Alvisar Afandi1, Amellya Ratusafira Rumra2, Aprilla Safa Athallah Rubiandini3, Hera Ratna
Dwi Maharsi4, Rahmadea Zalzabilla Amri5, Siti Azizzah6, Wenny Rasmawati Simamoraa7
Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat, Universitas Negeri Malang
Email : Alvisar.afandi.1906126@students.um.ac.id
Abstract
Motivation is a reason, an impulse that is in humans that causes humans to do something. Doctor's
motivation can be influenced by factors of working conditions, interpersonal relationships, wages/salaries
and organizational policies. The aim of this research is to analyze the work motivation of doctors in a
health institution. The research is in the form of a literature review of 10 research journals conducted in
the last 10 years. The results of this study indicate that motivation is very influential on the quality of
doctors' performance in providing services to patients. Some doctors feel that the environment where they
work is safe and comfortable with limited facilities and infrastructure for health services, but there are
also some doctors who say they are not comfortable with their work environment so that their work
motivation decreases. Efforts that can be made to further increase the work motivation of doctors can be
done by providing appropriate rewards and rewards based on the professional performance of doctors,
improving the working atmosphere, and giving each doctor overall responsibility.
Abstrak
Motivasi adalah alasan, dorongan yang ada di dalam diri manusia yang menyebabkan manusia
melakukan sesuatu. Motivasi dokter dapat di pengaruhi oleh faktor kondisi kerja, hubungan
interpersonal, upah/gaji dan kebijakan organisasi. Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah
menganalisa motivasi kerja dokter dalam sebuah instansi kesehatan. Penelitian berupa literature review
terhadap 10 jurnal penelitian yang dilakukan pada kurun waktu 10 tahun terakhir. Hasil dari penelitian
ini menunjukkan bahwa motivasi sangat berpengaruh terhadap kualitas kinerja dokter dalam
memberikan pelayanan kepada pasien. Beberapa dokter sudah merasa lingkungan tempatnya
bekerja sudah aman dan nyaman dengan keterbatasan fasilitas sarana dan prasarana
pelayanan kesehatan, tetapi juga terdapat beberapa dokter yang mengatakan belum nyaman
dengan linkungan kerjanya sehingga membuat motivasi kerja mereka menurun. Upaya yang
dapat dilakukan untuk meningkatkan motivasi kerja para dokter dapat dilakukan dengan
memberikan penghargaan dan reward yang sesuai berdasarkan kinerja profesional dokter,
memperbaiki suasana kerja, dan pemberian tanggung jawab yang menyeluruh kepada setiap
dokter.
Salah satu faktor utama yang mempengaruhi kinerja sumber daya manusia (SDM) adalah
motivasinya dalam bekerja. Motivasi merupakan masalah kompleks dalam organisasi, karena
kebutuhan dan keinginan setiap anggota organisasi berbeda satu dengan yang lainnya. Hal ini
berbeda karena setiap anggota suatu organisasi adalah unik secara biologis maupun psikologis,
dan berkembang atas dasar proses belajar yang berbeda pula. Secara teori berbagai definisi
tentang motivasi biasanya terkandung keinginan, harapan, kebutuhan,tujuan, sasaran,
dorongan. Dengan demikian suatu motif adalah keadaan kejiwaan yang mendorong,
mengaktifkan dan menggerakkan dan motif itulah yang menggerakkan dan menyalurkan
perilaku, sikap dan tindak-tanduk seseorang yang selalu dikaitkan dengan pencapaian tujuan.
Kuat lemahnya motivasi seorang pekerja ikut menentukan besar kecilnya prestasi atau baik dan
buruknya kinerja.Semakin tinggi motivasi individu untuk mencapai tujuannya, akan semakin
tinggi pula kinerjanya demikian juga sebaliknya.
Dokter sebagai tenaga professional bertanggung jawab dalam setiap tindakan medis
(dokter) yang dilakukan terhadap pasien. Dalam menjalankan tugas profesionalnya didasarkan
pada niat baik yaitu berupaya dengan sungguh-sungguh berdasarkan pengetahuannya yang
dilandasi dengan sumpah dokter, kode etik kedokteran dan standar profesinya untuk
menyembuhkan atau menolong pasien. Dibalik itu seorang dokter juga memerlukan motivasi
dalam mengerjakan tanggung jawab pekerjaan serta tindakannya. Motivasi dokter dapat di
pengaruhi oleh faktor kondisi kerja, hubungan interpersonal, bayaran dan kebijakan organisasi.
Kondisi kerja dokter dapat dilihat berdasarkan dari lingkungan tempat kerja, kelengkapan
sarana dan prasarana, keamanan, dan kenyamanan kerja serta beban kerja yang dirasakan
oleh dokter.
2. Metode
Bagian ini dibahas strategi dalam mencari jurnal yang digunakan dalam literature riview,
pencarian yang digunakan untuk melakukan review jurnal disesuaikan dengan topik yaitu,
motivasi kerja dokter. Jurnal yang digunakan dalam literature riview didapatkan melalui portal
web penyedia jurnal internasional maupun jurnal Indonesia melalui google scholar. Penulis
membuka website www.googlescholar.com lalu menuliskan kata kunci yaitu “motivasi”,
“kerja”,dan “dokter dan dipilih full text. Muncul sekitar 54.800 hasil temuan, kemudian
dipersempit dengan temuan artikel maupun kajian dalam kurun waktu 10 tahun terakhir.
Selanjutnya diminimalkan mendapat sebanyak 10 artikel maupun kajian untuk direview.
e) Hubungan Motivasi Dengan Kinerja Dokter Pada Blud Rumah Sakit Umum Daerah
Dr. Loekmono Hadi Kudus.
Motivasi diri yang ada pada dokter akan membangkitkan semangat dan dapat memacu
untuk tetap bertahan ketika terjadi masalah dalam pekerjaan mereka.Semakin tinggi
motivasi dokter maka semakin tinggi pula kinerja dokter tersebut, begitupula sebaliknya
semakin motivasi semakin rendah kinerja dokter tersebut. Pemberian motivasi harus
menjadi perhatian khusus pihak manajemen karena dapat menjadi salah satu faktor
untuk meningkatkan kinerja rumah sakit, dokter sebagai pintu utama dalam memberikan
pelayan kesehatan kepada masyarakat dengan motivasi kerja yang tinggi akan memiliki
semangat yang tinggi dalam memberikan pelayanan yang terbaik bagi pasien sehingga
pasien merasa puas dengan pelayanan yang diberikan. Jika dilihat dari dampaknya profit
Rumah Sakit menurun,idealnya di era JKN dengan meningkatanya jumlah pasien maka
pendapatan tenaga medis, termasuk dokter, turut mengalami peningkatan sesuai dengan
meningkatnya tindakan yang dilakukan. Ini berarti semakin banyak jumlah pasien yang
diterima, maka seharusnya semakin tinggi pula pendapatan tenaga medis. Hal tersebut
berdampak pada turunnya motivasi dokter yang berakibat menurunnya kinerja dokter
yang dimanifestasikan pada pembatasan jumlah kunjungan pasien, pengalihan pasien
dari RS ke praktik pribadi atau ke Rumah Sakit lainnya dan manifestasi penurunan
kinerja pada penurunnan kinerja. Setelah dilakukan penelitian, diantara 3 variabel
penelitian: variabel kompensasi, kepuasan kerja dan motivasi kerja, motivasi kerja
mempunyai komponen Exp(B) 8,155 kali pengaruh terhadap kinerja dokter di RSUD
dr. Loekmono Hadi Kudus. Hal tersebut menunjukkan motivasi kerja dokter menjadi
Literature Review : Analisis Motivasi Kerja Dokter (Alvisar Afandi)
faktor yang penting untuk meningkatkan kinerja dokter.
4. Kesimpulan
Motivasi adalah alasan, dorongan yang ada di dalam diri manusia yang menyebabkan manusia
melakukan sesuatu. Motivasi dokter dapat di pengaruhi oleh faktor kondisi kerja, hubungan interpersonal,
upah/gaji dan kebijakan organisasi. Kondisi kerja dokter dapat dilihat berdasarkan dari lingkungan
tempat kerja, kelengkapan sarana dan prasarana, keamanan, dan kenyamanan kerja serta
beban kerja yang dirasakan oleh dokter. Motivasi kerja sangat berpengaruh terhadap kualitas
kinerja dokter. Masih terdapat banyak dokter yang motivasi kerjanya kurang. Kurangnya
1. CORLESA, G. J. (2016). Pengaruh Konflik Kerja, Stres Dan Motivasi Terhadap Kinerja
Dokter Wanita Di Klinik Evitderma Wilayah Dki Jakarta. http://repository.unpas.ac.id/11948/
2. Danardono, I., & Pribadi, F. (2016). Satisfaction and motivation of Health Workers: Case
Study of Income, compensation, and working condition in Dr. Soedirman Hospital, Kebumen.
Jurnal Medicoeticolegal Dan Manajemen Rumah Sakit, 5(1), 63–72.
https://doi.org/10.18196/jmmr.5108. Kepuasan
3. Haryani, T., Liyana, N., Jati, S. P., Pramukarso, D. T., Masyarakat, M. K., Masyarakat, K., &
Diponegoro, U. (2020). Analisis Pengaruh Kompensasi, Motivasi Dan Gaya Kepemimpinan
Transformasional Terhadap Kepuasan Dan Loyalitas Dokter Pada Rsud Dr. H. Soewondo
Kabupaten Kendal. JKM (Jurnal Kesehatan Masyarakat) Cendekia Utama, 7(2), 38–54.
http://jurnal.stikescendekiautamakudus.ac.id/index.php/JKM/article/view/500
4. Lihawa, C., Noermijati, N., & Rasyid, H. Al. (2016). Pengaruh Motivasi Kerja terhadap Kinerja
Dokter dalam Kelengkapan Pengisian Rekam Medis dengan di Moderasi Karakteristik
Individu (Studi di Rumah Sakit Islam Unisma Malang). Jurnal Aplikasi Manajemen, 14(2),
300–308. https://doi.org/10.18202/jam23026332.14.2.12
5. Masuku, D., Nurhayani, & Darmawansyah. (2013). Analisis Motivasi Kerja Dokter Pegawai
Negeri Sipil Di Kabupaten Kepulauan Sula Tahun 2012. 197–204.
6. Rusdiana, R., & Faisya, A. F. (2020). Pengaruh Pemberian Dana Kapitasi Dengan Motivasi
Kerja Dokter Puskesmas di Wilayah Perkotaan di Indonesia. Jurnal Ilmiah Universitas
Batanghari Jambi, 20(2), 670. https://doi.org/10.33087/jiubj.v20i2.998
7. Saut, P., & Tobing, M. L. (2018). Rawat Inap Di Rumah Sakit. 8, 43–50.
8. Sudarmono, Margawati, A., & Jati, S. (2017). Hubungan Kompensasi , Motivasi dan
Kepuasan Kerja dengan Kinerja Dokter. Jurnal Manajemen Kesehatan Indonesia, 5(April),
43–46.
10. Yuninda, E. (2017). Kepuasan Kerja Serta Implikasinya Pada Kinerja. 1–20.