Anda di halaman 1dari 176

KARYA TULIS ILMIAH

ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU POST PARTUM PRIMIPARA


YANG DI RAWAT DIRUMAH SAKIT

OLEH :
DELLA ARISTA WIBAWATI
NIM. P072200117045

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN


JURUSAN KEPERAWATAN PRODI D-III KEPERAWATAN SAMARINDA

2020
KARYA TULIS ILMIAH

ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU POST PARTUM PRIMIPARA


YANG DI RAWAT DIRUMAH SAKIT

Untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya Keperawatan (Amd.Kep) Pada


Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Kalimantan Timur

OLEH :
DELLA ARISTA WIBAWATI
NIM. P072200117045

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN


JURUSAN KEPERAWATAN PRODI D-III KEPERAWATAN SAMARINDA
2020

i
SURAT PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa Karya Tulis Ilmiah ini adalah hasil karya sendiri

dan bukan merupakan jiplakan atau tiruan dari Karya Tulis Ilmiah orang lain untuk

memperoleh gelar dari berbagai jenjang pendidikan di perguruan tinggi manapun

baik sebagian maupun keseluruhan. Jika terbukti bersalah, saya bersedia menerima

sanksi sesuai ketentuan yang berlaku.

Balikpapan, Mei 2020


Yang menyatakan

Materai
Rp 6000

Della Arista Wibawati


NIM. P07220117045

ii
LEMBAR PERSETUJUAN
KARYA TULIS ILMIAH INI TELAH DISETUJUI
UNTUK DIUJIKAN
TANGGAL 14 MEI 2020
Oleh

Pembimbing

Dr. Hj. Nina Mardiana, S.Pd, M.Kes


NIDN. 4025096101

Pembimbing Pendamping

Ns. Grace C.Sipasulta, M.Kep.Sp.Kep.Mat


NIDN. 4013106302

Mengetahui,

Ketua Program Studi D III Keperawatan Samarinda


Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Kalimantan Timur

Ns. Andi Lis Arming Gandini, M.Kep


NIP. 196803291994022001

iii
LEMBAR PENGESAHAN

Karya Tulis Ilmiah Asuhan Keperawatan


Pada Ibu Post Partum Primipara
Telah Diuji
Pada Tanggal 14 Mei 2020

PANITIA PENGUJI

Ketua Penguji

Rus Andraini, A.Kp.MPH : …………………….


NIDN. 4006027101

Penguji Anggota :

1. Dr. Hj. Nina Mardiana, S.Pd., M.Kes :……………………...


NIDN. 4025096101

2. Ns. Grace Carol Sipasulta, M.Kep., Sp.Kep.Mat :……………………..


NIDN. 4013106302

Mengetahui

Ketua Jurusan Keperawatan Ketua Program Studi D-III Keperawatan


Poltekkes Kemenkes Kalimantan Timur Poltekkes Kemenkes Kalimantan Timur

Hj. Umi Kalsum, S.Pd., M.Kes Ns. Andi Lis Arming Gandini, M.Kep
NIP. 196803291994022001 NIP. 196508251985032001

iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. Data Diri
1. Nama Lengkap : Della Arista Wibawati
2. Jenis Kelamin : Perempuan
3. Tempat Tanggal Lahir : Balikpapan, 16 Maret 1999
4. Agama : Islam
5. Pekerjaan : Pelajar/Mahasiswa
6. Alamat : Perum. Korpri Blok.1E JL. Abdi Praja IV
No.92 RT.24, Kelurahan Sepinggan Baru,
Kecamatan Balikpapan Selatan
7. Nama Ayah : Suroto
8. Nama Ibu : Suprapti
9. Email : aristadella1603@gmail.com

B. Riwayat Pendidikan
1. SD Negeri Pelang Lor 2 Tahin 2006 - 2011
2. SMP Negeri 18 Balikpapan Selatan Tahun 2011 - 2014
3. SMA Negeri 5 Balikpapan Selatan Tahun 2014 - 2017
4. Poltekkes Kemenkes Kalimantan Timur Tahun 2017 – 2020

v
LEMBAR PERSEMBAHAN

Puji dan syukur kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala


Yang telah melimpahkan Rahmat, Taufiq, dan Hidayah-Nya sehingga
saya bisa menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini. Sholawat dan salam
selalu terlimpahkan keharibaan Rasullah Muhammad Shallallahu Alaihi
Wasallam. Saya persembahkan karya sederhana ini kepada orang yang
sangat saya kasihi dan kusayangi

Teruntuk Ibu dan Bapak Tercinta


Sebagai tanda bakti, hormat, dan rasa terimakasih yang tidak terhingga
saya persembahkan karya sederhana ini kepada ibu dan bapak yang
telah memberikan kasih sayang, segala dukungan, dan cinta kasih yang
tiada terhingga. Semoga Allah selalu memberikan kesehatan kepada ibu
dan bapak Amin.

Teruntuk Keluargaku
Terimakasih sudah memberi support Della dari awal masuk kuliah hingga
detik ini. Terimakasih untuk keponakanku Ayumi yang selalu
menemaniku saat sedang mengerjakan tugas kuliah dan tempatku
bercerita tentang semua keluh kesahku.

Teruntuk Dosen Pembimbing Maternitas


Ibu Ns. Grace C. Sipasulta, M.Kep.,Sp.Kep.Mat dan ibu Dr.Hj. Nina
Mardiana, S. Pd, M. Kes., M.Pd terima kasih saya untuk ibu karena telah
meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk membantu saya dalam
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah Ini. Terimakasih sudah membimbing,
mengajari, memberi semangat dan mendidik saya hingga di titik akhir ini.
Semoga diberi balasan oleh ALLAH S.W.T insya allah tidak akan saya
lupakan semua jasa-jasa ibu.

Teruntuk Dosen Keperawatan,


Terimakasih telah membimbing saya dengan sabar dalam 3 tahun ini
serta ilmu dan pengalaman berharga yang akan selalu berguna
dikemudian hari.

vi
Teruntuk kamu,
Terimakasih sudah menjadi tempat keluh kesah ku, terimkasih sudah jadi
pelindungku, terimakasih sudah banyak mengingatkanku tentang hal – hal
kecil, terimakasih sudah mau menjadi support systemku dan terimakasih
sudah selalu ada tiap aku butuh. Love you Wahyu Satya Putra.

Teruntuk Sahabatku
Gitul calon ibu guru, pute si apoteker, ndang si bidan buccu, amam si
anak kapal, uzi si calon reporter, mela dan eka si akuntasi terimakasih
buat kalian yang selalu support aku yang sudah mau nemenin aku saat
aku lagi down semoga kalian cepet nyusul wisuda juga lupyu

Teruntuk Tim Cantik


Bu Susi, Amelia, Hanifah, Ka Kiki, Yustika, Sundari, Selvy, Noe,
terimakasih sudah selalu memberi dukungan saat Della mulai ngedown,
terimakasih sudah mau berjuang sama-sama dari yang nyusun proposal
sampe tengah malam dikampus saling bantu saat lagi bingung buat cari
pasien buat KTI selalu kena omel bareng sama bu Grace tapi enda
pernah kapok bakal della ingat terus momen-momen ini love you gaes

Teruntuk Keperawatan Angkatan Enam,


Untuk teman – teman seperjuangan angkatan 6 Keperawatan Balikpapan
yang sudah menjadi bagian dari keluarga saya. Terimakasih telah
memberikan dukungan dan motivasi yang tidak bisa saya ucapkan satu
persatu, tanpa dukungan kalian saya tidak akan bisa menyelesaikan
Karya Tulis Ilmiah ini dan saat yang pasti di rindukan berkumpul bersama
dengan kalian semua.

“YOUR DREAMS TODAY, CAN BE YOUR FUTURE TOMORROW”

vii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat,

dan taufik-Nya, serta nikmat sehat sehingga penyusunan karya tulis ilmiah

memenuhi tugas akhir ini dapat selesai sesuai dengan yang diharapkan. Shalawat

serta salam selalu tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW dan semoga

kita selalu berpegang teguh pada sunnahnya. Penyusunan karya tulis ilmiah ini

tentunya hambatan selalu mengiringi namun atas bantuan, dorongan dan bimbingan

dari orang tua, dosen pembimbing dan teman-teman yang tidak bisa saya sebutkan

satu per satu, tidak lupa saya mengucapkan banyak terimakasih kepada :

1. H. Supriyadi B, S.Kp., M.Kep selaku Direktur Politeknik Kesehatan

Kementrian Kesehatan Kalimantan Timur.

2. Hj. Umi Kalsum, S.Pd., M.Kes selaku Ketua Jurusan Keperawatan Politeknik

Kesehatan Kementrian Kesehatan Kalimantan Timur.

3. Ns. Andi Lis Arming Gandini, M.Kep selaku Ketua Prodi D-III Keperawatan

Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Kalimantan Timur.

4. Dr. Hj. Nina Mardiana, S.Pd., M.Kes selaku pembimbing I yang bersedia

memberikan ilmu dan waktunya selama proses bimbingan berlangsung.

5. Ns. Grace Carol Sipasulta, M.Kep., Sp.Kep.Mat selaku Penanggung Jawab

Prodi D-III Keperawatan Kelas Balikpapan Politeknik Kesehatan Kementrian

Kesehatan Kalimantan Timur, sekaligus pembimbing II yang bersedia

memberikan ilmu dan waktunya selama proses bimbingan berlangsung.

6. Dosen dan staf Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Kalimantan

Timur Program Studi D-III Keperawatan Kelas Balikpapan.

viii
7. Keluarga yang telah memberikan dukungan moril dan materil kepada penulis

untuk menyelesaikaan penyusunan Proposal ini.

8. Rekan-rekan seperjuangan angkatan 2017 Politeknik Kesehatan Kementrian

Kesehatan Kalimantan Timur Program Studi D-III Keperawatan Kelas

Balikpapan.

Karya tulis ilmiah ini masih jauh dari kata sempurna, untuk itu masukan,

saran, serta kritik sangat diharapkan guna kesempurnaan karya tulis ilmiah ini.

Akhirnya hanya kepada Tuhan Yang Maha Esa kita kembalikan semua urusan dan

semoga dapat memberikan manfaat dan kebaikan bagi banyak pihak dan bernilai

ibadah dihadapan Tuhan.

Balikpapan, Februari 2020

Della Arista Wibawati

ix
ABSTRAK

ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU POST PARTUM PRIMIPARA

Ibu post partum primipara seorang wanita yang pertama kali melahirkan
anak. Ibu postpartum primipara akan mengalami berbagai perubahan kondisi
dimana perubahan peran yang baru didalam keluaraga. Perubahan peran yang
terjadi pada ibu primipara mempengaruhi kondisi psikologis menyebabkan ibu
merasa tidak mampu merawat bayinya dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk
memberikan gambaran pelaksanaan asuhan keperawatan pada ibu post partum
primipara melalui pendekatan proses keperawatan.

Penelitian ini menggunakan metode literature review dengan pendekatan


asuhan keperawatan pada dua klien dengan kasus ibu post partum primipara.
Instrument penyusunan data menggunakan format Ramona T Mercer melalui
proses keperawatan pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan
dan evaluasi. Analisa dilakukan sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi.

Hasil analisa data pengkajian kedua kasus ibu post partum primipara
ditemukan 2 keluhan sama yaitu masalah defisit nutrisi dan kekurangan cairan,
dalam penegakkan diagnosa menurut SDKI dapat ditemukan 6 masalah. Sedangkan
pada klien 1 ditemukan 4 masalah dan klien 2 ditemukan 3 masalah sesuai NANDA.
Klien 1 terdapat 1 masalah yang sesuai SDKI. Sedangkan klien 2 terdapat 1 masalah
yang sesuai SDKI. Rencana keperawatan menggunakan SIKI SLKI tetapi dalam
kasus kedua klien menggunakan NIC NOC. Pelaksanaan keperawatan yang
dilakukan pada kedua klien sesuai dengan perencanaan menggunakan NIC NOC.
Evaluasi pada klien 1 semua masalah teratasi dan klien 2 semua masalah teratasi.

Dari pelaksanaan asuhan keperawatan yang telah dilakukan terdapat


perbedaan pemberian asuhan keperawatan pada kedua klien ibu post partum
primipara, tergantung pada beberapa faktor baik internal maupun eksternal. Bagi
perawat diharapkan dapat melakukan tindakan secara komprehensif dan
meningkatkan keterampilan dalam melaksanakan asuhan keperawatan khususnya
pada ibu post partum primipara.

Kata kunci : Asuhan Keperawatan, Ibu Post Partum Primipara

x
ABSTRACT

NURSING CARE IN PRIMIPARA PARTUM

Post partum primiparous woman is a woman who first gave birth to a child.
Iprimiparous postpartum will experience a variety of changes in conditions where
the new role changes in the family. Changes in the role that occurs in primiparous
mothers affect psychological conditions cause mothers feel unable to care for their
babies properly. This study aims to provide an overview of the implementation of
nursing care for primiparous post partum mothers through the nursing process
approach.

This study uses a literature review method with a nursing care approach on
two clients with primipara post partum maternal cases. The data preparation
instrument used the Ramona T Mercer format through the nursing process of
assessment, nursing diagnoses, planning, implementation and evaluation. Analysis
was carried out according to inclusion and exclusion criteria.

The results of data analysis of the study of the two cases of post partum
primipara mothers found 2 similar complaints, namely the problem of nutritional
deficits and lack of fluids, in diagnosing according to the SDKI 6 problems can be
found. Whereas client 1 found 4 problems and client 2 found 3 problems according
to NANDA. Client 1 there is 1 problem which is in accordance with SDKI. Whereas
client 2 has 1 problem which is in accordance with the SDKI. The nursing plan uses
SIKI SLKI but in both cases the client uses the NIC NOC. Nursing is performed on
both clients in accordance with the planning using NIC NOC. Evaluate client 1 with
all issues resolved and client 2 all issues resolved.

From the implementation of nursing care that has been done there are
differences in the provision of nursing care to the two clients post partum primipara
mothers, depending on several factors both internal and external. Nurses are
expected to take comprehensive action and improve their skills in implementing
nursing care, especially for primiparous post partum mothers.

Keywords : Nursing Care, Post Partum Primipara Mothers

xi
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i

SURAT PERNYATAAN........................................................................................ ii

LEMBAR PERSETUJUAN................................................................................... iii

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................... iv

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ................................................................................ v

LEMBAR PERSEMBAHAN ................................................................................ vi

KATA PENGANTAR ......................................................................................... viii

ABSTRAK .............................................................................................................. x

ABSTRACT ........................................................................................................... xi

DAFTAR ISI ......................................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xv

DAFTAR TABEL ................................................................................................ xvi

DAFTAR BAGAN ............................................................................................. xvii

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xviii

BAB I ...................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN .................................................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah ................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................... 3

C. Tujuan Penelitian ............................................................................................ 3

1. Tujuan Khusus ............................................................................................. 3

2. Tujuan Umum .............................................................................................. 4

D. Manfaat Penelitian .......................................................................................... 4

1. Bagi Peneliti................................................................................................. 4

xii
2. Bagi Tempat Penelitian ................................................................................ 4

3. Bagi Perkembangan Ilmu Keperawatan ...................................................... 4

BAB II ..................................................................................................................... 5

TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................................... 5

A. Konsep Dasar Pos Partum Primipara ............................................................. 5

1. Pengertian Post Partum Primipara ............................................................ 5

2. Anatomi Fisiologi ..................................................................................... 5

3. Tahap -Tahapan Post Partum ................................................................. 10

4. Tanda Bahaya Masa Nifas ...................................................................... 11

5. Patofisiologi............................................................................................ 12

6. Manifestasi Klinik .................................................................................. 14

7. Komplikasi ............................................................................................. 20

8. Penataksanaan Ibu Post Partum .............................................................. 23

B. Konsep Bayi Baru Lahir............................................................................. 26

1. Pengertian ............................................................................................... 26

2. Ciri-ciri Bayi Baru Lahir ........................................................................ 26

3. Adaptasi Bayi Baru Lahir Terhadap Kehidupan di Luar Uterus ............ 27

4. Asuhan Bayi Baru Lahir ......................................................................... 30

C. Konsep Masalah Keperawatan ................................................................... 32

1. Pengertian ............................................................................................... 32

2. Kriteria Mayor & Minor ......................................................................... 32

3. Faktor Yang Berhubungan ..................................................................... 32

4. Pathway ................................................................................................ 33

5. Masalah Keperawatan Pada Ibu Post Partum Primipara dan BBL......... 33

D. Konsep Asuhan Keperawatan Pada Ibu Post Partum Primipara ................ 38

xiii
1. Pengkajian .............................................................................................. 39

2. Diagnosa Keperawatan ........................................................................... 41

3. Intervensi Keperawatan .......................................................................... 42

4. Implementasi Keperawatan .................................................................... 54

5. Evaluasi Keperawatan ............................................................................ 54

BAB III ................................................................................................................. 55

METODE PENELITIAN ...................................................................................... 55

A. Desain Penelitian .......................................................................................... 55

B. Subyek Penelitian ......................................................................................... 55

C. Batasan istilah (definisi operasional) ............................................................ 55

D. Lokasi dan waktu penelitian ......................................................................... 56

E. Metode dan instrumen Pengumpulan data .................................................... 56

F. Prosedur penelitian ........................................................................................ 57

G. Keabsahan data ............................................................................................. 58

H. Analisa data .................................................................................................. 58

BAB IV ................................................................................................................. 59

HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................................. 59

A. Hasil ........................................................................................................... 59

B. Pembahasan ................................................................................................ 99

BAB V................................................................................................................. 110

KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................................... 110

A. Kesimpulan .............................................................................................. 110

B. Saran ......................................................................................................... 111

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 112

xiv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Organ Reproduksi Eksterna Wanita 7
Gambar 2.2 Organ Reproduksi Interna Wanita 10

xv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 4.1 Pengkajian Dan Anamnesa Ibu Post Partum Primipara ............. 60

Tabel 4.2 Penatalaksaan Medis Ibu Post Partum Primipara ...................... 74

Tabel 4.3 Data Fokus Ibu Post Partum Primipara ...................................... 75

Tabel 4.4 Analisa Data Ibu Post Partum Primipara ................................... 79

Tabel 4.5 Diagnosa Keperawatan Ibu Post Partum Primipara ................... 83

Tabel 4.6 Intervensi Keperawatan Ibu Post Partum Primipara .................. 84

Tabel 4.7 Implementasi Ibu Post Partum Primipara Klien 1 ..................... 88

Tabel 4.8 Implementasi Ibu Post Partum Primipara Klien 2 ..................... 93

Tabel 4.9 Evaluasi Ibu Post Partum Primipara .......................................... 96

xvi
DAFTAR BAGAN
Halaman

Bagan 2.1 Pathway Ibu Post Partum Primipara ........................................ 33

xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Lembar Konsultasi
Lampiran 2 Format Pengkajian Asuhan Keperawatan Klien Post Partum
Normal Menggunakan Pendekatan Ramona T Mercer
Lampiran 3 Data Literature Review

xviii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kehamilan merupakan suatu proses alamiah dan fisiologis. Selama

kehamilan kebanyakan wanita mengalami perubahan psikologis dan

emosional. Banyak wanita yang mengatakan betapa bahagia karena akan

menjadi seorang ibu tetapi tidak jarang ada wanita yang merasa khawatir jika

terjadi masalah dalam kehamilannya (Fatimah, 2017).

Semua wanita hamil memiliki potensi atau kemungkinan terjadinya

komplikasi selama kehamilan. Menurut penelitian (Prahardani, 2019)

penyebab komplikasi pada kehamilan urutan penyebab dari yang terbanyak

adalah pre eklamsia (28,7%), pendarahan (22,42%), dan infeksi (3,45%).

Menurut World Health Organization (WHO) wanita yang meninggal akibat

komplikasi kehamilan dan persalinan sekitar 295.000 pada tahun 2017.

Hampir 94% kematian ini terjadi pada negara-negara yang berpenghasilan

menengah, penyebab utama kematian ibu yaitu pendarahan yang sebagian

besar terjadi setelah persalinan, hipertensi selama kehamilan yang dapat

menyebabkan preeklamsia dan eklampsia, infeksi serta penyebab tidak

langsung seperti diabetes, malaria (WHO, 2019).

Untuk mencegah terjadinya komplikasi selama pada periode post partum

seperti perdarahan dan infeksi dengan cara memberikan asuhan keperawatan

yang komprehensif seperti penyuluhan perawatan masa post partum.

1
2

Penyuluhan kepada ibu post partum merupakan intervensi keperawatan untuk

memenuhi kebutuhan ibu akan pengetahuan dan keterampilan yang terkait

dengan perawatan diri, perawatan bayi baru lahir, adaptasi keluarga dan

pemulihan kesehatan. Penyuluhan yang dilakukan seperti perawatan payudara,

ambulasi dan teknik menyusui yang benar (Reeder, 2011).

Ibu post partum primipara merupakan wanita yang pertama kali melahirkan

anak yang mampu bertahan hidup. Salah satu kendala yang di alami oleh ibu

primipara dalam merawat bayinya diantaranya tidak memiliki pengalaman

dalam merawat bayi sebelumnya meliputi menyusui, menjaga kebersihan

tubuh bayi mulai dari memandikan dan menjaga kelembaban bayi, mengenal

tumbuh kembang bayi baik dari segi pertumbuhan maupun perkembangan

motorik halus dan mengenal kondisi normal bayi juga mengenal tanda-tanda

bahaya pada bayi. Juga peran dari orang tua yang berlebih dapat membuat

peran ibu primipara terganggu serta dukungan dari suami juga mempengaruhi

kemampuan ibu primipara dalam merawat bayinya (Kenneth, 2003).

Asuhan keperawatan post partum dilakukan dengan tujuan menjaga

kesehatan ibu dan bayi serta mencegah atau mendeteksi komplikasi yang

timbul pada waktu pasca persalinan (Heryani, 2012). Dalam memberikan

asuhan keperawatan pada ibu post partum, perawat perlu mengembangkan

ilmu dan kiat keperawatan yang salah satunya adalah dapat mengintegrasikan

model konseptual khususnya dalam pemberian asuhan keperawatan maternitas

(Apriyani, 2018).
3

Salah satu model konseptual keperawatan yang mendasari keperawatan

maternitas adalah Maternal Role Attainment-Becoming a Mother yang

dikembangkan oleh Ramona T.Mercer. Maternal Role Attainment-Becoming

a Mother adalah proses yang mengikuti 4 tahap penguasaan peran yakni

antisipatori, formal, informal dan personal. Fokus utama dari teori ini adalah

gambaran proses pencapaian peran ibu dan proses menjadi seorang ibu

(Apriyani, 2018).

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah Bagaimana Asuhan Keperawatan Pada Ibu Post

Partum Primipara ?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penelitian ini adalah


1. Tujuan Khusus

a. Mengidentifikasi hasil pengkajian pada Ibu Post Partum Primipara.

b. Mengidentifikasi diagnosis keperawatan Pada Ibu Post Partum Primipara

c. Menyusun perencanaan keperawatan Pada ibu dengan Post Partum

Primipara

d. Melaksanakan intervensi keperawatan Pada Ibu Post Partum Primipara

e. Mengevaluasi asuhan keperawatan pada Ibu Post Partum Primipara


4

2. Tujuan Umum

Adapun tujuan umum dari penulisan ini adalah untuk memberikan

gambaran pelaksanaan asuhan keperawatan pada Ibu Post Partum Primipara

melalui pendekatan proses keperawatan.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat bagi :


1. Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadikan pengalaman belajar

di lapangan dan dapat meningkatkan pengetahuan peneliti tentang Asuhan

Keperawatan Pada Ibu Post Partum Primipara.

2. Bagi Tempat Penelitian

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat dapat memberikan

masukan atau saran dan bahan dalam merencanakan Asuhan Keperawatan

Pada Ibu Post Partum Primipara.

3. Bagi Perkembangan Ilmu Keperawatan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah keluasan ilmu

dibidang keperawatan dalam Asuhan Keperawatan Pada Ibu Post Partum

Primipara dan sebagai literatur dalam pembuatan Proposal.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Dasar Pos Partum Primipara

1. Pengertian Post Partum Primipara

Post partum adalah masa sesudah persalinan dapat juga disebut

masa nifas (puerperium) yaitu masa sesudah persalinan yang diperlukan

untuk pemulihan kembali alat kandungan yang lamanya 6 minggu. Post

partum adalah masa 6 minggu sejak bayi lahir sampai organ-organ

reproduksi sampai kembali keadaan normal sebelum hamil (Bobak, 2010).

Post partum adalah masa setelah plasenta lahir dan berakhir ketika

alat-alat kandungan kembali pada keadaan sebelum hamil, masa post

partum berlangsung selama 6 minggu (Wahyuningsih, 2019).

Primipara adalah wanita yang telah melahirkan bayi aterm

sebanyak satu kali. Multipara (pleuripara) adalah wanita yang telah

melahirkan anak hidup beberapa kali, dimana persalinan tersebut tidak

lebih dari lima kali. Grandemultipara adalah wanita yang telah

melahirkan janin aterm lebih dari lima kali (Manuaba, 2012).

2. Anatomi Fisiologi

Sistem reproduksi wanita terdiri dari organ interna, yang terletak di

dalam rongga pelvis dan ditopang oleh lantai pelvis, dan genetalia eksterna,

yang terletak di perineum. Struktur reproduksi interna dan eksterna

5
6

berkembang menjadi matur akibat rangsang hormon estrogen dan

progesteron (Arma, 2015)

a. Struktur Eksterna

Gambar 2.1 Organ reproduksi eksterna wanita


Sumber : (Arma, 2015)

1) Mons Veneris (Mons Pubis)

Mons pubis adalah jaringan lemak subkutan berbentuk lunak

dan padat serta mengandung banyak kelenjar sebasea (minyak)

yang ditumbuhi rambut berwarna hitam, kasar, dan ikal pada masa

pubertas, mons berperan dalam sensualitas dan melindungi simfisis

pubis selama koitus

2) Labia Mayora

Labia mayora adalah dua lipatan kulit panjang melengkung

yang menutupi lemak dan jaringan ikat yang menyatu dengan mons

pubis. Sensitivitas labia mayora terhadap sentuhan, nyeri dan suhu


7

tinggi, hal ini di akibatkan adanya jaringan saraf yang menyebar

luas yang juga berfungsi selama rangsangan seksual.

Pada wanita yang belum pernah melahirkan anak

pervaginam, kedua labia mayora terletak berdekatan di garis

tengah, menutupi stuktur-struktur di bawahnya. Setelah melahirkan

anak dan mengalami cedera pada vagina atau pada perineum, labia

sedikit terpisah dan bahkan introitus vagina terbuka.

3) Labia Minora

Labia minora adalah lipatan kulit panjang, sempit dan tidak

berambut yang memanjang ke arah bawah klitoris dan menyatu

dengan fourchette, terdapat banyak pembuluh darah sehingga

tampak kemerahan, dan memungkankan labia minora

membengkak, bila ada stimulus emosional atau stimulus fisik.

Kelenjar-kelenjar di labia minora juga melumasi vulva. Suplai saraf

yang sangat banyak membuat labia minora sensitif, sehingga

meningkatkan fungsi erotiknya.

4) Klitoris

Klistoris adalah organ pendek berbentuk silinder dan erektil,

mengandung banyak pembuluh darah dan saraf sensoris sehingga

sangat sensitive. Fungsi utama klitoris adalah menstimulasi dan

meningkatkan ketegangan seksual.


8

5) Vestibulum

Vestibulum merupakan rongga yang berada diantara bibir

kecil (labia minora) dibatasi oleh klitoris dan perinium.

Vestibulum terdiri dari muara uretra, kelenjar parauretra, vagina

dan kelenjar paravagina. Permukaan vestibulum yang tipis dan

agak berlendir mudah teriritasi oleh bahan kimia. Kelenjar

vestibulum mayora adalah gabungan dua kelenjar di dasar labia

mayora, masing-masing satu pada setiap sisi orifisium vagina.

6) Fourchette

Fourchette adalah lipatan jaringan tranversal yang pipih dan

tipis, terletak pada pertemuan ujung bawah labia

mayora dan minora di garis tengah di bawah orifisium vagina.

7) Perineum

Perineum adalah daerah muskular yang ditutupi kulit

antara introitus vagina dan anus, panjangnya kurang lebih 4 cm.

b. Struktur Interna

Gambar 2.2 Organ reproduksi interna wanita


Sumber : (Arma, 2015)
9

1) Vagina

Vagina merupakan suatu tuba berdinding tipis yang dapa

melipat dan mampu meregang secara luas. Mukosa vagina

berespon dengan cepat terhadap stimulai esterogen dan

progesteron. sel-sel mukosa tanggal terutama selama siklus

menstruasi dan selama masa hamil. Cairan vagina berasal dari

traktus genetalis atas ataum bawah. Cairan sedikit asam, interaksi

antara laktobasilus vagina dan glikogen mempertahankan

keasaman. Apabila pH naik diatas lima, insiden infeksi vagina

meningkat. Cairan yang terus mengalir dari vagina

mempertahankan kebersihan relatif vagina.

2) Uterus

Uterus adalah organ berdinding tebal, muskular, pipih, cekung

yang tampak mirip buah pir yang terbalik. Uterus normal memiliki

bentuk simetris, nyeri bila di tekan, licin dan teraba padat. Uterus

terdiri dari tiga bagian, fudus yang merupakan tonjolan bulat di

bagian atas dan insersituba fallopi, korpus yang merupakan bagian

utama yang mengelilingi cavum uteri, dan istmus, yakni bagian

sedikit konstriksi yang menghubungkan korpus dengan serviks

dan dikenal sebagai sekmen uterus bagian bawah pada masa

hamil. Tiga fungsi uterus adalah siklus menstruasi dengan

peremajaan endometrium, kehamilan dan persalinan.


10

3) Tuba Falopii

Sepasang tuba fallopi melekat pada fundus uterus. Tuba ini

memanjang ke arah lateral, mencapai ujung bebas legamen

lebardan berlekuk-lekuk mengelilingi setiap ovarium. Panjang

tuba ini kira-kira 10 cm dengan berdiameter 0,6 cm. Tuba fallopi

merupakan jalan bagi ovum.

4) Ovarium

Sebuah ovarium terletak di setiap sisi uterus, di bawah dandi

belakang tuba falopi. Dua ligamen mengikat ovarium pada

tempatnya, yakni bagian mesovarium ligamen lebar uterus, yang

memisahkan ovarium dari sisi dinding pelvis lateral kira-kira

setinggi krista iliaka antero superior, dan ligamentum ovari

proprium, yang mengikat ovarium ke uterus. Dua fungsi ovarium

adalah menyelenggarakan ovulasi dan memproduksi hormon.

3. Tahap -Tahapan Post Partum

Masa post partum dibagi dalam tiga tahap sebagai berikut

(Wahyuningsih, 2019) :

a. Immediate Post Partum (setelah plasenta lahir 24 jam)

Masa segera setelah plasenta lahir sampai 24 jam, adapun

masalah yang sering terjadi misalnya atonia uteri oleh karena itu

perlu melakukan pemeriksaan kontraksi uterus, pengeluaran

lochea, tekanan darah ibu dan suhu.


11

b. Early Post Partum (24 jam – 1 minggu)

Pada fase ini memastikan involusi uteri dalam keadaan

normal, tidak ada perdarahan, lochea tidak berbau busuk, tidak

demam, ibu cukup mendapatkan makanan dan cairan serta ibu

dapat menyusui dengan baik.

c. Late Post Partum ( 1 minggu – 6 minggu)

Waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna

terutama bila selama hamil atau waktu persalinan mempunyai

komplikasi, waktu untuk sehat sempurna bisa berminggu-minggu,

bulanan atau tahunan.

4. Tanda Bahaya Masa Nifas

Tanda – tanda bahaya pada ibu nifas menurut (Pitriani, 2014)

yaitu :

a. Perdarahan yang merah menyala setiap saat setelah minggu ke 4

pasca persalinan

b. Ibu demam tinggi dengan suhu tubuh > 380c

c. Kontraksi uterus tidak baik

d. Pendarahan yang banyak setelah 24 jam post partus

e. Lochea yang berbau tidak enak

f. Adanya tanda human ( tanda kemerahan pada tungkai kaki ibu

saat ditekuk)
12

g. Terjadinya bendungan ASI

5. Patofisiologi

Proses kembalinya uterus ke keadaan sebelum hamil setelah

melahirkan, proses ini dimulai segera setelah plasenta keluar akibat

kontraksi otot-otot polos uterus. Pada akhir tahap ketiga persalinan,

uterus berada di garis tengah, kira-kira 2 cm di bawah umbilikus

dengan bagian fundus bersandar pada promontorium sakralis. Dalam

waktu 12 jam, tinggi fundus mencapai kurang lebih 1 cm di atas

umbilikus. Fundus turun kira-kira 1 smpai 2 cm setiap 24 jam. Pada

hari pasca partum keenam fundus normal akan berada di pertengahan

antara umbilikus dan simpisis pubis

Uterus pada waktu hamil penuh baratnya 11 kali beratsebelum

hamil. Uterus akan mengalami proses involusiyangdimulai segera

setelah plasenta keluar akibat kontraksi otot-otot polos. Proses involusi

yang terjadi mempengaruhi perubahan dari berat uterus pasca

melahirkan menjadi kira-kira 500 gram setelah 1 minggu pasca

melahirkan dan menjadi 350 gram setelah 2 minggu pasca melahirkan.

Satu minggusetelah melahirkan uterus berada di dalam panggul. Pada

minggu keenam, beratnya menjadi 50-60 gr. Peningkatan esterogen

danprogesteron bertanggung jawab untuk pertumbuhan masif uterus

selama hamil. Pada masa pasca partum penurunan kadar hormon

menyebabkan terjadinya autolisis, perusakan secara langsungjaringan

hipertrofi yang berlebihan. Sel-sel tambahan yang terbentuk selama


13

masa hamil menetap. Inilah penyebap ukuran uterus sedikit lebih besar

setelah hamil. Intesitas kontraksi otot otot polos uterus meningkat

secara bermakna segera setelah bayi lahir, kondsi tersebut sebagai

respon terhadap penurunan volume intrauterin yang sangat besar.

Pada endometrium timbul trombosis, degenerasi dan nekrosis

ditempat implantasi plasenta. Pada hari pertama endometrium yang

kira-kira setebal 2-5 mm mempunyai permukaan yang kasar akibat

pelepasan desidua dan selaput janin. Regenerasi endometrium terjadi

dari sisa-sisa sel desidua basalis yang memakaiwaktu 2 sampai 3

minggu.

Penurunan hormon human plasental lactogen, esterogen dan

kortisol, serta placental enzyme insulinase membalik efek

diabetagenik kehamilan. Sehingga kadar gula darah menurun secara

bermakna pada masa puerperium. Kadar esterogen dan progesteron

menurun secara mencolok setelah plasenta keluar, penurunan kadar

esterogen berkaitan dengan pembengkakan payudara dan diuresis

cairan ekstra seluler berlebih yang terakumulasi selama masa hamil.

Kadar prolaktin serum yang tinggi pada wanita menyusui

berperan dalam menekan ovulasi. Karena kadar follikel-stimulating

hormone terbukti sama pada wanita menyusui dan tidak menyusui di

simpulkan ovarium tidak berespon terhadap stimulasi FSH ketika

kadar prolaktin meningkat.


14

6. Manifestasi Klinik

Periode post partum ialah masa enam minggu sejak bayi lahir

sampai organ-organ reproduksi kembali ke keadaan normal sebelum

hamil. Periode ini kadang-kadang disebut puerperium atau trimester

keempat kehamilan.

h. Sistem reproduksi

1) Proses involusi

Proses kembalinya uterus ke keadaan sebelum hamil

setelah melahirkan, proses ini dimulai segera setelah plasenta

keluar akibat kontraksi otot-otot polos uterus.

2) Kontraksi

Intensitas kontraksi uterus meningkat secara bermakna

segera setelah bayi lahir, hormon oksigen yang dilepas dari

kelenjar hipofisis memperkuat dan mengatur kontraksi uterus,

mengopresi pembuluh darah dan membantu hemostasis.

Salama 1-2 jam pertama pasca partum intensitas kontraksi

uterus bisa berkurang dan menjadi tidak teratur. Untuk

mempertahankan kontraksi uterus, suntikan oksitosin secara

intravena atau intramuskuler diberikan segera setelah plasenta

lahir.

3) Tempat plasenta

Segera setelah plasenta dan ketuban dikeluarkan,

kontraksi vaskular dan trombus menurunkan tempat plasenta


15

ke suatu area yang meninggi dan bernodul tidak teratur.

Pertumbuhan endometrium ke atas menyebapkan pelepasan

jaringan nekrotik dan mencegah pembentukan jaringan parut

yang menjadi karakteristik penyembuha luka. Regenerasi

endometrum, selesai pada akhir minggu ketiga masa pasca

partum, kecuali pada bekas tempat plasenta.

4) Lochea

Lochea rubra terutama mengandung darah dan debris

desidua dan debris trofoblastik. Lochea serosa terdiri dari

darah lama, serum, leukosit dan denrus jaringan. Sekitar 10

hari setelah bayi lahir, cairan berwarna kuning atau putih.

Lochea alba mengandung leukosit, desidua, sel epitel, mukus,

serum dan bakteri. Lochea alba bisa bertahan 2-6 minggu

setelah bayi lahir.

5) Serviks

Serviks setinggi segmen bawah uterus tetap edematosa,

tipis, dan rapuh selama beberapa hari setelah ibu melahirkan.

18 jam pasca partum, serviks memendek dan konsistensinya

menjadi lebih padat dan kembali ke bentuk semula. Serviks

setinggi segmen bawah uterus tetap edematosa, tipis, dan

rapuh selama beberapa hari setelah ibu melahirkan.


16

6) Vagina dan perineum

Vagina yang semula sangat teregang akan kembali

secara bertahap ke ukuran sebelum hamil, 6-8 minggu setelah

bayi lahir.

i. Sistem endokrin

1) Hormon plasenta

Penurunan hormon human plasental lactogen,

esterogen dan kortisol, serta placental enzyme insulinase

membalik efek diabetagenik kehamilan. Sehingga kadar gula

darah menurun secara yang bermakna pada masa puerperium.

Kadar esterogen dan progesteron menurun secara mencolok

setelah plasenta keluar, penurunan kadar esterogen berkaitan

dengan pembengkakan payudara dan diuresis cairan ekstra

seluler berlebih yang terakumulasi selama masa hamil.

2) Hormon hipofisis

Waktu dimulainya ovulasi dan menstruasi pada wanita

menyusui dan tidak menyusui berbeda. Kadar prolaktin serum

yang tinggi pada wanita menyusui tampaknya berperan dalam

menekan ovulasi. Karena kadar follikel-stimulating hormone

terbukti sama pada wanita menyusui dan tidak menyusui di

simpulkan ovarium tidak berespon terhadap stimulasi FSH

ketika kadar prolaktin meningkat.


17

3) Abdomen

Apabila wanita berdiri di hari pertama setelah

melahirkan, abdomenya akan menonjol dan membuat wanita

tersebut tampak seperti masih hamil. Diperlukan sekitar 6

minggu untuk dinding abdomen kembali ke keadaan sebelum

hami.

4) Sistem urinarius

Fungsi ginjal kembali normal dalam waktu satu bulan

setelah wanita melahirkan. Diperlukan kira-kira dua smpai 8

minggu supaya hipotonia pada kehamilan dan dilatasi ureter

serta pelvis ginjal kembali ke keadaan sebelum hamil

5) Sistem cerna :

a) Nafsu makan

Setelah benar-benar pulih dari efek analgesia,

anestesia, dan keletihan, ibu merasa sangat lapar.

b) Mortilitas

Secara khas, penurunan tonus dan motilitas otot

traktus cerna menetap selam waktu yang singkat

setelah bayi lahir.

c) Defekasi

Buang air besar secara spontan bias tertunda selama

dua sampai tiga hari setelah ibu melahirkan


18

6) Payudara

Konsentrasi hormon yang menstimulasai

perkembangan payudara selama wanita hamil (esterogen,

progesteron, human chorionik gonadotropin, prolaktin,

krotison, dan insulin) menurun dengan cepat setelah bayi lahir.

a) Ibu tidak menyusui

Kadar prolaktin akan menurun dengan cepat pada

wanita yang tidak menyusui. Pada jaringan payudara

beberapa wanita, saat palpasi dailakukan pada hari kedua

dan ketiga. Pada hari ketiga atau keempat pasca partum

bisa terjadi pembengkakan. Payudara teregang keras, nyeri

bila ditekan, dan hangat jika di raba.

b) Ibu yang menyusui

Sebelum laktasi dimulai, payudara teraba lunak dan

suatu cairan kekuningan, yakni kolostrum. Setelah laktasi

dimula, payudara teraba hangat dan keras ketika disentuh.

Rasa nyeri akan menetap selama sekitar 48 jam. Susu putih

kebiruan dapat dikeluarkan dari puting susu.

7) Sistem kardiovaskuler

a) Volume darah

Perubahan volume darah tergantung pada beberapa

faktor misalnya Kehilangan darah merupakan akibat

penurunan volume darah total yang cepat tetapi terbatas.


19

Setelah itu terjadi perpindahan normal cairan tubuh yang

menyebapkan volume darah menurun dengan lambat. Pada

minggu ketiga dan keempat setelah bayi lahir, volume

darah biasanya menurun sampai mencapai volume

sebelum lahir.

b) Curah jantung

Denyut jantung volume sekuncup dan curah

jantung meningkat sepanjang masa hamil. Segera setelah

wanita melahirkan, keadaan ini akan meningkat bahkan

lebih tinggi selama 30 sampai 60 menit karena darah yang

biasanya melintasi sirkuit utero plasenta tiba - tiba kembali

ke sirkulasi umum

c) Tanda-tanda vital

Beberapa perubahan tanda-tanda vital bisa terlihat,

jika wanita dalam keadaan normal. Peningkatan kecil

sementara, baik peningkatan tekanan darah sistol maupun

diastol dapat timbul dan berlangsung selama sekitar empat

hari setelah wanita melahirkan

8) Sistem neurologi

Perubahan neurologis selama puerperium merupakan

kebalikan adaptasi neurologis yang terjadi saat wanita hamil

dan disebapkan trauma yang dialami wanita saat bersalin dan

melahirkan.
20

9) Sistem muskuluskeletal

Adaptasi sistem muskuluskeletal ibu yang terjadi

selama masa hamil Adaptasi ini mencakup hal-hal yang

membantu relaksasi dan hipermobilitas sendi dan perubahan

pusat berat ibu akibat pembesaran rahim.

10) Sistem integumen

Kloasma yang muncul pada masa hamil biasanya

menghilang saat kehamilan berakhir. Pada beberapa wanita,

pigmentasi pada daerah tersebut akan menutap. Kulit kulit

yang meregang pada payudara, abdomen, paha, dan panggul

mungkin memudar, tapi tidak hilang seluruhnya.

7. Komplikasi

a. Perdarahan

Perdarahan adalah penyebap kematian terbanyak pada wanita

selama periode post partum. Perdarahan post partum adalah:

kehilangan darah lebih dari 500 cc setelah kelahiran kriteria

perdarahan didasarkan pada satu atau lebih tanda-tanda sebagai

berikut:

1) Kehilangan darah lebih dai 500 cc.

2) Sistolik atau diastolik tekanan darah menurun sekitar 30 mmHg.

3) Hb turun sampai 3 gram %.

Tiga penyebap utama perdarahan antara lain :


21

a) Atonia uteri : pada atonia uteri uterus tidak mengadakan

kontraksi dengan baik dan ini merupakan sebab utama dari

perdarahan post partum.

b) laserasi jalan lahir : perlukan serviks, vagina dan perineum

dapat menimbulkan perdarahan yang banyak bila tidak

direparasi dengan segera.

c) Retensio plasenta, hampir sebagian besar gangguan

pelepasan plasenta disebapkan oleh gangguan kontraksi

uterus.

4) Lain-lain

a) Sisa plasenta atau selaput janin yang menghalangi kontraksi

uterus sehingga masih ada pembuluh darah yang tetap

terbuka.

b) Ruptur uteri, robeknya otot uterus yang utuh atau bekas

jaringan parut pada uterus setelah jalan lahir hidup.

c) Inversio uteri (Wiknjosastro, 2009).

b. Infeksi puerperalis

Didefinisikan sebagai; inveksi saluran reproduksi selama masa

post partum. Insiden infeksi puerperalis ini 1%-8%, ditandai adanya


0
kenaikan suhu > 38 dalam 2 hari selama 10 hari pertama post

partum.
22

c. Endometritis

Adalah infeksi dalam uterus paling banyak disebapkan oleh

infeksi puerperalis. Bakteri vagina, pembedahan caesaria, ruptur

membran memiliki resiko tinggi terjadinya endometritis.

d. Mastitis

Yaitu infeksi pada payudara. Bakteri masuk melalui fisura atau

pecahnya puting susu akibat kesalahan tehnik menyusui, di awali

dengan pembengkakan, mastitis umumnya di awali pada bulan

pertama post partum

e. Infeksi saluran kemih

Insiden mencapai 2-4 % wanita post partum, pembedahan

meningkatkan resiko infeksi saluran kemih. Organisme terbanyak

adalah Entamoba coli dan bakterigram negatif lainnya.

f. Tromboplebitis dan thrombosis

Semasa hamil dan masa awal post partum, faktor koagulasi dan

meningkatnya status vena menyebapkan relaksasi sistem vaskuler,

akibatnya terjadi tromboplebitis (pembentukan trombus di pembuluh

darah dihasilkan dari dinding pembuluh darah) dan thrombosis

(pembentukan trombus) tromboplebitis superfisial terjadi 1 kasus

dari 500-750 kelahiran pada 3 hari pertama post partum.

g. Emboli

Yaitu : partikel berbahaya karena masuk ke pembuluh darah

kecil.
23

h. Post partum depresi

Ibu bingung dan merasa takut pada dirinya. Tandanya antara

lain, kurang konsentrasi, kesepian tidak aman, perasaan obsepsi

cemas, kehilangan kontrol, dan lainnya.

i. Tanda-Tanda Bahaya Post Partum

Perdarahan dalam keadaan dimana plasenta telah lahir lengkap

dan kontraksi rahim baik, dapat dipastikan bahwa perdarahan

tersebut berasal dari perlukaan jalan lahir.

Tanda-tanda yang mengancam terjadinya robekan perineum

antara lain :

1) Kulit perineum mulai melebar dan tegang.

2) Kulit perineum berwarna pucat dan mengkilap.

3) Ada perdarahan keluar dari lubang vulva, merupakan indikasi

robekan pada mukosa vagina.

8. Penataksanaan Ibu Post Partum

Penanganan ruptur perineum diantaranya dapat dilakukan dengan

cara melakukan penjahitan luka lapis demi lapis, dan memperhatikan

jangan sampai terjadi ruang kosong terbuka kearah vagina yang

biasanya dapat dimasuki bekuan-bekuan darah yang akan

menyebabkan tidak baiknya penyembuhan luka. Selain itu dapat

dilakukan dengan cara memberikan antibiotik yang cukup.


24

Prinsip yang harus diperhatikan dalam menangani ruptur perineum

adalah :

a. Bila seorang ibu bersalin mengalami perdarahan setelah anak

lahir, segera memeriksa perdarahan tersebut berasal dari

retensio plasenta atau plasenta lahir tidak lengkap.

b. Bila plasenta telah lahir lengkap dan kontraksi uterus baik,

dapat dipastikan bahwa perdarahan tersebut berasal dari

perlukaan pada jalan lahir, selanjutnya dilakukan

penjahitan.

Dalam menangani asuhan keperawatan pada ibu post partum

spontan, dilakukan berbagai macam penatalaksanaan, diantaranya :

a. Monitor TTV

Tekanan darah meningkat lebih dari 140/90 mungkin

menandakan preeklamsi suhu tubuh meningkat

menandakan terjadinya infeksi, stress, atau dehidrasi.

b. Pemberian cairan intravena

Untuk mencegah dehidrasi dan meningkatkan

kemampuan perdarahan darah dan menjaga agar jangan

jatuh dalam keadaan syok, maka cairan pengganti

merupakan tindakan yang vital, seperti Dextrose atau

Ringer.
25

c. Pemberian oksitosin

Segera setelah plasenta dilahirkan oksitosin (10 unit)

ditambahkan dengan cairan infuse atau diberikan secara

intramuskuler untuk membantu kontraksi uterus dan

mengurangi perdarahan post partum.

d. Obat nyeri

Obat-obatan yang mengontrol rasa sakit termasuk

sedative, alaraktik, narkotik dan antagonis narkotik.

Anastesi hilangnya sensori, obat ini diberikan secara

regional/ umum

e. Pemeriksaan penunjang

1) Pemeriksaan darah

Beberapa uji laboratorium biasa segera

dilakukan pada periode pasca partum. Nilai

hemoglobin dan hematokrit seringkali dibutuhkan

pada hari pertama pada partum untuk mengkaji

kehilangan darah pada melahirkan.

2) Pemeriksaan urin

Pegambilan sampel urin dilakukan dengan

menggunakan cateter atau dengan tehnik

pengambilan bersih (clean-cath) spisimen ini

dikirim ke laboratorium untuk dilakukan urinalisis

rutin atau kultur dan sensitivitas terutama jika


26

cateter indwelling di pakai selama pasca inpartum.

Selain itu catatan prenatal ibu harus di kaji untuk

menentukan status rubelle dan rhesus dan kebutuhan

therapy yang mungkin

B. Konsep Bayi Baru Lahir

1. Pengertian

Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dengan umur

kehamilan lebih dari atau sama dengan 37 minggu dengan berat lahir 2.500

gram-4000 gram (Wayan, 2017).

2. Ciri-ciri Bayi Baru Lahir

Menurut Wagiyo & Putrono (2016) ciri-ciri bayi baru lahir normal

adalah:

a. Berat badan bayi 2500-4000gr.

b. Panjang badan 41-52 cm.

c. Lingkar kepala bayi 33-35 cm.

d. Lingkar dada 30-38 cm.

e. Detak jantung bayi 120-140x/menit.

f. Frekuensi pernafasan 40-60x/menit.

g. Rambut lanugo sudah tidak terlihat.

h. Rambut kepala sudah muncul.

i. Warna kulit badan merah muda dan licin.

j. Memiliki kuku yang agak panjang dan lemas.


27

k. Reflek menghisap dan menelan sudah baik ketika diberikan IMD.

l. Reflek gerak memeluk dan menggenggam sudah baik.

m. Mekonium akan keluar dalam waktu 24 jam setelah lahir.

n. Pada anak laki- laki testis sudah turun.

o. Pada anak perempuan labia mayora sudah melindungi labia minora.

3. Adaptasi Bayi Baru Lahir Terhadap Kehidupan di Luar Uterus

Menurut Wagiyo dan Putrono (2016) adaptasi fisiologis bayi baru lahir

adalah:

a. Kardiovaskuler

Denyut jantung bayi saat lahir berkisar antara 120-160x/menit,

kemudian menurun 120-140x/menit. Tekanan dara bayi baru lahir rata-

rata 78/42 mmHg. Tekana darah bayi berubah dari hari ke hari. Tekanan

asistolik bayi sering menurun sekitar 15 mmHg selama 1 jam setelah

kelahiran.

b. Sistem pernafasan

Tekanan pada rongga dada bayi pada saat melalui jalan lahir

pervagina megakibatkan kelahiran kehilangan cairan pada 1/3 dari

jumlahnya. Sehingga cairan ini diganti dengan udara. Pola pernafasan

tertentu menjadi karakteristik bayi baru lahir normal yang cukup bulan.

Setelah pernafasan mulai berfungsi, nafas bayi menjadi dangkal dan

tidak teratur, bervariasi 30-60x/menit.

c. Metabolisme

Sistem metabolisme neonatus, pada jam pertama energi didapatkan


28

dari pembakaran karbohidrat, pada hari kedua berasal dari pembakaran

lemak. Setelah mendapatkan susu kurang lebih hari ke-6 energi dari

lemak 60% dan dari karbohidrat 40%. Dalam waktu 2 jam setelah lahir

akan terjadi penurunan kadar gula darah, untuk menambah energi pada

jam-jam pertama setelah lahir diambil dari hasil metabolisme asam

lemak, sehingga kadar gula dapat mencapai 120 mg per 100 ml.

d. Suhu Tubuh

Segera setelah bayi lahir, bayi akan berada ditempat yang suhu

lingkunganya lebih rendah dari ligkungan dalam rahim. Suhu tubuh bayi

yang normal yaitu sekitar 36.5ºC - 37°C. Bila bayi dibiarkan dalam suhu

kamar (25°C ) maka bayi akan kehilangan panas melalui evaporasi

(penguapan), konveksi dan radiasi sebanyak 200 kalori/kg BB/menit,

sedangkan pembentukan panas yang dapat di produksi hanya per

sepuluh dari jumlah kehilangan panas di atas, dalam waktu yang

bersamaan. Hal ini akan menyebabkan penurunan suhu tubuh sebanyak

2ºC dalam waktu 15 menit. Keadaan ini sangat berbahaya untuk

neonatus, bayi dapat mengalami afiksia karena tidak sanggup

mengimbangi penurunan suhu tersebut dengan produksi panas yang

dibuat sendiri.

e. Sistem Traktus Digestivus

Pada bayi baru lahir cukup bulan sudah mempunyai kemampuan

menelan, mencerna, metabolisme, mengabsorbsi protein dan karbohidat

sederhana serta mengemolsi lemak kecuali amilase pankreas. Pada bayi


29

baru lahir dengan hidrasi yang adekuat membran mulut lembab dan

berwarna merah muda.

f. Traktus Urinarus

Pada bulan ke-4 kehidupan janin, ginjal terbentuk didalam rahim,

urine sudah terbentuk dan diekskresikan ke dalam cairan amnion. Pada

kehamilan cukup bulan, ginjal menempati sebagian besar dinding

abdomen posterior, fungsi ginjal sudah sama dengan fungsi ginjal orang

dewasa sehingga pada saat lahir di dalam kandung kemih bayi terisi

sedikit urine sehingga kemungkinan bayi baru lahir tidak akan miksi

sampai dalam waktu 12 sampai 24 jam.

g. Sistem Integument

Struktur kulit bayi sudah terbentuk sejak lahir, tetapi masih belum

matang. Epidermis dan dermis tidak terikat dengan baik dan sangat tipis.

Bayi baru lahir yang cukup bulan memiliki kulit kemerahan yang akan

memucat menjadi normal setelah beberapa jam kemudian.

h. Metabolisme glukosa

Bayi baru lahir yang tidak mampu mencerna makanan dengan jumlah

yang cukup, akan membuat glukosa dari glikogen. Hal ini hanya terjadi

jika bayi mempunyai persediaan glikogen yang cukup. Bayi sehat akan

menyimpan glukosa dalam bentuk glikogen terutama dihati, selama

bulan-bulan terakhir dalam rahim.

i. Sistem endokrin

Selama dalam uterus fetus mendapatkan hormon dari ibu, pada


30

waktu bayi baru lahir kadang-kang hormone tersebut masih berfungsi.

Misalnya dapat dilihat pembesaran kelenjar air susu pada bayi laki-laki

ataupun perempuan.

j. Sistem immunoglobulin

Ig A yang melindungin membran, lenyap dari traktus napas, urinarius

dan gastrointestinal kecuali jika bayi diberi ASI. Bayi yang menyusui

mendapat kekebalan pasif dari kolostrum dan ASI tingkat proteksi

berfariasi tergantung usia, kematangan bayi serta sistem imunitas yang

dimiliki ibu.

4. Asuhan Bayi Baru Lahir

Asuhan pada bayi baru lahir normal adalah asuhan yang diberikan

pada bayi selama 1 jam pertama setelah kelahiran. Asuhan yang diberikan

antara lain:

a. Menjaga agar bayi tetap hangat dan terjadi kontak antar kulit bayi

dengan kulit ibu.

1) Memastikan bayi tetap hangat dan terjadi kontak antara kulit bayi

dengan kulit ibu.

2) Mengganti handuk/kain yang basah dan membungkus bayi tersebut

dengan selimut dan memastikan bahwa kepala telah terlindungi

dengan baik untuk mencegah keluarnya panas tubuh.

3) Memastikan bayi tetap hangat dengan memeriksa telapak bayi

setiap 15 menit.

4) Apabila telapak bayi terasa dingin periksa suhu aksila bayi.


31

5) Apabila suhu bayi kurang dari 36,5ºC, segera menghangatkan bayi

dengan meletakkan bayi di bawah sinar lampu.

b. Mengusahakan adanya kontak antara kulit bayi dengan kulit ibunya

segera mungkin

1) Memberikan bayi kepada ibunya secepat mungkin. Kontak dini

antara ibu dan bayi penting untuk kehangatan, mempertahankan

panas yang benar pada bayi baru lahir, ikatan batin dan pemberian

ASI.

2) Mendorong ibu untuk menyusui bayinya apabila bayi tidak siap

dengan menunjukkan rooting reflek. Jangan paksakan bayi untuk

menyusu.

3) Jangan memisahkan bayi sedikitnya 1 jam setelah persalinan.

c. Menjaga pernafasan

1) Memeriksa pernafasan dan warna kulit setiap 5 menit.

2) Jika tidak bernafas, melakukan hal-hal sebagai berikut: keringkan

bayi dengan selimut atau handuk hangat, menggosok punggung bayi

dengan lembut dengan menggunakan telapak tangan.

3) Jika belum bernafas setelah 1 menit mulai resusitasi.

4) Bila bayi sianosis atau kulit biru atau sukar bernafas (frekuensi

pernafasan kurang dari 30 atau lebih dari 60 kali per menit) berikan

oksigen dengan kateter nasal.

d. Merawat mata

1) Memberikan Eritromicin 0,5% atau Tetrasiklin 1%, untuk


32

pencegahan penyakit mata.

2) Atau berikan tetes mata perak nitrat atau Neosporin segera setelah

lahir.

C. Konsep Masalah Keperawatan

1. Pengertian

Diagnosa keperawatan merupakan suatu penilaian klinis mengenai

respon klien terhadap masalah kesehatan atau proses kehidupan yang

dialaminya baik yang berlangsung actual maupun potensial. Diagnosa

keperawatan bertujuan mengidentifikasi respon individu, keluarga, dan

komunitas terhadap situasi yang berkaitan dengan kesehatan (Tim Pokja

SDKI PPNI, 2017).

2. Kriteria Mayor & Minor

Kriteria mayor adalah tanda dan gejala yang ditemukan sekitar 80%-

100% untuk validasi diagnosa. Sedangkan kriteria minor adalah tanda dan

gejala yang tidak harus ditemukan, namun dapat mendukung penegakan

diagnosis (Tim Pokja SDKI DPP PPNI, 2017).

3. Faktor Yang Berhubungan

Kondisi atau situasi yang berkaitan dengan suatu masalah yang dapat

menunjang kelengkapan data untuk menegakan suatu diagnosis atau

masalah keperawatan (Tim Pokja SDKI PPNI, 2017).


33

4. Pathway

Bagan 2.1 Pathway Ibu Post Partum Primipara


Sumber : (Wayan, 2017) (Arma, 2015) (Tim Pokja SDKI DPP PPNI, 2017)

5. Masalah Keperawatan Pada Ibu Post Partum Primipara dan BBL

Berikut adalah uraian dari masalah yang timbul bagi klien

postpartum Primipara menurut Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia

(SDKI) 2016 :

a. Masalah Keperawatan Ibu

1) Nyeri Akut (D.0077)

a) Definisi

Pengalaman sensorik atau emosional yang berkaitan

dengan kerusakan jaringan aktual atau fungsional, dengan onset


34

mendadak atau lambat dan berintesitas ringan hingga berat yang

berlangsung kurang dari 3 bulan.

b) Data Mayor

(1) Subyektif : Mengeluh nyeri.

(2) Obyektif : Tampak meringis, gelisah, frekuensi nadi

meningkat, sulit tidur.

c) Data Minor

(1) Subyektif : Tidak tersedia.

(2) Obyektif : Nafsu makan berubah, proses berfikir

terganggu, berfokus pada diri sendiri.

2) Menyusui Tidak Efektif (D.0029)

a) Definisi

Kondisi dimana ibu dan bayi mengalami kedidakpuasan

atau kesukaran pada proses menyusui.

b) Data Mayor

(1) Subjektif : kelelahan maternal, kecemasan maternal

(2) Objektif : bayi tidak mampu melekat pada payudara

ibu, ASI tidak memancar/menetes, BAK bayi kurang dari 8

kali dalam 24 jam, nyeri dan/atau lecet terus menerus setelah

minggu kedua

c) Data Minor

(1) Subjektif : tidak tersedia


35

(2) Objektif : intake bayi tidak adekuat, bayi menghisap

tidak terus menerus, bayi menangis saat disusui, bayi rewel

dan menangis dalam jam – jam pertama setelah menyusui,

menolak untuk menghisap.

3) Gangguan Pola Tidur (D.0055)

a) Definisi

Gangguan kualitas dan kuantitas waktu tidur akibat

faktor eksternal.

b) Data mayor

(1) Subjektif : mengeluh sulit tidur, mengeluh sering

terjaga, mengeluh tidak puas tidur, mengeluh pola tidur

berubah, mengeluh istirahat tidak cukup.

(2) Objektif : tidak tersedia

c) Data Minor

(1) Subjektif :mengeluh kemampuan beraktivitas menurun

(2) Objektif : tidak tersedia

4) Defisit Pengetahuan

a) Definisi

Ketiadaan atau kurangnya informasi kognitif yang

berkaitan dengan topik tertentu.

b) Data Mayor :

(1) Subjektif : Menanyakan masalah yang dihadapi


36

(2) Objektif : sesuai anjuran, Menunjukkan persepsi yang

keliru terhadap masalah

c) Data Minor :

(1) Subjektif : (tidak tersedia)

(2) Objektif : Menjalani pemeriksaan yang tidak tepat,


Menunjukkan perilaku berlebihan (mis. apatis,

bermusuhan, agitasi, histeria).

5) Resiko infeksi (D.0142).

a) Definisi

Berisiko mengalami peningkatan terserang organisme

patogenik.

b) Faktor Risiko

(1) Penyakit kronis (mis. diabetes melitus)

(2) Efek prosedur invasif

(3) Malnutrisi

(4) Peningkatan paparan organisme patogen lingkungan

(5) Ketidakadekuatan pertahanan tubuh sekunder:

6) Resiko Gangguan Perlekatan (D.0127)

a) Definisi

Beresiko mengalami gangguan interaksi antara orang tua

dengan bayi yang dapat mempengaruhi proses asah, asih dan

asuh.
37

b) Faktor Resiko

(1) Khawatir menjalankan peran sebagai orang tua.

(2) Ketidakmampuan orang tua memenuhi kebutuhan bayi.

(3) Prematuritas.

b. Masalah Keperawatan BBL

1) Resiko Aspirasi (D.0006)

a) Definisi

Beresiko mengalami masuknya sekresi gastriintestinal,

sekresi orofaring, benda cair atau padat ke dalam saluran

trakeabronkhial akibat disfungsi mekanisme protektif saluran

napas.

b) Faktor Resiko

(1) Ketidakmatangan koordinasi menghisap, menelan dan

bernapas.

(2) Gangguan menelan.

2) Resiko Infeksi (D.0142)

a) Definisi

Beresiko mengalami peningkatan terserang organisme

patogenik.

b) Faktor Resiko

(1) Ketidakadekuatan pertahanan tubuh primer (Gangguan

Peristaltik).
38

(2) Ketidakadekuatan pertahanan tubuh sekunder

(immunosupresi/sistem imun).

3) Defisit Nutrisi (D.0019)

a) Definisi

Asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan

metabolisme.

b) Data Mayor

(1) Subyektif : Tidak tersedia.

(2) Obyektif : Berat badan menurun.

c) Data Minor

(1) Subyektif : Nafsu makan menurun.

(2) Obyektif : Bising usus hiperaktif, otot menelan lemah.

D. Konsep Asuhan Keperawatan Pada Ibu Post Partum Primipara

Asuhan keperawatan adalah faktor penting dalam kelangsungan hidup

pasien dan aspek-aspek pemeliharaan, rehabilitatif, dan preventif perawatan

kesehatannya. Menurut Shore dalam Bararah dan Jaufar (2013) untuk sampai

pada hal ini profesi keperawatan telah mengidentifikasi proses pemecahan

masalah yang menggabungkan elemen yang paling relevan dari sistem teori

dengan menggunakan metode ilmiah. Proses keperawatan meliputi lima tahap

yaitu pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan tindakan

keperawatan dan evaluasi.


39

1. Pengkajian

Pengkajian merupakan tahap awal dan dasar utama dari proses

keperawatan. Tahap pengkajian terdiri atas pengumpulan data dan

perumusan kebutuhan atau masalah klien. Data yang dikumpulkan meliputi

data biologis, psikologis, social dan spiritual. Kemampuan perawat yang

diharapkan dalam melakukan pengkajian adalah mempunyai

kesadaran/tilik diri, kemampuan mengobservasi dengan akurat,

kemampuan berkomunikasi terapeutik dan senantiasa mampu berespon

secara efektif. Pada dasarnya tujuan pengkajian adalah mengumpulkan data

objektif dan subjektif dari klien

Pada tahap pengkajian peneliti memakai model keperawatan Maternal

Role Attainment-Becoming a Mother pada post partum yakni:

a. Identitas klien

Meliputi nama, tempat tanggal lahir, agama, suku bangsa,

pendidikan terakhir, pekerjaan, alamat, penghasilan per bulan.

b. Antisipatori

1) Status Kesehatan : alasan kunjungan, kunjungan, keluhan utama,

riwayat kesehatan.

2) Riwayat obstetri dan ginekologi : Riwayat haid, riwayat perkawinan,

riwayat KB, riwayat kehamilan & persalinan yang lalu, riwayat

kehamilan & persalinan sekarang,

3) Pemenuhan kebutuhan dasar manusia : nutrisi, eliminasi, oksigenasi,

aktivitas dan istirahat.


40

4) Dukungan sosial : dukungan emosi, dukungan informasi, dukungan

fisik, dukungan penghargaan.

5) Fungsi keluarga

6) Pengkajian budaya

7) Stress

8) Pemeriksaan fisik ibu

- Mata : konjungtiva normalnya berwana merah muda dan sklera

normalnya berwarna putih

- Mammae : payudara simetris atau tidak, putting susu bersih dan

menonjol atau tidak. Hiperpigmentasi areolla atau tidak,

kolostrum sudah keluar atau belum.

- Abdomen : terdapat luka bekas SC atau tidak, ada linea atau

tidak, striae ada atau tidak

- Genetalia : bersih atau tidak, oedema atau tidak, kemerahan atau

tidak, perineum ada bekas luka epiostomi atau tidak

- Ekstremitas : oedema atau tidak dan varises atau tidak

c. Formal

1) Riwayat persalinan saat ini

2) Bonding attachment dengan skoring gray

3) Pengkajian bayi

4) Aspek psikososial ibu

5) Peran ayah selama dan sesudah kelahiran


41

d. Informal

1) Orang yang terlibat dalam perawatan bayi.

2) Peran dalam perawatan bayi.

3) Pengalaman dalam perawatan bayi.

4) Harapan untuk perawatan bayi yang akan datang.

e. Personal

1) Pandangan ibu terhadap perannya.

2) Pengalaman masa lalu yang mempengaruhi peran ibu.

3) Percaya diri dalam menjalankan peran.

4) Pencapaian peran.

2. Diagnosa Keperawatan

Menurut (Wayan, 2017), (Arma, 2015), dan (Tim Pokja SDKI

DPP PPNI, 2017) diagnosa keperawatan pada Ibu Post Partum Primipara

dan Bayi Baru Lahir adalah:

➢ Diagnosa Ibu :

1) Nyeri Akut Berhubungan Dengan Agen Pencedera Fisik.

2) Menyusui Tidak Efektif Berhubungan Dengan Ketidakadekuatan

Suplai ASI.

3) Gangguan Pola Tidur Berhubungan Dengan Kurangnya Kontrol

Tidur.

4) Defisit Pengetahuan Berhubungan Dengan Kurang Terpapar

Informasi.
42

5) Resiko Infeksi Ditandai Dengan Ketidakadekuatan Pertahanan

Tubuh Primer.

6) Resiko Gangguan Perlekatan Ditandai Dengan Khawatir

Menjalankan Peran Sebagai Orang Tua.

➢ Diagnosa Bayi :

1) Resiko Aspirasi Ditandai Dengan Ketidakmatangan Koordinasi

Menghisap, Menelan Dan Bernapas.

2) Resiko Infeksi Ditandai Dengan Ketidakadekuatan Pertahanan

Tubuh Sekunder (Immunosupresi/Sistem Imun).

3) Risiko Defisit Nutrisi Ditandai Dengan Ketidakmampuan Mencerna

Makanan.

3. Intervensi Keperawatan

Intervensi keperawatan adalah segala treatment yang dikerjakan

oleh perawat yang didasarkan pada pengetahuan dan penilaian klinis

untuk mencapai luaran (outcome) yang diharapkan (Tim Pokja SIKI DPP

PPNI, 2018).

Penerapan luaran keperawatan dengan menggunakan ketiga

komponen luaran keperawatan yaitu Label, Ekspetasi dan Kriteria Hasil.

Motode yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut (Tim Pokja SLKI DPP

PPNI, 2019) :

1) Metode Dokumentasi Manual/tertulis


43

Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama waktu tertentu

maka Luaran Keperawatan Ekspetasi dengan kriteria hasil :

a. Kriteria 1 (Hasil)

b. Kriteria 2 (Hasil)

c. Dan seterusnya.

2) Metode Dokumentasi Berbasi Komputer

Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama waktu tertentu

Luaran Keperawatan Ekspetasi dengan kriteri hasil :

a. Kriteria 1 (Skor)

b. Kriteria 2 (Skor)

c. Dan seterusnya.

Komponen tindakan, yang dilakukan pada intervensi keperawatan

terdiri atas Observasi, Terapeutik , Edukasi dan Kolaborasi (Tim Pokja Siki

DPP PPNI, 2018)

Berikut Intervensi yang dapat dilakukan sesuai standar intervensi

keperawatan Indonesia (Tim Pokja Siki DPP PPNI, 2018), pada Ibu Post

Partum Primipara dan Bayi Baru Lahir adalah:

➢ Intervensi Ibu :

1) Nyeri Akut (D.0077)

a. Tujuan umum : Setelah dilakukan intervensi keperawatan

selama waktu tertentu diharapkan tingkat nyeri menurun.

b. Kriteria hasil :

a) Pasien melaporkan keluhan nyeri berkurang


44

b) Keluhan nyeri meringis menurun

c) Pasien menunjukkan sikap protektif menurun.

d) Pasien tidak tampak gelisah.

c. Intervensi :

Manajemen Nyeri (I.08238)

a) Observasi

(1) Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,

intensitas nyeri.

(2) Identifikasi skala nyeri.

(3) Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan

nyeri.

(4) Identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang nyeri

(5) Monitor keberhasilan terapi komplementer yang sudah

diberikan.

b) Terapeutik

(1) Berikan tehnik norfarmakologis untuk mengurangi rasa

nyeri

(2) Fasilitasi istirahat dan tidur

c) Edukasi

(1) Jelaskan penyebab, periode dan pemicu nyeri.

(2) Jelaskan strategi meredakan nyeri

(3) Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri.

(4) Ajarkan tehnik nonfarmakologis untuk mengutangi nyeri.


45

d) Kolaborasi

Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu

2) Menyusui Tidak Efektif (D.0029)

a. Tujuan Umum : Setelah dilakuan intervensi keperawatan selama

waktu tertentu diharapkan status menyusui membaik.

b. Kriteria Hasil :

a) Perlekatan bayi pada payudara ibu meningkat.

b) Kemampuan ibu memposisikan bayi dengan benar meningkat.

c) Pancaran ASI meningkat

d) Suplai ASI adekuat meningkat.

e) Pasien melaporkan payudara tidak bengkak

c. Intervensi :

Konseling Laktasi ( I.03093 )

a) Observasi

(1) Identifikasi permasalahan yang ibu alami selama proses

menyusui.

(2) Identifikasi keinginan dan tujuan menyusui.

(3) Identifikasi keadaan emosional ibu saat akan dilakukan

konseling menyusui.

b) Terapeutik

(1) Gunakan tehnik mendengar aktif.

(2) Berikan pujian terhadap perilaku ibu yang benar.

c) Edukasi
46

Ajarkan tehnik menyusui yang tepat sesuai kebutuhan ibu.

3) Gangguan Pola Tidur (D.0055)

a. Tujuan Umum : setelah dilakukan tindakan keperawatan pola

tidur meningkat.

b. Kriteria hasil :

a) Gelisah menurun

b) Keluhan sulit tidur menurun

c) Pola tidur membaik

c. Intervensi :

Manajemen Nyeri (I.08238)

a) Observasi

(1) Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,

intensitas nyeri.

(2) Identifikasi skala nyeri.

(3) Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan

nyeri.

(4) Identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang nyeri

(5) Monitor keberhasilan terapi komplementer yang sudah

diberikan.

b) Terapeutik

(1) Berikan tehnik norfarmakologis untuk mengurangi rasa

nyeri

(2) Fasilitasi istirahat dan tidur


47

c) Edukasi

(5) Jelaskan penyebab, periode dan pemicu nyeri.

(6) Jelaskan strategi meredakan nyeri

(7) Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri.

(8) Ajarkan tehnik nonfarmakologis untuk mengutangi nyeri.

d) Kolaborasi

Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu

4) Defisit Pengetahuan ( D.0111 )

a. Tujuan umum: setelah dilakukan tindakan keperawatan

diharapkan tingkat pengetahuan meningkat

b. Kriteria hasil :

a) perilaku sesuai anjuran meningkat

b) verbalisasi minat dalam belajar meningkat

c) kemampuan menjelaskan pengetahuan tentang suatu topik

meningkat

d) kemampuan menggambarkan pengalaman sebelumnya

yang sesuai dengan topik meningkat

e) perilaku sesuai dengan pengetahuan meningkat

f) pertanyaan tentang masalah yang dihadapi menurun

g) persepsi yang keliru terhadap masalah menurun

h) menjalani pemeriksaan yang tidak tepat menurun

i) perilaku membaik

c. Intervensi :
48

Edukasi Kesehatan (I.12383)

a) Observasi

(1) Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima

informasi

(2) Identifikasi faktor-faktor yang dapat meningkatkan dan

menurunkan motivasi perilaku hidup bersih dan sehat

b) Terapeutik

(1) Sediakan materi dan medla pendidikan kesehatan

(2) Jadwalkan pendidikan kesehatan sosial kesepakatan

(3) Berikan kesempatan untuk bertanya

c) Edukasi

(1) Jekaskan faktor risiko yang dapat mempengaruhi

kesehatan

(2) Ajarkan perilaku hidup bersih dan sehat

(3) Ajarkan strategi yang dapat digunakan untuk

meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat

5) Resiko Infeksi (D.0142)

a. Tujuan Umum : Setelah dilakukan intrevensi keperawatan selama

waktu tertentu diharapkan tingkat infeksi menurun.

b. Kriteria Hasil

a) Tidak ada tandan –tanda infeksi ( Demam, Nyeri, Kemerahan

dan Bengkak).

b) Kadar sel darah putih membaik.


49

c. Intervensi

Pencegahan Infeksi ( I.14539 )

a) Observasi

Monitor tanda dan gejalan infeksi lokal dan sistemik.

b) Terapeutik

(1) Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien

dan lingkungan pasien.

(2) Pertahankan tehnik aseptik pada psien beresiko tinggi.

c) Edukasi

(1) Jelaskan tanda dan gejala infeksi

(2) Ajarkan cara mencuci tangan dengan benar.

(3) Ajarkan cara memeriksa kondisi luka.

(4) Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi.

6) Resiko Gangguan Perlekatan (D.0127)

a. Tujuan Umum : Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama

waktu tertentu diharapkan kemampuan berinteraksi ibu dan bayi

meningkat.

b. Kriteria Hasil

a) Pasien menunjukkan peningkatan verbalisasi perasaan positif

terhadap bayi.

b) Pasien menunjukkan peningkatan perilaku mencium bayi,

tersenyum pada bayi, melakukan kontak mata dengan bayi,


50

berbicara dengan bayi, berbicara kepada bayi serta berespon

dengan isyarat bayi.

c) Pasien menunjukkan peningkatan dalam menggendong

bayinya untuk menyusui.

c. Intervensi :

Promosi Perlekatan ( I.10342 )

a) Observasi

(1) Monitor kegiatan menyusui.

(2) Identifikasi kemampuan bayi menghisap dan menelan

ASI.

(3) Identifikasi payudara ibu.

(4) Monitor perlekatan saat menyusui

b) Terapeutik

Diskusikan dengan ibu masalah selama proses menyusui.

c) Edukasi

(1) Ajarkan ibu menopang seluruh tubuh bayi.

(2) Anjurkan ibu melepas pakaian bagian atas agar bayi dapat

menyentuh payudara ibu.

(3) Ajarkan ibu agar bayi yang mendekati kearah payudara

ibu dari bagian bawah.

(4) Anjurkan ibu untuk memegang payudara menggunakan

jarinya sepertu huruf “ C”.


51

(5) Anjurkan ibu untuk menyusui pada saat mulut bayi

terbuka lebar sehingga areola dapat masuk dengan

sempurna.

(6) Ajarkan ibu mengenali tanda bayi siap menyusui.

➢ Intervensi Bayi :

1) Resiko Aspirasi (D.0006)

a. Tujuan Umum : Setelah dilakukan intrevensi keperawatan selama

waktu tertentu diharapkan respirasi meningkat

b. Kriteria Hasil :

a) Reflek menelan meningkat

b) Usaha menelan meningkat

c) Frekuensi tersedak menurun

c. Intervensi :

Pencegahan Aspirasi ( I.01018 )

a) Observasi

Monitor status pernapasan.

b) Teraupetik

Pertahankan kepatenan jalan napas.

c) Edukasi

Ajarkan strategi mencegah aspirasi.

2) Resiko Infeksi (D.0142)

a. Tujuan Umum : Setelah dilakukan intrevensi keperawatan selama

waktu tertentu diharapkan tingkat infeksi menurun.


52

b. Kriteria Hasil

a) Tidak ada tandan – tanda infeksi ( Demam, Nyeri, Kemerahan

dan Bengkak).

b) Kadar sel darah putih membaik.

c. Intervensi

Pencegahan Infeksi ( I.14539 )

a) Observasi

Monitor tanda dan gejala infeksi lokal dan sistemik.

b) Terapeutik

(1) Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien

dan lingkungan pasien.

(2) Pertahankan tehnik aseptik pada psien beresiko tinggi.

c) Edukasi

(1) Jelaskan tanda dan gejala infeksi

(2) Ajarkan cara mencuci tangan dengan benar.

(3) Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi.

3) Risiko Defisit Nutrisi (D.0019)

a. Tujuan umum: setelah dilakukan tindakan keperawatan diarapkan

ekspetasi status nutrisi membaik

b. Kriteria hasil :

a) Kekuatan otot menelan meningkat

b) Serum albumin meningkat


53

c) Pengetahuan tentang standar asupan nutrisi yang tepat

meningkat

d) Diare menurun

e) Berat badan membaik

f) Frekuensi makan membaik

g) Bising usus membaik

3) Intervensi :

c. Manajemen nutrisi (I.03119)

a) Observasi

(1) Identifikasi status nutrisi

(2) Identifikasi alergi dan intoleransi makanan

(3) Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis nutrien

(4) Monitor asupan makanan

(5) Monitor berat badan

(6) Monitor hasil pemeriksaan laboratorium

b) Terapeutik

(1) Berikan makanan tinggi serat untuk mencegah konstipasi

(2) Berikan makanan tinggi kalori dan tinggi protein

c) Edukasi

(1) Anjurkan posisi duduk, jika mampu

(2) Anjurkan diet yang diprogramkan

d) Kolaborasi
54

Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori

dan jenis nutrien yang dibutuhkan, jika perlu

4. Implementasi Keperawatan

Implementasi keperawatan adalah serangkaian kegiatan yang

dilakukan oleh perawat untuk membantu klien dari masalah status kesehatan

yang dihadapi ke status kesehatan yang lebih baik yang menggambarkan

kriteria hasil yang diharapkan (Potter, 2011)

Komponen tahap implementasi :

a) Tindakan keperawatan mandiri.

b) Tindakan Keperawatan edukatif.

c) Tindakan keperawatan kolaboratif.

d) Dokumentasi tindakan keperawatan dan respon klien

terhadap asuhan keperawatan.

5. Evaluasi Keperawatan

Evaluasi adalah tahap terakhir dari proses keperawatan yang

bertujuan untuk menilai hasil akhir dari seluruh tindakan keperawatan

yang telah dilakukan (Bararah, 2013).


BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan merupakan literatur review yaitu

mereview Asuhan Keperawatan pada Ibu Post Partum Primipara yang meliputi

pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanan dan evaluasi.

B. Subyek Penelitian

Subyek penelitian yang digunakan dalam literature review asuhan

keperawatan adalah dua klien ibu post partum primipara yang akan di review

secara rinci dan mendalam. Adapun kriteria sampel dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut :

Kriteria Inklusi :

1. Ibu post partum

2. Ibu primipara

Kriteria Eksklusi :

1. Ibu post partum sectio caesaria

2. Ibu multipara

C. Batasan istilah (definisi operasional)

1. Asuhan keperawatan

Asuhan keperawatan pada ibu post partum primipara adalah asuhan

keperawatan komprehensif yang diberikan melalui metode proses

keperawatan yang meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan,

55
56

perencanaan, implementasi, evaluasi dan dokumentasi. Asuhan diberikan

dengan tujuan meningkatkan penyesuaian diri pasien dalam menghadapi

permasalahan yang berhubungan dengan kondisinya pasca melahirkan.

Pengkajian menggunakan format instrumen Ramona T Mercer, penegakan

diagnose keperawatan berdasarkan SDKI, perencanaan berdasarkan SIKI

dan SLKI, melakukan pelaksanaan dan evaluasi.

2. Post partum primipara

Post partum adalah masa sesudah persalinan dapat juga disebut masa

nifas (puerperium) yaitu masa sesudah persalinan yang diperlukan untuk

pemulihan kembali alat kandungan yang lamanya 6 minggu. Dimana akan

terjadi perubahan fisikologis seperti payudara yang membesar untuk

menyusui dan perubahan psikologis seperti kemandirian klien dalam

merawat bayinya. Perawat dapat membantu melakukan perawatan payudara

jika klien belum mampu melakukannya sendiri, mengajarkan bagaimana

caranya menyusui bayi dengan benar, dan mengingatkan klien jam-jam

dimana harus menyusui bayinya.

D. Lokasi dan waktu penelitian

Penelitian ini dilakukan di Balikpapan pada tanggal 15 April 2020

sampai tanggal 8 Mei 2020.

E. Metode dan instrumen Pengumpulan data

1. Teknik Pengumpulan Data


57

Adapun cara pengumpulan data pada penyusunan literatur review ini

yaitu melakukan identifikasi laporan asuhan keperawatan melalui media

internet kemudian mereview kasus dari kedua subjek.

2. Instrumen Pengumpulan Data

Alat atau instrument pengumpulan data menggunakan format

pengkajian Asuhan Keperawatan dengan model keperawatan Ramona T

Mercer.

F. Prosedur penelitian

1. Mahasiswa melakukan ujian proposal.

2. Mahasiswa melakukan perbaikan sesuai masukan dari penguji untuk

memproleh persetujuan pengambilan data.

3. Mahasiswa melakukan penyusunan penelitian dengan metode literatur

review.

4. Mahasiswa melakukan identifikasi dan validasi laporan asuhan

keperawatan melalui media internet yang disetujui pembimbing.

5. Mahasiswa membandingkan data-data hasil pengkajian menggunakan

format Ramona T. Mercer antara konsep teori dengan kasus.

6. Mahasiswa membandingkan penegakan diagnose keperawatan berdasarkan

SDKI antara konsep teori dengan kasus.

7. Mahasiswa membandingkan penyusunan perencanaan berdasarkan SIKI &

SLKI antara konsep teori dengan kasus.


58

8. Mahasiswa membandingkan pelaksanaan pada kasus sesuai dengan

perencanaan berdasarkan SIKI & SLKI pada konsep teori.

9. Mahasiswa melihat kesesuaian pelaksanaan evaluasi terhadap tujuan dan

kriteria hasil dengan diagnosa yang ditegakkan.

10. Mahasiswa membuat kesimpulan dan saran tentang masalah keperawatan

yang ditemukan dalam literatur review

11. Mahasiswa melakukan konsultasi kepada pembimbing.

12. Mahasiswa melakukan perbaikan sesuai masukan pada saat konsultasi

dengan pembimbing.

G. Keabsahan data

Keabsahan data dimaksudkan untuk membuktikan kualitas data atau

informasi yaitu mengumpulkan data sesuai dengan yang diperoleh.

H. Analisa data

Analisis data pada literatur review yaitu data yang dikumpulkan sesuai

dengan kriteria inklusi dan eksklusi dikaitkan dengan konsep, teori, prinsip

yang relevan untuk membuat kesimpulan dan menentukan masalah

keperawatan
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada BAB ini akan diuraikan tentang hasil penelitian Asuhan Keperawatan

Pada Ibu Post Partum Primipara dalam bentuk review kasus yang telah

dilaksanakan di Rumah Sakit. Pengambilan data dilakukan dengan jumlah sampel

sebanyak 2 klien. Guna membahas tentang keterkaitan dan kesenjangan antara teori

dan pelaksanaan asuhan keperawatan pada ibu post partum primipara. Selain

menyesuaikan lima tahapan proses keperawatan yaitu pengkajian, diagnosa

keperawatan, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi, penulis juga akan

menyesuaikan hasil diagnosa yang diambil dengan model konseptual Becoming a

mother Ramona T Mercer.

A. Hasil
1 Gambaran lokasi penelitian

Dalam studi kasus yang dilakukan peneliti menggunakan Ruang

Flamboyan RSUD. Prof. DR.W.Z. Johannes Kupang dari tanggal 25 Juni

2018 sampai tanggal 28 Juni 2018 dengan url address

http://repository.poltekeskupang.ac.id/321/1/KARYA%20TULIS%20ILM

IAH.docx%20.pdf dan di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Bersalin Sayang

Ibu Balikpapan dari tanggal 26 Juli 2018 sampai 28 Juli 2018.

2 Gambaran Asuhan Keperawatan

Hasil pelaksanaan asuhan keperawatan yang dilakukan pada kedua

klien akan dijelaskan sebagai berikut:

59
60

a. Pengkajian

Tabel 4. 1
Pengkajian dan Anamnesa Ibu Post Partum Primipara
Item pengkajian Klien 1 Klien 2
A. Identitas
1. Nama Ny. MT Ny. C
2. Umur 23 Tahun 22 Tahun
3. Pendidikan SMA Tidak Ada Data
4. Pekerjaan Tidak Ada Data Tidak Ada Data
5. Status
Menikah Menikah
pernikahan
6. Pernikahan
Tidak Ada Data 1
ke
7. Lama
Tidak Ada Data 2 Tahun
pernikahan
8. Agama Katolik Tidak Ada Data
9. Suku Sumba Tengah Tidak Ada Data
10. No. RM Tidak Ada Data Tidak Ada Data
11. Sumber
Klien Klien
informasi
12. Tanggal
25 Juni 2018 25 Juli 2018
pengkajian
A. Antisipatori
1. Status Kesehatan
a. Alasan DS : DS :
Kunjungan Klien mengatakan - Klien mengeluh
masuk ke RSUD Prof. nyeri pada jahitan
Dr. W.Z Johannes diperineum
kupang di Ruangan VK - Klien mengatakan
jam 12.30 malam ASInya belum
setelah dilakukan keluar dan tidak
pemeriksaan disana , punya pengalaman
pasien melahirkan menyusui
seorang anak laki-laki, sebelumnya
anak pertama bagi
pasien dan keluarga. DO :
Setelah itu pada jam
11.15 siang pasien di
61

pindahkan dari ruangan - Pada saat kaji ASI


VK ke ruangan klien ASI belum
Flamboyan keluar
- Tanda - tanda vital
DO : klien TD : 110/80
Tanda - tanda vital klien mmHg, Nadi : 80
TD : 100/60 mmHg, x/menit, RR : 20
Nadi : 90 x/menit, RR : x/menit, suhu : 36
0
22 x/menit, suhu : 36,3 C
0
C
b. Keluhan DS : DS :
utama Klien mengatakan nyeri Klien mengatakan
pada pada perut bagian nyeri pada jalan lahir,
bawah dekat kelamin, nyeri makin bertambah
nyeri saat bergerak, ketika klien bergerak .
nyeri seperti berdenyut, nyeri seperti tertusuk –
dan nyeri hilang timbul. tusuk, dan nyeri hilang
timbul.
DO :
- Pasien tampak DO :
meringis - Pasien tampak
- Skala nyeri 6 meringis dan
tampak melindungi
area nyeri
- Skala nyeri 5
c. Riwayat Tidak Ada Data DS :
kesehatan Klien mengatakan
yang lalu sebelumnya belum
pernah hamil dan
melahirkan sebelumnya
ini adalah anak
pertamanya.
2. Riwayat obstetri dan ginekologi
a. Riwayat Tidak Ada Data DS :
haid - Klien mengatakan
menarche pada usia
14 tahun
- Siklus haid teraratur
setiap bulan selama
28 hari
- Selama haid klien
mengatakan tidak
pernah merasakan
nyeri haid
b. Riwayat DS : DS :
perkawinan
62

Klien mengatakan Klien mengatakan


sudah menikah. menikah pada usia 20
tahun dan ini
merupakan pernikahan
pertama klien dengan
suaminya
c. Riwayat KB Tidak Ada Data DS :
Klien mengatakan
belum pernah
menggunakan KB .
d. Riwayat DS : DS :
kehamilan, Klien mengatakan ini Klien mengatakan ini
persalinan merupakan kehamilan merupaka kehamilan
dan nifas pertama dan persalinan pertama dan persalinan
yang lalu pertama yang pertama yang
dijalaninya. dijalaninya.

DO : DO :
Status obstetri klien Status obstetri klien
dengan G₁P₀A₀ G1P0A0
e. Riwayat DS : DS :
kehamilan - Klien mengatakan - Klien mengatakan
dan memeriksakan memeriksakan
persalinan kehamilannya di kehamilannya di
sekarang puskesmas setiap Rumah Sakit
minggu Bersalin Sayang Ibu
sebanyak 4 kali
DO : kontrol
- Persalinan ini
adalah persalinan DO :
yang pertama klien - Persalinan ini
dengan status merupakan
obstetri G1P0A0 persalinan pertama
- Keadaan umum klien dengan status
baik, kesadaran obstetri G1P0A0
compos mentis - Hasil pemeriksaan
- pada tanggal 25 Juni
pukul 03.00 WITA,
His setiap 10 menit
2 kali, lama 30 – 35
detik, DJJ : 140
x/menit, pembukaan
5 cm, portio lunak,
ketuban utuh, tidak
ada hambatan jalan
lahir, TD : 110/70
63

mmHg, Nadi : 80
x/menit, Respirasi :
20 x/menit, Suhu :
36 oc,
- Hasil pemeriksaan
pukul 19.05 WITA,
pembukaan
lengkap, kepala
janin tampak
diperineum,
perineum
menegang, anus
membuka, bayi lahir
pada pukul 19.10
WITA, jenis
kelamin laki – laki.
- Pada pukul 19.15
WITA, injeksi
oksitosin 1 cc IM,
plasenta keluar
pukul 19.30 lengkap
dengan selaputnya,
kontaksi uterus
baik, teraba
letaknya 2 jari
dibawah pusar,
penjahitan luka
episiotomi sebanyak
20 jahitan, TD :
110/80 mmHg, nadi
: 80 x/menit,
respirasi : 20
x/menit, suhu 36 oc.
3. Pemenuhan kebutuhan dasar Manusia
a. nutrisi DS : DS :
klien mengatakan tidak Klien mengatakan
ada makanan pantangan tidak ada makanan
pantangan
DO :
- Klien mendapatkan DO :
pola makan 3 klien mendapatkan pola
kali/sehari dan makan 3 kali/hari dan
makanan dihabiskan, makanan dihabiskan

b. eliminasi DS : DS :
64

- Klien mengatakan - Klien mengatakan


buang air kecil 3-4 buang kecil 7
x/hari kali/hari
- Klien mengatakan - Klien mengatakan
nyeri saat buang air sedikit nyeri saat
kecil buang air kecil
- Klien mengatakan - Klien mengatakan
belum ada BAB selama masuk
- Klien mengatakan rumah sakit klien
nyeri saat buang air belum ada BAB
besar pada bagian
perut. DO :
- Tidak ada oedema
DO : pada vagina
- Terdapat luka pada - Tidak terjadi
periuneum distensi kandung
- Tidak terpasang kemih
kateter - Tidak terpasang
kateter
- Terdapat luka pada
perineum
c. Oksigenasi .DO : DO :
- Frekuensi pernapasan - Frekuensi pernapasan
22 kali/menit 20 kali/menit
- suara nafas vesikuler - suara nafas vesikuler
- suara nafas tambahan - suara nafas tambahan
tidak ada tidak ada
- pernapasan cuping pernapasan cuping
hidung tidak ada. hidung tidak ada.
d. Aktivitas DS : DS :
dan istirahat - Klien mengatakan - Klien mengatakan
tidur malam kurang susah tidur malam
lebih 7-8 jam karena bayinya
- Klien mengatakan yang selalu
susah bergerak dan menangis
hanya banyak tidur - Klien mengatakan
- Klien mengatakan melakukan
belum bisa melakukan mobilisasi pada hari
senam nifas pertama post partum

4. Dukungan sosial
a. Dukungan DS : DS :
emosi - Klien mengatakan - Klien mengatakan
menerima kehamilan suami selalu
dengan senang menemani saat
65

- Klien mengatakan kontrol


suami menemani saat kehamilannya
kontrol selama - Klien mengatakan
kehamilan. saat proses
persalinan suami
menemaninya
b. Dukungan DS : DS :
informasi - Klien mengatakan - Klien mengatakan
belum mendapatkan mendapatkan
informasi tentang informasi tentang
cara perawatan cara merangsang
payudara, cara supaya putting susu
merawat tali pusat dapat menonjol,
bayi, KB, nutrisi cara memandikan
bayi, dan imunisasi. dan merawat tali
pusat bayi, KB,
personal hiegine,
dan manfaat
menyusui bagi bayi
dan ibu
c. Dukungan Tidak Ada Data Tidak Ada Data
fisik
d. Dukungan Tidak Ada Data DS :
penghargaan - Klien mengatakan
suami dan keluarga
mendukung dalam
proses kelahiran.
- Klien mengatakan
sangat bahagia atas
kelahiran bayinya ini

DO :
- Klien selalu
tersenyum bahagia
saat melihat
bayinya.
5.fungsi keluarga
Tidak Ada Data DS :
- Suami klien sebagai
kepala keluarga dan
berfungsi untuk
mencari nafkah bagi
keluarga.
- Klien sebagai istri
bertugas mendidik
66

dan mengasuh
bayinya.

6.fungsi budaya
DS : Tidak Ada Data
Klien mengatakan
budaya yang dianut
selama dan setelah
melahirkan tidak ada
yang bertentangan
dengan kesehatan.
7. Stress
Tidak Ada Data DS :
Klien mengatakan
merasa cemas tidak
bisa menyusui bayinya
karena ASI nya tidak
keluar

DO :
Ibu tidak menunjukkan
gejala stress
8. pemeriksaan fisik ibu
Item Pengkajian Klien 1 Klien 2
1. Kondisi Umum
1. Tekanan 100/60 mmHg 110/80 mmHg
Darah
2. Nadi 90 x/menit 80 x/menit
3. Suhu 36,3 oc 36 oc
4. Respirasi 22 x/menit 20 x/menit
5. GCS E=4, V=5, M=6, total -
15
2. Pemeriksaan Fisik Head To Toe
a. Mata DO : DO :
- Konjungtiva merah - Konjungtiva anemis
muda - Sklera ikterik
- Sklera berwarna putih
- Pupil isokor.
b. payudara DO : DO :
- Bentuk payudara - Puting susu menonjol
simetris, tidak ada tidak ada lecet
luka, tidak ada nyeri, - Tidak adanya nyeri
tidak bengkak tekan pada kedua
- Putting susu menonjol payudara
normal, aerola - Tidak ada benjolan
berwarna hitam
67

kecoklatan, tidak - Kolostrum tidak


nyeri saat ditekan keluar.
- Pigmentasi coklat - ASI tidak keluar pada
kehitaman kedua payudara.
- Kolostrum belum
keluar, namun
payudara sudah keras
- Payudara tampak
bersih
c. abdomen DO : DO :
- Tidak terdapat luka - Abdomen tampak
bekas oprasi bersih
- Bising usus 10 - Tampak linea nigra
kali/menit - Terdapat striae
- Tfu 2 jari dibawah - Tidak terdapat luka
pusat bekas operasi
- Diastasis rectus - Bising usus 10
abdominalis 5 cm kali/menit
dengan lebar 1 cm - Tfu 2 jari dibawah
- Kontraksi uterus baik pusat
- Kontraksi uterus baik
- Distensi abdomen
tidak ada.
d. Genitalia DS : Tidak Ada Data DS :
- Klien mengatakan
DO : ganti underpat 4
- Terdapat lochea kali/sehari
rubra
- Tercium bau amis DO :
- Tanda REEDA pada - Terdapat lochea
luka jahitan rubra
episiotomi tidak ada - Varises vagina tidak
ada
- Tercium bau amis
- Tanda REEDA pada
luka jahitan
episiotomi tidak ada
DO : DO :
e. Ekstremitas - Oedema pada - Oedema pada
ekstremitas tidak ekstremitas ada
ditemukan - Varises tidak ada
- Varises tidak ada
B. FORMAL
a. Riwayat DO : DO :
persalinan - Pelaksanaan - Pelaksanaan
saat ini persalinan normal persalinan normal
68

pada tanggal 25 Juni pada tanggal 25 Juli


2018 pukul 00.30 2018 pukul 03.00
WITA WITA
b. Pengkajian Bayi
1) Nama : - By.Ny. MT - By.Ny.C
. Tempat
tanggal lahir - Kupang, 25 Juni - Balikpapan, 25 Juli
: 2018 pukul 11.15 2018 pukul 19:05

Umur : - 1 hari
Jenis - Laki-Laki
Kelamin: - Laki - laki

Kondisi - Normal
umum:

2) Riwayat Tidak Ada Data DO :


. kelahiran By. Ny. C lahir dengan
berat 3440 gram
Panjang badan 49 cm
3) Pemeriksaan Tidak Ada Data Tidak Ada Data
. refleks
4) Pemeriksaa Tidak Ada Data Tidak Ada Data
n fisik
a) Kepala Tidak Ada Data Tidak Ada Data
.
b) punggung Tidak Ada Data Tidak Ada Data
.
c) thorak Tidak Ada Data Tidak Ada Data
.
d) Abdomen Tidak Ada Data Tidak Ada Data
.
e) Ekstremitas Tidak Ada Data Tidak Ada Data
.
f). Alat Tidak Ada Data Tidak Ada Data
reproduksi /
genetalia
g) Fungsi Tidak Ada Data Tidak Ada Data
. eliminasi
5) Usia Tidak Ada Data Tidak Ada Data
. kematangan
bayi
berdasarkan
New
ballard,s
Score
69

kematangan
fisik
a) Kematangan Tidak Ada Data Tidak Ada Data
fisik
b) Kematangan Tidak Ada Data Tidak Ada Data
neuromuskul
er
6) Pola fungsi kesehatan bayi
a) Nutrisi dan Tidak Ada Data Tidak Ada Data
metabolisme
b) Eliminasi Tidak Ada Data Tidak Ada Data
c) Istirahat dan Tidak Ada Data Tidak Ada Data
tidur
d) Aktivitas dan Tidak Ada Data Tidak Ada Data
latihan
3. Pengalaman Tidak Ada Data Tidak Ada Data
dalam
perawatan
bayi
4. Harapan Tidak Ada Data Tidak Ada Data
untuk
perawatan
bayi

C.Aspek Psikososial Ibu


a. Empati Tidak Ada Data Tidak Ada Data
sensitivitas
terhadap
isyarat bayi
b. Konsep Diri Tidak Ada Data Tidak Ada Data

c. Identitas diri Tidak Ada Data Tidak Ada Data

Harga diri Tidak Ada Data Tidak Ada Data


Peran Tidak Ada Data Tidak Ada Data
Ideal diri Tidak Ada Data Tidak Ada Data
70

Citra tubuh Tidak Ada Data Tidak Ada Data


Kesesuaian Tidak Ada Data Tidak Ada Data
antara
harapan dan
kenyataan
Sikap ibu Tidak Ada Data Tidak Ada Data
terhadap
persalinan
dan merawat
bayi
Pengalaman Tidak Ada Data Tidak Ada Data
melahirkan
Kecemasan Tidak Ada Data Tidak Ada Data
Depresi Tidak Ada Data Tidak Ada Data
Konflik Tidak Ada Data Tidak Ada Data
peran
fleksibilitas Tidak Ada Data Tidak Ada Data
Peran Ayah Selama Dan Sesudah Kelahiran

C. INFORMAL
Orang yang Tidak Ada Data Tidak Ada Data
telibat dalam
perawatan
bayi
Peran dalam Tidak Ada Data Tidak Ada Data
perawatan
bayi
Pengalaman Tidak Ada Data Tidak Ada Data
dalam
perawatan
bayi
Harapan Tidak Ada Data Tidak Ada Data
untuk
perawatan
bayi
D. PERSONAL
a. Pandangan Tidak Ada Data Tidak Ada Data
ibu terhadap
perannya
71

b. Pengalaman Tidak Ada Data Tidak Ada Data


masa lalu
yang
mempengaru
hi peran ibu
c. Pencapaian Tidak Ada Data Tidak Ada Data
peran ibu

Interpretasi data :

Berdasarkan tabel 4.1 da[at dijelaskan bahwa pengkajian yang

diperoleh melalui wawancara dan observasi pada kedua klien dengan

penjelasan sebagai berikut :

1. Identitas

Berdasarkan identitas klien 1 bernama Ny. MT usia 23 tahun

dan klien 2 Ny, C 22 tahun sedangkan untuk status pendidikan,

klien 1 adalah SMA dan klien 2 tidak ada data pendidikan.

Dalam pengkajian data pekerjaan kedua klien tidak ada data

pekerjaan, untuk status pernikahan kedua klien sama yaitu

sama – sama sudah menikah, dalam pengjian data agama klien

1 beragama katolik sedangkan klien 2 tidak ada data agama.

Tanggal pengkajian pada klien 1 pada tanggal 25 Juni 2018

sedangkan tanggal pengkajian klien 2 tanggal 25 Juli 2018.

2. Antisipatory

Pada saat dilakukan pengkajian pada klien 1 kondisinya adalah

post partum primipara hari ke 1 sedangkan untuk klien 2


72

kondisinya adalah post partum primipara hari ke 2. Kedua

klien sama – sama mengeluh nyeri pada jalan lahir dan nyeri

saat bergerak, klien 1 mengeluh nyeri seperti berdenyut

dengan skala nyeri 6, sedangkan pada klien 2 mengeluh nyeri

seperti tertusuk – tusuk dengan skala nyeri 5. Pada riwayat

kesehatan yang lalu klien 1 tidak ada data yang mendukung,

sedangkan pada klien 2 belum pernah hamil dan melahirkan

sebelumnya. Klien 1 riwayat haid tidak ada data, sedangkan

klien 2 menarche pada usia 14 tahun dengan siklus haud 28

hari dan tidak ada keluhan nyeri saat haid. Klien 1 dan klien 2

sama – sama sudah menikah, klien 2 menikah pada usia 20

tahun. Klien 1 tidak ada data riwayat KB untuk klien 2 belum

pernah menggunakan KB sebelumnya. Ini merupakan

kehamilan pertama untuk klien 1 dan klien 2 dengan status

obstetri G1P0A0. Klien 1 memeriksakan kehamilannya di

puskesmas setiap seminggu sekali, sedangkan klien 2

memeriksakan kehamilannya di Rumah Sakit Bersalin Sayang

Ibu sebanyak 4 kali. Pada pemenuhan dasar manusia kedua

klien tidak memiliki makanan pantangan. Pada klien 1 buang

air kecil 3-4 x/hari, sedangkan klien 2 buang air kecil 7 x/hari.

Kedua klien sama – sama nyeri saat buang air kecil dan belum

ada BAB. Pada klien 1 frekuensi pernapasan 22 x/menit dan

klien 2 frekuensi pernapasan 20 x/menit. Klien 1 mengatakan


73

tidur malam kurang lebih 7 – 8 jam, sedangkan klien 2 tidak

bisa tidur malam. Pada kedua klien sama – sama ditemani oleh

suaminya saat kontrol dan proses persalinan. Klien 1 belum

mendapatkan informasi tentang cara perawatan payudara, cara

merawat tali pusat bayi, KB, nutrisi bayi, dan imunisasi

sedangkan klien 2 sudah maendapatkan.

3. Formal

Pada pengkajian riwayat persalinan saat ini klien 1 maupun

klien 2 melaksanakan persalinan secara normal. Pada klien 1

persalinan dilakukan pada tanggal 25 Juni 2018 pukul 00.30

WITA, sedangkan pada klien persalinan dilakukan pada

tanggal 25 Juli 2018 pukul 03.00 WITA. Kedua klien sama –

sama melahirkan bayi laki – laki, pada klien 1 riwayat bayi

tidak data, sedangkan pada klien 2 riwayat kelahiran dengan

berat 3440 gram dan panjang badan 49 cm. Pada pengkajian

pemeriksaan fisik bayi, pola fungsi kesehatan bayi, aspek

psikososial ibu, peran ayah selama dan sesudah kelahiran

kedua klien sama – sama tidak ada data.

4. Informal

Pada pengkajian informal kedua klien sama – sama tidak ada

data.
74

5. Personal

Pada pengkajian personal kedua klien sama – sama tidak ada

data.

Tabel 4. 2
Penatalaksaan Medis Ibu Post Partum Primipara
Penatalaksanaan medis
Klien 1 Klien 2
1. Amoxicillin 3x1 1. Asam Mefenamat 3x1 (500mg)
2. Asam Mefenamat 3x1
3. Sulfate Ferrous 2x1

Jenis Klien 1 Klien 2


pemeriksaan
1. Darah Hasil pemerikasaan darah -
pada tanggal 25 Juni 2018
- Eritrosit : 4,09 10^6/uL
- Hematokrit : 35,1 %
- Neutrofit : 7,96 10^3/uL
- Monosit : 0,78 10^3/uL
2. Urine Tidak dilakukan Tidak dilakukan
pemeriksaan pemeriksaan

Interpretasi data :

Berdasarkan tabel 4.2 dapat dijelaskan data pelaksaan terapi

pemberian obat pada klien 1 yaitu obat antibiotic, obat analgesic, dan

preparat besi, sedangkan terapi pemberian obat pada klien 2 yaitu obat

analgesic. Pada pemeriksaan laboratorium klien 1 pada tanggal 25 Juni

2018 dengan hasil neutrofit 7,96 10^3/uL dan monosit 0,78 10^3/uL,
75

untuk pemeriksaan urine tidak dilakukan. Sedangkan pada pemeriksaan

laboratorium klien 2 tidak ada data.

Tabel 4. 3
Data Fokus Ibu Post Partum Primipara
Data Fokus
Klien 1 Klien 2
DS : DS :
a) Klien mengatakan dirawat a) Klien mengatakan dirawat
diruangan flamboyan RSUD diruangan rawat inap Rumah
Prof. Dr. W.Z Johannes Sakit Bersalin Sayang Ibu
kupang post partum post partum primipara hari ke
primipara. 2
b) Klien mengatakan nyeri pada
b) Klien mengatakan nyeri
jalan lahir, nyeri makin
pada pada perut bagian bertambah ketika klien
bawah dekat kelamin, nyeri bergerak . nyeri seperti
saat bergerak, nyeri seperti tertusuk – tusuk, dan nyeri
berdenyut, dan nyeri hilang hilang timbul
timbul. c) Klien mengatakan
c) Klien mengatakan sudah sebelumnya belum pernah
menikah hamil dan melahirkan
d) Klien mengatakan ini sebelumnya ini adalah anak
merupakan kehamilan pertamanya. Klien
pertama dan persalinan mengatakan menarche pada
usia 14 tahun
pertama yang dijalaninya.
d) Siklus haid teraratur setiap
e) Klien mengatakan bulan selama 28 hari
memeriksakan e) Selama haid klien
kehamilannya di mengatakan tidak pernah
puskesmas setiap minggu merasakan nyeri haid
f) klien mengatakan tidak ada f) Klien mengatakan
makanan pantangan menikah pada usia 20
g) Klien mengatakan buang tahun dan ini merupakan
air kecil 3-4 x/hari pernikahan pertama klien
h) Klien mengatakan nyeri dengan suaminya
saat buang air kecil g) Klien mengatakan belum
i) Klien mengatakan belum pernah menggunakan KB
ada BAB h) Klien mengatakan ini
j) Klien mengatakan nyeri merupaka kehamilan
saat buang air besar pada pertama dan persalinan
bagian perut. pertama yang dijalaninya.
k) Klien mengatakan tidur i) Klien mengatakan
malam kurang lebih 7-8 memeriksakan
jam kehamilannya di Rumah
76

l) Klien mengatakan susah Sakit Bersalin Sayang Ibu


bergerak dan hanya banyak sebanyak 4 kali kontrol
tidur j) Klien mengatakan tidak
m) Klien mengatakan belum ada makanan pantangan
bisa melakukan senam k) Klien mengatakan buang
nifas kecil 7 kali/hari
n) Klien mengatakan l) Klien mengatakan sedikit
menerima kehamilan nyeri saat buang air kecil
dengan senang m) Klien mengatakan selama
o) Klien mengatakan suami masuk rumah sakit klien
menemani saat kontrol belum ada BAB
selama kehamilan. n) Klien mengatakan susah
p) Klien mengatakan belum tidur malam karena
mendapatkan informasi bayinya yang selalu
tentang cara perawatan menangis
payudara, cara merawat tali o) Klien mengatakan
pusat bayi, KB, nutrisi melakukan mobilisasi pada
bayi, dan imunisasi hari pertama post partum
q) Klien mengatakan budaya p) Klien mengatakan suami
yang dianut selama dan selalu menemani saat
setelah melahirkan tidak kontrol kehamilannya
ada yang bertentangan q) Klien mengatakan saat
dengan kesehatan. proses persalinan suami
menemaninya
DO : r) Klien mengatakan
a) Tanda - tanda vital klien mendapatkan informasi
TD : 100/60 mmHg, Nadi : tentang cara merangsang
90 x/menit, RR : 22 supaya putting susu dapat
x/menit, suhu : 36,3 0C menonjol, cara
b) Pasien tampak meringis memandikan dan merawat
c) Skala nyeri 6 tali pusat bayi, KB,
d) tidak ada data yang personal hiegine, dan
mendukung mengenai manfaat menyusui bagi
Riwayat Kesehatan yang bayi dan ibu
lalu s) Klien mengatakan suami
e) tidak ada data yang dan keluarga mendukung
mendukung mengenai dalam proses kelahiran.
Riwayat haid t) Klien mengatakan sangat
f) tidak ada data yang bahagia atas kelahiran
mendukung mengenai bayinya ini
Riwayat KB u) Suami klien sebagai kepala
g) Status obstetri klien dengan keluarga dan berfungsi
G₁P₀A₀ Persalinan ini untuk mencari nafkah bagi
adalah persalinan yang keluarga.
pertama klien dengan status
obstetri G1P0A0
77

h) Keadaan umum baik, v) Klien sebagai istri bertugas


kesadaran compos mentis mendidik dan mengasuh
i) Klien mendapatkan pola bayinya.
makan 3 kali/sehari dan w) Klien mengatakan merasa
makanan dihabiskan, cemas tidak bisa menyusui
j) Terdapat luka pada bayinya karena ASI nya
periuneum tidak keluar
k) Tidak terpasang kateter x) Klien mengatakan ganti
Frekuensi pernapasan 22 underpat 4 kali/sehari
kali/menit
l) suara nafas vesikuler
m) suara nafas tambahan tidak DO :
ada a) Tanda - tanda vital klien
n) pernapasan cuping hidung TD : 110/80 mmHg, Nadi :
tidak ada. Konjungtiva 80 x/menit, RR : 20
merah muda x/menit, suhu : 36 0C.
o) Sklera berwarna putih b) Pada saat kaji ASI klien
p) Pupil isokor. Bentuk ASI belum keluar.
payudara simetris, tidak c) Pasien tampak meringis
ada luka, tidak ada nyeri, dan tampak melindungi
tidak bengkak area nyeri
q) Putting susu menonjol d) Skala nyeri 5
normal, aerola berwarna e) Status obstetri klien
hitam kecoklatan, tidak G1P0A0 Persalinan ini
nyeri saat ditekan merupakan persalinan
r) Pigmentasi coklat pertama klien dengan
kehitaman status obstetri G1P0A0
s) Kolostrum belum keluar, f) Hasil pemeriksaan pada
namun payudara sudah tanggal 25 Juni pukul 03.00
keras WITA, His setiap 10 menit
t) Payudara tampak bersih 2 kali, lama 30 – 35 detik,
Tidak terdapat luka bekas DJJ : 140 x/menit,
oprasi pembukaan 5 cm, portio
u) Bising usus 10 kali/menit lunak, ketuban utuh, tidak
v) Tfu 2 jari dibawah pusat ada hambatan jalan lahir,
w) Diastasis rectus TD : 110/70 mmHg, Nadi :
abdominalis 5 cm dengan 80 x/menit, Respirasi : 20
lebar 1 cm x/menit, Suhu : 36 oc,
x) Kontraksi uterus baik g) Hasil pemeriksaan pukul
Terdapat lochea rubra 19.05 WITA, pembukaan
y) Tercium bau amis lengkap, kepala janin
z) Tanda REEDA pada luka tampak diperineum,
jahitan episiotomi tidak ada perineum menegang, anus
Oedema pada ekstremitas membuka, bayi lahir pada
tidak ditemukan pukul 19.10 WITA, jenis
aa) Varises tidak ada kelamin laki – laki.
78

bb) Pelaksanaan persalinan h) Pada pukul 19.15 WITA,


normal pada tanggal 25 injeksi oksitosin 1 cc IM,
Juni 2018 pukul 00.30 plasenta keluar pukul 19.30
WITA lengkap dengan
cc) By.Ny. MT berjenis kelamin selaputnya, kontaksi uterus
laki – laki. baik, teraba letaknya 2 jari
dibawah pusar, penjahitan
luka episiotomi sebanyak
20 jahitan, TD : 110/80
mmHg, nadi : 80 x/menit,
respirasi : 20 x/menit, suhu
36 oc.
i) klien mendapatkan pola
makan 3 kali/hari dan
makanan dihabiskan Tidak
ada oedema pada vagina
j) Tidak terjadi distensi
kandung kemih
k) Tidak terpasang kateter
l) Terdapat luka pada
perineum Frekuensi
pernapasan 20 kali/menit
m) suara nafas vesikuler
n) suara nafas tambahan tidak
ada
o) pernapasan cuping hidung
tidak ada.
p) Klien selalu tersenyum
bahagia saat melihat
bayinya.
q) Ibu tidak menunjukkan
gejala stress Konjungtiva
anemis
r) Sklera ikterik Puting susu
menonjol tidak ada lecet
s) Tidak adanya nyeri tekan
pada kedua payudara
t) Tidak ada benjolan
u) Kolostrum tidak keluar.
v) ASI tidak keluar pada
kedua payudara. Abdomen
tampak bersih
w) Tampak linea nigra
x) Terdapat striae
y) Tidak terdapat luka bekas
operasi
79

z) Bising usus 10 kali/menit


aa) Tfu 2 jari dibawah pusat
bb) Kontraksi uterus baik
cc) Distensi abdomen tidak
ada. Terdapat lochea rubra
dd) Varises vagina tidak ada
ee) Tercium bau amis
ff) Tanda REEDA pada luka
jahitan episiotomi tidak ada
Oedema pada ekstremitas
ada
gg) Varises tidak ada
hh) Pelaksanaan persalinan
normal pada tanggal 25 Juli
2018 pukul 03.00 WITA
ii) By.Ny. C berjenis kelamin
laki – laki dengan berat
lahir 3440 gram dan
panjang badan 49 cm.

Interpretasi data :

Berdasarkan tabel 4.3 dapat disimpulkan data fokus yang diambil

pada pasien 1 dan pasien 2 sesuai dari hasil pengkajian, pemeriksaan fisik,

pemeriksaan penunjang serta penatalaksanaan terapi.

Tabel 4. 4
Analisa Data Ibu Post Partum Primipara
Analisa Data
Klien 1
No. Data (DO & DS) Masalah Penyebab
1. DS : Pasien mengatakan Nyeri Akut Agen
ia merasa nyeri pada area Pencedera Fisik
perineumnya (luka)
Pasien mengatakan nyeri
80

jika perut bagian


bawahnya ditekan.

DO : pengkajian Nyeri
dilakukan P = nyeri saat
bergerak Q = berdenyut-
denyut R = di perineum S
= nyeri jika bergerak
2. DS : Pasien mengatakan Defesiensi Kurang
tidak pernah mendapat penegetahuan Informasi
informasi kesehatan

DO : pasien Nampak
bingung, dan tidak
mengetahui pertanyaan
yang diberikan
3. DS : pasien mengatakan Konstipasi Adanya Luka
pola BAB nya tidak Epiostomi
teratur, dan sudah 2 hari
belum BAB pasien
mengatakan pengeluaran
fesesnya sulit dan terasa
nyeri.

DO : pasien suka
menahan waktu untuk
BAB, dan terlihat feses
pasien keras.
81

4, DS : pasien mengatakan Ansietas Perubahan


ia merasa hawatir dengan Dalam Fungsi
anaknya, karena anaknya Peran
di rawat pisah dengannya.

DO :Pasien Nampak
terlihat tegang dan raut
muka Nampak lemas,
pasien ingin selalu
bertemu anaknya
Analisa Data

Klien 2

No. Data (DO & DS) Masalah Penyebab

1, DS : Ibu mengatakan Nyeri Akut Agen


nyeri pada daerah luka Pencedera Fisik
jahitan

DO : pasien tampak
melindungi area nyeri,
tampak meringis
kesakitan, P= nyeri saat
bergerak, Q= nyeri
seperti tertusuk – tusuk,
R= nyeri pada area yang
dijahit (perineum), S=
skala nyeri 5, TD=
110/80 mmHg, N= 85
x/menit, RR= 22 x/menit,
suhu= 36 oc.
82

2. DS : ibu mengatakan Ansietas Perubahan


cemas karena ASI belum Status Biologis
keluar khawatir terhadap
keadaan anaknya

DO : pasien tampak
gelisah, tampak pucat,
payudara ibu membesar
dan membengkak, cemas,
bingung, khawatir, ibu
tampak fokus pada
dirinya.
3. DS : ibu mengatakan Intoleransi Hambatan
belum bisa beraktivitas Aktivitas Mobilisasi Fisik
terlalu banyak karena
masih merasa sakit pada
daerah yang dijahit dan
khawatir akan rusaknya
jahitan jika terlalu banyak
bergerak.

DO : ibu tampak
berbaring, miring kanan
dan kiri, sesekali jalan ke
kamar mandi.

Interpretasi Data :

Berdasarkan tabel 4.4 di atas setelah data fokus untuk klien 1 dan

klien 2 selanjutnya dari hasil data fokus tersebut dibuat analisa data baik
83

pada klien 1 maupun kien 2 guna untuk menegakkan diagnosa keperawatan

pada masing – masing klien.

b. Diagnosa keperawatan

Tabel 4. 5
Diagnosa Keperawatan Ibu Post Partum Primipara
Diagnosa Keperawatan
Klien 1 klien 2
Diagnosa Diagnosa
No. Hari/ Tanggal Hari/ Tanggal
Keperawatan Keperawatan
ditemukan ditemukan
(kode SDKI) (kode SDKI)
1. Nyeri Akut Nyeri Akut
Berhubungan Berhubugan
26 Juni 2018 Dengan Agen 26 Juli 2018 Dengan Agen
Cedera Fisik Pencedera
Fisik
2. Defisiensi Ansietas
Pengetahuan Berhubungan
Berhubungan Dengan
26 Juni 2018 Dengan 26 Juli 2018 Perubahan
Kurang Status
Terpaparnya Biologis
Informasi
3. Konstipasi Intoleransi
Berhubungan Aktivitas
Dengan Luka Berhubungan
26 Juni 2018 Episiotomy 26 Juli 2018 Dengan
Hambatan
Mobilisasi
Fisik
4. Ansietas
Berhubungan
Dengan
26 Juni 2018
Perubahan
Dalam Status
Fungsi Peran.

Interpretasi Data :

Berdasarkan tabel 4.5 setelah melakukan pengkajian dan

menganalisis data klien 1 ditegakkan 4 diagnosa keperawatan yaitu nyeri


84

akut berhubungan dengan agen pencedera fisik, defisiensi pengetahuan

berhubungan dengan kurang terpaparnya informasi, konstipasi

berhubungan dengan luka episiotomy, dan ansietas berhubungan dengan

perubahan dalam status fungsi peran.

Sedangkan pada klien 2 ditegakkan 3 diagnosa keperawatan yaitu

nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisik, ansietas berhubungan

dengan perubahan status biologis, dan intoleransi aktivitas berhubungan

dengan hambatan mobilitas fisik.

c. Intervesi keperawatan

Tabel 4. 6
Intervensi Keperawatan Ibu Post Partum Primipara
Intervensi Keperawatan
Klien 1
No Hari/Tgl/Jam Diagnose Tujuan & Rencana Tindakan
Keperawatan Kriteria Hasil
1 Selasa Nyeri Akut Pasien akan bebas dari 1. Lakukan
26 Juni 2018 Berhubungan nyeri selama dalam pengkajian nyeri
Dengan Agen perawatan Indikator : yang
Cedera Fisik 1. Mengenali kapan komprehensif
terjadinya nyeri (lokasi,
2. Menggambarkan karateristik,
faktor penyebab durasi,dan
frekuensi.)

2. Gali bersama
faktor-faktor
yang dapat
menurunkan/
memperberat
nyeri.

3. Pilih dan
implementasikan
tindakan yang
beragam.
85

Intervensi Keperawatan
Klien 1
No Hari/Tgl/Jam Diagnose Tujuan & Rencana Tindakan
Keperawatan Kriteria Hasil
4. Berikan
analgesik bila
perlu

2. Selasa Defisiensi Pasien akan meningkatkan 1. berikan ceramah


26 Juni 2018 Pengetahuan pengetahuan selama dalam untuk
Berhubungan perawatan. Indikator : menyampaikan
Dengan Kurang 1. perawatan tali informasi dalam
Terpaparnya pusat, imunisasi jumlah besar
Informasi. yang
direkomendasi 2. libatkan
kan, pencegahan individu,
dan keluarga dan
2. pengendalian kelompok dalam
infeksi perencanaan dan
rencana
implementasi
gaya hidup.

3. gunakan
berbagai strategi
utama dalam
program
pendidikan

4. Modifikasi
perilaku
kesehatan

5. Beri kesempatan
kepada pasien
bertanya.
3. Selasa Konstipasi Pasien akan meningkatkan 1. Monitor tanda/
26 Juni 2018 Berhubungan pola BAB yang normal gejala konstipasi
Dengan Luka selama dalam perawatan.
Episiotomi Indikator : 2. Monitor bising
Grade 2 1. Merespon usus
keinginan untuk
BAB secara 3. Identifikasi
normal. faktorfaktor
2. Minuman cairan ( pengobatan,
yang adekuat. tirah baring dan
3. Mengkonsumsi diet) yang
serat dalam menyebabkan
jumlah yang kuat. konstipasi
86

Intervensi Keperawatan
Klien 1
No Hari/Tgl/Jam Diagnose Tujuan & Rencana Tindakan
Keperawatan Kriteria Hasil
4. Ajarkan pasien/
keluarga
mengenai proses
pencernaan

5. Instruksikan
pasien/keluarga
diet tinggi serat
4 Selasa Kecemasan Pasien akan menunjukan 1. gunakan
26 Juni 2018 Berhubungan kecemasan berkurang/ pendekatan yang
Dengan teratasi selama dalam menenangkan.
Perubahan perawatan Indicator :
Dalam Fungsi 1. Klien mampu 2. Nyatakan
Peran mengungkapka n dengan jelas
gejala cemas harapan pasien
2. Tanda-tanda vital
dalam batas 3. Temani pasien
normal untuk
memberikan
keamanan

4. Dengarkan
pasien berbicara
dengan penuh
perhatian

5. Berikan obat
kecemasan
Intervensi Keperawatan
Klien 2
No Hari/Tgl/Jam Diagnose Tujuan & Rencana Tindakan
Keperawatan Kriteria Hasil
1. Kamis Nyeri Akut Setelah dilakukan 1. Lakukan
26 Juli 2018 Berhubungan Tindakan keperawatan pengkajian nyeri
Dengan Agen selama 2 x 8 jam masalah yang
Pencedera Fisik nyeri teratasi dengan komprehensif
kiteria hasil : (lokasi,
1. Skala nyeri karateristik,
berkurang durasi,dan
2. Melaporkan frekuensi.)
kebutuhan istirahat
terpenuhi 2. Gunakan
3. Mampu komunikasi
menggunakan teraupetik untuk
87

Intervensi Keperawatan
Klien 1
No Hari/Tgl/Jam Diagnose Tujuan & Rencana Tindakan
Keperawatan Kriteria Hasil
metode non mengungkapkan
farmakologi pengalaman
4. Tanda – tanda vital nyeri.
dalam batas
normal 3. Ajarkan Teknik
5. Pemberian relaksasi
analgesik
4. Kolaborasi
pemberian
anagesik

5. Pengukuran
tanda – tanda
vital
2. Kamis Ansietas Setelah dilakukan 1. Mendengarkan
26 Juli 2018 Berhubungan Tindakan keperawatan keluhan pasien
Dengan selama 2 x 8 jam masalah 2. Observasi
Perubahan Status ansietas teratasi dengan keluhan pasien
Biologis kiteria hasil : 3. Menganjurkan
1. Klien mampu keluarga tetap
mengidentifikasi menemani
dan menyatakan
cemas berkurang
2. Tanda – tanda vital
dalam batas
normal
3. Kamis Intoleransi Setelah dilakukan 1. Bantu klien
26 Juli 2018 aktivitas Tindakan keperawatan mengidentifikasi
berhubungan selama 2 x 24 jam masalah tindakan yang
dengan hambatan mobilisasi teratasi dengan mampu
mobilitas fisik kiteria hasil : dilakukan
1. Mampu 2. Kolaborasi
melakukan dengan tenaga
aktivitas seperti rehab medis
biasa dalam
2. Tanda – tanda merencanakan
vital dalam batas program terapi
normal yang tepat
3. Mampu mobilisasi 3. Mengukur tanda
tanpa alat bantu – tanda vital
4. Bantu klien
mengembangkan
motivasi diri
88

Interpretasi Data :

Berdasarkan tabel 4.6 diatas setelah melakukan penegakkan

diagnosa keperawatan pada klien 1 dan klien 2, dibuatlah perencanaan

tindakan keperawatan sesuai dengan masing – masing diagnose yang

ditemukan pada klien. Perencanaan pada klien 1 dan klien 2 dibuat dengan

menggunakan teori NANDA NIC NOC 2015.

d. Implementasi Keperawatan

Tabel 4. 7
Implementasi Keperawatan Ibu Post Partum Primipara
Implementasi Keperawatan
Klien 1
Waktu Tindakan Keperawatan Evaluasi
Pelaksanaan
Selasa Manajemen nyeri DS :
26 Juni 2018 - Pasien
1. Melakukan tindakan
08.20 mengatakan
manajemen nyeri, ia masih
nyeri/ namun
pengkajian
nyerinya
meliputi (lokasi, terasa ringan (
3).
karateristik,
durasi,dan DO :
frekuensi) - Pasien
tampak
2. Mengatur posisi
meringis
pasien kesakitan jika
bergerak
3. Menggajark an
namun sedikit
teknik relaksasi yang ia
rasakan
napas dalam
4. Melakukan
pengukuran tanda-
tanda vital
89

09.45
Pendidikan Kesehatan DS :
1. Melakukan - Pasien
penyuluhan mengatakan
kesehatan pada
pasien tentang KB ia sudah
2. Memberikan mengerti
penjelasan lagi
kepeda pasien dengan apa
tentang pentingnya yang
hidup bersih
dijelaskan
dan sudah
mengetahui
apa itu
program
KB

DO :
- pasien
tampak
sudah
mengerti dan
dapat
menjawab
pertanyaan
yang
diberikan.

12.10 1. Mendengarkan
DS :
pasien bicara - Pasien
mengatakan
dengan penuh
ia masih
90

perhatian merasa cemas


karena
2. Mendorong pasien
terpisah dari
mengungkap kan bayinya.
perasaan
ketakutannya DO :
- pasien
3. Memberikan kata-
tampak tidak
kata motivasi
tenang

Rabu 1. Menjelas kan DS :


27 Juni 2018 - pasien
kepada pasien jika
09.10 mengatakan ia
ia masih merasakan sudah tidak
merasakan
nyeri pasien dapat
nyeri
mendengarkan
DO :
music untuk
- Pasien
mengalihkan rasa tampak
tenang dan
sakitnya
jika bergerak
2. Observasi tanda- ia tidak
merasakan
tanda vital pasien
nyeri.

09.50 1. Melakukan
DS :
penyuluhan
- Pasien
kesehatan pada
mengatakan
pasien tentang apa
ia sudah
manfaat
mengerti
mengikuti
dengan apa
imunisasi
yang
pada bayi
dijelaskan
dan sudah
mengetahui
91

apa itu
imunisasi
dan
manfaatnya
pada bayi

DO :
- pasien
tampak sudah
mengerti dan
dapat
menjawab
pertanyaan
yang
diberikan.

DS :
10.15
1. Menginstruksikan
- pasien
kepada klien untuk
mengatakan
banyak
masih agak
mengkonsumsi
susah waktu
makanan tinggi serat
BAB
bila perlu buah –
buahan
DO :
2. Menginstruksikan
- Pasien
klien terus
Nampak
mengkonsumsi air
masih
putih.
sedikit
merasa nyeri
saat BAB
92

- BAB pasien
masih keras.

DS :
12.10 1. Mendengarkan - Pasien
pasien bicara mengatakan
dengan penuh ia tidak
perhatian merasa cemas
2. Mendorong pasien lagi karena ia
mengungkap kan sudah bersam
perasaan bayinya di
ketakutannya rumah

DO :
- pasien
tampak
tenang
Kamis 1. menjelaskan kepada DS :
28 Juni 2018 - pasien
pasien jangan suka
15.20
mengatakan
menunda-nunda
ia sudah tidak
waktu BAB lagi
susah waktu
BAB

DO :
- Pasien
tampak tidak
merasa nyeri
93

saat BAB
- BAB pasien
sudah
normal/
tidak keras.

Interpretasi Data :

Berdasarkan tabel 4.7 diatas implementasi keperawatan dilakukan

untuk mengatasi masalah – masalah yang ditemukan pada klien sesuai

dengan perencanaan tindakan keperawatan masing – masing diagnosa yang

telah disusun. Pelaksanaan tindakan keperawatan pada Klien 1 selama 3

hari. Implementasi dilakukan pada tanggal 26 Juni 2018 sampai 28 Juni

2018 yang dilakukan secara komperhensif.

Tabel 4. 8
Implementasi Keperawatan Ibu Post Partum Primipara
Implementasi Keperawatan
Klien 2
Waktu Tindakan Keperawatan Evaluasi
Pelaksanaan
Kamis 1.1. Pengukuran tanda – DS :
26 Juni 2018 - Klien
tanda vital
mengatakan
1.2. Pemberian analgesic
nyeri sedikit
1.3. Anjurkan teknik
berkurang
relaksasi dengan
nafas dalam
DO :
- Pemberian
anlgesik
94

- Tanda – tanda
vital TD :
110/80 mmHg,
5.1. pemberian edukasi Nadi : 85
5.2. pijat oksitosin x/menit, RR :
5.3. pemberian obat 22 x/menit,
pencahar ASI suhu : 36 0c.

DS :
- Klien
mengatakan
sudah paham
dengan
kondisinya

DO :
- Asi keluar
sedikit

3.1 bantu klien mika miki


DS : -

DO :
- Klien tampak
mika miki
Jum’at 4.1. Pengukuran tanda – DS :
27 Juli 2018
tanda vital - Klien
4.2. Pemberian analgesic mengatakan
4.3. Anjurkan teknik nyeri
relaksasi dengan berkurang
95

nafas dalam
4.4. Perawatan perineum DO :
- Pemberian
obat analgesic
- Mengganti
kassa pada
luka
- Tanda – tanda
vital TD :
120/80
mmHg, Nadi :
80 x/menit,
RR : 20
x/menit, suhu
: 36 0c.

DS :
- Klien
2. 1 Lakukan Tindakan mengatakan
teraupetik guna sudah paham
mengungkapkan dengan
kecemansan kondisinya
2. 2 Pemberian edukasi - Klien
mengatakan
kecemasannya
berkurang

3.1 Bantu klien untuk DS: -


miring kanan miring
96

kiri DO :
- Klien tampak
melakukan
mobilisasi

Interpretasi Data :

Berdasarkan tabel 4.8 diatas implementasi keperawatan dilakukan

untuk mengatasi masalah – masalah yang ditemukan pada klien sesuai

dengan perencanaan tindakan keperawatan masing – masing diagnosa

yang telah disusun. Pelaksanaan tindakan keperawatan pada Klien 1

selama 2 hari. Implementasi dilakukan pada tanggal 27 Juli 2018 sampai

28 Juli 2018 yang dilakukan secara komperhensif.

5. Evaluasi Keperawatan

Tabel 4. 9
Evaluasi Keperawatan Ibu Post Partum Primipara
Evaluasi Keperawatan
Klien 1
Hari ke- Diagnosa keperawatan Evaluasi (SOAP)
Jum’at Nyeri Akut
29 Juni 2018 S : pasien
Berhubungan Dengan
mengatakan ia sudah
Agen Cedera Fisik
tidak merasakan
nyeri
O : Pasien tampak
tenang dan jika
bergerak ia tidak
merasakan nyeri.
A : Masalah teratasi.
P: intervensi di
pertahankan .
97

Defisiensi Pengetahuan
S : Pasien
Berhubungan Dengan
Kurang Terpaparnya mengatakan ia tidak
Informasi merasa cemas lagi
karena ia sudah
bersam bayinya di
rumah
O : pasien tampak
tenang
A: masalah teratasi
P : intervensi
dipertahankan

S : pasien
Konstipasi
Berhubungan Dengan mengatakan ia
Luka Episiotomy sudah tidak susah
waktu BAB
O : Pasien tampak tidak
merasa nyeri saat
BAB dan BAB
pasien sudah
normal/ tidak keras.
A : masalah teratsi.
P : intervensi
dipertahankan

S : Pasien
Ansietas Berhubungan mengatakan ia tidak
Dengan Perubahan merasa cemas lagi
Dalam Status Fungsi karena ia sudah
Peran. bersam bayinya di
rumah
O : pasien Nampak
tenang
A: masalah teratasi
P : intervensi
dipertahankan
98

Evaluasi keperawatan
Klien 2
Hari ke- Diagnosa keperawatan Evaluasi (SOAP)
Sabtu Nyeri Akut S : klien mengatakan
28 Juli 2018 Berhubugan Dengan sudah tidak merasakan
Agen Pencedera Fisik nyeri pada area jahitan.
O : pasien tampak
beraktivitas seperti
biasa, tanda – tanda
vital 120/80 mmHg,
Nadi : 80 x/menit, RR :
20 x/menit, suhu : 36 0c.
A : masalah nyeri
teratasi
P : intervensi
dihentikan.

S : klien mengatakan
sudah tidak cemas
Ansietas Berhubungan karena ASI nya sudah
Dengan Perubahan keluar
Status Biologis O : pasien tampak
tenang menyusui
bayinya
A : Masalah ansietas
teratasi
P : intervensi dihentikan

S : klien mengataka
Intoleransi Aktivitas
sudah bisa bergerak
Berhubungan Dengan
seperti biasa
Hambatan Mobilisasi
O : klien tampak
Fisik
menggendong bayinya
A : masalah intoleransi
aktivitas teratasi
P : intervensi diatasi
99

Interpretasi Data :

Berdasarkan tabel 4.9 di atas bahwa pada klien 1 dilakukan asuhan

keperawatan selama 3 hari, sedangkan pada klien 2 dilakukan asuhan

keperawatan selama 2 hari. Evaluasi pada klien 1 menunjukkan 4 diagnosa

teratasi yaitu Nyeri Akut Berhubungan Dengan Agen Cedera Fisik,

Defisiensi Pengetahuan Berhubungan Dengan Kurang Terpaparnya

Informasi, Konstipasi Berhubungan Dengan Luka Episiotomy, dan Ansietas

Berhubungan Dengan Perubahan Dalam Status Fungsi Peran. Evaluasi pada

klien 2 menunjukkan 3 diagnosa teratasi yaitu Nyeri Akut Berhubugan

Dengan Agen Pencedera Fisik, Ansietas Berhubungan Dengan Perubahan

Status Biologis, dan Intoleransi Aktivitas Berhubungan Dengan Hambatan

Mobilisasi Fisik.

B. Pembahasan

Peneliti akan membahas tentang literature review asuhan keperawatan

pada 2 klien Ibu post partum primipara. Asuhan keperawatan dilaksanakan

sselama 3 hari yang dilakukan pada klien 1 Ny. MT sejak tanggal 25 Juni 2018

sampai 28 Juni 2018 RSUD Prof. Dr. W.Z Johannes Kupang dan kien 2 Ny. C

sejak tanggal 25 Juli 2018 sampai 28 Juli 2018 di Rumah Sakit Bersalin Sayang

Ibu Balikpapan. Asuhan keperawatan meliputi pengkajian, diagnosa

keperawatan, intervensi , implementas, dan evaluasi. Adapun bahasan tiap

bagian sebagai berikut :


100

1. Pengkajian

Hasil dari pengkajian didapatkan beberapa data yang ada pada kedua

klien. Pengkajian pada klien 1 dilakukan pada tanggal 25 Juni 2018

sedangkan pada klien 2 dilakukan pada tanggal 25 Juli 2018. Klien 1

bernama Ny. MT usia 23 tahun dan klien 2 Ny.C 22 tahun sedangkan

untuk status pendidikan, klien 1 adalah SMA dan klien 2 tidak ada data

pendidikan. Dalam pengkajian data pekerjaan kedua klien tidak ada

data pekerjaan, kedua klien merupakan post partum primipara.

Terdapat persamaan antara klien 1 dan klien 2 pada keluhan utama

yaitu pada klien 1 mengeluh nyeri pada daerah perut bagian bawah

dekat dengan kemaluan sedangkan pada klien 2 mengeluh nyeri pada

jalan lahir. Pada kedua klien terdapat luka pada perineum yang

menyebabkan nyeri sesuai dengan teori menurut Apriyani 2018 pada

bagian pemeriksaan fisik genetalia terdapat luka pada perineum.

Pada pengkajian eliminasi didapat data pada klien 1 mengeluh nyeri

saat BAB dan pada pengkajian aktivitas dan istirahat klien 2 mengeluh

sulit tidur. Pada pengkajian pemeriksaan fisik pada klien 2 didapat data

sklera tampak ikterik dan ekstremitas ada oedema, menurut teori

Apriyani, 2018 pada pemeriksaan fisik sklera normalnya adalah

berwarna putih.

Berdasarkan pengkajian pada klien 1 didapatkan hasil bahwa klien

belum mendapatkan informasi tentang cara perawatan payudara, cara

merawat tali pusat bayi, KB, nutrisi bayi, dan imunisasi.


101

Pada pengkajian bayi didapatkan data bayi kedua klien berjenis

kelamin laki – laki, keadaan bayi klien 1 tidak ada data dan untuk

keadaan bayi klien 2 normal. Adapun riwayat bayi untuk bayi klien 1

tidak ada data dan bayi klien 2 lahir dengan BB 3440 gram dengan

panjang badan 49 cm.

Pengkajian pada penelitian ini menggunakan format pengkajian

Ramona T.Mercer dapat digunakan untuk menjelaskan masalah yang

dialami klien post partum dan bagaimana klien berespon terhadap

masalah. Pada model pengkajian ini ditempatkan interaksi antara ibu,

bayi dan ayah sebagai sentral interaksi yang tinggal dalam satu

lingkungan. Becoming a mother merupakan teori Ramona T.Mercer

tentang bagaimana seorang wanita akan menjadi seorang ibu. Untuk

pengkajian Ramona T.Mercer menurut Astrida dan Grace 2008 pada

fase antisipatory, formal, informal dan personal semuanya tepat

dibuktikan dengan data, antisipatory : Kedua Klien melakukan ANC

rutin dan suami selalu menemaninya untuk periksa, merupakan

kehamilan yang diinginkan, formal : pada fase ini kedua klien tidak

ada. Meskipun pada Klien 2 produksi ASI sedikit, informal : tidak ada

data, klien 2 belum pernah merawat bayi sebelumnya. Personal : tidak

ada data pada kedua klien. Sebagai seorang perawat maka dalam

melakukan pengkajian harus menggali lebih dalam mengenai masalah

atau keluhan yang sedang dialami oleh klien sehingga dari data hasil
102

pengkajian untuk dapat mengetahui masalah dan tindakan apa yang

harus diberikan pada klien.

Pengkajian pada kedua klien post partum primipara menurut penulis

tanda dan gejala yang di rasakan sudah sesuai dengan teori yang ada.

2. Diagnosa Keperawatan

Hasil analisa data kedua kasus ibu hiperemesis gravidarum dalam

penegakkan diagnosa keperawatan menggunakan NANDA, 2015 dan

belum sesuai dengan SDKI, 2017 yang digunakan sebagai literatur

dalam menegakkan diagnosa keperawatan. Menurut Tim Pokja SDKI

DPP PPNI, 2017 indikator penegakkan diagnosa keperawatan terdiri

atas penyebab, tanda/gejala dan faktor risiko, dimana terdapat kriteria

mayor dan minor dalam menegakkan diagnosa. Kriteria mayor adalah

tanda dan gejala yang ditemukan sekitar 80%-100% untuk validasi

diagnosa. Sedangkan kriteria minor adalah tanda dan gejala yang tidak

harus ditemukan, namun dapat mendukung penegakan diagnosis.

Menurut, Wayan 2017, Arma 2015 dan SDKI 2017 terdapat 6

diagnosa keperawatan yang sering muncul pada ibu hiperemesis

gravidarum yaitu : nyeri akut, resiko infeksi, menyusui tidak efektif,

gangguan pola tidur, resiko gangguan perlekatan, dan defisit

pengetahuan.

Hasil analisa data pengkajian diagnosa keperawatan yang

ditegakkan bila dilihat dari SDKI 2017 pada Ny.MT ditemukan 4


103

diagnosa tetapi yang sesuai dengan teori hanya 2 diagnosa yaitu Nyeri

Akut D.0077 dan Defisit Pengetahuan D.0111. Sedangkan pada Ny. C

ditemukan 3 diagnosa tetapi yang sesuai dengan teori hanya 1 diagnosa

yaitu Nyeri Akut D.0077.

Berikut pembahasan diagnosa yang muncul sesuai teori pada data

kasus Ny. MT dan Ny. C yaitu :

Diagnosa yang pertama kali ditemukan pada kedua klien adalah

nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik, karena pada hasil

analisa dari pengkajian terdapat data subjektif klien mengatakan nyeri

diperut bagian bawah dekat daerah kemaluan, nyeri seperti tertusuk -

tusuk, nyeri timbul saat bergerak. Data objektif didapatkan pada kedua

klien yaitu klien tampak meringis menahan sakit, klien tampak

melindungi area nyeri, skala nyeri 6.

Menurut SDKI 2017, nyeri akut adalah pengalaman sensorik atau

emosional yang berkaitan dengan kerusakan jaringan actual atau

fungsional, dengan onset mendadak atau lambat dan berintensitas

ringan hingga berat yang berlangsung kurang 3 bulan. Kriteria

mayornya yang dapat ditemukan berupa data subjektif seperti

mengeluh nyeri, sementara data objektif yang dapat ditemukan pada

tanda mayor adalah tampak meringis, frekuensi nadi menigkat.

Sedangkan kriteria minornya yang dapat ditemukan berupa data

objektif meliputi tekanan darah meningkat, pola nafas berubah, nafsu

makan berubah, proses berfikir terganggu, menarik diri, berfokus pada


104

diri sendiri. Hal ini sesuai dengan teori gejala dan tanda mayor minor

yang terjadi pada kedua klien yang memenuhi kriteria tersebut.

Adapun masalah keperawatan yang muncul pada klien 1 tetapi tidak

muncul pada klien 2 yaitu defisit pengetahuan berhubungan dengan

kurang terpapar informasi Defisit Pengetahuan Berhubungan Dengan

Kurang Terpaparnya Informasi, karena pada hasil analisa dari

pengkajian terdapat data subjektif klien 1 Ny. MT mengatakan tidak

tahu bagaimana cara merawat bayi yang benar, cara perawatan

payudara, cara merawat tali pusat bayi, KB, nutrisi bayi, dan imunisasi.

sedangkan pada klien 2 Ny. C mengatakan sudah mendapatkan

informasi mengenai cara merawat bayi yang benar, cara perawatan

payudara, cara merawat tali pusat bayi, KB, nutrisi bayi, dan imunisasi.

Data objektif didapatkan pada klien 1 Ny. MT yaitu tampak bingung,

dan tidak mengetahui pertanyaan yang diberikan.

Menurut SDKI 2017, defisit pengetahuan adalah ketiadaan atau

kurangnya informasi kognitif yang berkaitan dengan topik tertentu.

Kriteria mayornya yang dapat ditemukan berupa data subjektif seperti

menanyakan masalah yang dihadapi, sementara data objektif yang

dapat ditemukan pada tanda mayor adalah menunjukkan perilaku tidak

sesuai anjuran, menunjukkan persepsi yang keliru terhadap masalah.

Sedangkan kriteria minornya yang dapat ditemukan berupa data

objektif meliputi menjalani pemeriksaan yang tidak tepat,

menunjukkan perilaku berlebihan mis : apatis, bermusuhan, agitasi,


105

histeria. Hal ini sesuai dengan teori gejala dan tanda mayor minor yang

terjadi pada kedua klien yang memenuhi kriteria tersebut.

Dari hasil analisa data yang diperoleh dari pengkajian terhadap

kedua klien Ny. MT dan Ny. C terdapat kesenjangan dengan teori yaitu

pada keluhan yang dirasakan oleh kedua klien seharusnya peneliti

menambahkan diagnosa menyusui tidak efektif, karena pada hasil

analisa dari pengkajian terdapat data objektif klien Kolostrum tidak

keluar dan ASI belum keluar.

Menurut SDKI 2017 menyusui tidak efektif adalah kondisi dimana

ibu dan bayi mengalami kedidakpuasan atau kesukaran pada proses

menyusui. Kriteria mayornya yang dapat ditemukan berupa data

subjektif seperti kelelahan maternal, kecemasan maternal sementara

data objektif yang dapat ditemukan pada tanda mayor adalah bayi tidak

mampu melekat pada payudara ibu, ASI tidak memancar/menetes,

BAK bayi kurang dari 8 kali dalam 24 jam, nyeri dan/atau lecet terus

menerus setelah minggu kedua. Sedangkan kriteria minornya yang

dapat ditemukan berupa data objektif meliputi intake bayi tidak

adekuat, bayi menghisap tidak terus menerus, bayi menangis saat

disusui, bayi rewel dan menangis dalam jam – jam pertama setelah

menyusui, menolak untuk menghisap. Hal ini sesuai dengan teori

gejala dan tanda mayor minor yang terjadi pada kedua klien yang

memenuhi kriteria tersebut.


106

Diagnosa yang muncul pada klien berbeda dengan teori yang ada,

berarti terdapat kesenjangan antara teori dan aktual, itu terjadi karena

tidak selalu masalah yang muncul sesuai dengan teori, kembali lagi

dari kondisi klien dan berdasarkan asumsi peneliti tidak memunculkan

diagnosa sesuai dengan tinjauan teori dikarenakan data yang diperoleh

tidak menunjukkan adanya tanda–tanda yang mendukung diagnose ini

dimunculkan.

3. Intervensi Keperawatan

Hasil analisa data kedua kasus ibu post partum primipara dalam

penyusunan intervensi keperawatan menggunakan NIC NOC, 2015

dan belum sesuai dengan SIKI, 2018 dan SLKI, 2019 yang digunakan

sebagai literatur dalam penyusunan intervensi keperawatan.

Dari data Rencana tindakan pada kedua klien masalah keperawatan

nyeri akut ditegakkan berdasarkan NANDA NIC NOC 2015.

Sedangkan pelaksaan menurut SIKI 2018 yang dapat dilakukan yaitu

dengan melakukan manajemen nyeri mengobservasi indetifikasi

lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi kualitas, dan intensitas nyeri,

melakukan teknik non farmakologis untuk mengurangi rasa nyeri,

menjelaskan penyebab terjadinya nyeri dan melakukan kolaborasi

untuk pemberian analgetik, sedangkan pada kedua klien ini asuhan

dilakukan menurut NANDA NIC NOC 2015.


107

Intervensi keperawatan yang disusun pada klien 1 dengan diagnosa

defisit pengetahuan ditegakkan berdasarkan NANDA NIC NOC 2015.

Sedangkan pelaksaan menurut SIKI 2018 yang dapat dilakukan yaitu

melakukan edukasi kesehatan.

4. Implementasi Keperawatan

Pelaksanaan intervensi keperawatan pada pasien dilakukan pada

waktu yang berbeda yaitu pada klien 1 pada tanggal 26 Juni 2018

sampai 28 Juni 2018 di ruang Flamboyan RSUD Prof. DR..W.Z.

Johannes Kupang. Sedangkan pada klien 2 dilakukan intervensi

keperawatan pada tanggal 26 Juni 2018 sampai 27 Juni 2018 di ruang

Rawat Inap Rumah Sakit Bersalin Saying Ibu Balikpapan.

Implementasi pada klien 1 dengan diagnosa nyeri akut

berhubungan dengan agen pencedara yang telah dilakukan yaitu ;

melakukan pengkajian nyeri secara komprehensif, mengobservasi

reaksi non verlbal dari ketidaknyamanan, meningkatkan istirahat,

memonitor tanda-tanda vital, menganjurkan tehnik relaksasi serta

kolaborasi dalam pemberian analgetik. Untuk implementasi dengan

diagnosa defisiensi pengetahuan berhubungan dengan kurang

terpaparnya informasi yaitu melakukan penyuluhan kesehatan.

Sedangkan implementasi dengan diagnosa konstipasi berhubungan

dengan luka episiotomi grade 2 yaitu monitor bising usus, monitor

tanda atau gejala konstipasi, dan mengistruksikan klien untuk


108

mengkonsumsi makanan diet tinggi serat. Sedangkan implementasi

dengan diagnosa kecemasan berhubungan dengan perubahan dalam

fungsi peran yaitu melakukan pendekatan dengan klien dan

mendengarkan keluh kesah yang disampaikan oleh klien.

Implementasi pada klien 2 dengan diagnosa nyeri akut

berhubungan dengan agen pencedara fisik yang teah dilakukan adalah

; membina hubungan saling percaya, melakukan pengkajian nyeri

secara komprehensif, mengobservasi reaksi non verbal dari

ketidaknyamanan, mengajarkan, tehnik distraksi dan relaksasi,

menggunakan tehnik komunikasi terapeutik untuk mengetahui

pengalamannyeri klien, mengontrol lingkungan yang dapat

mempengaruhi nyeri seperti, suhu ruangan, pencahayaan dan

kebisingan, berkolaborasi pemberian analgetik. Sedangkan

implementasi dengan diagnosa ansietas berhubungan dengan

perubahan status biologis yaitu melakukan pendekatan dengan klien

dan mendengarkan keluh kesah yang disampaikan oleh klien.

Sedangkan implementasi dengan diagnosa Intoleransi aktivitas

berhubungan dengan hambatan mobilitas fisik yaitu membantu klien

dalam melakukan tindakan dan mengukur tanda – tanda vital klien.

Berdasarkan uraian diatas dari intervensi yang sudah disusun

telah dilakukan semua implementasi sesuai dengan intevensi pada

klien 1 dan klien 2 dengan pelaksanaan tindakan selama 3 hari pada

klien 1 dan 2 hari pada klien 2.


109

5. Evaluasi Keperawatan

Evaluasi pada klien 1 dan pasien 2 dibuat berdasarkan catatan

perkembangan klien yang ada dalam pelaksanaan tindakan, dari hasil

evaluasi tersebut dapat terlihat apakah masalah keperawatan klien yang

dialami teratasi atau tidak.

Hasil evaluasi yang dilakukan pada klien 1 terdapat diagnosa

keperawatan yang teratasi setelah 3 hari dilakukan asuhan keperawatan

yaitu diagnosa keperawatan nyeri akut berhubungan dengan agen

pencedera fisik, defisit pengetahuan berhubungan dengan kurang

terpaparnya informasi, konstipasi berhubungan dengan luka

epiostomy, dan ansietas berhubungan dengan perubahan dalam status

fungsi peran. Sedangkan pada klien 2 terdapat diagnosa yang teratasi

sebagian setelah 2 hari dilakukan asuhan keperawatan yaitu diagnosa

nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik, ansietas

berhubungan dengan perubahan status biologis, dan intoleransi

aktivitas berhubungan dengan hambatan mobilitas fisik.


110

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian penerapan asuhan keperawatan pada

klien ibu Post Partum Primipara Ny.MT dan klien Ny.C yang dirawat di

rumah sakit peneliti dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Peneliti mampu melakukan pengkajian review kasus asuhan

keperawatan kedua klien menunjukkan keluhan yang sama yaitu klien

1 Ny. MT dengan keluhan nyeri pada perut bagian bawah dekat

dengan kelamin, klien 2 Ny. C dengan keluhan nyeri pada jahitan

diperineum. Pengkajian menggunakan format pengkajian menurut

konsep teori Ramona T Mercer.

2. Pada klien 1 diagnosa keperawatan sudah menggunakan SDKI dan

klien 2 belum menggunakan SDKI.

3. Perencanaan yang digunakan pada klien 1 dan klien 2 tidak

menggunakan SIKI dan SLKI.

4. Implementasi keperawatan pada kasus ini dilaksanakan sesuai dengan

intervensi yang sudah dibuat, sesuai dengan kebutuhan kedua klien

post partum primipara. Pelaksanaan Tindakan keperawatan tersebut

dapat dilakukan dan berjalan dengan baik berkat kerja sama dari klien,

keluarga, perawat ruangan dan pembimbing lapangan.


111

5. Hasil evaluasi yang dilakukan peneliti pada klien 1 dan klien 2 semua

masalah keperawatan telah teratasi.

B. Saran

1. Bagi Peneliti

Hasil penelitian yang peneliti lakukan diharapkan dapat

menjadi acuan yang berkaitan dengan ibu post partum primipara

maupun juga dengan asuhan keperawatan ibu post partum primipara

sebagai tolak ukur untuk peneliti selanjutnya.

2. Bagi Rumah Sakit

Hasil penelitian yang peneliti lakukan diharapkan dapat

menjadi bahan informasi bagi perawat dan pihak Rumah Sakit untuk

dapat meningkatkan mutu pelayanan dalam melaksanakan asuhan

keperawatan pada ibu post partum primipara secara spesifik dan

komprehensif.

3. Bagi Perkembangan Ilmu Keperawatan

Hasil penelitian yang peneliti lakukan diharapkan dapat

menambah keluasan ilmu khususnya keperawatan dalam melakukan

asuhan keperawatan pada ibu post partum primipara dan juga memacu

pada peneliti selanjutnya dan menjadi bahan pembandingan dalam

melakukan penelitian pada ibu post partum primipara.


DAFTAR PUSTAKA

Apriyani, W. (2018). Aplikasi Teori Ramona T Mercer : Maternal Role


Attainment – Becoming a Mother. 1–21.
https://id.scribd.com/document/396538941/Aplikasi-Ramona-t-Mercer
Arma, N. (2015). Bahan Ajar Obstetri Fisiologi.
https://books.google.co.id/books?id=Gwo2DwAAQBAJ&lpg=PR1&dq=asu
han keperawatan antenatal intranatal dan bayi baru lahir fisiologis dan
patologis&hl=id&pg=PR5#v=onepage&q&f=false
Bararah, T. (2013). Asuhan Keperawatan Panduan Lengkap Menjadi Perawat
Profesional. Prestasi Pustaka.
Bobak. (2010). Konsep Post Partum.
Fatimah. (2017). BUKU AJAR ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN. Fakultas
Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah.
https://doi.org/10.1111/j.1467-8683.2009.00753.x
Heryani, R. (2012). Buku Ajar Asuhan Kebidanan Ibu Nifas Dan Ibu Menyusui.
CV. Trans Info Media.
Kenneth. (2003). Obstetri Williams.
https://books.google.co.id/books?id=mPwa0ARtMtIC&lpg=PA892&dq=Obs
tetri Williams Edisi 21.&hl=id&pg=PR4#v=onepage&q=primipara&f=false
Manuaba, I. B. G. F. (2012). Pengantar Kuliah Obstetri. Kedokteran EGC.
Pitriani, R. (2014). Panduan Lengkap Asuhan Kebidanan Ibu Nifas Normal
(Askeb III).
Potter, P. (2011). Fundamental Keperawatan (ECG).
Prahardani, R. F. (2019). Characteristics of Pregnant Women with Premature
Rupture of the Membranes at Assalam Hospital, Gemolong, Sragen. Jurnal
Biometrika Dan Kependudukan, 8(1), 93.
https://doi.org/10.20473/jbk.v8i1.2019.87-93
Reeder, S. (2011). Keperawatan Maternitas Kesehatan Wanita, Bayi, & Keluarga
Ed.18 Vol.2. EGC.
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia.
Tim Pokja SDKI PPNI. (2017). Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia.
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia
(Edisi 1). DPP PPNI.
Wahyuningsih, S. (2019). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Post Partum.
https://books.google.co.id/books?hl=id&lr=&id=cBKfDwAAQBAJ&oi=fnd
&pg=PR5&dq=asuhan+keperawatan+postpartum&ots=vKhhFotwZ-

112
113

&sig=lmN6U17mGyGTN0dkUGag6VtBcUQ&redir_esc=y#v=onepage&q=
asuhan keperawatan postpartum&f=false
Wayan, N. (2017). Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi, Balita dan Anak
Prasekolah.
WHO. (2019). Maternal Mortality. https://www.who.int/news-room/fact-
sheets/detail/maternal-mortality
Wiknjosastro. (2009). Ilmu Kebidanan. Yayasan Bina Pustaka.
LEMBAR KONSULTASI KTI
Nama Mahasiswa : Della Arista Wibawati
NIM : P07220117045
Judul : Literatur Review Asuhan Keperawatan Ibu Post Partum Primipara
Nama Pembimbing : Dr. Hj. Nina Mardiana, S.Pd.,M.Kes

Hari/ Saran
No Materi Paraf
Tanggal Pembimbing
1. Sabtu BAB IV Via email
9 Mei 2020

2. Senin BAB I sampai BAB V Via email


11 Mei 2020

3. Selasa Persetujuan Print file KTI Via Email


12 Mei 2020

4. Senin, BAB I sampai BAB V Via Email


29 Juni 2020
LEMBAR KONSULTASI KTI

Nama Mahasiswa : Della Arista Wibawati


NIM : P07220117045
Judul : Literatur Review Asuhan Keperawatan Ibu Post Partum Primipara
Nama Pembimbing : Ns. Grace Carol Sipasulta, M.Kep.,Sp.Kep.,Kep.Mat

Hari/ Saran
No Materi Paraf
Tanggal Pembimbing
1. Selasa BAB IV - Menanyakan kesulitan
5 Mei 2020 dalam penyusunan KTI
- Merencanakan pertemuan
selanjutnya

2. Kamis BAB IV - Menyamakan data dengan


7 Mei 2020 teori lanjutkan
pembahasan

3. Minggu BAB IV dan BAB V - Lanjutkan BAB V dan


10 Mei 2020 buat PPT

4. Senin BAB IV dan V - Perbaikan pada BAB IV


11 Mei 2020 dan V

5. Selasa BAB I sampai BAB V - Membuat PPT dan Print


12 Mei 2020 file KTI

6. Selasa
19 Mei 2020 BAB I sampai BAB V (Via email)

7. Kamis, Judul - Membandingkan case


28 Mei 2020 (Perbaikan) review dan literature
review
- Penulisan judul sesuai
kaidah
8. Rabu,
3 Juni 2020 Abstrak dab BAB III - Alinea 1 ringkasan dari
(Perbaikan) LBM, Alinea 2 metode
penelitian (literature
review, Alinea 3 hasil
dan pembahasan, Alinea
4 kesimpulan dan saran,
Kata kunci 3-5 kata jika
lebih dibolehkan

BAB IV dan BAB V - Memasukkan teori yang


9. Sabtu,
ada pada BAB II ke
6 Juni 2020
dalam BAB IV
pembahasan
- Perbaikan saran &
kesimpulan

ACC untuk print


10. Jum’at BAB I sampai BAB V
dokumen
10 Juli 2020
FORMAT PENGKAJIAN

KEPERAWATAN IBU POST PARTUM / POST SC DENGAN

MENGGUNAKAN TEORI MODEL RAMONA T MERCER

Identitas Keterangan
1. Nama

2. Umur

3. Pendidikan

4. Pekerjaan

Status
5.
pernikahan

6. Pernikahan ke

7. Lama
pernikahan

8. Agama

9. Suku

10. No. RM

11. Sumber
informasi

12. Tanggal
pengkajian

1. Antisipatori Status Kesehatan


Alasan
a.
Kunjungan
b. Keluhan utama

Riwayat
c. kesehatan yang
lalu
2. Riwayat obstetri dan ginekologi

a. Riwayat haid

Riwayat
b.
perkawinan

c. Riwayat KB

Riwayat
kehamilan,
d.
persalinan dan
nifas yang lalu
Riwayat
kehamilan dan
e.
persalinan
sekarang
3. Pemenuhan kebutuhan dasar Manusia

a. Nutrisi

b. Eliminasi

c. Oksigenasi

Aktivitas dan
d.
istirahat
4. Dukungan sosial
Dukungan
a.
emosi
Dukungan
b.
informasi
Dukungan
c. fisik
Dukungan
d.
penghargaan
5. fungsi keluarga

6. fungsi budaya

7. Stress

8. pemeriksaan fisik ibu


a. Mata

b. payudara

c. abdomen

d. Genitalia
e. Ekstremitas
B. FORMAL
a. Riwayat
persalinan
saat ini
b. Pengkajian bayi
Nama :
Tempat
tanggal lahir :
1).
Umur :
Jenis Kelamin:
Kondisi
umum:

Riwayat
2).
kelahiran

Pemeriksaan
3).
refleks

4). Pemeriksaan fisik


a). Kepala
b). Punggung
c). thorak
d). Abdomen
e). Ekstremitas
Alat
f). reproduksi /
genetalia
Fungsi
g).
eliminasi

Kematangan
a).
fisik
Kematangan
b)
neuromuskuler
6). Pola fungsi kesehatan bayi
Nutrisi dan
a).
metabolisme
b). eliminasi
Istirahat dan
c).
tidur
Aktivitas dan
d).
latihan
C.Aspek Psikososial Ibu

Empati
1) sensitivitas
terhadap isyarat
bayi
2) Konsep Diri
a) Identitas diri
b) Harga diri
c) Peran
d) Ideal diri
e) Citra tubuh
Kesesuaian
3) antara harapan
dan kenyataan
Sikap ibu
4) terhadap
persalinan dan
merawat bayi
5) Pengalaman
melahirkan
6) Kecemasan

7) Depresi

8) Konflik peran

9) fleksibilitas

Peran ayah selama dan sesudah kelahiran

C. INFORMAL

Orang yang
1. telibat dalam
perawatan bayi

2. Peran dalam
perawatan bayi

Pengalaman
3. dalam perawatan
bayi
4. Harapan untuk
perawatan bayi

D. PERSONAL

Pandangan ibu
a. terhadap
perannya

Pengalaman
b. masa lalu yang
mempengaruhi
peran ibu

c. Pencapaian
peran ibu
Lampiran 1

FORMAT PENGKAJIAN IBU POST PARTUM

Nama mahasiswa : Stifen selfister womakal NIM : PO.530320115045

Tanggal masuk : 25 juni 2018 Jam masuk : 07.30 pagi

Ruangan / kelas : Flamboyan/ Kamar No. : Bad 07

Pengkajian tanggal : 25 juni 2018 Jam : 09.45 pagi

I. IDENTITAS PASIEN
Nama pasien : Ny. MT Nama suami : Tn. DN
Umur : 30 mei 1995 / 23 tahun Umur : 18 desember 1991
Suku / Bangsa : sumbah tengah Suku / Bangsa : sumbah tengah
Agama : katolik Agama : Kristen protestan
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan :- Pekerjaan :-
Alamat : jalan nangka Alamat : jlan. Nangka
Statuss perkawinan : sudah kawin
Riwayat Obstetri :G 1 P 1 A - AH 1 org
Post partum hari ke 1

II. RIWAYAT KESEHATAN


a. Tempat pemeriksaan kehamilan : Pustu
b. Frekuensi : setiap minggu ( pasien mulai pemeriksaan
umur kehamilan 6 bulan )
c. Imunisasi :
d. Keluhan selama kehamilan : pasien merasa sesak napas, mual, jantung
berdebar-debar dan sering pusing
e. Pendidikan kesehatan yang sudah diperoleh :
( ) Perawatan payudara ; ( V ) Nutrisi ibu menyusui ; ( ) Nutrisi bayi
( ) Lain – lain :
Sebutkan :

I. RIWAYAT PERSALINAN
a. Tempat persalinan : ( V ) RS ( ) Klinik bersalin ( ) Rumah
( ) lain – lain, sebutkan :
b. Penolong : ( ) Dokter ( ) bidan / perawat ( V ) dukun terlatih
( ) dukun tidak terlatih ( ) lain – lain sebutkan :

c. Jalannya persalinan :
KALA I KALA II KALA III KALA IV
Vt : v/v portio Partus spontan -100 cc sebab -50 cc
lunak, 4 cm 100 aterm lbk lahir pelepasan plasenta Rupture (+) HD,
menonjol bayi laki-laki - lahir spontan HL kontraksi
Vt : menonjol tidak menangis lengkap uterus baik (+)
v/v portio tak A/s 2/9 b/p Tali pusat : ppu (+) TTV :
teraba kp sh IV ( 200/48 insertilateralis TD
pecah spontan =10/70mmhg,
N = 80x/m,
RR= 20x/m,
S = 36,80c

Laporan operasi :
II. PEMERIKSAAN FISIK IBU
a. TTV : TD : 100/60 mmHg Nadi : 90 x/menit
Suhu : 36,30C RR : 22x/menit
b. Pemeriksaan Umum :
➢ Keadaan umum : baik, lemah
➢ Kesadaran : CM, GCS : E = 4, V = 5, M = 6
➢ Kelainan Bentuk Badan : tidak ada
c. Kepala / Muka :
➢ Kulit kepala : normal, tidak ada luka, tidak bengkak,
tidak ada kotombe
➢ Mata : baik, simetris, pupil isokor, sclera
berwarna putih, konjungtiva merah muda
➢ Telinga : telinga normal, tidak ada nyeri, bengkak
➢ Hidung : hidung normal, tidak ada nyeri, tidak
bengkak, polip tidak ada
➢ Mukosa mulut / Gigi : baik, bibir lembab,/ tidak ada karies gigi
d. Leher : baik tidak ada nyeri kulit normal
➢ JVP : tidak kelihatan, normal.
➢ Kelenjar Tyroid : tidak ada / normal
➢ Kelenjar Limfe : tidak ada / normal
e. Dada :
➢ Bentuk payudara : simetris, tidak ada luka, tidak bengkak,
tidak ada nyeri
➢ Putting susu : menonjol normal, aerola berwarna hitam
kecoklatan, saat ditekan tidak nyeri
➢ Pigmentasi : warna coklat kehitaman.
➢ Kolostrum : belum keluar, namun payudara sudah keras
➢ Kebersihan payudara : baik, payudara Nampak bersih.

f. Perut :
➢ Tinggi fundus uteri : hari pertama setinggi pusat 3 jari bpx
➢ Kekenyalan : terasa keras
➢ Diastesis Rectus Abdominalis :
Panjang :panjang 5 cm
Lebar : 1 cm :
g. Vulva :
➢ Lochea :
Jumlah : 10 ml
Jenis : rubra
Bau : bau amis, khas
➢ Kebersihan : baik
h. Perineum : ( ) utuh ( V ) ruptur
Episiotomy, jenis :
i. Haemoroid : ( ) ada ( V ) tidak ada
j. Ekstermitas : ( ) phlebitis ( ) Varises
( ) Oedema ( V ) Refleks

III. KEBUTUHAN DASAR


a. Nutrisi
➢ Pola makan : baik, normal
➢ Frekuensi : 3x sehari makan
➢ Jenis makanan : nasi, sayur, ikan, dan biasanya juga susu.
➢ Intake cairan/ 24 jam : 2 gelas sehari – 1200cc
➢ Pengetahuan ibu tentang nutrisi buteki : pengetahuan ibu kurang.
➢ Makanan pantangan : tidak ada
b. Eliminasi
➢ BAB
✓ Frekuensi : 1x dalam sehari / kadang jarang
✓ Konstipasi : susah BAB pasien sudah 1 hari yang lalu belum
BAB
✓ Nyeri saat BAB : nyeri, nyeri dibagian perut.
➢ BAK
✓ Frekuensi : 3-4x dalam sehari tergantung pasien minum
berapa banyak
✓ Retensi : tidak
✓ Nyeri saat BAK : nyerinya dirasakan jika pasien jarang minum air
c. Aktifitas
➢ Mulai ambulasi jam : pasien bergerak susah, hanya benyak tidur.
➢ Senam nifas : tidak boiasa melakukan senam nifas
d. Personal hygine
➢ Frekuensi mandi : 2 x / sehari / lap badan pasien
➢ Frekuensi gosok gigi : 2 x sehari
➢ Frekuensi ganti pakaian : 2x sehari
e. Istiahat dan tidur
➢ Tidur siang : pasien tidur baik, 2-3 jam
➢ Tidur malam : malam pasien tidur baik, 09.00- 05.00 pasien tidur
8 jam sehari
➢ Gangguan tidur : ( ) ada ( V ) tidak ada
Jika ada jelaskan : tidak ada
f. Kenyamanan
➢ Nyeri : pasien ada rasakan nyeri
Lokasi : dibagian bawah perut di bagian kelamin
Durasi : muncul nyeri jika pasien bergerak
Skala : nyeri sedang (6)
Lain – lain : tidak ada.
g. Psikososial
➢ Respon ibu terhadap kelahiran bayi : ibu merasa senang, karena ibu
mendapat sesuatu yang baru dalam
hidupnya
➢ Respon keluarga terhadap kelahiran bayi : respon keluarga baik, keluarga
siap menerima
➢ Fase taking in : ibu merasa senang, sangat menantikan sang bayi
➢ Fase taking hold :
➢ Fase letting go :
➢ Post partum Blues :
h. Komplikassi post partum
➢ Infeksi : tidak ada
➢ Gangguan laktasi : tidak ada, pasien juga belum laktasi
➢ Perdarahan post partum : ada
i. Bagaimana pengetahuan ibu tentang
➢ Perawatan payudara : ibu belum tau
➢ Cara menyusui : ibu sudah tau
➢ Perawatan tali pusat : ibu belum tau
➢ Cara memandikan bayi : ibu sudah tau
➢ Nutrisi bayi : ibu belum tau
➢ Nutrisi ibu menyusui : ibu sudah tau
➢ Keluarga berencana : ibu belum tau
➢ Iminusasi : ibu belum tau
➢ Lain – lain :-

j. Pendidikan kesehatan yang dibutuhkan


➢ Perawatan payudara : ( V ) ya ( ) tidak
➢ Cara menyusui : ( V ) ya ( ) tidak
➢ Perawatan tali pusat : ( V ) ya ( ) tidak
➢ Cara memandikan bayi : ( V ) ya ( ) tidak
➢ Nitrisi bayi : ( V ) ya ( ) tidak
➢ Nutrisi ibu menyusui : ( V ) ya ( ) tidak
➢ Keluarga berencana : ( V ) ya ( ) tidak
➢ Imunisasi : ( V ) ya ( ) tidak
➢ Lain – lain :
k. Data spiritual
➢ Agama : katolik
➢ Kegiatan keagamaan : koor, menyanyi
➢ Apakah pasien yakin terhadap agama yang dianut : ia sangat yakin
l. Data penunjang
➢ Labolatorium darah : yaitu
jumlah eritrosit 4.09 10^ 6/uL
nilai normalnya 4.20-5.40
hematokrit 35.1 % nilai normalnya 37.0-47.0,
jumlah neutrofil 7.96 10^ 3/uL
nilai normalnya 1.50-7.00,
jumlah monosit 0.78 10^ 3/uL
nilai normalnya 0.00- 0.70

➢ USG :
-
IV. TERAPI
Obat Amoxicilin
Dosis 3x1sesudah makan
Kegunaan dari obat ini : untuk mengatasi infeksi pada saluran pernapasan, saluran
kemih dan telinga

Obat Asam mefenamat


Dosis 3x1 sesudah makan
Kegunaan dari obat ini : untuk mengatasi rasa nyeri serta sakit kepala

Obat SF (Sulfate Ferrous)


Dosis 2x1 sesudah makan.
Kegunaan dari obat : pembentukan sel darah merah

V. DATA TAMBAHAN
A. Analisa data

NO Data-data Masalah Penyebab


1. DS : Pasien mengatakan ia merasa Nyeri akut Agen cedera fisik
nyeri pada area perineumnya ( luka )
Pasien mengatakan nyeri
jika perut bagian bawahnya
ditekan.
DO : pengkajian Nyeri dilakukan
P = nyeri saat bergerak
Q = berdenyut-denyut
R = di perineum
S = nyeri jika bergerak
2. DS : Pasien mengatakan tidak Defesiensi Kurang informasi
pernah mendapat informasi penegetahuan
kesehatan
DO : pasien Nampak bingung, dan
tidak mengetahui pertanyaan
yang diberikan
3. DS : pasien mengatakan pola BAB Konstipasi Adanya luka
nya tidak teratur, dan sudah episiotomi
2 hari belum BAB pasien
mengatakan pengeluaran
fesesnya sulit dan terasa
nyeri.
DO : pasien suka menahan waktu
untuk BAB, dan terlihat
feses pasien keras.
4. DS : pasien mengatakan ia merasa Ansietas Perubahan dalam
hawatir dengan anaknya, fungsi peran.
karena anaknya di rawat
pisah dengannya.
DO :Pasien Nampak terlihat
tegang dan raut muka
Nampak lemas, pasien
ingin selalu bertemu
anaknya

B. Diagnosa keperawatan
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisik
2. Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan kurang terpaparnya informasi
3. Konstipasi berhubungan dengan luka episiotomy
4. Ansietas berhubungan dengan perubahan dalam status fungsi peran.

C. Intervensi keperawatan

No Diagnosa keperawatan NOC NIC


1. Nyeri akut berhubungan Pasien akan bebas dari 1. Lakukan
dengan agen cedera fisik. nyeri selama dalam pengkajian nyeri
perawatan yang
Indikator : komprehensif
1. Mengenali kapan (lokasi,
terjadinya nyeri karateristik,
2. Menggambarkan durasi,dan
faktor penyebab frekuensi.)
2. Gali bersama
faktor-faktor yang
dapat
menurunkan/
memperberat
nyeri.
3. Pilih dan
implementasikan
tindakan yang
beragam.
4. Berikan anagesik
bila perlu.
2 Defisiensi pengetahuan Pasien akan 1. berikan ceramah
. berhubungan dengan meningkatkan untuk
kurang terpaparnya pengetahuan selama menyampaikan
informasi. dalam perawatan. informasi dalam
Indikator : jumlah besar
1. perawatan tali 2. libatkan individu,
pusat, keluarga dan
imunisasi yang kelompok dalam
direkomendasi perencanaan dan
kan, rencana
pencegahan implementasi
dan gaya hidup.
2. pengendalian 3. gunakan berbagai
infeksi, strategi utama
dalam program
pendidikan
4. Modifikasi
perilaku
kesehatan
5. Beri kesempatan
kepada pasien
bertanya.
3. Konstipasi berhubungan Pasien akan 1. Monitor tanda/
dengan luka episiotomi meningkatkan pola gejala konstipasi
grade 2 BAB yang normal 2. Monitor bising
selama dalam usus
perawatan. 3. Identifikasi faktor-
Indikator : faktor
1. Merespon ( pengobatan, tirah
keinginan baring dan diet)
untuk BAB yang menyebabkan
secara normal. konstipasi
2. Minuman 4. Ajarkan pasien/
cairan yang keluarga mengenai
adekuat. proses pencernaan
3. Mengkonsums 5. Instruksikan
i serat dalam pasien/keluarga
jumlah yang diet tinggi serat
kuat.
4. Kecemasan berhubungan Pasien akan 1. gunakan
dengan perubahan dalam menunjukan pendekatan yang
fungsi peran. kecemasan berkurang/ menenangkan.
teratasi selama dalam 2. Nyatakan dengan
perawatan jelas harapan
Indicator : pasien
1. Klien mampu 3. Temani pasien
mengungkapka untuk
n gejala cemas memberikan
2. Tanda-tanda keamanan
vital dalam 4. Dengarkan pasien
batas normal berbicara dengan
penuh perhatian
5. Berikan obat
kecemasan
D. Implementasi dan Evaluasi

NO Hari/tanggal Diagnosa jam Tindakan Evaluasi


keperawatan
1. Selasa Nyeri akut 08.20 1. Melakukan S: pasien
/26/06/2018 berhubungan ( pagi) tindakan mengatakan ia
dengan agen manajemen masih nyeri/
cedera fisik. nyeri, namun
pengkajian nyerinya
meliputi terasa ringan
(lokasi, ( 3)
karateristik, O : Pasien
durasi,dan Nampak
frekuensi) meringis
08.45 2. Mengatur kesakitan jika
(Pagi) posisi pasien bergerak
3. Menggajark namun sedikit
an teknik yang ia
relaksasi rasakan.
napas dalam A : Masalah belum
4. Melakukan teratasi.
pengukuran P : intervensi di
tanda-tanda lanjutkan
vital ( gunakan
teknik
farmakologi
bila perlu)
2. Selasa Defisiensi 09.45 1. Melakukan S : Pasien
/26/06/2018 pengetahuan (pagi) penyuluhan mengatakan ia
berhubungan kesehatan sudah mengerti
dengan kurang pada pasien dengan apa
terpaparnya tentang KB yang dijelaskan
informasi 2. Memberikan dan sudah
penjelasan mengetahui apa
lagi kepeda itu program KB
pasien O: pasien Nampak
tentang sudah mengerti
pentingnya dan dapat
hidup bersih menjawab
pertanyaan yang
diberikan.
A : Masalah
teratasi
P: intervensi
dipertahankan
3. Selasa Konstipasi 09.10 1. Memonitor S : Pasien
/26/06/2018 berhubungan (pagi) bising usus mengatakan
dengan luka 09.20 2. Mengunstruk BAB masih
episiotomy (pagi ) sikan kepada agak susah,
grade 2 pasien untuk namun tida
banyak nyeri
mengkonsum O : Pasien Nampak
si makanan tidak merasa
tinggi serat. nyeri saat BAB
10.20 3. Menjelaskan A : Masalah belum
(pagi) kepada teratsi.
pasien P:intervensi
dilanjutkan.
4. Selasa Ansietas 12.10 1. Mendengark S : Pasien
/26/06/2018 berhubungan Siang an pasien mengatakan ia
dengan bicara masih merasa
perubahan dengan cemas karena
fungsi peran penuh terpusah dari
perhatian bayinya.
2. Mendorong O : pasien Nampak
pasien tidak tenang
mengungkap A: masalah belum
kan perasaan teratasi
ketakutannya P : intervensi
3. Memberikan dilanjutkan.
kata-kata
motiva
1. Rabu Nyeri akut 09.10 1. Menjelas S: pasien
/26/06/2018 berhubungan ( pagi) kan kepada mengatakan ia
dengan agen pasien jika ia sudah tidak
cedera fisik. masih merasakan
merasakan nyeri
nyeri pasien O : Pasien
dapat Nampak
mendengarkan tenang dan
music untuk jika bergerak
mengalihkan ia tidak
rasa sakitnya merasakan
11.10 2. Observasi nyeri.
(siang tanda-tanda A : Masalah
) vital pasien teratasi.
P : intervensi di
pertahankan .
Rabu Defisiensi 09.50 1. Melakukan S : Pasien
/27/06/2018 pengetahuan (pagi) penyuluhan mengatakan ia
berhubungan kesehatan sudah mengerti
dengan kurang pada pasien dengan apa
terpaparnya tentang apa itu yang dijelaskan
informasi dan manfaat dan sudah
mengikuti mengetahui apa
imunisasi pada itu imunisasi
bayi pasien di dan manfaatnya
rumahnya. pada bayi
O: pasien Nampak
sudah mengerti
dan dapat
menjawab
pertanyaan yang
diberikan.
A : Masalah
teratasi
P: intervensi
dipertahankan
Rabu Konstipasi 10.15 1.Mengunstruksi S : pasien
/27/06/2018 berhubungan (pagi) kan kepada mengatakan
dengan luka ) pasien untuk masih agak
episiotomy banyak susah waktu
grade 2 mengkonsumsi BAB
makanan tinggi O : Pasien Nampak
serat.bila perlu masih sedikit
buah-buahan. merasa nyeri
10.20 2.menginstruksi saat BAB,
(pagi) kan pasien terus kotoran pasien
mengkonsumsi masih keras.
air putih. A : masalah belum
teratsi.
P: intervensi
dilanjutkan
Rabu Ansietas 12.10 1. Mendengark S : Pasien
/27/06/2018 berhubungan Siang an pasien mengatakan ia
dengan bicara tidak merasa
perubahan dengan cemas lagi
fungsi peran penuh karena ia sudah
perhatian bersam bayinya
2. Mendorong di rumah
pasien O : pasien Nampak
mengungkap tenang
kan perasaan A: masalah teratasi
ketakutannya P : intervensi
dipertahankan

Kamis, Konstipasi 03.20 1.menjelaskan S : pasien


28/06/2018 berhubungan (sore) kepada pasien mengatakan ia
dengan luka jangan suka sudah tidak
episiotomy menunda-nunda susah waktu
grade 2 waktu BAB lagi BAB
O : Pasien Nampak
tidak merasa
nyeri saat BAB,
kotoran pasien
sudah normal/
tidak keras.
A : masalah teratsi.
P: intervensi
dipertahankan

Anda mungkin juga menyukai