Anda di halaman 1dari 8

Potensi Komoditas Alpukat Sebagai UMKM Kampung Jaya Makmur

Anggi Anggriawan1, Muhammad Rafi Rizanda2, Mira Anggraini3, Nabila Handayani4,


Qurratul Aini Nirwan5, Sylvia Lesmana Clara6, Zaki Damara Lubis7, Syarifah
Nurbaiti8

Mahasiswa KKN Periode I 2024 Universitas Lampung


Kampung Jaya Makmur, Kecamatan Banjar Baru, Kabupaten Tulang Bawang

Penulis Korespondensi : anggi251002@gmail.com

Abstrak

Secara umum, UMKM adalah kegiatan usaha yang didirikan oleh individu maupun kelompok yang memiliki
kekayaan bersih maksimal Rp.200 Juta yang dimana kekayaan tersebut tidak termasuk tanah dan bangunan.
Artikel ini berupaya memberikan gambaran dan penjelasan terkait program kerja sosialisasi UMKM, Branding
Produk dan Pembayaran Digital QRIS serta Praktek Produk UMKM yang meliputi sosialisasi UMKM dilanjutkan
dengan proses uji coba membuat produk UMKM dari alpukat lalu kemudian tahapan membuat kembali produk
UMKM yang akan dijual lalu hasil membuat produk UMKM tersebut dipasarkan dan manfaatnya adalah
mendapatkan pendapatan. Penulisan artikel ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan dengan model
deskriptif-eksplanatif. Hasilnya, masyarakat menerima pemahaman dan wawasan baru dalam hal potensi desa dan
produk UMKM. Selain itu, masyarakat dapat meningkatkan pendapatannya untuk bisa meningkatkan taraf hidup
dan kesejahteraan warga desa sehingga dapat mengurangi tingkat kemiskinan dan pengangguran penduduk desa.
Artikel ini terbatas pada pelaksanaan KKN Periode I 2024 Universitas Lampung di Kampung Jaya Makmur.
Artikel ini juga berkontribusi dalam keilmuan ekonomi UMKM dan digital serta praktik dan strategi
pengimplementasian poin SDGs.

Kata kunci: Sosialisasi, Praktek, UMKM

Abstract
In general, MSMEs is an enterprise established by individuals or groups with a net wealth of up to Rs. 200 million,
which does not include land and buildings. This article seeks to provide an overview and explanation related to
the MSMEs socialization work programme, QRIS Product Branding and Digital Payment as well as MSMEs
Product Practice that covers MSMEs Socialization continued with the trial process of making MSMEs products
from avocado and then the stage of re-creating MSMEs product that will be sold then the results make MSMEs
such products marketed and the benefits are earning income. Writing this article uses a qualitative approach with
a descriptive-explanatory model. As a result, people receive new understanding and insight into the potential of
villages and MSMEs products. In addition, people can raise their opinion in order to improve the standard of
living and well-being of villagers so as to reduce the poverty and unemployment of the villagers. This article is
limited to the implementation of the 2024 University of Lampung in Kampung Jaya Makmur. This article also
contributes to the economics of MSMEs and digital as well as practices and strategies of implementation of SDGs
points.

Keyword : Socialization, practice, MSMEs

1
VOL 2 NO 2 2022
1. Pendahuluan
Seiring berkembangnya zaman berbanding lurus dengan peningkatan jumlah penduduk. Dimana dari
hal tersebut menimbulkan berbagai permasalahan baik dari bidang politik, pendidikan, ekonomi bahkan
hingga lingkungan. Permasalahan ekonomi yang begitu kompleks membuat banyaknya masyarakat
yang tidak sejahtera atau bahkan belum mencukupi untuk kehidupannya karena kurang banyaknya
lapangan pekerjaan yang membuat tingkat pengangguran semakin meningkat terutama di wilayah
pedesaan. Sebagian besar masyarakat pedesaan memiliki pekerjaan dibidang pertanian dan perkebunan
dan hanya sedikit yang bekerja di bidang lainnya. Untuk itu perlunya peningkatan solusi untuk
mengurangi tingkat pengangguran di pedesaan salahsatunya yaitu dengan adanya kegiatan UMKM atau
biasa disebut Usaha Mikro Kecil dan menengah sebagai kegiatan yang dapat dilakukan oleh siapa saja
dengan harapan mendapatkan keuntungan.
UMKM adalah usaha yang dapat berdiri oleh individu maupun kelompok badan usaha dengan mengacu
pada kriteria yang telah ditentukan oleh undang - undang. Adapun kelebihan UMKM yaitu fleksibelitas
mengembangkan produk serta memiliki ikatan antar sesama yang akrab dalam lingkup usaha kecil.
Terdapat sebuah potensi desa yang masih belum maksimal dimanfaatkan dan hanya dijual begitu saja
kepada perusahaan langsung tanpa diolah menjadi sebuah produk yang memiliki nilai yang bagus dan
dapat memaksimalkan serta meningkatkan pendapatan dari komoditas tersebut. Di Desa Jaya Makmur
sendiri terdapat potensi desa yaitu alpukat dan alpukat ini juga mendapatkan Standar SNI sehingga
memiliki buah alpukat yang berkualitas serta menjadi komoditas unggulan di Desa Jaya Makmur. Untuk
itulah kelompok KKN Desa Jaya Makmur berinisiatif untuk membuat UMKM Kampung Jaya Makmur
dari komoditas alpukat. UMKM dari alpukat dapat dirintis melalui pengolahan serta memanfaatkan
buah alpukat lokal untuk membuat berbagai produk UMKM atau turunan dari alpukat. Alpukat bisa
digunakan untuk produk makanan, minuman serta kosmetik. Untuk merintis UMKM tersebut harus
mengembangkan ide produk yang unik dan jarang ditemui serta memiliki nilai ekonomis. Selain
membuat produk UMKM dari alpukat kita juga perlunya membuat branding produk UMKM tersebut
baik itu berupa branding produk seperti pembuatan logo, stiker, desain kemasan, pemasaran online serta
penjualan online lalau juga untuk mendukung konektivitas serta percepatan sistem digitalisasi maka
perlunya adanya metode pembayaran digital seperti QRIS agar bisa mengoptimalkan dalam kegiatan
pembuatan UMKM Kampung Jaya Makmur.

2. Bahan dan Metode


Metode dalam penulisan artikel ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan model deskriptif-
eksplanatif yang bermaksud memberikan gambaran mendetail terkait program kerja Sosialisasi
UMKM, Branding Produk, serta Pembayaran Digital QRIS dan Praktik produk UMKM selama
pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata sekaligus menjelaskan langkah-langkah mulai dari sebelum
pembuatan, proses, hingga output dan outcome dari program kerja tersebut. Data-data yang digunakan
dalam pembuatan artikel ini merupakan data primer yang bersumber daripada pengalaman dan
observasi langsung oleh anggota kelompok, serta data sekunder yang diperoleh melalui kajian sejumlah
literatur dan penelitian terdahulu terkait kegiatan UMKM yang mempengaruhi pendapatan serta
kesejahteraan penduduk.

Adapun kegiatan sosialisasi dan pembuatan produk UMKM dalam program kerja ini memiliki tahapan-
tahapan sebagai berikut:

2
VOL 2 NO 2 2022
1) Pada tanggal 24 Januari 2024 mahasiswa KKN kampung Jaya Makmur membeli alat dan bahan
untuk membuat produk UMKM dari alpukat serta juga menyiapkan materi powerpoint tentang
UMKM, Branding Produk serta Pembayaran Digital QRIS
2) Pada hari Kamis tanggal 25 Januari 2024 Melakukan sosialisasi tentang penjelasan UMKM,
pengaplikasian dalam bentuk desain produk sebagai branding UMKM, serta pembayaran digital
QRIS
3) Lalu setelah sosialisasi, kelompok KKN mempersiapkan alat dan bahan yang digunakan dalam
membuat produk dari alpukat
4) Selanjutnya, setelah sosialisasi yaitu praktek uji coba pembuatan produk UMKM dan membagi
kelompok ibu PKK menjadi 2 kelompok
5) Adapun produk yang dibuat yaitu: Kue Brownies panggang Alpukat, Kue bolu kukus Alpukat
6) Pada hari berikutnya, Sabtu 27 Januari 2024 ibu PKK membuat kembali produk UMKM dari
alpukat yang dalam hal ini produk tersebut akan dijual dalam kegiatan Bazaar UMKM di acara
KKN Unila Cup 2024
7) Setelah itu maka membuat desain untuk packaging atau wadah berupa logo serta keterangan pada
stiker untuk ditempel di packaging sebagai identitas dan informasi mengenai produk UMKM
tersebut
8) Selanjutnya pada hari berikutnya Minggu, 28 Januari 2024 Ibu PKK menjual produk UMKM
tersebut di Bazaar UMKM dalam kegiatan KKN Unila Cup 2024 yang diselenggarakan oleh
Mahasiswa KKN di Kecamatan Banjar Baru yang bertempat di Kampung Kahuripan Jaya
Kecamatan Banjar Baru Kabupaten Tulang Bawang.

3. Hasil dan Pembahasan


Pada hari Kamis tanggal 25 Januari 2024 pada pukul 13.00 bertempat di Posko KKN Kampung Jaya
Makmur mengadakan kegiatan sosialisasi UMKM, Branding Produk dan Pembayaran Digital QRIS
dengan peserta ibu PKK. Adapun pembahasan sosialisasi tersebut adalah mengenai apa itu UMKM,
jenis UMKM, Manfaat UMKM, cara merintis UMKM, dan permasalahan UMKM yang materi tersebut
dijelaskan oleh saudara Anggi Anggriawan. Lalu dilanjutkan dengan sosialisasi Branding Produk dan
Pembayaran Digital QRIS, adapun materinya berisi tentang cara membuat branding produk, seperti
logo UMKM, stiker UMKM, serta identitas UMKM dan juga cara pemasaran online di sosial media
lalu dilanjutkan dengan pembahasan pembayaran digital QRIS yaitu mengenai apa itu QRIS, tujuan
serta manfaat menggunakan QRIS, cara membuat pembayaran QRIS serta Cara menggunakan QRIS
yang hal ini disampaikan oleh saudara Muhammad Rafi Rizanda.
Selanjutnya setelah melakukan sosialisasi dilanjutkan dengan praktek membuat produk UMKM dari
alpukat. Adapun praktek tersebut masih pada tahap uji coba, produk yang dibuat adalah bolu kukus
alpukat dan bolu panggang alpukat. Adapun yang membuat bolu tersebut adalah ibu PKK dan dibantu
oleh para mahasiswa KKN. Kelompok ibu PKK tersebut dibagi menjadi dua kelompok, kelompok
pertama membuat bolu kukus alpukat dan kelompok kedua membuat bolu panggang alpukat. Kegiatan
tersebut dimulai dengan mencampurkan berbagai bahan yang sudah disiapkan dan dengan resep dari
ibu PKK lalu dilanjutkan dengan proses pembuatan bolunya lalu setelah diproses kemudian dikukus di
dandang dan juga dipanggang di oven manual. Setelah itu menunggu matang dan setelah matang lalu
diangkat serta bolu tersebut diberi toping meses dan keju lalu dipotong dan dibagi kesemua ibu PKK
dan mahasiswa KKN. Produk tersebut memang hanya uji coba saja dan tidak untuk dijual, akan tetapi
ibu PKK akan membuat kembali pada hari berikutnya untuk dijual. Setelah kegiatan praktek pembuatan

3
VOL 2 NO 2 2022
Produk UMKM dari alpukat yaitu bolu kukus alpukat dan bolu panggang alpukat maka selanjutnya
adalah sesi foto bersama antara mahasiswa KKN dengan ibu PKK lalu dilanjutkan dengan makan
malam bersama.
Pada hari Sabtu, 27 Januari 2024 ibu PKK kembali berkumpul di posko KKN Kampung Jaya Makmur
untuk membuat produk UMKM yaitu bolu kukus alpukat, brownies panggang alpukat, puding alpukat
serta Snack tusuk gigi alpukat. Kelompok KKN dan ibu PKK membuat empat produk tersebut karena
untuk dijual di Bazar UMKM dengan kegiatan KKN Unila Cup 2024 yang diadakan di kecamatan
Banjar Baru. Lalu juga mahasiswa KKN membuat logo produk serta desain stiker untuk dipasang di
wadah produk. Adapun stiker yang dibuat adalah stiker untuk produk Snack tusuk gigi alpukat, puding
alpukat, bolu kukus alpukat, brownies panggang alpukat lalu setelah membuat produk UMKM
dilanjutkan dengan kegiatan tersebut dilanjutkan dengan makan bersama ibu PKK.
Pada hari Minggu, 28 Januari 2024 Ibu PKK dan Mahasiswa KKN pergi bersama ke kecamatan Banjar
Baru untuk membawa produk UMKM yang akan dijual di acara Bazar UMKM dalam kegiatan KKN
Unila Cup 2024. Adapun produk yang dijual adala Snack tusuk gigi alpukat dengan harga Rp.10.000,-
puding alpukat Rp. 5.000,- bolu kukus alpukat Rp. 10.000,- serta brownies panggang alpukat
Rp.25.000,-. Dan pada saat dijual semua produk UMKM Kampung Jaya Makmur terjual habis tanpa
sisa dan mendapatkan pendapatan sebesar Rp. 550.000,-. Produk tersebut ludes terjual dalam waktu
kurang lebih 3 jam. Sehingga dengan demikian bisa dilihat bahwa produk yang kami jual sangat disukai
oleh banyak orang dan hal ini akan menjadi potensi dan peluang bagi kampung Jaya Makmur untuk
produk UMKM tersebut bisa dijadikan branding UMKM Kampung Jaya Makmur kedepannya.

Setelah Kegiatan :
Setelah selesai kegiatan sosialisasi UMKM, Branding Produk dan Pembayaran Digital QRIS kelompok
KKN membuat berita kegiatan yang kemudian dikirim ke platform berita yaitu teknokra Unila dengan
tujuan agar bisa mempromosikan produk UMKM serta memnyebarluaskan kegiatan tersebut di berita
online. Lalu kegiatan tersebut mendapatkan atensi dan nilai positif dari kepala kampung Jaya Makmur
yaitu Bapak Nurfauzan, lalu juga UMKM ini telah dibawa untuk didiskusikan dengan pemerintah
kabupaten Tulang Bawang dan mendapatkan persetujuan serta dukungan untuk serius dalam merintis
dan membangun UMKM di kampung Jaya Makmur dengan menggunakan potensi desa yaitu alpukat.
Dan hal tersebutlah bapak Nurfauzan selaku kepala Kampung Jaya Makmur akan merencanakan
kegiatan bazar UMKM serta pasar Ramadhan di kampung Jaya Makmur pada bulan ramadhan yaitu
pada bulan Maret sampai April dengan membangun gazebo di tepi jalan dengan menjual berbagai
produk UMKM Kampung Jaya Makmur.

4
VOL 2 NO 2 2022
Gambar 1. Proses Pembuatan produk UMKM dari alpukat

Tabel 1. Keadaan awal dan keadaan akhir yang diharapkan dari peserta sosialisasi dan praktek
pembuatan produk UMKM dari alpukat
No Keadaan Awal Perlakuan Keadaan Akhir

1) Masyarakat khususnya yang Pemberian materi Peserta penyuluhan dapat


ikut dalam penyuluhan belum mengenai UMKM, mengetahui, memahami dan
mengetahui dan memahami pengaplikasian desain menguasai teori dan prinsip
mengenai UMKM beserta produk serta sosialisasi dalam UMKM, desain dan
potensi Komoditas Alpukat di pembayaran digital QRIS pembayaran digital QRIS
kampung Jaya Makmur

2) Masyarakat khususnya yang Praktik pembuatan produk Peserta penyuluhan mampu


ikut dalam penyuluhan belum UMKM dari alpukat membuat produk UMKM dari
menguasai praktik pembuatan alpukat secara kelompok dan
produk UMKM dari alpukat individu

5
VOL 2 NO 2 2022
3) Masyarakat khususnya yang Melakukan kegiatan uji Peserta sosialisasi mampu
ikut dalam sosialisasi UMKM coba membuat produk membuat produk UMKM yang
masih membuat produk UMKM UMKM dari alpukat sudah bagus dan bukan uji coba
sebagai uji coba dan siap untuk dipasarkan

4) Belum adanya UMKM (Usaha Mengadakan sosialisasi Peserta sosialisasi mampu


Mikro Kecil dan Menengah) UMKM, Branding Produk membuat produk UMKM serta
Desa di Desa Jaya Makmur dan Pembayaran Digital cara menjual dan memasarkan
serta masih rendahnya QRIS secara digital serta cara
penggunaan pembayaran menggunakan pembayaran
digital QRIS digital QRIS

5) Karena belum adanya UMKM Menjual hasil pembuatan Peserta yang menjual produk
sehingga perlunya merintis produk UMKM dari UMKM tersebut mendapatkan
UMKM Kampung Jaya alpukat dalam acara keuntungan serta juga sebagai
Makmur serta perlunya Bazaar UMKM sarana perkenalan, promosi dan
branding dan promosi produk dikegiatan KKN Unila pemasaran secara langsung
UMKM Cup 2024 kepada masyarakat

Sumber: Hasil Diskusi dengan Ibu PKK Kampung Jaya Makmur

Secara umum, UMKM adalah kegiatan usaha yang didirikan oleh individu maupun kelompok yang
memiliki kekayaan bersih maksimal Rp.200 Juta yang dimana kekayaan tersebut tidak termasuk tanah
dan bangunan.
Adapun beberapa langkah dan strategi dalam merintis UMKM yaitu:
1. Analisis SWOT: strength untuk melihat kekuatan dalam artian sejauh mana kekuatan produk
UMKM tersebut dibanding dengan produk UMKM dari desa lain. Kemudian ada weaknesses
yaitu kelemahan yaitu apa kekurangan dari produk UMKM tersebut dari pesaing lalu juga
selanjutnya ada opportunities yaitu peluang dalam membuat serta mendapatkan pasar dalam
penjualan dan ada juga threats yaitu ancaman dari usaha produk UMKM dengan produk
UMKM dari desa lain.
2. Membuat Business Plan: yaitu membuat rencana produk baik itu strategi pengembangan bisnis,
seperti penjualan dan pemasaran sert promosi secara online
3. Segmentasi Pasar: yaitu melakukan identifikasi kepada konsumen agar produk UMKM tersebut
bisa maksimal dalam melakukan branding dan pemasaran.
4. Efektivitas Anggaran: yaitu mengatur keuangan agar digunakan dengan baik seefisien
mungkin.
5. Tentukan Harga yang Sesuai dengan Kualitas: Jangan terlalu murah atau terlalu mahal, tetap
kompetitif dengan produk sejenis.
6. Pilih Jenis Produk yang Tepat: Memilih jenis produk yang sesuai dengan keinginan dan
kebutuhan konsumen.
7. Pilih Sistem Promosi yang Efektif: yaitu melakukan promosi secara efektif seperti promosi
online di sosial media.
8. Evaluasi Rutin: Melakukan evaluasi secara rutin untuk mengamati trend bisnis dan mengatasi
masalah yang muncul.

6
VOL 2 NO 2 2022
UMKM desa mempunyai pengaruh positif terhadap pendapatan masyarakat. Berdasarkan hasil
penelitian, UMKM dapat membantu masyarakat untuk memperoleh penghasilan yang lebih dari cukup
serta juga dapat mengurangi kemiskinan karena dengan adanya UMKM Desa diharapkan para
masyarakat ikut andil dalam pelaksanaan kegiatan UMKM tersebut yang dimana hal ini akan
mengurangi tingkat kemiskinan di desa lalu juga dengan ikut kegiatan UMKM tersebut justru malah
akan membuat meningkatkan pendapatan tambahan untuk bisa meningkatkan kesejahteraan
masyarakat. UMKM desa juga bisa membantu masyarakat untuk memperoleh akses terhadap fasilitas
kesehatan, pendidikan dan teknologi informasi dan komunikasi yang dimana ketika ketika akses
tersebut semakin mudah justru akan meningkat kualitas sumberdaya manusia di desa dan hal tersebut
akan mempengaruhi kualitas kehidupan masyarakat desa. Hasil penelitian lainnya menunjukkan bahwa
UMKM dapat mempengaruhi kesejahteraan masyarakat yaitu dengan cara meningkatkan peluang
pekerjaan serta mengurangi tingkat kemiskinan desa lalu juga mengembangkan sumber daya manusia
melalui ketrampilan serta pelatihan tentang UMKM serta kewirausahaan.
Pembayaran digital memiliki pengaruh positif terhadap UMKM, termasuk dalam hal pendapatan usaha,
efektivitas, efesiensi, dan kinerja keuangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 66% dari artikel
penelitian yang dikumpulkan menyatakan bahwa adanya sistem pembayaran digital dapat membawa
pengaruh terhadap pendapatan usaha.
Penggunaan digital payment juga mampu meningkatkan efektivitas dan efesiensi, khususnya bagi
pelaku UMKM lalu juga pembayaran digital yang diterapkan pada UMKM membuat lebih efektif dan
efisien karena banyak pelanggan yang menggunakannya. Selain itu, pembayaran digital "payment
gateway" berpengaruh positif dalam meningkatkan kinerja keuangan pada UMKM dan juga pengaruh
pemahaman, literasi keuangan, dan kemudahan pembayaran digital terhadap kinerja UMKM.

4. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan dari pelatihan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa:
1) Atensi atau perhatian masyarakat khususnya kelompok Ibu PKK Kampung Jaya Makmur terhadap
materi sosialisasi UMKM, Branding Produk dan Pembayaran Digital QRIS yang disampaikan
cukup tinggi. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya pertanyaan yang diajukan oleh masyarakat yang
ikut dalam kegiatan sosialisasi. Pertanyaan yang diajukan bukan hanya menyangkut bagaimana
proses pembuatan UMKM tetapi bagaimana aplikasinya dilapangan ketika UMKM Kampung Jaya
Makmur sudah berkembang.
2) Para Ibu PKK dapat mengikuti dengan baik dan ikut serta dalam melakukan praktek pembuatan
Produk UMKM dari Alpukat serta antusiasme dan rasa ingin tau bagaimana mekanisme pembuatan
Produk turunan Alpukat sangat tinggi. Melalui kegiatan ini diharapkan Ibu PKK dapat membuat
produk UMKM sendiri maupun kelompok dengan pemberian modal oleh Kampung. Tingkat
keberhasilan praktik pembuatan produk UMKM ini yaitu 95%. Hal tersebut disebabkan karena
produk UMKM Kampung Jaya Makmur mendapatkan perhatian dari Kepala Kampung Jaya
Makmur serta Pemerintah Daerah Tulang Bawang bahwa produk UMKM tersebut harus
diseriuskan dan dilanjutkan hingga menjadi UMKM yang mandiri.
3) Dengan adanya kegiatan sosialisasi dan praktek produk UMKM dari alpukat diharapkan warga
kampung Jaya Makmur terutama Ibu PKK bisa melanjutkan program kerja ini karena sangat
berpotensi untuk kampung serta juga dengan memanfaatkan potensi kampung yang ada yaitu
alpukat dan juga diharapkan bisa meningkatkan pendapatan warga kampung Jaya Makmur.

7
VOL 2 NO 2 2022
Ucapan Terima Kasih
Puji syukur kepada Allah SWT yang senantiasa kami panjatkan karena hanya dengan rahmat dan
hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan pengabdian ini. Kami juga banyak mendapatkan dukungan dari
berbagai pihak yang telah menyumbangkan pikiran, waktu, tenaga, dan sebagainya. Oleh karena itu,
pada kesempatan yang baik ini kami mengucapkan terima kasih kepada:
a) Universitas Lampung
b) BPKKN Universitas Lampung
c) Dosen KDPL Mahasiswa Universitas Lampung
d) Dosen DPL Mahasiswa Universitas Lampung
e) Kepala Kampung Jaya Makmur, Kec. Banjar Baru, Kab. Tulang Bawang
f) Ibu PKK Kampung Jaya Makmur
g) Masyarakat Kampung Jaya Makmur, Kec. Banjar Baru, Kab. Tulang Bawang
Semoga amal dan kebaikan yang diberikan kepada kami akan mendapatkan balasan dari Allah
SWT. Aamiin.

Daftar Pustaka

Sry Wala Resky. 2019. ”Kontribusi Usaha Kuliner Dange terhadap Pendapatan Rumah Tangga di Desa
Benteng Kecamatan Mandalle Kabupaten Pangkep”. Skripsi Jurusan Pendidikan Ekonomi
Universitas Negeri Makassar.
Hanifah Afro Fitria. 2019. Analisis Dampak Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Terhadap
Kesejahteraan Masyarakat (Studi pada Sentra Industri Kecil Roti Desa Kalimalang Kecamatan
Sukorejo Kabupaten Ponorogo). Skripsi Jurusan Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ponorogo.
Witri Krisdayanti, Nunik Dwi Kusumawati, Rasyidi Faiz Akbar. 2022. Pemberdayaan Petani Alpukat
Desa Tuwiri Kulon Kabupaten Tuban Melalui Penyuluhan Digital Marketing Dalam Upaya
Akselerasi Perekonomian Desa. Abimanyu: Journal of Community Engagement. Volume 3,
Nomor 2, Tahun 2022.
Alif, Amira Rohadatul Aisy, Sekar Nurlaeli Adetia, Fadhila Mahrunisa, Maria Ulpah. 2022.
Pemanfaatan Hasil Perkebunan Untuk Meningkatkan Perekonomian Masyarakat Desa Cingebul
Dengan UMKM. Prosiding Kampelmas. Vol. 1 No. 2 Tahun 2022.
Nugrah Leksono Putri Handayani, Poppy Fitrijanti Soeparan. 2022. Peran Sistem Pembayaran Digital
Dalam Revitalisasi UMKM. Transformasi: Journal of Economics and Business Management.
Vol.1, No.3 September 2022, Hal 20-32.
Angelia Alfatwa Rusandi Siregar, Heny Triastuti Kurnia Ningsih, Pretty Nur A’yuni Laoli. 2023. Peran
Pembayaran Digital Payment Gateway Dalam Meningkatkan Kinerja Keuangan Pada UMKM.
CiDEA Journal Vol. 2, No. 2 Desember 2023.
Suryanto, Herwan Abdul Muhyi, Poni Sukaesih Kurniati. 2022. Penggunaan Digital Payment Pada
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah. AdBispreneur : Jurnal Pemikiran dan Penelitian Administrasi
Bisnis dan Kewirausahaan 55. Vol.7, No. 1, April 2022.
Ivtachul Ma’rifah, Yuli Supriyanto, Nugroho Wibowo, Arifina Rosi Damawati, Siti Umaira, Nauvalia,
Irvan Apriansyah. 2022. Pengaruh Pembayaran Digital terhadap Keberlangsungan Usaha pada
UMKM Nyambowl. MARGIN ECO: Jurnal Ekonomi dan Perkembangan Bisnis. Vol. 6 No. 2
November 2022.

8
VOL 2 NO 2 2022

Anda mungkin juga menyukai