Anda di halaman 1dari 37

KELOMPOK 2 dan 5

FAJAR
RAMADHANI
WISUDARNI

ORPA IWA

M. FARHAN

KKPMT II
1. ANATOMI, FISIOLOGI

1. JANTUNG
Jantung merupakan organ
peredaran darah yang
berbentuk seperti kerucut
tumpul dan ujung bawahnya
agak miring ke bagian kiri.
Jantung berfungsi untuk
memompa darah ke seluruh
tubuh.
1. ANATOMI, FISIOLOGI

 STRUKTUR JANTUNG :
1) Bagian terluar jantung
dibungkus oleh
membran perikardium.
Membran ini berupa
kantong dengan
lapisan ganda dan
dapat membesar dan
mengecil.
1. ANATOMI, FISIOLOGI

 STRUKTUR JANTUNG :
2) Dinding jantung terdiri
dari tiga lapisan, yaitu
epikardium(sekitar
jantung),
miokardium(otot
jantung), dan
endokardium(bagian
dalam jantung).
1. ANATOMI, FISIOLOGI

 STRUKTUR JANTUNG :
3) Jantung memiliki empat
ruangan, yaitu dua
serambi(atrium) dan dua
bilik(ventrikel). Serambi
berfungsi untuk menerima
darah dari seluruh tubuh,
sedangkan fungsi bilik
adalah untuk memompa
darah keluar jantung.
1. ANATOMI, FISIOLOGI Valvula
semilunaris
Valvula
trikuspidalis
 STRUKTUR JANTUNG :
4) Jantung terdiri dari tiga
katup(valvula), yaitu valvula
bikuspidalis (terletak antara
serambi kiri dan bilik kiri),
valvula trikuspidalis (terletak
antara serambi kanan dan
bilik kanan), dan valvula Valvula
semilunaris (terletak di bikuspidalis

pangkal aorta dan arteri).


1. ANATOMI, FISIOLOGI
2. DARAH

Darah adalah jaringan ikat berupa cairan yang


tersusun atas plasma darah, sel-sel darah, dan
keping darah.Adapun fungsi dari darah adalah
sebagai berikut:

 Mengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh


tubuh,
 Mengangkut sari-sari makanan,
 Mengangkut sisa-sisa metabolissme,
 Mengedakan hormon untuk kinerja tubuh,
 Mengatur pH dan suhu tubuh, dan
 Melawan penyakit karena mampu menghasilkan
antobodi.
1. ANATOMI, FISIOLOGI

PENYUSUN JARINGAN DARAH :


 Plasma darah

fungsi dari plasma darah adalah


untuk mengatur tekanan
osmotik, mengangkut sari-sari
makanan, mengngkut sisa-sisa
metabolisme, dan mengedarkan
hormon untuk mengatur fungsi
tubuh.
1. ANATOMI, FISIOLOGI
 Sel darah merah (eritrosit)
Eritrosit adalah sel darah yang
berwarna merah. Warna merah
disebabkan oleh adanya kandungan
hemoglobin. Hemoglobin adalah
senyawa yang berfungsi
mengangkut oksigen dan
karbondioksida melalui pembuluh
darah.  Eritrosit berbentuk kepingan
bikonkaf dan tidak berinti dengan
diameter 8 μm dan ketebalan 2 μm.
1. ANATOMI, FISIOLOGI

 Leukosit
Leukosit merupakan istilah
lain dari sel darah putih.
Bentuk sel ini bisa
berubah-ubah dengan
ukuran 10-12 μm.
1. ANATOMI, FISIOLOGI

 Trombosit
Trombosit atau keping
darah adalah sel darah
yang berbentuk kepingan
dan tidak berinti.
Trombosit berukuran 2-
3 μm dan berfungsi dalam
proses pembekuan darah.
1. ANATOMI, FISIOLOGI

3. PEMBULUH DARAH

 merupakan saluran tertutup


yang bercabang-cabang.
Fungsi pembuluh darah
adalah mengalirkan darah
keluar jantung lalu kembali
lagi ke jantung. Terdapat tiga
pembuluh darah utama, yaitu
artieri, vena, dan kapiler.
1. ANATOMI, FISIOLOGI

1. Pembuluh arteri
Pembuluh darah arteri
adalah pembuluh yang
pangkalnya ada di bilik
jantung. Pembuluh ini
berfungsi untuk membawa
darah keluar jantung.
1. ANATOMI, FISIOLOGI

2. Pembuluh vena
Pembuluh darah vena
adalah pembuluh yang
berfungsi untuk
membawa darah kembali
ke jantung. Ujung
pembuluh ini berada di
serambi jantung.
1. ANATOMI, FISIOLOGI
3. Pembuluh kapiler
memegang peranan penting dalam
proses pertukaran zat di dalam darah.
 Adapun fungsi kapiler adalah sebagai

berikut.
 Menjadi penghubunga antara arteriola dan
venula.
 Mengambil zat-zat yang dibutuhkan dari
kelenjar.
 Menjadi tempat terjadinya pertukaran zat
antara darah dan cairan di dalam jaringan.
 Menyaring darah di dalam ginjal.
 Menyerap zat-zat makanan dari usus.
1. PATOFISIOLOGI

1. HIPERTENSI (HT)

Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi saat tekanan


darah berada pada nilai 130/80 mmHg atau lebih. Kondisi ini dapat
menjadi berbahaya, karena jantung dipaksa memompa darah lebih
keras ke seluruh tubuh, hingga bisa mengakibatkan timbulnya berbagai
penyakit, seperti gagal ginjal, stroke, dan gagal jantung.Hipertensi tidak
menunjukkan gejala, terutama di tahap awal. Meskipun begitu,
perjalanan penyakit hipertensi ini sangat kompleks dan rumit.
Ada banyak faktor yang terlibat dalam patofisiologi hipertensi, Faktor
yang paling berpengaruh adalah hipertensi esensial (juga dikenal
sebagai primer atau idiopatik ) atau sekunder . Beberapa otoritas
mendefinisikan hipertensi esensial sebagai penyebab hipertensi karena
konsumsi natrium yang berlebihan dan konsumsi kalium yang kurang.
1. PATOFISIOLOGI
Hipertensi sekunder menunjukkan bahwa hipertensi akibat dari kondisi
mendasar yang spesifik dengan mekanisme yang terkenal, seperti
penyakit ginjal kronis, penyempitan aorta atau arteri ginjal, atau gangguan
endokrin seperti kelebihan aldosteron , kortisol , atau katekolamin .
Hipertensi persisten merupakan faktor risiko utama untuk penyakit
jantung hipertensi, penyakit arteri koroner, stroke, aneurisma aorta,
penyakit arteri perifer, dan penyakit ginjal kronis. penyakit kronis memiliki
riwayat perjalanan yang lama. Begitu pula dengan hipertensi. Ketika
seseorang terdiagnosis hipertensi untuk pertama kalinya, bisa jadi ia sudah
mulai memiliki hipertensi beberapa tahun sebelumnya.
Hipertensi secara alami diawali dari kenaikan tekanan darah sesekali
saja. Naiknya tekanan darah yang kadang-kadang ini, lama-kelamaan akan
semakin sering dan kemudian menetap, atau tidak bisa turun kembali.
1. PATOFISIOLOGI
Awalnya, penderita hipertensi tidak merasakan gejala. Jika pun
ada gejala, biasanya tidak spesifik dan berubah-ubah. Setelah
penyakit berkembang menjadi hipertensi persisten (menetap),
maka hipertensi menjadi lebih rumit, di mana sudah melibatkan
kerusakan organ-organ lain di seluruh tubuh.
Diawali dari kerusakan pembuluh-pembuluh darah kecil karena
hipertensi, diikuti pembuluh darah yang lebih besar seperti arteri
dan aorta. Keduanya adalah pembuluh utama di tubuh yang
berukuran besar, salah satunya yang membawa darah menuju
dan meninggalkan jantung.
Kerusakan pembuluh darah kecil juga terjadi di seluruh organ
tubuh sehingga perlahan-lahan jantung, ginjal, retina, dan sistem
saraf pusat akan mengalami kerusakan.
1. PATOFISIOLOGI

2. Gagal jantung kongestif (CONGESTIV HEART


FAILURE)

Gagal jantung kongestif dalam istilah medis disebut dengan congestive


heart failure (CHF) adalah kondisi di mana jantung tidak memompa cukup
darah ke organ tubuh dan jaringan lain.
Ketika salah satu atau dua bagian jantung tidak memompa darah keluar,
darah akan menumpuk dalam jantung atau menyumbat di organ atau
jaringan. Akibatnya, darah menumpuk di sistem peredaran darah
.
Gagal jantung ditandai dengan satu respon hemodinamik, ginjal, syaraf
dan hormonal yang nyata serta suatu keadaan patologik berupa penurunan
fungsi jantung. Salah satu respon hemodinamik yang tidak normal adalah
peningkatan tekanan pengisian (filling pressure) dari jantung atau preload.
1. PATOFISIOLOGI
Patofisiologi gagal jantung dibagi menjadi bebrapa bagian yaitu :
1. Gagal jantung kiri (Left-Sided Heart Failure)
Bagian ini diawali dengan jantung kiri tidak dapat memompa
dengan baik sehingga keadaan tersebut dapat
menurunkan aliran dari jantung sebelah kiri keseluruh
tubuh. Akibatnya, darah akan mengalir balik ke dalam
vaskulator pulmonal.

Pada saat terjadinya aliran balik darah kembali menuju


ventrikular pulmonaris, tekanan kapiler paru akan meningkat (>10
mmHg) melebihi tekanan kapiler osmotik (>25 mmHg). Keadaan ini
akan menyebabkan perpindahan cairan intravaskular ke dalam
interstitium paru dan menginisiasi edema.
1. PATOFISIOLOGI

2. Gagal jantung kanan (Right-Sided Heart Failure)

Disfungsi ventrikel kanan dapat dikatakan saling


berkaitan dengan disfungsi ventrikel kiri pada gagal
jantung apabila dilihat dari kerusakan yang diderita
oleh kedua sisi jantung, misalnya setelah terjadinya
infark miokard atau tertundanya komplikasi yang
ditimbulkan akibat adanya progresifitas pada bagian
jantung sebelah kiri. Pada gagal 9 jantung kanan
dapat terjadi penumpukan cairan di hati dan seluruh
tubuh terutama di ekstermitas bawah
1. PATOFISIOLOGI
3.Aktivasi sistem Renin Angiotensin Aldosteron (RAAS)

Pelepasan renin sebagai neurohormonal oleh ginjal akan


mengaktivasi RAAS. Angiotensinogen yang diproduksi oleh hati
dirubah menjadi angiotensin I dan angiotensinogen II.Angiotensin II
berikatan dengan dinding pembuluh darah
ventrikel dan menstimulasi pelepasan endotelin sebagai agen
vasokontriktor. Selain itu, angiotensin II juga dapat menstimulasi
kelenjar adrenal untuk mensekresi hormon
aldosteron. Hormon inilah yang dapat meningkatkan retensi
garam dan air di ginjal, akibatnya cairan didalam tubuh ikut
meningkat. Hal inilah yang mendasari timbulnya edema cairan pada
gagal jantung kongestif .
KASUS

Seorang opasien usia 47 tahun masuk rumah sakit


mengeluh pada ulu hati menjalar ke dada. Pasien
merasa kesakitan memegang dadanya, muntah,
nyeri kepala, susah tidur. Dari hasil pemeriksaan
TTV: tekanan darah (TD) : 160/100 mmHg, frequensi
nadi : = 76X/I, suhu : 36,7 ˚C , pernafasan : = 24X/I.
dilakukan pemeriksaan laboratprium DR, GDS, dan
kolesterol. IVFD Ringer Laktat (RL), EKG, Injeksi
ranitidine. Dokter mendiagnosa alhir HIPERTENSI
(HT) diagnosis sekudner CONGESTIVE HEART
FAILURE (CHF) dengan DPJP dr. Elirawati,
Sp,JP,M.Kes.
KATA KUNCI ,
2. TERMINOLOGI MEDIS

1. Pemeriksaan TTV adalah prosedure pemeriksaan yang


dilakukan untuk mengetahui tanda vital seseorang. Hal ini
bertujuan untuk mendeteksi gangguan, kelainan, atau
perubahan pada fungsi organ tubbuh.

2. Tekanan Darah (TD) adalah ukuran seberapa kuat jantung


memompa darah keseluruh tubuh.

3. mmHg adalah salah satuan tekanan resmi yang digunakan


dalam bidang fisika dan kimia

4. Frequensi Nadi adalah denyut nadi adalah getaran/


denyut darah didalam pembuluh darah arteri akibat
kontraksi ventrikel kiri jantung.
KATA KUNCI DAN
2. TERMINOLOGI MEDIS

5. Suhu adalah besaran yang menyatakan derajat panas dingin


suatu benda dan alat yang digunakan untuk mengukur suhu
adalah termometer.

6.˚C adalah suatu skala suhu yang didiesain supaya titik beku
air berada pada 0 derajat dan titik didih pada 100 derajat di
tekanan atmosferik standar.

7. DR pemeriksaan darah lengkap adalah tes darah yang


dilakukan untuk mengetahui jumlah sel darah merah, sel
darah putih dan trombosit dalam tubuh.

8. GDS gula darah sewaktu adalah tes untuk mengukur kadar


gula darah terlepas dari kapan terakhir makan.
KATA KUNCI DAN
2. TERMINOLOGI MEDIS
9. Kolesterol disebut juga pemeriksaan profil lipid ini
merupakan tes darah untuk mengukur jumlah total zat lemak
(kolesterol dan trigliserida) dalam darah

10.Intravenous Fluid Drops (IVFD) diartikan juga sebagai


infus, diartikan sebagai jalur masuk cairan melalui pembuluh
vena

11. Ringer Laktat (RL) adalah larutan steril yang digunakan


sebagai penambah cairan dan elektrolit tubuh untuk
mengembalikan keseimbangannya. Obat ini juga dapat
bertindak sebagai alkalisator yang mengurangi keasaman

12. Ekg adalah tes sederhana untuk mengukur dan merekam


aktivitas listrik jantung. Tes ini menggunakan mesin
pendeteksi impuls listrik yang disebut elektrokardiograf.
KATA KUNCI DAN
2. TERMINOLOGI MEDIS

13. Injeksi Ranitidine adalah obat yang digunakan untuk


menangani gejala atau penyakit yang berkaitan dengan
produksi asam berlebih di dalam lambung.

14. Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi


saat tekanan darah berada pada nilai 130/80 mmHg atau
lebih. Kondisi ini dapat menjadi berbahaya, karena jantung
dipaksa memompa darah lebih keras ke seluruh tubuh,
hingga bisa mengakibatkan timbulnya berbagai penyakit,
seperti gagal ginjal, stroke, dan gagal jantung.

15. Congestive heart failure Congestive Hearth Failure


(CHF) atau Gagal jantung kongestif, adalah kondisi di mana
jantung tidak memompa cukup darah ke organ tubuh dan
jaringan lain.
ETIOLOGI,
3.
 HIPERTENSI
suatu kondisi ketika tekanan darah terhadap
dinding arteri trelalu tinggi. Biasanya hipertensi
didefinisikan sebagai tekanan darah di atas
140/90, dan dianggap parah jika tekanan di atas
180/120.

 CONGESTIVE HEART FAILURE (CHF)


konidisi kronis ketika jantung tidak memompa
darah sebagai mestinya. Gagal jantung dapat
terjadi jika jantung tidak dapat memompa (sistolik)
atau mengisi (diastolik) secara memadai.
TANDA/GEJALA
3.

TANDA DAN GEJALA PASIEN PADA KASUS:

 Sakit pada ulu hati yang menjalar hingga ke dada,


 Karena pasien merasa kesakitan , pasien
memegang dadanya,
 Muntah,
 Nyeri kepala, dan
 Susah tidur.
PEMERIKSAAN
3. PENUNJANG

 Hasil pemeriksaan  Pemeriksaan


TTV : LAB :
1. TD = 160/100 mmHg 1. DR
2. N = 76X/I 2. GDS
3. S = 36,7 ˚C 3. Kolesterol
4. R = 24X/I 4. RL
5. EKG

 Tindakan
1. IVFD
2. Injeksi ranitidine
KODE PENYAKIT
4.

1.HIPERTENSI

LT: HypertensioN I10


TL : I10 Essential (primary)
hypertension

Jadi kode MD: I10


KODE PENYAKIT
4.

2. Congestive heart failure (CHF)

LT : congestion, congestive
- heart (see also failure, heart,
congestive)
I50.0
TL : I50.0 congestive heart failure

Jadi kode MD: I50.0


KODE TINDAKAN
4.

1.EKG (elektrokardiogram)

LT : electrocardiogram (with 1 2 or more


leads 89.52
TL : 89.52 electrocardiogram

Jadi kode ICD 9 : 89.52


KODE TINDAKAN
4.

2. IVFD

LT : infusion
- electrolytes 99.18
TL : 99.18 injection or infusion of electrolytes

Jadi kode ICD 9 : 99.18


KODE TINDAKAN
4.

3. Pemeriksaan darah

LT : examination
- microscopic
- - blood 90.5
TL : 90.5,-
9 other microscopic examination
90.59 microscopic examination of blood

Jadi kode ICD 9 : 90.59


KODE TINDAKAN
4.

4. Injeksi ranitidine

LT : injection
- sclerosing agent NEC 99.29
TL : 99.29 injection or infusion of other
therapatic or
prophyactic subtance

Jadi kode ICD 9 : 99.29


TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai