Anda di halaman 1dari 8

Media Sosial Sebagai Pemasaran Online Pada UMKM Kerajianan

Tangan Desa Sukadamai


Masrur Rofi1, Muhammad Wardhani2, Bambang Sugiantoro3
Program Studi Magister Informatika, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Sunan Kalijaga,
1,2,3

Yogyakarta, Jl. Laksda Adisucipto, Papringan, Caturtunggal, Kec. Depok, Kabupaten Sleman,
Daerah Istimewa Yogyakarta 55281.
1
Email:21206051017@student.uin-suka.ac.id 2Email:21206051016@student.uin-suka.ac.id 5Email:
bambang.sugiantoro@uin-suka.ac.id

Abstrak. Penelitian ini membahas tentang bagaimana pemanfaatan media sosial dalam pemasaran
produk UMKM di desa Sukadamai, Kecamatan Manggelewa, Kabupaten Dompu. Tujuan penelitian
adalah untuk mengenalkan dan memasarkan produk-produk UMKM khususnya kerajinan tangan
anyaman kepada masyarakat luas agar mendapatkan potensi pasar yang lebih besar. Metode
penelitian ini adalah kualitatif dengan menggunakan pendektaan fenomenologi. Hasil penelitian
adalah, pemanfaatan media sosial memberikan prospek yang baik untuk menaikkan angka
penjualan produk UMKM di Desa Sukadamai, Kecamatan Manggelewa, Kabupaten Dompu yang
masih memasarkan produk hanya di pasaran sekitar dan belum mencoba memanfaatkan media
social untuk pemasaran lebih luas. Sistem pemasaran digital menyediakan platform jual beli secara
online, agar memudahkan proses pemesanan dan pembelian. Sehingga pembeli dapat berinteraksi
dengan pemilik UMKM untuk melakukan transaksi secara langsung.

Kata kunci Strategi marketing,Sosial Media, UMKM

Abstract. This study discusses how the use of social media in marketing UMKM products in
Sukapeace village, Manggelewa district, Dompu district. The purpose of the research is to
introduce and market UMKM products, especially woven handicrafts to the wider community in
order to get a bigger market potential. This research method is qualitative using a
phenomenological approach. The results of the study are, the use of social media provides good
prospects for increasing the sales of UMKM products in Sukapeace Village, Manggelewa District,
Dompu Regency which still market products only in the surrounding market and have not tried to
use social media for wider marketing. The digital marketing system provides an online buying and
selling platform, in order to facilitate the ordering and purchasing process. So that buyers can
interact with UMKM owners to make transactions directly.

Keywords: Marketing strategy, Social Media, UMKM


1. Pendahuluan
Pemasaran merupakan suatu proses pemasyarakatan dimana individu serta kelompok mendapatkan
apa yang mereka butuhkan serta inginkan dengan menghasilkan, menawarkan, dan secara leluasa
empertukarkan produk serta jasa yang bernilai dengan orang lain. Pemasaran online disebut sebagai
pemasaran digital diartikan sebagai strategi pemasaran yang memanfaatkan internet. Keuntungan
pemasaran online adalah sebagai metode yang efektif untuk meningkatkan penjualan dan mengembangkan
bisnis(Di & Gundik, 2022). Dalam melakukan pemasaran sebaiknya mempunyai strategi supaya produk
ataupun barang yang diperjual belikan cepat terjual(Widiawan, 2018). Strategi pemasaran ini merupakan
pedoman dasar serta rencana tujuan pengalokasian sumber daya, dan interaksi organisasi dengan pasar,
pesaing serta area lain. Perihal yang terutama dalam strategi pemasaran ialah penentuan pasar target guna
produk tertentu, mengembangkankan program bauran pemasaran guna penuhi kebutuhan serta kemauan
konsumen pada pasar target tersebut(Lingsar & Lombok, 2021).

Desa Sukadamai merupakan salah satu desa yang ada di Kecamatan Manggelewa Kabupaten
Dompu Provinsi Nusa Tenggara Barat. Pada desa Sukadamai terdapat Usaha Mikro Kecil
Menengah(UMKM) salah satunya usaha anyaman kerajinan tangan, untuk pemasaran hasil usaha tersebut
masih memasarkan produk hanya di sekitar desa atau di pasar tradisional tentu sangat terbatas. Dengan
melalui program pengenalan media pemasaran online khususnya marketplace tentu lebih produktif dan
dapat lebih leluasa dalam pemasaran produk(Sasaran et al., 2018).

Berdasarkan masalah di atas, maka penulis fokus pada ruang lingkup penjualan hasil produksi
kerajinan tangan anyaman. Adapun kegiatannya adalah dengan memberikan edukasi kepada Peserta
UMKM Desa Sukadamai khususnya para pengrajin anyaman bahwa proses penjualan dan pemasaran
dapat dilakukan dengan sistem online dengan cara memanfaatkkan media social dalam pemasaran
produk(Dewi & Sudarso, 2021).

Adapun tujuan dilaksanakannya kegiatan PKM ini yaitu memberikan edukasi dan meningkatkan
ketrampilan mengenai penjualan hasil kerajinan anyaman secara online. Membantu UMKM Desa
Sukadamai agar lebih baik lagi dalam hal pengemasan hasil produksi anyaman yang akan dipasarkan.
Membantu UMKM Desa agar memperoleh pendapatan lebih besar dari sebelumnya(Putriyandari et al.,
2018). Hal ini penting bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk menggunakan Sosial
media sebagai startegi pemasarannya agar mampu tumbuh dan berkembang mengikuti zaman. UMKM
merupakan kelompok usaha kecil, namun dapat memperoleh profit yang tidak sedikit (Putriyandari et al.,
2018). Usaha pada bidang pendidikan merupakan salah satu jenis UMKM dengan peluang besar sebab
pendidikan merupakan salah satu prioritas masyarakat Indonesia.

2. Metode Pelaksanaan Kegiatan


Metode pelaksanaan kegiatan PKM ini dilakukan dalam tiga rangkaian tahapan, yaitu pertama
tahapan pendahuluan, kedua tahapan sosialisasi secara virtual, dan yang ketiga adalah tahapan
pelaksanaan. Adapun tahapan pendahuluan dilakukan survey lapangan untuk pengumpulan data
serta penyusunan rencana kegiatan dan keluaran dari kegiatan tersebut. Tahapan sosialisasi
dilakukan pembentukanrancangan acara penyampaian materi ke pihak UMKM. Tahapan
pelaksanaan yaitu tahap melakukan pelaksanaan dari rancangan kegiatan yang telah di tetapkan.
Dalam kegiatan PKM ini disampaikan bagaimana pentingnya melakukan pengembangan usaha di
era digitalisai ini dengan menggunakan media sosial, yaitu facebook dan Instagram.

Kegiatan pelatihan dilakukan secara langsung dengan mendatangi lokasi UMKM. Kegiatan ini
dilakukan untuk memberikan arahan dalam pemasaran produk dengan menggunakan facebook dan
Instagram kepada peserta UMKM. Selain itu, pelatihan dilakukan dengan menjelaskan pentingnya
skill marketing di dalam marketplace facebook dan instagram dan memperlihatkan serta
mendemokan langkah-langkah dalam memperomosikannya melalui facebook dan Instagram. Peserta
dalam penyampaian atau memaparkan cara marketing di facebook dan Instagram ini adalah pelaku
UMKM desa Sukadamai. Kegiatan selanjutnya yaitu pendampingan jarak jauh via Whatsapp.
Kegiatan ini bermaksud membersamai pelaku UMKM ketika mengalami kendala saat
mempraktikkan materi yang telah diberikan pada saat pelatihan. Apabila memerlukan penjelasan
lebih lanjut, pendampingan dapat dilakukan melalui Google Meet.

3. Hasil dan Pembahasan


Tempat pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat “Media Sosial Sebagai Pemasaran Online
Pada UMKM Kerajianan Tangan Desa Sukadamai” dilaksanakan edukasi secara virtual pada peserta
UMKM kerajinan tangan anyaman desa Sukadamai Kecamatan Manggelewa Kabupaten dompu
Provinsi Nusa Tenggara Barat. Adapun kegiatan tersebut meliputi:

3.1 Pra Kegiatan


Kegiatan dilakukan dengan berkoordinasi ke Pihak UMKM pengrajin anyaman Desa
Sukadamai dilakukan untuk meminta izin Kegiatan Pengabdian Masyarakat (PKM) yang
membahas tentang teknis kegiatan yang akan dilaksanakan, konsep kegiatan, dan waktu
pelaksanaan. Berikut ini merupakan dokumentasi perizinan untuk melaksanakan PKM di
UMKM Desa Sukadamai.

Se
Gambar 1. Koordinasi Pertama

3.2 Kegiatan Sosialisasi


Kegiatan sosialisasi dilakukan di UMKM Desa Sukadamai secara tatap muka (offline).
Kegiatan ini bertujuan untuk mempermudah penyampaian informasi mengenai pelatihan dan
pendampingan UMKM Desa Sukadamai sekaligus melihat keberlangsungan pengrajin
anyaman.
Gambar 2. Sosialisasi di ABEL

3.3 Instagram Markting


Instagram marketing adalah bentuk pemasaran melalui media sosial. Pengguna media
sosial seperti Instagram sebagai sarana promosi pada masa ini dinilai sangat berpengaruh. Hal
ini dikarenakan karateristik media sosial yang mudah diakses dan mempunyai banyak
pengguna dapat memberikan informasi kepada calan anak didik ataupun orangtuanya.
Lembaga bimbel ABEL juga menerapkan promosi atau memperkenalkan kepada calon anak
didik di Instagram @ayobelajar21. Sebelum membuat akun Instagram ABEL, terlebih dahulu
membuat email yang akan digunakan pada akun Instagram. Kemudian, menyusun konten yang
akan diposting dalam akun Instagram @ayobelajar21 dan mendesainnya dengan bantuan
aplikasi CorelDraw2021.

Gambar 3. Tampilan Instagram ABEL


Gambar 4. Koordinasi Terkait Konten Instagram

3.4 Kegiatan Pelatihan


Kegiatan pelatihan untuk UMKM Desa Sukadamai dilakukan oleh ketua UMKM
kerajinan Anyaman Desa Sukadamai yaitu dan kedua anaknya Bapak Yusuf. Kegiatan ini
dilakukan pada 15 Maret 2022 di lokasi Kantor desa Sukadamai. Pelatihan dilakukan dengan
menjelaskan cara membuat postingan, story, dan menggunakan fitur-fitur lain seperti
marketplace yang ada di facebok dan Instagram.

Gambar 5. Kegiatan Pelatihan


3.5 Pelatihan dan pendamping Jarak Jauh
Kegiatan pendampingan jarak jauh untuk UMKM kerajinan anyaman Desa Sukadamai
dilakukan secara online dengan menggunakan Whatsapp dan Zoom. Tujuan dari
pendampingan yaitu agar dapat mengontrol seberapa besar perkembangan pemasaran produk
UMKM desa Sukadamai melalui facebook dan Instagram..

Gambar 6. Gambar Percakapan Pendampingan Jarak Jauh

3.6 Evaluasi Kegiatan


Evaluasi kegiatan dilakukan dengan menanyakan kepada peserta UMKMkerajinan
tangan anyaman desa Sukadamai untuk mengetahui seberapa besar facebook dan Instagram
ini mudah dimengerti, mudah diakses, dan membantu dalam promosi pemasaran produk. Hasil
dari bertanya kepada pesrta UMKM pengrajin anyaman desa Sukadamai menunjukkan bahwa
pemasaran produk melalui media social khususnya facebook Instagram mudah dimengerti.
Gambar 7. Screenshot Percakapan Evaluasi

4. Kesimpulan dan Saran

Berdasarkan uraian di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa penggunaan Instagram sebagai
sarana untuk menerapkan digital marketing dapat membantu dalam memudahkan UMKM ABEL
dalam memperkenalkan layanan dan fasilitas yang tersedia di lembaga Bimbingan Belajar tersebut.
Cara ini juga dapat memudahkan calon pengguna jasa ABEL dalam berkomukasi dengan pihak
bimbel guna untuk mengetahui informasi yang diinginkan terkait sistem penggunaan jasa ABEL.

UcapanTerimakasih
Penulis mengucapkan terima kasih kepada UMKM ABEL (Ayo Belajar) yang telah memberi
dukungan terhadap suksesnya kegiatan PKM ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada
Bapak Bambang Sugiantoro, S.Si., M.T. yang telah membimbing penulis dalam menyelesaikan
kegiatan ini.

DaftarPustaka

Dewi, I. K., & Sudarso, A. P. (2021). Memanfaatkan sosial media di desa cicalengka kecamatan
pagedangan kabupaten tangerang – banten. 2(3), 366–370.

Di, A., & Gundik, D. (2022). Pengenalan media pemasaran online bersama pemudi pada usaha.
1(1), 22–34.

Lingsar, K., & Lombok, K. (2021). 3 1,2,3. 1(2), 155–164.

Putriyandari, R., Amran, A., Roisah, R., Komalasari, Y., & Yuliyana, W. (2018). Implementasi
Pemanfaatan Media Sosial dalam Meningkatkan Pendapatan di Lembaga Belajar SMART
Club Bandung. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(1), 15.
Sasaran, P., Usaha, P., Di, M., & Cicapar, D. (2018). Penerapan digital marketing melalui fans
page untuk mentarget pasar sasaran pada usaha mikro di desa cicapar. 5(April), 265–272.

Widiawan, B. (2018). Pengembangan Pemasaran Online Kerajinan Anyaman Bambu Antirogo


Jember Melalui Media Internet. 1(1), 17–24.

Anda mungkin juga menyukai