LAPORAN PENDAHULUAN
Disusun Oleh :
Jl. Kerkof No.243, Leuwigajah, Kec. Cimahi Sel., Kota Cimahi, Jawa Barat
2020 - 2021
A. DEFINISI HIPERTENSI
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140
mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg pada dua kali pengukuran dengan selang
waktu lima menit dalam keadaan cukup istirahat/tenang (Kemenkes.RI, 2014).
Hipertensi adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami peningkatan tekanan darah
diatas normal yang mengakibatkan peningkatan angka kesakitan (morbiditas) dan angka
kematian / mortalitas (Trianto, 2014).
B. ETIOLOGI / PENYEBAB HIPERTENSI
Pada umumnya hipertensi tidak mempunyai penyebab yang spesifik. Hipertensi terjadi sebagai
respon peningkatan curah jantung atau peningkatan tekanan perifer. Akan tetapi, ada beberapa
factor yang memengaruhi terjadinya hipertensi :
1. Genetik : respon neurologi terhadap stress atau kelainan ekskresi atau transport Na.
2. Obesitas : terkait dengan tingkat insulin yang tinggi yang mengakibatkan tekanan darah
meningkat.
3. Stress karena lingkungan
4. Hilangnya elastisitas jaringan dan arterosklerosis pada orang tua serta pelebaran pembuluh
darah
(Aspiani, 2016)
Hipertensi juga dapat diklasifikasikan berdasarkan tekanan darah pada orang dewasa menurut
Triyanto (2014).
M. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut b.d pembuluh darah ke otak meningkat d.d tekanan darah meningkat, pola napas
berubah, nafsu makan berubah, proses berpikir terganggu, menarik diri, berfokus pada diri
sendiri, diaforesis.
2. Hipervolemia b.d vasokontriksi pembuluh darah d.d distensi vena jugularis, terdengar suara
napas tambahan, hepatomegali, kadar Hb/Ht turun, oliguria, intake lebih banyak dari
output, kongesti paru.
3. Risiko penurunan curah jantung d.d perubahan afterload.
4. Intoleransi aktivitas b.d fatique b.b dipsnea saat/setelah aktivitas, merasa tidak nyaman
setelah beraktivitas, merasa lemah, tekanan darah berubah >20% dari kondisi istirahat,
gambaran EKG menunjukan aritmia saat/setelah aktifitas, gambaran EKG menunjukan
iskemia, sianosis.
N. INTERVENSI KEPERAWATAN
Menurut PPNI, T.P ( 2018 )
2. Dokumentasikan
pemberian obat dan
respons terhadap obat
O. DAFTAR PUSTAKA
Andrian Patica N. (E-journal keperawatan volume 4 nomor 1 Mei 2016). Hubungan Konsumsi
Makanan dan Kejadian Hipertensi pada Lansia di Puskesmas Ranomut Kota Manado.
Triyanto, Endang. (2014). Pelayanan Keperawatan Bagi Penderita Hipertensi SecaraTerpadu.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
WHO. (2014). Global Target 6:A 25% relative reduction in the prevalence of reise blood pressure
or contain the according to national circumstances
Adrian, S. J. (2019). Hipertensi Esensial : Diagnosa Dan Tatalaksana Terbaru Pada Dewasa, 46(3),
172–178.
Aspiani, R. yuli. (2016). Asuhan Keperawatan Klien Gangguan Kardiovaskular.
Kemenkes RI. (2019). Profil Kesehatan Indonesia 2018 [Indonesia Health Profile 2018].
http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/profil-kesehatan-indonesia/Data-dan-
Informasi_Profil-Kesehatan-Indonesia-2018.pdf
Kemenkes.RI. (2014). Pusdatin Hipertensi. Infodatin, Hipertensi, 1–7.
https://doi.org/10.1177/109019817400200403
Misbach, J. (2013). Aspek diagnostik, Patofisiolofi, Managemen.Jakarta: Balai Penerbit FKUI.
Nurariif, A. H. (2015). Aplikasi Asuhan kepeawatan berdasarkan diagnosa medis & Nanda Jilid 2.
Trianto,(2014). Pelayanan Peperawatan Pagi Penderita Hipertensi.Jakarta: Bumi Aksara.
PPNI ,T. P. (2016).Standar Diagnostik Keperawatan Indonesia:Definisi dan Indikator
Diagnostik,Edisi 1.Jakarta:DPP PPNI
PPNI, T. P. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI): Definisi dan Indikator
Diagnostik ((cetakan III) 1 ed.). Jakarta: DPP PPNI.
PPNI, T. P. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI): Definisi dan Tindakan
Keperawatan ((cetakan II) 1 ed.). Jakarta: DPP PPNI.
PPNI, T. P. (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI): Definisi dan Kreteria Hasil
Keperawatan ((cetakan II) 1 ed.). Jakarta: DPP PPNI.
World Health Organization. (2010). SEVERE ACUTE RESPIRATORY SYNDROME (10th ed.). World
Health Organization.