1.2
Jantung dan Fungsinya
1. jantung tersusun dari otot lurik yamg bercabang ,terdiri atas empat
ruang,yaitu dua serambi dan dua bilik
2. jantung berfungsi untuk mengatur peredaran darah atau sebagai
pompa.kerja jantung adalah kedua serambi menguncup,kedua bilik
mengembang.kemudian,kedua bilik menyempit,kedua serambi
mengembang
1.3
Cara kerja jantung
1. Jantung berdenyut selama kita hidup dengan denyutan 60-80 kali per
menit.
2. Jantung bekerja dengan melakukan kontraksi (mengempis)dan relaksasi
(mengembang). kontraksi berarti jantung memompa darah ke seluruh
tubuh. Fase saat kontraksi disebut sistole dengan tekanan darah normal
120 mmHg. Relaksasi atau istirahat berarti darah masuk ke
jantung(ventrikel). Fase saat relaksasi disebut diastole, dengan tekanan
darah normal 80 mmHg.
3. Jantung manusia berbentuk kerucut sebesar kepalan tangan dengan berat
+300gram. Terletak di tengah rongga dada sebelah kiri. Dibungkus oleh dua
membran yang disebut perikardium.
4. Jantung memiliki empat ruang; dua ruang sebelah atas, yaitu serambi
kiri(atrium sinister) dan serambi kanan(atrium dexter); serta dua ruang
sebelah bawah, yaitu bilik kiri(ventrikel sinister) dan bilik kanan(ventrikel
dexter)
5. Kedalam serambi kanan, bermuara pembuluh nadi besar(vena kava). Dari
bilik kanan, keluar pembuluh nadi paru paru(arteri pulmonalis). Kedalam
serambi kiri, bermuara empat pembuluh balik paru-paru sedangkan dari
bilik kiri, muncul pembuluh darah nadi besar (aorta).
6. Otot dinding ventrikel lebih tebal dibandingkan dengan otot dinding atrium.
Otot dinding bilik kiri lebih tebal dibandingkan otot dinding, bilik kanan
karena bilik kiri memompa darah ke seluruh tubuh sehingga harus kuat,
sedangkan bilik kanan hanya memompa darah ke paru- paru.
7. Di antara serambi kanan dan bilik kanan terdapat katup tiga daun (valvula
trikuspidalis) dan di antara serambi kiri dan bilik kiri terdapat katup dua
daun (valvula bikuspidalis). Sementara itu, di antara bilik kiri dengan aorta
terdapat katup berbentuk bulan sabit (valvula semilunaris).
1.4
Pembuluh Darah
1.5 materi
Darah
1.Darah manusia berfungsi sebagai alat transpor/pengangkut, pengatur suhu
tubuh, dan alat pertahanan tubuh.
2. Darah manusia tersusun dari bagian yang cair (plasma darah) dan bagian yang
padat. Bagian yang cair mengandung sekitar 90%, serum (antitoksin), fibrinogen,
kalsium, dan protrombin. Bagian yang padat (sel darah) terdiri atas sel darah
merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan keping darah (trombosit).
5-10 ribu/mm darah, serta dibuat di sumsum merah, limpa (kura),dan kelenjar
limfa. Leukosit berguna untuk membunuh bibit penyakit.
5. Trombosit mempunyai ciri-ciri bentuk tidak teratur, tidak mempunyai inti sel,
berjumlah 200-400 ribu/mm³ darah, dan dibuat di sumsum merah. Trombosit
berfungsi dalam proses pembekuan darah.
Sistem Peredaran Darah
1. Sistem peredaran darah manusia merupakan sistem peredaran tertutup dan
rangkap. Disebut sistem peredaran tertutup karena darah beredar di dalam
pembuluh darah. Disebut sistem peredaran darah rangkap karena terdiri atas
peredaran darah kecil (jantung - paru-paru-jantung) dan peredaran darah besar
(jantung-seluruh tubuh-jantung).
2. Sistem peredaran darah kecil
Fungsi darah
Darah merupakan suatu jaringan yang tersusun dari bermacam-macam sedan
cairan. Susunan atau komposisi darah dapat menggambarkan kesehatan
seseorang. Fungsi darah, di antaranya sebagai berikut.
1. Mengatur suhu tubuh
2. Mengeluarkan bahan-bahan metabolisme seperti oksigen dan zat-zat makanan
serta sisa metabolisme 3. Membunuh kuman atau sebagai kekebalan
4. Mengedarkan hormon dan enzim
5. Mempertahankan pH tubuh
6. Menutup luka
2. Zat yang mencegah proses pembekuan darah, yaitu heparin, Na, oksalat,
dan EDTA.
Golongan Darah
1. Menurut Karl Landsteiner (1868-1943), seorang dokter kelahiran Wina, Austria,
golongan darah manusia dapat dikelompokkan menjadi empat berdasarkan ada
tidaknya aglutinogen dan aglutinin. Aglutinogen adalah sejenis protein dalam
eritrosit yang digumpalkan, sedangka aglutinin/anti aglutinogen, yaitu sejenis
protein dalam plasma darah, Penggolongan darah menurut Karl Landsteiner
adalah sebagai berikut
a. Golongan darah A, jika sel darah merah seseorang mengandung aglutinogen A.
b. Golongan darah B, jika sel darah merah seseorang mengandung aglutinogen B.
c. Golongan darah AB, jika sel darah merah seseorang mengandung aglutinogen A
dan b
d. Golongan darah O, jika sel darah merah seseorang tidak mengandung
aglutinogen A dan B.
2. Penggolongan darah sangat berguna pada transfusi darah (peristiwa
memasukkan darah ke dalam tubuh). Orang yang memberikan darahnya disebut
donor dan orang yang menerima darah disebut resipien.
Limfa, Limpa (Kura), dan Tonsil
1. Limfa atau getah bening adalah cairan jaringan tubuh yang berwarna kekuning-
kuningan. Susunan limfa mirip dengan plasma darah dan mengandung leukosit,
fibrinogen, serta trombosit. Limfa merupakan cairan jaringan tubuh yang diserap
oleh darah, tetapi masuk ke dalam pembuluh-pembuluh kecil yang ujungnya
terbuka yang disebut pembuluh limfa.
2. Sistem peredaran limfa disebut peredaran terbuka karena ujung pembuluhnya
terbuka dan tidak saling berhubungan satu dengan lainnya. Pembuluh-pembuluh
limfa kecil berkumpul, kemudian menjadi pembuluh limfa besar. Pembuluh limfa
memiliki banyak katup sehingga membuat alirannya searah.
3. Dalam tubuh kita terdapat dua pembuluh limfa besar, yaitu sebagai berikut.
a. Pembuluh limfa kanan yang mengumpulkan limfa dari jantung, dada, kepala,
leher, dan lengan atas, kemudian cairan tersebut akhirnya masuk ke vena bawah
selangka kanan.
b. Pembuluh limfa kiri mengumpulkan limfa dari bagian bawah tubuh sebelah kiri
yang akhirnya masuk ke vena bawah selangka kiri.
4. Limpa (kura) terletak di sebelah belakang lambung. Selain sebagai sistem
pertahanan (membunuh kuman), limpa juga berfungsi sebagai tempat pembuatan
leukosit, menimbun darah, dan pembongkaran eritrosit yang telah rusak.
5. Tonsil terletak di sekeliling jalan masuk ke tenggorokan (faring). Tonsil
berfungsi mengumpulkan dan mengeluarkan patogen yang masuk ke faring
melalui makanan atau udara pernapasan.
Kelainan dan Penyakit pada sistem Peredaran Darah Manusia
1. Racun-racun yang memengaruhi molekul-molekul hemoglobin Karbon
monoksida (CO) akan membentuk karboksi monoglobin sehingga hemoglobin
tidak mampu mengikat dan mengedarkan oksigen (contohnya asap rokok).
2.Anemia
Anemia merupakan kondisi kekurangan hemoglobin. Anemia terjadi Anemia
karena kehilangan darah, kekurangan produksi eritrosit, dan terlalu banyak
produksi dengan kadar hemoglobin rendah. Penderita anemia akan merasa
kurang tenaga dan sangat lelah, tampak pucat, serta bernapas dengan cepat dan
pendek. Anemia nutrisional adalah anemia kekurangan zat besi karena kurangnya
asupan makanan. Sementara itu, anemia pernisiosa disebabkan oleh kekurangan
asupan atau penyerapan vitamin B12 yang penting dalam pembelahan sel Anemia
lainnya adalah anemia hipokronik yang disebabkan oleh kerusakan eritrosit yang
sangat cepat.
3.Polisitemia
Jika jumlah eritrosit melebihi normal, darah menjadi kental (viskositas naik),
menurunkan kecepatan aliran darah, dan menyumbat kapiler.
12. Jantung
Diperkirakan 1 dari 5 orang berusia 60 tahun mendapat serangan jantung.
Beberapa penelitian menunjukkan faktor-faktor penyebab serangan jantung, yaitu
kolesterol tinggi, hipertensi, merokok, kegemukan, tidak pernah olahraga,
diabetes melitus, dan kelainan genetik.
Beberapa solusi untuk mencegah atau mengurangi penyakit dan kelainan
pada sistem peredaran darah manusia agar dapat berfungsi secara adalah sebagai
berikut.
a Olahraga rutin dan (senam jantung sehat).
b. Menghindari atau mengurangi makanan yang berlemak tinggi dan jenuh
c. Berhenti makan sebelum kenyang
d. Selalu optimis atau berpikir positif
e.menjaga keseimbangan antara bekerja dan istirahat (relaksasi)
1.1
BAB 1
Pendahuluan
Sistem peredaran darah adalah suatu sistem organ yang berfungsi memindahkan
zat dari sel ke sel. Sistem peredaran darah manusia merupakan suatu sistem
pemindahan nutrisi dan zat-zat tertentu melalui sistem peredaran darah dari
jantung ke seluruh sel-sel organ dalam tubuh dan begitu pula sebaliknya. Bagian
dari sistem sirkulasi yang mengangkut darah ke seluruh tubuh adalah pembuluh
darah. Pembuluh darah terdiri atas pembuluh nadi dan pembuluh balik.
Pembuluh darah yang bercabang membentuk pembuluh yang lebih halus yang
disebut pembuluh kapiler. Percabangan antara pembuluh darah besar dengan
pembuluh darah kecil membentuk sebuah sudut. Sudut yang terbentuk pada
percabangan pembuluh darah akan mempengaruhi aliran darah pada tubuh.
Selain sudut, percabangan pada pembuluh darah mengakibatkan jari-jari pada
masing-masing pembuluh berbeda. Pada tahun 1878 Wilhelm Roux membahas
hubungan antara sudut dan jari-jari percabangan pembuluh darah dengan
menggunakan beberapa prinsip sederhana. Untuk memperoleh kembali hasil dari
Roux akan diturunkan model percabangan pembuluh darah melalui eksplorasi
yang dikaji oleh John Adam. Dalam memodelkan masalah percabangan pembuluh
darah, hal pertama yang menjadi perhatian adalah sifat alami dari fluida. Newton
memodelkan jenis fluida sederhana dengan menganggap fluida tersebut terdiri
dari lapisan-lapisan tipis yang saling bergesekan satu sama lain sehingga
menghasilkan resistensi(hambatan) pada arus fluida. Tingkat resistensi suatu
fluida diukur berdasarkan viskositas dari fluida tersebut. Semakin besar viskositas
suatu fluida, maka semakin besar tingkat resistensi yang terjadi pada fluida
tersebut. Fluida yang viskositasnya tidak dipengaruhi oleh gaya yang bekerja pada
fluida tersebut disebut sebagai fluida Newtonian. Sebaliknya, jika viskositasnya
dipengaruhi oleh gaya yang bekerja, maka fluida tersebut disebut fluida non-
Newtonian
Makalah ipa
Sistem peredaran manusia
Ketua:
Alkanz Muhamad Mubarak
Nama anggota:
1.Dzalika Febriandy permana putra
2.Dzikri Al Anbiya
3.Muhamad Azka Padilah
4.Raihan Fadhilah
5.Zakwan Umar Rafi Suparyadi