manager
Kategori
f Prosentase
Kurang dari Standart 16 76,2
Sesuai Standart 5 23,8

Berdasarkan tabel 2 tentang kejujuran 19,1%. Pada indikator


penilaian kinerja perawat manager Humanistik Skill penilaian kinerja yang
menurut diri sendiri di dapatkan hasil kurang dari Standart yaitu emosi 42,9%,
sebagian besar nilai kinerja perawat interpersonal 28,6%, komunikasi 42,9%,
manager tidak memenuhi target empati 33,3%, keramahan 38,1%,
pencapaian yaitu kurang memenuhi kekeluargaan 28,6%. Pada indikator
standart oleh RS Baptis kediri yaitu nilai Profesional Skill nilai yang kurang dari
80% sebanyak 16 responden (76,2%) dan standart yaitu akurasi 33,3%, loyalitas
penilaian kinerja perawat yang tidak 57,1%, inisiatif 66,7%, orientasi
sesuai dengan target pencapaian yang pelanggan 42,9%, hasil kerja 23,8%.
kurang dari standart paling banyak 5 Penilaian kinerja pejabat sebagai
responden (23,8%). salah satu pilar penting di Rumah Sakit
Baptis Kediri harus terkait langsung
dalam mewujudkan visi,misi, dan tujuan
Pembahasan rumah sakit. Penilaian kinerja pejabat
pada hakikatnya merupakan instrument
manajemen sumber daya manusia yang
Penilaian Kinerja Perawat Manager bertujuan meningkatkan kwalitas hidup,
Di RS Baptis Kediri Menurut Atasan. kinerja dan karir yang bersangkutan
dalam rangka mewujudkan pelayanan
yang makin berkualitas demi tercapainya
Hasil penelitian tentang penilaian visi,misi dan tujuan Rumah Sakit Baptis
kinerja perawat Manager di RS Baptis Kediri. Target penilaian ditetapkan
Kediri menurut atasan didapatkan hasil dengan nilai prosentase (%) dengan
bahwa nilai perawat manager menurut target minimal 80%. Target minimal
atasan, perawat manager yang sudah 80% bermakna bahwa terhadap elemen
memenuhi standart penilain yang penilaian tertentu seorang pejabat harus
ditetapkan oleh RS baptis kediri mampu melaksanakan fungsi dan
sebanyak 16 responden (76,2%), tetapi perannya sebesar 80%. Aspek yang
masih ada juga perawat manager yang dinilai adalah: Spiritual Skill, Humanistic
penilaian kinerjanya masih belum Skill, Professional Skill, Managerial Skill
memenuhi target pencapaian atau kurang (Buku Panduan Penilaian pejabat
dari standart yang ditentukan RS Baptis Strukturan RS Baptis Kediri). Kepala
Kediri ada 5 responden atau 23,8%. ruangan adalah seorang tenaga perawatan
Indikator yang penilaian kinerja nya professional yang diberi tanggung jawab
kurang dari standart pada indikator dan wewenang dalam mengelola
Spriritual Skill yaitu kerelaan 57,1%, kegiatan pelayanan keperawatan di suatu
kepedulian 28,6%, sukacita 52,4%, ruang rawat. Kepala ruang secara
administratif dan fungsional bertanggung dengan masih ditemukan nya banyak
jawab kepada kepala bidang perawatan. debu yang ada di lingkungan sekitarnya
Secara teknis medis operasional menunjukan masih ada perawat manager
bertanggung jawab kepada dokter yang tidak peduli dengan lingkungan
penanggung jawab atau dokter yang nya. Nilai sukacita ada 52,4% yang
berwenang (Setiadi, 2016). kurang dari standart, masih banyak
Faktor-faktor yang perawat manager yang melakukan
mempengaruhi pencapaian kinerja tugasnya kadang-kadang dengan wajah
menurut Mankunegara, (2007) adalah yang muram atau tidak bersukacita. Nilai
faktor kemampuan (ability) dan faktor kejujuran ada 19,1% yang kurang dari
motivasi (motivation). 1) Faktor standart, masih ditemukan data yang
kemampuan (Ability) yaitu secara harus diisi setiap hari tetapi diisi sebulan
psikologis kemampuan terdiri dari sekali, inventaris ruangan setiap bulan
kemampuan potensi (IQ) dan masih belum rutin dikerjakan. Pada
kemampuan reality (knowledge dan skill) indikator Humanistik Skill nilai emosi
artinya pimpinan dan karyawan yang masih kurang dari standart ada 42,9%
memilki IQ diatas rata-rata dengan dan interpersonal 28,6% hal ini
pendidikan yang memadai untuk jabatan dibuktikan dengan masih banyak perawat
nya dan trampil dalam mengerjakan manager yang tidak bisa mengontrol
pekerjaan sehari–hari, maka akan lebih emosinya dengan baik. Nilai komunikasi
mudah mencapai hasil yang maksimal. 2) yang kurang dari standart ada 42,9%
Faktor motivasi (Motivation) yaitu dibuktikan dengan masih sering
Motivasi diartikan suatu sikap pimpinan ditemukan salah persepsi antar ruangan
dan karyawan terhadap situasi kerja di yang sering menimbulkan konflik. Nilai
lingkungan organisasinya. Menurut empati yang kurang dari standart ada
Mangkunegara (2009) Kinerja 33,3% masih ada juga perawat manager
dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu : 1) yang tidak bisa ikut merasakan kesedihan
Faktor individual terdiri dari : orang lain ataupun klien. Nilai
Kemampuan dan keahlian, Latar keramahan yang kurang dari standart ada
belakang, Demografi. 2) Faktor 38,1% dan kekeluargaan 28,6%, motto
psikologis terdiri dari : Persepsi , RS Baptis adalah kekeluargaan yang
Attitude, Personality dan Motivasi. 3) berarti menunjukan sikap kekeluargaan
Faktor organisasi terdiri dari : Sumber pada setiap pasien dan keluarga, masih
daya, Kepemimpinan, Peghargaan, ditemukan perawat manager yang belum
Struktur dan Job design. menunjukan sikap kekeluargaan pada
Penilaian kinerja perawat pasien. Pada indikator Profesional Skill
manager yang kurang dari standart dapat nilai akurasi yang kurang dari standart
mempengaruhi mutu dalam pelayanan. ada 33,3%, loyalitas perawat manager
Standart penilaian kinerja perawat yang kurang dari standart ada 57,1% hal
manager di RS Baptis Kediri adalah ini bisa di buktikan dengan masih banyak
80%, sebagai perawat manager perawat manager yang tidak bisa
seharusnya tidak boleh kurang dari mengikuti kegiatan yang diselenggarakan
standart yang sudah ditetapkan oleh oleh institusi dengan banyak alasan. Nilai
institusi. Pada penilaian kinerja perawat inisiatif 66,7% kurang dari standart
mansger menurut atasan masih dibuktikan dengan banyak perawat
didapatkan nilai yang masih kurang dari manager yang hanya melakukan aktifitas
standart yang ditentukan yaitu pada rutin setiap hari, jarang menemukan ide-
indikator Spiritual Skill, kerelaan ada ide untuk meningkatkan pelayanan. Nilai
51,7% yang ditunjukan dengan masih tanggung jawab 33,3% yang kurang dari
banyak perawat yang melakukan tugas standart di buktikan dengan masih
dengan bersungut-sungut atau banyak perawat manager yang belum
mengomel. Kepedulian ada 28,6% nilai bisa menyelesaikan tugas tepat waktu.
yang kurang dari standart dibuktikan Pada indikator Managerial Skill penilaian
kinerja perawat manager menurut atasan akurasi 71,4%, loyalitas 71,4%, inisiatif
sudah memenuhi standart yang telah 76,2%, tanggung jawab 66,7%, orientasi
ditetapkan oleh RS Baptis Kediri hal ini pelanggan 71,4%, hasil kerja 71,4%.
bisa dikarenakan atasan melihat perawat Pada indikator Managerial Skill nilai
manager mampu melakukan tugas dan yang kurang dari standart yaitu
tanggung jawab dengan baik. Terdapat 2 perencanaan 76,2%, pengorganisasian
perawat manager dengan masa kerja 76,2%, evaluasi 76,2%, keputusan71,4%,
kurang dari 5 th namun telah menjadi kerjasama tim 71,4%.
perawat manager karena mampu Kinerja merupakan perilaku yang
melampaui fit and proper test dengan nyata yang ditampilkan setiap orang
potensi diri yang ada telah dinilai baik sebagai prestasi kerja yang dihasilkan
oleh atasan. oleh karyawan sesuai dengan perannya
Hal ini sejalan dengan penelitian dalam perusahaan. Kinerja karyawan
yang dilakukan oleh Rina Mariana pada merupakan sesuatu hal yang sangat
tahun 2015 tentang kepuasan kerja penting dalam upaya perusahaan untuk
dengan loyalitas kerja perawat honor mencapai tujuannya (Veitahunzal Rivai,
RSUD Kabupaten Padang Pariaman 2009). Penilaian kinerja pejabat pada
mengatakan Loyalitas para karyawan hakikatnya merupakan instrument
dalam suatu organisasi mutlak diperlukan manajemen sumber daya manusia yang
demi kesuskesan organisasi itu sendiri bertujuan meningkatkan kwalitas hidup,
(Fathayani, 2014). kinerja dan karir yang bersangkutan
dalam rangka mewujudkan pelayanan
yang makin berkualitas demi tercapainya
Penilaian Kinerja Perawat Manager visi,misi dan tujuan Rumah Sakit Baptis
Di RS Baptis Kediri Menurut Diri Kediri. Dengan demikian tujuan utama
Sendiri penilaian adalah dalam rangka
pembinaan dan pengembangan pejabat
untuk mencapai level kapasitas yang
Hasil penelitian tentang penilaian lebih baik. Indikator penilaian kinerja
kinerja perawat Manager di RS Baptis pejabat di lingkungan Rumah Sakit
Kediri menurut diri sendiri didapatkan Baptis Kediri adalah Key performance
hasil bahwa penilaian perawat manager Indikator yang meliputi : 1) Kemampuan
menurut diri sendiri, perawat manager menyusun Program Kerja dan Anggaran
yang sudah memenuhi standart penilain secara benar dalam prosesnya dan hasil
yang ditetapkan oleh RS baptis kediri akhirnya. 2) Kemampuan
sebanyak 5 responden atau 23,8%. Dan mengorganisasi dan mengembangkan tim
penilaian kinerja perawat manager yang ditandai solidaritas tim, tata kerja
menurut diri sendiri sebagian besar dan hasil kerja. 3) Kemampuan
kurang dari standart penilaian yang melakukan inovasi dan pengembangan
ditetapkan RS Baptis kediri yaitu 16 unit dan pelayanan yang menjadi
responden (76,2%). Indikator yang tanggung jawabnya untuk mencapai
penilaian kinerja nya kurang dari standart standart mutu pelayanan dan kepuasan
pada indikator Spriritual Skill yaitu pelanggan. 4) Kemampuan
motivasi 66,7% kerelaan 66,7%, menyelesaikan masalah secara efektif
kepedulian 61,9%, sukacita 61,9%, dan konstruktif serta pengambilan
kejujuran 61,9%. Pada indikator keputusan secara tepat. 5) Kemampuan
Humanistik Skill penilaian kinerja yang melakukan kontroling kegiatan,
kurang dari Standart yaitu emosi 71,4%, melakukan evaluasi, membuat laporan,
interpersonal 71,4%, komunikasi 71,4%, menganalisa dan tindak lanjut. Kinerja
empati 71,4%, keramahan 66,7%, manager adalah jumlah keluaran dari
kekeluargaan 71,4%. Pada indikator indikator-indikator pegawai merupakan
Profesional Skill nilai yang kurang dari hasil sinergi dari sejumlah faktor , faktor
standart yaitu kedisiplinan 66,7%, tersebut adalah: 1) Faktor internal
pegawai yang meliputi faktor-faktor dari untuk mendiskusikan keinginan dan
dalam diri pegawai yang merupakan aspirasinya dan meningkatkan
faktor bawaan dari lahir dan faktor yang kepedulian terhadap karier atau terhadap
diperoleh ketika ia berkembang. Faktor- pekerjaan yang diembannya sekarang,
faktor bawaan misalnya bakat, sifat dan 4) Mendifinisikan atau merumuskan
pribadi, serta keadaan fisik dan kejiwaan. kembali sasaran masa depan Memeriksa
Faktor-faktor yang diperoleh misalnya rencana pelaksanaan dan pengembangan
pengetahuan, ketrampilan, etos kerja, yang sesuai kebutuhan pelatihan khusus,
pengalaman kerja dan motivasi kerja. rencana diklat, dan kemudian menyetujui
Jadi dapat diasumsikan bahwa semakin rencana itu jika tidak ada hal-hal yang
tinggi faktor-faktor internal tersebut perlu diubah
makin tinggi pula kinerja pegawai. Penilaian kinerja menurut diri
Sebaliknya makin rendah faktor-faktor sendiri sebagian besar menilai diri sendiri
tersebut, makin rendah pula kinerjanya, kurang dari standart yang telah
2) Faktor-faktor lingkungan internal ditetapkan oleh RS Baptis kediri ada
organisasi, dalam melaksanakan 76,2%, menurut hasil wawancara peneliti
tugasnya, pegawai memerlukan dengan beberapa perawat manager,
dukungan organisasi tempat ia bekerja. sebagian besar mengatakan bahwa para
Dukungan tersebut sangat mempengaruhi perawat manager tidak mengetahui atau
tinggi rendahnya kinerja pegawai. Jika memahami standart penilaian minimal
sistem kompensasi dan iklim kerja yang ditetapkan atau target pencapaian
organisasi buruk, kinerja karyawan akan adalah 80%, sehingga menyebabkan para
menurun. Faktor internal organisasi perawat manager menilai diri mereka
lainnya misalnya strategi organisasi, tidak sesuai dengan standart. Dan pada
dukungan sumberdaya kyang diperlukan saat kuesiaoner penilaian kinerja perawat
untuk melaksanakan pekerjaan, serta manager dibagikan peneliti tidak
sistem manajemen dan kompensasi, 3) menjelaskan standart penilaian jminimal
Faktor lingkungan eksternal organisasi 80%.
seperti keadaan, kejadian, atau situasi Ada perbedaan yang signifikan
yang terjadi di lingkungan eksternal antara penilaian kinerja perawat manager
organisasi yang mempengaruhi kinerja menurut atasan dan penilaian kinerja
karyawan. Misalnya krisis ekonomi dan perawat manager menurut diri sendiri.
keuangan yang terjadi di Indonesia pada kinerja perawat manager menurut atasan
tahun 1997 meningkatkan inflasi, sebagian besar 76,2% sudah memenuhi
menurunkan nominal upah dan gaji target pencapaian yang ditetapkan oleh
karyawan, dan selanjutnya menurunkan RS Baptis Kediri yaitu 80%, menurut
daya beli masyarakat. Budaya atasan perawat manager mampu
masyarakat juga merupakan faktor yang menyelesaikan tugas dan tanggung
mempengaruhi kinerja karyawan. Misal jawabnya sebagai perawat manager
“budaya alon-alon asal kelakon dan disamping perawat manager juga harus
mangan ora mangan asal kumpul” menyelesaikan tanggung jawabnya
mempengaruhi kinerja manusia sebagai perawat pelaksana. Sedangkan
Indonesia. Tujuan evaluasi kinerja adalah penilaian kinerja perawat manager
untuk memperbaiki atau meningkatkan menurut diri sendiri sebagian besar
kinerja organisasi melaui peningkatan menilai diri sendiri kurang dari standart
kinerja SDM dari organisasi. Secara 76,2% yang ditetapkan oleh RS Baptis
lebih spesifik tujuan dan evaluasi kinerja kediri yaitu 80% ada 76,2% hal ini bisa
sebagaimana dikemukakan oleh dikarenakan perawat manager tidak
Wirawan, 2009 adalah: 1) Meningkatkan mengetahui standart minimal penilaian
saling pengertian antara karyawan yang sudah ditetapkan oleh RS baptis
tentang persyaratan kinerja, 2) Mencatat Kediri, Perawat manager merasa kurang
dan mengakui hasil kerja seseorang, 3) mampu menyelesaikan tugas tepat waktu.
Memberikan peluang kepada karyawan
Daftar pustaka.
Simpulan

Fatayani, S. (2014). Analisis kepuasan


Berdasarkan analisis data dan kerja dalam meningkatkan
pembahasan yang telah dilakukan maka komitmen organisasi karyawan di
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: rumah sakit khusus bedah
Penilaian Kinerja Perawat Manager di rawamangun jakarta.
Rumah Sakit Baptis Kediri menurut
atasan sebagian besar memiliki nilai Fried, B.J., & Fottler, M.D. (2008).
sesuai standart yang ditetapkan oleh RS Human resources in healthcare:
Baptis kediri. Tetapi masih ditemukan Managing for success (3rd Ed.).
penilaian kinerja perawat manager yang Chicago: Health Administration
kurang dari standart yang ditentukan oleh Press.
RS Baptis Kediri. Penilaian Kinerja
Perawat Manager di Rumah Sakit Baptis Hiryani, Desi. (2010). Hubungan
Kediri menurut diri sendiri sebagian Motivasi dengan Kepuasan Kerja
besar memiliki nilai kurang dari standart Sumber Daya Manusia
yang telah ditetapkan oleh Rumah Sakit Keperawatan di Rumah sakit
Baptis kediri, menurut wawancara Siaga Raya Jakarta Selatan Tahun
dengan beberapa perawat manager hal ini 2010, Depok. Fakultas Kesehatan
karena perawat manager belum Masyarakat Universitas Indonesia,
mengetahui standart penilaian kinerja RS 2010.
Baptis Kediri.
Kemenkes. Rencana Strategis
Kementerian Kesehatan Tahun
Saran 2015-2019. Jakarta: Kementerian
Kesehatan RI; 2015.

Setelah dilakukan penelitian ini Mangkunegara, (2007). Evaluasi Kinerja


maka bagi perawat manager perlu SDM. Bandung: Refika Aditama.
peningkatan kopetensi penilaian kinerja
dan peningkatan kinerja perawat Nursalam, (2007). Metodologi Penelitian
manager melalui pengembangan diri Ilmu Keperawatan. Jakarta:
secara mandiri dengan mengikuti Salemba Medika.
pelatihan minimal setahun sekali.
Penilaian yang positif dapat memotifasi Nursalam. (2011). Manajemen
perawat manager untuk meningkatkan kepewatan dalam praktek
dan mengembangkan kompetensi diri. keperatan profesional. Jakarta:
Sedangkan bagi managerial Rumah Sakit Salemba Medika.
Baptis Kediri perlu mengadakan
pembekalan managerial bagi perawat Setiadi. (2016). Manajemen dan
manager yang baru sehingga perlu Kepemimpinan dalam
upgrade pengembangan SDM khususnya keperawatan. Yogyakarta:
tentang penilaian kinerja minimal Indomedia Pustaka
setahun sekali supaya dapat
memonitoring kegiatan secara berkala Setiadi. (2007). Konsep dan Penulisan
dan meningkatkan kualitas mutu SDM. Riset Keperawatan. Yogyakarta:
Dan bagi peneliti selanjutnya dapat Graha Ilmu.
melihat bagaimana motivasi perawat
manager dalam kinerjanya. Veithzal Rivai,dkk. (2009). Manajemen
Sumber Daya Manusia untuk
Perusahaan. Jakarta: Raja
Grafindo Persada

Wirawan. (2014). Kepemimpinan Teori,


Psikologi, Prilaku Organisasi,
Aplikasi dan Penelitian. Jakarta:
Rajawali Pres

Anda mungkin juga menyukai