Anda di halaman 1dari 17

Analysis Of Factors That Cause Stress In Nurses In Hospitals :Literature Review

Analisa Faktor Faktor Penyebab Stress Pada Perawat Di Rumah Sakit

Anissa Tri Kurnia¹, Garin Dwi², Firra Putri, Ika Febiola, Yosi Hardian
Fakultas Keperawatan, Universitas Bina Sehat PPNI Mojokerto
Mojokerto, Indonesia
Email: Anissatk8@gmail.com

ABSTRACT
Introduction: Stress is the body's non-specific response to any demands placed on it. 1 Stress
refers to events that are felt to endanger a person's physical and psychological well-being. A
person's stress level depends on a person's perceived abilities, self-confidence, fears and
failures. The National Institute for Occupational Safety and Health determines nursing as a
profession that has a very high risk of stress, because nurses have very high duties and
responsibilities regarding safety. human life. Objective: to determine the stress factors of nurses
in hospitals. Method: The method used is a literature review. This research uses a review
research design with a mixed type of research. Database search by conducting a library search
using online journal database searches from the internet. The database used in this research
comes from PubMed and Google Scholar. Results: Based on a search on the database, 10
references were obtained including 1 from PudMed and 9 from Google Scholar. After further
review it was found that in 1 journal there were results of more than 1 factor that could influence
stress in nurses. The results of the journal review showed that the factors that influence stress
were obtained in the journal, namely age with 8 journals, in fact those aged <40 years tended
to experience moderate stress than those aged >40 years, work period was in 4 journals, marital
status was in 3 journals, work load was 9 journals and interpersonal relations there are 2
journals.. Conclusion: Based on the research results from the 10 journals that we searched, it
can be concluded that there are many factors that can influence stress in nurses when working
in hospitals, including age, length of service, marital status, workload, and the influence of
interpersonal relationships.

ABSTRAK
Pendahuluan:Stres merupakan respon tubuh yang sifatnya nonspesifik terhadap setiap
tuntutan beban atasnya.1 Stres yaitu mengacu pada peristiwa yang dirasakan membahayakan
kesejahteraan fisik dan psikologis seseorang. Tingkat stres seseorang bergantung pada
kemampuan yang dirasakan pada diri seseorang, kepercayaan diri, ketakutan dan kegagalan
seseorang .National Institute for Occupational Safety and Health menetapkan perawat sebagai
profesi yang berisiko sangat tinggi terhadapat stres, karena perawat mempunyai tugas dan
tanggung jawab yang sangat tinggi terhadap keselamatan nyawa manusia. Tujuan :untuk
mengetahui faktor stress perawat di rumah sakit. Metode:Metode yang digunakan adalah
literature reriew. Penelitian ini menggunakan desain penelitian review dengan jenis penelitian
campuran.Database pencarian dengan melakukan penelusuran Pustaka menggunakan
pencarian data base jurnal online dari internet. Database yang digunakan dalam penelitian ini
bersumber dari PubMed dan Google Schoolar. Hasil: Berdasarkan pencarian pada database
menghasilkan 10 referensi termasuk 1 dari PudMed dan 9 dari Google Scholar. setelah ditinjau
lebih lanjut didapatkan bahwa dalam 1 jurnal terdapat hasil lebih dari 1 faktor yang dapat
mempengaruhi stress pada perawat. Hasil dari telaah jurnal didapatkan bahwa faktor yang
mempengaruhi stress diperolah didalam jurnal yaitu usia dengan 8 jurnal nyatanya usia <40
tahun cenderung mengalami stress sedang dari pada usia >40 tahun, masa kerja ada pada 4
jurnal, status pernikahan ada 3 jurnal, beban kerja ada 9 jurnal dan hubungan interpersonal ada
2 jurnal. Kesimpulan : Berdasarkan hasil penelitian dari 10 jurnal yang kami cari dapat ditarik
kesimpulan bahwa banyak faktor yang dapat mempengaruhi stress pada perawat Ketika bekerja
di rumah sakit antara lain usia, masa kerja, status pernikahan, beban kerja, dan pengaruh
hubungan interpersonal.
Keyword: stress kerja, stress perawat, perawat rumah sakit

PENDAHULUAN
1.1.1 Pengertian stress
Stres merupakan respon tubuh yang sifatnya nonspesifik terhadap setiap tuntutan beban
atasnya.1 Stres yaitu mengacu pada peristiwa yang dirasakan membahayakan kesejahteraan
fisik dan psikologis seseorang. Situasi ini disebut sebagai penyebab stres dan reaksi individu
terhadap situasi stres ini disebut sebagai respon stres.
Stres kerja merupakan hal yang sangat menggangu pekerjaan. Jika karyawan
mengalami stres kerja, maka pekerjaan karyawan tersebut juga akan terganggu.
Terjadinya stres akibat kerja secara khusus akan dapat terjadinya penurunan produktivitas
kerja seperti performansi pekerja yang rendah, meningkatnya angka absensi, menurunnya
moral kerja, meningkatnya turnover pekerja yang dapat menyebabkan kehilangan banyak
waktu kerja menyebabkan biaya kompensasi pekerja meningkat modal (Tarwaka (2015)
Tingkat stres seseorang bergantung pada kemampuan yang dirasakan pada diri seseorang,
kepercayaan diri, ketakutan dan kegagalan seseorang (Hamali, 2018).
National Institute for Occupational Safety and Health (NIOSH) menetapkan perawat sebagai
profesi yang berisiko sangat tinggi terhadapat stres, karena perawat mempunyai tugas dan
tanggung jawab yang sangat tinggi terhadap keselamatan nyawa manusia.4 Berdasarkan studi
pendahuluan sebelumnya salah satu tenaga kesehatan yang banyak dibutuhkan rumah sakit
adalah profesI keperawatan. Profesi pekerja perawat di khususkan pada upaya penanganan
individu pada pasien. Stres yang berhubungan dengan pekerjaan menyebabkan buruknya
kualitas pelayanan keperawatan dan meningkatkan risiko kesalahan medis
1.1.2 Penyebab stress kerja
Terdapat beberapa penyebab stres kerja yang berhubungan dengan pekerjaan, yaitu:
1. Penyebab fisik
2. Beban kerja
3. Sifat pekerjaan
4. Kebebasan
5. Kesulitan
1.1.3 Dampak stress kerja
Akibat adanya stress, baik fisik maupun mental dapat berpengaruh terhadap dinamika
perilaku seseorang dalam merespon kondisi yang dapat menimbulkan stress tersendiri Menurut
Surya (2015:143), menyatakan “Stres tidak selalu mempunyai pengertian negatif, dalam
kondisi tertentu stres dapat berdampak positif”. Stres dapat menimbulkan dampak atau
konsekuensi dalam :
1. Aspek Psikologis (kecenderungan gampang marah, frustasi, cemas,agresif,gugup,
panik, kebosanan, apatis, depresi, tidak bergairah, hilang percaya diri)
2. Aspek Jasmaniah (usia, perubahan hormonal, tekanan darah tinggi, denyut jantung
meningkat, sulit bernapas, gangguan pencernaan, gangguan saraf)
3. Aspek Perilaku (kurang mampu membuat keputusan, mudah lupa, sensitif, pasif,
kurang bertanggung jawab)
4. Aspek Lingkungan (suasana rumah tangga yang kurang harmonis, lingkungan
pekerjaan yang kurang produktif, masyarakat yang tidak tenteram)

METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan adalah literature reriew. Penelitian ini menggunakan desain
penelitian review dengan jenis penelitian campuran.
Database pencarian dengan melakukan penelusuran Pustaka menggunakan pencarian data base
jurnal online dari internet. Database yang digunakan dalam penelitian ini bersumber dari
PubMed dan Google Schoolar. Berdasarkan dengan tema yang diambil yaitu tentang Analisa
faktor faktor penyebab stress pada perawat di rumah sakit. Maka melakuakn pencarian data
jurnal dengan menggunakan kata kunci sebagai berikut:
 Pada database internasional pencarian jurnal menggunakan kata bahasa inggris dengan
kata kunci “AND”, yaitu nurse AND stress factor in hospital
 Pada database nasional pencarian jurnal menggunakan kata bahasa inggris dengan kata
kunci DAN, FAKTOR STRESS , PERAWAT, yaitu perawat dan faktor penyebab
stress di rumah sakit
Proses pencarian artikel menggunakan analisis PICO sebagai berikut
Analisis Keterangan
P Population Nurses
I Intervention -
C Comparation -
O Outcome strees nurse in hospital

Pada proses pencarian jurnal kita melakukan tahapan mengidentifikasi tahap pertama dimuli
Ketika search dengan kata kunci yang sudah di tentukan ,tahapan selajutnya yaitu melakukan
screening kelayakan jurnal berdasarkan kriteria yang sudah ditentukan. Tahap selanjutnya
yaitu menentukan eligibility, dengan menentukan jurnal sudah sesuai dengan tujuan penelitian
yang akan dilakukan

ANALISA KRITERIA STUDI


Analisis kriteria dalam penelitian yaitu dengan melakukan exclusion dan inclusion
terhadap penelitian yang akan dimasukkan dalam literatur review.

Criteria Inclusion Exclusion


Populasi Populasi dalam artikel ini adalah Profesi selain perawat yang
perawat bekerja pada sebuah rumah sakit
Intervensi - -
Comperators - -
Outcomes Mengetahui faktor penyebab stress
pada perawat faktor faktor penyebab
stress pada perawat di rumah sakit
Study design and Penelitian yang dilakukan dengan Pencarian selain dengan literature
metode cross sectional kuantitatif
publication online

Type publication Hasil penelitian yang terbit pada Penelitian yang terbit dibawah
years tahun 2018-2023 tahun 2018
Kriteria tersebut dapat membatalkan jurnal yang sudah didapat untuk dianalisa lebih lanjut.
Analisis dilakukan pada jurnal dengan mempertimbangkan apakah jurnal tersebut sudah
termasuk ke dalam kriteria atau tidak. Adapun penetapan kriteria terhadap jurnal yang
digunakan yaitu berdasarkan sumber: primary sources, yaitu artikel ilmiah yang terbit di jurnal
terindeks pubmed, dan google scholar

SKEMA PRISMA FRAMEWORK

Pencarian menggunakan keyword


melalui database
Google Scholar (n=16.500)
Pudmed (n=1622)
Jurnal fulltext yang di ekslusi
dengan alasan
Jurnal yang di screening Google Scholar(n=10.800)
Google Scholar(n=1460) PudMed(n=1595)
PudMed(n=55)

Jumlah teks lengkap yang


dinilai untuk kelayakan
Google Scholar(n=50)
PudMed(n=20)

Jurnal yang sesuai dengan


tujun penelitian
Google Scholar(n=20)
PudMed(n=9)
Jurnal sama yang tidak
terpilih
Google Scholar(n=11)
PudMed(n=8)
Jurnal yang direview setelah
dieliminasi dengan topik yang sesuai
Google Scholar(n=9)
PudMed(n=1)
No Judul Penulis Tahun Tujuan Populasi Metode Hasil Kesimpulan
penelitian penelitian

1. faktor yang Lisdha 2020 untuk Seluruh Peneliti sebanyak Penelitian ini
berhubunga Ardiyani mengetahui perawat an yang 15,2% menyarankan
n dengan Ilyas1*, hubungan RSUD dilakuk yang melakukan evaluasi
stres kerja Muhamma antara umur, Sayang an mengalam terhadap
pada d Rum beban kerja, rakyat dengan i stres uraian kerja
perawat di Rahim2, tuntutan Makasar metode kerja dan perawat dan
rumah sakit Awaluddin mental, cross yang tidak komunikasi yang
umum 3 dukungan section mengalam efektif secara rutin
daerah sosial al i stres setiap
sayang terhadap stres kerja yaitu briefing sebelum
rakyat kerja pada sebanyak kerja.
makassar perawat 84,8%. Hal ini diharapkan
RSUD aktivitas di luar
Sayang pekerjaan seperti
Rakyat rekreasi maupun
Makassar dalam bentuk
hiburan.

2. (Nurses’ Yohannes 2020 menilai stres 367 Studi Sebanyak Stres yang
work- baye, terkait perawat cross- 398
berhubungan
related Tesfaye pekerjaan dan section peserta
stress and denieke, faktor terkait al penelitian dengan pekerjaan
associated nigusie di antara kuantita dilibatkan
dikaitkan dengan
factors in birhan, perawat yang tif dalam
government Agumasie bekerja di penelitian pengasuhan anak,
al hospitals Semahegal, rumah sakit ini, dan
unit kerja,
in simon pemerintah di tingkat
Harar,Easte birhuna Harar, responsny pekerjaan bergilir,
rn Ethiopia: Ethiopia a adalah
dan penyakit medis
A cross- Timur 92,2% .
sectional Sepertiga kronis.
study)/( usia
Kami menyarankan
Stres terkait peserta
pekerjaan penelitian administrasi rumah
perawat dan berkisar
sakit, dan pihak
faktor antara 26
terkait di hingga 34 terkait lainnya
rumah sakit tahun.
pemerintah Perawat
di Harar, yang
Ethiopia mengasuh
Timur) anak,
bekerja di
unit
perawatan
intensif,
bekerja
secara
bergilir ,
dan
perawat
yang
memiliki
penyakit
medis
kronis
berhubung
an secara
signifikan
dengan
stres kerja
perawat
3. Sumber Laela 2018 penelitian ini 239 peneliti terdapat 5 Data sumber stress
stress Hasanah1, untuk perawat an ini stresor
yang didapatkan
perawat di Laili mengetahui menggu kerja
rumah sakit Rahayuwat sumber stres nakan yaitu: dari penelitian ini
i2,*, kerja perawat metode harga diri,
dapat digunakan
Kurniawan berdasarkan deskript konflik
Yudianto2 karakteristik if peran, untuk
perawat yang kuantita ketidakjela
membuat sistem
bekerja di tif san peran,
Rumah konflik jenjang karir,
Sakit dalam
memberikan
kelompok,
dan pengakuan dan
konflik
penghargaan atas
antar
kelompok prestasi yang
perawat
dicapai perawat ,
memberikan
kesempatan untuk
berkembang
kepada perawat,
menyelenggarakan
sistem rotasi yang
terjadwal dan
berkesinambungan.
HASIL
Berdasarkan pencarian pada database menghasilkan 10 referensi termasuk 1 dari
PudMed dan 9 dari Google Scholar. setelah ditinjau lebih lanjut didapatkan bahwa dalam 1
jurnal terdapat hasil lebih dari 1 faktor yang dapat mempengaruhi stress pada perawat. Hasil
dari telaah jurnal didapatkan
No Jurnal Faktor faktor stress yang mempengaruhi

Usia Masa kerja Status pernikahan Beban kerja Hubungan


interpersonal
1. Jurnal 1    
2. Jurnal 2 
3. Jurnal 3  
4. Jurnal 4  
5. Jurnal 5  
6. Jurnal 6  
7. Jurnal 7    
8. Jurnal 8   
9. Jurnal 9  
10. Jurnal 10   
Total 8 4 3 9 2

Hasil didapatkan bahwa faktor yang mempengaruhi stress diperolah didalam jurnal yaitu usia
dengan 8 jurnal nyatanya usia <40 tahun cenderung mengalami stress sedang dari pada usia
>40 tahun, masa kerja ada pada 4 jurnal, status pernikahan ada 3 jurnal, beban kerja ada 9 jurnal
dan hubungan interpersonal ada 2 jurnal.

PEMBAHASAN
Stress ialah gangguan yang dialami oleh orang pada umumnya, khususnya pada seorang
pekerja, yang dinamakan stress kerja. Stres kerja adalah respon fisik dan juga emosional yang
terjadi . hasil dari pencarian pada database dengan 10 referensi jurnal didapatkan usia beberpa
jurnal mengatakan bahwa usia 20-30 tahun cenderung mengalami stress kerja sedang
diakibatkan kurang nyamannya lingkungan kerja, kurangnya adaptasi dengan lingkungan dan
usia >40 tahun cenderung lebih ringan dalam stress kerja karena lebih berpengalan, etika kerja
yang kuat dan komitmen terhadap kualitas. Ada juga beberpa jurnal mengatakan bahwa usia
>40 tahun mangalami stress berat karena kondisi fisik yang semakin menurun dan sudah tidak
seimbang dengan beban kerja yang diterima
Masa kerja merupakan lamanya orang bekerja yang dihitung dalam jangka waktu dan
menyumbangkan tenaga pada perusahaan atau institusi tertentu (Tarwaka,2015. Dari beberapa
jurnal didapatkan hasil mayoritas responden yang baru bekerja selama kurang dari 5 tahun.
Pekerja denga masa kerja yang lebih lama alan menyalurkan stress pada hal yang positif dalam
bekerja sedangkan pekerja dengan masa kerja yang rendah lebih menyalurkan stress ke suatu
hal yang negative dalam kinerja yang memungkinkan dapat mengakibatkan pengunduran diri
secara suka rela. Berdasarkan teori akumulasi, semakin lama pekerja dengan masa kerja maka
semakin tahan terhadap stress (Bradley, 2007). Pengalaman dalam bekerja akan bertambah
dengan seiring bertambahnya msa kerja, sehingga pekerja dengan masa kerja yang tinggi dapat
mengelola stress dengan baik. Dalam mengatasi stress, pekerja dengan masa kerja yang tinggi
akan memfokuskan perhatiannya kepada tugas yang sudah dipahami(Hunter & Thatcher,
2007). Pekerja dengan masa kerja yang lebih lama tentu akan mampu bekerja dibawah tekanan
dengan efektif apabila dibandingkan dengan pekerja yang mempunyai masa kerja yang rendah.
Status pernikahan menurut penelitian (Kedokteran et al., 2020) mengambil referensi
penelitian yang dilakukan oleh Vivian dkk (2017) tentang Stress Of Singlehood : Marital
Status, Domain-Specific Stress, And Anxiety In National U.S. Sampel dan penelitian yang
dilakukan oleh Nagaruju dkk (2013) tantang “A Factor Of Marital Status Highly Influencing
On Stress Of Women Employee’s.”A Case Study At Insurance Sector” menunjukkan bahwa
status pernikahan dapat berpengaruh terhadap stress yang dialami seseorang. Terdapat hal yang
berbeda dimana responden pada penelitian ini tidak menjadikan masalah keluarga atau
kehidupan pernikahan sebagai sesuatu hal yang menyebabkan stress terhadap pekerjaan
mereka. Kehidupan pernikahan bisa saja menyebabkan stress terhadap kehidupan sosial
responden tetapi hal tersebut tidak ikut mengganggu pekerjaan yang dilakukan .
Namun pada penelitian lain pada beberapa jurnal lain mengungkapkan bahwa perawat yang
sudah menikah lebih rentan mengalami strs berat dibandingkan dengan perawat yang belum
menikah . hal ini dimungkinkan terjadi karena sesorang yang sudah menikah lebih banyak
memiliki tanggung jawab dan tuntutan daripada seseorang yang belum menikah, sehingga
orang yang sudah menikah lebih banyak memiliki beban pikiran.
Beban Kerja . prawat merupakan profesi dengan beban kerja yang tinggi, beban kerja
yang dialami perawat dapat memberikan efek buruk pada perawatan pasiem, sehingga penting
bagi perawat untuk dapat mengendalikan stress kerja dikarenakan beban kerja (Yulianingsih,
Agus, & Maftuhah, 2020). Berdasarkan (Saleky et al., 2022) mengambil hasil penelitian dari
Maria Cristina (2018) bahwa perawat merasa stress karena komposisi staf yang tidak seimbang,
tenaga kurang dan adanya perubahan jadwal mendadak, perawat juga merasa stress karena
mereka terlalu banyak mengerjakan tugas non keperawatan, seperti tugas administrasi, harus
bekerja di jam istirahat dan waktu yang tidak pernah cukup untuk menyelesaikan pekerjaannya
(Manullang, 2018). Menurut Ayu Mallyya (2016) mengatakn bahwa semakin berat beban kerja
perawat maka stres kerja perawat juga akan semakin berat (Mallyya, 2016). Beban kerja yang
tinggi dapat menimbulkan komunikasi yang tidak efektif antara perawat dengan pasien,
sehingga terjadi kegagalan kolaborasi dengan tenaga Kesehatan yang lain (Sarafis et al., 2016)
Hubungan Interpersonal memiliki hubungan terhadap stress kerja perawat, hal ini
disebabkan karena perawat memiliki hubugan interpersonal yang kurangan baik dengan atasan
maupun dengan rekan kerjanya (sesama perawat) dapat menurunkan kinerja dan mengganggu
pekerjaannya. Hal ini dapat dilihat dari hasil wawancara Sebagian responden menjawab pernah
berselisih paham dengan teman kerja/atasanya , sehingga membuat komunikasi dengan teman
kerja maupun atasan menjasi terganggu(Sari et al., 2019). Selain itu pada saat penelitian pada
jurnal (Sari et al., 2019) menemukan bahwa Sebagian perawat mengeluh kurangnya perhatian
dalam hal kesejahteraan perawat berupa tidak adanya insentif atas prestasi yang telat dilakukan
oleh perawat misalnya ketepatan waktu masuk kerja dan jarangabsen saat jam kerja. Kurangnya
insentif tersebut membuat hubungan interpersonal dengan atasa menjadi kurang baik. Selain
tidak adanya insentif, perawat juga tidak mendapat tunjangan lain sehingga perawat kurang
termotivasi dalam bekerja. Kondisi tersebut membuat perawat sangan rentan mengalami stress
kerja. (Sari et al., 2019)

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dari 10 jurnal yang kami cari dapat ditarik kesimpulan
bahwa banyak faktor yang dapat mempengaruhi stress pada perawat Ketika bekerja di rumah
sakit antara lain usia, masa kerja, status pernikahan, beban kerja, dan pengaruh hubungan
interpersonal.
DAFTAR PUSTAKA

(Pelaksana et al., 2019) Alfianti, K. R., Karimuna, S. R., & Rasma. (2017). JURNAL
ILMIAH MAHASISWA KESEHATAN MASYARAKAT VOL. 1/NO.4/ Oktober
2016; ISSN 250-731X ,. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat, 2(5), 1–12.
Baye, Y., Demeke, T., Birhan, N., Semahegn, A., & Birhanu, S. (2020). Nurses’ work-related
stress and associated factors in governmental hospitals in Harar, Eastern Ethiopia: A
cross-sectional study. PLoS ONE, 15(8 August), 1–12.
https://doi.org/10.1371/journal.pone.0236782
Brahmana, R. S., Nababan, D., Sirait, A., Hakim, L., & Sipayung, R. (2021). FAKTOR-
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT STRES PADA PERAWAT
RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT SANTA ELISABETH MEDAN TAHUN 2021
Factors Related To Level Stress On Intensive Nurses In Hospital Santa Elisabeth Medan
2021. Healthcare Technology and Medicine, 7(2), 1409–1423.
Hasanah, L., Rahayuwati, L., & Yudianto, K. (2020). Sumber Stres Kerja Perawat Di Rumah
Sakit. Jurnal Persatuan Perawat Nasional Indonesia (JPPNI), 3(3), 111.
https://doi.org/10.32419/jppni.v3i3.162
Kedokteran, F., Sam, U., Kesehatan, F., Universitas, M., & Ratulangi, S. (2020). Sam
Ratulangi. 1(March), 40–51.
Masyarakat, K. (2022). ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN
BURNOUT SYNDROME PERAWAT DI RS DARMO LATAR BELAKANG Stess pada
perawat terjadi karena tugas perawat yang semakin kompleks dalam memberikan
pelayanan keperawatan yang kompehensif dan profesional baik kepada pasien ,
keluarga pasien maupun menghadapi konflik dengan tenaga kesehatan lain ( Saparwati
& Apriatmoko , 2020 ). Syndrome burnout adalah periode stress yang berkepanjangan ,
kejenuhan akan aktivitas yang monoton dan tuntutan yang besar menimbulkan
terjadinya penurunan energi mental dan fisik ( Tinambunan and Tampubolon , 2018 ).
Fakta menunjukkan bahwa perawat di Rumah Sakit Darmo Surabaya sering mengalami
kelelahan secara fisik dan emosional sehingga berpengaruh terhadap pelayanan pasien
saat menghadapi keluhan pasien maupun keluarga dibuktikan dengan adanya 17
komplain di tahun 2019 dan 13 komplain di tahun 2020 terkait pelayanan tentang
tindakan keperawatan yang dinilai kurang sesuai prosedur . Burnout Syndrome
dikalangan profesi perawat banyak diteliti di luar negri . Di Andalusia Spanyol
dilaporkan dari 674 ( 80 %) perawat yang diteliti rata-rata memiliki tingkat burnout
syndrome yang tinggi ( Cañadas-De la Fuente et al . , 2015 ). Di Indonesia hasil
penelitian hasil penelitian ( Saparwati and Apriatmoko , 2020 ) juga menunjukan
sebagian besar perawat di RSUD Ungaran mengalami kejadian burnout syndrome
dengan persentase 50 , 8 %. Permasalahan burnout syndrome juga ditemukan peneliti
di Rumah Sakit Darmo Surabaya . Berdasarkan hasil wawancara pada tanggal 19
september 2020 pada 10 orang perawat pelaksana yang berjaga di ruang Rawat Inap ,
didapatkan hasil 100 % dari responden menyatakan sering mengalami keletihan secara
fisik , 75 % menyatakan sering mengalami keletihan secara emosional , 50 %
menyatakan sering mengalami gangguan pola tidur , gangguan pola makan dan sakit
kepala serta 50 % menyatakan sesekali ingin beralih ke profesi selain perawat . Data
perawat yang Resign mulai tahun 2019 hingga 2020 mengalami kenaikan yang
fluktuatif , yaitu sebanyak 4 , 7 Faktor-faktor yang mempengaruhi burnout syndrome
secara garis besar dibagi menjadi dua yaitu , faktor eksternal dan faktor internal . Lee
dan Ashfort ( 1996 ) dalam ( Sari , 2014 ) menyebutkan bahwa ada beberapa faktor
eksternal yang mempengaruhi burnout syndrome yaitu ambiguitas peran , konflik peran
, beban kerja , motivasi dan dukungan sedangkan faktor internal terdiri dari faktor
demografis ( jenis kelamin , usia , tingkat pendidikan , status ….
Pelaksana, P., Ruang, D. I., Inap, R., & Sakit, R. (2019). Saat ini stres kerja merupakan isu
global yang berpengaruh pada seluruh profesi dan pekerja di negara maju maupun
Sektor kesehatan merupakan salah satu sektor dengan prevalensi stres kerja paling
tinggi ( ILO , 2016 ). Menurut profesional di sakit memilik. 8(3), 1–18.
Saleky, A. A., Damayanti, R., & Wabula, I. (2022). Faktor Penyebab Stres Perawat IGD
Factors Affecting Nurses ’ Stress in the Emergency Room. 3, 22–30.
Sari, M. L., Ruliati, L. P., & Upa, E. E. P. (2019). Analisis Faktor Yang Berhubungan dengan
Stres Kerja Perawat di Rumah Sakit Jiwa Naimata Kupang Tahun 2019. Timorese
Journal of Public Health, 1(3), 109–114. https://doi.org/10.35508/tjph.v1i3.2136
Wirdayanti, Manyullei, S., & Natsir, M. F. (2020). Faktor yang Berhubungan dengan Stres
Kerja pada Perawat di Rumah Sakit Umum Daerah Sayang Rakyat Makassar.
Hasanuddin Journal of Public Health, 1(2), 167–171.
https://journal.unhas.ac.id/index.php/hjph/article/view/9617/6105

(Alfianti et al., 2017)Alfianti, K. R., Karimuna, S. R., & Rasma. (2017). JURNAL ILMIAH
MAHASISWA KESEHATAN MASYARAKAT VOL. 1/NO.4/ Oktober 2016; ISSN
250-731X ,. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat, 2(5), 1–12.
Baye, Y., Demeke, T., Birhan, N., Semahegn, A., & Birhanu, S. (2020). Nurses’ work-related
stress and associated factors in governmental hospitals in Harar, Eastern Ethiopia: A
cross-sectional study. PLoS ONE, 15(8 August), 1–12.
https://doi.org/10.1371/journal.pone.0236782
Brahmana, R. S., Nababan, D., Sirait, A., Hakim, L., & Sipayung, R. (2021). FAKTOR-
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT STRES PADA PERAWAT
RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT SANTA ELISABETH MEDAN TAHUN 2021
Factors Related To Level Stress On Intensive Nurses In Hospital Santa Elisabeth Medan
2021. Healthcare Technology and Medicine, 7(2), 1409–1423.
Hasanah, L., Rahayuwati, L., & Yudianto, K. (2020). Sumber Stres Kerja Perawat Di Rumah
Sakit. Jurnal Persatuan Perawat Nasional Indonesia (JPPNI), 3(3), 111.
https://doi.org/10.32419/jppni.v3i3.162
Kedokteran, F., Sam, U., Kesehatan, F., Universitas, M., & Ratulangi, S. (2020). Sam
Ratulangi. 1(March), 40–51.
Masyarakat, K. (2022). ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN
BURNOUT SYNDROME PERAWAT DI RS DARMO LATAR BELAKANG Stess pada
perawat terjadi karena tugas perawat yang semakin kompleks dalam memberikan
pelayanan keperawatan yang kompehensif dan profesional baik kepada pasien ,
keluarga pasien maupun menghadapi konflik dengan tenaga kesehatan lain ( Saparwati
& Apriatmoko , 2020 ). Syndrome burnout adalah periode stress yang berkepanjangan ,
kejenuhan akan aktivitas yang monoton dan tuntutan yang besar menimbulkan
terjadinya penurunan energi mental dan fisik ( Tinambunan and Tampubolon , 2018 ).
Fakta menunjukkan bahwa perawat di Rumah Sakit Darmo Surabaya sering mengalami
kelelahan secara fisik dan emosional sehingga berpengaruh terhadap pelayanan pasien
saat menghadapi keluhan pasien maupun keluarga dibuktikan dengan adanya 17
komplain di tahun 2019 dan 13 komplain di tahun 2020 terkait pelayanan tentang
tindakan keperawatan yang dinilai kurang sesuai prosedur . Burnout Syndrome
dikalangan profesi perawat banyak diteliti di luar negri . Di Andalusia Spanyol
dilaporkan dari 674 ( 80 %) perawat yang diteliti rata-rata memiliki tingkat burnout
syndrome yang tinggi ( Cañadas-De la Fuente et al . , 2015 ). Di Indonesia hasil
penelitian hasil penelitian ( Saparwati and Apriatmoko , 2020 ) juga menunjukan
sebagian besar perawat di RSUD Ungaran mengalami kejadian burnout syndrome
dengan persentase 50 , 8 %. Permasalahan burnout syndrome juga ditemukan peneliti
di Rumah Sakit Darmo Surabaya . Berdasarkan hasil wawancara pada tanggal 19
september 2020 pada 10 orang perawat pelaksana yang berjaga di ruang Rawat Inap ,
didapatkan hasil 100 % dari responden menyatakan sering mengalami keletihan secara
fisik , 75 % menyatakan sering mengalami keletihan secara emosional , 50 %
menyatakan sering mengalami gangguan pola tidur , gangguan pola makan dan sakit
kepala serta 50 % menyatakan sesekali ingin beralih ke profesi selain perawat . Data
perawat yang Resign mulai tahun 2019 hingga 2020 mengalami kenaikan yang
fluktuatif , yaitu sebanyak 4 , 7 Faktor-faktor yang mempengaruhi burnout syndrome
secara garis besar dibagi menjadi dua yaitu , faktor eksternal dan faktor internal . Lee
dan Ashfort ( 1996 ) dalam ( Sari , 2014 ) menyebutkan bahwa ada beberapa faktor
eksternal yang mempengaruhi burnout syndrome yaitu ambiguitas peran , konflik peran
, beban kerja , motivasi dan dukungan sedangkan faktor internal terdiri dari faktor
demografis ( jenis kelamin , usia , tingkat pendidikan , status ….
Pelaksana, P., Ruang, D. I., Inap, R., & Sakit, R. (2019). Saat ini stres kerja merupakan isu
global yang berpengaruh pada seluruh profesi dan pekerja di negara maju maupun
Sektor kesehatan merupakan salah satu sektor dengan prevalensi stres kerja paling
tinggi ( ILO , 2016 ). Menurut profesional di sakit memilik. 8(3), 1–18.
Saleky, A. A., Damayanti, R., & Wabula, I. (2022). Faktor Penyebab Stres Perawat IGD
Factors Affecting Nurses ’ Stress in the Emergency Room. 3, 22–30.
Sari, M. L., Ruliati, L. P., & Upa, E. E. P. (2019). Analisis Faktor Yang Berhubungan dengan
Stres Kerja Perawat di Rumah Sakit Jiwa Naimata Kupang Tahun 2019. Timorese
Journal of Public Health, 1(3), 109–114. https://doi.org/10.35508/tjph.v1i3.2136
Wirdayanti, Manyullei, S., & Natsir, M. F. (2020). Faktor yang Berhubungan dengan Stres
Kerja pada Perawat di Rumah Sakit Umum Daerah Sayang Rakyat Makassar.
Hasanuddin Journal of Public Health, 1(2), 167–171.
https://journal.unhas.ac.id/index.php/hjph/article/view/9617/6105
(Kedokteran et al., 2020) Kedokteran, F., Sam, U., Kesehatan, F., Universitas, M., & Ratulangi,
S. (2020). Sam Ratulangi. 1(March), 40–51.

(Baye et al., 2020) Baye, Y., Demeke, T., Birhan, N., Semahegn, A., & Birhanu, S. (2020).
Nurses’ work-related stress and associated factors in governmental hospitals in Harar,
Eastern Ethiopia: A cross-sectional study. PLoS ONE, 15(8 August), 1–12.
https://doi.org/10.1371/journal.pone.0236782

(Hasanah et al., 2020) Hasanah, L., Rahayuwati, L., & Yudianto, K. (2020). Sumber Stres Kerja
Perawat Di Rumah Sakit. Jurnal Persatuan Perawat Nasional Indonesia (JPPNI), 3(3),
111. https://doi.org/10.32419/jppni.v3i3.162

(Masyarakat, 2022) ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN BURNOUT


SYNDROME PERAWAT DI RS DARMO LATAR BELAKANG Stess pada perawat terjadi
karena tugas perawat yang semakin kompleks dalam memberikan pelayanan
keperawatan yang kompehensif dan profesional baik kepada pasien , keluarga pasien
maupun menghadapi konflik dengan tenaga kesehatan lain ( Saparwati & Apriatmoko ,
2020 ). Syndrome burnout adalah periode stress yang berkepanjangan , kejenuhan akan
aktivitas yang monoton dan tuntutan yang besar menimbulkan terjadinya penurunan
energi mental dan fisik ( Tinambunan and Tampubolon , 2018 ). Fakta menunjukkan
bahwa perawat di Rumah Sakit Darmo Surabaya sering mengalami kelelahan secara fisik
dan emosional sehingga berpengaruh terhadap pelayanan pasien saat menghadapi
keluhan pasien maupun keluarga dibuktikan dengan adanya 17 komplain di tahun 2019
dan 13 komplain di tahun 2020 terkait pelayanan tentang tindakan keperawatan yang
dinilai kurang sesuai prosedur . Burnout Syndrome dikalangan profesi perawat banyak
diteliti di luar negri . Di Andalusia Spanyol dilaporkan dari 674 ( 80 %) perawat yang
diteliti rata-rata memiliki tingkat burnout syndrome yang tinggi ( Cañadas-De la Fuente
et al . , 2015 ). Di Indonesia hasil penelitian hasil penelitian ( Saparwati and Apriatmoko
, 2020 ) juga menunjukan sebagian besar perawat di RSUD Ungaran mengalami kejadian
burnout syndrome dengan persentase 50 , 8 %. Permasalahan burnout syndrome juga
ditemukan peneliti di Rumah Sakit Darmo Surabaya . Berdasarkan hasil wawancara pada
tanggal 19 september 2020 pada 10 orang perawat pelaksana yang berjaga di ruang
Rawat Inap , didapatkan hasil 100 % dari responden menyatakan sering mengalami
keletihan secara fisik , 75 % menyatakan sering mengalami keletihan secara emosional ,
50 % menyatakan sering mengalami gangguan pola tidur , gangguan pola makan dan
sakit kepala serta 50 % menyatakan sesekali ingin beralih ke profesi selain perawat .
Data perawat yang Resign mulai tahun 2019 hingga 2020 mengalami kenaikan yang
fluktuatif , yaitu sebanyak 4 , 7 Faktor-faktor yang mempengaruhi burnout syndrome
secara garis besar dibagi menjadi dua yaitu , faktor eksternal dan faktor internal . Lee
dan Ashfort ( 1996 ) dalam ( Sari , 2014 ) menyebutkan bahwa ada beberapa faktor
eksternal yang mempengaruhi burnout syndrome yaitu ambiguitas peran , konflik peran ,
beban kerja , motivasi dan dukungan sedangkan faktor internal terdiri dari faktor
demografis ( jenis kelamin , usia , tingkat pendidikan , status ….
(Saleky et al., 2022)Alfianti, K. R., Karimuna, S. R., & Rasma. (2017). JURNAL ILMIAH
MAHASISWA KESEHATAN MASYARAKAT VOL. 1/NO.4/ Oktober 2016; ISSN
250-731X ,. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat, 2(5), 1–12.
Baye, Y., Demeke, T., Birhan, N., Semahegn, A., & Birhanu, S. (2020). Nurses’ work-related
stress and associated factors in governmental hospitals in Harar, Eastern Ethiopia: A
cross-sectional study. PLoS ONE, 15(8 August), 1–12.
https://doi.org/10.1371/journal.pone.0236782
Brahmana, R. S., Nababan, D., Sirait, A., Hakim, L., & Sipayung, R. (2021). FAKTOR-
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT STRES PADA PERAWAT
RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT SANTA ELISABETH MEDAN TAHUN 2021
Factors Related To Level Stress On Intensive Nurses In Hospital Santa Elisabeth Medan
2021. Healthcare Technology and Medicine, 7(2), 1409–1423.
Hasanah, L., Rahayuwati, L., & Yudianto, K. (2020). Sumber Stres Kerja Perawat Di Rumah
Sakit. Jurnal Persatuan Perawat Nasional Indonesia (JPPNI), 3(3), 111.
https://doi.org/10.32419/jppni.v3i3.162
Kedokteran, F., Sam, U., Kesehatan, F., Universitas, M., & Ratulangi, S. (2020). Sam
Ratulangi. 1(March), 40–51.
Masyarakat, K. (2022). ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN
BURNOUT SYNDROME PERAWAT DI RS DARMO LATAR BELAKANG Stess pada
perawat terjadi karena tugas perawat yang semakin kompleks dalam memberikan
pelayanan keperawatan yang kompehensif dan profesional baik kepada pasien ,
keluarga pasien maupun menghadapi konflik dengan tenaga kesehatan lain ( Saparwati
& Apriatmoko , 2020 ). Syndrome burnout adalah periode stress yang berkepanjangan ,
kejenuhan akan aktivitas yang monoton dan tuntutan yang besar menimbulkan
terjadinya penurunan energi mental dan fisik ( Tinambunan and Tampubolon , 2018 ).
Fakta menunjukkan bahwa perawat di Rumah Sakit Darmo Surabaya sering mengalami
kelelahan secara fisik dan emosional sehingga berpengaruh terhadap pelayanan pasien
saat menghadapi keluhan pasien maupun keluarga dibuktikan dengan adanya 17
komplain di tahun 2019 dan 13 komplain di tahun 2020 terkait pelayanan tentang
tindakan keperawatan yang dinilai kurang sesuai prosedur . Burnout Syndrome
dikalangan profesi perawat banyak diteliti di luar negri . Di Andalusia Spanyol
dilaporkan dari 674 ( 80 %) perawat yang diteliti rata-rata memiliki tingkat burnout
syndrome yang tinggi ( Cañadas-De la Fuente et al . , 2015 ). Di Indonesia hasil
penelitian hasil penelitian ( Saparwati and Apriatmoko , 2020 ) juga menunjukan
sebagian besar perawat di RSUD Ungaran mengalami kejadian burnout syndrome
dengan persentase 50 , 8 %. Permasalahan burnout syndrome juga ditemukan peneliti
di Rumah Sakit Darmo Surabaya . Berdasarkan hasil wawancara pada tanggal 19
september 2020 pada 10 orang perawat pelaksana yang berjaga di ruang Rawat Inap ,
didapatkan hasil 100 % dari responden menyatakan sering mengalami keletihan secara
fisik , 75 % menyatakan sering mengalami keletihan secara emosional , 50 %
menyatakan sering mengalami gangguan pola tidur , gangguan pola makan dan sakit
kepala serta 50 % menyatakan sesekali ingin beralih ke profesi selain perawat . Data
perawat yang Resign mulai tahun 2019 hingga 2020 mengalami kenaikan yang
fluktuatif , yaitu sebanyak 4 , 7 Faktor-faktor yang mempengaruhi burnout syndrome
secara garis besar dibagi menjadi dua yaitu , faktor eksternal dan faktor internal . Lee
dan Ashfort ( 1996 ) dalam ( Sari , 2014 ) menyebutkan bahwa ada beberapa faktor
eksternal yang mempengaruhi burnout syndrome yaitu ambiguitas peran , konflik peran
, beban kerja , motivasi dan dukungan sedangkan faktor internal terdiri dari faktor
demografis ( jenis kelamin , usia , tingkat pendidikan , status ….
Pelaksana, P., Ruang, D. I., Inap, R., & Sakit, R. (2019). Saat ini stres kerja merupakan isu
global yang berpengaruh pada seluruh profesi dan pekerja di negara maju maupun
Sektor kesehatan merupakan salah satu sektor dengan prevalensi stres kerja paling
tinggi ( ILO , 2016 ). Menurut profesional di sakit memilik. 8(3), 1–18.
Saleky, A. A., Damayanti, R., & Wabula, I. (2022). Faktor Penyebab Stres Perawat IGD
Factors Affecting Nurses ’ Stress in the Emergency Room. 3, 22–30.
Sari, M. L., Ruliati, L. P., & Upa, E. E. P. (2019). Analisis Faktor Yang Berhubungan dengan
Stres Kerja Perawat di Rumah Sakit Jiwa Naimata Kupang Tahun 2019. Timorese
Journal of Public Health, 1(3), 109–114. https://doi.org/10.35508/tjph.v1i3.2136
Wirdayanti, Manyullei, S., & Natsir, M. F. (2020). Faktor yang Berhubungan dengan Stres
Kerja pada Perawat di Rumah Sakit Umum Daerah Sayang Rakyat Makassar.
Hasanuddin Journal of Public Health, 1(2), 167–171.
https://journal.unhas.ac.id/index.php/hjph/article/view/9617/6105
(Brahmana et al., 2021) Brahmana, R. S., Nababan, D., Sirait, A., Hakim, L., & Sipayung, R.
(2021). FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT STRES
PADA PERAWAT RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT SANTA ELISABETH MEDAN
TAHUN 2021 Factors Related To Level Stress On Intensive Nurses In Hospital Santa
Elisabeth Medan 2021. Healthcare Technology and Medicine, 7(2), 1409–1423.
(Sari et al., 2019) Sari, M. L., Ruliati, L. P., & Upa, E. E. P. (2019). Analisis Faktor Yang
Berhubungan dengan Stres Kerja Perawat di Rumah Sakit Jiwa Naimata Kupang Tahun
2019. Timorese Journal of Public Health, 1(3), 109–114.
https://doi.org/10.35508/tjph.v1i3.2136
(Wirdayanti et al., 2020) Wirdayanti, Manyullei, S., & Natsir, M. F. (2020). Faktor yang
Berhubungan dengan Stres Kerja pada Perawat di Rumah Sakit Umum Daerah Sayang
Rakyat Makassar. Hasanuddin Journal of Public Health, 1(2), 167–171.
https://journal.unhas.ac.id/index.php/hjph/article/view/9617/6105

Anda mungkin juga menyukai