Disusun Oleh :
Reguler B 2020
Dosen Pengampu:
BAGIAN ILMU
KEPERAWATAN FAKULTAS
KEDOKTERAN UNIVERSITAS
SRIWIJAYA
2023
Review Jurnal
Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi hubungan
antara kelelahan, niat berpindah kerja, dan kepuasan kerja dalam
kaitannya dengan tuntutan pekerjaan tertentu dan sumber daya
pekerjaan yang ada di tempat kerja dalam konteks kesehatan mental
Australia.
Subjek Penelitian Subjek pada penelitian ini adalah layanan kesehatan mental yang
didanai pemerintah di metropolitan Sydney, ibu kota negara bagian
New South Wales, Australia. Layanan kesehatan mental mencakup
21 unit rawat inap, sejumlah besar tim komunitas yang tersebar di 10
pusat layanan dan mempekerjakan sekitar 1.100 staf klinis. Staf klinis
berasal dari lima disiplin ilmu utama: keperawatan, medis, terapi
okupasi, psikologi dan pekerjaan sosial.
Metode Penelitian Penelitian ini mengambil pendekatan survei cross-sectional. Survei
tersebut mencakup pertanyaan demografis, ukuran kelelahan, niat
berpindah, kepuasan kerja, tuntutan pekerjaan, dan sumber daya
pekerjaan.
Definisi Operasional Variabel Dependen: mental health personnel in an Australian mental
health service
Variabel Dependen
Variabel Independent: Relationships between burnout, turnover
Dan Independen
intention, job satisfaction, job demands and job resources
Prosedur Pengambilan Survei ini mencakup serangkaian pertanyaan demografis dan
Data serangkaian skala. Sebagian besar pertanyaan demografis
menyertakan opsi “tidak ada tanggapan” untuk memastikan bahwa
responden yang mungkin dapat diidentifikasi melalui informasi
demografis mereka memiliki kesempatan untuk tetap anonim.
Hasil Penelitian Sebanyak 277 tenaga kesehatan mental berpartisipasi. Kepuasan
kerja, niat berpindah, dan kelelahan semuanya saling berkorelasi erat.
Sumber daya pekerjaan penghargaan dan pengakuan, kontrol
pekerjaan, umpan balik dan partisipasi dikaitkan dengan kelelahan,
niat berpindah dan kepuasan kerja. Selain itu, tuntutan pekerjaan
tuntutan emosional, kerja shift dan gangguan kerja-rumah dikaitkan
dengan komponen kelelahan dari kelelahan.
Saran Penelitian Penelitian di masa depan harus mereplikasi penelitian ini dengan
kelompok dokter kesehatan mental untuk menentukan apakah hasil
yang ditemukan di sini dapat diterapkan pada populasi dokter
kesehatan mental secara keseluruhan. Selain itu, penelitian di masa
depan harus berupaya untuk mengeksplorasi arah sebab akibat dari
hubungan antara tuntutan pekerjaan dan sumber daya serta hasil kerja
karyawan melalui penggunaan desain longitudinal serta
mengeksplorasi efektivitas strategi yang dirancang untuk mengurangi
kelelahan dan niat berpindah serta meningkatkan kepuasan kerja.
Kelebihan Penelitian Setiap data dan informasi dipaparkan secara sistemtis dan informatif.
Kekurangan Penjeasan yang terdapat didalam jurnal sulit dipahami karena
Penelitian
keterbatasan pemahaman bahasa yang digunakan dan data yang
terlalu rumit.
Text Book 1
Manajemen Burnout Konsep dan Implementasi
Judul
Penulis Prof. Dr. Muhammad Ali, S.E., MS., Dr. Andi Zulkifli, SKM., M.Kes.,
Insany Fitri Nurqamar, S.E., MM.
ISBN 978-979-530-326-8
Kekurangan .-
Buku
Text Book II
Judul Healthy Nurse : Napping Sehat Bagi Perawat dan Tenaga Kesehatan
ISBN 978-979-456-741-8
Pembahasan Profesi perawat memiliki beban kerja yang cukup berat. Beban kerja
perawat terkadang belum diimbangi dengan penghargaan atau reward
yang selayaknya didapatkan oleh perawat. Intensitas kerja yang
tinggi serta jam kerja yang panjang sering kali menimbulkan stres
dan kelelahan bagi perawat. Terutama bila bertugas saat shift malam,
dimana jam kerja perawat biasanya akan lebih dari 8 jam. Kelebihan
jam juga sering terjadi pada shift pagi atau siang, terutama saat harus
menyelesaikan dokumentasi atau laporan akhir shift, menghitung
intake dan output pada pasien tertentu yang membutuhkan
pengawasan ketat, maupun melakukan tindakan yang tidak terduga
lainnya.
Tenaga kesehatan sebagai kelompok profesi yang bekerja dalam shift
merupakan kelompok pekerja yang pada umumnya mengalami
kekurangan waktu tidur malam. Suatu studi menunjukkan adanya
ancaman gangguan kesehatan bagi tenaga kesehatan yang terbiasa
bekerja hingga larut malam atau mendapat giliran shift malam.
Weaver, Stutzman, Supnet, & Olson (2016), seorang peneliti
kesehatan sekaligus presiden dari Institute for Work and Health di
Toronto, Kanada, mengatakan bahwa seseorang yang menggunakan
waktu tidurnya untuk bekerja shift dapat mengalami konflik dengan
jam biologisnya. Jam kerja yang tidak teratur dapat mempengaruhi
kesehatan dalam jangka panjang.
Salah satu risiko gangguan kesehatan yang dapat menjadi ancaman
adalah deprivasi waktu tidur. Tenaga kesehatan yang menjalankan
kerja shift, 10%-nya mengalami masalah tidur. Masalah tidur yang
paling banyak dialami seperti insomnia, mudah mengantuk, dan
mengalami kesulitan untuk tetap terjaga di tempat kerja. Samuels &
Altevogt (2006). Direktur medis dari Centre for Sleep and Human
Performance, mengatakan bahwa pekerja shift umumnya lebih sulit
tidur pada siang hari karena mengalami pertentangan dengan jam
alamiah tubuh.
Deprivasi tidur pada tenaga kesehatan dapat dicegah dengan
kemampuan napping yang berkualitas. Kemampuan tersebut diawali
dengan pemahaman yang baik tentang proses fisiologi tidur.
Pemahaman tersebut meliputi arti ilmiah tidur, fungsi tidur pada
manusia, proses fisiologis yang terjadi dalam tubuh ketika dur, serta
tipe dan fase tidur normal.
Kelebihan buku Kelebihan buku ini Penjelasan didalamnya baik yang dapat
membantu pembaca dalam memahami isi penjelasan
Kekurangan Kelemahan dalam buku ini yaitu. Ada sebagian penjelasan yang
Buku
mengandung makna tersirat yang membuat pembaca harus
mengulang membaca buku tersebut.
Text Book III
Penerbit UB Press
Kota Malang