Anda di halaman 1dari 9

Komparasi Sistem Monitoring Jaringan Ntopng

dengan Zabbix pada Universitas Teknologi


Mataram
Muhammad Wardhani1, Bambang Sugiantoro2
1,2
Fakultas Sains dan Teknologi Program Studi Magister Informatika
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta
Jl. Laksada Adi Sucipto, Papringan, Kec.Depok, Slemen Yogyakarta 55281
21206052006@student.uin-suka.ac.id

Abstrak – Monitoring jaringan adalah suatu proses mengumpulkan dan menganalisa data-data dalam
suatu lalu lintas jaringan dengan tujuan memkasimalkan penggunaan sumber daya yang ada pada jaringan
komputer tersebut. Beberapa alas an mengapa monitoring jaringan penting dilakukan adalah agar dapat
menjaga stabilitas jaringan karena kondisi jaringan dapat selalu diawasi sehingga apabila ada suatu
anomali atau kejadian yang abnormal dapat langsung ditangani secepatnya, mempermudah dalam
pengawasan jaringan yang memiliki jumlah perangkat yang besar atau tersebar dalam beberapa ruangan,
dan membantu pengawasan keamanan dalam jaringan komputer tersebut.
Pada Universitas teknologi mataram terdapat sebuah server untuk menmpung banyak data, baik data
mahasiswa maupun pegawai kampus, dengan adanya sistem keamanan jaringan maka dapat menghindari
hal yang tidak di inginkan seperti serangan Hacker atau kehilangan dan manipulasi data oleh oknum yang
tidak bertanggung jawab. Dalam penelitian ini penulis memilih dua network monitoring tools untuk
dibandingkan yaitu Zabbix dan Ntopng, keduanya penulis pilih dikarenakan sama-sama memiliki Graphic
User Interface (GUI) berbasis web dalam penggunaanya sehingga akan memudahkan pemantauan
operator atau administrator jaringan dimanapun.

Kata Kunci: Monitoring, Zabbix, Ntopng

Abstract – Network monitoring is a process of collecting and analyzing data in a network traffic with the
aim of maximizing the use of existing resources on the computer network. Several reasons why network
monitoring is important is to maintain network stability because network conditions can always be
monitored so that if there is an anomaly or abnormal event it can be handled immediately, making it
easier to monitor networks that have a large number of devices or are spread across several rooms. and
assist security oversight in the computer network.
At the Mataram University of Technology there is a server to accommodate a lot of data, both student and
campus employee data, with a network security system it can avoid unwanted things such as hacker
attacks or data loss and manipulation by irresponsible persons. In this study, the authors chose two
network monitoring tools to compare, namely Zabbix and Ntopng, both of which the authors chose
because they both have a web-based Graphic User Interface (GUI) in their use so that it will facilitate
monitoring of network operators or administrators anywhere.

Keywords: Monitoring, Zabbix, Ntopng

1. Pendahuluan
Jaringan komputer adalah jaringan telokomunikasi antar dua komputer atau lebih untuk saling
berkomunikasi dan bertukar data. Tujuan dasar dari dibangunya jaringan komputer adalah untuk
mempercepat pengerjaan suatu tugas dengan cara membuat beberapa komputer mengerjakannya secara
bersamaan atau membagi tugas yang besar dan kompleks kedalam beberapa bagian yang lebih kecil dan
sederhana kebeberapa komputer yang terhubung dalam jaringan. Dalam penerapannya jaringan komputer
membutuhkan pengawasan agar semua proses pengerjaan tugas dapat diselesaikan dengan baik tanpa
adanya hambatan(Situmorang et al., 2022). Oleh karena itu dikembangkannya konsep monitoring
jaringan.(Septima & Zulfa, 2020)
Monitoring jaringan adalah suatu proses mengumpulkan dan menganalisa data-data dalam suatu lalu
lintas jaringan dengan tujuan memkasimalkan penggunaan sumber daya yang ada pada jaringan komputer
tersebut. Beberapa alas an mengapa monitoring jaringan penting dilakukan adalah agar dapat menjaga
stabilitas jaringan karena kondisi jaringan dapat selalu diawasi sehingga apabila ada suatu anomali atau
kejadian yang abnormal dapat langsung ditangani secepatnya, mempermudah dalam pengawasan jaringan
Jurnal Bumigora Information Technology (BITe) 2

yang memiliki jumlah perangkat yang besar atau tersebar dalam beberapa ruangan, dan membantu
pengawasan keamanan dalam jaringan komputer tersebut.(Sulasno & Saleh, 2020)(Munawar et al., 2020)
Universitas Teknologi Mataram (UTM Mataram) merupakan penggabungan dari Sekolah Tinggi
Manajemen Informatika Komputer Mataram dan Akademi Sekretari dan Manajemen Mataram dengan
Keputusan Menristekdikti RI Nomor: 660/KPT/I/2019 tanggal 29 Juli 2019 yang beralamat di Jl. Pelor
Mas Raya No.III, Kekalik Jaya, Kec. Sekarbela, Kota Mataram, Nusa Tenggara Bar. 83126. Pada
Universitas teknologi mataram terdapat sebuah server untuk menmpung banyak data, baik data
mahasiswa maupun pegawai kampus, dengan adanya sistem keamanan jaringan maka dapat menghindari
hal yang tidak di inginkan seperti serangan Hacker atau kehilangan dan manipulasi data oleh oknum yang
tidak bertanggung jawab(Hamzah et al., 2019)(Harja et al., 2019). Pada penelitian ini dibangun sistem
monitoring jaringan Ntopng dan Zabbix sebagai sistem monitoring pada Universitas Teknologi Mataram
berbasis web untuk sistem keamanan jaringannya kemudian melakukan perbandingan guna untuk
mengetahui perbedaan keefektivitas antara sistem yang di bangun.(Melinda et al., 2018)
Dalam penelitian ini penulis memilih dua network monitoring tools untuk dibandingkan yaitu
Zabbix dan Ntopng, keduanya penulis pilih dikarenakan sama-sama memiliki Graphic User Interface
(GUI) berbasis web dalam penggunaanya sehingga akan memudahkan pemantauan operator atau
administrator jaringan dimanapun (Sulasno & Saleh, 2020)(Situmorang & Wati, 2022). Penulis berencana
membangun sistem monitoring jaringan yaitu Ntopng dan Zabbix kemudian membandingkan kedua tools
ini dari segi fitur awal, skalabilitas, protokol dan kemudahan pengunaan sehingga nanti pengguna akan
memiliki referensi tools mana yang paling baik untuk diterapkan(Dwiyatno et al., 2021). Penelitian ini
rencananya akan dilakukan pada sekolah Universitas Teknologi Mataram. Maka, penulis memberikan
judul pada penelitian ini, yaitu “Analisis Perbandingan Sistem Monitoring Jaringan Berbasis Web
Menggunakan Ntopng dan Zabbix di Universitas Teknologi Mataram”

2. Metode Penelitian
Metode penelitian yang di gunakan untuk membangun sistem agar langkah kerja terstruktur oleh
peneliti adalah Network Development LifeCycle (NDLC) dengan tahapan sebagai berikut:

Gambar 1. Network Development LifeCycle

2.1. Analysis
2.1.1. Anasisis Masalah
Pada tahap ini penulis menganalisis masalah yang akan dijadikan acuan penelitian dimana dibangun
sistem keamanan jaringan pada Universitas Teknologi Mataram yaitu Ntopng dan Zabbix kemudian
melakukan uji coba perbandingan kedua sistem untuk mengetahui efektivitas perbedaan dari segi fitur dan
kenyamanan penggunaan.
2.1.2. Analisis kebutuhan sistem
1) Kebutuhan perangkat keras
Dalam penelitian ini penulis menggunakan perangkat keras adalah sebagai berikut:
• System model : Asus Ci3 X441U
• Procesor : Intel Ci3 CPU @ 2.50Ghz Ram 8gb
• Hardisk : 1 TB
2) Kebutuhan perangkat lunak
• Sistem Operasi Windows 10pro
• Sistem Operasi linux ubuntu 18.04
• Zabbix
• Ntopng

Vol.X, No.Y, Juni/Desember 2022, pp. xx~yy


ISSN: 2685-4066 ◼ 2
DOI:
Jurnal Bumigora Information Technology (BITe) 3

• Oracle VM 6.16
2.2. Design
Pada tahap ini melakukan design perancangan untuk mengetahui mengenai cara kerja, fitur dan
informasi-informasi lain yang lain terkait dengan aplikasi atau sistem monitoring jaringan yang akan
dijadikan bahan penelitian yaitu Zabbix dan NTOPNG. Informasi ini nantinya akan dijadikan bahan
acuan atau alat bantu dalam penelitian kedua aplikasi tersebut.
2.2.1 Topologi Jaringan
Jaringan komputer yang igunakan pada penelitian ini adalah jaringan komputer pada lab komputer
Universitas Teknologi Mataramdengan karakteristik yaitu kabel yang digunakan adalah kabel rj45, router,
hub dan PC yang memiliki sistem Operasi.

Gambar 2. Topologi Jaringan


Gambar 2 merupakan toologi yang di rancang peneliti bertujuan agar penelitian lebih terstruktur
dalam menganalisa masalah
2.2.2 Design alur Penilaian
Pada alur penilaian, penulis akan mencari tahu bagaimana pendapat user/pengguna tentang masing-
masing sistem khususnya di bagian tampilan, penilaian dalam survey akan menggunakan angka sebagai
tolak ukur penilaian pada pertanyaanya sehingga, nanti dapat dilakukan analisa kuantitatif untuk semua
jawaban dari responden. Survey ini akan ditargetkan pada kalangan akademis dan network administrator.

Gambar 3. Alur penilaian


Gambar 3 menjelaskan alur dari penilaian sehingga untuk mengetahui akurasi keunggulan antara
kedua sistem tersebut, survei penilaian di buat menggunakan google form dan link akan di bagiakan ke
mahasiswa IT kopetensi jaringan computer untuk dinilai.

Vol.X, No.Y, Juni/Desember 2022, pp. xx~yy


ISSN: 2685-4066 ◼ 3
DOI:
Jurnal Bumigora Information Technology (BITe) 4

2.2.3 Design implementasi Ntopng

Gambar 4. Rancangan Ntopng


Gambar 4 merupakan rancangan implementasi sistem ntopng yang akan diterapkan pada server
universitas teknologi mataram
2.2.4 Zabbix

Gambar 5. Zabbix
Gambar 5 merupakan rancangan implementasi sistem Zabbix yang akan diterapkan pada server
universitas teknologi mataram.

2.3. Simulasi prototype


Pengujian dilakukan dengan menggunakan srvey public dan juga pengujian antarmuka sistem yaitu
dengan metode pengujian blackbox, kemudian melakukan perbandingan sistem untuk mengetahui
efektivitas sistem. Untuk protokol keamanan penulis akan menguji:
a) apakah pada sistem terdapat protokol keamanan?
Hal ini menjadi sangat fundamental untuk diuji dikarenakan faktor keamanan adalah salah satu
factor utama yang harus tersedia pada suatu sistem.
b) Bagaimana sistem mendeteksi ancaman yang dapat membahayakan jaringan?
Hal ini diuji untuk mengetahui apakah sistem dapat mengetahui potensi ancaman yang dapat
menganggu jaringan dan ancaman apa saja yang bisa atau tidak bisa dideteksi oleh sistem. Hal ini
dilakukan dengan cara melakukan simulasi penyerangan atau ancaman pada sistem dengan
catatan tidak menimbulkan kerusakan atau kerugian pada jaringan.
c) Bagaimana sistem mengatasi ancaman yang terdeteksi?
Hal ini diuji untuk mengetahui bagaimana cara sistem mengatasi ancaman, langkah preventif apa
yang bisa diambil oleh admin jaringan dan bagaimana proses perbaikan setelah ancaman terjadi.
Untuk protokol deteksi host penulis akan menguji bagaimana cara sistem mendeteksi atau
mengenali host yang terdapat pada jaringan dan proses apa saja yang harus dilakukan agar sistem dapat
mengenali host. Hal ini diuji dengan cara menambahkan dan mengurangi jumlah host pada jaringan.

Vol.X, No.Y, Juni/Desember 2022, pp. xx~yy


ISSN: 2685-4066 ◼ 4
DOI:
Jurnal Bumigora Information Technology (BITe) 5

Untuk protokol deteksi flow atau transaksi dalam jaringan penulis akan menguji apakah sistem
dapat mengetahui port yang digunakan dalam suatu transaksi, jumlah data yang digunakan dalam
transaksi dan frekuensi transaksi dalam suatu jangka waktu tertentu. Hal ini diuji untuk mengetahui
informasi apa saja yang dapat ditampilkan oleh sistem terkait dengan transaksi yang terjadi pada
jaringan. Hal ini diuji dengan cara melakukan beberapa transaksi pertukaran data dalam kurun waktu
tertentu. Pada tahapan analisa skalabilitas, penulis akan mencoba mengimplementasikan fitur-fitur
tambahan pada masing-masing sistem dalam kurun waktu satu bulan untuk tiap sistemnya.
Hal ini dilakukan untuk mengetahui gambaran prospek jangka panjang daricsistem. Hasil dari
tahapan ini nanti akan diklasifikasikan ke dalam tiga jenis klasifikasi yaitu fitur tambahan yang berhasil
diimplementasikan, fitur tambahan yang gagal diimplementasikan dan fitur tambahan yang tersedia
namun belum diimplementasikan. Hasil dari semua tahapan diatas kemudian akan dianalisa secara
kualitatif dan dirangkum intisarinya sehingga akan diketahui perbedaan diantara kedua sistem dari setiap
faktor uji.
2.4. Implementasi
Tahap implementasi menggunakan spetifikasi rancangan sebagai masukan proses untuk
menghasilkan keluaran berupa instruksi penerapan sistem yang dibangun secara nyata. Implementasi
ujicoba dilakukan pada lab Universitas Teknologi Mataram.
2.5. monitoring
Penerapan sistem secara keseluruhan didalam lingkungan nyata merupakan masukan dari tahapan
ini, dan hasil keluarannya adalah jaminan efektivitas kinerja dari seistem yang telah dibangun dan
diterapkan, dilakukan dengan proses pengujian diterapkan pada setiap fungsi disetiap komponen sistem
yang dibangun untuk memastikan apakah komponen fungsional sistem sudah bekerja dengan baik.
3. Hasil dan Pembahasan
3.1 Hasil Instalasi
a) Instalasi ntopng dilakukan pada linux ubuntu dan dilakukan uji coba pada server
universitas teknologi mataram, hasil instalasi dapat dilihat pada gambar 6

Gambar 6. Hasil Instalasi Ntopng

b) Instalasi Zabbix dilakukan pada linux ubuntu dan dilakukan uji coba pada server
universitas teknologi mataram, hasil instalasi dapat dilihat pada gambar 7

Vol.X, No.Y, Juni/Desember 2022, pp. xx~yy


ISSN: 2685-4066 ◼ 5
DOI:
Jurnal Bumigora Information Technology (BITe) 6

Gambar 7. Hasil instalasi Zabbix

3.2 Hasil Analisis Dengan Blackbox


Setelah mengimplementasikan kedua sistem pemantauan jaringan yaitu NTOPNG dan Zabbix
kedalam jaringan lab Universitas Teknologi Mataram dan melakukan beberapa pengujian maka penulis
dapat menarik kesimpulan dalam bidang fitur bawaan, protokol keamanan, protokol deteksi host, deteksi
flow dan tampilan halaman web dengan penjabaran sebagai berikut.
Dalam bidang fitur bawaan, terdapat perbedaan yang begitu jelas yaitu tentang titik fokus fungsi
aplikasi. NTOPNG berfokus pada pertukaran data antar host dalam jaringan sementara untuk Zabbix
berfokus kepada pengawasan kondisi operasional dari host dalam jaringan. Untuk bidang kustomisasi
Zabbix juga jauh lebih banyak yang bisa diubah sehingga akan lebih mudah disesuaikan dengan
kebutuhan pengguna. Dalam bidang protokol keamanan, NTOPNG lebih unggul dibandingkan dengan
Zabbix dikarenakan memiliki protokol keamanan yaitu User script. User Script itu sendiri sesuai dengan
dokumentasi pada halaman ntop.org adalah kumpulan skrip atau kode bawaan dari paket instalasi
NTOPNG yang memiliki fungsi mendeteksi potensi bahaya pada jaringan, User script terbagi kedalam
dua jenis kategori yaitu network dan cybersecurity.
Kategori network bertugas untuk memberikan pemberitahuan mengenai aktifitas jaringan seperti
traffic paket yang berlebihan, kesalahan dalam tcp dan udp dll, sedangkan untuk kategori cybersecurity
bertugas untuk memberikan pemberitahuan mengenai anomali dalam bidang kemanan, seperti munculnya
host berbahaya yang sudah diblokir, scan system dll.
Untuk pengujian keamanan dalam penelitian ini penulis menguji deteksi ghost host yaitu host yang
berasal dari luar jaringan pada NTOPNG dan NTOPNG berhasil melakukannya sementara untuk Zabbix
tidak dapat dilakukan pengujian apapun dikarenakan tidak memiliki protokol keamanan bawaan.
Kesimpulan yang didapatkan pada pengujian protokol keamanan dapat dilihat pada tabel berikut.

Table 1. Uji Keamanan


Faktor-Faktor perbandingan Ntopng Zabbix

Apakah sistem memiliki protokol Ya (User Script) Tidak


keamanan bawaan?
Protokol keamanan yang diuji deteksi ghost host -
Fungsi dari protokol keamanan Mendeteksi host yang berasal dari luar -
yang diuji network
Hasil dari pengujian Sistem berhasil mendeteksi host yang -
berasal dari luar network

Tabel 2.
Faktor-Faktor Ntopng
Perbandingan
Fitur tambahan yang 1. Advanced Dashboard: Fitur tambahan ini membuat administratordapat
berhasil diterapkan mengetahui perkembangan penggunaan aplikasi, host paling aktif dan
jumlah traffic secara langsung atau realtime fitur ini juga menunju informasi
mengenai hari kemarin sehingga nanti dapat dijadikan bahan perbandingan
oleh administrator. Fitur ini dapat diimplementasikan dengan memanfaatkan

Vol.X, No.Y, Juni/Desember 2022, pp. xx~yy


ISSN: 2685-4066 ◼ 6
DOI:
Jurnal Bumigora Information Technology (BITe) 7

trial yang diberikan oleh NTOPNG selain itu pengguna harus


membayar versi Pro dari NTOPNG untuk penggunaan lebih lanjut.
2. Alerts Dashboard: Fitur ini membuat administrator dapat
melihatrangkuman dari alerts apa saja yang terjadi dengan tampilan yang
jauhlebih ringkas. Fitur ini dapat diimplementasikan dengan
memanfaatkantrial yang diberikan oleh NTOPNG selain itu pengguna
harus membayar versi Pro dari NTOPNG untuk penggunaan lebihlanjut.

Fitur tambahan yang 1. Deteksi URL web yang diakses host: fitur ini berfungsi untuk melihat
gagal di alamat halaman web yang diakses oleh masing-masing host. Dalam
impelementasikan penelitian ini setelah fitur ini diaktifkan administrator tetap tidak bisa
melihat alamat halaman web yang diakses oleh masing-masing host.

Fitur tambahan yang 1. N2disk: fitur ini berfungsi untuk mendata semua data lalulintas jaringan
belum di dalam jangka waktu yang panjang agar dapat digunakan sebagaireferensi
implementasikan apabila ada masalah yang terjadi di masa yang akan datang. Fitur ini
belum bisa diimplementasikan dikarenakan harus membayar lisensi untuk
mengimplementasikannya.

ZABBIX

Fitur tambahan yang 1. Kustomisasi Dashboard: fitur ini memungkin kanpengguna untuk
berhasil diterapkan mengubah tampilan dashboard dari halaman web Zabbix agar sesuai
dengan kebutuhan. Fitur ini berhasil diimplementasikan dengan cara
menambahkan beberapa widget pada dashboard dan mengubah layout
tampilannya.

Fitur tambahan yang -


gagal di
impelementasikan
Fitur tambahan yang 1. Kustomisasi template host: fitur ini memungkinkan pengguna untuk
belum di mengubah informasi apa saja yang akan dikirimkan oleh host ke server
implementasikan dalam suatu template tertentu. Fitur ini belum berhasil
diimplementasikan dikarenakan kendala waktu saat pengujian

Dan terakhir dalam bidang tampilan, hasil dari survey publik seperti yang terlihat pada tabel di
bawah ini dalam p enelitan kali ini gagal menunjukkan perbedaan yang signifikan terkait opini publik
tentang tampilan mana yang lebih baik diantara kedua sistem yang diuji. Hal ini dikarenakan dari
keempat faktor yang ditanyakan kepada responden yaitu kompleksitas tampilan web, ukuran font
yang digunakan, penggunaan warna dan penggunaan ikon, nilai rata-rata yang didapatkan tidak
menunjukkan perbedaan yang signifikan diantara tampilan web UI antara NTOPNG dan Zabbix.Maka
dapat disimpulkan keduanya imbang dalam bidang tampilan.
Tabel 3. Hasil penilaian mahasiswa IT
Kategori Ntopng Zabbix
Tampilan web UI 2.97 3.14
Ukuran Font Ult 3.23 3.44
Penggunaan warna 3.58 3.52
Pengggunaan ikon UI 3.44 3.47

Berdasarkan penjabaran diatas maka dapat disimpulkan bahwa Zabbix lebih unggul
dibandingkan NTOPNGdikarenakan jauh lebih bisa dikustomisasi sesuai dengan kebutuhan pengguna
dan data yang dipantau atau dimonitorjauh lebih variatif dibandingkan dengan NTOPNG.
NTOPNG memang memiliki keunggulan dibandingkan Zabbixdalam bidang keamanan namun dalam
penelitian kali ini belum dilakukan pengujian terhadap potensi bahaya tinggiapakahbisa terdeteksi
oleh User script pada NTOPNG.
Vol.X, No.Y, Juni/Desember 2022, pp. xx~yy
ISSN: 2685-4066 ◼ 7
DOI:
Jurnal Bumigora Information Technology (BITe) 8

Tabel 4. Rangkuman analisis


Fitur Ntopng Zabbix
Banding
fitur Memiliki titik fokus pada pengawasan Memiliki titik focus pada pengawasan
bawaan aktifitas lalulintas jaringan seperti aktifitas host dalam jaringan. Memiliki tingkat
pertukaran data, port yang digunakan kustomisasi yang sangat banyak untuk
menyesuaikan dengan kebutuhan pengguna
Protocol Memiliki protokol keamanan bawaan Tidak memiliki protocol keamanan bawaan
keamanan dengan nama UserScript
Protokol Menggunakan teknologi nDPI untuk Eteksi host dapat dilakukan dengan cara
deteksi melakukan pendeteksian host secara memasukan infro masih ost yang ingin
Host otomatis dipantau melalui halaman konfigurasi. Host
yang terdeteksi dapat dimasukkan kedalam
kelompok-kelompok tertentu untuk
memudahkan pengawasan
Protokol Menggunakanteknologin DPI untuk Deteksi flow dapat dilakukan dengan empat
deteksi melakukan pendeteksian flow dalam cara yaitu Zabbix Agent, SNMP, JMX dan
flow jaringan IPMI dalam penelitian ini penulis
menggunakan metode Zabbix Agent. Jenis
data yang diambil dapat dikustomisasi sesuai
dengan kebutuhan pengguna.
Skalabilitas Memiliki beberapa fitur tambahan yang Skalabilitas teretak pada kustomisasi halaman
bermanfaat namun sebagian besar didapat web agar sesuai dengan kebutuhan pengguna.
kan dengan cara membayar lisensi
Professional Version

4. Kesimpulan
Sistem dibangun untuk menetagui keektifitas kedua aplikasi yaitu Zabbix dan Ntopng oleh peneliti
untuk di terapkan pada universitas teknologi mataram telah berhasil dilakukan. Perbeaaan antara ntopng
dengan Zabbix sebagai sistem monitoring jaringan, Ntopng lebih berfokus pada kinerja masing-masing
host sedangkan Zabbix cocok digunakan pada jaringan computer yang bersifat lebih umum. untuk kasus
jaringan lab computer Universitas Teknologi Mataram tempat penelitian ini diadakan, terbukti bahwa
Zabbix memiliki lebih banyak manfaat dibandingkan NTOPNG dikarenakan lebih banyak fungsi yang
terpakai dan lebih mudah dikustomisasi.

Ucapan Terima Kasih


Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada bapak Dr. Bambang Sugiantoro selaku dosen
pengampu mata kuliah Komputasi Sosial sehingga dapat menghasilkan Output paper terkait Komparasi
Sistem Monitoring Jaringan Ntopng dengan Zabbix pada Universitas Teknologi Mataram

Referensi

Dwiyatno, S., Rakhmat, E., Sulistiyono, S., & Mahruzzaman, M. R. (2021). Penerapan Internet Sehat
Sebagai Internet Service Provider Menggunakan Network Monitoring System Zabbix Dan Squid
Proxy. Journal of Innovation And Future Technology (IFTECH), 3(2), 25–40.
https://doi.org/10.47080/iftech.v3i2.1532
Hamzah, A., Juli, S., Ismail, I., Meisaroh, L., Si, S., & Si, M. (2019). Implementasi Sistem Monitoring
Jaringan Menggunakan Zabbix dan Web Web Application Firewall di PT PLN ( Persero )
Transmisi Jawa Bagian Tengah. E-Proceeding of Applied Science, 5(3), 2378–2384.
Harja, D. P., Rakhmatsyah, A., & Nugroho, M. A. (2019). Implementasi untuk Meningkatkan Keamanan
Jaringan Menggunakan Deep Packet Inspection pada Software Defined Networks. Indonesian
Journal on Computing (Indo-JC), 4(1), 133. https://doi.org/10.21108/indojc.2019.4.1.286
Melinda, M., Borman, R. I., & Susanto, E. R. (2018). Rancang Bangun Sistem Informasi Publik Berbasis
Vol.X, No.Y, Juni/Desember 2022, pp. xx~yy
ISSN: 2685-4066 ◼ 8
DOI:
Jurnal Bumigora Information Technology (BITe) 9

Web (Studi Kasus : Desa Durian Kecamatan Padang Cermin Kabupaten Pesawaran). Jurnal Tekno
Kompak, 11(1), 1. https://doi.org/10.33365/jtk.v11i1.63
Munawar, Z., Kom, M., & Putri, N. I. (2020). Keamanan Jaringan Komputer Pada Era Big Data. Jurnal
Sistem Informasi-J-SIKA, 02, 14–20.
Septima, R., & Zulfa, I. (2020). Pelatihan Ilmu Teknologi Komputer Dalam Meningkatkan Kemampuan
Administrasi Perangkat Desa Tan Saril. JPKMI (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Indonesia), 1(1), 1–7. https://doi.org/10.36596/jpkmi.v1i1.10
Situmorang, A. P., & Wati, T. (2022). Analisis Perbandingan Sistem Monitoring Jaringan Berbasis Web
Menggunakan Ntopng Dan Zabbix Di SMP N 1 Tamansari. April, 12450.
Situmorang, A. P., Wati, T., & Pangaribuan, A. B. (2022). Analisis Perbandingan Sistem Monitoring
Jaringan Berbasis Web Menggunakan NTOPNG dan Zabbix di SMP N 1 Tamansari. 6, 8652–8666.
Sulasno, S., & Saleh, R. (2020). Desain dan Implementasi Sistem Monitoring Sumber Daya Server
Menggunakan Zabbix 4.0. JUITA: Jurnal Informatika, 8(2), 187.
https://doi.org/10.30595/juita.v8i2.6886
Jurnal Bumigora Information Technology (BITe)
Vol.X, No.Y, Juni/Desember 20XX, pp. xx~yy
ISSN: 2685-4066 ◼ 9
DOI:

Vol.X, No.Y, Juni/Desember 2022, pp. xx~yy


ISSN: 2685-4066 ◼ 9
DOI:

Anda mungkin juga menyukai