Anda di halaman 1dari 41

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Teknologi saat ini sangat cepat dalam perkembangannya dan informasi

yang beredar juga sangat banyak dan cepat peredarannya. Dalam era saat ini

manusia sangat membutuhkan akses informasi yang cepat, dengan adanya

internet maka sangat mudah untuk mendapatkan akses informasi yang

dibutuhkan. Kemajuan teknologi informasi telah menyentuh ke berbagai aspek

dalam kehidupan sehari – hari, misalnya dibidang pendidikan, kesehatan,

keamanan dan juga bidang teknologi. Pada bidang informasi dan teknologi

digunakan untuk berbagai macam sistem informasi seperti administrasi,

akademik, e-learning, dan monitoring.

Perkembangan informasi dan teknologi dalam segala bidang

memotivasi instansi sekolah untuk membuat langkah-langkah strategis agar

tetap dapat bersaing dalam segala bidang. Seperti SMA Negeri 1 Nglames,

yang telah menggunakan sistem informasi untuk kegiatan internal maupun

eksternal sebagai salah satu factor dari kesuksesan dan kemajuan SMA Negeri

1 Nglames. SMA Negeri 1 Nglames adalah satu dari beberapa sekolah

menengah atas negeri di Kecamatan Madiun. Dan untuk efisiensi proses

belajar mengajar, SMA Negeri 1 Nglames memiliki fasilitas seperti

Laboratorium Komputer yang sangat berperan penting. Laboratorium

komputer di SMA Negeri 1 Nglames merupakan fasilitas yang disediakan

1
2

yang digunakan untuk berlangsungnya pembelajaran ilmu komputer dan ujian

online.

Pada saat ini SMA Negeri 1 Nglames tidak memiliki sistem

monitoring laboratorium komputer sehingga pendataan komputer kurang baik

kondisi komputer tidak ada pembagian berdasarkan kategori komputer yang

masih baru, sudah mengalami perbaikan, dan yang rusak. Hal tersebut

menyebabkan ketika ujian sering terjadi komputer yang error karena

sebelumnya sudah pernah rusak sehingga mengganggu jalannya ujian.

Dalam kegiatan monitoring sistem yang berjalan saat ini asisten

mengerjakan pengecekan pada setiap computer yang ada baik perangkat lunak

maupun perangkat kerasnya, kemudian dibukukan atau dicatat pada lembaran

kertas sesuai nomor unit computer yang nantinya hasil cek tersebut akan

diserahkan pada kepala laboratorium sebagai laporan untuk mengawasi

keadaan laboratorium. Mengingat staff laboratorium di SMA Negeri 1

Nglames tidak mengunakan sistem informasi sehingga proses pengecekan

unit computer pada laboratorium tidak maksimal karena kertas – kertas yang

ditempel pada unit komputer rentan hilang dan jatuh berserakan, selain itu

kepala laboratorium juga kesulitan untuk meminta laporan pengecekan

sebagai bahan pengawasan.

Untuk menanggulangi masalah yang terjasi tersebut maka dibutuhkan

sebuah sistem informasi monitoring laboratorium komputer. Dengan adanya

sistem tersebut pendataan komputer akan lebih mudah. Ketika ada komputer

yang rusak dan dilakukan perbaikan maka tinggal memperbarui data yang ada.
3

Selain itu ketika ada komputer yang rusak dan tidak bisa diperbaiki akan

direkap sendiri. Hal tersebut membuat pembuatan laporan laboratorium

komputer lebih mudah dan akurat. Proses kerja sistem monitoring yang akan

dibangun yaitu menampilkan dashboard informasi terkait dengan kondisi

komputer pada laboratorium. Metode yang akan digunakan dalam penelitian

ini adalah pendekatan metode pembangunan dashboard dengan menggunakan

metode pureshare. Metode pureshare dikembangkan oleh vendor pureshare

untuk memberi fasilitas terhadap proyek yang berhubungan dengan upaya

pengelolaan dan pengukuran kinerja organisasi, termasuk pembangunan

dashboard. Pembangunan dashboard dirancang supaya selaras dengan

kebutuhan teknologi dan tujuan bisnisnya. Berdasarkan permasalahan diatas

maka peneliti mengambil judul ”SISTEM INFORMASI MONITORING

KOMPUTER DI LABORATORIUM SMA NEGERI 1 NGLAMES

BERBASIS WEB”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat diidentifikasikan

masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. SMA Negeri 1 Nglames saat ini tidak memiliki sistem monitoring

laboratorium komputer sehingga pendataan komputer kurang baik.

2. Ketika ujian sering terjadi komputer yang error.

3. Pengecekan setiap unit komputer yang dilakukan masih manual.

4. Pencatatan hasil monitoring menggunakan kertas menyebabkan lembaran

kertas rentan hilang dan tercecer.


4

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka rumusan masalah

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana merancang dan membangun sistem informasi monitoring

komputer di laboratorium SMA Negeri 1 Nglames berbasis web?

2. Bagaimana implementasi sistem informasi monitoring komputer di

laboratorium SMA Negeri 1 Nglames berbasis web?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Merancang dan membangun sistem informasi monitoring komputer di

laboratorium SMA Negeri 1 Nglames berbasis web.

2. Mengimplementasikan sistem informasi monitoring komputer di

laboratorium SMA Negeri 1 Nglames berbasis web.

E. Kegunaan Penelitian

Kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Kegunaan Teoritis

Hasil penelitian ini akan menambah referensi karya ilmiah di perpustakaan

Universitas PGRI Madiun yang dapat digunakan oleh mahasiswa sebagai


5

pedoman untuk pengembangan sistem informasi monitoring komputer di

laboratorium SMA Negeri 1 Nglames berbasis web.

2. Kegunaan Praktis

a. Bagi Peneliti

1) Meningkatkan pengetahuan dan wawasan yang berhubungan

dengan sistem informasi monitoring komputer di laboratorium

SMA Negeri 1 Nglames berbasis web.

2) Meningkatkan belajar peneliti untuk mendapatkan pengetahuan

dan meningkatkan wawasan, meningkatkan kemampuan

menganalisis suatu masalah.

b. Bagi SMA Negeri 1 Nglames

1) Sistem yang dibangun mempermudah kepala dan asisten

laboratorium dalam pendataan komputer dan pembuatan laporan

laboratorium komputer.

2) Akses sistem lebih mudah karena dapat diakses secara online.

c. Bagi Universitas PGRI Madiun

1) Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan referensi bagi peneliti

lainnya sebagai bahan studi perbandingan dalam penelitian

selanjutnya dan menjadi bahan bacaan di perpustakaan.

2) Sebagai materi evaluasi bagi perkembangan dan peningkatan

kualitas pendidikan dan lulusan kedepannya terhadap materi -


6

materi yang diberikan kampus dan yang dibutuhkan pada lapangan

kerja.

3) Untuk mengetahui tingkat kemampuan mahasiswa dalam

mengimplementasikan ilmu yang didapat selama kuliah di

Universitas PGRI Madiun

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teoritik

1. Sistem Informasi

Turban, dkk (dalam Satyahadewi dan Mutiah, 2019:84)

menyatakan bahwa sistem adalah sekelompok manusia, sumberdaya,

prosedur dan konsep yang digunakan untuk mengerjakan suatu fungsi

yang dapat dijelaskan atau untuk melakukan suatu tujuan. Mulyanto

(dalam Anam dan Muharram, 2018:208) mengemukakan bahwa sistem

adalah sebuah jaringan kerja dari macam – macam prosedur yang saling

terkait, berkumpul menjadi satu untuk mengerjakan suatu kegiatan atau

menyelesaikan permasalahan tertentu.

Situmorang (2019:35) menyatakan bahwa sebuah sistem

memiliki elemen – elemen, batas – batas sistem, lingkungan diluar

sistem, penghubung, masukan (input), pengolahan, keluaran(output) dan

tujuan, berikut penjjelasannya :

a. Komponen Sistem
7

Komponen sistem (Component) yaitu dari kumpulan elemen yang

saling berinteraksi, maksudnya saling bekerja membentuk sebuah

kesatuan. Komponen – komponen dalam sistem dapat berupa sebuah

subsistem dari sebuah sistem. Pada setiap subsistem atau bagian

yang memiiliki sistem untuk melakukan suatu fungsi dan

mempengaruhi sistem secara keseluruhan, setiap sistem tidak peduli

betapa pun kecilnya selalu mengandung subsitem-subsistem.

b. Batas Sistem

Batas Sistem (Boundary), yaitu daerah yang membatasi suatu sistem

dengan sistem lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem

ini memungkinkan suatu sistem dipandang.

c. Lingkungan Luar Sistem

Lingkungan luar sistem (Environment), dari suatu sistem yaitu

apapun di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.

Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat

juga merugikan sistem tersebut.

d. Penghubung

Penghubung sistem (Interface), merupakan media penghubung

antara satu subsistem dengan subsistem lainnya. Melalui

penghubung ini memungkinkan sumber daya-sumber daya mengalir

dari subsistem ke subsistem yang lainnya. Dengan penghubung, satu

subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem yang lainnya

membentuk satu kesatuan.


8

e. Masukan

Masukan (Input), merupakan energi yang dimasukkan ke dalam

sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance

input) dan masukan sinyal (signal input).

f. Keluaran

Keluaran (Output), adalah hasil darii kekuatan atau sumberdaya

yang diproses dan dijabarkan menjadi output yang bermanfaat dan

sisa pembuangan. Keluaran (output) dapat berupa masukan untuk

subsistem yang lain atau kepada supra sistem.

g. Pengolahan

Pengolahan (Process), adalah sebuah sistem yang memiliki sebuah

bagian pengolahan yang dapat merubah input menjadi output.

h. Sasaran (Objectives) dan Tujuan (Goal)

Sebuah sistem dapat dikatakan berhasil jika tepat pada sasaran dan

tujuannya. Apabila sebuah sistem tidak memiliki sasaran, maka

operasi tidak akan ada manfaatnya.

Jogiyanto (dalam Asmaidi, dkk, 2018:132) menyatakan bahwa

informasi yaitu sebuah hasil dari proses pengelolaan data yang sangat

penting bagi penerimanya. Yakub (dalam Suparni dan Hadiyansyah,

2018:92) menyatakan sistem iinformasi didefiinisikan sebagai sebuah

sistem pada sebuah organisasi yang merupakan gabungan antara orang -

orang, teknologi, fasilitas, komunikasi yang penting untuk memperoses


9

tipe transaksi rutin tertentu, memberi sintal pada manajemen terhadap

kegiatan – kegiaatan internal dan eksternal yang sangat penting sebagai

suatu dasar dari informasi guna dapat mengambil keputusan yang benar

dan tepat.

Anggraeni dan Irviani (2017:2) menyatakan bahwa "sistem

informasi merupakan suatu kombinasi teratur dari orang-orang,

hardware, software, jaringan komunikasi dan sumber daya data yang

mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah

organisasi". Akbar, dkk (dalam Jannah, 2019:185) menyatakan bahwa

sistem sebuah sistem yang diciptakan manusia yang terbagi atas

kumpulan komponen berbasis komputer dan konvensional yang dibuat

dan menyediakan suatu inforemasi kepada para pemakai . Setiawan dan

Mulyani (dalam Jannah, 2019:186) menyatakan bahwa sistem informasi

pada sebuah organisasi bisa disebut sebagai sebuah sistem yang

memberikan informasi kepada semua tingkatan dalam organisasi

tersebut. Sistem ini menyimpan, mengubah mengkomunikasikan dan

mengambil informasi atau peralatan sistem lainnya. Sistem ini berfungsi

sebagai suatu tempat untuk memberikan informasi yang bermanfaat

untuk manajemen dan mendukung rencana dalam organisasi. Habiby

(dalam Jannah, 2019:186) menyatakan bahwa fungsi dari sistem

informasi adalah untuk mengambil dan mengumpulkan data dan

memberikan informasi tersebut kepada pengguna yang memerlukan.

Hutahaean (dalam Tiara dan Syukron, 2019:131) menyatakan bahwa


10

sistem informasi adalah sebuah sistem di sebuah organisasi yang

mempertemukan keperluan pengolahan transaksi harian, mendukung

operasi, bersifat managemen dan aktifitas startegi dari sebuah organisasi

dan memberikan kepada pihak luar dengan berbagai laporan yang

diperlukan. Anggraeni dan Irviani (dalam Tiara dan Syukron, 2019:131)

menyatakan bahwa fungsi dari sistem informasi yaitu:

a. Meningkatkan akses masuk data dengan cara yang efisien dan efektif

kepada user dengan perantara sistem informasi.

b. Mengembangkan proses perencanaan yang efektif.

c. Meningkatkan produktifitas aplikasi dan pemeliharaan jaringan

sistem.

d. Menjamin ketersediaannya nilai mutu dan keterampilan dalam

memanfaatkan sistem informasi.

e. Mengantisipasi dan memahami akan konsekuensi ekonomi.

f. Mengenali kebutuhan tentang keterampilan pendukung sistem

informasi.

g. Menetapkan investasi yang akan dikelola pada sistem informasi.

Turban, dkk (dalam Satyahadewi dan Mutiah, 2019:84)

menyatakan bahwa sistem informasi adalah suatu sistem yang

menampung, mengolah menyimpan, memeriksa dan menyebarkan

informasi untuk sebuah tujuan khusus. Turban, dkk (dalam Satyahadewi

dan Mutiah, 2019:84) menyatakan bahwa sistem informasi merupakan

suatu solusi atas permasalahan organisasional dan manajerial, dengan


11

memanfaatkan teknologi informasi untuk mengantisipasi tantangan dari

lingkungannya.

Turban, dkk (dalam Satyahadewi dan Mutiah, 2019:84)

menyatakan bahwa struktur sistem ada 7 macam, yaitu:

1. Masukan adalah sebuah data yang masuk menuju kedalam sistem

2. Proses adalah semua data yang diolah atau dikonversikan dari

masukan menuju keluaran.

3. Keluaran adalah data akhir atau konsekuensi yang terjadi didalam

sistem.

4. Umpan balik adalah jalur informasi dari elemen output ke pengambil

keputusan berkenaan dengan output atau kemampuan sistem,

berdasarkan keluaran, pengambil keputusan dapat memutuskan

untuk memodifikasi input, proses, atau keduanya,

5. Lingkungan sistem , terbagi atas beberapa komponen yang berada

diluar, artinya mereka bukanlah masukan, keluaran atau proses.

Akan tetapi mereka mempengaruhi kemampuan sistem dan

pencapaian target sistem.

6. Batasan, dapat berupa fisik dan non-fisik. Batasan suatu sistem

ditentukan dengan memperkecil ruang lingkup pada sistem guna

mempermudah analisis.

7. Elemen sistem informasi tebagi atas perangkat keras, program, data,

prosedur dan manusia.


12

Berdasarkan pengertian-pengertian diatas dapat disimpulkan

bahwa sistem informasi adalah suatu sistem yang dibangun oleh

pengguna dengan memanfaatkan teknologi informasi untuk

mengorganisir, mengumpulkan, memasukan, memproses, menyimpan,

mengelola, mengontrol dan menghasilkan sebuah laporan kepada

organisasi untuk mencapai suatu tujuan.

2. Monitoring

Hikmat (dalam Suparni dan Hadiyansyah, 2018:92) menyatakan

bahwa monitoring adalah kegiatan pengumpulan dan analisis informasi

bedasarkan acuan yang ditetapkan secara sistematis dan berlanjut tentang

aktivitas sehingga bisa dilakukan Tindakan checking untuk

penyempurnaan aktivistas / program berikutnya. Gentisya (dalam

Suparni dan Hadiyansyah, 2018:92) menyatakan bahwa monitoring

adalah suatu proses berkelanjutan pada pengumpulan data dan tolak ukur

kemajuan pada program yang objektif. Mengawasi perubahan yang

berfokus kepada proses dan output. Monitoring memberikan data mentah

untuk memberikan jawaban atas pertanyaan, sedangkan evaluasi adalah

menaruh data – data tersebut supaya dapat digunakan, dengan begitu

maka akan memberikan nilai tambah. Evaluasi adalah sebuah lokasi

untuk mepelajari suatu kejadian, pertanyaan, rekomendasi yang

diperlukan untuk dibuat dan memberikan saran perbaikan. Namun tanpa

adanya monitoring, evaluasi tidak akan memiliki dasar, tidak ada bahan

baku untuk melakukan kegiatan dan terbatas denganwilayah spekulasi,


13

maka monitoring dan evaluasi harus dapat berjalan seiring. Tujuan

monitoring:

a. Menganalisa apakah aktivitas yang dilakukan telah memenuhi kriteria

dan sesuai dengan rencana.

b. Mengidentifikasi masalah yang terjadi supaya dengan sigap bisa

diselesaikan.

c. Melakukan penilaian terhadap pola kerja sudah dilaksanakan dengan

benar untuk mencapai target tujuan.

d. Mengetahui relasi antara kegiatan dengan tujuan untuk memperoleh

tolak ukur kemajuan.

e. Menyesuaikan kegiatan dengan keadaan lingkungan yang tdak stabil,

tanpa melenceng dari target tujuan.

Effendy dan Noquba (dalam Tiara dan Syukron, 2019:131)

menyatakan bahwa monitoring merupakan suatu siklus aktifitas yang

meliputi: pengambilan, peninjauan ulang, pendataan, dan tindakan atas

informasi dari suatu kegiatan yang dilaksanakan. Chairiansyah (dalam

Tiara dan Syukron, 2019:131) menyatakan bahwa sistem informasi

monitoring adalah suatu sistem informasi yang mendukung kegiatan

pengawasan atau pemantauan. Effendy dan Noquba (dalam Tiara dan

Syukron, 2019:131) menyatakan bahwa tujuan sistem monitoring

meliputi:
14

a. Memastikan suatu proses dilaksanakan sesuai dengan kebijakan yang

berlaku supaya pengerjaan berjalan sesuai dengan jalan yang

ditetapkan.

b. Memberikan peluang yang tinggi akan akurasi data bagi pelaku

pengawasan.

c. Mengidentifikasi hasil yang kurang sesuai pada sebuah proses dengan

segera tanpa menunggu proses selesai.

d. Mengembangkan motivasi dan kebiasaan positif.

Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut dapat diambil

kesimpulan bahwa sistem monitoring adalah suatu sistem yang dibuat

untuk proses pengumpulan dan analisis informasi secara sistematis dan

berkelanjutan tentang suatu kegiatan sehingga dapat dilakukan evaluasi

dari sistem yang berjalan untuk disempurnakan.

3. Laboratorium Komputer

Hadyan (dalam Al Hayubi, dkk, 2016:39) menyatakan bahwa

laboratorium komputer adalah sebuah sarana yang diperlukan oleh

lingkungan pendidikan maupun perkantoran. Setiap aktifitas yang

dikerjakan pada laboratorium komputer harus memperoleh pengawasan

dari orang yang menjadi penanggungjawab dari laboratorium tersebut,

karena sangat diperlukan untuk mendata setiap orang yang menggunakan

dan kapan lab komputer tersebut digunakan. Sebuah laboratorium

komputer juga harus memiliki sebuah sistem informasi yang


15

memudahkan aktifitas mengajar ataupun hal lain yang terjadi pada

laboratorium komputer tersebut.

4. Sistem Basis Data

Nurhadi, dkk (2019:6) menyatakan bahwa “sistem basis data

adalah suatu sistem menyusun dan mengelola record-record

menggunakan computer untuk menyimpan atau merekam serta

memelihara data operasional lengkap sebuah organisasi perusahaan

sehingga mampu menyediakan informasi yang optimal yang diperlukan

pemakai untuk proses mengambil keputusan”. Fathansyah (dalam

Asmaidi, dkk, 2018:134) menyatakan bahwa database atau basis data

adalah elemen, ketergantungan dan tujuan, maksudnya pada sebuah

sistem pasti terdiri dari berbagai komponen yang saling berelasi dan

mempunyai keterikatan dalam mencapai suatu visi tertentu. Kadir (dalam

Rozaq, dkk (2018:2) menyatakan bahwa basis data adalah sekelompok

data atau informasi yang saling berealasi, sedangkan sistem basis data

pada dasarnya adalah suatu sistem yang telah terkomputerisasi dengan

maksud utamanya adalah mengolah dan menjaga informasi dan

mengambilnya Ketika diperlukan.

Widodo dan Kurnianingtyas (2017:3) menyatakan bahwa "DBMS

adalah data yang saling berhubungan yang dikelompokkan dalam sebuah

tabel atau beberapa tabel dan sebuah aplikasi program mengatur cara

mengakses data tersebut". Pamungkas (2017:1) menyatakan bahwa

"basis data merupakan suatu kumpulan data terhubung yang disimpan


16

secara bersama-sama pada suatu media, yang diorganisasikan

berdasarkan sebuah skema atau struktur tertentu, dan dengan software

untuk melakukan manipulasi untuk kegunaan tertentu. Basis data bisa

diartikan juga sebagai sekumpulan data yang disusun dalam bentuk

beberapa tabel yang saling memiliki relasi maupun berdiri sendiri”.

Thomas (dalam Rozaq, dkk (2018:2) menyatakan bahwa Database

Management System (DBMS) adalah sebuah sistem perangkat lunak

yang mampu melakukan identify, create,, maintenance, dan mengontrol

akses ke database. Berdasarkan penjelasan diatas maka bisa diambil

kesimpulan bahwasannya sistem basis data adalah suatu software yang

digunakan untuk mengolah data yang terdiri dari berbagai macam data

yang saling berealasi dan dimasukkan dalam perangkat komputer.

5. Metode Pembangunan Dashboard

Vilarinho, dkk dalam Irsan, dkk (2019:7688) menyatakan bahwa

dashboard dapat didefinisikan sebagai antarmuka pengguna grafis

mengandung ukuran kinerja bisnis untuk memungkinkan pengambilan

keputusan. Dengan ini, dimungkinkan untuk mempromosikan partisipasi

semua dalam proses peningkatan. Wibowo dalam Irsan, dkk (2019:7688)

menyatakan bahwa dashboard digunakan untuk memantau informasi

dalam periode tertentu. namun beberapa pekerjaan memerlukan

dashboard untuk dipantau secara real time karena aktivitas yang dipantau

saat ini sedang terjadi maka penundaan dalam merespons tidak dapat

ditolerir.
17

Irsan, dkk (2019:7689) menyatakan bahwa pureshare merupakan

salah satu metodologi pengembangan dashboard yang dikerjakan oleh

vendor pureshare guna memberian fasilitas terhadap proyek yang

berhubungan dengan upaya pengolahan dang pengukuran kualitas

organisasi. Tahapan-tahapan pada metode ini terbagi menjadi lima

tahapan yaitu planning and design stage, system and data review,

prototype stage highlights, refinement stage highlights, dan release stage

highlight. Few dalam Sihombing, dkk (2019:435) menyatakan bahwa

dashboard merupakan tampilan visual dari informasi paling penting yang

diperlukan guna mencapai suatu tujuan yang terdapat kedalam sebuah

layer tunggal sehingga dapat dilihat dengan sekilas.

Gonzales dalam Sihombing, dkk (2019:435) menyatakan bahwa

dashboard menwarkan tampilan antarmuka dengan berrmacam – macam

bentuk seperti mekanisme alert, indicator visual, laporan, dan diagram

yang dikombinasikan dengan informasi yang relevan dan dinamis.

Rassmusen, et al dalam Sihombing, dkk (2019:435) menyatakan bahwa

terdapat tiga jenis dashboard, yaitu :

a. Dashboard Strategis (Strategic Dashboard)

Dimana dashboard strategis digunakan untuk mendukung level

manajemen level strategis untuk memberikan informasi dalam

membuat keputusan bisnis, memprediksi peluang, dan memberikan

arahan pencapaian tujuan strategis.

b. Dashboard Taktis (Tactical Dashboard)


18

Dashboard tipe taktis terpusat pada proses analisa untuk mencari tahu

apa penyebab dari keadaan tertentu.

c. Dashboard Operasional (Operational Dashboard)

Dashboard operasional digunakan untuk memantau proses bisnis,

aktivitas bisnis, dan hal yang kompleks. Dashboard operasional akan

memberikan update harian atau mingguan atau grafik real time yang

menggambarkan status proses bisnis dari suatu organisasi.

Metode pureshare ditemukan oleh vendor pureshare guna

menawarkan fasilitas kepada proyek yang berhubungan dengan upaya

pengolahan dan pengukuran kualitas kerja organisasi, termasuk

didalamnya dashboard.Pengembangan dashboard dicancang agar sesuai

dengan kebutuhan teknologi dan usahanya. Metode Pureshare memakai

dua metode pendekatan yang disebuut topdown design, bottomup

implementation yang digambarkan pada gambar 2.1. Metodologi

mengikutsertakan user secara aktif didalam proyek pengembangan

dashboard dengan cepat. Proses ini terbukti menurunkan tingkat resiko

proyek dengan melibatkan end-user saat pengembangan dashboard juga

mempercepat dalam penerapannya. Gambaran umum dari kerangka

metode yang dikembangkan oleh PureShare dapat dilihat pada gambar

2.1 dibawah.
19

Gambar 2.1. Tahapan Metodologi Pureshare

Tahapan-tahapan dalam metode pureshare :

a. Perencanaan dan desain

Tahapan ini dipimpin oleh analis bisnis. Perancangan dan desain

dilakukan dengan pendekatan top-down dan difokuskan pada

kebutuhan bisnis pengguna. Tujuan rancang bangun dashboard

mengacu pada Key Result Area (KRA) yang digunakan untuk

mengidentifikasi KPI. KPI dikategorikan sebagai alert, monitor, atau

result/trends. Pada tahap akhir perancang mengidentifikasi kebutuhan

desain dashboard kemudian merancang model hirarki dashboard,

dan desain layout dashboard. Perancang harus memahami kebutuhan

pengguna serta mampu berkomunikasi dengan pengguna untuk

menentukan fitur-fitur kunci yang ditampilkan pada dashboard.

b. Review sistem dan data


20

Tahap ini dilaksanakan bersamaan dengan tahapan perancangan dan

desain. Review sistem dan data dilakukan dengan pendekatan bottom-

up implementation. Analis data melakukan identifikasi sumber data,

cara pengaksesan, dan membangun pengukuran kualitas data tersebut.

Dibagian akhir, analis data mengembangkan beberapa contoh query.

c. Perancangan prototype

Perancangan prototype dilakukan dengan pendekatan top-down dan

bottom-up secara bersama-sama. Prototype dashboard dibangun

secara cepat untuk memberikan gambaran bentuk tampilan akhir dari

dashboard. pengguna dilibatkan unruk memberikan umpan balik

terhadap prototype yang dibuat, serta melakukan diskusi secara aktif

pada saat proses implementasi.

d. Perbaikan prototype

Prototype yang telah dibuat selanjutnya direview bersama dengan

pengguna untuk mengumpulkan umpan balik, umpan balik digunakan

untuk mengoptimalkan kebutuhan yang diperlukan. Pada tahap ini

perancang harus menentukan hasil dan target dengan tepat serta

mempertimbangkan masalah keamanan, kegunaan dan intergrasi

sistem.

e. Realese

Dashboard diimplementasikan pada lingkungan operasionalnya.

Dashboard disosialisasikan melalui pelatihan-pelatihan. Pihak

perancang dashboard hasus menjalankan sumber data untuk setiap


21

informasi yang ditampilkan pada dashboard serta mendefinisikan arti

dari hasil dan target, sehingga pengguna dapat menggunakan

dashboard secara produktif, dan mengerti arti dari setiap hasil

pengukuran yang ditampilkan.

f. Perbaikan terus menerus

Metode ini dapat digunakan ulang untuk rancang bangun dashboard

diberbagai area organisasi. Tahapan review sumber data dan analisis

data dapat dilakukan dengan lebih cepat atau dapat dihilangkan jika

data yang telah didapatkan sebelumnya telah lengkap.

6. Metode Waterfall

Rukiastiandari dan Mado (2019:44) menyatakan bahwa prinsip

dari metodde ini yaitu melihat sebuah masalah dengan cara sistematis

dan terstruktur dari awal sampai akhir. Berikut ini langkah – langkah

pengembangan perangkat lunak metode waterfall adalah sebagai berikut:

Gambar 2.2. Model Waterfall

a. Analisis
22

Analisis adalah penjelasan dari suatu sistem informasi yang utuh

kedalam berbagai bagian dengan komponennya. Dengan maksud agar

bisa mengidentifikasi dan mengevaluasi berbagai macam masalah

yang timbul pada sistem sehingga nantinya bisa dilakukan

penanggulangan perbaikan dan juga pengembangan.

b. Desain

Desain pemograman yang diperlukan untuk pengembangan sistem

informasi serta memberikan gambaran yang jelas bagaimana suatu

sistem yang dibentuk. Desain sistem ini meliputi flowchart, DFD,

ERD, struktur basis data, dan antarmuka sistem.

c. Pengodean

Pada tahap pengodean ini sistem akan dirancang dengan

menggunakan pengkodingan PHP dan basis data MySQL. Aplikasi

yang digunakan dalam membuat sistem adalah notepad++ dan

XAMPP.

d. Pengujian

Sistem yang dirancang kemudian akan dilaksanakan pengujian guna

memastikan sistem berjalan dengan normal. Jika hasil pengujian

sudah sesuai maka sistem akan diimplementasikan di laboratorium

SMA Negeri 1 Nglames.

7. Flowchart
23

Tuwarno (dalam Dahana dkk, 2018:288) menyatakan bahwasnnya

flowchart merupakan suatu bagan atau Simbol-simbol yang

menunjukkan alur didalam program atau langkah - langkah sistem secara

logika. Bagan alur terutama dipakai untuk membantu komunikasi dan

dokumentasi. Ladjamudin (dalam Asmaidi, dkk, 2018:134)

mengungkapkan flowchart merupakan bagan – bagan yang memiliki

aliran yang menggambarkan step by step penyelesaian masalah. Program

flowchart menunjukkan urutan dan relasi antar proses pada suatu

program. Flowchart ini menjadi langkah awal dalam pembuatan suatu

program. Dengan adanya flowchart urutan program yang akan

dilaksanakan akan mudah terlihat alurnya.

Samsudin, dkk (2019:16) mengemukakan bahwasannya flowchart

adalah suatu bagan yang menunjukkan alur pada sebuah program atau

prosedur sistem secara logika. Bagan alur (flowchart) dipakai sebagai

alat bantu dalam berkomunikasi dan juga dokumentasi. Berdasarkan

beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa flowchart adalah

suatu bagan yang yang digunakan untuk menjelaskan aliran data pada

sistem kepada pengguna.


24
25

Tabel 2.1. Simbol-simbol Flowchart

Simbol Nama Keterangan


Simbol Menjelaskan arus data suatu proses
arus/flow
Simbol Menjelaskan permulaan atau akhir suatu program
terminal
Simbol Berfungsi menjelaskan sambungan antara proses
connector ke proses lainnya pada halaman yang sama

Simbol Menjelaskan sambungan antara proses ke proses


offline lainnya pada halaman yang berbeda
connector
Simbol Menjelaskan suatu aktivitas (proses) yang
process dikerjakan oleh komputer

Simbol Menjelaskan suatu aktivitas (proses) yang tidak


manual dikerjakan oleh komputer

Simbol Menujukkan sebuah kondisi tertentu yang akan


decision menghasilkan dua kemungkinan jawaban : ya /
tidak
Simbol Menjelaskan proses masukan atau keluaran tanpa
input/output tergantung jenis peralatannya

Simbol Memasukkan data dengan cara manual dengan


manual input menggunakan online keyboard

Simbol Menjelaskan ketersediaan tempat penyimpanan


predefined pada pengolahan data untuk memberi harga awal
process
Simbol disk Menjelaskan masukan berasal dari dari disk atau
storage output disimpan ke disk

Simbol Menjelaskan input berasal dari pita magnetis atau


magnetic output disimpan ke pita magnetis
tape
Simbol Menjelaskan masukkan berasal dari kartu atau
punched card keluaran
ditulis ke kartu
Simbol Mencetak output dalam bentuk dokumen dengan
document printer

Simbol Menjelaskan bahwa data dalam simbol ini akan


offline- disimpan ke media tertentu.
storage
26

8. DFD (Data Flow Diagram)

Asmaidi, dkk (2018:135) Menjelaskan bahwa data flow diagram

(DFD) merupakan sekumpulan perangkat analisis serta rancang bangun

yang terstruktur hingga memumgkinkan untuk penganalisis sistem dapat

memahami sistem dan subsistem dari segi gambaran sebagai sebuah

rangkaian alur data yang berkaitan satu sama lain. Asnal (2017:134)

Menjelaskan bahwa data flow diagram (DFD) adalah sebuah model

logika atau proses data yang dibuat guna menggambarkan asal mula data

dan kemana tujuan data yang keluar akan disimpan oleh sistem, dan apa

proses yang terjadi dari hasil interaksi data yang dikenakan pada data

tersebut. Berdasarkan penjelasan diatas bisa disimpulkan bahwasannya

data flow diagram adalah sebuah diagram yang menggambarkan flow

data dalam sebuah sistem yang dibuat dengan menggunakan symbol –

symbol tertentu..
27

Tabel 2.2. Simbol-simbol DFD

Gambar Nama Keterangan

Proses Komponen proses menggambarkan bagian dari


sistem yang mentransformasikan input menjadi
output.

Data Store Komponen ini dipakai untuk memodelkan berbagai


macam paket data dan dinamakan dengan benda
jamak.

Terminator Terminator bisa berbentuk orang, kumpulan orang,


atau entitas organisasi, department atau perusahaan yang masih
luar dalam lingkupan yang sama namun berada diluar
kendali sistem model yang dibuat..

Alur Data Menunjukkan dari mana dan kemana proses terjadi.


Alur data ini dipakai sebagai penjelasan perpindahan
data dari bagian suatu sistem sat uke bagian lainnya.

9. ERD (Entity Relationship Diagram)

Andriani dan Purnama (dalam Tiara dan Syukron, 2019:132)

Menjelaskan bahwa entity relationship diagram adalah sebuah visualisasi

grafis untuk menggambarkan desain dengan cara konseptual dari basis

data yang akan dibangun. Maniah dan Hamidin (dalam Tiara dan

Syukron, 2019:132) Menjelaskan bahwa model entity relationship ini

dipakai untuk mengolah data yang ada didunia nyata menjadi bentuk

notasi – notasi sebagai perangkat konseptual diubah ke diagram data

yang biasa disebut dengan diagram Entity-Relationship.

Puspitasari (dalam Prasetyo dan Suharyanto, 2019:121)

Menjelaskan bahwa entity relationship diagram (ERD) merupakan teknik


28

yang digunakan untuk memodelkan kebutuhan data dari suatu organisasi,

biasanya oleh analis sistem dalam tahap analisis persyaratan proyek

pengembangan sistem. Berdasarkan pengertian-pengertian diatas dapat

disimpulkan bahwa Entity Relationship Diagram adalah suatu model

untuk menjelaskan hubungan antar data dalam basis data berdasarkan

objek-objek dasar data yang mempunyai hubungan antar relasi.

Tabel 2.3. Simbol-simbol ERD

SIMBOL Nama KETERANGAN


Entity Obyek yang berbeda dengan obyek lain dalam
dunia nyata. Entity bisa berupa obyek nyata
seperti manusia, bangunan, atau mobil. Entity bisa
juga berupa objek secara konsep misalnya
pedidikan, kesehatan dan lainnya.
Atribut Karakteristik dari entity atau relationship, yeng
memberikan peryataan detail mengenai entity atau
relationship tersebut. Nilai atribut adalah suatu
data yang nyata atau sebuah informasi yang
disimpan didalam entity atau relationship yang
biasanya berentuk oval.
Relationsh Relasi yang terjadi dari satu atau lebih entity.
ip Relationship set adalah sekumpulan relationship
yang sejenis.
Link Dipakai untuk menyambungkan entity dengan
relasi dan entity dengan atribut.

B. Kajian Penelitian Yang Relevan

Kajian penelitian yang relevan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Berdasarkan hasil penelitian Parenreng dan Nas (2019) dengan judul

"Aplikasi Monitoring Aset dan Inventaris Laboratorium Berbasis Web

Pada Kampus Politeknik Negeri Ujung Pandang" menunjukan bahwa


29

aplikasi ini nantinya masing-masing dari teknisi laboratorium tidak perlu

lagi melakukan pelaporan kerusakan laboratorium ataupun pengadaan alat

dan bahan secara manual cukup dengan mengakses web inventaris

laboratorium sehingga kerja teknisi menjadi lebih ringan dan dari efisiensi

bisa lebih efisien dari segi waktu ataupun penggunaan kertas.

2. Berdasarkan hasil penelitian Tiara dan Syukron (2019) dengan judul

"Perancangan Sistem Informasi Monitoring Perkembangan Anak Berbasis

Website Pada Rumah Pintar Indonesia (RPI) Yogyakarta". Pada penelitian

ini menggunakan metode prototype. Prototype merupakan suatu metode

pengembangan perangat lunak, yang berupa model fisik kerja sistem dan

berfungsi sebagai versi awal dari sistem. Prototyping ini bertujuan untuk

mengumpulkan informasi tertentu mengenai kebutuhan-kebutuhan

informasi pengguna secara cepat. Sehingga pengguna dapat berinteraksi

dengan model prototype yang dikembangkan yang nantinya akan

dievaluasi oleh pelanggan/pemakai serta dipakai untuk menyaring

kebutuhan pengembangan perangkat lunak. Keterlibatan pengguna secara

penuh ketika prototype terbentuk akan menguntungkan seluruh pihak yang

terlibat, bagi pimpinan, pengguna sendiri serta pengembang sistem.

Berdasarkan analisa dan pembahasan diatas, maka dapat diambil

kesimpulan bahwa, rancangan sistem informasi monitoring perkembangan

anak berbasis website ini dapat menjadi solusi yang dapat memudahkan

pengelola dan juga orang tua dalam mengelola dan mendapatkan informasi

perkembangan anak secara efektif dan juga efisien.


30

3. Berdasarkan hasil penelitian Satyahadewi dan Mutiah (2019) dengan judul

"Sistem Informasi Monitoring Tugas Akhir (SIMTA) Berbasis Web

Fakultas Mipa Universitas Tanjungpura" menunjukan bahwa:

a. SIMTA dapat membantu dosen dan fakultas MIPA Universitas

Tanjungpura untuk melakukan kontrol atau monitoring mahasiswa

yang sedang melakukan tugas akhir, berdasarkan lamanya

pengambilan tugas akhir maupun berdasarkan lama studi mahasiswa.

b. Dengan adanya SIMTA, Fakultas MIPA memiliki pangkalan data

tugas akhir mahasiswa dan rekam jejak tugas akhir mahasiswa, dan

adanya pencatatan digital seminar proposal, seminar hasil, maupun

sidang sarjana.

4. Berdasarkan hasil penelitian Suparni dan Hadiyansyah (2018) dengan

judul "Sistem Informasi Monitoring Inventory IT Aset

(SIMONAS)Berbasis Web Pada PT. Metrocom Global Solusi Jakarta".

Metode yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah

pengembangan sistem dengan model waterfall. Dimana konsep dari

metode ini adalah melihat suatu masalah secara sistematis dan terstruktur

dari awal hingga akhir. Adapun tahap-tahap yang pengembangan

perangkat lunak metode waterfall adalah analisa kebutuhan sistem, desain

sistem, pengkodean, pengujian sistem, dan pemeliharaan. Hasil penelitian

ini adalah:
31

a. Dengan memakai sebuah sistem aplikasi informasi pengawasan barang

IT dan asset dapat membantu perusahaan untuk mengerjakan pencarian

data dan mencetak data barag.

b. Informasi tentang laporan barang yang perusahaan miliki bisa diakses

dengan efisien.

c. Pengolahan data barang di perusahaan memakai basis data yang biasa

berupa database sangat bermanfaat dalam mendapatkan data dan

informasi.

d. sistem aplikasi informasi pengawasan barang IT dan asset hanya bisa

di askes melewati jaringan local atau intranet.

e. Keamanan pada aset IT lebih terjamin karena data barang pada setiap

karyawan diketahui dengan jelas.

5. Based on the research results of Tartan and Ciflikli (2018) with the title

"An Android Application for Geolocation Based Health Monitoring,

Consultancy And Alarm System" shows that In this study a mobile

application based health monitoring system is proposed. The proposed

system allows doctor and relatives of the patient to access the patient’s

location and status of heart rate. With graph tools mobile application has

monitoring functionality and provides connection to internet over cellular

networks using 3G or 4G wireless technologies. Since today most of the

people already use smart phones, there is no need for an additional

monitoring device and cellular module for a remote monitoring system. In

the proposed system the heart rate signal is measured from pulse sensor
32

and is transmitted to smart phone using Bluetooth wireless connection.

The system also utilizes the internal GPS sensor which allows real-time

geolocation tracking. An alarm mechanism is a developed to send the

obtained geolocation to deliver first aid in emergency situations.

Moreover a consultancy module is added for messaging with the doctor.

In the future studies the proposed system can be extended to include other

physiological signals. Moreover using accelerometer sensor fall detection

functionality can also added. Another important benefits of mobile

applications are analytics and collecting big data. Collected raw data can

possess meaningful information which is needed to be extracted. Data

analysis can be carried out based on patient profile characteristics such

as age, gender and country. The unlabeled data can be clustered to

investigate similarities between patients and to find out patient patterns.

Furthermore if diagnostic data is obtained, collected data can be used to

derive classification system for automatic diagnosis of a disease.


33

C. Kerangka Berpikir

Kerangka berpikir dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

RUMUSAN MASALAH
Pada saat ini SMA Negeri 1 Nglames tidak memiliki sistem monitoring
laboratorium komputer sehingga pendataan komputer kurang baik
kondisi komputer tidak ada pembagian berdasarkan kategori komputer
yang masih baru, sudah mengalami perbaikan, dan yang rusak. Hal
tersebut menyebabkan ketika ujian sering terjadi komputer yang error
karena sebelumnya sudah pernah rusak sehingga mengganggu jalannya
ujian. Pengecekan setiap unit komputer yang dilakukan masih manual.

MODEL PENELITIAN
Sistem penelitian yang dipakai adalah model waterfall dengan cara
memberi usulan sebuah pendekatan kepada perkembangan software
yang sistematik dan sekuensial dimulai dari tingkat dan kemajuan sistem
analisis, pengkodean, pengujian, dan pemeliharaan. Setelah didefinsikan
setiap tahapnya akan diakhiri dan langsung dapat diterskan menuju
tahap selanjutnya.

PEMNGEMBANGAN SISTEM
Sistem informasi monitoring kondisi komputer di laboratorium SMA
Negeri 1 Nglames berbasis web dikembangkan dengan bahasa
pemrogaraman PHP dan database yang digunakan adalah MySQL

IMPLEMENTASI
Sistem informasi monitoring kondisi komputer di laboratorium SMA
Negeri 1 Nglames berbasis web memiliki 3 user yaitu kepala sekolah,
pimpinan lab, dan asisten lab.

HASIL PENELITIAN
Sistem informasi monitoring kondisi komputer di laboratorium SMA
Negeri 1 Nglames berbasis web

Gambar 2.1. Bagan Kerangka Berfikir


34

Keterangan:

1. Pada saat ini SMA Negeri 1 Nglames tidak memiliki sistem

monitoring laboratorium komputer sehingga pendataan komputernya

kurang baik. Sistem yang berjalan sekarang ini monitoringnya

dilakukan dengan cara manual ditulis pada kertas.

2. Metode waterfall memiliki tahapan-tahapan sebagai berikut:

a. Rekayasa Sistem (Informasi Engineering)

Pengumpalan data yang dibutuhkan dari sistem yang lama.

b. Analisa Kebutuhan (Analysis)

Analisa sistem dilakukan dengan melakukan analisa data yang

diperoleh pada tahap pengumpulan data.

c. Desain (Design)

Melakuakan perancangan dalam mendesain sistem seperti

Flowchart, DFD, ERD, perancangan basis data, dan perancangan

antarmuka.

d. Penulisan Program (Coding)

Pembuatan sistem ini menggunakan bahasa pemrograman PHP

dan basis data MySQL.

e. Uji Coba (Testing)

Setelah melakukan code program selesai maka akan dilaksanakan

testing atau tahap uji terhadap sistem yang telah dibuat.


35

f. Pemeliharaan (Maintenance)

Setelah dilakukan tahap uji terhadap sistem baru yang dibangun,

tahap selanjutnya adalah perawatan sistem.

3. Sistem informasi monitoring kondisi komputer di laboratorium SMA

Negeri 1 Nglames berbasis web dikembangkan dengan bahasa

pemrogaraman PHP dan database yang digunakan adalah MySQL.

Bahasa editor yang digunakan adalah sublime dan notepad++ dan

perangkat lunak basis datanya adalah XAMPP.

4. Sistem informasi monitoring kondisi komputer di laboratorium SMA

Negeri 1 Nglames berbasis web memiliki 3 user yaitu kepala sekolah,

pimpinan lab, dan asisten lab.

5. Hasil penelitian ini adalah sistem informasi monitoring kondisi

komputer di laboratorium SMA Negeri 1 Nglames berbasis web.


36

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan atau Model Penelitian

Tahap- tahap model penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini

meliputi pengumpulan data, analisis sistem, perancangan sistem,

pembangunan sistem, pengujian sistem, dan implementasi sistem. Bagan dari

model penelitian adalah sebagai berikut:

Gambar 3.1. Bagan Model Penelitian

e. Pengumpulan Data

Pada penelitian ini pengumpulan data dilakukan peneliti dengan

menggunakan metode wawancara dan studi pustaka untuk mendapatkan

data-data yang diperlukan dalam penelitian.


37

f. Analisis Sistem

Analisis adalah penjelasan dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam

berbagai bagian dengan komponennya. Dengan maksud agar bisa

mengidentifikasi dan mengevaluasi berbagai macam masalah yang timbul

pada sistem lama sehingga dapat mencari solusi untuk pembangunan

sistem yang baru.

g. Perancangan Sistem

Perancangan sistem diperlukan untuk pengembangan sistem informasi

serta memberikan gambaran yang jelas bagaimana suatu sistem yang

dibentuk. Desain sistem ini meliputi flowchart, DFD, ERD, struktur basis

data, dan antarmuka sistem.

h. Pembangunan Sistem

Pada tahap pembangunan ini sistem akan dibangun dengan menggunakan

bahasa pemrograman PHP dan basis data MySQL. Aplikasi yang

digunakan dalam membuat sistem adalah notepad++ dan XAMPP.

i. Pengujian Sistem

Setelah sistem dibangun kemudian akan dilakukan pengujian untuk

memastikan sistem berjalan dengan normal.

j. Implementasi Sistem

Jika hasil pengujian sudah sesuai maka sistem akan diimplementasikan di

laboratorium SMA Negeri 1 Nglames.


38

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat dan waktu penelitian yang digunakan peneliti adalah sebagai

berikut:

Nama Instansi : SMA Negeri 1 Nglames

Alamat : Nglames Madiun

Waktu Penelitian : 1 April 2020 sampai dengan 30 Juli 2020.

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian


Tahun 2020
No Keterangan April Mei Juni Juli
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pengumpulan Data
2 Analisis Sistem
3 Perancangan Sistem
Pembangunan
4
Sistem
5 Pengujian Sistem
Implementasi
6
Sistem

Keterangan:

: Ada Kegiatan

: Tidak Ada Kegiatan

C. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Data Primer

Data primer merupakan data yang telah didapatkan oleh peneliti secara

langsung (dari tangan pertama). Data primer penelitian ini merupakan


39

hasil wawancara yang sudah dilakukan peneliti dengan kepala sekolah,

kepala laboratorium, dan asisten laboratorium.

2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang telah diperoleh peneliti dari suatu

sumber yang sudah ada. Data sekunder dalam penelitian ini merupakan

jurnal dan buku pendukung yang sesuai dengan judul penelitian.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik dalam pengumpulan data pada penelitian ini yaitu:

1. Wawancara

Metode pengumpulan data dengan cara mengadakan pertanyaan yang

dijawab serta dilakukan secara langsung dengan kepala sekolah, kepala

laboratorium, dan asisten laboratorium. Adapun data-data yang diperoleh

pada saat wawancara adalah kendala atau masalah yang ada saat ini

beserta dengan solusi yang dibutuhkan untuk mengatasi masalah yang ada.

2. Studi Pustaka

Pengumpulan data dengan mempelajari serta membaca jurnal yang

berkaitan dengan sistem monitoring dan buku-buku bahasa pemorgraman

dan analisis desain sistem.


40

E. Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian pada penelian ini adalah sebagai berikut:

Mulai

Pengumpulan Data

Analisis Sistem

Perancangan Sistem

Pembangunan Sistem

Tidak

Pengujian
Sistem Ya

Implementasi Sistem

Selesai

Gambar 3.2. Flowchart Rancangan Penelitian

Keterangan:

1. Pengumpulan Data

Pada penelitian ini pengumpulan data dilakukan peneliti dengan

menggunakan metode wawancara dan studi pustaka untuk mendapatkan

data-data yang diperlukan dalam penelitian.


41

2. Analisis Sistem

Analisis adalah penjelasan dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam

berbagai bagian dengan komponennya. Dengan maksud agar bisa

mengidentifikasi dan mengevaluasi berbagai macam masalah yang timbul

pada sistem lama sehingga dapat mencari solusi untuk pembangunan

sistem yang baru.

3. Perancangan Sistem

Perancangan sistem diperlukan untuk pengembangan sistem informasi

serta memberikan gambaran yang jelas bagaimana suatu sistem yang

dibentuk. Desain sistem ini meliputi flowchart, DFD, ERD, struktur basis

data, dan antarmuka sistem.

4. Pembangunan Sistem

Pada tahap pembangunan ini sistem akan dibangun dengan menggunakan

bahasa pemrograman PHP dan basis data MySQL. Aplikasi yang

digunakan dalam membuat sistem adalah notepad++ dan XAMPP.

5. Pengujian Sistem

Setelah sistem dibangun kemudian akan dilakukan pengujian untuk

memastikan sistem berjalan dengan normal.

6. Implementasi Sistem

Jika hasil pengujian sudah sesuai maka sistem akan diimplementasikan di

laboratorium SMA Negeri 1 Nglames.

Anda mungkin juga menyukai