Anda di halaman 1dari 13

Praja Nagarabhakti

e-ISSN: xxxx-xxxx, p-ISSN: xxxx-xxxx


Volume 1 No 1, November 2023

DIGITALISASI UMKM BERBASIS QR CODE MELALUI


OPTIMALISASI BRANDING DI MEDIA SOSIAL DAN WEBSITE
Ida Indarwati1
Nur Hidayah2
Deyna Amartya3
Triyana Nur Malasari4
Candra Purnomo Aji5
Mir-a Kemila6
Universitas Tidar1,2,3,4,5,6
idaindarwati11@gmail.com1
idablora45@gmail.com2
deynaamartya@gmail.com3
triyananurmalasari@gmail.com4
ajic1922@gmail.com5
mir-a@untidar.ac.id6

ABSTRAK

Program Digitalisasi UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) menggunakan basis
QR Qode merupakan salah satu upaya untuk mendorong Masyarakat Desa Menayu
terutama bagi pelaku UMKM supaya mampu memaksimalkan penjualan produk dengan
membangun branding di media sosial dan website. Metode yang digunakan dalam proses
identifikasi pemasaran prosuk yakni melalui observasi, wawancara, FGD (Forum Group
Discussion), praktik kerja dan dokumentasi. Hasil dari program kerja Digital Marketing
menyasar kepada empat (4) Pemilik UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) yang
terletak di Desa Menayu, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang, yaitu Pemilik
Usaha Jamur Krispi Josjis, Jenang Mirasa Pak Narto, Si Lidi Goreng Bu Sri, dan
Widaran. Melalui Program Digital Marketing ini juga telah terlaksana proses pelatihan
dan pendampingan dalam pembuatan akun seperti, WA Businnes, Facebook, Instagram
dan Google Maps serta Website Linktr.ee dan pencetakan kode QR (Quick Response).
Selain itu juga adanya pembuatan katalog dan video konten produk sebagai bentuk
pemasaran yang akan dipublish ke media sosial. Adapun tambahan terakhir pada output
Program ini adalah bantuan pendampingan Sertifikat Halal kepada pelaku UMKM
melalui web yang tersedia oleh Petugas Mas Rouf secara berkelanjutan.

Kata Kunci: Digital Marketing, Sosial Media, UMKM, Website

ABSTRACT

The UMKM Digitalization Programme (Micro Small and Medium Enterprises) using QR
Qode is one of the efforts to encourage the Menayu village mainly for UMKM actors so
that they can maximize product sales by building branding in social media and websites.
The methods used in the process of identification of field marketing are observations,
interviews, FGD (Forum Group Discussion), work practices and documentation. The
results of the Digital Marketing work programme targeted four (4) UMKM owners

1
Ida Indarwati, Nur Hidayah, Deyna Amartya, dkk
Digitalisasi Umkm Berbasis Qr Code Melalui Optimalisasi Branding Di Media Sosial Dan Website

located in Menayu Village, Muntilan District, Magelang District, namely Krispi Josjis,
Jenang Mirasa Pak Narto, Si Lidi Goreng Bu Sri, and Widaran. Through the Digital
Marketing Program this has also been implemented training and supporting processes in
account creation such as, WA Businnes, Facebook, Instagram and Google Maps as well
as Website Linktr.ee and QR code printing (Quick Response). Besides, there is also the
creation of catalogs and video of product content as a form of marketing that will be
published on social media. As for the last addition to the output of this Program, it is the
assistance of the accompanying Halal Certificate to UMKM perpetrators through the
web that is available by Officer Mas Rouf continuously.
Keywords: Digital Marketing, Media Social, UMKM, Website

PENDAHULUAN

Pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi seperti sekarang ini telah
mememberikan pengaruh terhadap berbagai sektor kehidupan, salah satunya sektor UMKM (Usaha
Mikro, Kecil dan Menengah). Hal ini didukung riset dari We Are Social dan Meltwater menunjukkan
data pengguna Internet Indonesia tahun 2023 per Januari 2023 telah mencapai 212,9 juta orang dan
167 juta orangnya merupakan pengguna aktif sosial media. Dari jumlah tersebut, pengguna internet
Indonesia mencapai 98,3% dengan durasi rata-rata 7 jam 42 menit setiap pengguna per harinya
(Kemp, 2023).
Tingginya pengguna internet di Indonesia memberikan kesempatan bagi setiap pelaku
UMKM untuk masuk dalam aktivitas ekonomi digital dengan memasarkan produk atau jasanya
melalui strategi digital marketing, Digital marketing merupakan suatu kegiatan promosi dan riset
keadaan pasar melalui media digital dengan memanfaatkan jejaring social (Syukri, A.U & Sunruwali,
A.N., 2022). Digital marketing memberikan peran penting bagi pelaku usaha untuk melakukan
interaksi online, memudahkan untuk memantau dan menyediakan kebutuhan konsumen sehingga
penjualan berjalan optimal.
Menurut data Kementerian Koperasi dan UKM, total UMKM pada akhir 2023 telah mencapai
64,19 juta UMKM, akan tetapi baru 26,5% atau kurang lebih 17,25 juta UMKM yang baru terhubung
ke dalam ekosistem digital. Angka tersebut perlu ditingkatkan, seiring dengan peningkatan preferensi
dan akseptasi masyarakat dalam berbelanja online. Kendala yang umum ditemukan dalam merintis
usaha online yaitu terbatasnya sumber daya penunjang mulai dari sisi modal, promosi, dan inovasi
produk supaya mempunyai daya jual yang tinggi, kurangnya kemampuan dan kesadaran akan
pentingnya pemasaran secara digital menjadi faktor penghambat digitalisasi UMKM. Kendala
digitaliasi UMKM tersebut juga terjadi di kabupaten Magelang. Berdasarkan data Kepala Bidang
UMKM Kabupaten Magelang, Jumlah UMKM yang berada di Kabupaten Magelang pada tahun 2023
telah mencapai 106.000 unit usaha. Namun, sebagian besar belum merambah ke penjualan secara
online.
Oleh karena itu, dalam upaya pengembangan digitalisasi UMKM di Kabupaten Magelang
sendiri diperlukan peran serta antara pemerintah daerah dengan masyarakatnya. Hal ini bertujuan
supaya Kerjasama antara Masyarakat dan pemerintah dapat terlaksana secara harmonis. Selain itu,
diperlukan juga aksi nyata dari mahasiswa sebagai agent of change sebagai langkah
mengimplementasikan Tri Dharma perguruan tinggi melalui kegiatan KKN (Kuliah Kerja Nyata).
Lokasi sasaran KKN kelompok 129 berada di Desa Menayu, Kecamatan Muntilan,
Kabupaten Magelang. Berdasarkan jumlah data KK di Desa Menayu yakni sebanyak 422 KK dengan
rata-rata pekerjaan buruh serabutan. Selain itu, diketahui juga Desa Menayu memiliki potensi pada

2
Ida Indarwati, Nur Hidayah, Deyna Amartya, dkk
Digitalisasi Umkm Berbasis Qr Code Melalui Optimalisasi Branding Di Media Sosial Dan Website

bidang Perikanan. Hampir disetiap rumah memiliki kolam pembibitan sendiri. Tapi sangat
disayangkan Desa Menayu ternyata masuk kategori Desa dengan Kemiskinan Ekstrem di Kabupaten
Magelang. Setelah ditinjau kembali ternyata alasan dari Desa Menayu menjadi Desa dengan
Kemiskinan Ekstrem yakni dikarenakan masyarakatnya yang tidak dapat mengelola potensi desa
mereka secara optimal sehingga tidak memiliki pekerjaan yang tetap dan berkelanjutan, hal ini juga
didukung dengan basis pemetaan data terpadu kesejahteraan sosial Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
(sumber: Pemerintah Kabupaten Magelang).
Oleh karena itu, berdasarkan permasalahan yang diuraikan sebelumnya, kami Peserta KKN
kelompok 129 Universitas Tidar, memiliki tujuan supaya Program Digitalisasi UMKM (Usaha Mikro
Kecil dan Menengah)menggunakan basis QR Qode dapat mendorong Masyarakat Desa Menayu
terutama bagi pelaku UMKM supaya mampu memaksimalkan penjualan produk dengan
membangun branding di media sosial dan website. Sehingga mereka dapat memanfaatkan
kecanggihan teknologi dengan dukungan fitur-fitur pada aplikasi sosial media serta platform
marketplace lainnya yang dimiliki, guna promosi dan pemasaran produk hasil UMKM mereka dan
pendalaman wawasan secara modern. Sehingga, melalui program Digital Marketing ini, diharapkan
pelaku UMKM dapat lebih terbuka dengan dunia pemasaran secara online dan dapat mengimbangi
pelaku Usaha lain dengan konsep membeli tanpa harus datang ke pembeli. Cara ini dihimbau dapat
membantu mereka untuk lebih kreatif dan inovatif dalam bersaing karena tersedianya informasi yang
dapat menjadi referensi bagi penjualan mereka kedepan.

METODE

Program Digital Marketing dilaksanakan pada tanggal 12 Juli sampai 06 Agustus 2023,
dengan sasaran utama yaitu pelaku UMKM di Desa Menayu khususnya untuk dusun Kepanjen dan
Jambean. Dalam proses pengambilan sampel, terdapat beberapa pertimbangan yang telah dievaluasi
yakni berdasarkan kesediaan pelaku UMKM untuk diajak kerjasama dan berdasarkan ketahanan
produk UMKM yang diproduksi. Adapun yang telah berhasil diajak kerjasama dalam program Digital
Marketing ini terdiri dari pemilik produk dengan Merk Jenang Mirasa, Keripik Jamur Josjis, Si Lidi
dan Makaroni Goreng, serta Widaran.
Metode yang digunakan dalam identifikasi penggunaan media pemasaran pada UMKM di
Desa Menayu, Kecamatan Muntilan, meliputi:
a. Observasi
Kegiatan observasi dilakukan dalam kurun waktu 3 hari dengan tanggal yang berbeda-beda
dengan jadwal mengunjungi beberapa pelaku UMKM di Dusun Kepanjen dan Dusun Jambean guna
mengetahui siapa saja pemilik UMKM, kemudian produk yang dihasilkan, dan pemasaran seperti apa
saja yang sudah dilakukan oleh pemilik UMKM selama ini. Diketahui sejauh observasi berlangsung
pemasaran dilakukan hanya sebatas pada pesanan costumer tetap dan berdasarkan permintaan penjual
pasar tradisional dan rata-rata belum berani mengambil resiko pada media online karena jumlah yang
masih terbatas dan pengetahuan yang kurang dalam media digital.

b. Wawancara
Kegiatan Wawancara dilakukan sekaligus dalam proses Observasi guna keperluan mendalami
latar belakang setiap pelaku UMKM. Wawancara ini menghasilkan informasi mengenai beberapa hal
seperti, tahun sejak UMKM diberdirikan, kemudian terkait ijin edar atau Sertifikat Produksi Pangan
Industri Rumah Tangga (SPP-PIRT) yang ternyata hanya dimiliki oleh Pemilik Usaha Si Lidi Goreng
yakni Bu Sri Wijayanti sedangkan 3 lain belum memilikinya, selanjutnya Sosial Media yang telah
digunakan untuk promosi diketahui rata-rata hanya WA Business serta Ketahanan Produk berapa lama

3
Ida Indarwati, Nur Hidayah, Deyna Amartya, dkk
Digitalisasi Umkm Berbasis Qr Code Melalui Optimalisasi Branding Di Media Sosial Dan Website

dan Bahan-Bahan yang digunakan aman atau tidak. Terakhir adalah kesepakatan bersama dengan
Pelaku UMKM terkait kerjasama yang diajukan apakah bersedia atau tidak.

c. FGD (Forum Group Discussion)


FGD (Forum Group Discussion) dilakukan oleh kelompok KKN 129 dengan BBPPM (Balai
Besar Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat) Yogyakarta, pak Anggit. Hasil yang diperoleh selama
FGD antara lain mendaftarkan UMKM pada akun sosial media seperti WA Business, Facebook,
Instragram, Google Maps dan linktr.ee yang didalamnya mencakup beberapa fitur yang digunakan
pelaku UMKM dalam memasarkan produk. Fitur yang dimasukkan dalam Linktr.ee yaitu nomor
WhatsApp, Facebook, dan akun media sosial lainnya yang telah dibantu dibuatkan kepada pelaku
usaha.

d. Praktik Kerja
Praktik Kerja Program digital marketing adalah bentuk dari tindak lanjut dari identifikasi pada
tahap sebelumnya yakni Observasi, Wawancara dan FGD yang berguna mengumpulkan data-data
terkait tingkat perkembangan pada setiap pelaku UMKM. Pada proses praktik kerja, yang dilakukan
pada pertama kalinya adalah mendaftarkan usaha pada berbagai akun sosial media dan berakhir
dikemas pada web Linktr.ee. Terdapat aplikasi sosial media yang telah direncanakan akan didaftarkan
pada setiap pemilik UMKM, yakni meliputi akun WhatsApp Businesss, Facebook, Instagram, dan
selain itu guna kemudahan akses konsumen untuk menemukan lokasi telah dibuatkan Google Maps
juga. Tidak lupa disetiap akun bisnis yang dibuatkan khusus terdapat katalog yang dapat mendukung
promosi produk serta tertera berbagai varian dan harga. Dalam proses pembuatan akun metodenya
menggunakan pendampingan kepada pelaku UMKM. Hal ini diperlukan supaya mereka dapat
mengoperasikan alat yang telah tersedia dengan baik dan benar serta terupdate.

e. Dokumentasi
Metode dokumentasi ialah metode mencari data mengenai hal-hal yang berupa catatan, buku,
transkip, surat kabar, prasasti, majalah, notulen rapat, agenda serta foto-foto kegiatan. untuk
melengkapi data dari hasil wawancara dan hasil pengamatan (observasi). Metode Dokumentasi
dilakukan dengan pengambilan gambar selama pelaksanaan Program Digital Marketing bersama
Pelaku UMKM mulai dari proses observasi, wawancara, FGD sampai dengan praktik kerja atau
pendampingan dalam pembuatan akun dan cara pengambilan gambar promosi.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Genap tiga puluh (30) hari pengabdian KKN (Kuliah Kerja Nyata) Kelompok 129 di Desa
Menayu, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang, yang mengusung Program Kerja Pilihan yakni
Digital Marketing. Konsep yang diambil yakni dengan mengajak pelaku UMKM untuk lebih terbuka
dengan dunia digital seperti berjualan menggunakan WA (WhatsApp Business), Facebook, Instagram,
pencantuman Lokasi di Google Maps, dan cara mempromosikan secara virtual agar konsumen tertarik
dengan produk mereka sehingga mampu membangun branding produk.
Program kerja Digital Marketing dimulai dengan wawancara sekaligus observasi dengan
empat (4) pemilik UMKM yang terletak di Desa Menayu, Kecamatan Muntilan, Kabupaten
Magelang, yaitu Pemilik Usaha Jamur Krispi Josjis, Jenang Mirasa Pak Narto, Si Lidi Goreng Bu Sri,
dan Widaran. Kegiatan Observasi lapangan dan Wawancara kepada setiap pelaku UMKM dapat dilhat
pada gambar 1, 2, 3, 4. Diketahui pasca kondisi setelah terjadinya Wabah Covid 19 atau bisa disebut
dengan eranya New Normal, para pelaku UMKM diharap dapat mampu menyesuaikan kembali
dalam hal pemasaran produk yang sempat rancu, terutama dalam proses pemasaran secara online.
Diketahui juga Sistem pemasaran secara online saat ini sedang digandrungi para pelaku UMKM untuk
4
Ida Indarwati, Nur Hidayah, Deyna Amartya, dkk
Digitalisasi Umkm Berbasis Qr Code Melalui Optimalisasi Branding Di Media Sosial Dan Website

bersaing, sehingga tingkat kompetitifnya sangat tinggi dan dapat menjadi tren di tahun 2020 hingga
saat ini. Penggunaan sistem pemasaran melalui internet ini, dengan memanfaatkan fitur sosial media
seperti, sosial chatting, marketplace dan platform lainnya, yang membuat pelaku UMKM dapat
berinteraksi secara langsung dengan konsumen via sosial media. Menurut para pelaku UMKM,
kecanggihan teknologi saat ini sangat berperan dalam pemasaran produk dan membangun branding
produk terutama diera new normal ini. Disamping hal tersebut, aktifnya para konsumen dalam
penggunaan media sosial dapat membantu kelancaran promosi para pelaku UMKM.

Gambar 1. Observasi dan Wawancara dengan pelaku Usaha Jenang Mirasa


(Sumber: KKN kelompok 129 Desa Menayu, 2023)

Gambar 2. Observasi dan Wawancara dengan pelaku usaha Kripik Jamur Josjis
(Sumber: KKN kelompok 129 Desa Menayu, 2023)

Gambar 3. Observasi dan Wawancara dengan pelaku usaha Mi Lidi

5
Ida Indarwati, Nur Hidayah, Deyna Amartya, dkk
Digitalisasi Umkm Berbasis Qr Code Melalui Optimalisasi Branding Di Media Sosial Dan Website

(Sumber: KKN kelompok 129 Desa Menayu, 2023)

Gambar 4. Observasi dan Wawancara dengan pelaku usaha Widaran


(Sumber: KKN kelompok 129 Desa Menayu, 2023)

Kegiatan Digital marketing mencakup beberapa bentuk kegiatan seperti, cara promosi dan
pencarian pasar yang terfasilitasi oleh media digital secara online contohnya seperti, WA, Facebook,
Tiktok, Instagram, dll. Selain itu, Digital marketing pada dasarnya terdiri dari pemasaran interaktif
dan pemasaran terpadu yang mampu memudahkan interaksi antara produsen/supplier, perantara pasar,
dan konsumen. Digital marketing juga memudahkan para pelaku bisnis untuk meriset pasar dan
menyediakan berbagai kebutuhan dan keinginan konsumen, begitu juga sebaliknya dengan konsumen
yang bisa mencari dan mendapatkan informasi produk dengan fasilitas yang disediakan oleh fitur-fitur
pada aplikasi sosial media, sehingga hal ini sangat mempermudah proses pencarian informasi yang
dibutuhkan. Wardhana (2015) membuktikan bahwa strategi pemasaran digital bedampak pada
keunggulan bersaing UMKM alam memasarkan produk, yaitu sebesar 78% dan produk sebesar 22%
dipengaruhi oleh faktor lain, seperti faktor kapabilitas permodalan, pasokan sumberdaya, dan
profesionalitas manajerial. Media sosial jika diaplikasikan dengan konsisten akan sangat berpotensi
meningkatkan produktifitas dari UMKM.
Tabel 1. Jenis-Jenis Aplikasi Pendukung Program Digital Marketing
No Media Sosial Alasan

1. WhastApp Business Penggunaan media sosial Whatsapp dianggap cukup luas jangkauannya
untuk menginformasikan produk/ jasa. Informasi tersebut langsung
tersampaikan oleh orang-orang yang saling kenal karena antar individu
menyimpan nomor Whatsapp. Media sosial whatsapp penggunaannya
sangat mudah, sehingga kalangan dari remaja hingga orang tua mampu
menggunakan whatsapp.

2. Instagram Media sosial instagram lebih tertuju pada kalangan remaja dikarenakan
Instagram sesuai dengan selera anak muda, yang mampu menampilkan
visualisasi yang sangat menarik dan banyaknya ketersediaan filter-filter
yang menarik di instagram sehingga membuat tampilan gambar dari
produk UMKM semakin menarik. Instragram juga mampu
menghubungkan pelaku UMKM dengan berbagai kalangan masyarakat
dari penjuru dunia yang berpeluang menjadi konsumen dari produk/jasa

6
Ida Indarwati, Nur Hidayah, Deyna Amartya, dkk
Digitalisasi Umkm Berbasis Qr Code Melalui Optimalisasi Branding Di Media Sosial Dan Website

yang ditawarkan.

3. Facebook Media sosial yang jangkauan sangat luas dan penggunanya sangat
banyak. Hal ini terjadi karena facebook lebih mudah menggunakannya
dan banyak orang yang telah mendaftar ke akun Facebook, sehingga
jika pelaku UMKM menggunakan facebook dalam promosi bisnisnya
akan mudah menyalurkan informasi dan cepat berinteraksi dengan
banyak orang.

4. Google Maps Media sosial yang memiliki jangkuan sangat luas dan penggunaan
sangat banyak. Google Maps sangat sering digunakan oleh masyarakat
untuk mencari lokasi suatu tempat, jadi sangat membuka peluang untuk
mencantumkan tempat lokasi UMKM di google maps. Penggunaan
google maps juga mempermudah konsumen untuk mengatahui letak
lokasi UMKM dan mengetahui produk-produk yang di jual.

Setelah menentukan media sosial yang akan digunakan dalam kegiatan digital marketing,
maka langkah selanjutnya yaitu demonstrasi dan praktik dengan pelaku UMKM seperti terlihat pada
Gambar 5.

Gambar 5. Praktik Pembuatan Akun Sosial Media pada pelaku UMKM Jenang Mirasa
(Sumber: KKN kelompok 129 Desa Menayu, 2023)

Kegiatan ini dilakukan dengan cara Door to Door (dari pintu ke pintu) mendatangi setiap
rumah pelaku UMKM dan langsung memberikan demontrasi pembuatan akun WhatsApp Bisnis,
Facebook, Instagram, dan Google Maps. Dilanjutkan praktik pembuatan akun oleh pelaku UMKM
dan menyesuaikan cara kerja atau cara pemakaian aplikasi tersebut. Pelaku UMKM akan diberikan
pendampingan dan monitoring sampai mahir dalam menggunakan media sosial. Sehingga diharapkan
ketika pendampingan telah selesai maka pelaku dapat dengan sendirinya mengoperasikan atau
menjalankan digital marketing dengan paham dan fasih. Hasil dari demontrasi dan praktik dapat
dilihat pada Tabel. 2.

Tabel 2. Hasil Pendampingan Pembuatan Akun kepada Pelaku UMKM (sebelum-sesudah)


No UMKM Sebelum Sesudah

1. Jamur Krispi Josjis WhatsApp WhatsApp Bisnis, Facebook, Instagram, dan Google

7
Ida Indarwati, Nur Hidayah, Deyna Amartya, dkk
Digitalisasi Umkm Berbasis Qr Code Melalui Optimalisasi Branding Di Media Sosial Dan Website

Maps

2. Jenang Mirasa Pak WhatsApp Bisnis WhatsApp Bisnis, Facebook, Instagram, dan Google
Narto dan Google Maps
Maps

3. Si Lidi Goreng Bu WhatsApp Bisnis WhatsApp Bisnis, Facebook, Instagram, dan Google
Sri Maps

4. Widaran WhatsApp WhatsApp Bisnis, Facebook, Instagram, dan Google


Maps

Berdasarkan hasil pendampingan pembuatan akun kepada para pelaku UMKM seperti yang
tertera pada tabel 2, terdapat proses akhir yaitu, memasukkan seluruh link akun sosial media setiap
UMKMnya pada Linktree. Mulai dari link akun WhatsApp Business, link akun Facebook, link akun
Instagram, dan link Google Maps. Setelah dimasukkan pada Linktree, tidak lupa pembuatan katalog
produk yang berisi informasi produk juga dicantumkan beserta foto-foto produknya (seperti pada
gambar 8 dan 9). Setiap pelaku UMKM yang kami sasar kami bekali username serta password guna
edit informasi jika terdapat pembaruan produk. Selain itu, Linktree ini kemudian kami buat juga
dalam bentuk kode QR (Quick Response). Kode QR ini dapat digunakan para produsen guna
mempromosikan katalog yang mereka miliki kepada para konsumen tanpa bersusah payah mencari
informasi disetiap platformnya. Karena dalam Linktree ini sudah tertera setiap akun sosial media
setiap pelaku UMKM-nya, katalog, foto-foto produk serta informasi lainnya. Bisa dilihat pada
(Gambar 6 dan 7) yang merupakan isi dari Linktree dan cover dari Kode QR (Quick Response) yang
telah dibuat, dimana ini juga dapat digunakan dalam pameran-pameran kuliner guna ajang
penambahan relasi dan promosi serta inovasi, baik kepada sesama pelaku UMKM maupun konsumen
lain sehingga branding produk yang tengah diupayakan dapat membangun merk produk.

Gambar 6. Cover Linktr.ee


(Sumber : KKN kelompok 129 Desa Menayu, 2023)

8
Ida Indarwati, Nur Hidayah, Deyna Amartya, dkk
Digitalisasi Umkm Berbasis Qr Code Melalui Optimalisasi Branding Di Media Sosial Dan Website

Gambar 7. Kode QR (Quick Response)


(Sumber: KKN kelompok 129 Desa Menayu, 2023)

Gambar 8. Contoh Pembuatan Katalog Foto untuk Promosi Produk Si Lidi Goreng
(Sumber: KKN kelompok 129 Desa Menayu, 2023)

Gambar 9. Contoh Pembuatan Katalog Foto untuk Promosi Produk Jenang Mirasa
(Sumber: KKN kelompok 129 Desa Menayu. 2023)

Selain itu, Seiring dengan berjalannya program ini, terdapat proses yang selalu dievaluasi dari
pihak-pihak pendamping seperti BBPM (Balai Besar Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat)

9
Ida Indarwati, Nur Hidayah, Deyna Amartya, dkk
Digitalisasi Umkm Berbasis Qr Code Melalui Optimalisasi Branding Di Media Sosial Dan Website

Yogyakarta dan juga Ibu Mir-a Kemila terkait penambahan masukan dalam melengkapi Program
Kerja Digital Marketing ini . Biasanya monitoring dari pihak terkait dilaksanakan melalui via Daring
(zoom meeting) maupun tatap muka yang bisa dilihat pada gambar 10 dan 11. Baik itu terkait cara
mengoperasikan aplikasi maupun web dan masukan lain yang menjadi inovasi baru seperti halnya
pembuatan Kode QR dan cara menggandeng Pihak terkait seperti Mas Rouf selaku petugas
pembuatan Sertifikat Halal. Dalam agenda kegiatan kami, salah satu yang menjadi agenda tambahan
yakni melalui bantuan sertifikat halal melalui mas Rouf. Bisa dilihat pada gambar 12 yang
menunjukkan bahwa pelaksanaan pedampingan sertifikat halal dilakukan secara door to door dan
didampingi langsung oleh petugas. Dengan adanya pengadaan bantuan tersebut, diharapkan kepada
setiap pelaku UMKM yang bersedia bekerja sama dapat terbantu dalam menambah kepercayaan
konsumen dalam pembelian produk. Pengadaan sertifikat halal diketahui harus melalui tahapan yang
membutuhkan waktu 3 bulan lamanya untuk bisa mengeluarkan sertfikat halal MUI (Majelis Ulama
Indonesia).

Gambar 10. Monitoring dan Evaluasi Program Kerja Digital Marketing oleh BBPPM Yogyakarta via
zoom meeting
(Sumber: KKN kelompok 129 Desa Menayu. 2023)

Gambar 11. Monitoring dan Evaluasi Program Kerja Digital Marketing oleh Dosen Pembimbing
Lapangan Ibu Mir-a Kemila.

10
Ida Indarwati, Nur Hidayah, Deyna Amartya, dkk
Digitalisasi Umkm Berbasis Qr Code Melalui Optimalisasi Branding Di Media Sosial Dan Website

(Sumber: KKN kelompok 129 Desa Menayu. 2023)

Gambar 12. Pendampingan Pembuatan Sertifikat Halal kepada UMKM Jenang Mirasa
(Sumber: KKN kelompok 129 Desa Menayu. 2023)

SIMPULAN DAN SARAN

Program kerja Digital Marketing menyasar kepada empat (4) Pemilik UMKM (Usaha Mikro
Kecil Menengah) yang terletak di Desa Menayu, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang, yaitu
Pemilik Usaha Jamur Krispi Josjis, Jenang Mirasa Pak Narto, Si Lidi Goreng Bu Sri, dan Widaran.
Program kerja ini menghasilkan beberapa terobosan cara untuk memajukan pemasaran atau penjualan
produk UMKM dengan cara digital yakni pemasaran produk melalui media sosial seperti WhatsApp
Business, Facebook, Instagram, dan Google Maps. Selanjutnya untuk memudahkan konsumen dalam
mengakses media sosial maka dibuatkan Linktr.ee dan kode QR untuk setiap pelaku UMKM. Selain
itu, pendampingan kepada setiap pelaku UMKM terkait kepemilikan sertifikat halal produk rumah
tangga juga dimaksudkan supaya lebih menekankan kepercayaan konsumen dalam pembelian produk
karena telah teruji secara ahli.
Diharapkan dengan adanya pelaksanaan program pemberdayaan yang berkelanjutan tersebut ,
setiap membawa pelaku UMKM untuk lebih mahir dalam penggunaan aplikasi sosial media guna
keperluan pemasaran produk dan pengembangan brand disetiap pelaku UMKM desa Menayu
sehingga dapat bersaing dengan brand produk lain dengan skala yang lebih luas. Selain itu, dapat
meningkatkan nilai penjualan dan pendapatan bagi pemilik UMKM. Serta, diharapkan juga adanya
program lanjutan dari pemerintah setempat untuk melanjutkan dan mengembangkan program digital
marketing melalui media sosial yang lebih efisien.

UCAPAN TERIMA KASIH

Kami selaku KKN Kelompok 129 Universitas Tidar mengucapkan terimakasih kepada
Universitas Tidar yang telah memberikan kesempatan kami dalam kegiatan Kuliah Kerja Nyata
(KKN) pada 10 Juli – 11 Agustus 2023, kami juga mengucapkan terimakasih kepada Ibu Apt. Mir-a
Kemila, M.Sc. selaku Dosen Pembimbing kami yang telah bersedia mendampingi dan mengawasi
selama kegiatan kami berlangsung serta kami mengucapkan banyak terimakasih kepada Pemerintah
Desa Menayu, Kecamatan Muntilan terutama kepada Bapak Kades H. Arwanto beserta jajarannya.
Masyarakat Desa Menayu, Pemuda-Pemudi Desa Menayu, adek-adek Desa Menayu yang begitu
antusias atas kehadiran kami serta pemberian fasilitas yang telah disediakan. Tidak lupa juga ucapan
terimakasih kami berikan kepada Bu Endang Widayanti yang sudah bersedia menyediakan segala
fasilitas di posko bagi anggota KKN yang Perempuan selama pelaksanaan. Serta kepada pihak-pihak

11
Ida Indarwati, Nur Hidayah, Deyna Amartya, dkk
Digitalisasi Umkm Berbasis Qr Code Melalui Optimalisasi Branding Di Media Sosial Dan Website

terkait yang ikut berkontribusi dan tidak dapat kami sebutkan satu persatu, kami hanya dapat
mengucapkan terimakasih sebanyak-banyaknya atas dukungan dan Kerjasama selama kami
melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Menayu, Kecamatan Muntilan, Kabupaten
Magelang. Kami berharap melalui pengabdian yang telah dilaksanakan selama satu bulan lamanya
dapt memberikan manfaat yang dapat dirasakan masyarakat Desa Menayu secara berkelanjutan.

DAFTAR PUSTAKA

Arumsari, N. R., Lailyah, N., & Rahayu, T. (2022). Peran Digital Marketing dalam Upaya
Pengembangan UMKM Berbasis Teknologi di Kelurahan Plamongansari Semarang. SEMAR
(Jurnal Ilmu Pengetahuan, Teknologi, Dan Seni Bagi Masyarakat), 11(1), 92-101.
Daffiandra. (2023). “Bekraf Dampingi UMKM Magelang Agar Lebih Berdaya Saing.” ,
BeritaMagelang.id http://magelangkab.go.id/home/detail/bekraf-latih-umkm-magelang-agar-
berdaya-saing/2847. pada tanggal 9 Agustus 2023
Kemp, S. (2023). “Digital 2023 : Global Report Overview Report”, datareportal.com.
https://datareportal com.translate.goog/reports/digital-2023-global-overview report?
_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=sc pada tanggal 10 Agustus 2023
PM, S. M., & Burhan, U. (2023, May). Penerapan Strategi Digital Marketing Pada Umkm Makanan
Dan Minuman Khas Gresik. In Seminar Nasional Pariwisata dan Kewirausahaan
(SNPK) (Vol. 2, pp. 485-497).
Susanti, E. (2020). Jurnal Pengabdian Masyarakat Pembangunan Sosial. Pelatihan Digital Marketing
dalam upaya pengembangan usaha berbasis teknologi pada UMKM di Desa Sayang
Kecamatan Jatinangor, Sawala, 36 – 50.
Syukri, A. U., & Sunrawali, A. N. (2022). Digital marketing dalam pengembangan usaha mikro,
kecil, dan menengah. Kinerja, 19(1), 170-182.
Wardhana, A. (2015, April). Strategi digital marketing dan Implikasinya pada Keunggulan Bersaing
UKM di Indonesia. In Seminar Nasional Keuangan Dan Bisnis IV (Vol. 4), Hal 327-337.
Widan, R., Nursaida, A., Umar, A., Umikulsum, S., & Irawan, D. (2017). Perintisan Kampung Wisata
Sonjo Kampung Menayu Upaya Pelestarian Kearifan Lokal Sebagai Pelumas (Peluang Usaha
Masyarakat) di Dusun Menayu Kecamatan Muntilan. URECOL, 113-118.
Widi, S. (2023). “Pengguna Media Sosial di Indonesia sebanyak 167 juta pada 2023”,
DataIndoneisia.id. https://dataindonesia.id/internet/detail/pengguna-media-sosial-di-
indonesia-sebanyak-167-juta-pada-2023 pada tanggal 07 Agustus 2023
Yusuf, A. (2014). Kuantitatif, Kualitatif, & Penelitian Gabungan. Jakarta.

12
Praja Nagarabhakti
e-ISSN: xxxx-xxxx, p-ISSN: xxxx-xxxx
Volume 1 No 1, November 2023

Anda mungkin juga menyukai