2
ISSN. 2655-4399 Juni 2019
ANALISIS KEPUASAN KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA KARYAWAN DI SEKOLAH EN MANDARIN – MEDAN
1WONG PONG HAN, 2ERVIRIANI, 3ADE RAHMA AYU SIREGAR, 4IVONE, 5LISA
1,2,4,5AKADEMI SEKRETARI MANAJEMEN CENDANA
3SEKOLAH TINGGI ILMU MANAJEMEN SUKMA
wongponghan.cendana@gmail.com
ABSTRACT
Employee satisfaction should be created as the most in order to improve the moral work, dedication, love, and discipline of
employees. The method used in this research is a qualitative method with the technique of collecting research data is with
interviews. The analysis of the data used is according to Miles and Huberman, namely by data reduction, data presentation,
and withdrawal of conclusions. The purpose of this research is to know the satisfaction of employee work at EN Mandarin
School. Based on the results of the research on employees ' work satisfaction at EN Mandarin School Medan, it can be
concluded that the interaction between employees in EN Mandarin goes well, the relationship between the leader and the
employee is well done, employees of EN Mandarin have their responsibility in the company, some employees are satisfied
with the work given by the company, in the event of compensation partly employees are satisfied with the salary.
PENDAHULUAN
Kepuasan karyawan menggambarkan suatu perasaan positif tentang pekerjaan seseorang yang merupakan hasil dari
sebuah evaluasi karakteristiknya. Banyaknya industri yang berkembang di Indonesia saat ini harus didukung oleh
manajemen yang baik dan disiplin, agar mampu bertahan dalam persaingan dunia industri (Mayasari dan Supriyanto, 2016).
Setiap karyawan perusahaan dituntut agar dapat bekerja efektif, efisien, kualitas dan kuantitas pekerjaannya baik sehingga
daya saing perusahaan semakin besar (Weny dkk, 2019). Pekerjaan seseorang bukan hanya sekedar aktivitas mengatur
kertas, menulis kode program, menunggu pelanggan, atau mengendarai sebuah truk. Namun setiap pekerjaan menuntut
interaksi dengan rekan kerja maupun atasan, mengikuti peraturan dan kebijaksanaan - kebijaksanaan organisasional,
memenuhi standar-standar kinerja, menerima kondisi-kondisi kerja yang acap kali kurang ideal, dan lain-lain. Pada kondisi
ini berarti bahwa penilaian seorang karyawan tentang seberapa ia merasa puas atau tidak puas dengan pekerjaan
merupakan sesuatu yang kompleks dari sejumlah elemen selain pekerjaan. Sumber Daya Manusia merupakan aset
perusahaan yang sangat penting dalam suatu kegiatan organisasi atau perusahaan. Alasan yang fundamental dikatakan
demikian adalah baik untuk mengahadapi tuntutan tugas sekarang maupun untuk menjawab tantangan di masa depan
(Hutajulu dan Supriyanto, 2013). Sekolah EN Mandarin merupakan institusi pendidikan yang mengedepankan kepuasan
kerja karyawan, dengan menganggap bahwa keberadaan tenaga kerja yang berkualitas harus diimbangi dengan hal yang
menyangkut kesejahteraan bagi karyawannya. Apabila karyawan merasakan kepuasan kerja maka misi Sekolah EN
Mandarin yang mendidik murid agar dapat berbahasa mandarin secara lisan ataupun tulisan dapat direalisasikan.
Berdasarkan wawancara awal yang dilakukan di Sekolah EN Mandarin diperoleh gambaran dan informasi tentang
turnover karyawan di Sekolah EN Mandarin relatif tinggi terutama pada level karyawan termasuk guru.
TINJAUAN PUSTAKA
Kepuasaan kerja adalah sikap emosional yang menyenangkan dan mencintai pekerjaanya. Sikap ini di cerminkan oleh
moral kerja, kedisiplinan, dan prestasi kerja. kepuasaan ini dinikmati dalam pekerjaan , luar pekerjaan, dan kombinasi
antara keduanya (Hasibuan, 2011). Selanjutnya Handoko (2008) menyatakan bahwa kepuasan kerja (job satisfaction)
adalah keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan dengan mana para karyawan memandang
JURNAL ILMIAH MAKSITEK Vol. 4 No. 2
ISSN. 2655-4399 Juni 2019
pekerjaan mereka. Kepuasan kerja mencerminkan perasaan seseorang terhadap pekerjaannya.
Value Theory
Menurut konsep teori ini kepuasan kerja teori ini terjadi pada tingkatan di mana hasil pekerjaan diterima individu seperti
diharapkan. Semakin banyak orang menerima hasil, akan semakin puas. Value theory memfokus pada hasil dimana
manapun yang menilai orang tanpa memerhatikan siapa mereka. Kunci menuju kepuasaan dalam pendekatan ini adalah
perbedaan anatara aspek pekerjaan yang dimiliki dan diinginkan seseorang. Semakin besar perbedaan, semakin rendah
kepuasaan orang. Implikasi teori ini mengundang perhatian pada aspek pekerjaan yang perlu diubah untuk mendapatkan
kepuasaan kerja. secara khusus teori ini menganjurkan bahwa aspek tersebut tidak harus sama berlsku untuk semua
orang, tetapi mungkin aspek nilai dari pekerjaan tentang orang-orang yang merasakan adanya pertentangan serius. Dengan
menekan pada nilai-nilai, teori ini menganjurkan bahwa kepuasaan kerja dapat diperoleh dari banyak faktor. Oleh karena
itu, cara yang efektif untuk memuaskan pekerja adalah dengan menemukan apa yang mereka inginkan dan apabila
mungkin memberikanya.
METODE PENELITIAN
Menurut Sugiyono (2008), metode penelitian ini pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data degan
tujuan dan kegunaan tertentu. Penelitian ilmiah ini terbagi dalam dalam dua pendekatan yaitu kualitatif dan kuantitatif.
Peneliti akan menggunakan pendekatan kualitatif untuk penelitian ilmiah. Penelitian dengan pendekatan kualitatif menekan
analisis proses dari proses berpikir secara induktif yang berkaitan dengan dinamika hubungan antarfenomena yang diamati,
dan senantiasa mengunakan logika ilmiah. Penelitian kualitatif bertujuan mengembangkan konsep sensitivitas pada
masalah yang dihadapi, menerangkan realitas yang berkaitan dengan penelusuran teori dari bawah (grounded theory) dan
mengembangkan pemahaman akan satu atau lebih dari fenomena yang dihadapi. Gunawan (2013) menyatakan bahwa
penelitian kualitatif merupakan sebuah metode penelitian yang digunakan untuk mengungkapkan permasalahan dalam
kehidupan kerja organisasi pemerintah, swasta,kemasyarakatan, kepemudaan, perempuan, olahraga, seni dan budaya,
sehingga dapat dijadikan suatu kebajikan untuk dilaksanakan demi kesejahteraan bersama.
Menurut Sugiyono (2008) masalah penelitian kualitatif bersifat sementara, tentatif, dan berkembang atau berganti setelah
peneliti berada dilapangan. Dalam penelitian kualitatif akan terjadi 3 (tiga) kemungkinan terhadap masalah yang akan diteliti
oleh peneliti, yaitu :
1. Masalah yang dibawa oleh peneliti tetap, sejak awal sampai akhir penelitian sama, sehingga judul proposal dan judul
penelitian sama;
2. Masalah yang dibawa peneliti setelah memasuki penelitian berkembang, yaitu diperluas/diperdalam masalah yang
telah disiapkan dan tidak terlalu banyak perubahan sehingga judul penelitian cukup disempurnakan; dan
3. Masalah yang dibawa peneliti setelah memasuki lapangan berubah total sehingga harus mengganti masalah, sebab
judul promosi dengan judul penelitian tidak sama dan sehingga judulnya diganti.
Penelitian kualitatif yang mengubah masalah atau ganti judul penelitiannya setelah memasuki lapangan penelitian atau
setelah selesai merupakan penelitian kualitatif yang lebih baik karena dipandang mampu melepaskan apa yang dipikirkan
sebelumnya. Selanjutnya, mampu melihat fenomena secara lebih luas dan mendalam sesuai dengan apa yang terjadi dan
berkembang pada situasi sosial yang diteliti. Asumsi tentang gejala dalam penelitian kualitatif adalah gejala dari satu objek
itu sifatnya tunggal dan parsial. Berdasarkan gejala tersebut peneliti dapat menentukan fokus (variabel)yang akan diteliti.
Gejala itu bersifat holistik (menyeluruh, tidak dapat dipisah-pisahkan), yaitu situasi sosial yang meliputi :
a. Aspek tempat (place)
b. Aspek pelaku (actor)
c. Aspek aktivitas (activity)
Ketiga aspek tersebut berinteraksi secara sinergis. Maka dari itu penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian
kualitatif deskriptif.
Analisis Data
Analisis data kualitatif adalah pengujian sistematik dari sesuatu untuk menetapkan bagian-bagiannya, hubungan antarkajian,
dan hubungan terhadap keseluruhannya. Artinya, semua analisis data kualitatif akan mencakup penelusuran data, melalui
catatan-catatan (pengamatan lapangan) untuk menemukan pola-pola budaya yang dikaji oleh peneliti Mantja (2007).
Analisis data kualitatif adalah pengujian sistematik dari sesuatu untuk menetapkan bagian-bagiannya, hubungan antarkajian,
dan hubungan terhadap keseluruhannya. Artinya, semua analisis data kualitatif akan mencakup penelusuran data, melalui
catatan-catatan (pengamatan lapangan) untuk menemukan pola-pola budaya yang dikaji oleh peneliti Mantja (2007:56).
Sementara itu, Bodgan & Biklen (2007) menyatakan bahwa analisis data adalah proses pencaharian dan pengaturan secara
sistematik hasil wawancara,catatan-catatan, dan bahan-bahan yang dikumpulkan untuk meningkatkan pemahaman
terhadap semua hal yang dikumpulkan dan memungkinkan menyajikan apa yang ditemukan. Teknik pengumpulan data
dan analisis data pada praktiknya tidak secara mudah dipisahkan. Kedua kegiatan tersebut berjalan secara serempak.
Artinya, analisis data mencakup kegiatan dengan data, mengorganisasikannya, memilih, mengaturnya ke dalam unit-unit ,
mengsistensikanya, mencari pola-pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang
akan dipaparkan kepada orang lain(pembaca laporan penelitian).
Analisis data kualitatif dilakukan secara bersamaan dengan proses pengumpulan data berlangsung, artinya kegiatan-
kegiatan tersebut dilakukan selama dan sesudah pengumpulan data. Menurut Miles & Huberman dalam (Gunawan, 2014)
mengemukakan 3 (tiga) tahapan yang harus dikerjakan dalam menganalisis data penelitian kualitatif, yaitu
1. Reduksi data (data reduction)
2. Paparan data (data display)
3. Penarikan kesimpulan dan verifikasi (conclusion drawing/verifying)
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian serta pembahasan dapat ditarik kesimpulan bahwa interaksi antar karyawan di EN Mandarin
berjalan baik, hubungan antara pemimpin dengan karyawan dan berjalan dengan baik, karyawan EN Mandarin memiliki
tanggung jawab mereka masing-masing diperusahaan tersebut,sebagian karyawan merasa puas dengan pekerjaan yang
diberikan perusahaan dan dalam hal pemberian kompensasi sebagian karyawan merasa puas dengan gaji yang diberikan
perusahaan, secara keseluruhan kepuasan kerja karyawan Sekolah EN Mandarain sudah cukup baik.
DAFTAR PUSTAKA
Gunawan, Imam. 2014. Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktik. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Hasibuan, Malayu SP., 2011. Manajeman Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Hutajulu, S. M., & Supriyanto, S. (2013). Tinjauan Pelaksanaan Pelatihan Dan Pengembangan Karyawan Pada Pt. Inalum
Kabupaten Batubara. Jurnal Bis-A: Jurnal Bisnis Administrasi, 2(2), 30-39.
Iskandar. 2013. Metode Penelitiaqn Kualitatif. Jakarta: Gaung Persada. Mangklunegara, Anwar Prabu. 2011. Manajemen
Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung; Remaja Rosdakarya.
Mayasari, D., & Supriyanto, S. (2016). Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Menggunakan Metode EOQ
(Economic Order Quantity) pada PT. Suryamas Lestari Prima. Jurnal Bis-A: Jurnal Bisnis Administrasi, 5(1), 26-32.
Sophia. 2008. Perilaku Organisasi. Yogyakarta: CV. Andi Offset Stephen, P. Robbins, 2007. Manajemen. Jakarta ; PT.
INDEKS.
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R & D. Bandung : C.V Alfabeta.
Widodo, Suparno Eko. 2015. Manajemen Pengembangan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.