Anda di halaman 1dari 6

JURNAL MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN

VOLUME 15 No. 02 Juni 2012 Halaman 71 - 76


Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan
Artikel Penelitian

PENGARUH NILAI ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN


DI RUMAH SAKIT WAVA HUSADA KEPANJEN

THE EFFECT OF ORGANIZATIONAL VALUE ON EMPLOYEE PERFORMANCE


AT KEPANJEN WAVA HUSADA HOSPITAL

Hestyn Amalia1, Noermijati2, Arief Alamsyah1


1
Magister Manajemen Rumah Sakit Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya, Malang
2
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya, Malang

ABSTRACT perawat, sedangkan secara parsial nilai khidmah berpengaruh


Background: Organizational value is the foundation to create signifikan terhadap kinerja staf manajerial dan perawat.
organizational culture. Hospital is an organization with dis- Kesimpulan: Nilai profesional tidak berpengaruh terhadap
tinctive character due to its multiple professionals, technolo- kinerja staf manajerial dan perawat, sedangkan nilai kerja tim
gies, and problems. Wava Husada private hospital builds three berpengaruh signifikan terhadap kinerja perawat tetapi tidak
organizational values, namely dedication to serve, professio- berpengaruh terhadap kinerja staf manajerial. Variabel nilai
nalism and teamwork. khidmah merupakan nilai yang paling dominan pada kedua
Objective: The objective of this study is to measure the effect kelompok ini.
of organizational value on employee performance.
Method: This was a descriptive cross-sectional study using Kata Kunci: nilai organisasi, kinerja karyawan, rumah sakit
primary and secondary data. All managerial staff (30 respon- swasta
dents) and 50 nurses selected randomly were chosen to fill in
a questionnaire. Descriptive analysis of dependent and inde- PENGANTAR
pendent variables and multilinier regression were applied to
show the effect of organizational value on employee perfor-
Rumah sakit merupakan salah satu organisasi
mance. yang memiliki keunikan karena padat profesi, multi-
Result: The findings show that overall, organizational value teknologi dan bahkan multimasalah.Hal ini mendo-
influences the performance of managerial and nurse staff. rong rumah sakit untuk memiliki nilai organisasi
Partially, dedication to serve organizational value has a signifi-
cant effect on the managerial staff and nurse performance.
sebagai alat pemersatu dan perekat serta pedoman
Conclusion: Professionalism doesnot influence the perfor- dalam melakukan tugas dan fungsinya untuk men-
mance of managerial staff and nurses, while teamwork has capai kinerja yang optimal sesuai dengan tujuan orga-
significant effect on nurse performance. Among the three or- nisasi. Kinerja karyawan yang optimal dipengaruhi
ganizational values, dedication to serve is the most dominant
value in both groups.
oleh nilai organisasi yang menjadi landasan budaya
organisasi, khususnya rumah sakit.1Rumah sakit
Keywords: organizational value, work performance, private sebagai organisasi yang kompleks memerlukan
hospital suatu budaya yang dapat menyatukan semua unsur
di rumah sakit tersebut sehingga dapat bergerak
ABSTRAK
Latar belakang: Suatu organisasi memerlukan nilai organisasi
beriringan menghasilkan kinerja yang optimal.
sebagai cikal bakal pembentukan budaya organisasi baik Kinerja karyawan di sebuah organisasi merupa-
kesehatan maupun non kesehatan salah satunya rumah sakit. kan hasil kerja seseorang atau kelompok dalam se-
Sebagai organisasi yang memiliki keunikan karena merupakan buah organisasi dalam rangka mencapai tujuan orga-
organisasi multiprofesi, multiteknologi bahkan multimasalah.
Proses internalisasi nilai organisasi tersebut menghasilkan tiga
nisasi dalam periode tertentu.2 Kinerja karyawan di-
nilai organisasi, yaitu khidmah, profesional, dan kerja tim. ukur pada periode tertentu dengan metode tertentu
Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengukur pengaruh dan indikator yang berbeda.3Di rumah sakit, indikator
nilai organisasi terhadap kinerja karyawan pada kelompok pengukuran kinerja karyawan digolongkan menjadi
manajerial dan perawat.
Metode: Penelitian kuantitatif dengan rancangan cross-sec-
general performance indicator (indikator kinerja
tional survey menggunakan data primer dan data sekunder. umum) dan specific performance indicator (indika-
Sebanyak 30 total responden yang berasal dari jajaran staf tor kinerja khusus). Indikator kinerja umum) biasanya
manajerial dan 50 responden perawat yang dipilih secara digunakan pada manajemen dan karyawan lain dan
simple random sampling diberi kuesioner tertutup.
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan secara simultan nilai
lebih bersifat umum. Indikator kinerja untuk bagian
organisasi berpengaruh terhadap kinerja staf manajerial dan manajemen yang digunakan dalam penelitian ini

Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan, Vol. 15, No. 2 Juni 2012 71


Hestyn Amalia, dkk.: Pengaruh Nilai Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan

antara lain kedisiplinan, kerja sama, kuantitas peker- karena jumlah tersebut adalah jumlah keseluruhan
jaan, prestasi kerja, kejujuran, kualitas pekerjaan.4 staf manajerial yang menduduki jabatan tersebut.
Indikator kinerja khusus biasanya digunakan untuk Responden perawat ditetapkan sebanyak 50 orang
karyawan medis dan paramedis terkait dengan dan diambil secara random dari total perawat sebesar
kegiatan profesinya, misalnya audit keperawatan, 107 orang. Total responden keseluruhan adalah 80
asuhan keperawatan. responden.
Berdasarkan hasil wawancara langsung dengan Variabel yang diukur meliputi internalisasi nilai
pemilik RS Wava Husada diketahui bahwa keinginan dan kinerja dengan kuesioner tertutup. Kuesioner
membentuk budaya organisasi dimulai dari rasa internalisasi terdiri dari 17 pertanyaan. Setelah uji
prihatin yang timbul akibat sumber daya manusia validitas dan reliabilitas maka kuesioner yang di-
yang sangat berbeda dan tidak dapat dipersatukan. gunakan sebanyak 15 pertanyaan untuk kelompok
Berbagai pelatihan yang dilakukan untuk staf manajerial dan 17 pertanyaan untuk kelompok
meningkatkan kualitas sumber daya manusia di perawat dengan skala likert. Kuesioner kinerja staf
rumah sakit tidak memberikan dampak signifikan manajerial diukur dengan aspek indikator umum
pada kinerja dan kekuatan emosional antar sesama yang terdiri dari komunikasi, disiplin, tanggung
karyawan. Untuk menyatukan semua unsur dalam jawab, keandalan, kualitas pekerjaan dan kuantitas
satu ikatan maka diperlukan internalisasi nilai pekerjaan dan indikator khusus yang terdiri dari au-
organisasi. Oleh karena itu, nilai-nilai yang ada dalam dit keperawatan, asuhan keperawatan, komunikasi,
organisasi perlu ditanamkan sejak dini pada diri setiap pengetahuan, ketaatan, tanggung jawab dan
anggota. 5 Hasil internalisasi nilai organisasi kerjasama untuk mengukur kinerja perawat. Instru-
menghasilkan tiga nilai organisasi RS Wava Husada men penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian
yaitu khidmah, profesional dan kerja tim. Awases dan Nursing Board of Tasmania.1
Dampak internalisasi nilai oleh RS Wava Pengaruh nilai organisasi secara parsial dan si-
Husada telah dievaluasi dengan pendekatan moment multan pada masing-masing kelompok mengguna-
of truth (MOT), Cline Flow (CF) analysis dan kan uji regresi linier berganda setelah memenuhi uji
kuesioner perilaku. Hasilnya menunjukkan adanya asumsi klasik (normalitas, homogenitas, linieritas,
perubahan yang terjadi pada pelayanan pasien mau- multikolinearitas dan heteroskedastisitas). Secara
pun konsumen lainnya. Evaluasi MOT dan CF Analy- deskriptif juga disajikan data karakteristik responden
sis juga didukung oleh hasil diskusi kelompok terarah dan deskripsi variabel independen dan dependen.
(DKT) yang menunjukkan bahwa pelaksanaan nilai-
nilai organisasi di setiap unit bervariasi. Variasi ini HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
dapat disebabkan beberapa hal, diantaranya perbe- Deskripsi karakteristik responden
daan karakteristik karyawan. Di rumah sakit, karya- Jenis kelamin kelompok staf manajerial dan
wan pada umumnya dibedakan menjadi staf adminis- perawat lebih dominan perempuan (56,7% dan 80%).
tratif dan medis keperawatan. Kedua kelompok kar- Pada kelompok staf manajerial, kelompok umur yang
yawan ini memiliki subbudaya berbeda yang dapat dominan berkisar antara 26-30 tahun(43,3%),
mempengaruhi nilai organisasi.6 Oleh karenanya, sedangkan pada kelompok perawat, 74% berusia
penelitian ini bertujuan untuk mengkaji perbedaan 20-25 tahun. Perawat yang bekerjadi RS Wava
internalisasi nilai pada kedua kelompok profesi ter- Husada adalah perawat lulusan baru di bidang ke-
sebut dan pengaruhnya terhadap kinerja masing- perawatan. Tingkat pendidikan di kelompok staf
masing. manajerial lebih bervariasi mulai dari tamatan SMA
sampai pascasarjana, dengan mayoritas berpendi-
BAHAN DAN CARA PENELITIAN dikan diploma. Variasi tingkat pendidikan pada staf
Penelitian dilakukan di RS Wava Husada pada manajerial mencerminkan kompetensi yang berbeda
tahun 2010 dengan desain cross sectional survey. yang dibutuhkan jajaran manajerial. Pendidikan di
Responden staf manajerial atau pimpinan terdiri dari kelompok perawat bersifat homogen, berasal dari
wakil direktur, kepala bagian, kepala unit, kepala lulusan diploma keperawatan (Tabel 1).
subbagian dan kepala bidang sejumlah 30 responden

72 Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan, Vol. 15, No. 2 Juni 2012


Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan

Tabel 1. Deskripsi karakteristik responden staf manajerial dan karyawan di RS Wava Husada
Manajerial Perawat
Karakteristik Parameter
n % n %
Jenis Kelamin Laki-Laki 13 43,3 10 20,0
Perempuan 17 56,7 40 80,0
Umur 20-25 Tahun 2 6,7 37 74,0
26-30 Tahun 13 43,3 12 24,0
31-40 Tahun 10 33,3 1 2,0
41-50 Tahun 4 13,3 0 0,0
51-60 Tahun 1 3,3 0 0,0
Pendidikan SMA 4 13,3 0 0,0
Diploma 16 53,5 50 100,0
Sarjana 9 30,0 0 0,0
Pascasarjana 1 3,3 0 0,0

Nilai organisasi pada staf manajerial dan Tabel 3. Deskripsi kinerja karyawan
perawat staf manajerial dan perawat
Indikator Staf Indikator Perawat
Nilai organisasi memiliki sebaran yang berbeda Kinerja Manajerial Kinerja
pada setiap kelompok (Tabel 2). Nilai organisasi yang Komunikasi 3,38 Audit 3,52
terdiri dari nilai khidmah, profesional dan kerja tim keperawatan
memiliki sebaran dan dominansi yang berbeda. Nilai Disiplin 3,98 Asuhan 3,98
keperawatan
rerata nilai organisasi termasuk dalam kategori baik Tanggung jawab 3,95 Komunikasi 3,96
jika >3,00.7 Keandalan 3,95 Pengetahuan 4,18
3,90 Ketaatan 4,07
Kuantitas pekerjaan 3,82 Tanggung jawab 3,97
Tabel 2. Deskripsi nilai organisasi pada perawat
- - Kerja sama 3,86
dan staf manajerial
Nilai organisasi Staf manajerial Perawat
Khidmah 3,95 4,17 Pengaruh nilai organisasi terhadap kinerja staf
Profesional 4,08 3,98 manajerial dan perawat
Kerja tim 3,83 3,88 Pengujian secara simultan menunjukkan bahwa
tiga nilai organisasi berpengaruh signifikan terhadap
Secara simultan nilai organisasi berpengaruh kinerja manajemen dan kinerja perawat (p
terhadap kinerja staf manajerial dan perawat. Asumsi <0,05).Kinerja karyawan yang optimal dipengaruhi
dan kepercayaan dasar yang dikenal sebagai nilai oleh nilai organisasi yang menjadi landasan budaya
organisasi dapat menghasilkan kinerja yang optimal8 organisasi di sebuah organisasi khususnya rumah
dan bahwa nilai organisasi akan menghasilkan sakit.10
kualitas produk dan sistem pelayanan yang optimal.2
Nilai organisasi yang menjadi landasan utama Khidmah
budaya organisasi harus selaras dengan dengan nilai Pengujian secara parsial variabel nilai khidmah
pribadi sehingga tidak ada keterpaksaan dalam berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan
pelaksanaannya.1 Keselarasan ini akan membangun perawat dan staf manajerial. Dengan nilai thitung
motivasi intrinsik yang mendorong karyawan bekerja masing-masing sebesar 0,030< 0,05 pada kelompok
dengan lebih optimal.9 manajerial. Adapun pada Kelompok perawat nilai thitung
0,032 lebih < 0,05.
Kinerja staf manajerial dan perawat Analisis secara parsial menunjukkan bahwa
Tabel 3 menunjukkan nilai rerata indikator kiner- terdapat pengaruh signifikan nilai khidmah terhadap
ja pada kelompok staf manajerial dan perawat yang kinerja karyawan staf manajerial dan perawat. Nilai
bervariasi. Indikator tertinggi pada kelompok staf ma- khidmah berasal dari bahasa Arab yang berarti rasa,
najerial terletak pada indikator kinerja disiplin (3,98) emosi dan keikhlasan.11Hasil penelitian sesuai de-
dan indikator yang terendah terletak pada komunikasi ngan teori menyatakan bahwa rasa atau emosi
(3,38). Untuk kelompok perawat, indikator tertinggi setiap individu akan mempengaruhi pelayanan yang
adalah pengetahuan (4,18), sedangkan yang teren- diberikan oleh individu kepada kliennya. Jika individu
dah adalah audit keperawatan (3,52). dapat mengontrol dengan baik emosi/rasa yang di-

Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan, Vol. 15, No. 2 Juni 2012 73


Hestyn Amalia, dkk.: Pengaruh Nilai Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan

miliki maka akan berpengaruh baik maupun sebalik- kegiatan perawat dalam menunjukan profesionalitas
nya. Jenis emosi yang sering mengganggu sese- antara lain bertanggung jawab terhadap tugas,
orang dalam melakukan pelayanan terbaik adalah; menyepakati sasaran kerja harus dicapai dalam
(1) marah merupakan sifat atau reaksi tidak terkendali kurun waktu tertentu, melakukan monitoring, menilai
untuk menyatakan tidak suka dan tidak setuju; (2) prestasi kerja perawat, memberikan umpan balik
Narsisme merupakan mencintai diri sendiri melebihi kepada perawat14, sehingga profesionalitas perawat
apa pun dan selalu pamrih dalam melakukan sesua- RS Wava Husada dapat meningkat. Tidak adanya
tu; (3) egois merupakan sikap selalu mendahulukan pengaruh antara nilai profesional terhadap kinerja
kepentingan diri sendiri daripada kepentingan orang perawat salah satunya disebabkan belum adanya
lain; (4) Angkuh merupakan sikap selalu meremeh- monitoring dan penilaian prestasi kerja perawat yang
kan orang lain (5) kasar sikap yang menimbulkan rutin.
gerakan tubuh tidak menyenangkan dan dalam
pikirannya selalu ingin melakukan pembalasan. Kerja tim
Jenis-jenis emosi inilah harus dapat dikendalikan Secara parsial variabel nilai kerja tim tidak ber-
sehingga inti dari pelayanan yang terkandung dalam pengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan staf
nilai khidmah dapat dilakukan dengan benar. Emosi manajerial. Hal ini ditunjukan dengan nilai thitung
negatif yang dapat muncul tersebut memiliki tanda sebesar 0,769>0,05. Pada kelompok perawat ada
peringatan yang harus diwaspadai sehingga pengaruh nilai kerja tim terhadap kinerja karyawan
seseorang dapat mengendalikan emosinya. Jenis- perawat dengan melihat nilai thitung sebesar 0,036 <
jenis emosi ini harus dapat dikendalikan sehingga 0,05.
inti dari pelayanan yang terkandung dalam nilai Nilai kerja tim secara parsial tidak berpengaruh
khidmah dapat dilakukan dengan benar.12 signifikan terhadap kinerja staf manajerial tetapi nilai
kerja timberpengaruh signifikan terhadap kinerja
Profesional perawat. Kerja timadalah keinginan seseorang dalam
Secara parsial variabel nilai profesional tidak menjelaskan apa yang diinginkan, kemampuan men-
berpengaruh signifikan baik terhadap kinerja karya- jadi pendengar yang baik, mengesampingkan keta-
wan kelompok staf manajerial maupun perawat di kutan, tidak berasumsi bahwa jika seseorang kalah,
RS Wava Husada. Pada staf manajerial memiliki nilai yang lain pasti menang.Hal inilah yang dapat meng-
t hitung sebesar 0,904 > 0,05. Sedangkan pada hasilkan kerja timyang baik.8 Pada proses perbaikan
kelompok perawat thitung sebesar 0,883 > 0,05. jajaran staf manajerial bahwa ada individu-individu
Hasil analisis parsial nilai profesional tidak yang baru dan berbeda duduk bersama serta merasa
berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan belum berpengalaman akhirnya membutuhkan waktu
staf manajerial dan perawat. Profesional merupakan untuk saling mengenal dan membentuk kelompok
kemampuan, keahlian atau keterampilan seseorang untuk bekerja sama mulai dari diskusi ringan tentang
di bidang tertentu yang ditekuninya sedemikian rupa job description yang harus dilakukan sampai pada
dalam jangka waktu tertentu yang relatif lama se- penyatuan pikiran dan pendapat yang membutuhkan
hingga hasil kerjanya bernilai tinggi dan diakui serta waktu untuk dapat selaras dalam bekerja dan meng-
diterima masyarakat.13 Hal ini tidak sejalan dengan ambil keputusan sehingga dapat menghasilkan kiner-
hasil penelitian pada kelompok staf manajerial ja yang optimal guna mencapai tujuan RS Wava
dikarenakan pada waktu penelitian ini dilakukan, RS Husada. Nilai kerja tim berpengaruh signifikan
Wava Husada sedang melakukan perampingan staf terhadap kinerja perawat. Sikap dan hasil didikan
pada jajaran manajerial rumah sakit. Proses pem- perawat selama menempuh pendidikan untuk selalu
benahan staf pada jajaran manajerial ini juga dilaku- mengandalkan dan mengedepankan kolaborasi atau
kan penggantian individu yang duduk pada jajaran kerja sama tim untuk memberikan pelayanan yang
manajerial rumah sakit. Proses pencarían bentuk terbaik pada setiap konsumennya membuat para pe-
yang cocok dan pas oleh RS Wava Husada ini dila- rawat telah terbiasa dengan melakukan hal ini dalam
kukan untuk mengoptimalkan, efektivitas dan menangani pasien. Elemen kunci kolaborasi dalam
efisiensi kinerja. Perawat merupakan salah satu ke- kerja sama tim multidisipliner dapat digunakan untuk
lompok profesi yang mempunyai ketrampilan khusus mencapai tujuan kolaborasi tim yaitu memberikan
dalam menangani pasien. Profesionalitas perawat pelayanan kesehatan yang berkualitas dengan
sangat mempengaruhi kinerja perawat karena kinerja menggabungkan keahlian unit, profesional, produk-
dipengaruhi oleh kemampuan, keterampilan, faktor tivitas maksimal serta efektivitas dan efesiensi
psikologi, dan faktor organisasi. Lima garis besar sumber daya. Meningkatnya profesionalisme dan

74 Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan, Vol. 15, No. 2 Juni 2012


Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan

kepuasan kerja, dan loyalitas, meningkatnya kohe- Melakukan pengkajian ulang sistem manajemen
sifitas antar profesional, kejelasan peran dalam keluhan sehingga rumah sakit dapat mengetahui dan
berinteraksi antar profesional akan menumbuhkan terus membenahi diri dari hasil evaluasi tentang kom-
komunikasi, kolegalitas dan menghargai memahami plain yang didapatkan. Pengambilan keputusan un-
orang lain serta kerja sama tim yang baik akan tuk menangani keluhan harus lebih cepat, meng-
menghasilkan suatu kinerja yang optimal.15,16 gunakan daftar hadir dengan sidik jari sehingga dapat
dilihat tingkat kehadiran setiap karyawan untuk
Nilai dominan penentuan sistem reward dan punishment, melaku-
Variabel dominan pada kelompok staf manajerial kan audit keperawatan dengan baik, melakukan sis-
dan perawat adalah nilai khidmah dengan nilai coef- tem penerimaan pegawai dengan memperhatikan
ficient beta sebesar 0,488 dan 0,371. Nilai khidmah umur minimal, meningkatkan nilai khidmah salah
yang menjadi nilai paling dominan dalam mempe- satunya melakukan pengajian rutin yang melibatkan
ngaruhi kinerja staf manajerial dan kinerja perawat semua karyawan, lebih menekankan pada penelitian
menunjukkan bahwa jajaran staf manajerial sangat tentang nilai organisasi kelompok profesi daripada
memegang teguh keyakinan dan filosofi dasar pendiri golongan pribadi dan penelitian yang akan datang.
rumah sakit. Filosofi dasar inilah yang menjadi cikal
bakal pembentukan budaya organisasi. Nilai khid- REFERENSI
mah yang berarti melayani setulus hati dengan dasar 1. Awases MH. Factor Affecting Performance of
keikhlasan memberikan apa yang bisa diberikan da- Professional Nursesin Namibia. Doctor of
lam membantu orang lain. Nilai organisasi yang men- Literature and Philosophy. Health Studies,
dukung dan sesuai dengan nilai pribadi karyawan University of South Africa. 2006. http://
akan berpengaruh besar atau kecil terhadap kinerja uir.unisa.ac.za/bitstream/handle/10500/2358/
yang dilakukan oleh karyawan.2 Selain itu nilai juga thesis.pdf? sequence=1 Diakses pada tanggal
dianggap sebagai keyakinan seseorang atau kelom- 8 februari 2010.
pok yang dipegang teguh sebagai pedoman dalam 2. Pabundu M. Budaya Organisasi dan Pening-
bertindak dan mencapai tujuan yang “seharusnya”. katan Kinerja Perusahaan, Cetakan Kedua. PT.
Keyakinan ini menjadi landasan atau identitas dalam Bumi Aksara, Jakarta. 2008.
menjalankan organisasi9. 3. Direktorat Jenderal Pelayanan Medik,
Departemen Kesehatan RI, Jakarta. 1998.
Tabel 4. Hasil analisis regresi pengaruh nilai 4. Umar H. Desain Penelitian MSDM dan Perilaku
organisasi pada kinerja staf manajerial dan perawat Karyawan. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Staf manajerial Perawat 2008.
Standardized p Standardized p
regression regression
5. Robbins S. Perilaku Organisasi. Edisi Bahasa
coefficient (ß) coefficient (ß) Indonesia. Jilid 1. PT. Prehallindo, Jakarta. 2000.
Konstanta (a) 22,058 18,422 6. Armia C. Pengaruh Budaya terhadap Efektifitas
Khidmah 0,488 0,030 0,371 0,032
Profesional 0,026 0,904 0,022 0,883
Organisasi: Dimensi Budaya. Hofstede. JAAI,
Kerja tim 0,050 0,769 0,308 0,036 2002;6(1)JUNI. http://journal.uii.ac.id/index.php/
2
R 0,259 0,380 JAAI/article/viewFile/870/797
Jumlah observasi 30 50
7. Arikonto S. Prosedur Penelitian: Suatu Pende-
katan Praktek, Edisi Revisi V, Cetakan kedua
belas, Rineka Cipta, Jakarta. 2002.
KESIMPULAN DAN SARAN 8. Shopiah. Perilaku Organisasional. CV. Andi Off-
Secara simultan atau keseluruhan nilai organi- set, Yogyakarta. 2008.
sasi (khidmah, profesional dan kerja tim) mempe- 9. Sobirin A. Budaya Organisasi. Unit Penerbit dan
ngaruhi kinerja staf manajerial dan perawat. Nilai Percetakan Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen
organisasi sangat berpengaruh terhadap kinerja YKPN, Yogyakarta. 2007.
karyawan baik medis maupun non medis. Sedang- 10. Quality Health Partners and the Ghana Health
kan secara parsial pada kelompok staf manajerial Service. Performance Appraisal Evaluation: Re-
nilai yang paling dominan berpengaruh adalah nilai port of Findings and Recommendations. 2005.
khidmah. Pada kelompok perawat nilai khidmah dan http://pdf.usaid.gov/pdf_docs/PNADY219.pdf.
nilai kerja tim berpengaruh signifikan terhadap kinerja Diakses pada tanggal 8 februari 2010.
perawat. Secara garis besar nilai khidmah adalah 11. Robbiani N. “Al-KHIDMAH” Dari Realitas Dakwah,
nilai yang paling berpengaruh dominan terhadap Untuk Aktifitas Dakwah (beberapa catatan tegur
kinerja karyawan RS Wava Husada. sapa). 2006. Diakses pada tanggal 12 Februari 2010.

Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan, Vol. 15, No. 2 Juni 2012 75


Hestyn Amalia, dkk.: Pengaruh Nilai Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan

12. Kertajaya H. Marketing in Venus Playbook. 15. Nursing Board of Tasmania, 2009. Performance
Vol.2. PT. GramediaPustaka, Jakarta. 2006. Appraisal to Assess Competence. Africa. Aus-
13. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur tralian Nursing and Midwifery Council (ANMC).
Negara Nomor: 25/Kep/M.PAN/4/2002. Pe- http://www.anf.org.au/pdf/
doman Pengembangan Budaya Kerja Aparatur Competency_Standards_ Advanced_EN.pdf
Negara. Jakarta.2002. http://www.menpan.go. 16. World Health Organization. Design and Imple-
id. Diakses pada tanggal 8 februari 2010. mentation of Health Information System.
14. Subekti H. Indikator Kinerja. Yogyakarta: PSIK Genewa. 2000. http://www.who.int/health-ser-
FK UGM Bag.Kep. Komunitas. 2008. Diakses vices-delivery/information/WHO_EIP_OSD_
10 februari 2010. http://subektiheru.blogspot. 99.2.htm.
com/2008_03_01_archive.html

76 Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan, Vol. 15, No. 2 Juni 2012

Anda mungkin juga menyukai