MIA AULIA
1508142010027
PENDAHULUAN
PADANG PANJANG
1.1 LatarBelakang
Perawat sebagai tenaga kesehatan yang profesional memiliki kesempatan untuk memberikan
pelayanan kesehatan yang komprehensif dengan membantu klien untuk memenuhi kebutuhan
dasar yang holistik yaitu bio-psikososial dan spiritual (Potter & Perry, 2009). Perawat
berupaya membantu memenuhi kebutuhan spiritual klien sebagai bagian dari kebutuhan
tersebut, walaupun perawat dan klien memiliki keyakinan spiritual atau agama yang berbeda.
(Hamid, 2008)
Kebutuhan spiritual klien adalah kebutuhan akan makna dan tujuan hidup , kebutuhan
untuk mencintai dan dicintai, kebutuhan untuk memberikan dan mendapatkan maaf( Hamid,
2008) . Pemenuhan kebutuhan spiritual sangat diperlukan oleh pasien dan keluarga dalam
mencari makna dari setiap peristiwa yang terjadi termasuk penderitaan karena sakit dan tetap
kesehatan jiwa pada proses terapeutik yang ada keterkaitannya antara perawat dengan pasien,
serta masyarakat untuk mencapai tingkat kesehatan optimal, dan pelayanan asuhan
keperawatan pasien sebagai bagian yang intregal dari pelayanan kesehatan keperawatan yaitu
peneliti telah menemukan bahwa spiritualitas sebagai sumber yang kuat untuk beradaptasi
dengan masalah yang berhubungan dengan kesehatan, termasuk penyakit kronis atau
terminal. Praktik keagamaan juga berperan sebagai sumber dukungan yang penting bagi
pasien dan kesembuhan pasien. Hal ini dapat dimengerti karena pasien dirumah sakit
terutama pasien rawat inap tidak hanya menderita penyakit fisik akan tetapi mereka juga
mengalami tekanan dan gangguan mental spiritual dari yang ringan sampai yang berat
sebagai akibat dari penyakit yang di deritanya (Priyanto, 2009 ). Pasien-pasien yang
mengalami penyakit berat mengalami kecemasan, ketakutan dan begitu juga dengan pasien
yang menghadapi operasi dan pasca operasi , pasien yang dalam keadaan kritis misalnya
dalam menghadapi kematian, dan sakaratul maut, bukan hanya memerlukan perawatan medis
tetapi juga membutuhkan pendampingan, layanan, dan bantuan spiritual.( Isep Zainal Arifin,
2013)
Kebutuhan spiritual sangat dibutuhkan yang bertujuan agar klien memiliki semangat
hidup untuk dapat meraih ketenangan jiwa, ketenangan ibadah dan kesembuhan karena Allah
SWT. Apabila kebutuhan spiritual klien tidak dilakukan maka klien tidak mendapatkan
kebutuhan spiritual untuk mengatasi masalah kesehatan dan mencegah penyakit dari klien
Secara psikologis jika kebutuhan spiritual pasien rawat inap tidak terpenuhi ada 2
kemungkinan yang akan terjadi yaitu deficit spiritual dan distress spiritual. Defsit spiritual
adalah kondisi ketidakseimbangan akibat kekurangan asupan spiritual yang ditandai dengan
putus asa, ketidakpedulian, kesepian dan lain-lain yang menggambarkan kehampaan dan
kekosongan spiritual. Jika deficit spiritual di biarkan maka akan meningkat menjadi distress
kepada Allah SWT adalah cara pelegaan batin untuk mengembalikan ketentraman jiwa.
Dengan mendekatkan diri kepada Sang Pencipta juga dapat memberikan petunjuk tentang
nilai-nilai arti kehidupan, sehingga diharapkan kecemasan dan distress yang dialami
Dalam hasil penelitian Lois M. et.al (2013) dengan Surprising results regarding
MASCC members' beliefs about spiritual care mengatakan bahwa Seratus enam responden
(39,1%) melaporkan bahwa mereka percaya peran untuk mengeksplorasi masalah spiritual
pasien kanker adalah tugas mereka, dan 33 responden (12,2%) melaporkan bahwa mereka
tidak merasakannya peran mereka. Sembilan puluh satu responden (33,6%) melaporkan
bahwa mereka jarang memberikan perawatan spiritual yang memadai, dan 71 responden
(26,2%) melaporkan bahwa mereka merasa tidak cukup dalam memberikan perawatan
spiritual.
Penelitian (Wall,etal., 2007) dalam (Alif 2014) mengatakan Sekitar 95% orang
Amerika percaya pada Tuhan, dengan 72% panggilan keyakinan agama berpengaruh kuat
dalam hidup mereka, dan 23% menghadiri ibadah seminggu sekali, meskipun agama tidak
identik dengan spiritualitas, baik konsep berbagi elemen umum, termasuk persepsi diri, orang
Rumah sakit islam yarsi padang panjang merupakan rumah sakit dengan visi yaitu
terwujudnya Rumah sakit dengan pelayanan yang islami dan professional di kota Serambi
Mekah Tahun 2016.( Profil Yarsi Padang Panjang ). Dengan pelayanan yang islami sudahkah
kebutuhan spiritual pasien terpenuhi ataukah belum. Karena banyaknya rumah sakit yang
lebih mengutamakan pelayanan dari segi fisik atau perawatan medis dan melupakan bahwa
Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik ingin melakukan penellitian tentang
analisis gambaran pemenuhan kebutuhan spiritual di ruang rawat inap rumah sakit yarsi
padang panjang.
bagaimana pemenuhan kebutuhan spiritual di ruang rawat inap rumah sakit islam yarsi
padang panjang.
KERANGKA KONSEP
A. Kerangka Konsep
Kerangka konsep penelitian adalah suatu uraian dan visualisasi hubungan atau
kaitan antara konsep satu terhadap konsep yang lainnya, atau antara variabel yang satu
terhadap variabel yang lain dari masalah yang ingin kita teliti (Notoatmodjo, 2010).
Skema 3.1 Kerangka Konsep gambaran pemenuhan kebutuhan spiritual pasien rawat inap
rumah sakit yarsi padang panjang.
Diteliti :
Orang yang membutuhkan
Tidak diteliti : bantuan spiritual :
a. Pasien kesepian
b. Pasien ketakutan dan
cemas .
( Asmadi, 2008:26)
B. Hipotesa
Ha : Terpenuhinya kebutuhan spiritual pasien di ruang rawat inap rumah sakit yarsi
padang panjang.
H0 : Tidak terpenuhinya kebutuhan spiritual pasien di ruang rawat inap rumah sakit yarsi
padang panjang.
BAB IV
METODE PENELITIAN
Desain penelitian yang digunakan adalah Deskriftif analitik, yaitu suatu metode
penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama membuat gambaran tentang suatu keadaan secara
objektif. Metode penelitian deskriftif analitik digunakan untuk memecahkan atau menjawab
masalah-masalah yang sedang dihadapi pada situasi sekarang. Penelitian ini dilakukan dengan
(Setiadi, 2007)
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian yang akan diteliti (Notoatmodjo dalam
Setiadi, 2007). Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah seluruh pasien yang di rawat
pada tahun 2019 di ruang perawatan Interne, bedah, anak dan kebidanan Di Rumah Sakit
Sampel penelitian adalah sebagian dari keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap
mewakili seluruh populasi. (Setiadi, 2007). Teknik pengambilan sampel adalah non
suatu pertimbangan tertentu yang dibuat oleh peneliti sendiri (Notoatmodjo, 2012). Kira-
Data yang diambil dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder:
1. Data Primer
Data yang diperoleh langsung dari responden yaitu dengan cara mengunjungi
lokasi penelitian dan meminta responden untuk mengisi kuesioner yang telah disusun
oleh peneliti.
a) Peneliti mengajukan surat permohonan izin penelitian dari institusi STIKes YARSI
telah ditetapkan.
d) Menjelaskan kepada responden maksud dan tujuan penelitian serta prosedur tindakan
yang akan dilakukan. Bagi yang bersedia untuk mengikuti penelitian, diberi lembar
tersebut.
2. Data sekunder
Data yang diperoleh dari ruang perawatan interne,anak,bedah, dan kebidanan Rumah
Menurut Notoatmodjo (2012), data yang telah terkumpul pada penelitian ini akan di
Data yang terkumpul sudah diperiksa kelengkapan, tulisan terbaca jelas, dan daftar
pernyataan yang diserahkan kepada klien juga sudah terisi secara keseluruhan
Kuisioner yang sudah terkumpul diberi kode untuk memudahkan mengolah data.
Data pada kuesioner yang sudah diberi coding lalu dipindahkan ke dalam master
dan memasukkan data ke computer telah dilakukan dengan benar atau belum.
atau mendeskripsikan karakteristik variabel yang diteliti. Bentuknya tergantung jenis datanya
Dalam penelitian ini, Analisa data yang digunakan adalah analisa univariat, karena pada
penelitian ini menggambarkan variablenya saja. Analisis ini dilakukan terhadap tiap variabel
dari hasil penelitian. Penelitian ini dilakukan analisis untuk variabel yang diteliti dari hasil