Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENGAJARAN KB

PADA IBU HAMIL DAN IBU MENYUSUI

Dosen pengampu : Ns.MARLINDA,M.Kep.Sp.Kep.Mat

DISUSUN OLEH :

Kelompok : 1

1. Ahmad Athouloh (2019206203001)

2. Andry Agus Hermawan (2019206203005)

3. Anisa Dwi Lestari (2019206203006)

4. Asihati (2019206203007)

5. Onetha Efendi (142012018029)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU

FAKULTAS KESEHATAN

S1 ILMU KEPERAWATAN

2020
SATUAN ACARA PENGAJARAN (SAP)
Pokok Bahasan : Keluarga Berencana (KB)

Sub Pokok Bahasan : Manfaat KB

Sasaran : Ibu hamil dan ibu menyusui

Hari/Tanggal : jumat / 08 januari 2021

Tempat : posyandu

Waktu : 30 menit

A. Deskripsi

Gerakan Keluarga Berencana Nasional Indonesia telah dianggap masyarakat dunia sebagai
program yang berhasil menurunkan angka kelahiran yang bermakna Perencanaan jumlah
keluarga dengan pembatasan yang bisa dilakukan yaitu dengan penggunaan alat-alat kontrasepsi
atau penanggulangan kelahiran seperti kondom, spiral, IUD, dan sebagainya.

Program KB adalah bagian yang terpadu (integral) dalam program pembangunan nasional
dan bertujuan untuk menciptakan kesejahteraan ekonomi, spiritual dan sosial budaya penduduk
Indonesia agar dapat dicapai keseimbangan yang baik dengan kemampuan produksi nasional.

Karena Keluarga Berencana adalah suatu program pemerintah yang dirancang untuk
menyeimbangkan antara kebutuhan dan jumlah penduduk, maka dari itu program KB ini
diharapkan menerima Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera (NKKBS) yang berorientasi
pada pertumbuhan yang seimbang. ( https://kampungkb.bkkbn.go.id/postSlider/1381/45128 )

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menit, di harapkan peserta penkes dapat
mengetahui manfaat dari KB
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menit peserta dapat menjelaskan kembali :
1. Ibu mengetahui pengertian KB
2. Ibu mengetahui tujuan dari keluarga berencana
3. Ibu mengetahui manfaat KB
4. Ibu mengetahui macam-macam metode alat kontrasepsi
C. Materi (terlampir)
1. Pengertian Keluarga Berencana
2. Tujuan keluarga berencana
3. manfaat dari Keluarga Berencana
4. macam-macam metode alat kontrasepsi
D. Metode dan Media
1. Metode
a. Ceramah
b. Diskusi
c. Tanya Jawab
2. Media
a. Leaflet
E. Pembagian Tugas
1) Ahmad Athouloh ( moderator )
2) Andry Agus Hermawan ( pemateri 1 )
3) Anisa Dwi Agustin ( dokumentasi )
4) Asihati ( pemateri 2 )
5) Onetha Efendi ( penanggu jawab alat )
F. Kegiatan Pembelajaran

WAKTU KEGIATAN KEGIATAN METODE


KOMUNIKATOR PESERTA
(1) (2) (3) (4)
Pembukaan  Mengucap salam  Menjawab salam Ceramah dan
(5 menit)  Validasi keadaan peserta  Menjawab Tanya jawab

 Menjelaskan maksud dan  Mendengarkan


tujuan

 Meyebutkan materi yang


akan disampaiakn  mendengarkan
Inti  Menjelaskan pengertian  Mendengarkan dan Ceramah dan
Keluarga Berencana (KB) memperhatikan
(20 menit) diskusi
 Member kesempatan pada  Bertanya
peserta untuk bertanya

 Mendengarkan dan
 Menjelaskan tujuan dari memperhatikan
keluarga berencana  bertanya
 Memberikan kesempatan
pada peserta untuk bertanya
 Mendengarkan dan
memperhatikan
 Menjelaskan manfaat dari
keluarga berencana (KB)  Bertanya

 Memberi kesempatan pada


peserta untuk bertanya

 Mendengarkan dan
memperhatikan
 menjelaskan macam macam
metode kontrasepsi  Bertanya
 Member kesempatan pada
peserta untuk bertanya

Penutup  Memberikan kesempatan  Bertanya Ceramah dan


(5 menit) peserta untuk bertanya Tanya jawab
 Merangkum/menyimpulkan  Mendengarkan dan
materi memperhatikan
 Kontrak yang akan datang  Menyepakati
 Mengucap salam penutup  Menjawab salam

G. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Peserta menyepakati kontrak untuk dilakukan penyuluhan
b. Media tersedia sesuai dengan kebutuhan
c. Materi penyuluhan telah disiapkan
d. Tempat kegiatan penyuluhan telah disiapkan
2. Evaluasi proses
a. Waktu penyuluhan dilakukan sesuai dengan kesepakatan
b. Komunikator dapat menyampaikan materi dengan baik dan lancar
c. Peserta dapat mengikuti kegiatan sampai dengan selesai
d. Peserta tampak antusias mengikiuti kegiatan dengan banyak bertanya
e. S elama kegiatan berlangsung peserta tidak ada yangmeninggalkan tempat
3. Evaluasi Hasil
85% peserta dapat menjelaskan kembali :
a. Pengertian keluarga berencana (KB)
b. Mengetahui tujuan dari KB
c. Manfaat keluarga berencana (KB)
d. macam-macam metode alat kontrasepsi

H. Lampiran materi
a) PENGERTIAN KELUARGA BERENCANA ( KB )
Keluarga berencana (disingkat KB) adalah gerakan untuk membentuk keluarga
yang sehat dan sejahtera dengan membatasi kelahiran. Itu bermakna adalah perencanaan
jumlah keluarga dengan pembatasan yang bisa dilakukan dengan penggunaan alat-alat
kontrasepsi atau penanggulangan kelahiran seperti kondom, spiral, IUD, dan sebagainya.
Gerakan keluarga berencana diartikan sebagai upaya peningkatan kepedulian dan
peran serta masyarakat melalui upaya pendewasaan usia perkawinan, pengendalian kelahiran,
pembinaan ketahanan keluarga, dan peningkatan kesejahteraan keluarga dalam rangka
melembagakan dan membudidayakan norma keluarga kecil bahagia dan sejahteraan.
Jumlah anak dalam sebuah keluarga yang dianggap ideal adalah dua. Gerakan ini
mulai dicanangkan pada tahun akhir 1970-an.
(https://id.wikipedia.org/wiki/Keluarga_Berencana )

b) TUJUAN DARI PROGRAM KELUARGA BERENCANA (KB)


Pasangan yang menggunakan KB tentu memiliki tujuan masing-masing.KB tidak
hanya dilakukan untuk menekan jumlah kelahiran bayi. Lebih jelasnya, tujuan KB terbagi
menjadi dua bagian, di antaranya:
1) Tujuan umum
Meningkatkan kesejahteraan ibu, anak dalam rangka mewujudkan NKKBS (Normal
Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera) yang menjadi dasar terwujudnya masyarakat yang sejahtera
dengan mengendalikan kelahiran sekaligus menjamin terkendalinya pertambahan penduduk.
2) tujuan khusus
- Meningkatkan jumlah penduduk untuk menggunakan alat kontrasepsi.
- Menurunnya jumlah angka kelahiran bayi.
- Meningkatnya kesehatan keluarga berencana dengan cara penjarangan kelahiran.

c) MANFAAT PROGRAM KELUARGA BERENCANA (KB)


Berikut ini adalah beberapa manfaat program keluarga berencana yang penting untuk
diterapkan pada setiap keluarga:
1. Mencegah kehamilan yang tidak direncanakan
Suami dan istri yang tidak menjalankan program KB berisiko mengalami kehamilan yang
tidak direncanakan. Misalnya, perempuan di atas 35 tahun dan belum menopause yang
melakukan hubungan intim tanpa alat kontrasepsi bisa saja hamil. Namun kehamilan ini
berisiko tinggi dan bisa berdampak fatal pada ibu dan bayi.
Begitu juga dengan kehamilan yang terlalu dini setelah melahirkan. Misalnya, seorang
wanita bisa saja melahirkan ketika anak pertama masih berusia di bawah 1 tahun. Pada
kondisi ini, ibu tidak mendapatkan pemulihan yang utuh setelah melahirkan anak
sebelumnya. Hal ini bisa berdampak pada kesehatan fisik maupun mental ibu.
2. Menjaga kesehatan ibu dan bayi
Program kehamilan yang direncanakan dengan matang akan memberikan dampak baik
bagi kesehatan ibu dan bayi. Selain itu, program KB juga memberikan pengarahan mengenai
langkah-langkah untuk menjaga kesehatan ibu dan bayinya, baik sebelum maupun setelah
melahirkan.
3. Menurunkan angka kematian ibu dan bayi
Manfaat program keluarga berencana lainnya adalah untuk menurunkan risiko kematian
ibu dan bayi. Kasus ini masih sering dijumpai di masyarakat, terutama pada kehamilan yang
berisiko tinggi mengalami komplikasi, seperti pada wanita berusia lebih 35 tahun, wanita
yang memiliki penyakit kronis tertentu, dan wanita yang baru saja melahirkan.
4. Membentuk keluarga yang berkualitas
Semua yang direncanakan dengan baik juga bisa berbuah baik. Dalam hal ini,
merencanakan kehamilan dan jumlah anak bukan cuma masalah waktu, tapi juga soal
eknomi, pendidikan anak, dan pola asuh.

Dari tujuan dan manfaat program keluarga berencana di atas, bisa melihat bahwa program
KB tidak ada kaitannya dengan menolak kehadiran anak. Program KB justru dibuat untuk
menyehatkan dan menyejahterakan keluarga Indonesia. (https://www.alodokter.com/kenali-
tujuan-dan-manfaat-program-keluarga-berencana )
d) MACAM MACAM ALAT METODE ALAT KONTRASEPSI
 Alat kontrasepsi hormonal

Kontrasepsi hormonal umumnya mengandung kombinasi dari progestin dan estrogen,


atau progesteron saja. Kontrasepsi ini tersedia dalam berbagai bentuk. Macam-macam alat
kontrasepsi hormonal termasuk pil KB, suntik KB, dan implant.

1. Pil KB
merupakan alat kontrasepsi yang paling umum digunakan. Alat kontrasepsi ini
mengandung hormon progestin dan estrogen untuk mencegah terjadinya ovulasi. Pil KB
umumnya terdiri dari 21–35 tablet yang harus dikonsumsi dalam satu siklus atau secara
berkelanjutan.
Kelebihan:

 Tingkat efektivitas tinggi dengan persentase kegagalan hanya sekitar 8%


 Haid menjadi lancar dan kram berkurang saat haid, tetapi ada pula jenis pil KB yang
dapat menghentikan haid

Kekurangan:

 Tidak dapat mencegah penyakit menular seksual


 Dapat menimbulkan efek samping, seperti naiknya tekanan darah, pembekuan darah,
keluarnya bercak darah, dan payudara mengeras
 Tidak cocok untuk wanita dengan kondisi medis tertentu, seperti penyakit jantung,
gangguan hati, kanker payudara dan kanker rahim, migrain, serta tekanan darah tinggi
2. Suntik KB
Suntik KB merupakan alat kontrasepsi yang mengandung hormon progestin dan mampu
menghentikan terjadinya ovulasi. Berdasarkan periode penggunaannya, ada dua jenis suntik KB,
yaitu suntik KB 3 bulan dan 1 bulan.
Kelebihan:
 Lebih efektif dan praktis dari pil KB
 Tingkat kegagalan pada suntik KB 1 bulan bisa kurang dari 1% jika digunakan dengan
benar
Kekurangan:

 Harga relatif mahal


 Perlu kunjungan secara rutin ke dokter atau bidan setiap bulannya
 Tidak memberikan perlindungan terhadap penyakit menular seksual
 Dapat menyebabkan efek samping, seperti keluarnya bercak darah
 Siklus menstruasi menjadi tidak teratur
 Tidak dianjurkan untuk digunakan pada wanita yang memiliki riwayat penyakit migrain,
diabetes, sirosis hati, stroke, dan serangan jantung
3. Implan
KB implan atau susuk merupakan alat kontrasepsi berukuran kecil dan berbentuk seperti
batang korek api. KB implan bekerja dengan cara mengeluarkan hormon progestin secara
perlahan yang berfungsi mencegah kehamilan selama 3 tahun. Alat kontrasepsi ini
digunakan dengan cara dimasukkan ke bagian bawah kulit, biasanya lengan bagian atas.
Kelebihan:
 Sangat efektif dengan tingkat kegagalan kurang dari 1%
 Tahan lama hingga 3 tahun
Kekurangan:
 Biaya relatif mahal
 Siklus menstruasi menjadi tidak teratur
 Risiko memar dan bengkak pada kulit di awal pemasangan
 Tidak memberikan perlindungan terhadap penyakit menular seksual

 Alat kontrasepsi dengan metode penghalang fisik

1. IUD

Intrauterine device (IUD) adalah alat kontrasepsi berbahan plastik dan berbentuk menyerupai
huruf T yang diletakkan di dalam rahim. IUD dapat mencegah kehamilan dengan cara
menghalau sperma agar tidak membuahi sel telur.

Ada dua jenis IUD yang umum digunakan, yaitu IUD yang terbuat dari tembaga dan dapat
bertahan hingga 10 tahun serta IUD yang mengandung hormon yang perlu diganti setiap 5 tahun
sekali.
Kelebihan:

 Tidak memerlukan perawatan yang rumit


 Tahan lama

Kekurangan:

 IUD dari tembaga dapat menyebabkan haid tidak lancer


 Risiko bergeser dan keluar dari tempatnya
 Risiko efek samping, seperti munculnya bercak darah pada 3–6 bulan pertama pemakaian
 Biaya mahal

2. Kondom
Kondom merupakan kontrasepsi yang bisa Anda pilih. Meski lebih umum ditemukan
kondom untuk pria, namun ada pula kontdom untuk wanita. Efektivitas kondom dalam
mencegah kehamilan meningkat terutama setelah ditambahkan lubrikan spermisida di
kondom.

Kelebihan alat kontrasepsi kondom :

 Kelebihan yang bisa di rasakan dari menggunakan kondom adalah dapat mencegah
penularan penyakit kelamin. Sementara itu, alat ini juga sangat praktis dan mudah
ditemukan di mana saja. Ditambah lagi alat ini juga sangat mudah digunakan.
 Memberikan perlindungan dari penyakit menular seksual

Kekurangan alat kontrasepsi kondom :

 Tingkat kegagalan mencapai 15%, terutama jika penggunaan kondom kurang tepat
 Hanya bisa digunakan sekali dan harus diganti setelah ejakulasi

(https://www.alodokter.com/memilih-alat-kontrasepsi )

Anda mungkin juga menyukai