Pemenuhan Nutrisi
(Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Gerontik)
Dosen Pembimbing:
Disusun Oleh:
Asri Febriyanti E.0105.20.006
A. Latar belakang
Penyakit jantung koroner (PJK) atau di kenal dengan Coronary Artery Disease
(CAD) merupakan suatu penyakit yang terjadi ketika arteri yang mensuplai darah
untuk dinding jantung mengalami pengerasan dan penyempitan (Lyndon, 2014).
Arteri yang mensuplai miokardium mengalami gangguan, sehingga jantung tidak
mampu untuk memompa sejumlah darah secara efektif untuk memenuhi perfusi
darah ke organ vital dan jaringan perifer secara adekuat. Pada saat oksigenisasi
dan perfusi mengalami gangguan, pasien akan terancam kematian. Kedua jenis
penyakit jantung koroner tersebut melibatkan arteri yang bertugas mensuplai
darah, oksigen dan nutrisi ke otot jantung. Saat aliran yang melewati arteri
koronaria tertutup sebagian atau keseluruhan oleh plak, bisa terjadi iskemia atau
infark pada otot jantung ( Ignatavicius & Workman, 2010).
Penyakit jantung koroner merupakan pembunuh nomor satu di dunia. Tahun 2010
penyakit jantung koroner mengakibatkan kematian pada pria
sebanyak13,1%,diprediksitahun2020menjadi14,3%dan14,9%pada tahun 2030.
Untuk wanita kematian akibat penyakit jantung koroner pada tahun 2010
mencapai 13,6%, dan diprediksi pada tahun 2020 mencapai jadi
13,9%dan14,1%padatahun2030(Rilantono,2012).
Diantara penyakit kardiovaskuler, penyakit jantung coroner merupakan penyebab
utama kematian, kecacatan, penderitaan dan kerugian materi, serta menyebabkan
keterbatasan fisik dan sosial yang memerlukan penataan kehidupan pasen,
komplikasi — komplikasi yang ditimbulkan oleh penyakit jantung koroner tidak
hanya masalah bagi pasien tapi juga pada keluarga. Jika pasien bertahan dalam
serangan pertama, masalah berikutnya kemungkinan peningkatan serangan akan
lebih besar lagi. Oleh karena itu perlu dilakukan pencegahan agar tidak terjadi
serangan berulang dan terjadi komplikasi,proses penyembuhan bisa lebih cepat
lagi dan meningkatkan kualitas hidup, pencegahan dilakukan dalam bentuk
pencegahan sekunder (Vandanjani,2013).
B. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan tentang Pemenuhan Nutrisi pada pasien Penyakit
C. Tujuan Khusus
D. Kegiatan
Pemateri Perserta
Koroner
Memberikan
kesempatan untuk
bertanya
Peserta
mendemonstrasikan
ulang
Menjawab pertanyan
E. Media
Leaflet
F. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Tanya Jawab
G. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur :
a. Kesiapan Materi
b. Kesiapan SAP.
2. Evaluasi Proses :
a. Fase dilalui sesuai waktu yang direncanakan.
b. Mendapat respon dari audiens berupa :
Bertanya hal yang belum diketahui.
Menjawab pertanyaan penyuluh dengan kriteria 75 % jawaban yang
disebutkan benar.
c. Suasana penyuluhan tertib.
3. Evaluasi Hasil
Audiens dapat :
1. Mengetahui Pengertian Penyakit Jantung Koroner
2. Mengetahui Faktor Penyebab Penyakit Jantung Koroner
3. Mengetahui Tanda Dan Gejala Penyakit Jantung Koroner
4. Mengetahui Pencegahan Penyakit Jantung Koroner
5. Mengetahui Makanan Untuk Penyakit Jantung Koroner
6. Memberikan Audiens Untuk Bertanya
7. Memberikan Salah Satu Peserta Mendemonstrasikan Ulang
8. Memberikan Pertanyaan (Evaluasi)
DAFTAR PUSTAKA
Ariaty, Geeta Maharani. 2017. Angka Mortalitas pada Pasien yang Menjalani Bedah
Pintas Koroner berdasar Usia, Jenis Kelamin, Left Ventricular Ejection Fraction,
Cross Clamp Time, Cardio Pulmonary Bypass Time, dan Penyakit Penyerta.Jurnal
Anestesi Perioperatif
Cipto Susilo 2015. Identifikasi Faktor Usia, Jenis Kelamin dengan Luas infark Miokard
pada Penyakit Jantung Koroner (PJK) di Ruang ICCU RSD Dr. Soebandi
Muttaqin Arif & Sari, Kumala.2011.Aplikasi Asuhan Keperawatan medikal Bedah.
Jakarta: Salemba Medika.
Rilantono, Lily. 2012. Rahasia Penyakit Kardioνaskular (PKV). Jakarta: Badan
Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Indrawati,Lina.2014. Hubungan Antara Pengetahuan, Sikap, Persepsi,
Motiνasi,Dukungan Keluarga Dan Sumber Informasi Pasien penyakitJantung Koroner
Dengan Tindakan pencegahan Sekunder Faktor Risiko (Studi Kasus Di RS Gatot
Soebroto Jakarta. Jurnal Ilmiah
A. PENGERTIAN
Pengertian
koroner (Gomar,2016).
B. FAKTOR PENYEBAB
a. Hiperlipoproteinemia
mg/dl.
b. Makanan
lemak jenuh.
c. Hipertensi
lebih muda.
d. Merokok
e. Keturunan
Meski asosiasi ini tidak jelas, faktor genetik tampaknya
f. Obesitas
g. Gaya hidup
h. Diabetes Melitus
merokok.
3. Berdebar
5. Berkeringat dingin
6. Lemas
9. Pingsan
D. PENCEGAHAN
c) Stop merokok.
a) sari jeruk,
tubuh.
d) bayam.
seperti:
a) pisang,
d) beras merah,
e) gandum,
g) minyak sayur.