Digitalisasi UMKM Berbasis QR Qode melalui Optimalisasi Branding di Media Sosial dan Website
Ida Indarwati1
Nur Hidayah2
Deyna Amartya3
Triyana Nur Malasari4
Candra Purnomo Aji5
apt. Mir-a Kemila M.Sc6
Universitas Tidar
idaindarwati11@gmail.com1
idablora45@gmail.com2
deynaamartya@gmail.com3
triyananurmalasari@gmail.com4
ajic1922@gmail.com5
mir-a@untidar.ac.id6
ABSTRAK
Program Digitalisasi UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah)menggunakan basis QR Qode
merupakan salah satu upaya untuk mendorong Masyarakat Desa Menayu terutama bagi pelaku
UMKM supaya mampu memaksimalkan penjualan produk dengan membangun branding di
media sosial dan website. Metode yang digunakan dalam proses identifikasi pemasaran prosuk
yakni melalui observasi, wawancara, FGD (Forum Group Discussion), praktik kerja dan
dokumentasi. Hasil dari program kerja Digital Marketing menyasar kepada empat (4) Pemilik
UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) yang terletak di Desa Menayu, Kecamatan Muntilan,
Kabupaten Magelang, yaitu Pemilik Usaha Jamur Krispi Josjis, Jenang Mirasa Pak Narto, Si Lidi
Goreng Bu Sri, dan Widaran. Melalui Program Digital Marketing ini juga telah terlaksana proses
pelatihan dan pendampingan dalam pembuatan akun seperti, WA Businnes, Facebook, Instagram dan
Google Maps serta Website Linktr.ee dan pencetakan kode QR (Quick Response). Selain itu juga
adanya pembuatan katalog dan video konten produk sebagai bentuk pemasaran yang akan dipublish
ke media sosial. Adapun tambahan terakhir pada output Program ini adalah bantuan pendampingan
Sertifikat Halal kepada pelaku UMKM melalui web yang tersedia oleh Petugas Mas Rouf secara
berkelanjutan.
ABSTRACT
The UMKM Digitalization Programme (Micro Small and Medium Enterprises) using QR Qode is one
of the efforts to encourage the Menayu village mainly for UMKM actors so that they can maximize
product sales by building branding in social media and websites. The methods used in the process of
identification of field marketing are observations, interviews, FGD (Forum Group Discussion), work
practices and documentation. The results of the Digital Marketing work programme targeted four (4)
UMKM owners located in Menayu Village, Muntilan District, Magelang District, namely Krispi
Josjis, Jenang Mirasa Pak Narto, Si Lidi Goreng Bu Sri, and Widaran. Through the Digital
Marketing Program this has also been implemented training and supporting processes in account
creation such as, WA Businnes, Facebook, Instagram and Google Maps as well as Website Linktr.ee
and QR code printing (Quick Response). Besides, there is also the creation of catalogs and video of
product content as a form of marketing that will be published on social media. As for the last addition
to the output of this Program, it is the assistance of the accompanying Halal Certificate to UMKM
perpetrators through the web that is available by Officer Mas Rouf continuously.
1
Ida Indarwati, Nur Hidayah, Deyna Amartya, dkk.
Digitalisasi UMKM Berbasis QR Qode melalui Optimalisasi Branding di Media Sosial dan Website
PENDAHULUAN
Pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi seperti sekarang ini
telah mememberikan pengaruh terhadap berbagai sektor kehidupan, salah satunya sektor
UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah). Hal ini didukung riset dari We Are Social dan
Meltwater menunjukkan data pengguna Internet Indonesia tahun 2023 per Januari 2023 telah
mencapai 212,9 juta orang dan 167 juta orangnya merupakan pengguna aktif sosial media.
Dari jumlah tersebut, pengguna internet Indonesia mencapai 98,3% dengan durasi rata-rata 7
jam 42 menit setiap pengguna per harinya (Kemp, 2023).
Tingginya pengguna internet di Indonesia memberikan kesempatan bagi setiap pelaku
UMKM untuk masuk dalam aktivitas ekonomi digital dengan memasarkan produk atau
jasanya melalui strategi digital marketing, Digital marketing merupakan suatu kegiatan
promosi dan riset keadaan pasar melalui media digital dengan memanfaatkan jejaring social
(Syukri, A.U & Sunruwali, A.N., 2022). Digital marketing memberikan peran penting bagi
pelaku usaha untuk melakukan interaksi online, memudahkan untuk memantau dan
menyediakan kebutuhan konsumen sehingga penjualan berjalan optimal.
Menurut data Kementerian Koperasi dan UKM, total UMKM pada akhir 2023 telah
mencapai 64,19 juta UMKM, akan tetapi baru 26,5% atau kurang lebih 17,25 juta UMKM
yang baru terhubung ke dalam ekosistem digital. Angka tersebut perlu ditingkatkan, seiring
dengan peningkatan preferensi dan akseptasi masyarakat dalam berbelanja online. Kendala
yang umum ditemukan dalam merintis usaha online yaitu terbatasnya sumber daya
penunjang mulai dari sisi modal, promosi, dan inovasi produk supaya mempunyai daya jual
yang tinggi, kurangnya kemampuan dan kesadaran akan pentingnya pemasaran secara digital
menjadi faktor penghambat digitalisasi UMKM. Kendala digitaliasi UMKM tersebut juga
terjadi di kabupaten Magelang. Berdasarkan data Kepala Bidang UMKM Kabupaten
Magelang, Jumlah UMKM yang berada di Kabupaten Magelang pada tahun 2023 telah
mencapai 106.000 unit usaha. Namun, sebagian besar belum merambah ke penjualan secara
online.
Oleh karena itu, dalam upaya pengembangan digitalisasi UMKM di Kabupaten
Magelang sendiri diperlukan peran serta antara pemerintah daerah dengan masyarakatnya.
Hal ini bertujuan supaya Kerjasama antara Masyarakat dan pemerintah dapat terlaksana
secara harmonis. Selain itu, diperlukan juga aksi nyata dari mahasiswa sebagai agent of
2
Ida Indarwati, Nur Hidayah, Deyna Amartya, dkk.
Digitalisasi UMKM Berbasis QR Qode melalui Optimalisasi Branding di Media Sosial dan Website
change sebagai langkah mengimplementasikan Tri Dharma perguruan tinggi melalui kegiatan
KKN (Kuliah Kerja Nyata).
Lokasi sasaran KKN kelompok 129 berada di Desa Menayu, Kecamatan Muntilan,
Kabupaten Magelang. Berdasarkan jumlah data KK di Desa Menayu yakni sebanyak 422 KK
dengan rata-rata pekerjaan buruh serabutan. Selain itu, diketahui juga Desa Menayu memiliki
potensi pada bidang Perikanan. Hampir disetiap rumah memiliki kolam pembibitan sendiri.
Tapi sangat disayangkan Desa Menayu ternyata masuk kategori Desa dengan Kemiskinan
Ekstrem di Kabupaten Magelang. Setelah ditinjau kembali ternyata alasan dari Desa Menayu
menjadi Desa dengan Kemiskinan Ekstrem yakni dikarenakan masyarakatnya yang tidak
dapat mengelola potensi desa mereka secara optimal sehingga tidak memiliki pekerjaan yang
tetap dan berkelanjutan, hal ini juga didukung dengan basis pemetaan data terpadu
kesejahteraan sosial Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (sumber: Pemerintah Kabupaten
Magelang).
Oleh karena itu, berdasarkan permasalahan yang diuraikan sebelumnya, kami Peserta
KKN kelompok 129 Universitas Tidar, memiliki tujuan supaya Program Digitalisasi UMKM
(Usaha Mikro Kecil dan Menengah)menggunakan basis QR Qode dapat mendorong
Masyarakat Desa Menayu terutama bagi pelaku UMKM supaya mampu memaksimalkan
penjualan produk dengan membangun branding di media sosial dan website. Sehingga
mereka dapat memanfaatkan kecanggihan teknologi dengan dukungan fitur-fitur pada
aplikasi sosial media serta platform marketplace lainnya yang dimiliki, guna promosi dan
pemasaran produk hasil UMKM mereka dan pendalaman wawasan secara modern. Sehingga,
melalui program Digital Marketing ini, diharapkan pelaku UMKM dapat lebih terbuka
dengan dunia pemasaran secara online dan dapat mengimbangi pelaku Usaha lain dengan
konsep membeli tanpa harus datang ke pembeli. Cara ini dihimbau dapat membantu mereka
untuk lebih kreatif dan inovatif dalam bersaing karena tersedianya informasi yang dapat
menjadi referensi bagi penjualan mereka kedepan.
METODE
Program Digital Marketing dilaksanakan pada tanggal 12 Juli sampai 06 Agustus 2023, dengan
sasaran utama yaitu pelaku UMKM di Desa Menayu khususnya untuk dusun Kepanjen dan Jambean.
Dalam proses pengambilan sampel, terdapat beberapa pertimbangan yang telah dievaluasi yakni
berdasarkan kesediaan pelaku UMKM untuk diajak kerjasama dan berdasarkan ketahanan produk
UMKM yang diproduksi. Adapun yang telah berhasil diajak kerjasama dalam program Digital
3
Ida Indarwati, Nur Hidayah, Deyna Amartya, dkk.
Digitalisasi UMKM Berbasis QR Qode melalui Optimalisasi Branding di Media Sosial dan Website
Marketing ini terdiri dari pemilik produk dengan Merk Jenang Mirasa, Keripik Jamur Josjis, Si Lidi dan
Makaroni Goreng, serta Widaran.
Metode yang digunakan dalam identifikasi penggunaan media pemasaran pada UMKM di
Desa Menayu, Kecamatan Muntilan, meliputi:
a. Observasi
Kegiatan observasi dilakukan dalam kurun waktu 3 hari dengan tanggal yang berbeda-
beda dengan jadwal mengunjungi beberapa pelaku UMKM di Dusun Kepanjen dan Dusun
Jambean guna mengetahui siapa saja pemilik UMKM, kemudian produk yang dihasilkan, dan
pemasaran seperti apa saja yang sudah dilakukan oleh pemilik UMKM selama ini. Diketahui
sejauh observasi berlangsung pemasaran dilakukan hanya sebatas pada pesanan costumer
tetap dan berdasarkan permintaan penjual pasar tradisional dan rata-rata belum berani
mengambil resiko pada media online karena jumlah yang masih terbatas dan pengetahuan
yang kurang dalam media digital.
b. Wawancara
Kegiatan Wawancara dilakukan sekaligus dalam proses Observasi guna keperluan mendalami latar
belakang setiap pelaku UMKM. Wawancara ini menghasilkan informasi mengenai beberapa hal seperti,
tahun sejak UMKM diberdirikan, kemudian terkait ijin edar atau Sertifikat Produksi Pangan Industri
Rumah Tangga (SPP-PIRT) yang ternyata hanya dimiliki oleh Pemilik Usaha Si Lidi Goreng yakni Bu Sri
Wijayanti sedangkan 3 lain belum memilikinya, selanjutnya Sosial Media yang telah digunakan untuk
promosi diketahui rata-rata hanya WA Business serta Ketahanan Produk berapa lama dan Bahan-Bahan
yang digunakan aman atau tidak. Terakhir adalah kesepakatan bersama dengan Pelaku UMKM terkait
kerjasama yang diajukan apakah bersedia atau tidak.
c. FGD (Forum Group Discussion)
FGD (Forum Group Discussion) dilakukan oleh kelompok KKN 129 dengan BBPPM (Balai Besar
Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat) Yogyakarta, pak Anggit. Hasil yang diperoleh selama FGD
antara lain mendaftarkan UMKM pada akun sosial media seperti WA Business, Facebook, Instragram,
Google Maps dan linktr.ee yang didalamnya mencakup beberapa fitur yang digunakan pelaku UMKM
dalam memasarkan produk. Fitur yang dimasukkan dalam Linktr.ee yaitu nomor WhatsApp, Facebook,
dan akun media sosial lainnya yang telah dibantu dibuatkan kepada pelaku usaha.
d. Praktik Kerja
Praktik Kerja Program digital marketing adalah bentuk dari tindak lanjut dari identifikasi
pada tahap sebelumnya yakni Observasi, Wawancara dan FGD yang berguna mengumpulkan
data-data terkait tingkat perkembangan pada setiap pelaku UMKM. Pada proses praktik kerja,
yang dilakukan pada pertama kalinya adalah mendaftarkan usaha pada berbagai akun sosial
media dan berakhir dikemas pada web Linktr.ee. Terdapat aplikasi sosial media yang telah
4
Ida Indarwati, Nur Hidayah, Deyna Amartya, dkk.
Digitalisasi UMKM Berbasis QR Qode melalui Optimalisasi Branding di Media Sosial dan Website
direncanakan akan didaftarkan pada setiap pemilik UMKM, yakni meliputi akun WhatsApp
Businesss, Facebook, Instagram, dan selain itu guna kemudahan akses konsumen untuk
menemukan lokasi telah dibuatkan Google Maps juga. Tidak lupa disetiap akun bisnis yang
dibuatkan khusus terdapat katalog yang dapat mendukung promosi produk serta tertera
berbagai varian dan harga. Dalam proses pembuatan akun metodenya menggunakan
pendampingan kepada pelaku UMKM. Hal ini diperlukan supaya mereka dapat
mengoperasikan alat yang telah tersedia dengan baik dan benar serta terupdate.
e. Dokumentasi
Metode dokumentasi ialah metode mencari data mengenai hal-hal yang berupa catatan,
buku, transkip, surat kabar, prasasti, majalah, notulen rapat, agenda serta foto-foto kegiatan.
untuk melengkapi data dari hasil wawancara dan hasil pengamatan (observasi). Metode
Dokumentasi dilakukan dengan pengambilan gambar selama pelaksanaan Program Digital
Marketing bersama Pelaku UMKM mulai dari proses observasi, wawancara, FGD sampai
dengan praktik kerja atau pendampingan dalam pembuatan akun dan cara pengambilan
gambar promosi.
5
Ida Indarwati, Nur Hidayah, Deyna Amartya, dkk.
Digitalisasi UMKM Berbasis QR Qode melalui Optimalisasi Branding di Media Sosial dan Website
Disamping hal tersebut, aktifnya para konsumen dalam penggunaan media sosial dapat membantu
kelancaran promosi para pelaku UMKM.
Gambar 2. Observasi dan Wawancara dengan pelaku usaha Kripik Jamur Josjis
(Sumber: KKN kelompok 129 Desa Menayu, 2023)
6
Ida Indarwati, Nur Hidayah, Deyna Amartya, dkk.
Digitalisasi UMKM Berbasis QR Qode melalui Optimalisasi Branding di Media Sosial dan Website
Kegiatan Digital marketing mencakup beberapa bentuk kegiatan seperti, cara promosi dan
pencarian pasar yang terfasilitasi oleh media digital secara online contohnya seperti, WA, Facebook,
Tiktok, Instagram, dll. Selain itu, Digital marketing pada dasarnya terdiri dari pemasaran interaktif dan
pemasaran terpadu yang mampu memudahkan interaksi antara produsen/supplier, perantara pasar, dan
konsumen. Digital marketing juga memudahkan para pelaku bisnis untuk meriset pasar dan menyediakan
berbagai kebutuhan dan keinginan konsumen, begitu juga sebaliknya dengan konsumen yang bisa mencari
dan mendapatkan informasi produk dengan fasilitas yang disediakan oleh fitur-fitur pada aplikasi sosial
media, sehingga hal ini sangat mempermudah proses pencarian informasi yang dibutuhkan. Wardhana
(2015) membuktikan bahwa strategi pemasaran digital bedampak pada keunggulan bersaing UMKM alam
memasarkan produk, yaitu sebesar 78% dan produk sebesar 22% dipengaruhi oleh faktor lain, seperti
faktor kapabilitas permodalan, pasokan sumberdaya, dan profesionalitas manajerial. Media sosial jika
diaplikasikan dengan konsisten akan sangat berpotensi meningkatkan produktifitas dari UMKM.
7
Ida Indarwati, Nur Hidayah, Deyna Amartya, dkk.
Digitalisasi UMKM Berbasis QR Qode melalui Optimalisasi Branding di Media Sosial dan Website
Gambar 5. Praktik Pembuatan Akun Sosial Media pada pelaku UMKM Jenang Mirasa
Kegiatan ini dilakukan dengan cara Door to Door (dari pintu ke pintu) mendatangi setiap rumah
pelaku UMKM dan langsung memberikan demontrasi pembuatan akun WhatsApp Bisnis, Facebook,
Instagram, dan Google Maps. Dilanjutkan praktik pembuatan akun oleh pelaku UMKM dan menyesuaikan
cara kerja atau cara pemakaian aplikasi tersebut. Pelaku UMKM akan diberikan pendampingan dan
monitoring sampai mahir dalam menggunakan media sosial. Sehingga diharapkan ketika pendampingan
telah selesai maka pelaku dapat dengan sendirinya mengoperasikan atau menjalankan digital marketing
dengan paham dan fasih. Hasil dari demontrasi dan praktik dapat dilihat pada Tabel. 2 :
1. Jamur Krispi Josjis WhatsApp WhatsApp Bisnis, Facebook, Instagram, dan Google
Maps
2. Jenang Mirasa Pak WhatsApp Bisnis WhatsApp Bisnis, Facebook, Instagram, dan Google
Narto dan Google Maps Maps
3. Si Lidi Goreng Bu WhatsApp Bisnis WhatsApp Bisnis, Facebook, Instagram, dan Google
Sri Maps
4. Widaran WhatsApp WhatsApp Bisnis, Facebook, Instagram, dan Google
Maps
Berdasarkan hasil pendampingan pembuatan akun kepada para pelaku UMKM seperti yang tertera
pada tabel 2, terdapat proses akhir yaitu, memasukkan seluruh link akun sosial media setiap UMKMnya
pada Linktree. Mulai dari link akun WhatsApp Business, link akun Facebook, link akun Instagram, dan link
Google Maps. Setelah dimasukkan pada Linktree, tidak lupa pembuatan katalog produk yang berisi
informasi produk juga dicantumkan beserta foto-foto produknya (seperti pada gambar 8 dan 9). Setiap
pelaku UMKM yang kami sasar kami bekali username serta password guna edit informasi jika terdapat
pembaruan produk. Selain itu, Linktree ini kemudian kami buat juga dalam bentuk kode QR (Quick
Response). Kode QR ini dapat digunakan para produsen guna mempromosikan katalog yang mereka miliki
kepada para konsumen tanpa bersusah payah mencari informasi disetiap platformnya. Karena dalam
8
Ida Indarwati, Nur Hidayah, Deyna Amartya, dkk.
Digitalisasi UMKM Berbasis QR Qode melalui Optimalisasi Branding di Media Sosial dan Website
Linktree ini sudah tertera setiap akun sosial media setiap pelaku UMKM-nya, katalog, foto-foto produk
serta informasi lainnya. Bisa dilihat pada (Gambar 6 dan 7) yang merupakan isi dari Linktree dan cover
dari Kode QR (Quick Response) yang telah dibuat, dimana ini juga dapat digunakan dalam pameran-
pameran kuliner guna ajang penambahan relasi dan promosi serta inovasi, baik kepada sesama pelaku
UMKM maupun konsumen lain sehingga branding produk yang tengah diupayakan dapat membangun
merk produk.
9
Ida Indarwati, Nur Hidayah, Deyna Amartya, dkk.
Digitalisasi UMKM Berbasis QR Qode melalui Optimalisasi Branding di Media Sosial dan Website
Gambar 8. Contoh Pembuatan Katalog Foto untuk Promosi Produk Si Lidi Goreng
(Sumber : KKN kelompok 129 Desa Menayu, 2023)
Gambar 9. Contoh Pembuatan Katalog Foto untuk Promosi Produk Jenang Mirasa
(Sumber : KKN kelompok 129 Desa Menayu. 2023)
Selain itu, Seiring dengan berjalannya program ini, terdapat proses yang selalu dievaluasi dari
pihak-pihak pendamping seperti BBPM (Balai Besar Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat)
Yogyakarta dan juga Ibu Mir-a Kemila terkait penambahan masukan dalam melengkapi Program Kerja
Digital Marketing ini . Biasanya monitoring dari pihak terkait dilaksanakan melalui via Daring (zoom
meeting) maupun tatap muka yang bisa dilihat pada gambar 10 dan 11. Baik itu terkait cara
mengoperasikan aplikasi maupun web dan masukan lain yang menjadi inovasi baru seperti halnya
pembuatan Kode QR dan cara menggandeng Pihak terkait seperti Mas Rouf selaku petugas pembuatan
Sertifikat Halal. Dalam agenda kegiatan kami, salah satu yang menjadi agenda tambahan yakni melalui
bantuan sertifikat halal melalui mas Rouf. Bisa dilihat pada gambar 12 yang menunjukkan bahwa
pelaksanaan pedampingan sertifikat halal dilakukan secara door to door dan didampingi langsung oleh
petugas. Dengan adanya pengadaan bantuan tersebut, diharapkan kepada setiap pelaku UMKM yang
bersedia bekerja sama dapat terbantu dalam menambah kepercayaan konsumen dalam pembelian produk.
Pengadaan sertifikat halal diketahui harus melalui tahapan yang membutuhkan waktu 3 bulan lamanya
untuk bisa mengeluarkan sertfikat halal MUI (Majelis Ulama Indonesia).
10
Ida Indarwati, Nur Hidayah, Deyna Amartya, dkk.
Digitalisasi UMKM Berbasis QR Qode melalui Optimalisasi Branding di Media Sosial dan Website
Gambar 10. Monitoring dan Evaluasi Program Kerja Digital Marketing oleh BBPPM
Yogyakarta via zoom meeting
(Sumber : KKN kelompok 129 Desa Menayu. 2023)
Gambar 11. Monitoring dan Evaluasi Program Kerja Digital Marketing oleh Dosen
Pembimbing Lapangan Ibu Mir-a Kemila.
(Sumber : KKN kelompok 129 Desa Menayu. 2023)
Gambar 12. Pendampingan Pembuatan Sertifikat Halal kepada UMKM Jenang Mirasa
(Sumber : KKN kelompok 129 Desa Menayu. 2023)
11
Ida Indarwati, Nur Hidayah, Deyna Amartya, dkk.
Digitalisasi UMKM Berbasis QR Qode melalui Optimalisasi Branding di Media Sosial dan Website
Program kerja Digital Marketing menyasar kepada empat (4) Pemilik UMKM (Usaha Mikro Kecil
Menengah) yang terletak di Desa Menayu, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang, yaitu Pemilik
Usaha Jamur Krispi Josjis, Jenang Mirasa Pak Narto, Si Lidi Goreng Bu Sri, dan Widaran. Program kerja
ini menghasilkan beberapa terobosan cara untuk memajukan pemasaran atau penjualan produk UMKM
dengan cara digital yakni pemasaran produk melalui media sosial seperti WhatsApp Business, Facebook,
Instagram, dan Google Maps. Selanjutnya untuk memudahkan konsumen dalam mengakses media sosial
maka dibuatkan Linktr.ee dan kode QR untuk setiap pelaku UMKM. Selain itu, pendampingan kepada
setiap pelaku UMKM terkait kepemilikan sertifikat halal produk rumah tangga juga dimaksudkan supaya
lebih menekankan kepercayaan konsumen dalam pembelian produk karena telah teruji secara ahli.
Diharapkan dengan adanya pelaksanaan program pemberdayaan yang berkelanjutan tersebut ,
setiap membawa pelaku UMKM untuk lebih mahir dalam penggunaan aplikasi sosial media guna
keperluan pemasaran produk dan pengembangan brand disetiap pelaku UMKM desa Menayu sehingga
dapat bersaing dengan brand produk lain dengan skala yang lebih luas. Selain itu, dapat meningkatkan nilai
penjualan dan pendapatan bagi pemilik UMKM. Serta, diharapkan juga adanya program lanjutan dari
pemerintah setempat untuk melanjutkan dan mengembangkan program digital marketing melalui media
sosial yang lebih efisien.
DAFTAR PUSTAKA
Arumsari, N. R., Lailyah, N., & Rahayu, T. (2022). Peran Digital Marketing dalam Upaya Pengembangan
UMKM Berbasis Teknologi di Kelurahan Plamongansari Semarang. SEMAR (Jurnal Ilmu
Pengetahuan, Teknologi, Dan Seni Bagi Masyarakat), 11(1), 92-101.
Daffiandra. (2023). “Bekraf Dampingi UMKM Magelang Agar Lebih Berdaya Saing.” , BeritaMagelang.id
http://magelangkab.go.id/home/detail/bekraf-latih-umkm-magelang-agar-berdaya-saing/2847.
pada tanggal 9 Agustus 2023
12
Ida Indarwati, Nur Hidayah, Deyna Amartya, dkk.
Digitalisasi UMKM Berbasis QR Qode melalui Optimalisasi Branding di Media Sosial dan Website
Kemp, S. (2023). “Digital 2023 : Global Report Overview Report”, datareportal.com. https://datareportal
com.translate.goog/reports/digital-2023-global-overview report?
_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=sc pada tanggal 10 Agustus 2023
PM, S. M., & Burhan, U. (2023, May). Penerapan Strategi Digital Marketing Pada Umkm Makanan Dan
Minuman Khas Gresik. In Seminar Nasional Pariwisata dan Kewirausahaan (SNPK) (Vol. 2, pp. 485-
497).
Susanti, E. (2020). Jurnal Pengabdian Masyarakat Pembangunan Sosial. Pelatihan Digital Marketing dalam
upaya pengembangan usaha berbasis teknologi pada UMKM di Desa Sayang Kecamatan Jatinangor,
Sawala, 36 – 50.
Syukri, A. U., & Sunrawali, A. N. (2022). Digital marketing dalam pengembangan usaha mikro, kecil, dan
menengah. Kinerja, 19(1), 170-182.
Wardhana, A. (2015, April). Strategi digital marketing dan Implikasinya pada Keunggulan Bersaing UKM di
Indonesia. In Seminar Nasional Keuangan Dan Bisnis IV (Vol. 4), Hal 327-337.
Widan, R., Nursaida, A., Umar, A., Umikulsum, S., & Irawan, D. (2017). Perintisan Kampung Wisata Sonjo
Kampung Menayu Upaya Pelestarian Kearifan Lokal Sebagai Pelumas (Peluang Usaha Masyarakat) di
Dusun Menayu Kecamatan Muntilan. URECOL, 113-118.
Widi, S. (2023). “Pengguna Media Sosial di Indonesia sebanyak 167 juta pada 2023”, DataIndoneisia.id.
https://dataindonesia.id/internet/detail/pengguna-media-sosial-di-indonesia-sebanyak-167-juta-pada-2023 pada
tanggal 07 Agustus 2023
Yusuf, A. (2014). Kuantitatif, Kualitatif, & Penelitian Gabungan. Jakarta: Kencana.
13