Anda di halaman 1dari 22

ANALISIS SISTEM KEAMANAN JARINGAN

MENGGUNAKAN METODE NDLC PADA KANTOR


DESA BAEBUNTA

ELSA CLODIA NOSOI


1904411590

FAKULTAS TEKNIK KOMPUTER


UNIVERSITAS COKROAMINOTO PALOPO
2022
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Internet merupakan salah satu bentuk dari media komunikasi dan informasi
interaktif, adanya wujud internet yaitu dapat dilihat dari jaringan komputer yang
telah terhubung di seluruh belahan dunia. Internet ini dapat digunakan untuk
berbagai hal misalnya digunakan untuk mengirim informasi antar komputer yang
ada di seluruh dunia (Kristanto, 2014:1)
Jaringan internet adalah salah satu kebutuhan manusia sekarang ini, yang
sangat mengalami perkembangan, Dengan adanya jaringan internet dapat
membantu penggunanya untuk berbagai hal, seperti yang dapat kita lihat saat ini
jaringan yang sering digunakan dalam sebuah media untuk akses ke jaringan
internet. Dengan hadirnya internet telah merubah pendapat masyarakat bahwa
jaringan internet dapat menghubungkan ribuan sampai jutaan orang yang ada di
seluruh belahan dunia yang dapat terhubung melalui internet.
Network Development Life Cycle (NDLC) yaitu suatu metode yang dapat
kita gunakan dalam pengembangan ataupun merancang jaringan infrastruktur
yang akan memungkinkan terjadinya suatu pemantauan jaringan dalam
mengetahui statistik serta kinerja jaringan.
Mikrotik merupakan sebuah sistem informasi yang didalamnya terdapat
perangkat lunak yang telah dipasang pada sebuah komputer sehingga pada
komputer tersebut bisa berperan sebagai suatu jaringan, pengendali dan mengatur
lalu lintas data yang terdapat pada jaringan komputer tersebut dikenal dengan
sebuah nama router. Jadi intinya mikrotik merupakan salah satu sistem operasi
terkhusus untuk route. Mikrotik juga dikenal sebagai salah satu dari Router Os
yang sangat handal dan telah memiliki berbagai fitur yang dapat mendukung
kelemahan yang ada pada jaringan.
Kantor Desa Baebunta merupakan sebuah instansi pemerintahan yang
terdapat pada Desa Baebunta yang telah memiliki akses jaringan internet
berupa namun perakitan yang ada pada jaringan tersebut masih menggunakan
modem dan juga acces point, serta belum memiliki alat bantu untuk akses jaringan
yang baik dan juga belum memiliki sistem keamanan yang lebih baik.
2

Aparat desa yang telah bekerja pada Kantor Desa Baebunta, telah
mengatakan bahwa jaringan yang terdapat pada Kantor Desa Bululondong, kadang
memiliki akses jaringan yang kadang baik dan juga memiliki akses jaringan yang
sangat buruk, masalah tersebut di akibatkan adanya pembagian yang terdapat pada
bandwith yang kurang merata, serta jaringan yang ada pada Kantor Desa Baebunta
tersebut juga belum memiliki keamanan password yang baik sehingga
memungkinkan adanya pengguna di luar selain aparat desa menggunakan jaringan
dengan bebas dan hal tersebut dapat mengakibatkan pengaksesan menjadi lambat,
maka dari itu dibutuhkan suatu pengembangan jaringan dengan menggunakan alat
atau aplikasi yang dapat membantu pengguna agar akses jaringan internet tersebut
dapat digunakan secara maksimal.
Berdasarkan uraian di atas maka diperlukan sebuah solusi berupa
pemanfaatan mikrotik dan juga aplikasi winbox sebagai aplikasi bantu untuk
pengaturan pada mikrotik yang dapat berfungsi sebagai pengatur kecepatan dan
mengatur keamanan akses jaringan sehingga yang ada Kantor Desa Baebunta jauh
menjadi lebih aman dengan menerapkan metode NDLC (Network Development
Life Cycle). Oleh karena itu maka penulis mengangkat sebuah judul yaitu” Analisis
Sistem Keamanan Jaringan Menggunakan Metode NDLC Pada Kantor Desa
Baebunta”.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana sistem keamanan jaringan pada Kantor Desa Baebunta?
2. Bagaimana sistem keamanan jaringan pada Kantor Desa Baebunta yang di
analisis dengan menggunankan metode NDLC?

1.3 Tujuan Penelitian


Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu menganalisa dan mengembangkan
sistem keamanan jaringan pada Kantor Desa Baebunta dengan menggunakan
metode NDLC.

1.4 Manfaat Penelitian


Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:
3

1. Bagi Penulis
Manfaat bagi penulis adalah sebagai tambahan ilmu yang telah diperoleh
selama duduk dibangku kuliah, dan juga menambah wawasan penulis tentang
teknologi informasi, dan juga akan menjadi bekal dalam menghadapi dunia kerja
kedepannya yang berkaitan dengan teknologi informasi.
2. Bagi Akademik
Manfaat yang dapat diperoleh dalam dunia akademik yaitu sebagai suatu
referensi yang berguna dalam perkembangan akademik, khususnya dalam
penelitian-penelitian yang akan datang, dan membantu pemikiran bagi
perkembangan teknologi informasi dalam dunia ilmu pengetahuan tentang daya
fikir dalam menganalisa berbagai permasalahan.
3. Bagi Kantor Desa Baebunta
Manfaat yang dapat diperoleh bagi Kantor Desa Baebunta yaitu pendapatkan
sebuah solusi atas permasalahan yang sering dialami dalam penerapan
jaringan internet sehingga penerapannya ke depan dapat berdampak positif bagi
peningkatan akses jaringan pada Kantor Desa Baebunta
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kajian Teori


Kajian teori berisikan teori atau topik-topik yang akan dibahas dalam judul
ini. Dengan kajian teori, peneliti dapat menjustifikasikan adanya masalah
penelitian dan mengidentifikasi arah penelitian.

1. Analisis
Menurut Husain (2016:1) analisis dapat di definisikan bagaimana cara
menspesifikasi serta memahami secara detail apa yang akan dilakukan oleh
sistem. Sedangkan sistem desain menjelaskan secara detail bagaimana bagian-
bagian dari sebuah sistem informasi diimplementasikan. Dengan demikian
analisis serta desain sistem kompleks informasi dapat diartikan sebagai proses
organisasional sebagaimana sistem informatika berbasis komputer
diimplementasikan. Sistem analisis merupakan profesi yang sedikit menantang
karena menggabungkan beberapa keahlian seperti keahlian analisis, teknis,
interpersonal, dan manajerial.
a. Ada 4 tanggung jawab menjadi seorang analisis yaitu:
1) Bagaimana cara membangun sistem informasi
2) Bagaimana cara menganalisa suatu kebutuhan sistem informasi
3) Bagaimana cara merancang sebuah sistem informasi berbasis komputer
4) Bagaimana cara memecahkan masalah yang terdapat pada organisasi lewat
sistem informasi
b. Tahapan Analisis
Tahapan analisis merupakan suatu tahapan sebagaimana sistem pengganti
diusulkan. Dalam bagian ini dideskripsikan sistem yang sedang berjalan,
kesempatan dan masalah di definisikan, dan sebuah masukan umum bagaima cara
memperbaiki, meningkatkan dan mengganti sistem yang telah diusulkan. Tujuan
yang terpenting dari fase analisis ini yaitu untuk memahami dan juga
mendokumentasikan kebutuhan bisnis, serta proses dari sistem yang baru.
Aktifitas utama yang terdapat dalam fase ini ada empat yaitu:
1) Mengumpulkan informasi
5

2) Mendefinisikan sistem requirement


3) Memprioritaskan kebutuhan
4) Mengevaluasi dan menyusun alternative

2. Sistem
Sistem yaitu suatu kumpulan atau himpunan dari suatu benda nyata
(abstrak) yang terdiri dari Komponen-komponen atau bagian-bagian yang saling
berhubungan, berkaitan, ketergantungan, saling bergantungan serta saling
mendukung secara keseluruhan menyatu hingga membentuk satu kesatuan agar
mencapai suatu tujuan tertentu menjadi efisien dan efektif (Sholihin dan
Mujilahwati, 2014:558). Sedangkan definisi lain dari sistem yaitu merupakan
suatu kumpulan dari komponen-komponen yang telah terbentuk menjadi satu
kesatuan. Sebuah organisasi dan sistem informasi merupakan sistem fisik dan
sosial yang telah ditata sedemikan rupa agar mencapai suatu tujuan tertentu
(Jaluanto dkk, 2016:1).
Berdasarkan pendapat dia atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem
merupakan sekelompok komponen dan elemen yang telah digabungkan menjadi
satu agar mencapai suatu tujuan tertentu.

3. Keamanan Jaringan
Keamanan jaringan dapat diartikan sebagai suatu cara atau suatu sistem
untuk memberikan perlindungan terhadap sebuah jaringan agar jaringan tersebut
dapat terhindar dari beberapa macam ancaman dari luar yang dapat merusak
jaringan. Selain itu keamanan jaringan yang terdapat dalam jaringan komputer
juga berperan penting dalam memonitor akses jaringan serta mencegah penyalah
gunaan sumber daya pada jaringan yang tidak sah. Tugas dari keamanan jaringan
komputer akan dikontrol langsung oleh administrator jaringan.
Menurut Syafriadi dan Nirsal (2017:26) keamanan jaringan yang ada saat ini
telah menjadi isu yang sangat penting dengan seiringan hadirnya perkembangan
teknologi komputer. Tidak hanya menimbulkan manfaat namun juga memeiliki
sisi buruk. Dapat kita lihat saat ini yaitu serangan terhadap sistem komputer yang
telah terhubung ke internet. Akibatnya dari serangan tersebut banyak dijumpai
sistem komputer dan jaringan yang terganggu bahkan sampai mengalami
6

kerusakan. Cara untuk mencegah hal tersebut yaitu diperlukan sebuah sistem
keamanan yang dapat mencegah dan menanggulangi kegiatan-kegiatan yang akan
menyerang sistem jaringan.
Menurut Yuliandoko (2018:206) aspek-aspek dalam keamanan jaringan
terdapat empat bagian yaitu sebagai berikut:
a. Kerahasiaan Pesan (Confidenciality)
Merupakan suatu mekanisme yang digunakan untuk menjaga keamanan
informasi agar tidak dapat dibaca atau dilihat oleh orang yang tidak memiliki hak
untuk melakukannya. Keamanan terhadap suatu pesan serta terhadap data-data
pribadi dan juga informasi yang lain yang bersifat sensitif. Serangan yang terdapat
pada jaringan dapat berupa penyadapan, adanya keylogger, dan masih banyak
jenis serangan yang lainnya.
b. Keaslian Pesan (Integrity)
Adalah suatu cara untuk menjaga agar data maupun informasi tidak dapat
diubah, dikurangi maupun ditambah oleh orang lain yang tidak memiliki hak.
Serangan yang terdapat pada jaringan dapat berupa kegiatan spoofing, mail
modification dan lain sebagainya.
c. Keabsahan Pengirim (Autentification)
Adalah data atau informasi yang telah digunakan dan dikirim oleh pengguna
merupakan data yang asli dan benar milik pengguna tersebut. Begitupun juga
dengan server serta sistem informasi yang telah diakses, merupakan server atau
sistem informasi yang dituju. Serangan pada jaringan ini dapat berupa DNS
Poision atau DNS Coruption, situs palsu, user dan juga password palsu.
d. Anti Penyangkalan(Non Repudiation)
Merupakan cara menjaga agar jika selesai melakukan transaksi dan aktifitas
online, maka tidak dapat menyangkal dan menyatakan bahwa belum melakukan
suatu transaksi.

4. Jaringan Wifi
Wireles Fidelity merupakan seperangkat standar yang telah digunakan untuk
komunikasi jaringan lokal tanpa kabel (Wireless Local Area Network-WLAN)
yang didasari pada spesifikasi The Institute of Electricaland Electronics Engineer
(IEEE) 802, yang berfungsi menghubungkan jaringan terhadap satu area lokal
7

secara nirkabel. Awalnya Wi-Fi dipakai sebagai penggunaan perangkat nirkabel


pada jaringan area lokal (LAN), namun saat ini telah banyak digunakan untuk
mengakses internet. Hal ini memungkinkan seseorang dapat saling terhubung ke
komputer, dengan menggunakan kartu nirkabel (wireless card) atau personal
digital assistant (PDA) agar dapat terhubung dengan internet dengan
memanfaatkan titik akses hotspot terdekat (Sari, 2016:77).
Wifi dapat juga diartikan sebagai suatu pengembangan wireless dalam
komunikasi data. Berdasarkan namanya yang dikenal dengan wireless, yang
berarti tanpa kabel, wifi merupakan jaringan lokal yang tidak menggunakan kabel.
Wifi tersebut dirancang berdasarkan spesifikasi IEEE 802.11 n yang terdapat pada
frekuensi 2.4 GHz dan memiliki data rute sebesar 100Mb/s. Jaringan wifi sangat
efektif jika digunakan dalam sebuah kawasan atau gedung. Dengan keamanan
yang dapat di percaya.
Dalam jaringan wifi terdapat empat standarisasi yaitu sebagai berikut:
a. IEEE 802.11b
Saat ini yang telah banyak digunakan yaitu standarisasi IEEE 802.11b yang
telah menawarkan troughput maksimum dari 11 Mbps (6 Mbps dalam praktik)
dan jangkaunnya mencapai 300 meter di lingkungan terbuka, dan menggunakan
rentang frekuensi 2,4 GHz, dengan tiga saluran radio yang telah tersedia.
Transmisi data yang digunakan adalah 5.4 hingga 11 Mbps.
b. IEEE 802.11a
Standar IEEE 802.11a telah bekerja pada frekuensi 5 GHz dan mengukuti
standar dari UNI (Unilicenset National Information Infrastructure). Pada
teknologi IEEE 802.11a tidak menggunakan spread-spectrum tetapi hanya
menggunakan standar FDM (frekuency division multiplexing) dan dapat
mentransfer data hingga mencapai 54 Mbps.
c. IEEE 802.11g
Pada standar IEEE 802.11g telah menawarkan bandwith yang tinggi yaitu
54 Mbps troughput maksimum dan juga 30 Mbps dalam praktik dalam skala
frekuensi 2,4 GHz. Standar IEEE 802.11g mampu bergerak secara bersamaan.
Standar IEEE 802.11g dapat juga bekerja sama dengan IEEE 802.11b
8

d. IEEE 802.11n
IEEE 802.11n telah berada frekuensi 2.4 GHz dengan data rute 100Mb/s.
Jaringan wifi sangat efektif diterapkan dalam subuah kawasan ataupun gedung.
Dengan fenomena dan keamanan yang dapat dipercaya, saat ini pengembagan
jaringan wifi menjadi tren baru yang menggantikan jaringan wire atau jaringan
penuh kabel.
Tabel 1. Spesifikasi wifi
Spesifikasi Kecepatan Frekuensi
802.11 b 11 Mb/s 2.4 GHz
802.11 a 54 Mb/s 5 GHz
802.11 g 54 Mb/s 2.4 GHz
802.11n 100 Mb/s 2.4 GHz

5. Firewall
Menurut Dwiyatno dkk. (2015:61) Firewall adalah suatu sistem perangkat
lunak yang telah mengizinkan lalu lintas jaringan yang telah dianggap aman untuk
bisa melaluinya serta mencegah lalulintas jaringan yang dianggap tidak aman.
Pada umumnya firewall telah diterapkan kedalam suatu mesin yang terdedikasi
yang telah berjalan pada sebuah pintu gerbang antar jaringan lokal dan jaringan
internet. Firewall mengontrol aliran lalu lintas jaringan yang berupa LAN.
Menurut Mardiayana (2015:805) Metode firewall yang sering digunakan
secara umum dalam pemfilteran satu layer, yaitu salah satunya telah
menggunakan metode firewall packet filtering, firewall seperti jenis ini memfilter
paket data berdasarkan alamat dan bagian-bagian yang telah ditentukan untuk
paket tersebut. Metode jenis ini bekerja pada level IP paket data dan membuat
keputusan berdasarkan tindakan selanjutnya (akan diteruskan atau tidak akan
diteruskan) berdasarkan kondisi pada paket tersebut. Metode ini telah di desain
guna mengontrol aliran paket berdasarkan alamat asalnya, tujuannya, port dan
juga tipe informasi paket yang terkandung dalam tiap paket, bisa berupa dedicated
firewall maupun PC yang telah disetup sebagai firewall.

6. Macam-Macam Jaringan Komputer


Dalam mempelajari berbagai macam jaringan komputer terdapat dua tipe
menurut jumlah komputer yang telah terkoneksi dalam sebuah jaringan yaitu
point-to point dan juga multiplepoint. Point-to point merupakan sebuah jaringan
9

yang dapat menghubungkan dua buah komputer secara bersamaan. Sedangkan


multiplepoint merupakan jaringan yang dapat menghubungkan banyak komputer
dengan pemakaian jaringan/saluran secara bersamaan.
Pada umumnya berdasarkan luas jangkauan area geografis serta jumlah
komputer yang terlibat dalam jaringan, jaringan komputer dapat terbagi menjadi
menjadi tiga yaitu:
a. LAN (Local Area Network)
LAN dapat diartikan sebagai jaringan yang jangkauannya sangat terbatas.
Contoh penerapan pada LAN yaitu satu gedung atau kantor, laboratorium,
ataupun dalam satu rumah keluarga. Dimana dalam jaringan LAN ini node-node
atau komputer-komputer yang terdapat dalam suatu jaringan fisik yang berdekatan
antara satu dengan yang lainnya. Di dalam sebuah LAN memungkinkan untuk
melakukan sharing file bersama peralatan yang telah ada contohnya printer
scenner dll, oleh pengguna jaringan. Penerapan LAN saat ini dapat kita jumpai
pada kantor-kantor dan hampir seluruh perkantoran menggunakan LAN
dikarenakan memiliki manfaat yang sangat besar serta cara instalasinya yang
mudah. Walaupun manfaatnya sangat besar tetapi skala pada jaringan LAN hanya
kecil yaitu hanya memiliki skala kurang dari 10 Km (Yuliandoko, 2018:5).

Gambar 1. Local Area Network


(Sumber: Yuliandoko, 2018)

b MAN (Metropolitan Area Network)


MAN pada dasarnya merupakan versi dari LAN yang berukuran lebih besar,
MAN biasanya sering menggunakan teknologi yang sama dengan LAN. Hanya
saja MAN memiliki jangkauan yang lebih luas dibanding dengan LAN. MAN
dapat mencakup perusahaan dan kantor-kantor yang berdekatan serta dapat
dimanfaatkan untuk keperluan pribadi swasta bahkan juga umum. MAN biasanya
mampu menunjang data dari suara, bahkan juga sangat berhubungan dengan
1

jaringan televisi kabel. Meskipun demikian istilah MAN kurang dikenali jika
dibandingkan dengan LAN maupun WAN. Jarak maksimum yang dapat
dijangkau oleh MAN yaitu hanya sekitar 80 Km (Yuliandoko, 2018:6).

Gambar 2.Metropolitan Area Network


(Sumber:Yuliandoko, 2018)

c. WAN (Wide Area Network)


WAN merupakan jaringan yang jangkauan area geografisnya merupakan
jangkauan yang paling luas jika dibandingkan dengan LAN maupun dengan
MAN, karena bisa mencakup pulau, negara, benua dan bahkan sampai keluar
angkasa. Contoh dengan luasnya jangkauan WAN yaitu dapat kita lihat pada saat
ini yaitu berupa internet. Namun WAN juga bisa sebgai jaringan private
contohnya sebuah perusahaan global yang dapat menghubungkan jaringan-
jaringan perusahaannya. WAN dapat disebut sebagai penggabungan dari LAN dan
juga MAN (Yuliandoko, 2018:7).

Gambar 3.Wide Area Network


(Sumber: Yuliandoko, 2018)

7. Topologi Jaringan Komputer


Menurut Yuliandoko (2018:8) Topologi jaringan adalah bentuk fisik dalam
sebuah jaringan komputer serta dapat diartikan sebagai aturan-aturan dalam
menggabungkan komputer-komputer secara fisik dalam suatu jaringan
kommputer. Topologi ini terdiri dari beberapa jenis yaitu sebagai berikut:
1

a. Topologi Bus
Topologi Bus memiliki ciri utama yaitu menggunakan sebuah kabel tunggal
atau kabel utama yang akan menghubungkan semua peralatan jaringan. Oleh
karena itu kabel utama ini memiliki nilai yang sangat penting pada jaingan dengan
topologi Bus. Topologi Bus adalah topologi yang yang telah banyak dipergunakan
pada setiap penggunaan kabel coaxial sedang menjamur, ditopologi ini juga
diperkenalkan penggunaan NOC (Ietwork Interface Card) yang dikenal dengan
nama Ethernet yang pertama kali diperkenalkan oleh Xerox PARC pada tahun
1970-an. Pada saat ini ethernet telah menjadi salah satu standar pada jaringan
komputer yang dikenal dengan nama IEEE 802.3, Topologi ini telah sering
digunakan pada jaringan yang berbasis fiber optic yang setelah itu dihubungkan
dengan topologi Star yang kemudian dihubungkan ke client atau node.
Keunggulan topologi Bus adalah apabila terjadi gangguan pada salah satu
komputer maka tidak akan bisa mengganggu komputer yang lainnya serta
peralatan utama relatif lebih murah dibandingkan dengan media jaringan yang
lain. Kelemahan dari topologi ini yaitu bila terdapat gangguan di sepanjang kabel
pusat maka keseluruhan jaringan akan mengalami gangguan dan rentan terjadinya
tabrakan pada saat proses pengiriman data dan pengembangannya agak sedikit
lebih sulit.

Gambar 4.Topologi Bus


(Sumber: Yuliandoko, 2018)

b. Topologi Ring (Cincin)


Topologi Ring memiliki kabel backbone yang dapat menghubungkan
komputer-komputer sepanjang lintasan tunggal yang kedua sisi ujungnya telah
digabung hingga membentuk suatu lingkaran. Dalam lingkaran yang dimaksud
yaitu lingkaran logis yang jika dilihat dari fisik tidak berbentuk lingkaran sama
sekali tetapi akan lebih dilihat dalam bentuk koneksi tertutup
1

Keunggulan dari topologi Ring adalah lebih kecil kemungkinan terjadinnya


collision atau tabrakan pengiriman data seperti pada topologi Bus, karena hanya
satu node dapat mengirimkan data pada suatu saat atau lebih dikenal dengan aliran
data yang searah serta seluruh komputer memiliki kedudukan yang sama.

Gambar 5. Topologi Ring


(Sumber: Yuliandoko, 2018)

c. Topologi Star (Bintang)


Pada topologi Star semua komputer akan terhubung antara satu dengan yang
lainya melalui sebuah perangkat pusat yang dikenal dengan consentrator setiap
komputer akan terhubung ke consentrator ini dengan melalui sebuah kabel UTP
dan juga kabel STP dan biasanya consentrator dapat berupa hub atau switch.
Dibanding dengan topologi lainnya, Topologi Star inilah yang lebih popoler
karena topologi Star memiliki beberapa kelebihan yaitu karena memiliki
pengembangan yang sangat mudah karena jika ingin menambahkan sebuah node
tidak akan mengganggu jaringan yang ada dan apabila suatu node mengalami
gangguan maka tidak akan mengganggu yang lainnya. Kelemahan dari topologi
Star adalah dengan adanya concentrator yang terpusat memungkinkan apabila
terjadi masalah pada concentrator maka dapat berakibat pada node-node yang
terhubung kepadanya.

Gambar 6.Topologi Star


(Sumber: Yuliandoko, 2018)
1

d. Topologi Tree (pohon)


Topologi ini sebut sebagai penggabungan dari topologi Star dan topologi
Bus, karena pada topologi Tree terdiri atas kumpulan topologi Star yang
digubungkan dalam satu topologi Bus sebagai jalur backbone atau tulang
punggung sehingga mirip dengan tingkatan atau hirarki. Komputer-komputer akan
dihubungkan melalui hub sedangkan hub lain dapat disebut juga dengan topologi
jaringan bertingkat juga biasanya digunakan dalam interkoneksi antara sentral ke
hirarki yang berbeda, juga untuk hirarki yang lebih rendah digambarkan pada
lokasi yang rendah dan semakin ke atas akan mempunyai hiraki yang semakin
tinggi.
Kelebihan yang tedapat pada topologi Tree tersebut yaitu mudah dalam
pengaturan atau management serta pengembangannya, karena dengan adanya
sentralisasi dan pembagian hirarki sehingga mudah mengalokasikan
permasalahan. Sedangkan kekurangan dari topologi ini yaitu jika kerusakan
terdapat pada hirarki maka akan berdampak kesemua jaringan bahkan
memungkinkan terjadinya collision.

Gambar 7.Topologi Tree


Sumber: Yuliandoko, 2018)

e. Topologi Mesh (jala)


Topologi Mesh digunakan pada kondisi dimana tidak ada hubungan
komunikasi teputus secara apsolut antar node komputer. Topologi ini
merepleksikan desain internet yang memiliki alur keberbagai lokasi. Pada
topologi tersebut setiap komputer akan saling terhubung satu sama lain. Dengan
demikian setiap komputer akan langsung berkomunikasi dengan komputer yang
lainnya. Akibatnya, untuk menerapkan topologi Mesh, setiap komputer
diharuskan banyak memiliki interface agar dapat terhubung dengan kompute-
komputer yang lain.
1

Gambar 8.Topologi Mesh


(Sumber: Yuliandoko, 2018)

8. Media Transmisi
Media transmisi adalah media yang dapat digunakan dalam melakukan
pengirim infomasi dari suatu tempat menuju ke tempat yang lain. Dalam jaringan,
semua media yang dapat menyalurkan gelombang listrik dan elekto magnetik atau
cahaya dapat di gunakan sebagai media pengirim, baik untuk pengiriman maupun
penerimaan data tergantung pada beberapa faktor seperti harga, kinerja jaringan
yang di kehendaki, ada atau tidaknya medium tersebut.
Media transmisi juga dapat di artikan sebagai media yang dapat
menghubungkan antara pengirim dan juga penerima informasi, karena jarak yang
jauh, maka data lebih dulu diubah menjadi kode dan kemudian kode tersebut
dimanipulasi dengan berbagai macam cara untuk di ubah kembali menjadi data.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa media transmisi merupakan
media yang menghubungkan antara pengirim dan penerima informasi, karena
jarak yang jauh, maka data diubah terlebih dahulu menjadi kode. Selanjutnya kita
akan membahas jenis-jenis kabel yang di pakai sebagai transmisi pada jaringan:
a. Kabel Coaxial
Kabel ini sering di gunakan sebagai kabel antena TV dan di sebut juga
sebagai kabel BNC (Bayonet Naur Connector). Kabel ini adalah kabel yang sering
digunakan pada LAN, karena memiliki perlindungan yang sedikitt tinggi, murah,
juga mampu mengirimkan suatu data dengan kecepatan yang standar.
Keuntungan dalam menggunakan kabel coaxial yaitu harganya yang lebih
murah dibandingkan dengan kabel fiberoptik dan juga jarak jangkaunya lumayan
jauh dari kabel jenis UTP/STP yang menggunakan repeater sebagai penguatnya.
Kekurangan dalam menggunakan kabel ini yaitu susah pada saat melakukan
1

instalasi, baik instalasi konektor ataupun kabel. Pada kabel ini sudah tidak
direkomendasikan lagi pada instalasi jaringan.

Gambar 9. Kabel coaxial


(Sumber: Enterprise, 2014)
b. Kabel Twisted-pair

Twister-pair terdiri dari dua jenis yaitu:


1) Kabel STP (Shielded Twisted pair), keuntungan dalam menggunakan
kabel STP yaitu lebih tahan dari interferensi gelombang elektomagnetik baik dari
luar maupun dari dalam. Kekurangannya yaitu dari segi harga yang mahal, susah
pada saat melakukan instalasi (terutama dalam masalah grounding), seta jarak
jangkauannya hanya mencakup 100m.
2) Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair) Keuntungan dalam menggunakan
kabel UTP yaitu dari segi harga murah serta mudah dalam instalasi. Adapun
kekurangannya yaitu rentan terhadap inferensi gelombang elektro magnetik, serta
jarak jangkauannya hanya 100 meter.

Gambar 10. Kabel UTP dan Kabel STP


(Sumber: Enterprise, 2014)

9. IP Address
TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol) adalah salah satu
protocol standar aturan jaringan yang sering digunakan dalam jaringan yang luas
dan berskala besar. TCP/ IP ini dipakai karena bersifat fleksibel dan juga mudah
digunakan. TCP/IP terdiri dari beberapa lapisan protocol. Dalam penerapannya,
TCP/IP protocol ini sifatnya unik dalam penempatan pada alamat komputer.
(sugiyono, 2016:3).
1

IP (Internet Protocol) address merupakan alamat logika yang ditujukan ke


peralatan jaringan yang menggunakan procokol TCP/IP. IP address terdiri dari 32
bit angka bineri, yang ditulis dalam empat kelompok terdiri dari 8 bit (oktat) yang
dipisah oleh tanda titik.
Contohnya:
11000000.00010000.00001010.00000001
Atau dapat di tulis dalam bentuk empat kelompok format desimal (0-255),
Misalnya: 192.16.10.1
Baik bilangan binari maupun desimal merepresentasikan suatu nilai yang
sama. Namun IP address lebih mudah dimengerti dalam notasi bilngan desimal.
Salah satu masalah dalam penggunaan bilangan binari adalah pengulangan
bilangan 0 dan 1 yang panjang akan membuat kesempatan semakin besar dalam
terjadinya suatu kesalahan.
a. Jenis-jenis IP address ada 2 yaitu:
1) IP versi 4 (Ipv4)
Internet protocol version 4 atau IPv4 terdiri dari 32-bit bahkan bisa
menampung lebih dari 4.294.967.296 host diseluruh dunia.
2) IP versi 6 (Ipv6)
Internet protocol versi 6 atau biasa disebut dengan IPv6 ini terdiri dari 128
bit. IP ini 4 kali dari IPv4, akan tetapi jumlah host yang bisa ditampung
bukan
4 kali dari 4.294.967.296 tetapi 4.294.967.296 pangkat 4, jadi hasilnya
yaitu 340.282.366.920.938.463.463.374.607.431.768.240.
b. Kelas IP address
IP address dikelompokkan dalam empat kelas yaitu:
1) IP address kelas A jaringan.
2) IP address kelas B jaringan digunakan untuk jaringan berukuran besar dan
sedang.
3) IP address kelas C jaringan digunakan dalam pembagian jaringan yang
banyak, tetapi masing-masing jaringan ini memiliki anggota yang sedikit.
4) IP address kelas D jaringan dan E juga didefinisikan, tetapi tidak
dipergunakan dalam penggunaan yang normal, kelas D diperuntukkan bagi
jaringan multicast, sedangkan E untuk Eksperimental.
1

10. Peralatan Yang Di Butuhkan


1. Aplikasi Winbox
Winbox merupakan sebuah software yang digunakan untuk mempermudah
user untuk masuk dan melakukan konfigurasi pada alat mikrotik baik dengan
mode CLI (Comman Line Interface) maupun dengan mode GUI (Grapichal User
Intervace). Melalui WinBox kita dapat mengkoneksikan diri ke mikrotik melalui
alamat IP maupun MAC address dari mikrotik tersebut (Dwiyatno dkk, 2015:61).
Winbox merupakan sebuah utility yang telah digunakan untuk melakukan
remote ke server mikrotik kita dalam bentuk mode GUI. Jika dalam konfigurasi
mikotik pada teks mode melalui PC itu sendiri, maka untuk mode GUI yang
menggunakan winbox ini kita mengkonfimasi mikrotik melalui komputer client.
Cara melakukan konfiguasi mikrotik menggunakan winbox ini sudah banyak
digunakan karena bukan hanya penggunanya yang mudah akan tetapi kita juga
tidak harus menghafalkan perintah-perintah konsol untuk mendapatkan winbox,
kita bisa mendownloadnya dan bisa juga mendapatkan pada mikrotik kita.
Winbox juga merupakan aplikasi kecil yang bisa digunakan dalam
melakukan administrasi terhadap mikrotik router OS dengan cepat serta dengan
tampilan GUI. Winbox ini dapat digunakan pada Linux dan juga windows. Jadi
dapat disimpulkam bahwa Winbox merupakan alat yang digunakan untuk
konfigurasi dalam mode PC serta melakukan administrasi dengan cepat.
2. Mikrotik Router
Router merupakan suatu sebuah alat jaringan yang dapat meneruskan paket
downstream (hilir) kepada target tujuan. Router membuat suatu keputusan
forwarding berdasarkan suatu pengetahuan tentang suatu network yang telah
berhubugan langsung, dan juga network yang telah didapatkan dari informasi
routing dan router lain. Sebuah router juga terdiri dari beberapa interface network
yang telah menyediakan konektifitas ke jaringan lainnya, dalam hal sesama
router, host, network, segmen dan lain sebagainya (Dwiyatno dkk, 2015:60)
Mikrotik merupakan perangkat jaringan komputer yang berbentuk hardware
dan software yang bisa difungsikan sebagai router, sebagai alat filtering,
switching, maupun yang lainnya. Adapun hardware mikrotik dapat berupa
router PC (yang diinstal pada PC) ataupun berupa router board (sudah dibangun
1

langsung dari perusahaan mikrotik). Sedangkan software mikrotik atau yang


dikenal dengan nama router OS (Amaruddin dan Ulum, 2018:73).
Berdasarkan pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa mikrotik dapat
digunakan dalam jaringan komputer berskala besar ataupun kecil, hal ini pastinya
disesuaikan pada sumber daya dari pada komputer itu sendiri. Jika mikrotik
digunakan untuk mengatur jaringan berskla kecil maka penggunaan perangkat
komputernya pun harus yang benar-benar handal yang memiliki spesifikasi yang
tinggi.

Gambar 11.Mikrotik RB450G


(Sumber: Amaruddin dan Ulum, 2018)

3. Access Point
Access point yaitu perangkat yang telah menjadi sentral client ke ISP, juga
dari kantor cabang menuju kantor pusat jika jaringan merupakan milik suatu
perusahaan. Fungi dari access point ini untuk mengkonversi sinyal frekuensi radio
menjadi sinyal digital dan akan disalurkan lewat kabel atau disalurkan melalui
perangkat WLAN yang lain dengan cara dikonversi kembali menjadi suatu sinyal
frekuensi radio.
Access point identik dengan hub dan bridge. Jika bridge hanya bisa
memforward paket tanpa harus menganilisis ataupun mengatur rutenya lagi
(routing). Dengan adanya access point, kita bisa menambahkan Suatu jaringan
wireless ke dalam jaringan wireless lain dan bahkan ka jaringan nirkabel lainnya
tanpa harus menambah perangkat lain.

Gambar 12. Access Point WRT54GL


(Sumber:Anggrowati dkk, 2015)
1

4. Hub/Switch
Menurut Interprise (2014:5) Hub dapat diartikan sebagai penyambung,
concentator dan bahkan sebagai penguat dari sinyal ke kabel UTP. Hub ini tidak
mengenal yang namanya MAC Address/phisical address, maka dari itu tidak
dapat memilih data mana yang harus ditransmisikan, sehingga collision terhadap
sebuah jaringan tidak akan bisa dihindari. Sebuah hub bisa berfungsi sebagai hub
aktif dan juga bisa sebagai hub pasif. Hub aktif tersebut dapat digunakan untuk
penguat sinyal sebelum sinyal tersebut akan dikirim kembali ke komputer lain.
Sedangkan ub pasif hanya dapat digunakan sebagai pembagi dan pemisah dari
sinyal yang akan ditransmisikan terhadap sebuah jaringan.
Switch adalah alat yang digunakan sebagai repeater atau penguatan untuk
menghubungkan kabel-kabel UTP dari satu komputer menuju komputer yang
lainnya. Pada switch biasanya terdapat routing yang dapat digunakan dalam
melakukan koneksi antara satu komputer dengan komputer yang lainya dalam
LAN.

Gambar 13. Hub/Switch


(Sumber: Interprise, 2014)

5. Modem
Menurut Enterprise (2014:13) Modem adalah singkatan dari modulator-
demodulator yang berfungsi untuk menghubungkan dan menerima data dari satu
PC ke PC yang lainnya melalui saluran telepon. Kemudian data tersebut disimpan
secara digital dimana saluran telvon menggunakan sistem data analog. Modem
juga dapat digunakan sebagai alat penukar data dari bentuk digital ke bentuk
analog dan ataupun sebaliknya.
Modem dapat berfungsi sebagai penghubung port WAN router menuju
awan atau jaringan public, kecuali dial up modem, saat ini penyedia jaringan telah
banyak menyewakan link beserta modemnya penyewa jaringan tahunnya tinggal
memakai dan akan bayar sewa bulanannya.
2

Gambar 14.Modem ADSL


(Sumber: Enterprise, 2014)

2.2 Hasil Penelitian Yang Relevan


Hasil penelitian dibawah ini sangat relevan dengan penelitian yang akan
penulis lakukan baik dari segi rancangan maupun objek penelitian meskipun
diterapkan pada sistem yang berbeda.
1. Penelitian Makmur (2018) ”Analisis Dan Pengembangan Jaringan
Wireless pada Sekolah Menengah Pertama 10 Palopo “adalah penelitian yang
dimaksudkan untuk mengembangkan jaringan wireless pada Sekolah Menengah
Pertama 10 Palopo dengan pola pemanfaatan mikrotik yang dapat berfungsi untuk
mengatur kecepatan dan pembagian jaringan serta software untuk manganalisis
kecepatan akses jaringan. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini terdiri dari
data primer, yaitu data yang diperoleh melalui wawancara langsung dengan pihak-
pihak yang terkait dan data sekunder yaitu data yang diambil dari buku-buku
referensi serta tulisan-tulisan yang membahas dan mempelajari tentang proses-
poses membangun jaingan yang berkaitan dengan jaringan Local Area Network
(LAN) metode pengujian di gunakan untuk mengetahui apakah jaringan yang di
buat telah memenuhi tujuan dari pembangunan jaringan LAN dan menunjukkan
bahwa jaringan yang dirancang memiliki jaminan kualitas yang baik.
2. Penelitian Evi Yanti Abbas (2018) “Analisis Optimalisasi Jaringan
Komputer Menggunakan Mikrotik Router Pada Kantor Bappeda Kabupaten
Luwu”. Penelitian ini menitik beratkan pada manajemen jaringan yang mengatur
aktivitas yang ada pada jaringan. Mulai dari pengamanan jaringan menggunakan
beberapa beberapa fitur mikrotik, pengaturan bandwith, pengguna yang dapat
menggunakan jaringan sampai pada pemblokiran terhadap jaringan dengan
menggunakan mikrotik.
2

3. Penelitian Much Arif Husain (2016) “Mengembangkan Sistem Keamanan


Jaringan LAN pada SMPN 3 Baebunta” Kebutuhan akan informasi dan komunikasi
dewasa ini sangat penting seiring dengan kemajuan dan perkembangan teknologi
informasi yang semakin canggih dengan perkembangannya yang semakin cepat,
teknologi informasi yang berkembang pesat pada saat ini salah satunya dalam
bidang jaringan. Sekarang ini dalam bidang jaringan sedang berkembang jaringan
tanpa kabel atau biasa di kenal dengan istilah Wireless LAN (WLAN). Wireless
LAN semakin banyak digunakan untuk menghantar jalur komunikasi data sebagai
pengganti Local Area Network (LAN). Pengimplementasian teknologi wireless
didalam suatu tempat pendidikan misalnya SMP 3 Baebunta menjadi daya tarik
yang kuat serta mendapat keuntungan yang lebih besar dengan adanya media akses
infomasi ditempat tersebut. Dari pelanggan, pengimplementasian teknologi ini
diharapkan memberi kemudahan dan dari sisi administrator, dibutuhkan sistem
informasi dan manajement pengguna maupun Bandwith di dalam jaringan wireless
LAN-nya.
Dari ketiga penelitian diatas dapat kita lihat bahwa semua menggunakan alat
bantu berupa mikrotik hanya saja penerapannya berbeda namun makna dan
intinya hampir sama begitupun yang nantinya akan penulis lakukan. Namun,
adapun perbedaan penelitian ini dengan beberapa penelitian diatas yakni metode
yang digunakan untuk menganalisis sistem keamanana jaringan. Peneliti
menggunakan metode NDLC dalam penelitian ini.

Anda mungkin juga menyukai