priyatin11@gmail.com1
Pendahuluan
Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat
jalan dan gawat darurat (Undang -Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009
tentang Rumah Sakit). Rumah sakit yang merupakan salah satu dari sarana kesehatan,
merupakan rujukan pelayanan kesehatan dengan fungsi utama menyelenggarakan upaya
kesehatan yang bersifat penyembuhan dan pemulihan bagi pasien (Depkes RI, 2004).
Berdasarkan UU RI nomor 44 tahun 2009, rumah sakit mempunyai fungsi yaitu
233 | P r i y a t i n & H e l m y
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Manajemen, Bisnis dan Akuntansi 4(2) April 2022
234 | P r i y a t i n & H e l m y
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Manajemen, Bisnis dan Akuntansi 4(2) April 2022
235 | P r i y a t i n & H e l m y
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Manajemen, Bisnis dan Akuntansi 4(2) April 2022
Metode Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan metode
kuantitatif. Penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang bersifat
induktif, objektif dan ilmiah dimana data yang diperoleh berupa angka – angka (nilai) atau
pertanyaan, yang dianalisis dengan analisis statistik (Sugiyono, 2017). Sedangkan Menurut
Sugiyono (2017;147), analisis deskriptif adalah analisis yang digunakan untuk menganalisis
data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang terkumpul sebagaimana
adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau
generalisasi. Pengujian dilakukan dengan menggunakan Analisis Regresi Linear Berganda.
Sebelum dilakukan pengujian akan dilakukan terlebih dahulu uji validitas dan realibilitas
terhadap kuesioner dengan jumlah sebanyak 16 pernyataan kepada 47 responden yang
memiliki kriteria sama dengan responden penelitian, uji asumsi klasik terdiri dari : (1) Uji
Normalitas; (2) Uji Heteroskedastisitas; (3) Uji Multikolinearitas; dan uji hipotesis yang
terdiri dari : (1) Uji F/Uji Simultan; (2) Uji t/Uji Parsial; (3) Uji Koefisien Determinasi/R2.
236 | P r i y a t i n & H e l m y
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Manajemen, Bisnis dan Akuntansi 4(2) April 2022
Hasil Uji T
1. Pengaruh antara variabel Kompensasi terhadap variabel Kepuasan Kerja
Hasil uji t tabel IV-12 variabel kompensasi mempunyai nilai 𝑡ℎi𝑡𝑢𝑛𝑔 sebesar 2,305 > 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
2,022 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,02 < 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa
variabel kompensasi memiliki pengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja.
2. Pengaruh antara variabel Lingkungan kerja non fisik terhadap variabel Kepuasan kerja
Hasil uji t tabel IV-12 variabel lingkungan kerja non fisik mempunyai nilai 𝑡ℎi𝑡𝑢𝑛𝑔 sebesar
2,394>𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙2,022 dengan tingkat signifikansi sebesar0,02< 0,05, maka dapat disimpulkan
bahwa variabel lingkungan kerja non fisik memiliki pengaruh signifikan terhadap
kepuasan kerja.
3. Pengaruh antara variabel Person-job fit terhadap variabel Kepuasan kerja
Hasil uji t tabel IV,12 variabel person- job fitmempunyai nilai 𝑡ℎi𝑡𝑢𝑛𝑔sebesar
2,397>𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙2,022 dengan tingkat signifikansi sebesar0,02< 0,05, maka dapat disimpulkan
bahwa variabel Person-job fit memiliki pengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja.
Uji Simultan (Uji F)
Hasil analisis uji simultan (uji F) pada penelitian ini sebagai berikut :
Berdasarkan hasil uji ANOVA/ bersama-sama, diperoleh nilai F hitung sebesar17,756dengan
tingkat signifikan 0,000 < 0,05 dan F hitung sebesar 17,756 lebih besar dari F tabel2,84maka dapat
disimpulkan bahwa secara bersama-sama variabel Kompensasi,Lingkungan kerja non
fisikdan Person-job fitberpengaruh signifikan terhadap Kepuasan kerja.
Tabel 2. Hasil Uji Simultan (Uji F)
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regressi on 138.474 3 46.158 17.756 .000b
Residual 101.386 39 2.600
Total 239.860 42
a. Dependent Variable: Kepuasan Kerja
b. Predictors: (Constant), Person -Job fit, Kompensasi, Lingkungan Kerja
Non Fisik
Sumber: Data primer diolah, Tahun 2021
237 | P r i y a t i n & H e l m y
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Manajemen, Bisnis dan Akuntansi 4(2) April 2022
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std Error of the Estimate
1 .760 a .577 .545 1.61234
a. Predictors: (Constant),Person-Job Fit,Lingkungan Kerja Non
Fisik,Kompensasi
b. b. Dependent Variable: Kepuasan Kerja
Sumber: Data primer diolah, Tahun 2021
238 | P r i y a t i n & H e l m y
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Manajemen, Bisnis dan Akuntansi 4(2) April 2022
Permata Medika Kebumen, sedangkan person-job fit yang rendah akan menurunkan
kepuasan kerja perawat tetap di RSU Permata Medika Kebumen. Hal ini sesuai dengan
penelitian yang dilakukan olehTitis Widyastuti, Ika zenita Ratnaningsih (2020) yang
menunjukan bahwa semakin tinggi person-job fit maka akan semakin tinggi kepuasan
kerja.
4. Pengaruh Kompensasi, Lingkungan kerja non fisik dan Person-job fit Terhadap
Kepuasan kerja
Pengujian hipotesis yang keempat yang diajukan dalam penelitian adalah untuk
mengetahui pengaruh kompensasi,lingkungan kerja non fisikdan person-job fit secara
bersama- sama berpengaruhterhadap kepuasan kerja, Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa kompensasi,lingkungan kerja non fisik dan person-job fit berpengaruh bersama-
sama terhadap kepuasan kerja, Hal tersebut diketahui dari hasil uji F dengan Fℎi𝑡𝑢𝑛𝑔
sebesar 17,756 dan tingkat signifikansi sebesar 0,000 sehingga dapat diartikan bahwa
kompensasi,lingkungan kerja non fisik dan person-job fit secara simultan mempunyai
pengaruh terhadap kepuasan kerja, dari hasil ini menunjukkan bahwa kompensasi,
lingkungan kerja non fisik dan person- job fit yang ada di RSU Permata Medika Kebumen
dapat membuat perawat tetap di RSU Permata Medika Kebumen merasakan kepuasan
kerja.
2. Hasil pengujian menunjukan bahwa variabel lingkungan kerja non fisik memiliki
pengaruh terhadap kepuasan kerja, semakin baik lingkungan kerja non fisik akan semakin
tinggi kepuasan kerja perawat tetap di RSU Permata Medika Kebumen.
3. Hasil pengujian menunjukan bahwa variabel person-job fit memiliki pengaruh terhadap
kepuasan kerja, semakin tinggi person-job fit maka akan semakin tinggi kepuasan kerja
perawat tetap di RSU Permata Medika Kebumen.
4. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kompensasi, lingkungan kerja non fisik dan
person-job fit secara bersama - sama berpengaruh terhadap kepuasan kerja. Hal ini dapat
dilihat darioutput dimana f hitung lebih besar dari f tabel sebesar (17,756 >2,84) dengan
nilai signifikan lebih kecil dari 0,05 (0,000< 0,05).
Referensi
Aprinawati, A., Agustini, F., & Harmen, H. (2021). Pengaruh Kompensasi Terhadap
Kepuasan Kerja dan Implikasinya Terhadap Kinerja Individu Perawat Pada Beberapa
Rumah Sakit Swasta di Kota Medan. LIABILITIES (JURNAL PENDIDIKAN
AKUNTANSI), 4(1), 10-23.
Aqib, Z. (2014). Model-Model Media. Dan Strategi Pembelajaran Konstekstual. Yrama Widya.
Bandung.
Arikunto, S. (2006). Metode penelitian kualitatif. Jakarta: Bumi Aksara.
239 | P r i y a t i n & H e l m y
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Manajemen, Bisnis dan Akuntansi 4(2) April 2022
Azharuddin, R. A. (2019). Pengaruh Lingkungan Kerja Fisik dan Non Fisik Terhadap Kepuasan
Kerja dan Dampaknya Terhadap Kinerja Karyawan (Studi pada Karyawan PT. Bali Age
Surabaya) (Doctoral dissertation, Universitas Brawijaya).
Aziz, A., & Hidayat, A. (2007). Metode penelitian keperawatan dan teknik analisis
data. Jakarta: Salemba Medika.
Cellucci, A. J., & DeVries, D. L. (1978). Measuring managerial satisfaction: A manual for the
MJSQ (No. 11). Center for Creative Leadership.
dalam Sedarmayanti, P. L. (2012). Tata Kerja dan Produkivitas Kerja. Bandung Penerbit CV.
Mandar Maju.
Echdar, S. (2017). Metode penelitian manajemen dan bisnis: panduan komprehensif langkah demi
langkah penelitian untuk skripsi (Doctoral dissertation, tesis, dan disertasi. Bogor: Ghalia
Indonesia).
Eka, S., Silvia, D., Sunuharyo, B. S., & Utami, H. N. (2016). Pengaruh Lingkungan Kerja Fisik
Dan Non Fisik Terhadap Kepuasan Kerja Dan Kinerja Karyawan (Studi pada karyawan PT
Telkom Indonesia Witel Jatim Selatan Malang) (Doctoral dissertation, Brawijaya
University).
Eko, Widodo Suparno. 2015. Manajemen Pengembangan Sumber Daya Manusia.Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Fadhilah, Z. P. (2020). Pengaruh person-job fit terhadap kepuasan kerja karyawan di Dinas
Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Cimahi.
Ghozali, I. (2018). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 25, Edisi
Kesembilan. Semarang: Penerbit Undip.
Hadi, S. (1991). Metodologi research III. Yogyakarta: Andi Offset.
Haryadi, S., & Julianita, W. (2011). SPSS vs LISREL sebuah pengantar Aplikasi untuk
Riset. Salemba Empat, Jakarta., Jakarta Indonesia, 3, 210.
Haryanto, W. D., & Rahardjo, M. (2014). Pengaruh stress kerja dan motivasi terhadap kepuasan
kerja (Studi pada Perawat RSUD Kota Semarang) (Doctoral dissertation, Fakultas
Ekonomika dan Bisnis).
Hasibuan, M. S. (2017). Manajemen Sumber Daya Manusia, Cetakan Ke-21. PT Bumi Aksara.
Jakarta, 145.
Hendri, E. (2012). Pengaruh lingkungan kerja fisik dan non fisik terhadap kepuasan kerja
karyawan pada pt asuransi wahana tata cabang palembang. Jurnal Media Wahana
Ekonomika, 9(3), 1-16.
Herman, S. (2008). Manajemen Sumber Daya Manusia, edisi pertama, cetakan
pertama. Penerbit: Graha Ilmu, Jakarta.
Indriantoro, N., & Supomo, B. (2002). Metodologi penelitian bisnis. Yogyakarta: BPFE.
Irawan, S. (1995). Metode Penelitian Sosial. Bandung. PT Remaja Rosdakarya.
Khair, H. (2019). Pengaruh Kepemimpinan dan kompensasi terhadap kepuasan kerja melalui
motivasi kerja. Maneggio: Jurnal Ilmiah Magister Manajemen, 2(1), 69-88.
240 | P r i y a t i n & H e l m y
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Manajemen, Bisnis dan Akuntansi 4(2) April 2022
241 | P r i y a t i n & H e l m y