ASRI FEBRIYANTI
E.0105.20.006
ASRI FEBRIYANTI
E.0105.20.006
NIM : E.0105.20.006
Akhir dengan judul Studi Kasus : Penerapan Slow Deep Breathing Terhadap
RSUD Bayu Asih Purwakarta 2023 merupakan hasil pemikiran saya sendiri,
bukan pengutipan tulisan dari hasil karya orang lain yang saya akui sebagai
tulisan atau hasil pemikiran saya sendiri. Saya tidak melakukan plagiatisme atau
pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika yang berlaku dalam
tradisi keilmuan.
Apabila dikemudian hari terbukti bahwa Laporan Tugas Akhir ini adalah
hasil kutipan pemikiran orang lain, saya bersedia menerima sanksi atas tindakan
tersebut.
Cimahi, Juni 20
Materai
Asri Febriyanti
iii
LEMBAR PERSETUJUAN
Laporan Tugas Akhir
oleh
ASRI FEBRIYANTI
E.0105.20.006
Cimahi, …………………………
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui
STIKes Budi Luhur Cimahi Program Studi D III Keperawatan
Ketua Ketua
v
KATA PENGANTAR
Sebagai puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat, taufik serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan Studi Kasus yang berjudul Studi Kasus : Penerapan Slow Deep
Breathing Terhadap Penurunan Skala Nyeri Pada Pasien (TN/NY) Dengan
Hipertensi Di Ruang.... RSUD Bayu Asih Purwakarta 2023
Studi Kasus ini merupakan salah satu syarat menyelesaikan program
Diploma III Keperawatan Di STIKes Budi Luhur Cimahi. Dalam pembuatan
Studi Kasus ini tidak lepas dari kesulitan serta hambatan. Namun berkat bantuan,
bimbingan serta dorongan dari berbagai pihak akhirnya Studi kasus ini selesai
pada waktunya. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada:
1. Sri Wahyuni, S.Pd., M.Kes, Ph.D selaku ketua STIKes Budi Luhur Cimahi
2. Yosi Oktri, AMK, S.Pd. SST., selaku wakil ketua I bidang akademik
STIKes Budi Luhur Cimahi.
3. Reini Astuti, S.Kp.,M.Kep selaku ketua Prodi D3 Keperawatan STIKes
Budi Luhur Cimahi.
4. Ns.Kiki R Amelia, M.Kep selaku pembimbing I yang telah memberikan
saran, masakan, arahan, dan bimbingan kepada penulis dalam penyusunan
Studi Kasus
5. Ns. Anwar, S.Kep., Ners selaku pembimbing II Studi Kasus yang telah
memberikan saran, masukan, arahan, dan bimbingan kepada penulis dalam
penyusunan Studi Kasus.
vi
6. ....... selaku penguji yang telah memberikan bimbingan dan memberikan
masukan-masukan yang bermanfaat bagi penyusunan laporan tugas akhir
ini.
7. Seluruh dosen dan stap akademik keperawatan STIKes Budi Luhur
Cimahi. Kepada Kedua Orang Tua yang selalu memberikan semangat
serta dukungan selama proses perkuliahan di STIKes Budi Luhur Cimahi.
8. Kepada seluruh keluarga Besar tercinta atas Dukungan, Motivasi, dan
Dorongannya selama perkuliahan di STIKes Budi Luhur Cimahi.
9. Rekan-rekan seperjuangan Mahasiswa D3 Keperawatan angkatan 2019
yang telah sama-sama berjuang dalam menyelesaikan laporan tugas akhir
ini, terima kasih dukungan dan motivasi yan telah diberikan.
Selanjutnya penulis menyadari bahwa penulisan Studi Kasus ini masih jauh
dari kata sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun
akan penulis terima dengan senang hati untuk perbaikan yang akan datang.
Penulis berharap semoga Studi Kasus ini dapat bermanfaat bagi kita semua amin.
Cimahi, 2022
Asri Febriyanti
vii
ASRI FEBRIYANTI
Ns.Kiki R Amelia, M.Kep, Ns. Anwar, S.Kep., Ners dan penguji
ABSTRAK
Latar Belakang: Hipertensi karena pada sebagian besar kasus tidak menunjukkan
gejala apapun hingga pada suatu hari hipertensi menjadi stroke dan serangan
jantung yang mengakibatkan penderitanya meninggal Gejalanya meliputi, pusing,
sakit kepala berat, mimisan dan leher kaku. Pengobatan hipertensi tidak dilakukan
dengan farmakologis saja menurut beberapa jurnal dan penelitian ada pengobatan
Non-farmakologis yang terbukti dapat menurunkan tekanan darah pada penderita
hipertensi salah satunya Teknik Slow Deep Breathing. Slow Deep Breathing
merupakan relaksasi yang dilakukan secara sadar untuk mengatur pernapasan
secara dalam dan lambat. Terapi relaksasi banyak digunakan dalam kehidupan
sehari-hari untuk dapat mengatasi berbagai masalah, misalnya stress, ketegangan
otot, nyeri, hipertensi, gangguan pernapasan, dan lain-lain.
Tujuan: Mengetahui pengaruh penerapan Slow Deep Breathing terhadap
penurunan skala nyeri pada pasien (TN/NY) dengan masalah Hipertensi di
ruangan .... RSUD Bayu Asih Purwakarta Metode: Metode dalam penulisan karya
tulis ilmiah ini adalah Studi kasus pada satu pasien dengan Penerapan Slow Deep
Breathing Terhadap Penurunan Skala Nyeri Pada Pasien (TN/NY) Dengan
Hipertensi Di Ruang.... RSUD Bayu Asih Purwakarta dengan melakukan
pengkajian, observasi, wawancara, tensi meter, dan stetoskop untuk mengkur
tekanan darah, dan SOP (Standar Operasional Prosedur). Hasil : Selama
dilakukannya penerapan Slow Deep Breathing mengalami penurunan skala nyeri.
Berdasarkan hasil : selama penelitian di Ruangan... RSUD Bayu Asih
Purwakarta Selama .... hari pada pasien hipertensi adanya perbedaan tekanan
darah sebelum dilakukan dan sesudah dilakukan terapi, tekanan darah sebelum
dilakukan terapi adalah ..... mmHg (Hipertensi Derajat .... ), sedangkan tekanan
darah sesudah diberikan terapi adalah ..... mmHg (Normal). Simpulan dan Saran
: Setelah Penerapan Slow Deep Breathing Terhadap Penurunan Skala Nyeri
terdapat pengaruh terhadap menurunnya tekanan darah. Sehingga diharapkan
Penerapan Slow Deep Breathing dapat diterapkan oleh tenaga kesehatan sebagai
terapi nonfarmakologi untuk menurunkan tekanan darah.
Kata Kunci: Teknik Slow Deep Breathing, Tekanan darah, Hipertensi
ASRI FEBRIYANTI
Ns.Kiki R Amelia, M.Kep, Ns. Anwar, S.Kep., Ners dan penguji
viii
ABSTRACT
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR............................................................................................iv
ix
ABSTRAK...............................................................................................................v
DAFTAR ISI...........................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................vii
DAFTAR TABEL................................................................................................viii
DAFTAR LAMPIRAN...........................................................................................ix
BAB I : PENDAHULUAN......................................................................................1
B. Rumusan Masalah..............................................................................1
C. Tujuan Penelitian...............................................................................2
D. Manfaat Penelitian.............................................................................2
A. Rancangan Penelitian.........................................................................4
B. Subjek Penelitian................................................................................4
C. Fokus Studi........................................................................................5
E. Instrumen Penelitian..........................................................................5
x
F. Metode Pengumpulan Data................................................................6
H. Penyajian Data...................................................................................6
I. Etika Penelitian...................................................................................6
B. Pembahasan........................................................................................8
A. Simpulan............................................................................................9
B. Saran.................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................11
xi
DAFTAR GAMBAR
xii
DAFTAR TABEL
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
1
BAB I
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari Studi kasus ini bertujuan untuk melihat bagaimana Pengaruh
Penerapan Slow Deep Breathing Terhadap Penurunan Skala Nyeri Dengan
Hipertensi.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Temuan penelitian ini akan digunakan sebagai masukan dan sumber
referensi bagi perawat medikal-bedah khususnya, yang berkaitan dengan
penggunaan Penerapan Slow Deep Breathing Terhadap Penurunan Skala
Nyeri Dengan Hipertensi, sehingga dapat digunakan sebagai sumber
perbaikan asuhan keperawatan.
2. Manfaat Praktis
Dalam kasus ini diharapkan agar hasilnya dapat bermanfaat untuk berbagai
pihak yaitu:
a. Bagi STIKes Budi Luhur Cimahi
Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi rekomendasi untuk
dimasukan ke dalam pembelajaran materi dan tambahan pengetahuan
bagi mahasiswa keperawatan.
b. Bagi RSUD Bayu Asih Purwakarta
diharapkan hasil karya tulis ilmiah yaitu dapat digunakan sebagai
acuan dalam melakukan tindakan asuhan keperawatan bagi pasien
khususnya pasien dengan masalah keperawatan intervensi nyeri akut
dan melakukan pencegahan dengan memberikan terapi non
farmakologis salah satunya terapi Penerapan Slow Deep Breathing
Terhadap Penurunan Skala Nyeri Dengan Hipertensi.
c. Bagi Pasien dan Keluarga
Manfaat praktis penulisan karya ilmiah ini yaitu supaya pasien dan
keluarga dapat mengetahui gambaran umum tentang nyeri dan dapat
mengaplikasikan terapi Penerapan Slow Deep Breathing Terhadap
Penurunan Skala Nyeri Dengan Hipertensi, agar penderita mendapat
perawatan yang tepat dalam keluarganya.
d. Bagi Penulis
Diiharapkan dapat menjadi pengetahuan dan wawasan yang tinggi
serta pengalaman dalam penulisan laporan karya tulis ilmiah tentang
Penerapan Slow Deep Breathing Terhadap Penurunan Skala Nyeri
Dengan Hipertensi.
e. Bagi Peneliti Selanjutnya
Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan sumber data, informasi,
dan hasil untuk melaksanakan penelitian lebih lanjut tentang
Penerapan Slow Deep Breathing Terhadap Penurunan Skala Nyeri
Dengan Hipertensi.
BAB II
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
9
sehingga menimbulkan komplikasi kondisi darurat seperti penyakit
jantung koroner, stroke, penyakit ginjal hingga kematian.
2. Klasifikasi
Menurut (WHO, 2018) batas normal tekanan daraha dalah
tekanandarah sistolik kurang dari 120 mmHg dan tekanan darah diastolik
kurang dari 80 mmHg.Seseorang yang dikatakan hipertensi bila tekanan
darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan diastolik lebih dari 90
mmHg.
Tabel 2.1 Klasifikasi Hipertensi
Kategori Tekanan Sistolik Tekanan Diastolik
(mmHg) (mmHg)
Optimal < 120 <80
Normal 120 - 129 80-84
Normal tinggi 130 - 139 85-89
Hipertensi Grade 1 140 - 159 90-99
Hipertensi Grade 2 160 - 179 100-109
Hipertensi Grade 3 >180 >110
Hipertensi Grade 4 >190 <90
3. Etiologi
Etiologi hipertensi (Buss & Labus, 2013; Yulanda, 2017), diantaranya:
1. Hipertensi esensial atau primer
Penyebab pasti dari hipertensi esensial belum dapat diketahui,
sementara penyebab sekunder dari hipertensi esensial juga tidak
ditemukan. Pada hipertensi esensial tidak ditemukan penyakit
renivaskuler, gagal ginjal maupun penyakit lainnya, genetik serta ras
menjadi bagian dari penyebab timbulnya hipertensi esensial termasuk
stress, intake alkohol moderat, merokok, lingkungan dan gaya hidup.
2. Hipertensi sekunder
Hipertensi sekunder penyebabnya dapat diketahui seperti kelainan
pembuluh darah ginjal, gangguan kelenjar tiroid (hipertiroid).
hiperaldosteronisme, penyakit parenkimal.
4. Manifestasi Klinis
Gejala umum yang ditimbulkan akibat menderita hipertensi tidak
sama pada tiap orang. bahkan terkadang timbul tanpa gejala. Secara
umum. gejala yang dikeluhkan oleh penderita hipertensi adalah sebagai
berikut(li, 2014):
a. Sakit kepala
b. Rasa pegal dan tidak nyaman pada tengkuk
c. Perasaan berputar seperti tujuh keliling dan ingin jatuh
d. Berdebar atau detak jantung semakin cepat
e. Telinga berdenging
f. Mata kabur
g. Sesak
h. Kelelahan
i. Kesadaran menurun
5. Patofisiologi
Mekanisme yang mengatur atau mengontrol kontriksi dan relaksasi
pembuluh darah terletak di pusat vasomotor. Pada medulla di otak, dari
pusat vasomotor inilah bermula pada juras simpatis, yang berlanjut ke
bawah ke korda spinalis dan keluar dari kolumna medulla spinalis ke
ganglia simpatis toraks dan abdomen. Rangsangan pusat vasomotor
dihantarkan dalam bentuk impuls yang bergerak ke bawah melalui saraf
simpatis ke ganglia simpatis. Pada titik ini, neuron preganglion
melepaskan asetilkolin, yang akan merangsang serabut saraf pasca
ganglion ke pembuluh darah, dimana dengan dilepaskannya norepinefrin
mengakibatkan kontriksi pembuluh darah. Berbagai faktor seperti
kecemasan dan ketakutan dapat mempengaruhi respon pembuluh darah
terhadap rangsang vasokontriktor. Individu dengan hipertensi sangat
sensitif terhadap norepinefrin, meskipun tidak diketahui dengan jelas
mengapa hal tersebut bisa terjadi (Wijaya & Putri, 2013).
Pada saat bersamaan, sistem saraf simpatis merangsang pembuluh
darah sebagai respon rangsang emosi, kelenjar adrenal juga terangsang
yang mengakibatkan tambahan aktivitas vasokontriksi. Medulla adrenal
mensekresi epinefrin yang menyebabkan vasokontriksi. Korteks adrenal
mensekresi kortisol dan steroid lainnya untuk memperkuat respon
vasokontriktor pembuluh darah. Vasokontriksi mengakibatkan penurunan
aliran darah ke ginjal yang menyebabkan pelepasan renin. Pelepasan renin
inilah yang merangsang pembentukan angiotensin I yang kemudian diubah
menjadi angiotensin II, suatu vasokontriktor kuat yang pada gilirannya
merangsang sekresi aldosteron oleh korteks adrenal. Hormon aklosteron
ini menyebabkan retensi natrium dan air oleh tubulus ginjal yang
menyebabkan peningkatan volume intravaskuler. Semua faktor tersebut
cenderung pencetus keadaan hipertensi (Wijaya & Putri, 2013).
6. Pathway
Bagan 2.1 WOC Penyakit hipertensi (Aspiani,2016)
Umur Jenis Kelamin Gaya hidup Obesitas
Vasokontriksi
Pembuluh
darah ginjal
Edema
2. Pada Jurnal Sartika, A., Wardi, A., & Sofiani, Y. (2018). Hipertensi adalah
kenaikan tekanan darah baik sitolik maupun diastolik yang terbagi menjadi
dua tipe yaitu hipertensi esensial yang paling sering terjadi dan hipertensi
sekunder yang disebabkan oleh penyakit renal atau penyebab lain,
sedangkan hipertensi malignan merupakan hipertensi yang berat, fulminan
dan sering dijumpai pada dua tipe hipertensi tersebut. Slow deep
breathingtindakan yang dilakukan secara sadar untuk mengatur pernafasan
secara lambat dan dalam sehingga menimbulkan efek relaksasi. Penelitian
ini bertujuan untuk membuktikan pengaruh slow deep breathing terhadap
penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi. Literatur review ini
didapatkan di 3 database jurnal (PubMed, Google Scholar, Proquest).
Pencarian dari pubMed ditemukan 195 jurna, Google scholar 380 jurnal,
dan Proquest $1 jurnal dengan total 626 artikel. Hasil dari pencarian
Literatur Review, ditemukan 10 studi yang memenuhi kriteria inklusi
dimana 7 jurnal nasional dan 3 jurnal internasional. PICO framework
ditemukan adanya membantu pencarian dengan kata kunci Hipertensi,
Slow DeepBreathing, Tekanan Darah. Penelitian yang ditelaah
berdasarkan analisa kemiripan, ditemukan adanya pengaruh Slow deep
breathing terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi
yang membuktikan terapi relaksasi nafas dalam efektif menurunkan
tekanan darah pasien hipertensi, penelitian ini merekomendasikan terapi
relaksasi nafas dalam efektif digunakan dalam menurunkan tekanan darah
pada pasien hipertensi.
3. Pada Jurnal Anugraheni, M. L. (2017). Hipertensi atau penyakit tekanan
darah tinggi adalah faktor risiko utama terjadinya penyakit kardiovaskular
aterosklerotik, gagal jantung, stroke, dan gagal ginjal. Hipertensi termasuk
masalah yang besar dan serius karena sering tidak terdeteksi meskipun
sudah bertahun-tahun. Terapi nonfarmakologis yang wajib dilakukan oleh
penderita hipertensi salah satunya adalah melakukan relaksasi. Slow deep
breathing merupakan salah satu jenis relaksasi yang dapat dilakukan pada
penderita hipertensi. Rancangan karya tulis ilmiah ini menggunakan
desain studi kasus (case study) Subyek yang digunakan yaitu dua pasien
dengan hipertensi. Analisa data dilakukan menggunakan analisis
deskriptif. Hasil penerapan menunjukkan bahwa setelah dilakukan
penerapan slow deep breathing selama 3 hari, terjadi penurunan tekanan
darah pada pasien dengan hipertensi. Bagi pasien hipertensi hendaknya
dapat melakukan penerapan latihan slow deep breathing secara mandiri
untuk membantu menurunkan atau mengontrol tekanan darah.
4. Pada Jurnal Bahtiar, Y., Isnaniah & Yuliati. (2021) Hipertensi merupakan
penyakit yang umum diderita oleh banyak masyarakat Indonesia dan
kasusnya terus meningkat seiring bertambahnya umur. Pasien yang
menderita hipertensi apabila idak terkontrol dalam jangka waktu yang
lama maka dapat menyebabkan berbagai komplikasi hingga kematian, oleh
karena itu perlu penatalaksanan yang baik agar pasien tidak mengalami
komplikasi yang memperparah keadaan hipertensi yang dideritanya. Salah
satu intervensi fisioterapi yang dapat diterapkan pada kondisi hipertensi
adalah deep breathing exercise yaitu latihan pernapasan dalam dan lambat.
Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk memberikan
pendidikan kesehatan tentang penatalakasanaan hipertensi secara mandiri
di rumah dengan melakukan slow deep breathing,dengan sasaran ibu-ibu
pengajian di Kelurahan Kasang Kumpeh Jambi. Waktu pelaksanaan
Pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2021.
Program pengabdian masyarakat ini telah dilakukan melalui: penyuluhan
tentang penyakit hipertensi, bahaya hipertensi dan memberikan informasi
cara latihan slow deep breathing. Selain itu, diadakan pula demonstrasi
pemeriksaan tekanan darah sebagai bentuk pendampingan kepada
masyarakat. Hasil dari kegiatan ini terlihat dengan adanya peningkatan
kemandirian masyarakat akan pentingnya mengatur tekanan darah dan
mencegah bahaya hipertensi
6. Pada Jurnal Goleman, D., & boyatzis, R. dkk. (2018). Hipertensi adalah
permasalahan pada sirkulasi darah yang ditandai dengan peningkatan
tekanan darah sistolik diatas 130 mmHg dan tekanan diastolik di atas 80
mmHg. Jika pasien hipertensi tidak dapat mengontrol tekanan darah dalam
batas normal, maka akan terjadi komplikasi seperti gagal jantung, stroke,
dan gagal ginjal. Oleh karena itu upaya untuk menurunkan tekanan darah
tinggi harus dilakukan secara aman dan nyaman untuk pasien hipertensi.
Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh terapi
Slow Deep Breathing terhadap penurunan tekanan darah pada pasien
hipertensi di Desa Prambatan Lor Kudus. Metode: Rancangan penelitian
ini adalah eksperimen quasy experiment non equivalent control group
design. Populasi adalah penderita hipertensi di Desa Prambatan Lor
Kudus. Sampel sebanyak 32 responden berdasarkan kriteria inklusi dan
eksklusi secara purposive sampling Data dikumpulkan dengan
menggunakan sphygmomanometer. Hal ini dianalisis dengan
menggunakan uji wilcoxeon dengan tingkat signifikan a <0,05.
Kesimpulan: Ada pengaruh yang bermakna dalam peraberian Slow Deep
Breathing terhadap penurunan tekanan darah kelompok Intervensi sebesar
p0,002. Tidak ada pengaruh yang bermakna dalam komunikasi terapeutik
terhadap penurunan tekanan darah kelompok kontrol sebesar 0.0,083.
BAB III
BAB III : METODE
E. Instrumen Penelitian
Observasi dan wawancara dengan menggunakan……(instrument yang
digunakan, misalnya pengukuran skala nyeri, pengukuran tingkat kecemasan,
32
pengukuran MMSE, pengukuran KARZ Indeks, Pengukuran Tekanan Darah
dll)
F. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan adalah menggunakan instrument
pengukuran tingkat nyeri sebelum dan sesudah pemberian terapi musik.
G. Lokasi dan Waktu Penelitian
Dilakukan di mana dan berapa lama waktunya.
H. Etika Penelitian
1. Kerahasiaan (Confidentiality)
2. Manfaat (Benefit)
3. Keadilan (Justice)
4. Non-Malefiecience
5. Autonomy
BAB IV
Hasi HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Hasil penelitian
(contoh)
Ceritakan bagaimana hasil pengukuran skala nyeri (menggunakan instrument
pengukuran skala nyeri apa) sebelum dilakukan terapi.
Apa yang dilakukan pada saat terapi music (Tahap-tahapnya)
Berapa kali dilakukan
Pada hari ke berapa terapi berakhir dan bagaimana hasil pengukuran skala
nyeri setelah diberikan terapi music.
B. Pembahasan
[mulai tuliskan disini]
Menjelaskan bagaimana mekanisme penurunan skala nyeri dengan
menggunakan terapi music (fisiologi dan patofisiologinya jika ada)
34
BAB V
BAB III : SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
[mulai tuliskan disini]
B. Saran
1. Saran Teoritik
2. Saran Praktik
DAFTAR PUSTAKA