PENDAHULUAN
Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spriritual maupun sosial yang
memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Kata sehat adalah
suatu keadaan atau kondisi dimana seluruh badan serta bagian-bagiannya terbebas dari sakit.
Sehat secara fisik yang dimaksud disini adalah tidak merasa sakit dan memang secara klinis tidak
sakit, semua organ tubuh normal dan berfungsi normal dan tidak ada gangguan fungsi tubuh.
Sehat mental (jiwa) mencakup sehat dalam berpikir secara logis (masuk akal). Sehat spiritual
tercermin dari cara seseorang dalam mengekspresikan rasa bersyukur, pujian atau penyembahan
yang dapat dilihat dari praktek keagamaan dan kepercayaan serta perbuatan baik yang sesuai
norma-norma masyarakat. Sehat ekonomi yaitu mempunyai pekerjaan atau menghasilkan secara
ekonomi(1).
Rumah sakit adalah bagian integral dari suatu organisasi sosial dan kesehatan dengan
pencegahan penyakit (preventif) kepada masyarakat. Rumah sakit juga merupakan pusat
pelatihan bagi tenaga kesehatan dan pusat penelitian medik (2). Rumah sakit adalah institusi
menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat yang memiliki tugas
melaksanakan upaya kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan mengutamakan
upaya penyembuhan dan pemulihan yang dilaksanakan secara serasi dan terpadu, seraya terdapat
Salah satu keberhasilan pelayanan kesehatan di rumah sakit harus di dukung dengan
penyelenggaraan pelayanan rekam medis. Rekam medis menjadi salah satu pendukung
keberhasilan pelayanan karena rekam medis merupakan jantung dari Rumah Sakit yang tidak
akan dapat terlepas dari Rumah Sakit itu sendiri. Rekam Medis merupakan berkas yang berisikan
catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan
lain yang telah diberikan kepada pasien dengan tujuan menunjang tercipta nya tertib administrasi
Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan
serta memiliki pengetahuan dan keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan (5).
Tenaga kesehatan adalah komponen terpenting dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan
indonesia yang setinggi-tinggi nya. Rumah sakit perlu melakukan perencanaan kebutuhan baik
segi jenis dan jumlah nya. Kebutuhan tenaga kesehatan harus dilakukan analisis, karena
kelebihan jumlah tenaga sumber daya manusia akan mengakibatkan terjadinya penggunaan
waktu kerja yang tidak produktif. Sebaliknya, jika kekurangan tenaga sumber daya manusia akan
mengakibatkan beban kerja yang berlebihan sehingga tidak ada keseimbangan antara tenaga
Tenaga rekam medis adalah tenaga yang menangani berkas yang berisikan catatan serta
dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan dan tindakan yang diberikan kepada
pasien. Adapun sistem pengolahan dalam rekam medis yaitu pendaftaran, assembling, analyzing,
Beban kerja dapat didefinisikan sebagai suatu perbedaan antara kapasitas dan
kemampuan pegawai dengan tuntutan pekerjaan yang harus dihadapi. Hal ini terjadi karena kerja
manusia bersifat mental dan fisik, maka masing-masing mempunyai tingkat pembebanan yang
berbeda-beda. Beban kerja adalah sekumpulan atau jumlah kegiatan yang diselesaikan oleh suatu
unit organisasi atau pemegang jabatan dengan jangka waku tertentu (6). Beban kerja adalah
besaran pekerjaan yang harus dipikul oleh suatu jabatan atau unit suatu organisasi dan
merupakan hasil kali antara volume kerja dan norma waktu. Jika kemampuan karyawan lebih
tinggi dari pada tuntutan pekerjaannya maka akan timbul perasaan bosan. Sebaliknya, Jika
kemampuan karyawan lebih rendah dari pada tuntutan pekerjaan maka akan muncul kelelahan
yang lebih. Beban kerja yang dibebankan kepada karyawan dapat dikategorikan tiga bagian,
yaitu: beban kerja sesuai dengan standar, beban kerja yang terlalu tinggi (over capacity) dan
Pengukuran beban kerja memberikan beberapa keuntungan bagi setiap organisasi. Alasan
yang sangat mendasar dalam mengukur beban kerja adalah untuk mengkuatifikasi biaya mental
(mental cost) yang harus dikeluarkan dalam melakukan suatu pekerjaan agar dapat memprediksi
kinerja sistem dan pekerja. Tujuan akhir dari langkah-langkah tersebut adalah untuk
performance sebagai hasil kerja atau prestasi kerja. Sebenarnya kinerja mempunyai makna yang
lebih luas bukan hanya hasil kerja akan tetapi termasuk juga bagaimana proses pekerjaan.
Kinerja adalah suatu hasil pekerjaan yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugas-
tugasnya atas kecakapan, usaha, serta kesempatan. Berdasarkan paparan diatas dapat
disimpulkan bahwa kinerja adalah suatu hasil yang telah dicapai oleh seseorang dalam
serta waktu menurut standar dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya (9).
pengukuran atau penilaian kinerja karyawan. Tujuan dilakukannya penilaian kinerja adalah
untuk memberikan feedback kepada pegawai dalam upaya memperbaiki tampilan kerjanya serta
upaya dalam meningkatkan produktivitas organisasi dan kebijakan pegawai seperti untuk tujuan
promosi, kenaikan gaji, pendidikan, pelatihan dan lain-lainnya. Penilaian kinerja dapat menjadi
landasan untuk penilaian sejauh mana kegiatan MSDM seperti perekrutan, seleksi, penempatan,
dan pelatihan dilakukan dengan baik, dan apa yang akan dilakukan kemudian seperti dalam
penggajian, perencanaan karier, dan lain-lainnya yang tentu saja merupakan salah satu kegiatan
Salah satu fenomena yang sering di hadapi oleh suatu organisasi saat ini yaitu stres kerja
yang dialami oleh sumber daya manusia yaitu akibat beban kerja berlebihan (11). Selain itu,
faktor lain yang mempengaruhi beban kerja seperti kelelahan kerja dapat berpengaruh terrhadap
hasil kinerja karyawan. Kelelahan kerja merupakan suatu fenomena yang kompleks bisa
disebabkan oleh faktor biologi pada proses kerja serta dipengaruhi oleh faktor internal maupun
eksternal. Faktor internal terjadinya kelelahan kerja yaitu karena lingkungan kerja yang tidak
memadai dan faktor eksternal terjadinya kelelahan kerja yaitu karena masalah psikososial.
Motivasi kerja juga sangat berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja suatu karyawan.
Motivasi sebagai dorongan yang memberikan semangat dalam melakukan pekerjaan, sehingga
mampu untuk bekerja sama dengan tim, bekerja efektif, dan berintegrasi dengan baik guna
mendapat kepuasan yang diharapkan. Selain itu, Aspek lingkungan kerja merupakan hal yang
sangat di perhatikan oleh tenaga SDM karena mempengaruhi semangat kerja serta agar tetap
RSU.Sundari Medan yang terletak di Jln. T.B. Simatupang (Jln. P. Baris No. 31) berdiri
pada tahun 1987 yang didirikan oleh Bapak H. Usman. Rumah Sakit Umum Sundari pada awal
mulanya hanyalah tempat praktek bidan yang di dibuat dirumah. Tempat praktek ini berada di
lingkungan Desa Lalang Kecamatan Medan Sunggal yang mana penduduknya saat itu belum
terlalu banyak, namun pertumbuhan penduduk yang cukup signifikan membuat Desa Lalang
Kecamatan Medan Sunggal banyak pasien yang ingin berobat, terutama pasien yang mau
melahirkan.
Dikarenakan banyaknya pasien di sekitar rumah yang datang ke bidan Hj.Sundari untuk
melahirkan sehingga tempat praktek yang awalnya hanyalah rumah tidak lagi mencukupi untuk
memberikan pelayanan kesehatan bersalin. Setelah mendapat izin, maka didirikan Klinik
Bersalin.
Maka pada tahun 1995 Klinik Bersalin Sundari meningkat statusnya menjadi Rumah
Sakit Umum Sundari yang diperkuat dengan surat keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia No.YN.02.04.4.5963. Dengan surat keputusan itu maka sampai dengan saat ini
RSU.Sundari Medan telah melakukan pelayanan medis sebagai rumah sakit yang memiliki
fungsi lebih bukan hanya tempat persalinan, tetapi juga telah menjadi sarana dan prasarana untuk
Berdasarkan survei awal yang dilakukan di RSU Sundari Medan, diketahui bahwa
petugas Rekam Medis berjumlah 17 0rang yang terdiri dari 5 orang petugas yang berprofesi
rekam medis dan 12 orang petugas non rekam medis. Ruang rekam medis dibagi menjadi dua
yaitu di lantai pertama berisikan berkas rekam medis yang dikumpulkan selama 3 bulan terakhir
dan di lantai tiga (3) terdapat ruang penyimpanan berkas rekam medis dari tahun 2014 dan
dilakukan pemusnahan setiap 5 tahun sekali. Adapun kesulitan atau kendala yang dialami saat
bekerja yaitu masih kekurangan tenaga SDM, dan banyak berkas yang masih menumpuk
dilantai. selain itu, kelelahan kerja yang dialami oleh petugas rekam medis seperti adanya
tambahan kerja dari atasan menjadi faktor pendukung dalam pengaruh kinerja petugas.
Lingkungan yang tidak nyaman juga dapat mempengaruhi pekerjaan suatu karyawan. Saat
melakukan observasi dan wawancara kepada petugas rekam medis peneliti juga mendapatkan
informasi bahwa masih kurang nya motivasi kerja bagi para petugas serta masih kurangnya
pelatihan dari rumah sakit bagi para petugas dimana baru satu kali di lakukan pelatihan yaitu
pada tahun 2018 saat menjelang akreditasi kepada petugas rekam medis.
Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul
“Pengaruh Beban Kerja Terhadap Kinerja Petugas Rekam Medis di Rumah Sakit Umum Sundari
Berdasarkan latar belakang di atas, maka perumusan masalah yang ingin peneliti
kemukakan adalah “Pengaruh Beban Kerja Terhadap Kinerja Petugas Rekam Medis di Rumah
1.3 Tujuan
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Beban Kerja Terhadap
Kinerja Petugas Rekam Medis di Rumah Sakit Umum Sundari Medan Tahun 2022.
1.4 Manfaat
Dapat menjadi masukan bagi manajemen Rumah Sakit Umum Sundari Medan.
Sebagai bahan referensi dan bahan bacaan bagi mahasiswa/i di perpustakaan Program
Sebagai bahan informasi dan rekomendasi bagi peneliti selanjutnya yang ingin
TINJAUAN PUSTAKA
penelitian yang ingin dilakukan dengan penelitian terdahulu. Perbedaan tersebut dapat berupa
penerapan teori dalam situasi tertentu, sampel dan populasi khusus, desain penelitian, rancangan
perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat
darurat. Rumah sakit merupakan sarana pelayanan kesehatan, tempat berkumpulnya orang sakit
maupun orang sehat serta dapat menjadi tempat penularan penyakit yang memungkinkan
terjadinya pencemaran lingkungan dan gangguan kesehatan. Rumah sakit menjadi tempat
pelayanan kesehatan bagi masyarakat dengan memiliki karakteristik tersendiri yang di pengaruhi
oleh perkembangan ilmu pengetahuan, kemajuan teknologi, dan kehidupan sosial ekonomi
masyarakat sehingga harus tetap meningkatkan mutu pelayanan yang lebih baik agar tercapainya
Rumah sakit adalah suatu organisasi yang harus memiliki tenaga medis profesional dan
terorganisir baik dari sarana dan prasarana kedokteran, asuhan keperawatan yang
berkesinabungan, diagnosis serta pengobatan penyakit yang di derita oleh pasien hal ini
dilakukan untuk melaksanakan upaya kesehatan secara berdayaguna dan berhasil guna pada
upaya penyembuhan dan pemulihan serta upaya peningkatan dan pencegahan dan melaksanakan
kemanusiaan, etika dan profesionalitas, manfaat, keadilan, persamaan hak, anti diskriminasi,
rumah sakit
d. Memberikan kepastian hukum kepada pasien, masyarakat, sumber daya manusia rumah
Adapun Tugas rumah sakit adalah melaksanakan upaya pelayanan kesehatan secara
berdaya guna dan berhasil guna dengan mengutamakan penyembuhan dan pemulihan yang
dilaksanakan secara serasi dan terpadu dengan peningkatan dan pencegahan serta pelaksanaan
upaya rujukan, rumah sakit juga mempunyai tugas memberikan pelayanan kesehatan perorangan
secara paripurna.
3. Pelayanan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia dalam rangka peningkatan
masyarakat
2. memberi pelayanan kesehatan yang aman, bermutu, antidiskriminasi, dan efektif
Sakit
pelayanannya
4. berperan aktif dalam memberikan pelayanan kesehatan pada bencana, sesuai dengan
kemampuan pelayanannya
5. menyediakan sarana dan pelayanan bagi masyarakat tidak mampu atau miskin
6. melaksanakan fungsi sosial antara lain dengan memberikan fasilitas pelayanan pasien
tidak mampu/miskin, pelayanan gawat darurat tanpa uang muka, ambulan gratis,
pelayanan korban bencana dan kejadian luar biasa, atau bakti sosial bagi misi
kemanusiaan
9. menyediakan sarana dan prasarana umum yang layak antara lain sarana ibadah,
parkir, ruang tunggu, sarana untuk orang cacat, wanita menyusui, anak-anak, lanjut
usia
11. menolak keinginan pasien yang bertentangan dengan standar profesi dan etika serta
peraturan perundang-undangan
12. memberikan informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai hak dan kewajiban
pasien
13. menghormati dan melindungi hak-hak pasien
16. melaksanakan program pemerintah di bidang kesehatan baik secara regional maupun
nasional
17. membuat daftar tenaga medis yang melakukan praktik kedokteran atau kedokteran
18. menyusun dan melaksanakan peraturan internal Rumah Sakit (hospital by laws)
19. melindungi dan memberikan bantuan hukum bagi semua petugas Rumah Sakit dalam
melaksanakan tugas
20. memberlakukan seluruh lingkungan rumah sakit sebagai kawasan tanpa rokok.
1. menentukan jumlah, jenis, dan kualifikasi sumber daya manusia sesuai dengan
perundangundangan
Rekam medis sendiri mempunyai arti yang sangat luas tidak hanya sekedar kegiatan
pencatatan tetapi dimulai dari proses kegiatan penerimaan pasien pertama kali di rumah sakit,
diteruskan dengan pencatatan data pasien selama pasien itu mendapat pelayanan medik di rumah
sakit lalu dilanjutkan dengan penyimpanan dan pengeluaran berkas rekam medis dari tempat
penyimpanan untuk melayani permintaan/peminjaman apabila dari pasien atau untuk keperluan
lainnya (14).
Rekam Medis adalah berkas yang berisikan catatan serta dokumen tentang identitas
pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada
pasien. Rekam medis merupakan keterangan baik yang tertulis maupun terekam tentang
pasien serta pengobatan baik diunit rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat (4).
Tujuan rekam medis adalah menunjang tercapainya tertib administrasi dalam rangka
upaya peningkatan pelayanan kesehatan di rumah sakit. Tanpa di dukung oleh suatu sistem
pengolahan rekam medis yang baik dan benar maka tertib administrasi rumah sakit mungkin
tidak akan berhasil sebagaimana yang semestinya di harapkan. Tertib administrasi merupakan
salah satu faktor yang penting dalam menentukan upaya pelayanan kesehatan di rumah sakit (4).
Pembuatan rekam medis di rumah sakit bertujuan untuk mendapatkan catatan serta
dokumen yang akurat dan adekuat dari pasien terkait riwayat kesehatan, riwayat penyakit masa
Adapun kegunaan rekam medis dapat dilihat dari beberapa aspek, yaitu: (buku)
1. Aspek administrasi
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai administrasi karena isi nya terkait
tindakan berdasarkan wewenang dan tanggung jawab sebagai tenaga medis dan para
2. Aspek medis
Sebagai dasar untuk merencanakan pengobatan dan perawatan yang harus diberikan
3. Aspek hukum
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai hukum karena isinya terkait masalah
adanya jaminan kepastian hukum atas dasar keadilan untuk usaha penegakkan hukum
4. Aspek keuangan
Suatu berkas rekam medis yang memiliki nilai uang karena isinya mengenai data atau
5. Aspek penelitian
Suatu berkas rekam medis yang memiliki niai penelitian karena isinya mengenai data
atau informasi yang dapat digunakan sebagai aspek penelitian dan pengembangan
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai pendidikan karena isinya mengenai data
atau informasi tentang perkembangan kronologis dan kegiatan pelayanan medik yang
diberikan kepada pasisen. Infromasi tersebut dapat digunakan sebagai referensi atau
7. Aspek dokumentasi
Suatu berkas rekam medis yang memiliki nilai karena isinya mengenai sumber ingatan
Dengan melihat beberapa aspek tersebut di atas, rekam medis mempunyai kegunaan lain
yang sangat luas dan tidak hanya menyangkut antara pasien. Kegunaan rekam medis tersebut,
yaitu: (BUKU)
1. Sebagai alat komunikasi antar dokter dengan tenaga kesehatan lainnya yang ikut ambil
pasien
2. Sebagai dasar untuk merencanakan pengobatan atau perawatan yang harus diberikan
3. Sebagai bukti tertulis atas segala tindakan pelayanan, perkembangan penyakit dan
4. Sebagai bahan yang berguna untuk analisa, penelitian dan evaluasi terhadap kualitas
5. Melindungi kepentingan hukum bagi pasien, rumah sakit maupun dokter dan tenaga
kesehatan lainnya
6. Menyediakan data-data khusus yang sangat berrguna untuk keperluan penelitian dan
pendidikan
7. Sebagai dasar ingatan dalam menghitung biaya pembayaran pelayanan medik pasien
2. Sebagai alat bukti dalam proses penegakkan hukum, displin kedokteran dan
kedokteran gigi, dan penegakkan etika kedokteran dan etika kedokteran gigi
3. Menyediakan data klinis yang berguna untuk keperluan pendidikan dan penelitian
Adapun alur rekam medis yang dimulai dari saat pasien mendapatkan pelayanan
kesehatan hingga berkas pasien tersebut akan dikembalikan ke ruangan berkas rekam medis.
setelah itu, di ruang rekam medis berkas pasien kemudian akan dikelola oleh petugas rekam
1. Pendaftaran
Tata cara penerimaan pasien yang akan berobat ke poliklinik ataupun yang akan dirawat
adalah bagian dari sistem prosedur pelayanan kesehatan. Dengan kata lain sebagai tempat
pelayanan pertama kali yang diterima oleh seorang pasien saat tiba di rumah sakit. Tata cara
pasien dapat dinilai baik jika petugas bersikap ramah, sopan, tertib, dan bertanggung jawab
dalam pekerjaannya.
TPPRJ atau di kenal dengan tempat pendaftaran merupakan tempat dimana petugas dan
pasien melakukan kontak pertama kali. fungsi utama dari TPPRJ adalah menerima pasien untuk
berobat ke poliklinik yang dituju. Prosedur penerimaan pasien dapat disesuaikan dengan sistem
yang dianut oleh masing-masing rumah sakit. Kedatangan pasien dapat dibedakan menjadi 2
(dua), yaitu:
1. Pasien baru
pasien baru adalah pasien yang baru pertama kali datang kerumah sakit untuk
mendapatkan pelayanan kesehatan. Setiap pasien baru akan diterima di tempat penerimaan
pasien (TPP) dan akan diwawancarai oleh petugas guna mendapatkan informasi mengenai data
identitas sosial pasien dan harus mengisi formulir ringkasan riwayat klinik. Prosedur penerimaan
a. Petugas pendaftaran akan melengkapi formulir rekam medis penerimaan pasien baru
b. Petugas pendaftaran akan mencetak KIB (Kartu Identitas Berobat) dan IUP (Index
utama pasien) serta harus dibawa setiap kali kunjungan berikutnya ke rumah sakit yang
sama, baik pasien yang berobat rawat jalan maupun pasien rawat inap
yang dituju.
2. Pasien lama
Pasien lama adalah pasien yang pernah datang atau berobat sebelumnya ke rumah sakit,
maka akan mendatangi tempat pendaftaran pasien lama atau ke tempat penerimaan pasien yang
b. Pasien yang datang dengan tidak ada perjanjian (atas kemauan sendiri).
Berdasarkan hal tersebut pasien akan mendapatkan pelayanan di TPP setelah membeli
karcis. Pasien yang telah datang dengan perjanjian akan langsung menuju poliklinik yang dituju
karena rekam medis nya telah disiapkan oleh petugas. Sedangkan, pasien yang datang tidak ada
perjanjian harus menunggu rekam medisnya yang dimintakan oleh petugas TPP ke instalasi
rekam medis. setelah berkas rekam medisnya ditemukan maka rekam medis tersebut akan
dikirim ke poliklinik oleh petugas, selanjutnya pasien akan mendapatkan pelayanan kesehatan di
pasien datang ke tempat penerimaan pasien gawat darurat. Tempat pendaftaran pasien
biasanya dibuka selama 24 jam. Untuk prosedur pelayanan pasien baru dan pasien lama akan
berbeda. Selain itu, Pasien akan ditolong terlebih dahulu baru penyelesaian administrasinya.
Setelah pasien mendapatkan pelayanan yang cukup ada kemungkinan dari setiap pasien, maka:
menerima pasien dirawat dirumah sakit. Pada pasien yang memerlukan perawatan
1. Pasien yang tidak urgent, penundaan perawatan pasien tersebut tidak akan
menambah penyakitnya.
2. Pasien yang urgent, tetapi tidak gawat darurat dapat dimasukkan kedalam daftar
tunggu
2. Assembling
Assembling adalah kegiatan merakit/menyusun berkas rekam medis pasien rawat inap di
fasilitas pelayanan kesehatan serta melakukan pengecekan kelengkapan berkas rekam medis dan
form yang harus ada pada berkas rekam medis pasien rawat inap. proses assembling di lakukan
setelah pasien keluar dari rumah sakit. Assembling rekam medis terdiri atas berkas rekam medis
rawat jalan dan berkas rekam medis rawat inap. Adapun kegiatan pokok bagian assembling
adalah :
1. Menyiapkan dokumen rekam medis yang baru dan kelengkapan formulir di dalamnya
4. Mengendalikan penggunaan nomor rekam medis agar tidak terjadi duplikasi dalam
5. Mencatat penggunaan nomor rekam medis kedalam buku penggunaan rekam medis
6. Menerima pengembalian dokumen rekam medis dan sensus harian dari unit pelayanan
rekam medis
3. Analizing
setelah petugas assembling mengecek kelengkapan berkas rekam medis pasien. Lalu petugas
analizing menginput data berkas rekam medis yang lengkap maupun yang tidak lengkap ke
dalam komputer. Berkas rekam medis yang tidak lengkap biasanya akan dikembalikan
keruangan tempat pasien tersebut dirawat untuk dilengkapi kembali oleh dokter maupun perawat.
dalam UU Praktik Kedokteran No. 29 tahun 2004 pada Pasal 46 ayat (1)
menyebutkan bahwa “setiap dokter atau dokter gigi dalam menjalankan praktik
b. Selanjutnya dalam ayat (2) disebutkan bahwa “Rekam Medis sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) harus segera dilengkapi setelah pasien menerima pelayanan kesehatan”
c. Dalam ayat (3) disebutkan bahwa “setiap catatan rekam medis harus dibubuhi nama,
waktu dan tanda tangan petugas yang memberikan pelayanan dan tindakan”.
Sewaktu berkas rekam medis telah sampai di bagian instalasi rekam medis maka petugas
akan menerimanya dan harus memeriksa apakah berkas rekam medis tersebut telah lengkap atau
tidak baik secara kualitas maupun kuantitas. Kegiatan ini disebut penganalisaan mutu rekam
medis. Adapun hal-hal yang dilakukan petugas rekam medis dalam penganalisaan mutu rekam
1. Rekam medis yang mengandung ketidak tepatan ataupun bila ada penghapusan yang
dapat menyebabkan rekam medis menjadi tidak akurat atau tidak lengkap
2. Dalam melaksanakan tugas penganalisaan biasanya akan dilakukan oleh petugas rekam
medis yang sudah mahir dan mendapatkan pendidikan khusus yaitu diperlukan
3. Berdasarkan pasal 46 UU Praktik Kedokteran No. 29 ayat (2) bahwa “Jika terjadi
kesalahan dalam melakukan pencatatan pada rekam medis, berkas rekam medis tidak
boleh hilang atau di hapus dengan cara apapun. Perubahan catatan atau kesalahan
dalam rekam medis hanya dapat dilakukan dengan pencoretan dan di bubuhi paraf
4. Selanjutnya pada penjelasan pasal 46 ayat (3) menyatakan “yang dimaksud dengan
petugas adalah dokte atau dokter gigi atau tenaga kesehatan lain yang memberikan
identification nimber).
Jadi, apabila masih ada berkas rekam medis yang tidak memenuhi standar ketetapan
diatas maka petugas rekam medis wajib meminta dokter atau dokter gigi atau tenaga kesehatan
lain yang memberikan pelayanan terhadap pasien untuk melengkapinya. Petugas rekam medis
hanya boleh memasukkan berkas rekam medis yang telah lengkap kedalam rak penjajaran (filling
shelves). Adapun alasan mengapa berkas rekam medis harus di analisis mutunya, adalah:
1. Agar rekam medis lengkap dan dapat digunakan bagi referensi pelayanan kesehatan,
4. Coding
Coding adalah penetapan kode dengan menggunakan huruf atau angka yang
mengkombinasikan huruf dalam angka dengan diwakili oleh komponen data. Kode klasifikasi
penyakit oleh WHO (World Health Organization) bertujuan untuk menyeragamkan nama dan
golongan penyakit, cedera, gejala, dan faktor yang mempengaruhi kesehatan. Kegiatan-kegiatan
pokok dalam coding adalah bertanggungjawab dalam penentuan dan penulisan kode penyakit
serta menggunakan prosedur yang tertulis pada dokumen rekam medis dengan didasarkan
menggunakan kode yang telah ditetapkan pada ICD-10 (International Statistical Classification of
Diseases and Related Health Problem Tenth Revision) untuk kode jenis penyakit dan ICD-9 CM
Sakit
4. Menyedikan informasi diagnosis dan tindakan bagi keperluan riset dan edukasi
kesehatan.
5. Indexing
Indexing adalah membuat tabulasi sesuai dengan kode yang sudah di buat dalam indeks-
indeks (dapat menggunakan kartu indeks atau menggunakan komputerisasi). Dalam kartu indeks
juga tidak boleh dicantukan nama pasien. Adapun jenis indeks yang biasa dibuat, yaitu:
Indeks penyakit atau diagnosis adalah kartu katalog yang di dalamnya berisi kode
Indeks operasi atau tindakan adalah katu katalog yang di dalamnya berisi kode operasi
3. Indeks dokter
Indeks dokter adalah suatu kartu katalog yang di dalamnya berisikan nama dokter yang
memberikan pelayanan medik kepada pasien. Kegunaan dari katu indeks ini adalah untuk
4. Indeks kematian
Indeks kematian adalah suatu kartu katalog indeks yang berisikan informasi-informasi
mengenai pasien yang telah meninggal. Infomasi yang berada dalam indeks kematian,
adalah:
a. Nama penderita
c. Jenis kelamin
d. Umur
g. Hari perawatan
h. Wilayah.
Kegunaan dari indeks adalah untuk membuat laporan kinerja penunjang medis yang
6. Filling
Filling atau penyimpanan merupakan suatu ruangan di unit rekam medis yang
bertanggung terhadap penyimpanan retensi dan pemusnahan dokumen rekam medis. Selain itu,
filling juga menyediakan dokumen rekam medis yang isinya telah lengkap sehingga dapat
memudahkan pengguna saat mencari informasi sewaktu-waktu dibutuhkan. Ada dua cara yang
1. Sentralisasi
Sistem Sentralisasi adalah suatu sistem penyimpanan dengan cara menyatukan formulir
rekam medis milik seorang pasien dimana dokumen rekam medis rawat jalan, rawat inap,
gawat darurat tersebut dimuat dalam satu folder (map). Keuntungan dari sistem ini adalah
data dan informasi hasil pelayanan dapat dibaca seluruhnya dalam satu folder
2. Desentralisasi
Sistem Desentralilasi adalah suatu sistem penyimpanan formulir milik seorang pasien
dimana dokumen rekam medis rawat jalan, rawat inap, dan gawat darurat tersebut
dipisahkan pada folder (map) yang berbeda. Keuntungan dari sistem ini adalah
memudahkan pasien mendapatkan pelayanan dan beban kerja yang dilaksanakan petugas
juga cukup ringan. Namun, sistem ini memungkinkan terjadinya duplikat data.
1. Menerima dokumen rekam medis dari urusan coding indexing dengan buku ekspedisi
3. Jika dokumen lama diambil, maka cara pengambilannya menggunakan tracer dan
4. Menyiapkan dokumen rekam medis bagi pasien dengan perjanjian yang di peroleh
6. Melakukan retensi dokumen rekam medis secara periodik dan memisahkan dokumen
7. Pelaporan (Reporting)
Pelaporan rumah sakit adalah suatu alat organisasi yang bertujuan untuk dapat
menghasilkan laporan secara cepat, tepat, dan akurat. Adapun kegiatan pokok pelaporan
(reporting), adalah:
1. Menerima dokumen rekam medis dan fungsi assembling dengan buku ekspedisi
2. Menulis kode diagnosis atau penyakit, tindakan atau operasi, dokter yang merawat dan
rekam medis ke filling menggunakan buku ekspedisi, sementara kartu kendali digunakan
4. Mencatat indek penyakit, indeks operasi, indeks dokter dan kematian di kartu indeks
5. Menyusun indeks penyakit, operasi, kematian dan dokter, pada rak penyimpanan indek
secara alfabetis.
Laporan internal rumah sakit yaitu laporan yang dibuat sebagai masukan untuk
menyusun konsep. Rancangan dasar sistem informasi manajemen rumah sakit adalah
Pelaporan eksternal rumah sakit yaitu pelaporan yang wajib dibuat oleh rumah sakit
sesuai dengan peraturan yang berlaku, ditunjukkan kepada Departemen Kesehatan RI,
8. Korespondensi
Korespondensi adalah surat menyurat yang berhubungan dengan rekam medis. adapun
surat menyurat rekam medis terbagi atas beberapa jenis surat, yaitu:
1. Resume Medis
Resume Medis adalah ringkasan pelayanan medis yang diberikan oleh tenaga kesehatan
khususnya dokter selama masa perawatan hingga pasien keluar dalam keadaan baik,
Formulir asuransi yang terkait dengan pelayanan kesehatan yaitu berkaitan dengan
pelayanan yang diberikan dokter dan telah ditanda tangani oleh pasien untuk memberikan
kuasa kepada pihak rumah sakit dan memberikan informasi mengenai dirinya kepada
pihak asuransi
Surat keterangan medis adalah surat yang diberikan kepada pasien berisi keterangan
tertulis mengenai kondisi kesehatan pasien dan dapat digunakan sebagaimana semestinya.
Misalnya surat keterangan medis mengenai kondisi pribadi pasien untuk keperluan
Beban kerja adalah besaran pekerjaan yang harus dipikul oleh suatu jabatan/unit
organisasi dan merupakan hasil kali antara volume kerja dan norma waktu. beban kerja adalah
sekumpulan atau sejumlah kegiatan yang harus diselesaikan oleh unit organisasi atau pemegang
Dengan demikian pengertian beban kerja adalah sebuah proses yang dilakukan oleh
seseorang dalam menyelesaikan tugas-tugas suatu pekerjaan atau kelompok jabatan yang
Analisa beban kerja adalah proses untuk menetapkan jumlah jam kerja orang yang
digunakan atau dibutuhkan untuk merampungkan suatu pekerjaan dalam jangka waktu tertentu.
Analisis beban kerja bertujuan untuk menentukan berapa jumlah tenaga SDM dan berapa jumlah
tanggung jawab serta beban kerja yang harus di berikan kepada seorang petugas. Dapat pula
dikemukakan bahwa analisis beban kerja adalah proses untuk menetapkan jumlah jam kerja
orang yang digunakan atau dibutuhkan untuk merampungkan beban kerja dalam waktu tertentu.
1. faktor eksternal
faktor eksternal adalah beban yang berasal dari luar tubuh pekerja, meliputi:
a. Tugas (task) meliputi tugas bersifat fisik seperti stasiun kerja, tata ruang tempat kerja,
kondisi ruang kerja, kondisi lingkungan kerja, sikap kerja, cara angkut, beban yang
diangkat. Sedangkan tugas yang bersifat mental meliputi tanggung jawab, kompleksitas
b. Organisasi kerja meliputi lama waktu kerja, waktu istirahat, shift kerja dan sistem kerja
c. Lingkungan kerja juga dapat memberikan tambahan beban kerja meliputi lingkungan
kerja fisik, lingkungan kerja kimiawi, lingkungan kerja biologis, dan lingkungan kerja
psikologis.
2. Faktor internal
Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam tubuh berpotensi sebagai stresor
meliputi faktor somatis (jenis kelamin, umur, ukuran tubuh, status gizi dan kondisi
kesehatan) dan faktor psikis (motivasi, persepsi, kepercayaan, keinginan dan kepuasan).
tugas dan tanggung jawab yang diberikan dalam periode tertentu. Dapat diartikan bahwa dalam
kinerja mengandung unsur standar pencapaian yang harus dipenuhi sehingga bagi yang mencapai
standar yang telah ditetapkan yaitu berkinerja baik dan sebaliknya bagi yang tidak tercapai di
Kinerja adalah kesuksesan seseorang dalaam melaksanakan suatu pekerjaan yang telah
dibebankan kepadanya. Kinerja (performance) adalah hasil kerja yang dapat ditampilkan oleh
seorang karyawan. Kinerja seseorang dapat di ukur dari hasil kerja, hasil tugas serta hasil
Penilaian kinerja merupakan suatu proses orgnisasi dalam menilai kerja pegawainya
dengan tujuan untuk memberikan feedback kepada pegawainya dalam upaya memperbaiki
tampilan kerja serta upaya meningkatkan produktivitas organisasi. Hal ini dilakukan secara
khusus yang berkaitan dengan kebijaksanaan terhadap pegawai seperti untuk tujuan promosi,
Penilaian kinerja adalah suatu proses yang dilakukan secara sistematis untuk menilai
keselutuhan kinerja pegawai dalam jangka waktu terteentu atau periode tertentu. Penilaian
kinerja sangat diharapkan dapat menunjukkan prestasi kerja pegawai secara rutin dan teratur
sehingga dapat memberikan manfaat bagi pemberian kompensasi dan pengembangan karier
pegawai.
3. Rancangan kerja
4. Kepribadian
5. Motivasi kerja
6. Kepemimpinan
7. Gaya kepemimpinan
8. Budaya organisasi
9. Kepuasan kerja
11. Loyalitas
12. Komitmen
Manusia merupakan komponen penting bagi sebuah organisasi yang akan bergerak dan
melakukan aktifitas untuk mencapai tujuan. Keberhasilan suatu organisasi ditentukan dari
kualitas orang-orang yang berada di dalamnya. Sumber daya manusia merupakan elemen utama
dalam sebuah organisasi dibandingkan dengan elemen lainnya seperti modal, tekonologi, dan
uang, sebab manusia itu sendiri yang mengendalikan lainnya. Sumber daya manusia (SDM)
adalah kemampuan terpadu baik daya pikir dan daya fisik yang dimiliki seseorang. Perilaku dan
sifat seseorang ditentukan dari keturunan dan lingkungannya, sedangkan prestasi kerjanya
berasal dari keinginan serta motivasi dalam diri seseorang unutk mencapai kepuasannya.
keselamatan dan kesehatan serta menjaga hubungan industrial sampai pemutusan hubungan kerja
guna mencapai tujuan dari sebuah organsisasi atau perusahaan dan peningkatan kesejahteraan
stakeholder.
Manajemen sumber daya manusia (MSDM) sering disebut dengan manajemen personalia
Tujuan manajemen sumber daya manusia adalah untuk meningkatkan dukungan sumber
daya manusia dalam usaha meningkatkan efektivitas organisasi dalam mencapai tujuan tertentu.
Adapun kegiatan atau aktivitas manajemen sumber daya manusia dalam rangka mencapai tujuan
tertentu, adalah:
3. Hubungan kepegawaian
Kegiatan pengelolaan SDM harus dilakukan berdasarkan proses yang benar agar semua
kegiatan pengelolaan manajemen sumber daya manusia dapat berjalan dengan lancar sesuai
ketentuan yang telah ditetapkan dengan tujuan memudahkan pengelolaan nya. Adapun fungsi-
4. Seleksi (Selection)
7. Kompensasi (Compensation)
merupakan kondisi yang menunjukkan keadaan tubuh baik segi fisik maupun mental yang
semuanya dapat berakibat pada penurunan daya kerja serta ketahanan tubuh. (suma’mur 2009)
Kelelahan kerja adalah suatu kondisi melemahnya kegiatan, motivasi maupun kelelahan
fisik saat melakukan suatu pekerjaan. Kelelahan kerja tidak hanya di alami oleh tenaga kerja
dibidang industri namun juga dibidang pelayanan kesehatan. Kelelahan kerja adalah kondisi
dimana tubuh mengalami kehabisan energi karena perpanjangan kerja yang dilakukan. Kelelahan
kerja sering muncul pada berbagai jenis pekerjaan yang dilakukan secara berulang-ulang atau
monoton. (Nurmianto,2004)
2.7.2 faktor penyebab kelelahan kerja
Kelelahan kerja tidak terjadi begitu saja akan tetapi ada faktor yang menyebabkan
terjadinya kelelahan kerja. Faktor yang menyebabkan terjadinya kelelahan kerja, antara lain
(suma’mur):
a. Usia
Usia atau umur merupakan waktu masa hidup seseorang selama masih hidup didunia
yang dihitung mulai dari manusia dilahirkan. Usia akan berkaitan dengan kinerja
seseorang dimana semakin meningkatnya usia akan diikuti dengan proses degenerasi
kemampuan organ tubuh yang akan semakin menurun. Sehingga hal ini yang akan
b. Jenis kelamin
Bagi tenaga kerja wanita akan mengalami siklus biologis setiap bulan sehingga akan
mempengaruhi kondisi fisik maupun psikisnya dan hal ini akan menyebabkan tingkat
kelelahan pada wanita akan lebih besar dari pada tingkat kelelahan pria
c. Status gizi
Status gizi adalah salah satu faktor kapasitas kerja, dimana keadaan gizi buruk dengan
d. Status kesehatan
dimana Kondisi tubuh yang yang tidak sehat akan memengaruhi kinerja suatu
karyawan. Ada beberapa jenis penyakit yang dapat memengaruhi kelelahan kerja
seperti: penyakit jantung, penyakit asma, tekanan darah rendah dan darah tinggi serta
penyakit gangguan ginjal. Hal ini akan memengaruhi kondisi tubuh seorang karyawan
Beban kerja yaitu volume pekerjaan yang dibebankan kepada tenaga kerja baik fisik
maupun mental dan menjadi tanggunga jawabnya. Pekerjaan yang terlalu berat akan
mempercepat pula kelelahan kerja seseorang. Sedangkan massa kerja yaitu lama
waktu seseorang yang bekerja pada sebuah instansi atau tempat kerja dimana semakin
lama seorang tenaga kerja bekerja dilingkungan kerja yang kurang nyaman dan
Adapun Lingkungan kerja fisik yang dapat memengaruhi kelelahan seorang tenaga
kerja adalah:
Penerangan yang kurang baik dilingkungan kerja bukan saja akan menambah
kesan lingkungan yang menjadi kotor. Penerangan yang tidak cukup juga dapat
kontras, meningkatkan penerangan dan pengaturan jam kerja sesuai dengan umur
tenaga kerja
b. Iklim kerja
Iklim kerja adalah keadaan udara ditempat kerja. Lingkungan udara yang nyaman
akan mempengaruhi proses pekerjaan seorang tenaga kerja. Iklim kerja tersebut
seperti temperatur, kelembaban udara, kecepatan gerak angin dan suhu radiasi
c. Kebisingan
Suara yang terlalu bising dan berlangsung lama dapat menimbulkan stimulasi
d. Faktor ergonomi
dalam merancang suatu sistem kerja yang baik untuk mencapai tujuan melalui
pekerjaan yang efektif, efisien, aman dan nyaman sehingga dapat mengurangi
Kelelahan kerja yang tinggi dapat menyebabkan seseorang tidak mampu lagi untuk
bekerja sehingga seseorang memerlukan waktu istirahat dari aktivitasnya. Jika pekerja telah
mulai merasa lelah dan tetap memaksa untuk terus bekerja maka kelelahan akan semakin
bertambah sehingga kondisi tersebut akan menganngu kelancaran pekerjaan dan juga akan
berdampak buruk pada kinerja hasil pekerja yang bersangkutan (suma’mur P. 2009).
Pada akhirnya kelelahan fisik ini dapat menyebabkan sejumlah hal yang kurang
menguntungkan baik pada seorang pekerja maupun perusahaan tempat ia bekerja. Hal tersebut
kerja(rahmadhani 2010).
Motivasi berasal dari kata latin movere yang berarti dorongan atau menggerakan dimana
motivasi hanya di tujukan pada sumber daya manusia. Motivasi memikirkan bagaimana caranya
mengarahkan daya dan potensi pekerja mau bekerja sama secara produktif dalam mencapai hasil
Dalam suatu perusahaan motivasi sangatlah diperlukan baik motivasi dari atasan maupun
motivasi dari dalam diri sendiri. Tanpa adanya motivasi maka tujuan yang ditetapkan tidak akan
tercapai dengan baik. Motivasi adalah tenaga pendorong dari dalam diri sehingga menyebabkan
manusia berbuat atau berusaha untuk memenuhi kebutuhannya. (Abraham Maslow 1970 buku
putri)
Motivasi membuat keadaan dalam diri individu muncul, terarah serta mempertahankan
perilaku. Selain itu, motivasi menjadi dorongan (driving force) terhadap seseorang supaya mau
melaksanan sesuatu. Arti penting dari motivasi, adalah:( Mangkunegara (2017, hal. 87)
kesuksesan. Kebutuhan ini pada hirarki Maslow terletak antara kebutuhan akan
mengendalikan dan mempengaruhi orang lain. Kebutuhan ini pada hirarki Maslow
terletak antara kebutuhan akan penghargaan dan kebutuhan akan aktualisasi diri
Kebutuhan akan afiliasi adalah keinginan untuk mempunyai hubungan yang erat,
kooperatif dan sikap persahabatan dengan pihak lain. Individu yang mempunyai afiliasi
yang tinggi umunya berhasil dalam pekerjaan sebab memiliki interaksi sosial yang tinggi.
Adapun faktor-faktor yang memengaruhi motivasi kerja karyawan, adalah: Edy Sutrisno
(2009:116)
b. Kompensasi memadai
kebutuhannya harus dipenuhi. Kebutuhan setiap orang ada banyak dan berbeda-beda, apabila
kebutuhan pegawai tidak terpenuhi maka pegawai yang bekerja disebuah perusahan juga akan
merasa kecewa. Sebaklinya, jika kebutuhan terpenuhi maka pegawai akan memperlihatkan
perilaku yang gembira sebagai bentuk dari rasa puasnya Abraham Maslow mengemukakan teori
motivasi dinamakan sebagai Maslow’s Need Hierarchy Theory. Adapun Teori motivasi
Abraham Maslow menurut Hasibuan (2009:154-156) membagi kebutuhan manusia dalam lima
tingkat, yaitu:
seperti kebutuhan makan, minum dan perumahan. Kebutuhan ini mendorong seseorang
Kebutuhan rasa aman adalah kebutuhan akan kebebasan dari ancaman yakni merasa
Kebutuhan sosial atau rasa memiliki adalah kebutuhan sosial, teman, hubungan kerja
sama atau afiliasi, interaksi, dicintai dan mencintai serta diterima dalam pergaulan
Kebutuhan harga diri adalah kebutuhan akan penghargaan diri dan pengakuan serta
Pendidikan dan pelatihan merupakan salah satu faktor yang penting dalam
pengembangan SDM. Pendidikan dan latihan tidak hanya menambah pengetahuan, tetapi juga
memperoleh kemampuan tambahan sehingga dapat mengemban tugas atau pekerjaan menjadi
lebih baik, lebih cepat,lebih mudah sehingga menghasilkan kinerja yang lebih baik pula. Buku
sdm putri.
Program pelatihan yangg dilaksanakan oleh organisasi memiliki sejumlah tujuan dan
1. Produktivitas (Productivity)
2. Kualitas (Quality)
Perencanaan SDM dilakukan sebaik-baiknya dengan melihat kualitas dari pegawai hal ini
4. Moral (Morale)
Dengan adanya pelatihan akan dapat meningkatkan prestasi kerja pegawai sehingga upah
dari pegawai pun meningkat. Hal tersebut dapat meningkatkan moral kerja pegawai agar
Untuk mencegah atau mengurangi terjadinya kecelakaan kerja dalam suatu organisasi
perlu dilakukan pelatihan supaya terciptanya suasana yang tenang, aman dan adanya
Pelatihan akan mendorong inisiatif dan kreativitas pegawai hal ini merupakan langkah
yang diharapkan untuk mencegah pegawai bersifat kadaluarsa. Artinya, kemampuan yang
1. Pelatihan rutin
Pelatihan rutin dilakukan untuk memennuhi syarat hukum yang di haruskan dan
tugas dan tanggung jawab dengan baik, misalnya pengetahuan tentang produk serta
Hal ini dimaksudkan untuk mengatasi masalah operasional dan antar pribadi serta
Pelatihan dilaksanakan dengan berpedoman pada sejumlah prinsip yang saling berkaitan.
4. Adanya penguat (reiforcement) guna membangkitkan respon yang positif dari peserta
2.10 Hipotesis
diantara berbagai faktor yang telah diidentifikasikan penting terhadap masalah penelitian. Dalam
kerangka teori ini peneliti harus menguraikan konsep atau variabel penelitiannya secara lebih
terperinci, tidah hanya mendefinisikan variabel tetapi juga menjelaskan keterkaitan diantara
variabel tersebut. Berdasarkan tinjauan pustaka yang telah diuraikan, maka kerangka teori
(SDM)
(Teori Kasmir)
Kelelahan Kerja
(Teori Suma’mur)
Kinerja petugas
Motivasi Kerja
Pelatihan kerja
Kerangka konsep penelitian adalah kerangka hubungan antara konsep-konsep yang ingin
diamati atau diukur melalui penelitian yang akan dilakukan. Kerangka konsep mengacu pada
tujuan penelitian yang telah dirumuskan serta didasari oleh kerangka teori yang telah disajikan
dalam tinjauan pustaka sebelumnya. Kerangka konsep merupakan formulasi dari kerangka teori
Variabel Independen: