Anda di halaman 1dari 13

PROPOSAL

PERANCANGAN APLIKASI PENDATAAN KEPENDUDUKAN DESA


CIKIJING MAJAKENGKA
Disusun untuk Menyelesaikan Tugas Mata Pelajaran PKK

Disusun oleh :

EVAN FACHRUL FAUZI

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 TALAGA

KOMPETENSI KEAHLIAN REKAYASA PERANGKAT LUNAK

TAHUN 2021/2022
Proposal ini dibuat oleh kelompok dengan anggota sebagai
berikut :

Nama Kelas

Nanda Tazkiatul Azhar XI RPL 1

Lipia Alpiany XI RPL 1

Dinda Kirana Dewi XI RPL 1

Evan Fachrul Fauzi XI RPL 1

Arielda Septia Brahmantio XI RPL 1


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Instansi pemerintah pada tingkat yang paling bawah adalah Kantor Kepala Desa dimana
merupakan suatu instansi yang melakukan pendataan penduduk terutama dalam proses pembuatan
Surat Kelahiran, Surat Kematian , Surat Pendataan Penduduk, Surat Pindah, dan Kartu Keluarga (KK).
Untuk dapat menciptakan kemudahan, keakuratan dan kecepatan dalam pendataan penduduk beserta
laporannya kepada instansi yang lebih tinggi yaitu kecamatan, maka diperlukan sebuah sistem
pendataan yang terkomputerisasi.
Desa Cikijing adalah salah satu instansi pemerintah di Majalengka yang mempunyai banyak
data kependudukan, namun masih menggunakan sistem manual dalam pemrosesan data tersebut. Hal
tersebut mempunyai kelemahan yaitu antara lain banyak data atau laporan yang tidak terarsip dengan
baik, pencarian data memakan waktu karena harus mencari satu persatu dan keterbatasan tempat untuk
menampung file - file atau data Desa.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut diperlukan suatu solusi yaitu dengan menggunakan
aplikasi kependudkan yang terkomputerisasi berbasis website. Aplikasi ini banyak keunggulan
diantaranya membantiu proses pendataan penduduk di Desa Cikijing. Sehingga dalam waktu yang
singkat pembuatan laporan pendataan penduduk tersebut diatas dapat meminimalkan kesalahan yang
mungkin terjadi.
Berdasarkan uraian tersebut penulis mengangkat judul "Perancangan Aplikasi Pendataan
Kependudukan Desa Cikijing Majalengka".

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka yang menjadi pokok permasalahan dapat
dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimana membangun sebuah sistem pengolahan data kependudukan yang terkomputerisasi
sehingga dapat menunjang efektifitas kerja pada Kantor Desa Cikijing?
2. Bagaimana cara agar warga desa bisa melihat data kependudukan lewat handphone dan
merevisi data yang salah atau menambahkan peristiwa pada warga Desa Cikijing?
1.3 Batasan Masalah
Mengingat luasnya permasalahan dan terbatasnya waktu serta data yang dapat dikumpulkan
penulis, maka penulis membatasi permasalahan pada :
1. Pendataan penduduk dalam proses pembuatan Surat Kelahiran, Surat
Kematian ,Surat Pendataan Penduduk, Surat Pindah, dan Kartu Keluarga (KK)
sehingga menjadi lebih optimal dan terkontrol dalam pelaksanaannya.
2. Aplikasi ini dirancang dan dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman
HTML (HyperText Markup Language), PHP (HyperText Preprocessor), MYSQL sebagai
database, dan Apache untuk web server, serta didukung dengan software yang lain seperti :
Chrome,Picsay Pro

1.4 Tujuan Penelitian


Adapun maksud dan tujuan dibuatnya skripsi dengan judul Perancangan Aplikasi Pendataan
Kependudukan Desa Cikijing Majalengka ini adalah :
1. Sebagai tugas PKK SMKN 1 Talaga.
2. Memperdalam dan menuangkan ilmu tentang software yang didapat selama belajar di SMKN 1
Talaga.
3. Mengatasi masalah yang selama ini muncul di Kantor Desa Cikijing yaitu dalam pengolahan
data penduduk
4. Untuk menghasilkan suatu sistem pendataan penduduk desa yang cepat dan akurat
5. Untuk menghasilkan arsip pendataan penduduk berbentuk file sehingga mudah untuk diteliti
dan diperbaharui setiap terjadi perubahan.

1.5 Manfaat Penelitian


Sedangkan manfaat yang diperoleh dari aplikasi ini adalah :
1. Memberikan informasi yang lebih efektif dan akurat dengan sistem yang terkomputerisasi
2. Memberikan pengetahuan tentang sistem layanan informasi terkomputerisasi dibandingkan
dengan secara manual
1.6 Metodologi Penelitian
Dalam melakukan penelitian ini, penulis menggunakan beberapa metode penelitian, salah
satunya dengan metode pengumpulan data, antara lain :

1. Metode Wawancara
Yaitu metode pengumpulan data dengan cara melakukan tanya jawab secara langsung kepada
pihak Desa Cikijing dengan tujuan mendapat jawaban aplikasi apa yang dibutuhkan oleh desa
tersebut.
2. Metode Study Pustaka
Yaitu metode pengumpulan data dengan cara mengambil referensi dari beberapa sumber
seperti buku, dokumen, artikel di internet yang terkait dengan penelitian.

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Sistem


Sistem mempunyai beberapa definisi, tetapi dari beberapa definisi itu mempunyai makna yang
hampir sama. Sistem dapat diartikan sebagai sekumpulan elemen yang saling berkaitan untuk mencapai
tujuan bersama. Definisi sistem menurut para pakar antara lain sebagai berikut :
1. Menurut Murdick dan Ross (1993) :
Sistem sebagai seperangkat elemen yang digabungkan satu denngan yang lainnya
untuk suatu tujuan bersama.
2. Menurut Scott (1996) :
Sistem terdiri dari unsur - unsur seperti masukan (input), pengolahan (processing), serta
keluaran (output)
3. Menurut Mc. teod (1995) :
Sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk
mencapai suatu tujuan.
4. Menurut Abdul Kadir (2003) :
Sistem sebagai sekumpulan elemen yang saling terkait dan terpadu yang dimaksudkan
untuk mencapai suatu tujuan.

2.2 Pengertian Informasi


Data merupakan nilai, keadaan, atau sifat yang berdiri sendiri. Data adalah bahan dasar dari
sebuah informasi. Sementara pengertian informasi adalah data yang telah menjadi sebuah bentuk yang
berguna bagi pemakainya untuk mengambil keputusan. Definisi informasi menurut pakar antara lain :
1. Menurut Mc. Leod (1995) :
Informasi adalah data yang telah diproses, atau data yang memiliki arti.
2. Menurut Abdul Kadir (2003) :
Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi
penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau saat
mendatang.

2.3 Pengertian Sistem Informasi


Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan
kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat
manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar
tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

Sedangkan menurut Mc. Leod : “Sistem informasi merupakan sistem yang mempunyai
kemampuan untuk mengumpulkan informasi dari semua sumber dan menggunakan berbagai
media untuk menampilkan informasi

2.4 Kependudukan
Dewasa ini yang diartikan dengan sistem registrasi penduduk di Indonesia umumnya yang
menyangkut pelaporan dan pencatatan kelahiran, kematian, dan migrasi. Dalam pengertian ini sistem
registrasi penduduk banyak dijumpai di desa-desa.
Peraturan pemerintah Nomor 37 Tahun 2007 menyatakan bahwa urusan adminitrasi
kependudukan di kabupaten atau kota dilaksanakan oleh instansi pelaksana. Pelaksanaan pencatatan
sipil yang meliputi peristiwa kelahiran, kematian, perkawinan, perceraian, pengakuan anak dikecamatan
tertentu dilakukan oleh Unit Pelaksanaan Teknis Dinas (UPTD) instansi pelaksana. Dalam Peraturan
Presiden Nomor 25 Tahun 2008 menegaskan bahwa Petugas Registrasi adalah pegawai negeri sipil
yang diberi tugas dan tanggung jawab memberikan pelayanan pelaporan penting serta pengolahan dan
penyajian data kependudukan di desa atau Desa.
Masalah-masalah yang sering ditangani dikantor Desa tentang kependudukan antara lain
pendataan penduduk baru, penduduk yang mau pindah atau mutasi, kelahiran dan kematian. Selain itu
pegawai Desa juga membutuhkan laporan statistik jumlah penduduk dan jumlah KK. Terkadang ketika
ada seorang penduduk yang pindah tetapi data penduduk tersebut masih tercantum sebagai anggota
Desa tersebut, akibatnya saat dilakukan penghitungan jumlah penduduk hasilnya tidak akurat.
Sistem informasi kependudukan adalah sistem yang dirancang untuk menangani pengolahan
data penduduk, penyimpanan, pencarian dan penyajian informasi. Dizaman yang semakin maju,
masyarakat tentumya mengharapkan pelayanan yang lebh baik tentang masalah kependudukan.

BAB III

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

3.1 Tinjauan Umum Kantor Desa Cikijing


3.1.1 Sejarah Desa Cikijing
Cikijing adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Majalengka, Provinsi Jawa
Barat, Indonesia. Kecamatan ini teletak di wilayah selatan Kabupaten Majalengka berjarak 35 Km
dari ibu kota kabupaten. Ibu kota Kecamatan Cikijing berada di Desa Cikijing. Ibu kota kecamatan ini
berada di jalur strategis karena dilintasi Jalur Utama Majalengka – Ciamis dan Cirebon – Kuningan –
Ciamis sehingga cukup ramai jika dibandingkan dengan kecamatan lainnya di wilayah
selatan Kabupaten Majalengka Adapun batas –batas administratif Pemerintahan Desa Cikijing
Majalengka sebagai berikut :

Sebelah Utara : Kec. Talaga


Sebelah Timur : Kec. Darma
Sebelah Selatan : Kec. Cingambul
Sebelah Barat : Kec. Talaga

Desa Cikijing adalah salah satu desa dengan tingkat ekonomi yang cukup tinggi untuk
wilayah Kabupaten Majalengka selain desa Talaga, Jatiwangi, dan Kadipaten. Perekonomian yang
sudah ada dan menjadi andalan bagi perekonomian Desa Cikijing ialah perdagangan, jasa (salon,
periasan pengantin), pembuatan pakaian (jeans), dan makanan yang diproduksi oleh usaha
keluarga (home industry) akan tetapi memiliki prospek yang bagus bagi pengembangan ekonomi
masenyarakat. Usaha yang sedang tumbuh saat ini adalah sektor perdagangan eceran makanan
dan minuman serta konter telepon genggam, mengingat dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang
semakin berkembang.
Jarak tempuh ke Ibukota Kabupaten ± 35 KM dengan lama tempuh sekitar 60 Menit sedangkan
Jarak tempuh ke Ibukota Provinsi ± 130 KM dengan jarak tempuh 210 Menit. Sedangkan jalan desa
kebanyakan masih rusak dan ada yang masih belum diaspal walaupun dibeberapa jalan gang sudah di
ploor dan ditap memakai batu, jalan usaha tanipun kondisinya sudah sangat memprihatinkan sehingga
masyarakat masih kesulitan dalam mengangkut hasil pertanian dan palawija.

3.2 Analisis Sistem


3.2.1 Definisi Analisis Sistem
Analisis sistem adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian
komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-
permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan - hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan
yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.

3.2.2 Identifikasi Masalah


Mengidentifikasi masalah merupakan langkah awal yang dilakukan dalam tahapan analisis,
masalah dapat didefinisikan sebagai suatu pernyataaan yang diinginkan untuk dipecahkan.
Masalah inilah yang menyebabkan suatu sasaran didalam sistem tidak dapat dicapai, oleh
karena itulah pada tahap analisis langkah awal yang harus dilakukan oleh analisis sistem adalah
mengidentifikasikan terlebih dahulu masalah-masalah yang terjadi didalam sistem.
Dari hasil penelitian yang dilakukan mengenai sistem informasi kependudukan pada Desa
Cikijing Majalengka penulis menemukan beberapa masalah antara lain
1. Proses dan pencatatan data penduduk dan pembuatan laporan yang lamban
2. Dalam hal komputerisasi di Desa Cikijing hanya digunakan
pengetikan surat-surat bersifat resmi, bukan digunakan untuk sistem pengolahan data
penduduk.
3.2.3 Analisis Kelayakan Sistem
Sistem baru yang akan digunakan harus diuji kelayakannya terlebih dahulu apakah sistem yang
baru akan lebih baik dari sistem yang lama atau sebaliknya. Dalam melakukan analisis kelayakan
tersebut terdapat empat parameter yang bisa digunakan, yaitu sebagai berikut.
1. Kelayakan Teknologi
Kelayakan teknoligi berhubungan dengan penerapan sistem teknologi yang ada. Dari
segi hardware, Kantor Desa Desa Cikijing sudah memiliki sebuah komputer sehingga hanya
dibutuhkan sebuah printer untuk melengkapi kebutuhan hardware sistem yang baru. Dari
segi software Kantor Desa Desa Cikijing belum menggunakan aplikasi khusus untuk
mengolah data penduduk. Sedangkan dari segi brainware, sudah ada beberapa perangkat
desa yang bisa mengoperasikan komputer. Jadi sistem baru dikatakan layak untuk
dioperasikan dan tidak ada hambatan dari segi teknologi.
2. Kelayakan Hukum
Penerapan sistem yang baru tidak boleh menimbulkan masalah dikemudian hari hari
karena melanggar dari segi hukum yang berlaku terutama masalah legalitas dari software
yang digunakan untuk pendukung sistem. Dalam hal ini perangkat lunak yang digunakan
harus sesuai dengan perijinan yang berlaku, sehingga tidak menyimpang dari ketentuan
hukum yang berlaku dan tidak akan menimbulkan masalah hukum baik pada saat sekarang
maupun yang akan datang. Jadi untuk kelayakan hukum, sistem baru layak dipakai karena
tidak melanggar aturan hukum.
3. Kelayakan operasional
Aplikasi kependudukan harus bisa menyelesaikan masalah-masalah yang dialami
oleh Desa Cikijing dibidang kependudukan tentunya. Dengan adanya aplikasi ini informasi
yang dibutuhkan akan didapatkan dengan cepat dan tepat waktu. Laporan bulanan
kependudukan yang biasanya pembuatannya lama dan merupakan pemborosan waktu
pegawai tidak akan terjadi lagi. Pencarian data penduduk yang biasanya pegawai Desa
tidak sanggup, dengan adanya aplikasi ini maka pencarian data penduduk akan semakin
mudah.
Analisis operasional berkaitan dengan sumber daya manusia yang mengunkan sistem
baru. Sistem ini dirancang agar mudah dioperasikan. Selain itu nantinya juga akan ada
pelatihan kepada para perangkat desa tentang bagaimana menggunakan sistem sistem
yang baru. Sehingga sistem baru yang akan dietrapkan dapat dikatakan layak untk
digunakan.
4. Kelayakan Ekonomi
Aspek paling dominan dari empat aspek kelayakan sistem adalah kelayakan ekonomi. Tidak bisa
dipungkiri bahwa motif instansi untuk membangun sebuah sistem adalah demi keuntungan. Dengan
demikian aspek untung rugi menjadi pertimbangan utama dalam pengembangan sistem.
BAB IV
IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN
4.1 Rencana Kegiatan Implementasi
Implementasi merupakan tahap meletakkan atau menerapkan sistem supaya siap dioperasikan.
Rencana implementasi merupakan kegiatan awal dari tahap implementasi sistem. Rencana kegiatan
berfungsi supaya implementasi yang akan dilakukan sesuai dengan yang diharapkan. Rencana kegiatan
implementasi juga berfungsi untuk menentukan biaya dan waktu yang dibutuhkan.

4.2 Kegiatan Implementasi


kegiatan implementasi sistem terdiri dari beberapa dasar kegiatan yang telah direncanakan
dalam rencana kegiatan implementasi. Kegiatan dalam implementasi sistem antara lain adalah sebagai
berikut.
1. Pengetesan Program
2. Instalasi Hardware dan Software

4.2.1 Pengetesan Program


Program tentunya harus bebas dari kesalahan-kesalahan sebelum diterapkan, untuk mengetahui
atau menemukan kesalahan maka program harus dites terlebih dahulu. Program yang telah berjalan
dengan baik dan benar kemungkinan akan terjadi crash dengan program lain yang ada. Kumpulan dari
semua program yang telah diintegrasikan perlu dites kembali untuk mengetahui apakan program tersebut
dapat menerima input data dengan baik, memprosesnya dengan baik, dan memberikan output yang
sesuai dengan harapan kepada orang lain, maupun berguna untuk mengambil keputusan bagi pengguna.
Dari hasil pengetesan program tidak ditemukan kesalahan kode program, kesalahan proses maupun
kesalahan logika.

4.2.2 Instalasi Hardware dan Software


1. Instalasi Hardware
Hardware atau perangkat keras yang akan digunakan pada Desa Cikijing sebagian sudah
ada sebelumnya, yang belum ada adalah printer. Instalasi printer cukup pasang kabel data
printer ke slot usb komputer kemudian tancapkan kabel power ke stop kontak.

2. Instalasi Software
Software atau perangkat lunak dalam implementasi sistem ini adalah program aplikasi hasil
pengkodean bear aplikasi pendukungnya, yaitu aplikasi XAMPP untuk database.XAMPP berfungsi
sebagai software untuk pembuatan databse dimana dalam XAMPP tersebut terdapat software MySql.
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis, perancangan dan implementasi yang telah dilakukan serta
berdasarkan rumusan masalah yang ada, maka dapat di ambil beberapa kesimpulan diantaraya sebagai
berikut :
 Penelitian ini berhasil merancang dan membangun aplikasi berbasis web untuk melakukan
pendataan dengan menggunakan Server Lokal XAMPP
 Dengan adanya Aplikasi Pendataan Penduduk Berbasis Web pada Desa Cikijing untuk memberi
kemudahan kepada masyarakat ataupun instansi dalam melakukan pengambilan data penduduk.

5.2 Saran
Sistem ini tidak lepas dari kekurangan dan kelemahan. Oleh karena itu, penulis memberi
beberapa saran yang dapat digunakan sebagai acuan dalam penelitian atau pengembangan selanjutnya
yaitu sebagai berikut:
 Aplikasi yang dibangun dapat di kembangkan untuk dapat digunakan tanpa perlu menggunakan
XAMPP yaitu harus "di-hosting" terlebih dahulu agar bisa diakses lewat server online
 Aplikasi ini masih belum memiliki banyak fitur jadi diharapkan kedepannya fiturnya akan lebih
lengkap lagi agar dapat membantu Kantor Desa Cikijing dalam Pendataan Penduduk

LAMPIRAN
 Wawancara dengan salah satu staff Kantor Desa Cikijing

DAFTAR PUSTAKA

A\ Fatta, Han١t. 2007. Anaiisis dan Perancangan Sistem informasi Untuk i<^e^i^r^c^c^uic^n Bersaing
Perusahaandan Organisasi Modern. Yogyakarta.Andk Offset..

Arief M. Rudyanto. 2011. Pemrograman Web Dinamis menggunakan PHP dan MySQL. Yogyakarta: Andi
Ofset.

Arbie. 2004. Manajemen Database dengan MySQL. Yogyakarta: Andi Offset.

Jogiyanto, HM 2005. Analisis dan Desain Sistem informasi: Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek
Apiikasi Bisnis. Yogyakarta: Andi Offset.

Kusrini. 2007. Strategi Perancangan dan Pengeioiaan Basis Data. Yogyakarta: Andi Offset.

Sunyoto. 2007. Ajax Membangun Web dengan Teknoiogi Asynchronouse Javascript & XML. Yogyakarta:
Andi Offset.

Anda mungkin juga menyukai