Anda di halaman 1dari 22

Materi ke-7 1

KHUSNUL MUTIA / 051414153003 / PPM - FFUA 2015


Menurut beberapa ahli, kepuasan kerja dapat didefinisikan sebagai
berikut :
Hani Handoko, kepuasan kerja didefinisikan sebagai keadaan
emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan dimana
para karyawan memandang pekerjaan mereka.
Robbin, kepuasan kerja sebagai suatu sikap umum seorang
individu terhadap pekerjaannya dimana dalam pekerjaan tersebut
seseorang dituntut untuk berinteraksi dengan rekan sekerja dan
atasan, mengikuti aturan dan kebijaksanaan organisasi,
memenuhi standar kinerja.

Kepuasan kerja adalah perasaan senang karyawan atau pegawai


terhadap berbagai aspek dalam pekerjaannya ini mengartikan bahwa
kepuasan kerja itu sebagai hasil interaksi dengan lingkungan
kerjanya termasuk tata ruang tempat bekerja

KHUSNUL MUTIA / 051414153003 / PPM - FFUA 2015 2


Teori Ketidaksesuaian (Discrepancy theory)

Teori Keadilan (Equity theory)

Teori Dua Faktor (Two factor theory)

Teori Motivator-Hygiene (M-H)

KHUSNUL MUTIA / 051414153003 / PPM - FFUA 2015 3


Porter Kepuasan kerja seseorang diukur dengan
menghitung selisih apa yang seharusnya
diinginkan dengan kenyataan yang
dirasakan.
Discrepancy
Locke dalam Moch. Kepuasan kerja seseorang tergantung
Theory Asad pada perbedaan antara apa yang
diinginkan dengan apa yang menurut
persepsinya telah diperoleh melalui
pekerjaannya.

Orang akan puas apabila tidak ada perbedaan antara yang diinginkan dengan
persepsinya atas kenyataan, karena batas minimum yang diinginkan maka
orang akan menjadi lebih puas lagi walaupun terdapat discrepancy, tetapi
merupakan discrepancy positif.
Sebaliknya, semakin jauh dari kenyataan yang dirasakan itu dibawah
standar minimum sehingga menjadi negatif discrepancy, maka makin besar
pula ketidakpuasan terhadap pekerjaannya.

KHUSNUL MUTIA / 051414153003 / PPM - FFUA 2015 4


Kepuasan kerja seseorang tergantung apakah ia merasakan keadilan
atau tidak atas situasi. Perasaan keadilan atau ketidakadilan atas
suatu situasi diperoleh dengan membandingkan dirinya dengan
orang lain yang sekelas, sekantor maupun di tempat lain.
Elemen elemen dari teori ini yaitu :
Input sesuatu yang berharga yang dirasakan pegawai/
karyawan sebagai sumbangan terhadap pekerjaannya,
seperti pendidikan, pengalaman kerja, dan kecakapan.
Outcome sesuatu yang berharga yang dirasakan pegawai atau
karyawan sebagai hasil dari pekerjaannya, seperti gaji,
status, symbol, dan penghargaan.
Comparison person adalah dengan membandingkan input, out comes
terhadap orang lain. Bila perbandingan itu tidak
seimbang tetapi menguntungkan bisa menimbulkan
kepuasan, tetapi bisa pula tidak. Akan tetapi bila
perbandingan itu tidak seimbang dan merugikan, akan
menimbulkan ketidakpuasan.
KHUSNUL MUTIA / 051414153003 / PPM - FFUA 2015 5
Menurut two factor theory, kepuasan kerja itu merupakan dua hal
yang berbeda, artinya kepuasan dan ketidakpuasan terhadap
pekerjaan itu tidak merupakan suatu variable kontinyu.

Situasi yang mempengaruhi pekerjaannya


Herzberg dalam bukunya Moch. Asad (2004)

kelompok satisfiers atau motivator yang terdiri dari


prestasi pengakuan, tanggung-jawab.

kelompok sebagai sumber ketidakpuasan atau


dissatisfiers yang terdiri dari prosedur kerja, upah atau
gaji, hubungan antar karyawan/ pegawai
KHUSNUL MUTIA / 051414153003 / PPM - FFUA 2015 6
Salah satu yang menjelasakan mengenai kepuasan kerja adalah
teori Motivator-Hygiene yang dikembangkan oleh Frederick
Herzberg. Teori ini sebenarnya berujung pada kepuasan kerja.
Namun penelitian menunjuukan hubungan positif antara
kepuasan kerja dsn turnover SDM serta antara kepuasan kerja dan
komitmen SDM.

Teori ini memberikan pendapat yang sama jika kepuasan kerja


berkaitan dengan pemberian balas jasa yang tinggi, karena balas
jasa yang tinggi hanya mampu menghilangkan ketidakpuasan
kerja dan tidak mampu mendatangkan kepuasan kerja.

KHUSNUL MUTIA / 051414153003 / PPM - FFUA 2015 7


Dalam Nursalam (2009) variabel yang mempengaruhi
kepuasan kerja, antara lain :

Motivasi

Lingkungan

Peran Manajer

KHUSNUL MUTIA / 051414153003 / PPM - FFUA 2015 8


Gaji, yaitu jumlah bayaran yang diterima seseorang sebagai akibat dari
pelaksanaan kerja, apakah sesuai denga kebutuhan dan dirasakan adil.
Pekerjaan itu sendiri, yaitu isi pekerjaan yang dilakukan oleh seseorang
apakah memiliki elemen yang memusakan
Rekan sekerja, yaitu teman-teman kepada siapa seseorang senantiasa
berinteraksi dalam pelakasanaan pekerjaan. Seseorang dapat merasakan
rekan kerjannya sangat menyenangkan atau tidak menyenangkan.
Atasan, yaitu seeseorang yang senantiasa memberikan perintah atau
petunjuk dalam pelaksanaan kerja. Cara-cara atasan dapat mempengaruhi
kepuasan kerja.
Promosi, yaitu kemungkinan sesorang dapat berkembang melalui kenaikan
jabatan. Seseorang dapat merasakan adanya kemungkinan yang besar
untuk naik jabatan atau tidak, proses kenaikan jabatan kurang terbuka
atau terbka. Ini juga dapat mempengaruhi tingkat kepuasan kerja.
Lingkungan kerja, yaitu lingkungan fisik dan psikologis karyawan.

KHUSNUL MUTIA / 051414153003 / PPM - FFUA 2015 9


Pengukuran kepuasan kerja dilihat sebagai konsep global.

Konsep ini merupakan satu dimensi, semacam ringkasan psikologi


dari semua aspek pekerjaan yang disukai atau tidak disukai dari
suatu jabatan. Pengukuran ini dilakukan dengan menggunakan
kuesioner satu pertanyaan.
Cara ini memiliki sejumlah kelebihan, diantaranya adalah tidak
ada biaya pengembngan dan dapat dimengerti oleh mereka yang
ditanyai. selain itu, cara ini cepat, mudah diadministrasikan dan
diberi nilai.
Kuesioner satu pertanyaan menyediakan ruang yang cukup
banyak bagi penafsiran pribadi dari pertanyaan yang diajukan.
Responden akan menjawab berdasarkan gaji, sifat pekerjaan, iklim
sosial organisasi, dan sebagainya.

KHUSNUL MUTIA / 051414153003 / PPM - FFUA 2015 10


Pengukuran kepuasan kerja dilihat sebagai konsep permukaan

Konsep ini menggunakan konsep facet (permukaan) atau komponen yang


menganggap bahwa kepuasan karyawan dengan berbagai aspek situasi
kerja yang berbeda dapat bervariasi secara bebas dan harus diukur secara
terpisah.

Diantara konsep facet yang dapat Kebijaksanaan penilaian


diperiksa adalah : perusahaan,
Beban kerja, Praktek manajemen, hubungan
atasan-bawahan, otonomi dan
Keamanan kerja, tanggung jawab jabatan,
Kompetensi, Kesempatan untuk
Kondisi kerja, menggunakan pengetahuan dan
keterampilan, serta kesempatan
Status dan prestasi kerja, untuk pertumbuhan dan
pengembangan.
Kecocokan antara rekan kerja,

KHUSNUL MUTIA / 051414153003 / PPM - FFUA 2015 11


Pengukuran kepuasan kerja dilihat sebagai kebutuhan
yang terpenuhkan

Merupakan suatu pendekatan terhadap pengukuran


kepuasan kerja yang tidak menggunakan asumsi bahwa
semua orang memiliki perasaan yang sama mengenai aspek
tertentu dari situasi kerja, pendekatan ini dikembangkan
oleh Porter.
Kuesioner Porter didasarkan pada pendekatan teori
kebutuhan akan kepuasan kerja. Kuesioner ini terdiri dari 15
pertanyaan yang berkaitan dengan kebutuhan akan rasa
aman, penghargaan, otonomi, sosial, dan aktualisasi diri.

KHUSNUL MUTIA / 051414153003 / PPM - FFUA 2015 12


Pekerjaan itu sendiri
Pandangan karyawan mengenai pekerjaannya sebagai pekerjaan yang menarik,
mendapat kesempatan belajar, menerima tanggung jawab.

Gaji/pendapatan
Persepsi karyawan bahwa besarnya gaji yang diterima sesuai dengan harapan.

Promosi
Promosi akan memberikan kesempatan pengembangan diri, tanggung jawab yang lebih
besar, dan status sosial yang meningkat.

Rekan kerja
Menjalin hubungan baik dengan rekan kerja, saling bekerja sama adalah sumber
kepuasan kerja bagi pekerja secara individual.

Supervisi/pengawas
Tugas pengawasan tidak dapat dipisahkan dengan fungsi kepemimpinan.

KHUSNUL MUTIA / 051414153003 / PPM - FFUA 2015 13


Jumlah responden sebanyak 10 responden

No. Jenis Kelamin Jumlah (Responden)


1. Laki-laki 2
2. Perempuan 8
Total 10

No. Lama Kerja Jumlah (Responden)


1. 0-6 bulan 1
2. 1 tahun 1
3. 2 tahun 8
Total 10
KHUSNUL MUTIA / 051414153003 / PPM - FFUA 2015 14
No. Pendidikan Jumlah (Responden)
1. SMA/SMF 6
2. D3 2
3. S1 2
Total 10

No. Lama Kerja Jumlah (Responden)


1. SPG 2
2. Admin 1
3. AA 5
4. Apoteker 2
Total 10

KHUSNUL MUTIA / 051414153003 / PPM - FFUA 2015 15


Kategori (%)
No. Dimensi Tidak Cukup Jumlah (%)
Puas
Puas Puas
1. Pekerjaan itu sendiri 10.0 50.0 40.0 100
2. Gaji 10.0 70.0 20.0 100
3. Promosi 20.0 60.0 20.0 100
4. Pengawasan 10.0 80.0 10.0 100
5. Rekan Kerja 10.0 70.0 20.0 100
Total 12.0 66.0 22.0 100

KHUSNUL MUTIA / 051414153003 / PPM - FFUA 2015 16


KHUSNUL MUTIA / 051414153003 / PPM - FFUA 2015 17
KHUSNUL MUTIA / 051414153003 / PPM - FFUA 2015 18
KHUSNUL MUTIA / 051414153003 / PPM - FFUA 2015 19
KHUSNUL MUTIA / 051414153003 / PPM - FFUA 2015 20
Berdasarkan hasil pengolahan data kuesioner kepuasan kerja karyawan di Apotek
Intan Farma, dapat disimpulkan bahwa :
Berdasarkan hasil survei kepuasan kerja karyawan dengan metode JDI (Job
Descriptive Index), disimpulkan karyawan merasa tidak puas sebanyak 12 %;
karyawan yang merasa cukup puas sebanyak 66 %; dan karyawan yang merasa
puas sebanyak 22% terhadap pekerjaanya.
Berdasarkan kelompok lama kerja, karyawan yang menyatakan cukup puas
sebanyak 9 orang dan karyawan yang merasa puas sebanyak 1 orang.
Berdasarkan kelompok jenis kelamin, karyawan yang menyatakan cukup puas
sebanyak 9 orang dan karyawan yang merasa puas sebanyak 1 orang yang
diantaranya karyawan perempuan mendominasi sebanyak 8 orang.
Berdasarkan kelompok pendidikan, karyawan yang menyatakan cukup puas
sebanyak 9 orang dan karyawan yang merasa puas sebanyak 1 orang yang
diantaranya karyawan berlatar belakang pendidikan SMF mendominasi
pernyataan sebanyak 5 orang.
Berdasarkan kelompok jabatan, karyawan yang menyatakan cukup puas
sebanyak 9 orang dan karyawan yang merasa puas sebanyak 1 orang yang
diantaranya karyawan sebagai asisten apoteker mendominasi pernyataan
sebanyak 5 orang.

KHUSNUL MUTIA / 051414153003 / PPM - FFUA 2015 21


Khusnul mutia
051414153003
PPM FFUA
2015

22

Anda mungkin juga menyukai