Anda di halaman 1dari 43

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu digunakan oleh peneliti sebagai acuan maupun tolak

ukur untuk membuat penelitian ini. Dari penilitian yang sudah ada diharapkan

penilitian ini dapat berkembang dan tercapai sesuai tujuan. Penelitian terdahulu

yang mendukung penelitian ini adalah sebagai berikut :

Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu

Nama Judul Penelitian Hasil Penelitian

Eviana Septiana Pemanfaatan E- Sistem E-Government

Rachman, Beni Government Pada Desa pada Desa Wonokarto

Noviyanto (2017) Wonokarto Untuk berhasil mengatasi

Meningkatkan Akurasi keterbatasan karena

Dan Informasi Potensi dengan adanya E-

Desa Government ini

masyarakat bisa dengan

mudah mendapatkan

layanan informasi secara

cepat dan akurat.

Perbedaan : Penelitian yang dilakukan oleh Eviana Septiana Rachman dan

Beni Noviyanto menggunakan metode SDLC (Sistem Development Life Cycle),

sedangkan metode yang digunakan penelti yaitu metode waterfall.

Sumber : Eviana Septiana Rachman, Beni Noviyanto, 2017.


Nama Judul Penelitian Hasil Penelitian

Abdul Karim, Elvitrianim Sistem Informasi Sistem informasi yang

(2018) Pendataan Penduduk dihasilkan adalah sistem

Kelurahan Kampung pengolahan data untuk

Mesjid Berbasis Web mendata penduduk

Kelurahan Kampung

Mesjid.

Perbedaan : Penelitian yang dilakukan Abdul Karim dan Elvitrianim

menghasilkan sistem pengolahan data penduduk, sedangkan peneliti

membuat sistem informasi untuk Desa dan berbasis Web.

Sumber : Abdul Karim, Elvitrianim, 2018

Nama Judul Penelitian Hasil Penelitian

Andre Satrio Silo, Sistem Informasi Desa Perancangan sistem

Frengky Aryanto (2019) Berbasis Web Model informasi desa berbasis

Government To Citizen web dengan metode

white box menghasilkan

program yang telah

bebas dari kesalahan.

Perbedaan : Penelitian yang dilakukan Andre Satrio Silo dan Frengky Aryanto

menggunakan jenis penelitian kepustakaan, sedangkan peneliti menggunakan

jenis penelitian studi kasus.

Sumber : Andre Satrio Silo, Frengky Aryanto, 2019

Nama Judul Penelitian Hasil Penelitian

Lisa Rozana, Rahmat Analisis Dan Sistem informasi


Musfikar (2020) Perancangan Sistem pengarsipan berbasis

Informasi Pengarsipan web ini memudahkan

Surat berbasis Web kegiatan pengarsipan

Pada Kantor Lurah Desa pada kantor lurah Desa

Dayah Tuha Dayah Tuha sebagai

solusi pemecahan

permasalahan.

Perbedaan : Penelitian yang dilakukan Lisa Rozana dan Rahmat Musfikar

menggunakan metode Research and Development (R&D), sedangkan peneliti

menggunakan metode waterfall.

Sumber : Lisa Rozana, Rahmat Musfikar, 2020.

Nama Judul Penelitian Hasil Penelitian

Abi Surya Wijaya Manajemen Rancang Sistem database terpadu

(2019) Bangun Website dapat menampung

Berbasis Database Di semua informasi desa.

Desa Tuk Kecamatan Database tersebut dapat

Kedawung menyesuaikan dengan

kebutuhan secara

keseluruhan.

Perbedaan : Penelitian yang dilakukan Abi Surya Wijaya menggunakan daftar

poling pada setiap desa, sedangkan peneliti berfokus terhadap sistem

informasi yang ada pada desa tersebut.

Sumber : Abi Surya Wijaya, 2019.

2.2 Tinjauan Pustaka


2.2.1 Sistem

Sistem adalah sebuah tatanan (keterpaduan) yang terdiri atas sejumlah

komponen fungsional (dengan satuan fungsi dan tugas khusus) yang saling

berhubungan dan secara bersama-sama bertujuan untuk memenuhi suatu

proses tertentu (Fatansyah, 2015). Sistem adalah sekumpulan elemen yang

saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan

(Kadir, 2014).

Kedua kelompok definisi tersebut adalah benar dan tidak bertentangan,

yang berbeda adalah cara pendekatannya. Pendekatan sistem yang

merupakan kumpulan elemen-elemen atau komponen-komponen atau

susbsistem-subsistem merupakan definisi yang lebih luas. Definisi ini lebih

banyak diterima, karena kenyataanya suatu system dapat terdiri dari beberapa

subsistem atau system bagian. Sebagai misal, sistem akuntansi dapat terdiri

dari beberapa subsistem-subsistem, yaitu subsistem akuntansi penjualan,

subsistem akuntansi pembelian, subsistem akuntansi penggajian, subsistem

akuntansi biaya dan lain sebagainya.

Dengan diketahuinya suatu sistem maka  perlu   diketahui pula batasan

– batasan dengan terbentuknya sistem tersebut. Batasan Sistem yaitu suatu

batasan / kondisi   yang memisahkan antara sistem dengan sekitarnya.

Sehingga terbentuk suatu wilayah yang berada di sekitar sitem itu sendiri yaitu

yang dinamakan Sub-sistem dan Supra-sistem.

 Apa itu Subsistem?

Subsistem merupakan komponen atau bagian dari suatu sistem,

subsistem ini bisa fisik ataupun abstrak. Subsistem sebenarnya hanyalah

sistem di dalam suatu sistem, ini berarti bahwa sistem berada pada lebih dari
satu tingkat. Pemisalan lainnya, mobil adalah suatu system yang terdiri dari

system-sistem bawahan seperti sistem mesin, sistem badan mobil dan sistem

rangka. Masing-masing system ini terdiri dari sistem tingkat yang lebih rendah

lagi.

 Apa itu Supersistem?

Walaupun istilah supersistem jarang digunakan, sistem seperti ini ada.

Jika suatu system adalah bagian dari system yang lebih besar, sistem yang

lebih besar itu adalah supersistem.

2.2.1.1 Klasifikasi Sistem

1. Sistem abstrak ; sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak

tampak secara fisik (sistem teologia)

2. Sistem fisik ; merupakan sistem yang ada secara fisik (sistem komputer,

sistem akuntansi, sistem produksi dll.)

3. Sistem alamiah ; sistem yang terjadi melalui proses alam. (sistem

matahari, sistem luar angkasa, sistem reproduksi dll. 

4. Sistem buatan manusia ; sistem yang dirancang oleh manusia. - Sistem

buatan manusia yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin disebut

human-machine system (contoh ; sistem informasi)  

5. Sistem Tertentu (deterministic system) ; beroperasi dengan tingkah laku

yang sudah dapat diprediksi. Interaksi bagian-bagiannya dapat dideteksi

dengan pasti sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan (contoh ;

sistem komputer) 

6. Sistem tak tentu (probabilistic system) ; sistem yang kondisi masa

depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.


7. Sistem tertutup (close system) ; sistem yang tidak berhubungan dan tidak

terpengaruh dengan sistem luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis

tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luarnya. Secara teoritis

sistem tersebut ada, tetapi kenyataannya tidak ada sistem yang benar-

benar tertutup, yang ada hanyalah relatively closed system (secara relatif

tertutup, tidak benar-benar tertutup).

8. Sistem terbuka (open system) ; sistem yang berhubungan dan

terpengaruh dengan lingkungan luarnya.  

9. Sistem sederhana dan Sistem kompleks

2.2.1.2 Pelaku Sistem

1. Pemakai

Pada umumnya ada 3 jenis pemakai, yaitu operasional, pengawas dan

eksekutif.

2. Manajemen

Umumnya terdiri dari 3 jenis manajemen, yaitu manajemen pemakai

yang bertugas menangani pemakaian dimana sistem baru diterapkan,

manajemen sistem yang terlibat dalam pengembangan sistem itu sendiri

dan manajemen umum yang terlibat dalam strategi perencanaan sistem

dan sistem pendukung pengambilan keputusan. Kelompok manajemen

biasanya terlibat dengan keputusan yang berhubungan dengan orang,

waktu dan uang, misalnya: “sistem tersebut harus mampu melakukan

fungsi x,y,z, selain itu harus dikembangkan dalam waktu enam bulan

dengan melibatkan programmer dari departemen w, dengan biaya

sebesar x”.
3. Pemeriksa

Ukuran dan kerumitan sistem yang dikerjakan dan bentuk alami

organisasi dimana sistem tersebut diimplementasikan dapat

menentukan kesimpulan perlu tidaknya pemeriksa. Pemeriksa biasanya

menentukan segala sesuatunya berdasarkan ukuran-ukuran standar

yang dikembangkan pada banyak perusahaan sejenis.

4. Penganalisa sistem

Fungsi-fungsinya antara lain sebagai :

 Arkeolog ; yaitu yang menelusuri bagaimana sebenarnya sistem

lama berjalan, bagaimana sistem tersebut dijalankan dan segala hal

yang menyangkut sistem lama.

 Inovator ; yaitu yang membantu mengembangkan dan membuka

wawasan pemakai bagi kemungkinan-kemungkinan lain.

 Mediator ; yaitu yang menjalankan fungsi komunikasi dari semua

level, antara lain pemakai, manajer, programmer, pemeriksa dan

pelaku sistem yang lainnya yang mungkin belum punya sikap dan

cara pandang yang sama.

 Pimpinan proyek ; Penganalisa sistem haruslah personil yang lebih

berpengalaman dari programmer atau desainer. Selain itu

mengingat penganalisa sistem umumnya ditetapkan terlebih dahulu

dalam suatu pekerjaan sebelum yang lain bekerja, adalah hal yang

wajar jika penanggung jawab pekerjaan menjadi porsi penganalisa

sistem.

5. Pendesain sistem

Pendesain sistem menerima hasil penganalisa sistem berupa kebutuhan

pemakai yang tidak berorientasi pada teknologi tertentu, yang kemudian


ditransformasikan ke desain arsitektur tingkat tinggi dan dapat

diformulasikan oleh programmer.

6. Programmer

Mengerjakan dalam bentuk program dari hasil desain yang telah

diterima dari pendesain.

7. Personel pengoperasian

Bertugas dan bertanggungjawab di pusat komputer misalnya jaringan,

keamanan perangkat keras, keamanan perangkat lunak, pencetakan

dan backup. Pelaku ini mungkin tidak diperlukan bila sistem yang

berjalan tidak besar dan tidak membutuhkan klasifikasi khusus untuk

menjalankan sistem.

2.2.2 Informasi

Informasi merupakan sebuah hasil dari pengolahan data sehingga

menjadi bentuk yang penting bagi si penerima informasi. Dengan adanya

informasi, dapat dijadikan sebagai dasar untuk pengambilan keputusan oleh si

penerima informasi, yang mana dapat dirasakan akibatnya baik secara langsung

maupun tidak langsung (Sutanta, 2011). Informasi memiliki fungsi penting dalam

membantu mengurangi rasa cemas yang dirasakan oleh seseorang. Semakin

banyak informasi yang diterima dapat mempengaruhi dan menambah

pengetahuan si penerima informasi (Notoatmodjo, 2008). Informasi berasal dari

bahasa Inggris information. Dan kata information berasal dari bahasa Latin

(information) dari nominatif (informatio): kata benda ini berasal dari kata

kerja informare (untuk menginformasikan) dalam arti “memberi bentuk pada


pikiran“, “untuk mendisiplinkan“, “untuk mendisiplinkan“,

” menginstruksikan “,” mengajar “.

Kata Inform sendiri berasal dari kata kerja informare dalam bahasa Latin,

yang berarti memberi bentuk, atau membentuk gagasan. Lebih jauh, bahasa

Latin sendiri sudah mengandung kata informatio yang berarti konsep atau ide.

Dalam bahasa Yunani kuno untuk form adalah μορφή (morphe) dan

juga εἶδος (eidos) “jenis, ide, bentuk, himpunan”. ‘Eidos‘ juga dapat dikaitkan

dengan pemikiran, proposisi, atau bahkan konsep.

Kata Yunani kuno untuk information adalah πληροφορία, yang

mentransliterasikan (plērophoria) dari πλήρης (plērēs) “sepenuhnya” dan φέρω

(phorein) yang sering digunakan (pherein) untuk dibawa.

2.2.2.1 Ciri-ciri Informasi

Setelah mengetahui pengertian informasi baik secara etimologi, maupun

menurut para ahli, selanjutnya hal yang perlu diketahui terkait informasi

adalah ciri-ciri sebuah informasi. Secara umum informasi memiliki ciri-ciri

sebagai berikut:

1. Benar atau salah

Ciri informasi yang pertama yaitu berkaitan dengan benar atau salah.

Dalam hal ini informasi berkaitan dengan sebuah kebenaran atau

kesalahan terhadap suatu kejadian. Dengan adanya informasi

tersebut kita dapat mengetahui kebenaran atau kesalahan dalam

suatu peristiwa yang terjadi.

2. Baru

Ciri informasi selanjutnya adalah baru. Sebuah informasi harus benar-

benar up to date bagi si penerima informasi. Informasi yang up to


date tentu akan memudahkan si penerima dalam mengambil

keputusan.

3. Bersifat Tambahan

Ciri selanjutnya dari sebuah informasi yaitu bersifat tambahan.

Maksud dari kata tambahan disini diartikan untuk memperbaharui dan

atau memberikan perubahan terhadap informasi yang sudah tersedia

sebelumnya. Dengan adanya pembaharuan tersebut informasi yang

diberikan akan lebih up to date.

4. Korektif

Sebuah informasi harus memiliki ciri korektif. Korektif disini diartikan

sebagai upaya untuk melakukan koreksi terhadap informasi

sebelumnya yang masih memiliki kesalahan sehingga perlu untuk

dibenarkan.

5. Penegas

Satu lagi ciri yang wajib dimiliki oleh sebuah informasi yaitu untuk

mempertegas informasi yang telah ada sebelumnya sehingga

keyakinan terhadap informasi yang disampaikan semakin meningkat.

Informasi sebagai masukan sensorik, seperti yang diketahui seringkali

informasi dipandang sebagai sebuah jenis input pada suatu organisme atau

sistem. Sebuah informasi dianggap penting karena antara asosiasi dengan

informasi lainnya harus memiliki koneksi ke kausal input-nya. Dalam prakteknya,

informasi seringkali dilakukan oleh rangsangan yang lemah sehingga perlu

adanya deteksi oleh sistem sensorik khusus. Menurut Dusenbery dalam bukunya

Sensory Ecology menyebutkan bahwa informasi yang penting yaitu mereka yang
berhubungan kausal input dan dapat dipakai untuk memprediksi terjadinya

kausal lain pada waktu lain dan tempat lain.

2.2.2.2 Kualitas Informasi

Menurut Agus Mulyanto (2009) sebuah informasi yang berkualitas atau

baik harus memiliki beberapa hal berikut, antara lain :

1) Akurat

Akurat artinya informasi yang disajikan harus terbebas dari

kesalahan-kesalahan yang nantinya dapat menyesatkan si

penerima informasi tersebut. Dengan keakuratan ini diharapkan

informasi yang disampaikan kepada si penerima benar-benar

sesuai dengan kenyataannya.

2) Tepat pada waktunya

Kualitas informasi juga ditentukan dari tepat tidaknya

informasi tersebut di sampaikan. Tepat waktu disini berarti bahwa

informasi yang disampaikan kepada penerima pesan tidak

terlambat. Karena dengan adanya informasi tersebut bisa

dijadikan sebagai landasan seseorang untuk mengambil

keputusan.

3) Relevan

Maksud dari istilah relevan disini yaitu informasi yang

disampaikan tersebut memiliki manfaat untuk para penggunanya.

Namun relevansi informasi pada tiap-tiap orang dengan yang

lainnya tidaklah sama.

4) Lengkap
Berarti informasi yang disampaikan harus utuh, tidak

setengah-setengah.

5) Mudah dan Murah

Apabila cara serta biaya untuk memperoleh informasi sulit

serta mahal, maka orang menjadi tidak berminat untuk

memperolehnya, atau akan mencari alternatif substitusinya.

2.2.2.3 Jenis-jenis Informasi

1. Absolute Information, merupakan (pohonnya) informasi yaitu jenis

informasi yang disajikan dengan suatu jaminan dan tidak

membutuhkan penjelasan lebih lanjut.

2. Substitusional Information, jenis informasi yang merujuk pada

kasus dimana konsep informasi digunakan untuk sejumlah

informasi

3. Philosophic Information, jenis informasi yang berkaitan dengan

konsep-konsep yang menghubungkan informasi pada

pengetahuan dan kebijakan.

4. Subjective Information, jenis informasi yang berkaitan dengan

perasaan dan informasi manusia, kehadiran informasi ini

bergantung pada orang yang menyajikannya.

5. Objective Information, jenis informasi yang merujuk pada karakter

logis informasi-informasi tertentu.

6. Cultural Information, informasi yang memberikan tekanan pada

dimensi cultural.

2.2.2.4 Tujuan Informasi

1. Melindungi perjanjian kontrak (informasi) dengan mitra bisnis atau

konsumennya.
2. Memberikan pengamanan yang sesuai, sehingga menghemat

sumber daya organisasi dan membuat pengelolaan informasi

menjadi efisien dan efektif.

3. Membantu meningkatkan kualitas data atau informasi yang

digunakan sebagai bahan untuk mengambil keputusan.

2.2.2.5 Manfaat Informasi

1. Meningkatkan wawasan dan pengetahuan organisasi.

2. Mengurangi resiko kesalahan dalam mengambil keputusan.

3. Menggambarkan kondisi yang terjadi masa kini.

4. Memberi gambaran trend atau kecenderungan di masa depan.

5. Mengurangi ketidakpastian kondisi karena adanya

kesimpangsiuran fenomena.

6. Menjadi dasar bagi pemecahan masalah cepat.

7. Menghasilkan arus kerja menjadi lebih efektif dan efisien.

8. Meningkatkan citra pesitif perusahaan.

9. Menambah relasi.

10. Meningkatkan kepercayaan pemegang saham.

2.2.2.6 Komponen Informasi

Komponen-komponen informasi meliputi:

1. Root of Information, yaitu komponen inti dari informasi berada pada tahap

keluaran pertama sebuah proses pengolahan data yang biasanya

disampaikan oleh orang pertama.

2. Bar of Information, yaitu merupakan badan atau batangnya dari informasi

yang disajikan dan memerlukan informasi pendukung, agar informasi inti

dapat diketahui secara utuh. Contoh : headline surat kabar agar pembaca

jelas maka harus membaca informasi selanjutnya.


3. Branch of Information, yaitu informasi dapat dipahami apabila informasi

sebelumnya telah dipahami. Misalnya, ketika kita membaca glosarium

atau indeks ketika membaca sebuah buku.

4. Stick of information, yaitu komponen informasi yang sederhana dari

cabang informasi. Bentuk dari informasi ini biasanya berbentuk pengayaan

pengetahuan, kedudukannya hanya sebagai pelengkap, terhadap

informasi yang ada.

5. Bud of Information, yaitu komponen informasi yang sifatnya semi-mikro

namun sangat dibutuhkan, sehingga diwaktu mendatang informasi ini akan

berkembang dan dicari orang, misalnya informasi tentang multiple

intelligence, hypoteaching, kurikulum masa depan, pembelajaran abad ke

21, dan lain-lain.

6. Leaf of Information, yaitu merupakan informasi pelindung untuk

menjelaskan konidisi dan situasi ketika informasi itu mucul ke permukaan,

seperti informasi tentang prakiraan cuaca, prakiraan kemarau panjang,

prakiraan gempa atau gerhana matahari/bulan.

2.2.3 Sistem Informasi

Sistem informasi merupakan suatu perkumpulan data yang

terorganisasi beserta tata cara penggunaannya yang mencakup lebih

jauh dari pada sekedar penyajian. Istilah tersebut menyiratkan suatu

maksud yang ingin dicapai dengan jalan memilih dan mengatur data

serta Menyusun tata cara penggunaannya (Hanif, 2009). Secara luas

sistem informasi bisa dijelaskan sebagai suatu sistem didalam sebuah

organisasi yang merupakan pencampuran dari beberapa orang,

teknologi, fasilitas, media prosedur, dan pengendalian yang ditujukan


untuk mendapatkan jalur komunikasi penting, melakukan proses tipe

transaksi rutin, memberikan sinyal kepada suatu manajemen terhadap

segala peristiwa yang bersifat eksternal maupun internal dan

memberikan suatu informasi yang nantinya dijadikan sebagai

pengambilan sebuah keputusan.

2.2.3.1 Jenis Sistem Informasi

1. Sistem Informasi Manajemen

Sistem ini menyasar untuk kegiatan manajerial. Yang

termasuk manajerial adalah setiap orang yang memiliki

kedudukan dalam organisasi dan pekerjaan yang memiliki

tanggung jawab untuk manajemen pada suatu divisi atau bagian

dalam perusahaan.

Fungsi sistem informasi manajemen ini seperti :

 Monitoring kinerja karyawan

 Memberikan penilaian karyawan

 Menerima laporan dari karyawan

 Melaksanakan fungsi pengawasan terhadap karyawan

 Memberikan masukan kepada direksi

2. Sistem Informasi Akuntansi

SIA merupakan implementasi sistem informasi yang

berhubungan dengan sistem akuntansi dari suatu organisasi atau

perusahaan. Akuntansi memiliki fungsi untuk melihat kondisi

keuangan suatu organisasi apakah sedang surplus atau minus.

3. Sistem Informasi Keuangan

Merupakan sistem informasi yang berada dibawah

manajemen dengan fungsi untuk mengatur keuangan

perusahaan. Ada beberapa alas an penting kenapa harus


mengimplementasikan sistem informasi keuangan dalam bisnis

yaitu:

 Untuk mencatat semua transaksi keuangan dalam waktu

tertentu

 Dapat diintegrasikan dengan sistem informasi akuntansi

 Sebagai audit dan kroscek terhadap pemasukan dan

pengeluaran bisnis

 Membantu dalam perhitungan pajak

 Mempercepat auditor dalam melakukan audit keuangan

perusahaan.

4. Sistem Informasi Manufaktur

Ada beberapa manfaat yang akan diperoleh dari sistem

informasi manufaktur seperti:

 Untuk pencatatan produksi dalam bisnis

 Untuk mencatat hasil produksi yang tidak lulus quality check

 Mencatat pemesanan barang

 Mencatat biaya produksi

 Analisa kebutuhan produksi

 Memberikan data realtime kegiatan produksi yang

berlangsung

5. Sistem Informasi Sumber Daya Manusia

Sistem Informasi ini sering digunakan pada bagian HRD dan

personalia dalam perusahaan untuk menyimpan data diri

karyawan, gaji pokok, tunjangan, bonus, masa kerja, jabatan, dan

lain sebagainya.

6. Sistem Informasi Pemasaran


Sistem informasi pemasaran sangat penting bagi divisi

pemasaran dalam perusahaan. Dengan sistem pemasaran akan

membantu dalam proses pencatatan dan memberikan segala

informasi mengenai penjualan yang telah dilakukan perusahaan.

Manfaat lainnya dari sistem informasi pemasaran ini seperti:

 Mengetahui jumlah produk yang terjual

 Mengetahui  produk yang paling laku

 Mengetahui produk yang jarang peminat

 Mengetahui  metode pemasaran yang tepat

 Mengetahui respon pasar terhadap produk

7. Sistem Informasi Eksekutif

Sistem informasi eksekutif dikembangkan dan juga

digunakan untuk mereka yang berada di level eksekutif dari suatu

perusahaan. Sistem informasi ini akan memberikan kemudahan

dalam arus informasi dari divisi dibawahnya kepada mereka, yaitu

yang memiliki hak penuh atas perusahaan, CEO, Komisaris,

Pimpinan Tertinggi, Direksi dan element eksekutif lain yang

memiliki kewenangan dalam perusahaan.

2.2.3.2 Tujuan Sistem Informasi

Menurut O’Brien dan Markas, tujuan dari sistem informasi adalah:

1. Menyediakan informasi atau data yang dipergunakan di dalam

perhitungan harga pokok jasa, produk, dan tujuan lain yang

diinginkan manajemen.

2. Menyediakan informasi yang dipergunakan dalam perencanaan,

pengendalian, pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan.

3. Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan.


2.2.3.3 Manfaat Sistem Informasi

1. Meningkatkan Efisiensi Operasional

Information system memproses data, memproses transaksi

bisnis, mengontrol proses industrial, dan mendukung komunikasi

serta produktivitas kantor secara efisien.

2. Memperkenalkan Inovasi dalam Bisnis

Penggunaan ATM dalam dunia perbankan adalah contoh baik

dari inovasi teknologi information system.

3. Membangun Sumber-Sumber Informasi Strategis

Dengan membuat sebuah situs web dan mendaftarkan ke

jaringan internet, sebuah perusahaan dapat mempromosikan

usahanya, memberi informasi, dan sarana komunikasi. Sehingga

dapat berinteraksi dengan konsumen tanpa harus bertatap muka.

4. Mendukung Pengambilan Keputusan

Information system mempermudah manajemen dan menunjang

proses pengambilan keputusan.

2.2.3.4 Unsur Sistem Informasi


Gambar 2.2.3.4 Unsur Sistem Informasi

Information system memiliki 3 unsur atau kegiatan utama, yaitu:

1. Menerima data sebagai masukan (input)

2. Memproses data atau informasi dengan melakukan suatu

perhitungan, penggabungan unsur data, dan juga pemutakhiran

perkiraan

3. Memperoleh informasi sebagai keluaran (output)

Jika dirinci, sistem informasi adalah gabungan dari komponen-

komponen berikut:

1. Blok Masukan (input)

Input adalah metode-metode dan media untuk menangkap data

yang akan dimasukkan, dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

2. Blok Model

Terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan juga model

matematika yang akan memanipulasi data input dan juga data

yang tersimpan di dalam basis data dengan cara tertentu untuk

menghasilkan keluaran yang diinginkan.

3. Blok Keluaran (Output)

Adalah informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang

berguna untuk semua tingkat manajemen serta semua pemakai

sistem.

4. Blok Teknologi

Adalah alat yang digunakan untuk menerima masukan,

menjalankan model, menyimpan dan mengakses data,

menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu

pengendalian dari sistem secara keseluruhan.


5. Blok Basis Data

Adalah kumpulan data yang saling berhubungan satu dengan

yang lainnya, tersimpan diperangkat keras komputer, basis data

diakses atau dimanipulasi dengan menggunakan paket perangkat

lunak yang disebut database management system (DBMS).

6. Blok Kendali

Beberapa pengendalian perlu dirancang dan juga diterapkan

untuk dapat meyakinkan bahwa beberapa hal yang dapat

merusak sistem dapat dicegah.

2.2.4 Web

Pengertian website adalah halaman atau kumpulan halaman pada

sebuah domain di internet yang dibuat dengan tujuan tertentu. Website

berisi tampilan berupa teks, gambar, animasi, audio, video atau

gabungan satu dengan lainnya. Website dibuat untuk dapat diakses

secara luas melalui sebuah aplikasi peramban menggunakan URL

(Uniform Resource Locator). Website adalah sejumlah halaman web

yang memiliki topik saling terkait antara halaman yang satu dengan

halaman lain, yang biasanya ditempatkan pada sebuah server web yang

dapat diakses melalui jaringan internet (Susilowati, 2019).

2.2.4.1 Fungsi Website

1. Sarana Informasi

Sebagai sarana untuk menyampaikan informasi terbaru dan

menarik untuk dibaca oleh costumer atau pelanggan.

2. Sebagai Blog

Bertujuan untuk mendapatkan trafik pengunjung, serta

mengoptimalkan blog yang telah terpublikasi.


3. Sarana Transaksi Jual Beli Toko Online (E-Commerce)

Sebagai media untuk menampung proses transaksi jual beli

online. Agar mampu mendatangkan lebih banyak konsumen

untuk membeli produk barang atau jasa melalui website yang

telah disediakan.

4. Sarana Hiburan dan Edukasi

Sebagai sarana hiburan dan edukasi.

2.2.4.2 Jenis Website

1. Website Statis

Website jenis ini memiliki tampilan yang tetap, tidak berubah-

ubah. Jika pemilik ingin mengubah tampilan, hal itu harus

dilakukan dengan cara mengedit kode website-nya secara

manual. Contoh website statis adalah Google, dimana

menampilkan informasi seperti profil perusahaan di halaman

awal.

2. Website Interaktif

Website ini adalah jenis halaman web yang memang dirancang

untuk saling berinteraksi diantara penggunanya. Contoh dari

website ini adalah media social seperti Facebook, Twitter, dan

Instagram.

3. Website Pribadi

Website pribadi dibuat menjadi sebuah blog gratis menggunakan

layanan blogging, seperti WordPress, Blogger, Wix¸dan

sebagainya.

4. Website Bisnis dan Website Perusahaan


Dibuat untuk menampilkan informasi terkait brand atau profil

perusahaan terkait yang bertujuan untuk menginformasikan

kepada pengguna mengenai identitas mereka.

5. Website Komunitas

Website komunitas biasanya menggunakan ekstensi domain

“.org”. tujuannya adalah untuk saling berbagi informasi antar

anggota, sebagai papan informasi virtual, atau forum untuk

sarana diskusi.

6. Website E-Commerce

Jenis website yang satu ini mengacu pada situs apapun yang

telah dibuat dengan tujuan untuk menjual barang atau layanan

online.

2.2.4.3 Unsur-Unsur Website

Website biasanya diakses memiliki 3 komponen, yaitu :

1. Nama Domain

Nama domain adalah sebuah nama unik yang menjadi identitas

sebuah website. Domain juga dapat disewa dari perusahaan

pengelola domain internet.

2. Web Hosting

Web hosting adalah penyimpanan data dari sebuah website.

3. Konten

Tanpa konten, sebuah website akan menjadi sia-sia. Konten

merupakan daya Tarik dari sebuah website agar trafik jumlah

pengunjung menjadi tinggi.

2.2.4.4 Manfaat Website

1. Memperluas jangkauan promosi


Baik untuk perusahaan atau individu, website sangat digunakan

sebagai sarana promosi diri. Selain meningkatkan kredibilitas,

apabila website berhasil masuk di halaman pertama hasil

pencarian maka website tersebut bisa dikenal oleh banyak orang

dan dikunjungi banyak pengguna internet.

2. Media tanpa batas

Menyediakan informasi kepada para pengunjung dan membantu

mereka mendapatkan informasi hingga solusi atas masalah yang

dimiliki.

3. Wadah komunitas

Dimanfaatkan untuk menjadi wadah komunitas sesuai

ketertarikan.

2.2.5 Pengertian Desa

Menurut UU No. 6 Tahun 2014 : Desa adalah kesatuan

masyarakat hukum yang memliki batas wilayah yang berwenang untuk

mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat

setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan atau

hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan

Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sedangkan menurut Peraturan

Pemerintah No. 72 Tahun 2005, desa adalah kesatuan masyarakat

hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk

mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat,

berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan

dihormati dalam sistem Pemerintah Negara Kesatuan Republik

Indonesia.

2.2.5.1 Ciri-Ciri Desa

Ciri-ciri desa adalah sebagai berikut :


 Masyarakat di desa mempunyai hubungan yang erat dengan

lingkungan alam tempat tinggalnya

 Jumlah penduduk di desa tidak terlalu besar

 Struktur ekonomi di desa adalah dominan agraris (pertanian)

 Cuaca dan iklim mempunyai peranan besar kepada petani

dalam menentukan musim tanam

 Rata-rata Pendidikan orang di desa tergolong rendah

 Lambatnya proses social di desa

2.2.5.2 Fungsi Desa

 Desa adalah pemasok terhadap kebutuhan di kota atau yang

disebut dengan hinterland.

 Desa adalah sumber tenaga kasar untuk perkotaan

 Desa adalah mitra atau rekan bagi pembangunan kota

 Desa adalah bentuk pemerintahan terkecil di wilayah Negara

Kesatuan Republik Indonesia

2.2.5.3 Unsur-Unsur Desa

Berdasarkan pengertiannya, desa mempunyai 3 unsur utama, yaitu :

1. Daerah atau Wilayah

Hal ini termasuk didalamnya lokasi atau letak, batas wilayah, jenis

tanah, luas, keadaan lahan dan pola dalam memanfaatkannya.

2. Penduduk

Termasuk didalamnya adalah jumlah penduduk, tingkat kelahiran,

tingkat kematian, pertumbuhan, kepadatan, mata pencaharian

penduduk desa dan persebaran penduduknya.

3. Tata Kehidupan

Termasuk didalamnya pola dan ikatan dalam pergaulan, ada

istiadat serta norma yang berlaku di desa.


2.2.5.4 Klasifikasi Desa

Desa dapat diklasifikasikan dari beberapa yang akan dijelaskan

sebagai berikut:

1. Berdasarkan Aktivitasnya

Desa Agraris: Yaitu desa yang bermatapencaharian utama

penduduknya adalah di bidang pertanian dan perkebunan.

2. Desa Industri: Yaitu desa yang bermatapencaharian utama

penduduknya adalah di bidang industri kecil rumah tangga.

3. Desa Nelayan: Yaitu desa yang bermatapencaharian utama

penduduknya adalah di bidang perikanan dan pertambakan.

Berdasarkan Tingkat Perkembangannya

1. Desa Swadaya

Yaitu desa yang mempunyai potensi tertentu tetapi dikelola

dengan sebaik-baiknya. Ciri-ciri desa ini:

 Daerahnya terpisah atau terisolir dengan daerah lain

 Masih sedikit penduduknya atau jarang

 Bematapencaharian homogen yang sifanya agraris

 Memiliki sifat tertutup

 Adat istiadat dipegang teguh oleh penduduknya

 Rendahnya teknologi di desa ini

 Kurangnya fasilitas sarana dan prasarana

 Eratnya hubungan antar manusia

 Pengawasan sosial dilakukan oleh keluarga

2. Desa Swakarya
Yaitu desa dengan peralihan yang semula desa swadaya menuju

desa swasembada. Ciri-ciri desa swakarya adalah:

 Kebiasaan atau adat istiadat tidak lagi mengikat secara penuh

 Mulai menggunakan alat-alat dan teknologi

 Tidak terisolasi walau letaknya jauh dengan pusat

perekonomian

 Meningkatnya perekonomian, pendidikan, jalur lalu lintas dan

prasarana lainya

 Jalur lalu lintas antara desa dan kota sudah mulai lancar.

3. Desa Swasembada

Yaitu desa yang masyarkatnya telah mampu atau bisa

memanfaatkan dan mengembangkan sumber daya alam dan

potensinya sesuai dengan kegiatan pembagunan regional. Ciri-

ciri desa swasembada adalah:

 Lokasinya kebanyakan sudah di ibukota kecamatan

 Padatnya penduduk

 Tidak ada ikatan dengan adat istiadat

 Adanya fasilitas-fasilitas yang terpenuhi dan lebih maju

daripada desa lain

 Masyarakat sudah lebih efektif dalam berpartisipasi

 Berdasarkan Ikatannya

4. Desa Genealogis: Merupakan desa yang dipersatukan dengan

penduduk yang mempunyai hubungan kekeluargaan atau

hubungan darah

5. Desa Teritorial: Merupakan desa yang dipersatukan oleh

kesamaan kepentingan dan wilayah dengan batas tertentu


6. Desa Campuran: Yaitu desa yang dipersatukan dari hubungan

darah dan juga kesamaan kepentingan

Berdasarkan Potensi Fisk dan Nonfisik

 Desa Terbelakang

 Desa Sedang Berkembang

 Desa Maju

 Berdasarkan Potensi Desa

 Desa Nelayan

 Desa Persawahan

 Desa Perladangan

 Desa Perkebunan

 Desa Peternakan

 Desa Kerajinan (industri kecil)

 Desa Industri Besar

 Desa Jasa dan Perdagangan

Berdasarkan Jumlah Penduduknya

 Desa Terkecil: Jumlah penduduknya kurang dari 800 orang

 Desa Kecil: Jumlah pendudukya antara 800-1600 orang

 Desa Sedang: Jumlah penduduknya antara 1600-2400 orang

 Desa Besar: Jumlah penduduknya antara 2400-3200 orang

 Desa Terbesar: Jumlah penduduknya lebih dari 3200 orang

 Berdasarkan Kepadatan Penduduknya

 Desa Terkecil: Kepadatan penduduknya kurang dari 100

jiwa/km2
 Desa Kecil: Kepadatan penduduknya antara 100-500

jiwa/km2

 Desa Sedang: Kepadatan penduduknya antara 500-1500

jiwa/km2

 Desa Besar: Kepadatan penduduknya antara 1500-3000

jiwa/km2

 Desa Terbesar: Kepadatan penduduknya antara 3000-4500

jiwa/km2

Berdasarkan Luas Wilayahnya

 Desa Terkecil: Dengan luas wilayah desanya kurang dari 2

km2

 Desa Kecil: Dengan luas wilayah desanya antara 2-4 km2

 Desa Sedang: Dengan luas wilayah desanya antara 4-6 km2

 Desa Besar: Dengan luas wilayah desanya antara 6-8km2

 Desa Terbesar: Dengan luas wilayahnya desanya antara 8-10

km2

2.2.5.5 Potensi Desa

Potensi desa dapat dibagi menjadi 2 jenis yaitu :

1. Potensi fisik : meliputi tanah, air, iklim dan cuaca, flora dan fauna.

2. Potensi non-fisik : meliputi masyarakat desa, Lembaga sosial

desa, dan aparatur desa.

2.2.5.6 Pemerintah Desa

Dalam sebuah desa mempunyai pemerintahan sendiri.

Pemerintahan tersebut terdiri atas Pemerintah desa yang meliputi

Kepala Desa dan Perangkat Desa serta Badan Permusyawaratan


Desa (BPD). Perangkat Desa terdiri dari Sekretaris Desa, Kebayan,

Lado, Modin, Patengan, Ketua BUMDes dan Kamituo.

2.2.6 Pengertian Basis Data

Database adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam

komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan

suatu program komputer untuk memperoleh informasi dari basis data

tersebut. Basis data ialah kumpulan data (elementer) yang secara logic

berkaitan dalam merepresentasikan fenomena atau fakta secara

terstruktur dalam domain tertentu agar mendukung aplikasi pada sistem-

sistem tertentu (Hariyanto, 2008).

2.2.6.1 Komponen Sistem Basis Data

Basis data merupakan sistem yang terdiri atas kumpulan file

atau tabel yang saling berhubungan dan Database Management

System (DBMS) yang memungkinkan beberapa pemakai untuk

mengakses dan manipulasi file-file tersebut (Fathansyah, 1999).

Dalam Sistem Basis data memiliki beberapa komponen yaitu:

1. Perangkat Keras ( Hardware )

Perangkat keras yang biasanya terdapat dalam sistem basis data

adalah memori sekunder hardisk.

2. Sistem Operasi ( Operating System )

Sistem Operasi (Operating System) merupakan program yang

mengaktifkan atau mengfungsikan sistem komputer, mengendalikan


seluruh sumber daya (resource) dan melakukan operasi-operasi

dalam komputer. Sistem Operasi yang banyak digunakan seperti:

MS-DOS, MS-Windows 95 MS Windows NT, dan Unix.

3. Basis data ( Database )

Sebuah basis data (Database) dapat memiliki beberapa basis data.

Setiap basis data dapat berisi atau memiliki sejumlah objek basis

data seperi file atau tabel.

4. Database Management System (DBMS )

Pengolahan basis data secara fisik tidak dilakukan oleh pemakai

secara langsung, tetapi ditangani oleh sebuah perangkat lunak yang

disebut DBMS yang menentukan bagaimana data disimpan, diubah

dan diambil kembali.

5. Pemakai ( User )

Bagi pemakai dapat berinteraksi dengan basis data dan

memanipulasi data dalam program yang ditulis dalam bahasa

pemograman.

2.2.6.2 Perangkat Membuat Database

Database dapat dibuat dan diolah dengan menggunakan suatu

program komputer, yaitu software. Software yang digunakan untuk

mengelola dan memanggil kueri (query) disebut Database

Management System (DBMS). DBMS terdiri dari 2 komponen, yaitu

Relational Database Managemet System (RDBMS) dan Overview of

Database Management System (ODBMS). RDBMS meliputi Interface

Drivers, SQL Engine, Transaction Engine, Relational Engine, dan


Storage Engine. Sedangkan ODBMS meliputi Language Drivers,

Query Engine, Transaction Engine, dan Storage Engine.

2.2.6.3 Jenis Tipe Database

1. Operational database

Database ini menyimpan data rinci yang diperlukan untuk mendukung

operasi dari seluruh organisasi. Mereka juga disebut subject-area

databases (SADB), transaksi database, dan produksi database.

Contoh: database pelanggan, database pribadi, database inventaris,

akuntansi database.

2. Analytical database

Database ini menyimpan data dan informasi yang diambil dari

operasional yang dipilih dan eksternal database. Mereka terdiri dari

data dan informasi yang dirangkum paling dibutuhkan oleh sebuah

organisasi manajemen dan End-user lainnya. Beberapa orang

menyebut analitis multidimensi database sebagai database,

manajemen database, atau informasi database.

3. Data warehouse

Sebuah data warehouse menyimpan data dari saat ini dan tahun-tahun

sebelumnya – data yang diambil dari berbagai database operasional

dari sebuah organisasi. Data warehouse menjadi sumber utama data

yang telah diperiksa, diedit, standar dan terintegrasi sehingga dapat

digunakan oleh para manajer dan pengguna akhir lainnya di seluruh

organisasi profesional. Perkembangan terakhir dari data warehouse

adalah dipergunakan sebagai Shared nothing architecture untuk

memfasilitasi ekstrem scaling.


4. Distributed database

Ini adalah database-kelompok kerja lokal dan departemen di kantor

regional, kantor cabang, pabrik-pabrik dan lokasi kerja lainnya.

Database ini dapat mencakup kedua segmen yaitu operasional dan

user database, serta data yang dihasilkan dan digunakan hanya pada

pengguna situs sendiri.

5. End-user database

Database ini terdiri dari berbagai file data yang dikembangkan oleh

end-user di workstation mereka. Contoh dari ini adalah koleksi

dokumen dalam spreadsheet, word processing dan bahkan download

file.

6. External database

Database ini menyediakan akses ke eksternal, data milik pribadi online

– tersedia untuk biaya kepada pengguna akhir dan organisasi dari

layanan komersial. Akses ke kekayaan informasi dari database

eksternal yang tersedia untuk biaya dari layanan online komersial dan

dengan atau tanpa biaya dari banyak sumber di Internet.

7. Hypermedia database on the web

Ini adalah kumpulan dari halaman-halaman multimedia yang saling

berhubungan di sebuah situs web. Mereka terdiri dari home page dan

halaman hyperlink lain dari multimedia atau campuran media seperti

teks, grafik, gambar foto, klip video, audio dll.

8. Navigational database
Dalam navigasi database, queries menemukan benda terutama

dengan mengikuti referensi dari objek lain.

9. In-memory databases

Database di memori terutama bergantung pada memori utama untuk

penyimpanan data komputer. Ini berbeda dengan sistem manajemen

database yang menggunakan disk berbasis mekanisme penyimpanan.

Database memori utama lebih cepat daripada dioptimalkan disk

database sejak Optimasi algoritma internal menjadi lebih sederhana

dan lebih sedikit CPU mengeksekusi instruksi. Mengakses data dalam

menyediakan memori lebih cepat dan lebih dapat diprediksi kinerja dari

disk. Dalam aplikasi di mana waktu respon sangat penting, seperti

peralatan jaringan telekomunikasi yang mengoperasikan sistem

darurat, database memori utama yang sering digunakan.

10. Document-oriented databases

Document-oriented databases merupakan program komputer yang

dirancang untuk aplikasi berorientasi dokumen. Sistem ini bisa

diimplementasikan sebagai lapisan di atas sebuah database relasional

atau objek database. Sebagai lawan dari database relasional,

dokumen berbasis database tidak menyimpan data dalam tabel

dengan ukuran seragam kolom untuk setiap record. Sebaliknya,

mereka menyimpan setiap catatan sebagai dokumen yang memiliki

karakteristik tertentu. Sejumlah bidang panjang apapun dapat


ditambahkan ke dokumen. Bidang yang dapat juga berisi beberapa

bagian data.

11. Real-time databases

Real-time Database adalah sistem pengolahan dirancang untuk

menangani beban kerja negara yang dapat berubah terus-menerus. Ini

berbeda dari database tradisional yang mengandung data yang terus-

menerus, sebagian besar tidak terpengaruh oleh waktu. Sebagai

contoh, pasar saham berubah dengan cepat dan dinamis. Real-time

processing berarti bahwa transaksi diproses cukup cepat bagi hasil

untuk kembali dan bertindak segera. Real-time database yang berguna

untuk akuntansi, perbankan, hukum, catatan medis, multi-media,

kontrol proses, sistem reservasi, dan analisis data ilmiah.

12. Relational Database

Standar komputasi bisnis sejak tahun 2009, relational database adalah

database yang paling umum digunakan saat ini. Menggunakan meja

untuk informasi struktur sehingga mudah untuk mencari.

2.2.6.4 Perangkat Lunak Database

Perangkat lunak database yang banyak digunakan dalam

pemrograman adalah :

 MySQL

Ialah sebuah perangkat lunak pada sistem manajemen basis

data SQL atau DBMS yang multithread, multi user, dengan sekitar

6 juta instalasi seluruh dunia. MySQL dimiliki dan disponsori oleh


sebuah perusahaan komersial Swedia MySQL AB, dimana

memegang hak cipta hampir atas semua kode sumbernya.

 Microsoft SQL Server

Sebuah sistem manajemen basis data relasional (RDBMS)

produk Microsoft. Bahasa kueri utamanya ialah Transact-SQL

yang merupakan implementasi dari SQL standar ANSI/ISO yang

digunakan oleh Microsoft dan Sybase.

 Relational Database Management System (RDBMS)

MySQL adalah RDBMS yang didistribusikan secara gratis

dibawah lisensi GPL (General Public License) dimana setiap orang

bebas menggunakan MySQL namun tidak boleh dijadikan produk

turunan yang bersifat komersial.

 Clipper

Merupakan Bahasa pemrograman komputer keluarga XBase yang

digunakan untuk membuat program komputer utamanya yang

berjalan pada sistem operasi DOS.

 DBASE

Sebuah sistem manajemen basis data DBMS yang secara luas

digunakan pada mikrokomputer yang dikenalkan oleh Ashton-Tate

untuk CP/M dan kemudian untuk platform Apple II, Apple

Macintosh dan IBM PC dengan DOS yang menjadi salah satu

perangkat lunak paling laris selama beberapa tahun pada saat itu.

 Firebird

Ialah sistem manajemen basis data relasional yang menawarkan

fitur-fitur yang terdapat di dalam standar ANSI SQL-99 dan SQL-

2003.
2.2.6.5 Fungsi Database

1. Menyediakan sistem akses cepat

2. Mengurangi kerangkapan data dan redudansi data

3. Memungkinkan adanya updating secara Bersama

4. Menyediakan sistem yang memungkinkan dilakukan

pengembangan basis data

5. Memberikan perlindungan dari pihak pemakai tidak berhak.

2.2.7 Metode Waterfall

Metode air terjun atau yang disebut metode waterfall sering

dinamakan siklus hidup klasik (classic life cycle), nama model ini

sebenarnya adalah “Linear Sequential Model”, dimana hal ini

menggamarkan pendekatan yang sistematis dan juga berurutan pada

pengembangan perangkat lunak, dimulai dengan spesifikasi kebutuhan

pengguna lalu berlanjut melalui tahapan-tahapan perencanaan

(planning), permodelan (modelling), konstruksi (construction), serta

penyerahan sistem ke para pengguna (deployment), yang diakhiri

dengan dukungan pada perangkat lunak lengkap yang dihasilkan

(Pressman, 2012).

Gambar 2.2.7 Tahapan Metode Waterfall


Metode waterfall menurut Ian Sommerville (2011), metode waterfall

memiliki 5 tahapan yaitu:

1.  Requirement Analisis

2. System Design

3. Implementation

4. Integration & Testing

5. Operation & Maintenance

2.2.7.1 Kelebihan dan Kekurangan Metode Waterfall

 Kelebihan Metode Waterfall

Kelebihan menggunakan metode air terjun (waterfall) adalah

metode ini memungkinkan untuk departementalisasi dan

kontrol. Proses pengembangan model fase one by one,

sehingga meminimalis kesalahan yang mungkin akan terjadi.

Pengembangan bergerak dari konsep, yaitu melalui desain,

implementasi, pengujian, instalasi, penyelesaian masalah, dan

berakhir di operasi dan pemeliharaan.

 Kekurangan Metode Waterfall

Kekurangan menggunakan metode waterfall adalah metode ini

tidak memungkinkan untuk banyak revisi jika terjadi kesalahan

dalam prosesnya. Karena setelah aplikasi ini dalam tahap

pengujian, sulit untuk kembali lagi dan mengubah sesuatu yang

tidak terdokumentasi dengan baik dalam tahap konsep

sebelumnya.

2.2.7.2 Tahapan-Tahapan Metode Waterfall

1. Requirement
Pada tahap ini pengembang harus mengetahui seluruh informasi

mengenai kebutuhan software seperti kegunaan software yang

diinginkan oleh pengguna dan Batasan software.

2. Design

Tahap selanjutnya yaitu desain. Desain dilakukan sebelum

proses coding dimulai. Ini bertujuan untuk memberikan gambaran

lengkap tentang apa yang harus dikerjakan dan bagaimana

tampilan dari sebuah sistem yang diinginkan.

3. Implementation

Proses penulisan kode ada ditahap ini. Pembuatan software akan

dipecah menjadi modul-modul kecil yang nantinya akan

digabungkan dalam tahap selanjutnya.

4. Integration and Testing

Tahap ini akan dilakukan penggabungan modul-modul yang

sudah dibuat, setelah itu akan dilakukan pengujian yang

bertujuan untuk mengetahui apakah software sudah sesuai

desain yang diinginkan dan apakah masih ada kesalahan atau

tidak

5. Operation and Maintenance

Adalah tahapan terakhir dari metode pengembangan waterfall.

Disini software yang sudah jadi akan dijalankan atau dioperasikan

oleh penggunanya. Disamping itu dilakukan pula pemeliharaan

yang termasuk :

 Perbaikan kesalahan

 Perbaikan implementasi unit sistem

 Peningkatan jasa sistem sesuai kebutuhan baru


2.2.8 PHP

PHP adalah Bahasa server-side-scripting yang menyatu dengan

HTML untuk membuat halaman web yang dinamis. Karena PHP

merupakan server-side-scripting maka sintaks dan perintah-perintah

PHP akan dieksekusi deserver kemudian hasilnya akan dikirimkan ke

browser dengan format HTML (Arief, 2011). PHP atau singkatan dari

Personal Home Page merupakan Bahasa skrip yang tertanam dalam

HTML untuk dieksekusi bersifat server side (Nugroho, 2006). PHP

mempunyai konektivitas yang baik dengan beberapa DBMS seperti

Oracle, Sybase, mSQL, MySQL, Microsoft SQL Server, Solid,

PostgresSQL, Adabas, FilePro, Velocis, dan tidak terkecuali semua

database berinterface ODBC (Open Database Connectivity).

2.2.8.1 Fungsi PHP

1. Mempersingkat Tatanan HTML dan CSS

Untuk membangun sebuah sistem halaman web yang dinamis,

PHP dapat berfungsi untuk mempersingkat penggunaan tatanan

HTML dan CSS.

2. Input Data

Dengan PHP digunakan sebagai penginput data dan

penyimpanan dalam database.

3. Manajemen Cookie dan Session

Digunakan untuk menyimpan informasi pengguna.

4. Kompres Teks
Digunakan untuk mengkompres teks yang Panjang menjadi lebih

pendek dengan fungsi gzcompress() dan mengembalikannya

dengan fungsi gzuncompress().

2.2.8.2 Kelebihan dan Kekurangan PHP

Kelebihan :

1. Lebih mudah dipelajari

2. Mempunyai community besar

3. Lebih ringkas

4. Open source

5. Memiliki perkembangan yang cukup cepat

6. Memiliki maintenance yang lebih mudah

Kekurangan :

1. Memiliki banyak kompetisi

2. Tidak dilengkapi dengan tipe data pada PHP

3. Rawan pembajakan

4. Terkesan kurang prestigious

2.2.9 Pengertian MySQL

MySQL adalah sebuah DBMS (Database Management System)

menggunakan perintah SQL (Structured Query Language) yang banyak

digunakan saat ini dalam pembuatan aplikasi berbasis website. MySQL

dibagi menjadi 2 lisensi, pertama adalah Free Software dimana

perangkat lunak dapat diakses oleh siapa saja. Kedua adalah

Shareware dimana perangkat lunak berpemilik memiliki Batasan dalam

penggunaannya.
2.2.9.1 Fungsi MySQL

Secara garis besar, fungsi dari MySQL adalah untuk membuat dan

mengelola database pada sisi server yang memuat berbagai informasi

dengan menggunakan Bahasa SQL. Fungsi lain yang dimiliki adalah

memudahkan pengguna dalam mengakses data berisi informasi dalam

bentuk String (teks), yang dapat diakses secara personal maupun public

dalam web.

2.2.9.2 Kelebihan dan Kekurangan MySQL

Kelebihan dari MySQL adalah :

1. Bersifat Open Source

Untuk penggunaan dari MySQL dapat diakses oleh siapa saja

dan kapan saja. Karena memiliki 2 lisensi yaitu Free Software dan

Shareware.

2. Mendukung Penggunaan Multi User

MySQL juga dapat digunakan secara Bersama-sama dalam satu

waktu karena bersifat Multi User. Keuntungannya disini adalah,

tim developer dapat mengerjakan database secara bersamaan

(team work).

3. Terintegrasi dengan Bahasa Pemrograman yang Lain

Kelebihan lain adalah dapat terintegrasi dengan Bahasa

pemrograman yang lain seperti pada PHP.

4. Sajian Tipe Data yang Bervariatif

Tipe data yang disajikan juga sangat variative. Contohnya adalah

tipe data varchar, integer, float, double, date, timestamp, dan

sebagainya.

5. Struktur Tabel Cenderung Fleksibel


Struktur table tergolong lebih mudah dari database lain.

6. Sistem Keamanan yang Telah Terjamin

MySQL dapat mengatur hak akses pengguna (user) dengan

enkripsi tinggi. Selain itu, terdapat beberapa fitur keamanan yang

lain seperti, level nama pada host, dan pembuatan subnet mask.

7. Tidak Membutuhkan Kapasitas RAM yang Besar

MySQL dapat diinstal pada perangkat dengan kapasitas RAM

terbatas.

8. Perangkat Lunak Portable

Bersifat portable, maksudnya adalah sistem basis data dapat

diolah dalam berbagai platform (multi platform).

9. Support untuk Spesifikasi Hardware yang Rendah

MySQL sangat mendukung untuk perangkat hardware yang

memiliki spesifikasi rendah.

10. Memiliki Performa yang Baik

Kecepatan dalam kueri sangat cepat. Kemudian, juga dapat

menangani proses SQL persatuan waktu.

Kekurangan dari MySQL :

1. Kurang Cocok untuk Mengembangkan Aplikasi berbasis Game

dan Mobile.

Karena, manajemen database yang dimiliki kurang cocok untuk

pengelolaan aplikasi tersebut.

2. Technical Support yang Kurang Mendukung

Belum menyediakan support yang baik dari segi teknisnya.

Sehingga, user mengalami kesulitan saat menghubungi technical

support.
3. Kurang Mendukung untuk Pemakaian Database dengan

Kapasitas Besar

Kurang cocok dan tidak direkomendasikan untuk mengelola basis

data dalam kapasitas besar. Karena, MySQL dikhususkan supaya

ramah dengan perangkat yang memiliki spesifikasi rendah.

Anda mungkin juga menyukai