Anda di halaman 1dari 18

PENGARUH BEBAN KERJA, STRES KERJA DAN KEPUASAN

KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI RSUP SURAKARTA

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Progran Studi Strata II pada Jurusan
Magister Manajemen Fakultas Pasca Sarjana
Universitas Muhammadiyah Surakarta

Oleh :
Sasongko Adhi Nugroho
P 100 200012

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN


FAKULTAS PASCA SARJANA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2023
PENGARUH BEBAN KERJA, STRES KERJA DAN KEPUASAN KERJA
TERHADAP KINERJA PEGAWAI RSUP SURAKARTA

Abstrak

RSUP Surakarta merupakan perubahan bentuk organisasi dari BBKPM Surakarta.


Perubahan tersebut meningkatkan beban kerja dan stress kerja, serta terkait dengan
kepuasan kerja. Beban kerja dan stress kerja yang terlalu sedikit maupun terlalu
banyak membuat kinerja pegawai tidak optimal. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui bagaimana pengaruh beban kerja, stres kerja dan kepuasan kerja
terhadap kinerja pegawai di RSUP Surakarta. Variabel bebas penelitian ini terdiri dari
beban kerja, stres kerja dan kepuasan kerja. Sedangkan variabel terikatnya adalah
kinerja. Responden berjumlah 165 pegawai, terdiri dari 12 pegawai administrasi, 19
pegawai medis, 48 perawat, 62 tenaga kesehatan lainnya dan 24 pegawai
administrasi. Kuesioner/kuesioner digunakan sebagai instrumen penelitian untuk
menguji validitas dan reliabilitas survei sebelum digunakan. Untuk analisis data
digunakan uji regresi linier sederhana, uji regresi linier berganda, uji simultan (F), uji
parsial (t). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel beban kerja, stres kerja
berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai dengan arah hubungan negatif
sementara kepuasan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai Rumah
Sakit Umum Pusat Surakarta dengan arah hubungan positif. Hasil analisis
multivariat/regresi berganda menunjukkan bahwa terdapat pengaruh beban kerja serta
stres kerja secara bersama-sama terhadap kinerja pegawai, tetapi kepuasan kerja
apabila bersama-sama dengan variabel beban kerja dan stres kerja tidak berpengaruh
signifikan terhadap kinerja dari pegawai RSUP Surakarta karena koefisien setiap
peningkatannya sangat kecil terhadap kinerja pegawai.

Kaca Kunci : Beban Kerja, Stres Kerja, Kepuasan Kerja, Kinerja Pegawai, RSUP
Surakarta

Abstract

RSUP Surakarta is a change in organizational form from BBKPM Surakarta. These


changes increase workload and work stress, and are related to job satisfaction.
Workload and work stress that is too little or too much makes employee performance
not optimal. The purpose of this study was to find out how the influence of workload,
work stress and job satisfaction on employee performance in Surakarta General
Hospital. The independent variables of this study consist of workload, work stress
and job satisfaction. While the dependent variable is performance. Respondents
totaled 165 employees, consisting of 12 administrative employees, 19 medical
employees, 48 nurses, 62 other health workers and 24 administrative employees. The
questionnaire/questionnaire is used as a research instrument to test the validity and

1
reliability of the survey before use. For data analysis used simple linear regression
test, multiple linear regression test, simultaneous test (F), partial test (t). The results
of this study indicate that the variable workload, work stress has a significant effect
on employee performance with a negative relationship, while job satisfaction has a
significant effect on employee performance at the Surakarta Central General Hospital
with a positive relationship. The results of multivariate analysis/multiple regression
show that there is a joint effect of workload and work stress on employee
performance, but job satisfaction when together with the variables workload and
work stress do not have a significant effect on the performance of Surakarta Hospital
employees because the coefficient of each increase very small on employee
performance.

Keywords: Workload, Work Stress, Job Satisfaction, Employee Performance, RSUP


Surakarta.

1. PENDAHULUAN
Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Surakarta merupakan Transformasi dari
BBKPM Surakarta. RSUP Surakarta merupakan satker PPK-BLU, selain tuntutan
target organisasi terkait administrasi dan pendapatan juga harus mampu tumbuh
dan berkembang dalam persaingan penyediaan layanan kesehatan sesuai
kebutuhan dan tuntutan masyarakat. RSUP Surakarta terus meningkatkan dan
mengembangkan layanan untuk mencapai visi dan misi serta melaksanakan
tupoksi.
Pengembangan layanan sebagai rumah sakit yaitu dilakukan dengan
meningkatkan kunjungan pasien, penambahan jenis layanan spesialistik,
penambahan jenis layanan penunjang dan peningkatan indicator BOR pada rawat
inap, yang membawa konsekuensi juga salah satunya pada peningkatan beban
kerja pegawai. Kebutuhan Sumber daya manusia, selain dari jumlah juga
diperlukan peningkatan kompetensi secara cepat terkait dengan pengembangan
layanan tersebut. Banyaknya tugas dan tanggung jawab yang harus diselesaikan
sebagai Rumah sakit tetapi dengan penambahan jumlah pegawai yang tidak
berimbang, menjadikan hasil kinerja yang dicapai kurang maksimal. Pegawai
hanya memiliki waktu yang terbatas untuk menyelesaikan banyak tugas atau faktor

2
lainnya yang mengindikasikan sebagai salah satu penyebab terjadinya beberapa
keluhan secara ekternal yaitu pasien dan pelanggan dan juga internal terkait
dengan tugas-tugas administratif sehingga juga menyebabkan tidak tercapainya
indikator kinerja.
Berdasarkan teori dan adanya transformasi BBKPM menjadi RSUP, maka
dipandang perlu untuk dilakukan analisis tentang beban kerja, stres kerja dan
kepuasan kerja terhadap tuntutan pencapaian kinerja pegawai. Harapannya hasil
analisis ini bisa menjadi dasar bagi RSUP Surakarta untuk menentukan langkah-
langkah dalam pengembangan SDM disamping penggunaan teori-teori yang sudah
jelas dalam pemenuhan standar SDM.

2. METODE PENELITIAN
2.1. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan pendekatan
crossectional. Populasi penelitian adalah pegawai RSUP Surakarta, dengan
penentuan sampel menggunakan rumus Slovin diperoleh sampel berjumlah
165 pegawai. Teknik pengambilan sampel dengan stratified random sampling
dikarenakan populasi tidak homogen yaitu terdiri dari medik (dokter),
keperawatan (perawat dan bidan), tenaga kesehatan lain dan administrasi,
sehingga dengan proporsi. Instrumen penelitian dengan menggunakan
kuesioner / daftar pertanyaan, yang telah dilakukan uji Validitas dan
reliabilitas instrumen. Analisis data menggunakan uji regresi linier sederhana
dan uji regresi linier berganda.
2.2. Subjek dan Obyek Penelitian
a. Populasi
Pegawai yang bekerja pada RSUP Surakarta berjumlah sebanyak 260
Responden.

3
b. Besar Sampel
Populasi adalah pegawai RSUP Surakarta sebanyak 260 pegawai. Dengan
tingkat ketidaktelitian yang dapat ditolerir sebesar 5%, maka dengan
menggunakan penghitungan rumus diatas diperoleh sampel sebesar 158
pegawai.
2.3. Teknik Pengambilan Sampel
Menggunakan Teknik Sistematik/stratified Random Sampling. Hal ini
dikarenakan populasi tidak homogen yaitu terdiri dari medik (dokter),
keperawatan (perawat dan bidan), tenaga kesehatan lain dan administrasi,
sehingga dengan proporsi sebagai berikut : a) Manajemen : 12 pegawai, b)
Medik : 18 pegawai, c) Tenaga Kesehatan lain: 45 pegawai, d) Keperawatan :
61 pegawai, e) Administrasi : 22 pegawai. Cara pengambilan sampel dengan
mengirimkan kuesioner ke semua pegawai dalam waktu pelaksanaan
pengambilan sampel, sampai diperoleh jumlah sampel yang diperlukan.
2.4. Variabel
a. Variabel Bebas
1) Beban kerja
2) Stres kerja
3) Kepuasan kerja
b. Variabel terikat
Kinerja pegawai

2.5. Definisi Operasional


Indikator Skala
No Variabel Definisi Operasional
Pengukuran pengukuran
1 Beban Kerja Sesuatu yang - Beban fisik : jumlah Likert 1-5
(Monika, dihasilkan dari fisik pekerjaan,
2017) interaksi antara lingkungan

4
Indikator Skala
No Variabel Definisi Operasional
Pengukuran pengukuran
tuntutan tugas - Beban waktu
organisasi yang - Beban kualitas kerja
digunakan sebagai - Beban psikologis /
tempat kerja dan tingkat kesulitan
keterampilan serta - Beban
persepsi karyawan. tanggungjawab

2 Stres kerja suatu keadaan yang - Kenyamanan kerja Likert 1-5


(Handoko, menekan diri dan jiwa - Supervisi maksimal
2012) melebihi batas - Senang hati
kemampuannya. - Kemampuan kerja
Dimana apabila tidak - Lingkungan kerja
ditemukan jalan mendukung
keluar/solusi akan - Tidak adanya
membahayakan diri konflik
dan lingkungannya
3 Kepuasan Kepuasan kerja dalam - Kepuasan hasil kerja Likert 1-5
kerja pekerjaan adalah - Bimbingan yang
kepuasan kerja yang diberikan
dinikmati dalam - Organisasi dan
pekerjaan dengan manajemen yang
memperoleh pujian mendukung
hasil kerja, - kesempatan
penempatan, perlakuan, pengembangan
peralatan, dan suasana karier
lingkungan kerja yang - gaji dan terkait

5
Indikator Skala
No Variabel Definisi Operasional
Pengukuran pengukuran
baik. finansial
- kerjasama dalam
pencapaian
pekerjaan
4 Kinerja Tingkat kontribusi - Faktor kuantitas / Likert 1-5
(Monika, yang diberikan jumlah
2017) pegawai terhadap - Faktor kualitas kerja
tujuan pekerjaan - Faktor ketepatan
sebagai hasil perilaku waktu penyelesaian
dan aplikasi pekerjaan
ketrampilan, - Kemampuan
kemampuan dan pencapaian
pengetahuannya pekerjaan
- Kontribusi positif
- Mampu bekerjasama

2.6. Teknik Analisa Data


a. Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner (Daftar Pertanyaan)
Uji validitas untuk mengukur keabsahan atau validitas suatu kuesioner.
Suatu survei dianggap valid jika pernyataan-pernyataan survei tersebut dapat
mengungkapkan sesuatu yang akan diukur dengan kuesioner. Pengujian
validitas ini dilakukan dengan korelasi Bivariate Pearson (produkt momen
pearson). Dilakukan dengan cara mengkorelasikan masing-masing item
dengan skor total. Skor total adalah penjumlahan dari keseluruhan item.
Item-item pertanyaan pada kuisoner yang berkorelasi signifikan dengan skor
total menunjukkan bahwa item-item tersebut mampu memberikan dukungan

6
dalam mengungkap apa yang akan diungkapkan. Valid jika uji signifikan
<0,05.
Uji reliabilitas dilakukan untuk mengukur suatu kuesioner yang
merupakan indikator dari variabel yang akan diukur. Kuesioner dikatakan
reliabel/handal jika jawaban terhadap pertanyaan konsisten/stabil. Pengujian
ini reliabilitas dilakukan dengan uji statistik Cronbach Alpha. Suatu variabel
yang akan dilakukan pengukuran dianggap reliabel jika memberikan nilai
Cronbach Alpha> 0,60.
b. Uji Hipotesis
Uji hipotesis menggunakan beberapa uji untuk analisis hipotesis pengaruh
variabel bebas terhadap variabel terikat.
1) Uji regresi linier sederhana
Untuk mengetahui pengaruh dari variabel bebas secara sendiri-sendiri
dengan variabel terikat.
2) Uji regresi linier berganda
Untuk memberikan gambaran mengenai arah dan seberapa besar
pengaruh dari variabel independent terhadap variabel dependent.
Persamaan regresi tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :
Y = a+ b1X1 + b2X2 + b3X3

3. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


Hasil regresi Linear pada beban kerja diperoleh bahwa ada hubungan signifikan
antara beban kerja dengan kinerja pegawai, dengan nilai R sebesar 0,738, hal ini
menunjukan bahwa korelasi atau hubungan antara beban kerja dengan Kinerja
pegawai adalah kuat. Hasil ini mengindikasi bahwa 54,2 % variasi variabel beban
kerja sedangkan sisanya sebesar 46,8% dijelaskan oleh sebab – sebab lain dari
beban kerja yang tidak dimasukkan dalam model penelitian. Demikian juga
variable stress kerja yang berpengaruh signifikan dengan kinerja pegawai dengan
nilai R / nilai hubungan kuat. Pada variable kepuasan kerja juga berpengaruh
7
signifikan dengan kinerja pegawai, dengan nilai hubungan menunjukkan hubungan
yang kuat dengan kinerja.
Tabel 1. Hasil Hasil Uji Regresi Linier
R Adjusted R Standart Error of Sig
Model R
Square Square the Estimate
Beban Kerja 0,738 0,545 0,542 0,556 0,000
Stres Kerja 0,696 0,485 0,482 0,591 0,000
Kepuasan Kerja 0,607 0,368 0,365 0,654 0,000

Hasil regresi multiiple pada tiga variable yaitu beban kerja, stress kerja dan
kepuasan kerja pengaruhnya terhadap kinerja pegawai secara bersama – sama
diperoleh hasil bahwa beban kerja, stress kerja secara bersama-sama berpengaruh
signifikan terhadap kinerja pegawai, tetapi kepuasan kerja tidak berpengaruh
signifikan terhadap kinerja pegawai p value = 0,284 (p>0,05).

Tabel 2. Hasil Uji Regresi Linear Berganda


Variabel Unstandardized Standardized T Sig
Coefficients Coefficients
B Std Error Beta
(Constanta) 5,296 0,452 11,459 0,000

Beban Kerja (X1) -0,456 0,071 -0,470 -6,465 0,000

Stres Kerja (X2) -0,321 0,085 -0,304 -3,752 0,000

Kepuasan Kerja (X3) 0,090 0,084 0,081 1,076 0,284

Persamaan regresi pengaruh beban kerja (X1), Stress kerja (X2) ,Kepuasan
kerja (X3) terhadap Kinerja Pegawai, sebagai berikut:
Y = a +b1X1 + b2X2 +b3X3
Y = 0,637 - 0,456X1 - 0,321X2 + 0,090 X3

8
Angka koefisien Beban kerja (X1) sebesar -0,456 artinya apabila beban kerja
(X1) mengalami kenaikan maka output kinerja pegawai (Y) akan mengalami
penurunan sebesar 0,456 dengan asumsi variabel lain tetap / konstan.
Angka koefisien Stress kerja (X2) sebesar -0,321 artinya jika stress kerja (X2)
dengan pekerjaan mengalami kenaikan maka output kinerja pegawai (Y) juga akan
mengalami penurunan sebesar 0,321 dengan asumsi variabel lain tetap / konstan.
Angka koefisien kepuasan kerja (X3) yang sesuai dengan pekerjaan sebesar
0,091 artiya jika kepuasan kerja (X3) yang sesuai dengan pekerjaan mengalami
kenaikan maka kinerja pegawai (Y) juga akan mengalami kenaikan sebesar 0,091
dengan asumsi variabel lain tetap / konstan. Namun, variabel kepuasan kerja
secara bersama-sama/multiples dengan beban kerja dan stress kerja tidak
berpengaruh signifikan terhadap variabel kinerja pegawai.
Variabel Beban kerja secara sendiri dan juga bersama-sama variable lain
mempunyai pengaruh terhadap kinerja pegawai. Beban kerja yang terlalu
berlebihan akan menimbulkan kelelahan baik fisik atau psikis sedangkan pada
beban kerja yang terlalu sedikit di mana pekerjaan yang terjadi karena
pengulangan gerak akan menimbulkan kebosanan. Kebosanan dalam kerja rutin
sehari-hari karena tugas atau pekerjaan yang terlalu sedikit mengakibatkan
kurangnya perhatian pada pekerjaan sehingga secara potensial membahayakan
pekerja. Dampak negatif dari kelebihan beban kerja menurut Winaya (1989) beban
kerja yang tidak sesuai dengan kemampuan tenaga kerja dapat menimbulkan
dampak negatif bagi pegawai yaitu kualitas kerja menurun, keluhan pelanggan,
dan kenaikan tingkat absensi pegawai. Hasil penelitian ini sejalan dengan
penelitian Hamizar bahwa Beban Kerja secara signifikan memiliki pengaruh
terhadap Kinerja Pegawai. Beban kerja yang diberikan kepada pegawai
mempengaruhi kinerja yang dihasilkan dalam sebuah organisasi. Hal ini
menunjukan bahwa beban kerja yang diberikan kepada pegawai dengan jumlah
yang ideal mempengaruhi output kinerja yang postif pada organisasi yang
diteliti.(Hamizar,2020).
9
Pada penelitian ini secara parsial dan multivariate pada variable stress kerja
berpengaruh terhadap kinerja pegawai. Hal ini sejalan dengan penelitian Elizar
yang menyebutkan bahwa stress kerja secara multivariate berpengaruh terhadap
kinerja. (Elizar,2020) Stres kerja juga merupakan suatu kondisi ketegangan yang
dialami pekerja yang dapat mempengaruhi emosi, proses berpikir dan kondisi
seseorang. Stres kerja dapat mempengaruhi kemampuan seseorang untuk
menghadapi pekerjaan yang nantinya dapat menghambat pencapaian kinerja yang
diharapkan dan tentunya akan merugikan organisasi. Stres yang dialami tenaga
kerja sebagai hasil atau akibat lain dari proses bekerja, yang dapat berkembang
menjadikan tenaga kerja sakit fisik dan mental, sehingga tidak dapat bekerja lagi
secara optimal. Stres kerja mempunyai bermacam dampak yang berupa gejala-
gejala yang dialami oleh individu yang mengalaminya baik yang berupa gejala
fisiologis, psikologis dan perilaku. Gejala fisiologis berkaitan dengan pengaruh
terhadap kesehatan fisik seperti perubahan metabolisme, menimbulkan sakit
kepala dan peningkatkan tekanan darah. Gejala psikologis berkaitan dengan
dampak terhadap keadaan psikis seperti ketegangan, kecemasan, mudah marah,
kebosanan, ketidakpuasan, serta suka menunda-nunda pekerjaan. Pada gejala
perilaku, stres kerja mengarah pada perubahan produktivitas, absensi, dan tingkat
keluar-masuknya pegawai (Elizar,2020)
Hasil regresi linier dalam penelitian ini terdapat pengaruh kepuasan kerja
dengan kinerja pegawai dengan kekuatan hubungan sebesar 0,6 artinya cukup
tinggi, tetapi secara bersama-sama pengaruh kepuasan kerja tidak berpengaruh
secara signifikan terhadap kinerja pegawai, karena koefisiensinya rendah.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian Hafid, bahwa ada pengaruh
signifikan antara kepuasan dengan kinerja karyawan. Dikarenakan karyawan
memiliki kerja sama yang baik dengan rekannya, karyawan menganggap stress
kerja yang dialami akan bisa diminimalkan karena hubungan intern antar
karyawan, kerjasama yang baik antar rekan kerja membuat pekerjaan mereka akan
lebih mudah, rekan kerja selalu memberikan bantuan apabila menemuhi kesulitan
10
dalam bekerja. Keakraban karyawan mebentuk rasa tidak canggung untuk bertanya
kepada rekan kerjanya jika menemui kesulitan. Hubungan baik antara karyawan
senior dan karyawan muda juga bermanfaat untuk menemukan jalan keluar jika
terjadi masalah. (Hafid, 2020).
Organisasi yang berhasil adalah organisasi yang mampu mengatur sumber
dayanya secara efektif dan efisien termasuk sumber daya manusia untuk mencapai
sasaran organisasi. Organisasi yang berhasil, mengaplikasikan praktek manajemen
yang baik seperti mengapresiasi kinerja pegawai yang berhasil melalui pemberian
imbalan, memberi motivasi kepada mereka yang berkinerja kurang, menciptakan
suasana yang bisa membuat pegawai lebih puas dengan jabatannya. Manajemen
yang baik juga memperhatikan keterlibatan pegawai dalam pengambilan
keputusan, memberi keleluasaan lebih kreatif, sehingga pegawai lebih
mengeksplorasi potensi yang ada, lebih merasa nyaman dan menjadi bagian dari
organisasi (Sitepu 2018).

4. PENUTUP
4.1. KESIMPULAN
1) Beban kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai dengan arah
hubungan negatif, sehingga semakin berkurang beban kerja, semakin
meningkat kinerja pegawai;
2) Stres kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai dengan arah
hubungan negatif, sehingga semakin berkurang stres kerja, semakin
meningkat kinerja pegawai;
3) Kepuasan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai dengan
arah hubungan positif, sehingga semakin meningkat kepuasan kerja,
semakin meningkat kinerja pegawai;
4) Terdapat pengaruh beban kerja serta stres kerja secara bersama-sama
terhadap kinerja pegawai, tetapi kepuasan kerja apabila bersama-sama

11
dengan variabel beban kerja dan stres kerja tidak berpengaruh signifikan
terhadap kinerja dari pegawai RSUP Surakarta.
4.2. SARAN
Saran yang dapat disampaikan adalah :
1) Analisis Beban kerja pegawai RSUP Surakarta saat ini masih pada tingkat
cukup. Dengan peningkatan dan pengembangan layanan RSUP Surakarta
supaya kinerja tercapai optimal, maka:
a) Untuk mengurangi beban secara fisik pada profesi keperawatan dan
Nakes lainnya, maka perlu penambahan SDM terkait layanan dengan
tetap memperhatikan efektifitas dan efisiensi,
b) Beban kerja pada administrasi cukup tinggi karena kebijakan
pemerintah yang membatasi penambahan SDM ASN, sehingga perlu
penambahan SDM melalui Non ASN dan saat penambahan SDM yang
belum bisa terpenuhi, maka perlu melakukan distribusi pekerjaan sesuai
dengan kompetensi jabatan;
c) Peningkatan beban kerja terkait dengan beban psikologis, maka perlu
meningkatkan kompetensi (Peningkatan pendidikan, pelatihan,
magang), sehingga tidak merasa kesulitan dalam menjalankan tugas
pokok dan fungsi.
2) Stress kerja pada pegawai RSUP Surakarta masih pada tingkat biasa tetapi
untuk pencapaian Optimalisasi kinerja maka:
a) Mengurangi stress kerja pada administrasi dalam memenuhi target yang
sifatnya mendadak dengan melakukan koordinasi persiapan secara
berkala,
b) Meningkatkan supervisi / pembimbingan berjenjang secara berkala,
untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu layanan;
c) Melakukan penguatan nilai-nilai organisasi/budaya kerja untuk
meningkatkan kenyamanan dalam pelaksanaan pekerjaan;

12
d) Meningkatkan harmonisasi pegawai dengan pertemuan/wadah untuk
sharing pendapat antar pegawai, dan atau antara pegawai dengan
manajemen.
3) Tingkat kepuasan kerja pegawai di RSUP Surakarta adalah sesuai, untuk
meningkatkan da tuntutan kinerja organisasi yang semakin berkembang,
maka :
a) Meningkatkan kepuasan pegawai dengan memberikan kesempatan
pengembangan karier pegawai secara terbuka sesuai kinerja;
b) Meningkatkan kepuasan pegawai dengan memberikan apresiasi sesuai
kinerja pegawai dengan memberikan reward yaitu melalui peningkatan
nilai / point pada remunerasi dan peningkatan kompetensi serta kegiatan
lain yang menunjang pegembangan pegawai.

Daftar Pustaka
Co Arizal Hamizar. 2020 Pengaruh Beban Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Studi
Kasus pada BPS Maluku, Journal of Islamic Economic and Business (JIEB),
Vol.02 No.01.
Dessler Gary, 2019. Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta, Salemba Empat,
Cetakan kelima, 18-21
Elizar Erma, Namera Lamongga Lubis, Yuniati, 2020. Pengaruh Studi Kerja, Beban
Kerja, Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Perawat di RSUD Datu Beru, FKM
Institut Kesehatan Helvetia Medan, FKM USU, Jurnal Jumantik Vol.5 No.1
Desember 2019-Mei 2020.
Ghozali Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariat dengan program SPSS. Cetakan
keempat. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Hery, 2019. Manajemen Kinerja, Jakarta:PT Grasindo.
Irmawan Hafid. 2020. Pengaruh Beban Kerja, Stress Kerja, Kepuasan Kerja Terhadap
Kinerja Karyawan pada PT. PLN (Persero) UP2B Sistem Makasar, Program
Studi Magister Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Hasanudin Makassar, Tesis
Pella Darmin Ahmad, 2020. SDM Unggul Indonesia Maju, Manajemen Kepuasan
dan Keterikatan Pegawai, Managing Emplooyee Satisfaction and
Enggagement, Jakarta:Aida Infini Maksima, cetakan I.
13
Rida Alfida, Sri Widodo, 2022, Pengaruh Beban Kerja dan Lingkungan Kerja
Terhadap Kinerja Perawat Ruang Isolasi RSAU dr. Esnawan Antariksa
Halim Perdanakusuma Jakarta Timur, Jurnal Ilmiah Manajemen Surya Pasca
Scientica Volume 11 nomor 1 Januari 2022;
Sinaga Junita BR, 2018. Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Perawat di
Instalasi Rawat Inap RS Martha Friska Medan Tahun 2017. Skripsi. Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara Medan.

Sitepu Marlena Sadrina, 2018. Analisis Faktor-faktor yang Berhubungan dengan


Kinerja Tenaga Kesehatan di Rumah Sakit Umum Tere Margareth Medan
Tahun 2018, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara,
Program Studi S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat Peminatan Administrasi
Rumah Sakit. Tesis.

14

Anda mungkin juga menyukai