Disusun oleh
Manajemen
Universitas Trilogi
2020
• Judul jurnal
• Variabel jurnal
• Metode penelitian
• Hasil penelitian
c. Motivasi intrinsik berpengaruh positif pada kinerja. Hal ini mengindikasikan bahwa
semakin tinggi motivasi intrinsik pada karyawan maka kinerja akan semakin baik.
Generalisasi bersifat terbatas dalam penelitian ini sehingga disarankan bagi penelitian
selanjutnya untuk dapat memperluas cakupan objek penelitian pada perusahaan atau
organisasi yang lain. Selain itu, penelitian juga dapa dilakukan dengan tidak hanya meneliti
karyawan global, tetapi juga dapat meneliti karyawan di setiap divisi, sehingga dapat
dilakukan pembandingan hasil penelitian pada karyawan disetiap divisinya.
Berdasarkan jurnal penelitian diatas menunjukan umpan balik sangat berpengaruh positif bagi
karyawan , dan Umpan balik (feedback) yang efektif dan strategis adalah salah satu alat
kinerja paling kuat yang dimiliki oleh seorang manajer, namun banyak karyawan mengeluh
mengenai kurangnya umpan balik dan informasi yang mereka terima. Keluhan karyawan atas
kurangnya umpan balik kinerja kini telah menjadi salah satu masalah yang paling sering
dihadapi oleh organisasi dan manajer.
Lebih dari 75% karyawan percaya bahwa umpan balik itu penting. Pekerja ingin tahu
seberapa baik kinerjanya dan bagaimana mereka dapat melakukan pekerjaan mereka dengan
lebih baik lagi. Permasalahannya adalah karyawan tidak mendapatkan umpan balik yang
mereka inginkan. Studi menunjukkan bahwa 65% pekerja mengatakan bahwa mereka ingin
menerima lebih banyak umpan balik daripada yang saat ini telah mereka dapatkan. Banyak
karyawan milenial yang berharap mendapatkan umpan balik setiap bulan.
• Karyawan akan mendapatkan ilmu, pengalaman, dan skillset yang lebih sehingga performa
kerja mereka meningkat
• Klien atau pelanggan akan mendapatkan pelayanan atau/dan produk dengan kualitas yang
lebih bagus
• Instruksional
• Motivasional
Walaupun berpengaruh positif terhadap kinerja kerja , terdapat juga kesulitan kesulitan dalam
menerapkan system umpan balik
2. Merekan yang menerima umpan baik melihatnya sebagai tidak relevan dengan
pekerjaan mereka
3. Informasi umpan balik yang diberikan terlambat
4. Orang yang menerima umpan balik percaya bahwa itu berkaitan dengan hal hal diluar
kendali mereka
5. Karyawan mengeluh tentang membuang-buang waktu
6. Karyawan yang menerima umpan balik mengeluh tentang umpan balik yang sukar
untuk dimengerti
• Salah satu contoh dari umpan balik yang dapat diterapkan adalah
• Berikan umpan balik khusus yang terkait dengan tujuan pembelajaran dan sasaran hasil
kinerja.
• Berikan umpan balik untuk melatih perbaikan, bukan hanya untuk hasil akhir.
Fokus Manajerial 2016 – Vol. 14 No.1 Hal. 87-98
FOKUS MANAJERIAL
Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan
UNIVERSITAS Jurnal online: http://fokusmanajerial.org
SEBELAS MARET
ab
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sebelas Maret Surakarta
*E-mail korespondensi: rianis2004@yahoo.com
ABSTRACT
The aim of this study was to examine the relationship of developmental feedback with
intrinsic motivation, relationship developmental feedback with job performance, and the
role of intrinsic motivation as variables that mediate the relationship developmental
feedback with job performance. This study used survey method. The sampling technique
was used simple random sampling with amount of sample 110 employees. The
measurement of respondents to the questionnaire used a 7 point Likert-type scale. As for
testing the hypothesis using path analysis. Simple linear regression to determine the
relationship developmental feedback with intrinsic motivation and relationship
87
Muhammad Wahyu Eko Cahyono & Anastasia Riani Suprapti
88
Fokus Manajerial 2016 – Vol. 14 No.1 Hal. 87-98
90
Fokus Manajerial 2016 – Vol. 14 No.1 Hal. 87-98
91
Muhammad Wahyu Eko Cahyono & Anastasia Riani Suprapti
92
Fokus Manajerial 2016 – Vol. 14 No.1 Hal. 87-98
93
Muhammad Wahyu Eko Cahyono & Anastasia Riani Suprapti
94
Fokus Manajerial 2016 – Vol. 14 No.1 Hal. 87-98
Kerangka Penelitian
Motivasi
Intrinsik
Development Kinerja
al Feedback
95
Muhammad Wahyu Eko Cahyono & Anastasia Riani Suprapti
Profil Responden
Usia responden didominasi pegawai
Tabel 1 menunjukkan karakteristik dari
berusia 21 -25 tahun yaitu sebanyak 35
115 responden penelitian. 55% atau 64
orang atau 30%. Pegawai memiliki usia 26 -
responden berjenis kelamin laki-laki dan
30 tahun yaitu sebanyak 32 orang atau 28%,
44% atau 51 responden berjenis kelamin
pegawai memiliki usia 31 - 35 tahun yaitu
perempuan. Tenaga kerja laki-laki
sebanyak 20 orang atau 17%, pegawai
diperlukan untuk bagian lapangan.
memiliki usia > 41 tahun yaitu sebanyak 13
Tabel 1. Profil Responden
orang atau 13%, pegawai memiliki usia 36 -
Karakteristik Frekuensi Persentase
40 tahun yaitu sebanyak 10 orang atau 8%,
Responden (%)
pegawai memiliki usia < 20 tahun yaitu
Jenis Kelamin
sebanyak 5 orang atau 4%. Tingkat
Laki-laki 64 56
pendidikan formal didominasi pada tingkat
Perempuan 51 44
SMA yaitu sebanyak 58 orang atau 50%.
Usi
Pegawai memiliki tingkat pendidikan
96
Fokus Manajerial 2016 – Vol. 14 No.1 Hal. 87-98
formal S1 sebanyak 30 orang atau 26%, b. Jawaban tidak setuju diberi nilai skor
pegawai memilki tingkat pendidikan formal 2
D3 sebanyak 26 orang atau 23%, pegawai (dua)
memiliki tingkat pendidikan formal SMP c. Jawaban kurang tidak setuju diberi
sebanyak 1 orang atau 1%. Lama kerja nilai skor 3 (tiga)
umumnya selama 2,1 - 5 tahun yaitu d. Jawaban ragu-ragu diberi nilai skor 4
sebanyak 36 orang atau 31%, pegawai (empat)
memiliki lama kerja 1,1 - 2 tahun sebanyak e. Jawaban kurang setuju diberi nilai
35 orang atau 30%, pegawai memiliki lama skor 5
kerja >5 tahun sebanyak 26 orang atau 23%, (lima)
pegawai memiliki lama kerja 0 - 1 tahun f. Jawaban setuju diberi nilai skor 6
sebanyak 18 orang atau 16%. (enam)
g. Jawaban sangat setuju diberi nilai
Deskripsi Penilaian/Tanggapan skor 7
Responden (tujuh)
Dalam analisis ini akan disajikan
informasi dalam bentuk tabel dan Variabel Developmental Feedback
keterangan mengenai kategori jawaban, Deskripsi tanggapan responden
frekuensi, dan presentasenya.Kuesioner sebanyak 115 orang terhadap variabel
bersifat kualitatif sehingga perlu developmental feedback berjumlah 3
diberikan ciri kuantitas dengan membuat indikator. Dari data kuesioner yang
skala. Pengukuran hasil dilakukan dengan terdapat pada lampiran dapat dilihat
format jawaban tipe Likert yaitu deskripsi tanggapan responden pada
menggunakan skala jawaban tujuh setiap indikator pernyataan pada tabel 2.
tingkat terdiri dari sangat tidak setuju,
tidak setuju, kurang tidak setuju, ragu-
ragu, kurang setuju, setuju, sangat setuju.
Jawaban digolongkan ke dalam tujuh
kategori jawaban, kemudian diberi nilai
skor sebagai berikut:
a. Jawaban sangat tidak setuju diberi
nilai skor 1 (satu)
97
Muhammad Wahyu Eko Cahyono & Anastasia Riani Suprapti
Sumber: Data primer yang diolah (2015) kinerja. Hal ini berarti bahwa karyawan
cukup merasakan adanya feedback dari
Berdasarkan tabel 2 item DF1 supervisor. Item DF3 menunjukkan
menunjukkan bahwa mayoritas bahwa mayoritas responden sebanyak 60
responden sebanyak 63 orang atau orang atau 52,2% menjawab raguragu
54,8% menjawab ragu-ragu atas item atas item pernyataan supervisor saya
pernyataan supervisor saya memberikan juga sering memberikan saya umpan
beberapa informasi yang berguna balik yang membangun. Hal ini berarti
tentang bagaimana cara meningkatkan bahwa karyawan cukup merasakan
98
Fokus Manajerial 2016 – Vol. 14 No.1 Hal. 87-98
100
No Pertanyaan Alternatif Mean
Jawaban
Fokus Manajerial 2016STS
– Vol.TS14 No.1
KTS Hal.
RR87-98
KS S SS
Sumber: Data Primer yang diolah (2015) dapat dilihat deskripsi tanggapan
responden pada setiap indikator
Berdasarkan tabel 3 item MI3 pernyataan pada tabel 4.
menunjukkan bahwa mayoritas responden
sebanyak 32 orang atau 27,8% menjawab
ragu-ragu atas item pernyataan semakin
sulit permasalahan, saya lebih suka
mencoba untuk memecahkannya. Hal ini
berarti bahwa karyawan cukup merasakan
motivasi ketika menemukan masalah yang
baru. Item MI9 menunjukkan bahwa
mayoritas responden sebanyak 58 orang
atau 50,4% menjawab raguragu atas item
pernyataan saya lebih suka pekerjaan yang
lebih sulit, karena dapat membuat
kemampuan saya berkembang. Hal ini
berarti bahwa karyawan cukup merasakan
motivasi ketika mendapatkan pekerjaan
yang lebih sulit karena dapat meningkatkan
kemampuannya. Item MI15 menunjukkan
bahwa mayoritas responden sebanyak 59
orang atau 51,3% menjawab ragu-ragu atas
item pernyataan saya sangat termotivasi
dengan nilai atau uang yang bisa saya
dapatkan. Hal ini berarti bahwa karyawan
cukup merasakan termotivasi untuk
mendapatkan nilai atau uang.
Variabel Kinerja
Deskripsi tanggapan responden
sebanyak 115 orang terhadap variabel
Kinerja berjumlah 4 indikator. Dari data
kuesioner yang terdapat pada lampiran
102
Fokus Manajerial 2016 – Vol. 14 No.1 Hal. 87-98
merasakan sudah bekerja dengan baik Feedback dengan Kinerja. Hipotesis kedua
ketika berada dalam tim. dilakukan regresi Developmental Feedback
Uji Hipotesis dengan Motivasi Intrinsik.Sedangkan untuk
Untuk menguji hipotesis dalam hipotesis ketiga dilakukan uji regresi
penelitian ini digunakan regresi berganda Motivasi Intrinsik dengan Kinerja, dan
dengan bantuan program SPSS 22 for dilakukan uji regresi hubungan
Windows. Untuk menguji hasil hipotesis Developmental Feedback, Kinerja dengan
pertama dilakukan regresi Developmental Motivasi Intrinsik.
Dependent Variable: Kinerja
Sumber: Data primer yang diolah (2015)
104
Fokus Manajerial 2016 – Vol. 14 No.1 Hal. 87-98
Dari Tabel 6 diatas dapat dilihat Y = 3,533 + Motivasi Intrinsik dapat dijelaskan oleh
variabel 0,323X bahwa Developmental Feedback Developmental Feedback sebesar 6,2%.
Sisanya berpengaruh signifikan pada Motivasi Intrinsik sebesar 93,8% dipengaruhi oleh
variabel lain (Sig. < 0.05). Nilai Adjusted R Square sebesar yang tidak diikutsertakan
dalam penelitian ini.
0,062, berarti variasi perubahan variabel
0,05). Nilai Adjusted R Square sebesar lain yang tidak diikutsertakan dalam
0,075, berarti variasi perubahan variabel penelitian ini. Hasil ini dapat dilihat pada
Kinerja dapat dijelaskan oleh variabel tabel adjusted R square dihalaman
Motivasi Intrinsik sebesar 7,5%. Sisanya lampiran.
sebesar 92,5% dipengaruhi oleh variabel
Pembahasan Hipotesis dan variabel mediasi (Motivasi Intrinsik)
Berdasarkan hasil pengujian, didapatkan pada variabel dependen (Kinerja) adalah
hasil nilai signifikasi 0,000 (sig. < 0,05) dan variabel mediasi (Motivasi Intrinsik)
niai T harus berpengaruh pada variabel
4,592 menunjukkan adanya pengaruh antara dependen (Kinerja). Dalam penelitian ini
Developmental Feedback dengan Kinerja dilakukan uji variabel Kinerja sebagai
sehingga bahwa hipotesis 1 terdukung. variabel dependen dengan dua variabel
Hasil perhitungan pada Tabel 2, nilai developmental feedback dan Motivasi
signifikasi 0,004 (sig. < 0,05) dan nilai T Intrinsik sebagai variabel independen,
2,911 menunjukkan adanya pengaruh antara dan hasilnya siginifikan, dengan begitu
Developmental Feedback dengan Motivasi syarat pemediasi Baron & Kenny
Intrinsik sehingga hipotesis 2 terdukung. terpenuhi. Dengan demikian
Hasil perhitungan pada Tabel 3, nilai menunjukkan bahwa hipotesis 4
signifikasi 0,002 (sig. < 0,05) dan nilai T didukung.
3,206 menunjukkan adanya pengaruh antara
Motivasi Intrinsikdengan Kinerja sehingga SIMPULAN
hipotesis 3 terdukung.
Pengaruh Developmental Feedback Berdasarkan hasil dan pembahasan,
pada Kinerja signifikan dan pengaruh kesimpulan dari penelitian ini adalah:
Developmental Feedback pada Motivasi a. Developmental feedback
Intrinsik signifikan, sementara Pengaruh berpengaruh signifikan postitif pada
Motivasi Intrinsik pada Kinerja kinerja. Hal ini mengindikasikan
siginifikan. Motivasi Intrinsik memediasi bahwa semakin tinggi developmental
hubungan antara Developmental feedback pada karyawan maka
Feedback dengan Kinerja. Menurut kinerja akan semakin baik.
Baron & Kenny (1986) salah satu syarat b. Developmental feedback
mediasi pada pengujian bersama variabel berpengaruh positif pada motivasi
independen (developmental feedback) intrinsik. Hal ini mengindikasikan
106
Fokus Manajerial 2016 – Vol. 14 No.1 Hal. 87-98
107
Muhammad Wahyu Eko Cahyono & Anastasia Riani Suprapti
108