Anda di halaman 1dari 2

Predicting positive organizational behavior based on structural and psychological

empowerment among nurses

Author : Faranak Jafari, Nader Salari , Amin Hosseinian-Far, Alireza Abdi1 and Niaz
Ezatizadeh, Department of Biostatistics, School of Health, Kermanshah University
of Medical Sciences, Kermanshah, Iran, 2021

Meningkatnya tingkat kelelahan kerja dan ketidakhadiran dalam bekerja di antara


perawat karena adanya stres di lingkungan kerjanya maka penting untuk mengetahui faktor-
faktor yang memprediksi perilaku organisasinya. Selain itu, perlu untuk memprediksi
perilaku organisasi yang positif setelah pemberdayaan struktural dan psikologis sebagai
intervensi yang efektif . Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk
memprediksi perilaku organisasi yang positif berdasarkan dimensi pemberdayaan struktural
dan psikologis perawat. Untuk memberdayakan karyawan, terdapat dua kategori yaitu
pemberdayaan struktural dan psikologis. Pemberdayaan struktural melibatkan penyesuaian
struktur tempat kerja oleh manajer dan memfasilitasi akses staf ke fasilitas organisasi Lebih
dari itu, pemberdayaan struktural berkaitan dengan pendelegasian kekuasaan dan wewenang
dalam suatu organisasi. Pemberdayaan struktural dicapai dengan memberikan kesempatan
kepada karyawan untuk memiliki akses ke empat faktor lingkungan, yaitu, peluang,
informasi, dukungan, dan sumber daya. Pemberdayaan psikologis, menurut definisi Spreitzer
(1995) adalah cerminan persepsi karyawan tentang kontrol atas lingkungan kerja mereka.
Dimensi pemberdayaan psikologis Spritzer diperkenalkan sebagai dampak, makna,
kompetensi dan determinasi diri (Self determination)

Metode yang digunakan studi deskriptif analitik tentang perilaku organisasi positif di
antara perawat yang bekerja di rumah sakit universitas yang berafiliasi dengan Universitas
Ilmu Kedokteran Kermanshah. Sebuah sampel dari 180 perawat dari komunitas dipilih
mengikuti strategi jumlah sampling. Ukuran sampel ditentukan dengan menggunakan
korelasi antara dua variabel kuantitatif dalam populasi penelitian, dengan kepercayaan dan
kekuatan penelitian 95%. Kriteria sampel memiliki gelar sarjana, atau gelar master dalam
keperawatan, dengan pengalaman kerja klinis minimal 2 tahun.

Data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner standar Pemberdayaan


Struktural Counter Conditions of Work Effectiveness Questionnaire (1977-1993),
Pemberdayaan Psikologis Spreitzer (1984), dan Perilaku Organisasi Positif Luthans
Psychological Capital Questionnaire (PCQ).

Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan dan searah antara
unsur pemberdayaan struktural dengan perilaku organisasi positif , dan pemberdayaan
psikologis dengan perilaku organisasi positif . Keseluruhan kriteria pemberdayaan struktural
dan psikologis memprediksi 29% varians dalam perilaku organisasi yang positif di antara
perawat. tingkat pemahaman tentang perilaku organisasi positif perawat dinilai tinggi.

Kesimpulan dari hasil studi ini menunjukkan pentingnya pemberdayaan struktural


dan psikologis sebagai prediktor kuat untuk perilaku organisasi yang positif. Pemberdayaan
struktural dan psikologis karyawan, dapat memprediksi perilaku organisasi positif mereka
dengan meningkatkan persepsi karyawan tentang pemberdayaan struktural dan psikologis,
persepsi mereka tentang perilaku organisasi positif meningkat

Anda mungkin juga menyukai