Kelompok 6
Disusun Oleh:
Asri Febriyanti E.0105.20.006
Baharudin Ependi E.0105.20.009
Bayu Latifatul Alimah E.0105.20.010
Deliyanti Herliani E.0105.20.011
Eko Budi Santoso E.0105.20.015
Riyansah E.0105.20.037
Siti Stuwaibah Aslamiyyah E.0105.20.043
A. PENGKAJIAN
1. PENGUMPULAN DATA
a. Identitas
1) Identitas pasien
Nama : Tn. J
Tanggal Lahir : 24 September 1959
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Kristen Protestan
Pendidikan : Sarjana Ekonomi
Pekerjaan : Pensiun
Suku bangsa : Ambon
Status perkawinan : Kawin
Golongan darah :B
No.CM : 00.21.45.77
Tanggal masuk : 03 Juni 2022
Tanggal pengkajian : 04 Juni 2022
Diagnose medis : PPOK
Alamat : Griya Asri B4/9, RT 01 RW 11 Kelurahan Ciseureuh
Kecamatan Purwakarta Kabupaten Purwakarta Provinsi
Jawa Barat
b. Riwayat Kesehatan
1) Keluhan utama
Pasien mengeluh delet sesak
2) Riwayat penyakit sekarang
Pasien datang ke UGD pada tanggal 3 Juni 2022 pukul 01.30 WIB dengan keluhan
sesak. Pada saat dilakukan pengkajian tanggal 4 Juni 2022 pukul 14.00 WIB pasien
mengeluh sesak, sesak dirasakan seperti tertimpa benda, sesak dirasakan pada
seluruh bagian dada, dan ganti dengan pasien terpasang oksigen nasal kanul
3liter/menit, sesak berkurang bila posisi semi fowler dan sesak bertambah bila tidur
terlentang dan beraktifitas, sesak sering dirasakan saat malam hari.
3) Riwayat penyakit dahulu
Pasien mengatakan pada tahun 2015 dan 2018 pernah dirawat di RSUD Bayu Asih
dengan penyakit yang sama. Keluarga pasien tidak ada yang mengidap penyakit yang
sama. Pasien juga ada kebiasaan merokok dari usia 17 tahun sampai sekarang dalam
sehari habis 2 bungkus. Sebelumnya pasien pasien bekerja sebagai supir box.
4) Riwayat kesehatan keluarga
? ? ? ?
: Laki-laki
: Perempuan
: Klien
: Meninggal
: Garis perkawinan
: Garis keturunan
B Pola Eliminasi
1. BAB
Frekuensi 1-2x/hari 1x/hari
Konsistensi Lembek Lembek
Warna Kuning kecokatan Kuning kecoklatan
Bau Khas Khas
Cara - -
Keluhan - -Pasien dibantu tidak
2. BAK oleh keluarga atau
Frekuensi 3-4x/hari perawat?
Jumlah -
Warna Kuning
Bau Amoniak -
Cara - 1500 ml
Keluhan - Kuning
Amoniak
Kateter
f. Pemeriksaan Fisik
1) Pemeriksaan umum
- Kesadaran : Composmentis
- Tekanan darah : 153/98mm/Hg
- Nadi : 100x/menit
- Respirasi : 24x/menit (memakai oksigen dengan nasal kanul
3liter/menit)
- Suhu : 36C
- SPO2 : 98%
- BB/TB : 60/162 Kg/Cm
2) Pemeriksaan fisik persistem
a) System penglihatan
Saat di inspeksi posisi mata simetris, pergerakan bola mata normal, konjungtiva
pucat, lingkar mata hitam. Pasien mengatakan penglihatan normal.
b) System pendengaran
Saat di inspeksi telinga simetris pinna sejajar dengan kantus mata, tidak terdapat
serumen dan cairan pada telinga fungsi pendengaran baik dan tidak menggunakan
alat bantu pendengaran.
c) System wicara
Pasien tidak mengalami kesulitan dalam berbicara.
d) System pernafasan
Saat di inspeksi bentuk dada barrel chest (dada burung) , terdapat retraksi otot
bantu nafas, terdapat pernafasan cuping hidung, mulut mencucu dan ekspirasi
memanjang saat di inspeksi respirasi 24x/menit terpasang oksigen?, pada saat di
palpasi vocal premitus normal?? , pada saat diperkusi terdapat suara sonor, saat
diauskultasi tidak terdapat bunyi tambahan, pasien terpasang oksigen nasal kanul
3 liter/menit delet bagian yg ini pindah ke sebelah respirasi 24x/menit.
e) System kardiovaskuler
Pasien mengeluh pusing, tidak ada pembesaran jantung lihat hasil foto
thoraxnya..masukan kesini, vena juguralis teraba? Seperti apa? Ada pembesaran
tidak dengan hasil thorax cardiomegali, CRT < 3 detik, tidak terdapat edema,
pasien mengatakan jantung nya berdebar pada saat beraktivitas, Tekanan darah
meningkat 153/98mmHg, nadi 100x/menit
f) System pencernaan
Saat di inspeksi pasien tidak terpasang NTG, pada saat di inspeksi keadaan perut
datar, tidak ada muntah, saat di auskultasi bising usus 8x/menit, saat di palpasi
tidak nyeri tekan, tidak terdapat masa pada abnomen.
g) System Persyarafan
Kesadaran compos mentis.
1) Nervus Oflaktori
Penciuman pasien tidak ada yang terganggu pasien dapat mencium aroma bau
bauan dan wangi wangian di sekililingnya
2) Nervus Optik
Penglihatan pasien sedikit terganggu jika melihat jauh terlihat buram dan jika
membaca harus menggunakan kaca mata
3) Nervus Okulomotor
Pergerakan otot bola mata dan kelopak mata pasien baik tidak ada yang
terganggu pasien dapat menggerakan dengan baik
4) Nervus Troklear
Pergerakan bola mata pasien dapat mengikuti perintah
5) Nervus Trigeminal
Sensasi wajah dan mulut dalam mengunyah membaik tidak ada yang terganggu
6) Nervus Abdusen
Pergerakan bola mata ke samping normal pasien pandangan nya sangat meluas
ke samping sehingga benda yang di sudah di jauhkan dari samping masih dapat
terlihat
7) Nervus Fasialis
Pengecapan pasien baik pasien dapat membedakan rasa makanan yang pasien
makan
8) Nervus Vestibulocochlear
Pendengaran pasien membaik dan tidak ada yang abnormal
9) Nervus Glossofaringel
Motorik menelan pasien ada dan tidak ada kelenjar tiroid
10) Nervus Vagus
Saraf pusat pasien berfungsi dengan aktif dan baik tidak ada kelainan yang
lainnya
11) Nervus Aksesori Tulang Belakang
Pergerakan leher normal tidak ada kelainan
12) Nervus Hipoglosus
Lidah dapat di gerakan sesuai dengan perintah yang sesuai dengan
kemampuannya
h) System imun
Tidak ada pembesaran kelenjar getah bening.
i) System endokrin
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid.
j) System hematologi
Pasien mengatakan tidak ada riwayat anemia ataupun leukimia
k) System perkemihan
Saat dilakukan pengkajian urine 1500ml, pasien terpasang kateter, tidak terdapat
nyeri tekan, saat ditanyakan pasien mengatakan genetalia bersih.
l) System integument
Keadaan rambut bersih, berwarna hitam dan putih, keadaan kuku bersih, tidak
terdapat edema, warna kulit pucat, akral teraba dingin.
m) System musculoskeletal
Saat di inspeksi terdapat tatto di ektremitas atas kanan dan di ektremitas kanan
bawah, tidak terdapat keterbatasan dalam pergerakan, tonus otot kuat, gerakan
bahu normal dapat melakukan elevasi, depresi, siku dapat melakukan fleksi dan
ekstensi, paha abduksi dan adduksi patella normal, kekuatan otot 5. Pasien
mengatakan menderita stroke dari tahun 1999 pada ektremitas kiri atas dan
ektremitas kiri bawah, pada ektremitas atas kanan terpasang infus RL 20 tpm.
5 5
5 5
b) Laboratorium (AGD)
Tanggal: 03 Juni 2022
c) Laboratoriump
Tanggal: 03 Juni 2022
d) Laboratorium
Tanggal: 03 Juni 2022
e) Radiologi
THORAX
Cor tampak membesar (CTR>50%). Kalsifikasi aorta
Sinuses dan diagfragma normal.
Pulmo: Hilli melebar, corakan paru bertambah
Tampak opasitas tipis inhomogen disertai gamabaran
Retikuler pada kedua paru aspek medial.
Kesan:
Kardiomegali dengan edema paru DD/ pneumonia bilateral.
Atherosklerosis aorta.
14) Penatalaksanaan
a) Penatalaksanaan medis
b) Penatalaksanaan keperawatan
1) Pemberian obat melalui intravena
2) Pemberian obat oral
3) Pemberian nebulizer
4) Pemberian o2 melalui nasal kanul
5) Memposisikan pasien semi fowler
6) Perawatan kateter
g. Analisa Data
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan pertukaran gas b.d perubahan membra alveolus-kapiler d.d Pasien mengatakan
sesak, pasien mengatakan nafas tidak teratur, Pasien mengatakan pusing, Pasien tampak
sesak, Warna kulit pucat, Adanya rektrasi dada, Adanya otot bantu nafas, Fase ekspirasi
lebih panjang daripada inspirasi, Bentuk dada barrel chest, Adanya cuping hidung, Mulut
mencucu, Terpasang oksigen 3liter/menit dengan nasal kanul, Respirasi 24x/menit, Hasil
AGD: PCO2 menurun, PO2 menurun, ph meningkat, Hasil Thorax: Pneumonia bilateral,
Terapi inhalasi: Combivent dan pulmicort
2. Perfusi perifer tidak efektif b.d peningkatan tekanan darah d.d Pasien mengatakan jantung
berderbar saat aktivitas, Akral teraba dingin, Warna kulit pucat, Konjungtiva pucat, Vena
juguralis teraba, CRT < 3 detik, Tekanan darah 153/98 mmhg, Nadi 100x/menit, Hasil
thorax: Kardiomegali
3. Gangguan pola tidur b.d restraint fisik d.d Pasien mengatakan sulit tidur karena sesak,
Pasien mengeluh istirahat tidak nyenyak, Lingkar mata tampak hitam, Tidur malam 5 jam
dan sering terbangun karena sesak