layanan profesional dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pelayanan
kesehatan yang didasari pada keimanan, keilmuan, dan amal yang bersumber dari Al-
Qur’an dan Hadist (Saharudin et al., 2018)(Saharudin et al., 2018) . Profesi perawat adalah
bagian dari tim kesehatan. Perawat bertanggung jawab membantu pasien sebagai individu,
keluarga, maupun masyarakat, baik dalam kondisi sehat atau sakit. Tujuan asuhan
kesehatan yang optimal, dan menyelesaikan masalah keperawatan pasien (Dewi &
Anugerah, 2019).
b. Falsafah Keperawatan
Falsafah keperawatan menjadi ruh bagi perawat ketika memberikan asuhan keperawatan
3) Tujuan asuhan keperawatan dapat dicapai melalui usaha bersama dari semua
keperawatan.
6) Pendidikan keperawatan harus dilaksanakan terus-menerus untuk mewujudkan
keperawatan adalah bahwa kebutuhan dasar manusia dalam aspek biologi, psikologi, sosial
dan spiritual telah menyimpang atau tidak terpenuhi (Yusuf et al., 2016). Sebagai
pekerjaan perawat sehari-hari, sangat umum untuk memenuhi kebutuhan biologis pasien
selama sakit dan dirawat di rumah sakit, tetapi masih sangat sedikit untuk memenuhi
kebutuhan psikologis, sosial dan spiritual pasien. Spiritualitas sebagai sumber kekuatan
batin umat manusia terutama dalam aspek “filosofi hidup” menjadi sangat penting untuk
menentukan konsep sehat dan sakit, mencari pengobatan, harapan bahkan keputusasaan
akibat penderitaan jangka panjang yang diakibatkan oleh penyakit yang dialami (Yusuf et
al., 2016).
Pada dasarnya setiap diri manusia memiliki kebutuhan dasar spiritual (basic spiritual
needs) tidak hanya bagi mereka yang beragama, tetapi juga bagi mereka yang sekuler
hubungan penuh rasa percaya dengan Tuhan-Nya (Dewi & Anugerah, 2019). Keyakinan
spiritual dapat menghasilkan keyakinan dan harapan. Keyakinan sesuai pengalaman dan
agama yang dipelajari, harapan terkait dengan kehidupan yang dijalani, termasuk konsep
sehat atau sakit yang dirasakan (Yusuf et al., 2016). Oleh karena itu, keyakinan spiritual
dapat menuntun dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari yang menjadi sumber dukungan,
Menurut Clinebel dikutip dari (Aryanto, 2017) menyebutkan sepuluh kebutuhan dasar
1) Kebutuhan akan kepercayaan dasar (basic trust), yang senantiasa secara teratur
2) Kebutuhan akan makna dan tujuan hidup dalam membangun hubungan yang
selaras, serasi dan seimbang dengan Tuhannya (vertikal) dan dengan sesama
amal kesehariannya.
5) Kebutuhan akan bebas dari rasa bersalah (horizontal) dan berdosa (vertikal). Rasa
bersalah dan berdosa ini merupakan beban mental bagi seseorang dan tidak baik
6) Kebutuhan akan penerimaan diri dan harga diri (self acceptance dan self esteem).
Dua hal tersebut amat penting bagi kesehatan jiwa seseorang. Setiap diri ingin
dipinggirkan.
7) Kebutuhan akan rasa aman, terjamin dan keselamatan terhadap harapan masa
depan.
8) Kebutuhan akan dicapainya derajat dan martabat yang semakin tinggi sebagai
Setiap orang membutuhkan orang lain serta sumber daya alam untuk membantu
kelangsungan hidupnya.
10) Kebutuhan akan kehidupan bermasyarakat yang penuh dengan nilai-nilai religius.
pasien, perawat perlu mempersiapkan apakah dia yakin akan konsep spiritual yang
membimbing pasien untuk mencari solusi alternatif berdasarkan keyakinan pasien untuk
1) Pengkajian
antara perawat dan pasien (Saharudin et al., 2018). Oleh karena itu, pengkajian
sebaiknya dilakukan setelah perawat dapat membentuk hubungan yang baik dengan
pasien atau dengan keluarga pasien. Pengkajian riwayat keperawatan berfokus pada
penyakit yang diderita saat ini, bagaimana bentuk dukungan yang diinginkan pasien,
(Yusuf et al., 2016). Selain berbagai masalah tersebut, perawat juga perlu mengamati
lingkungan, tingkah laku, ekspresi lisan, sikap dan perasaan, serta hubungan
2) Diagnosa Keperawatan
tujuan hidup seseorang yang dihubungkan dengan diri, orang lain, seni, musik, alam,
atau kekuatan yang lebih besar dari dirinya (NANDA, 2018). Selain distres spiritual,
diagnosa keperawatan yang dapat ditemukan pada pasien dengan masalah pemenuhan
melaksanakan ritual keagamaan, takut, harga diri rendah kronik atau situasional,
gangguan pola tidur, koping individu tidak efektif, dan konflik pengambilan
keputusan terkait tindakan medik yang harus dilakukan (Yusuf et al., 2016).
ketenangan, ketentraman, dan kepuasan pasien dengan kondisi yang dialami (Yusuf
harapan pasien
c) Kunjungan rohaniawan
kematian
4) Tindakan Keperawatan
Tindakan keperawatan dalam membantu memenuhi kebutuhan spiritual meliputi
humor, motivasi, penentuan nasib sendiri, sikap positif dan optimisme yang
ditunjukkan pasien (Yusuf et al., 2016). Tindakan terpenting dari perawat adalah
seperti sholat, membantu berdo’a, membaca kitab suci, dan perawat sebagai
5) Evaluasi
Untuk mengetahui apakah pasien telah mencapai kriteria hasil yang ditetapkan
pada fase rencana tindakan keperawatan, perawat perlu mengumpulkan data terkait