Anda di halaman 1dari 4

Nursing Science Journal (NSJ) p-ISSN: 2722-4988

Volume 2, Nomor 2, Agustus 2021 e-ISSN : 2722-5054


Hal 88-91

PERSEPSI PERAWAT TENTANG KEBUTUHAN KEBUTUHAN SPIRITUAL


DI RUANG ICU RSUD DR. TJITROWARDOJO PURWOREJO

Mugihartadi1
1
Program Studi DIII Keperawatan Akademi Keperawatan Pemkab Purworejo
Email: gik_kippi@yahoo.com

ABSTRAK

Latar belakang: Kebutuhan dasar pasien meliputi kebutuhan fisik, psikologis, sosial dan spiritual.
Kebutuhan spiritual diberikan kepada pasien di ruang ICU melalui layanan perawatan spiritual.
Perawatan spiritual merupakan suatu praktik dan prosedur yang dilakukan oleh perawat pada pasien
untuk memenuhi kebutuhan spiritual pasien melalui doa, shalat, dzikir etc. Tujuan: Penelitian ini
bertujuan untuk menggali persepsi perawat tentang kebutuhan spiritual pasien. Metode: Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan eksplorasi deskriptif kualitatif. Hasil:
Analisa data kualitatif menggunakan NVivo Plus Dua Belas menghasilkan tema kebutuhan spiritual
pasien yang terdiri dari dua kategori yaitu pemberian dan pemenuhan. Kesimpulan: Kebutuhan
spiritual merupakan kebutuhan dasar yang dibutuhkan oleh pasien di ruang ICU.

Kata kunci: kebutuhan dasar, kebutuhan spiritual, ICU

ABSTRACT

Background: The basic needs of patients include physical, psychological, social and spiritual needs.
Spiritual needs are provided to patients in the ICU through spiritual care services. Spiritual care is a
practice and procedure performed by nurses on patients to meet the spiritual needs of patients through
prayer, prayer, dhikr etc. Objective: This study aims to explore the nurse's perception of the patient's
spiritual needs. Methods: The method used in this research is descriptive qualitative exploration.
Results: Qualitative data analysis using NVivo Plus Dua Belas resulted in the theme of the patient's
spiritual needs consisting of two categories, namely giving and fulfillment. Conclusion: Spiritual needs
are basic needs needed by patients in the ICU.

Keywords: basic needs, spiritual needs, ICU

Latar Belakang merupakan bagian integral dari interaksi antara


Kebutuhan dasar pasien meliputi perawat dan klien. Perawat berusaha
kebutuhan fisik, psikologis, sosial dan spiritual membantu memuaskan kebutuhan spiritual
(Hawari, 2012). Menurut Hamid (2010) pasien dengan memenuhi kebutuhan spiritual
keperawatan yang diberikan perawat tidak pasien sebagai bagian dari kebutuhan pasien
terlepas dari aspek spiritual, dan aspek spiritual secara keseluruhan.

88
Kebutuhan spiritual merupakan salah Berdasarkan hasil penelitian
satu kebutuhan dasar yang harus dipenuhi pendahuluan berupa wawancara dengan
seseorang. Jika seseorang sakit dan tidak perawat di ruang ICU RSUD Tjitrowardojo
mampu melakukan aktivitas, tidak ada yang Purworejo ditemukan bahwa perawat merasa
bisa menyembuhkannya kecuali Sang Pencipta. kurang yakin dalam memberikan perawatan
Orang yang menghadapi penyakit serius yang spiritual. Perawat percaya bahwa mereka
dianggap sakit parah akan memiliki belum menguasai kemampuan dan
pemahaman yang tinggi tentang keyakinan keterampilan agama, sehingga mereka tidak
mereka. Aspek mental dapat membantu dapat memberikan perawatan spiritual terbaik
membangkitkan semangat pasien dalam proses kepada pasien.
pemulihan (Asmadi, 2008). Berdasarkan hal diatas maka peneliti
Pasien di unit perawatan intensif adalah tertarik ingin melakukan penelitian yang
pasien sakit kritis yang membutuhkan bertujuan untuk mengetahui Persepsi Perawat
perawatan intensif. Kondisi ini akan tentang Kebutuhan Kebutuhan Spiritual di
mempengaruhi kondisi psikologis, sosial dan Ruang ICU.
spiritual klien. Pasien di unit perawatan intensif
biasanya menderita sakit fisik, ketidaktahuan, Metode
dan kematian. Pasien yang tidak yakin akan arti Metode penelitian yang digunakan
kematian lebih mungkin mengalami gangguan dalam penelitian ini adalah dengan
spiritual (Cavendish et al., 2013). menggunakan eksplorasi deskriptif kualitatif
Perawatan spiritual merupakan suatu dengan partisipan adalah perawat ICU RSUD
praktik dan prosedur yang dilakukan oleh Dr. Tjitrowardojo Purworejo.
perawat pada pasien untuk memenuhi
kebutuhan spiritual pasien (Cavendish et al., Hasil
2013). 1. Karakteristik Partisipan
Penelitian Tauhid (2016) tentang Partisipan dalam penelitian ini
kinerja perawat dalam memenuhi kebutuhan sebanyak 6 perawat. Mereka dipilih sebagai
spiritual pada pasien kecemasan prabedah partisipan sesuai kriteria inklusi dalam
menunjukkan bahwa 59 perawat (96,7%) penelitian ini adalah perawat ICU di ruang
berkinerja buruk dalam memenuhi kebutuhan ICU RSUD Dr. Tjitrowardojo Purworejo
spiritual pada tahun 2016, dengan 2 perawat (3, dengan status PNS dan Non PNS, semua
3%) bekerja dengan baik dalam memenuhi partisipan dilakukan wawancara oleh
kebutuhan spiritual. peneliti dengan waktu rata-rata sekitar 15-

89
17 menit. Adapun karakteristik partispan diberikan, apa, penyakit yang diberikan
ditampilkan dalam Tabel 1. insya Allah ada obatnya......”(P5)
Tabel 1. Karakteristik Partisipan Perawat terus nanti itupun adannya jam kerja....”
ICU RSUD Tjitrowardojo Purworejo
P Umur Lama Pendidikan Pelatihan
(P8)
Kerja “.....tim rohaniawan itu nanti kalau
P1 27 3 S1 Pelatihan ICU
P2 26 2 D III Pelatihan ICU bahasa kita menyampaikan ke pasien ya
P3 25 2 D III Pelatihan ICU
P4 24 3 D III Pelatihan ICU pak kyai, rumah sakit seperti itu kalau
P5 30 2 D III Pelatihan ICU
P6 25 2 D III Pelatihan ICU memang membutuhkan untuk
pendampingan pasien gitu bisa, tapi
2. Proses Penentuan Tema nanti daftar dulu ke perawat...” (P4)
Analisa data kualitatif menggunakan
NVivo Plus 12 untuk mengolah data hasil Pembahasan
wawancara. Analisa data menghasilkan Penelitian ini menghasilkan tema
tema kebutuhan spiritual pasien yang terdiri kebutuhan spiritual pasien yaitu pemberian dan
dari 2 kategori yaitu pemberian dan pemenuhan dimana melibatkan pasien non
pemenuhan. muslim dan muslim. Pada pasien non muslim
Tema kebutuhan spiritual pasien terdiri dan muslim kebutuhan spiritual dilakukan
dari 2 kategori yaitu pemberian dan melalui tim rohani, melalui shalat, mengingat
pemenuhan. Kebutuhan spiritual pasien Allah, mendoakan, motivasi, adanya fasilitas
(pemberian dan pemenuhan) melibatkan ibadah dan pendampingan dari tim rohani.
pasien non muslim dan muslim. Pada Kristen et al., (2014) menyatakan bahwa
pasien non muslim melalui tim rohani dan perawat mendorong pasien dengan
mengingatkan, pasien muslim melalui tim mendengarkan keluhannya, membaca doa
rohani, melalaui shalat, mengingat Allah, bersama, dan merawat pasien yang sakit kritis
mendoakan, motivasi, adanya fasilitas melalui spiritual care.
ibadah dan pendampingan. Perawatan spiritual bisa dilakukan dengan
“…istilahnya disini memberikan, mengajari berdoa, mendengarkan keluahan dan
memfasilitasi pelayanan rohaniawan. cerita, selalu berdoa sebelum aktivitas,
Rohaniawan sesuai dengan agama yang mengingatkan shalat lima waktu, memotivasi
dianut si pasien itu sendiri..... kalau pasien untuk sembuh dan saat merasakan sakit,
intervensi individual paling mendoakan, menghubungi layanan bian rohani atau pemuka
mendoakan, ya mendoakan, agama (Ristianingsih dkk, 2014). Intervensi lain
mendoakan, terus mensupport secara, dapat dilakukan dengan mendorong pasien
secara rohani, secara motivasi lah, untuk berpartisipasi atau berinteraksi dengan
motivasi agar, bahwa setiap apa yang
90
orang yang dicintai, keluarga besar, px?id=21410
memberikan waktu dan privasi untuk beribadah,
Bulechek, et al. (2013). Nursing Interventions
mendengarkan lagu-lagu spiritual dan Classification (NIC) (6th edition).
Jakarta:Elsevier Mosby.
memfasilitasi alat ibadah (Bulechek, 2013).
Berdasarkan hasil penelitian diatas, Cavendish R, et al. (2013). Spiritual Care
Activities of Nurses Using Nursing
kebutuhan spiritual pasien (muslim dan non
Interventions Classification (NIC) Labels.
muslim) dilakukan melalui shalat, mengingat International Journal of Nursing
Terminologies and Classification, 14, 113–
Allah, mendoakan, motivasi, adanya
122.
penyediaan fasilitas ibadah dan pendampingan https://doi.org/https://doi.org/10.1111/j.17
44-618x.2003.00113.x
dari tim rohani. Hasil penelitian ini sejalan
dengan penelitian yang dilakukan oleh Kristen Hamid, A. Y. S. (2010). Buku Ajar Aspek
Spiritual dalam Keperawatan.
et al., (2014) yang menyatakan bahwa perawat
Jakarta:Widya Medika.
mendorong pasien dengan mendengarkan
Hawari, D. (2012). Kebutuhan Spiritual.
keluhannya, membaca doa bersama, dan
Jakarta:UI Press.
merawat pasien yang sakit kritis melalui
Kristen AT et al. (2014). The Power of
spiritual care.
Consoling Presence-Hopice Nurse’ Lived
Experience with Spiritual and Existential
Care for The Dying. BMC Nursing.
Kesimpulan
https://doi.org/https://doi.org/10.1186/147
Dari paparan di atas maka penulis menarik 2-6955-13-25
kesimpulan bahwa kebutuhan spiritual
Ristianingsih, dkk. (2014). Gambaran Motivasi
merupakan kebutuhan dasar yang dibutuhkan dan Tindakan Keperawatan dalam
Pemenuhan Kebutuhan Spiritual Pasien di
oleh pasien di ruang ICU.
Ruang ICU PKU Muhammadiyah
Gombong. Jurnal Ilmiah Kesehatan
Keperawatan, 10(2), 91–99.
Ucapan Terimakasih
http://ejournal.stikesmuhgombong.ac.id/JI
Penulis mengucapkan terima kasih kepada KK/article/view/131/123
Direktur Akper Pemkab Purworejo dan Ketua
Tauhid, A. I. & R. A. (2016). Hubungan Kinerja
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Perawat pada Pemenuhan Aspek Spiritual
dengan Tingkat Kecemasan Pasien Pre
Masyarakat yang telah memberikan dukungan
Operasi di RSUD Ungaran.
dalam penyelesaian publikasi ini. https://123dok.com/document/yerl1weq-
hubungan-kinerja-perawat-pemenuhan-
spiritual-tingkat-kecemasan-operasi.html
Daftar Pustaka
Asmadi. (2008). Konsep Dasar Keperawatan
(Cetakan 1). Jakarta:EGC.
https://opac.perpusnas.go.id/DetailOpac.as

91

Anda mungkin juga menyukai