Anda di halaman 1dari 12

A.

ANALISA DATA

No Data Etiologi Masalah

1. DS : Mengeluh nyeri Kehamilan (37 - 42 Minggu) Nyeri Akut

DO : Tampak meringis, gelisah,


frekuensi nadi meningkat, sulit
tidur, tekanan darah meningkat, Tanda - Tanda inpartu
pola napas berubah, nafsu makan
berubah, diaforesis
Proses persalinan

Kala I

Kontraksi uterus partum

Nyeri Akut

2. DS : Dispnea, pusing Kehamilan (37 - 42 Minggu) Gangguan Pertukaran Gas

DO : PCO₂ meningkat/menurun,
PO₂ menurun, takikardia, pH
arteri meningkat/menurun, Tanda - Tanda inpartu
sianosis, diaforesis, gelisah, napas
cuping hidung, pola napas
abnormal, kesadaran menurun Proses persalinan

Kala II

Partus

Kerja jantung meningkat

Kelelahan (O2 menurun)


Gangguan Pertukaran Gas

3. DO : Merasa Lemah, mengeluh Kehamilan (37 - 42 Minggu) Hipovolemia


haus

DO : Frekuensi nadi meningkat,


nadi teraba lemah, tekanan darah Tanda - Tanda inpartu
menurun, turgor kulit menurun,
membran mukosa kering, suhu
tubuh meningkat, konsentrasi urin Proses persalinan
meningkat

Kala III

Pelepasan plasenta

Resiko Perdarahan

Hipovolemia

4. DS : - Kehamilan (37 - 42 Minggu) Risiko Perdarahan

DO : -

Tanda - Tanda inpartu

Proses persalinan

Kala III

Pelepasan plasenta

Resiko Perdarahan

5. DS : - Kehamilan (37 - 42 Minggu) Risiko Infeksi


DO : -

Tanda - Tanda inpartu

Proses persalinan

Kala IV

Post

Resiko perdarahan

Resiko Infeksi

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Nyeri Akut b.d Agen Pencedera Fisiologis d.d Mengeluh nyeri, Tampak meringis, gelisah, frekuensi
nadi meningkat, sulit tidur, tekanan darah meningkat, pola napas berubah, nafsu makan berubah,
diaforesis

2. Gangguan Pertukaran Gas b.d Perubahan Membran alveolus - Kapiler d.d Dispnea, pusing, PCO₂
meningkat/menurun, PO₂ menurun, takikardia, pH arteri meningkat/menurun, sianosis, diaforesis,
gelisah, napas cuping hidung, pola napas abnormal, kesadaran menurun

3. Hipovolemia b.d Kekurangan Intake Cairan d.d Merasa Lemah, mengeluh haus, Frekuensi nadi
meningkat, nadi teraba lemah, tekanan darah menurun, turgor kulit menurun, membran mukosa kering,
suhu tubuh meningkat, konsentrasi urin meningkat

4. Risiko Perdarahan d.d Komplikasi kehamilan, Komplikasi pasca partum, Trauma, Kurang terpapar
informasi tentang pencegahan perdarahan

5. Risiko infeksi d.d Ketidakadekuatan pertahanan tubuh primer (Ketuban pecah lama/sebelum
waktunya)

C. INTERVENSI KEPERAWATAN
No Dx Kep Tujuan Intervensi Rasional

1. Nyeri Akut b.d Agen Setelah dilakukan A. Intervensi Utama A. Intervensi Utama
Pencedera Fisiologis d.d tindakan
keperawatan selama a. Manajemen Nyeri a. Manajemen Nyeri
DS : Mengeluh nyeri DO : 1×24 jam di harapkan
Tampak meringis, gelisah,  Observasi  Observasi
Tingkat Nyeri
frekuensi nadi meningkat, Menurun, dengan 1. Identifikasi skala nyeri 1. Untuk mengidentifikasi
sulit tidur, tekanan darah kriteria hasil : skala nyeri
meningkat, pola napas 2. Identifikasi faktor yang
berubah, nafsu makan 1. Keluhan nyeri memperberat dan 2. Untuk mengidentifikasi
berubah, diaforesis menurun memperingan nyeri faktor yang memperberat
dan memperingan nyeri
2. Meringis menurun
 Terapeutik
3. Gelisah menurun  Terapeutik
1. Berikan teknik
4. Kesulitan tidur nonfarmakologis untuk 1. Untuk memberikan
menurun mengurangi rasa nyeri teknik nonfarmakologis
untuk mengurangi rasa
5. Diaforesis menurun  Edukasi nyeri

6. Perineun terasa 1. Jelaskan strategi  Edukasi


tertekan menurun meredakan nyeri
1. Untuk menjelaskan
7. Uterus teraba 2. Anjurkan strategi meredakan nyeri
membulat menurun Menggunakan analgetik
secara tepat 2. Untuk menganjurkan
8. Ketegangan otot Menggunakan analgetik
menurun  Kolaborasi secara tepat

9. Frekuensi nadi 1. Kolaborasi pemberian  Kolaborasi


membaik analgetik
1. Untuk mengkolaborasi
10. Pola napas B. Intervensi Pendukung pemberian analgetik
membaik
a. Pemantauan Nyeri B. Intervensi Pendukung
11. Tekanan darah
membaik  Observasi a. Pemantauan Nyeri

12. Nafsu makan 1. Monitor kuliatas nyeri  Observasi


membaik
 Terapeutik 1. Untuk memonitor
kuliatas nyeri
1. Atur interval waktu
pemantauan sesuai  Terapeutik
dengan kondisi pasien
1. Untuk mengatur
 Edukasi interval waktu
pemantauan sesuai
1. Jelaskan tujuan dan dengan kondisi pasien
prosedur pemantauan
 Edukasi

1. Untuk menjelaskan
tujuan dan prosedur
pemantauan

2. Gangguan Pertukaran Gas Setelah dilakukan A. Intervensi Utama A. Intervensi Utama


b.d Perubahan Membran tindakan
alveolus - Kapiler d.d keperawatan selama a. Pemantauan Respirasi a. Pemantauan Respirasi
1×24 jam diharapkan
DS : Dispnea, pusing  Observasi  Observasi
Pertukaran Gas
Meningkat, dengan 1. Monitor frekuensi, 1. Untuk memonitor
DO : PCO₂
Kriteria hasil: irama, kedalaman, dan frekuensi, irama,
meningkat/menurun, PO₂
menurun, takikardia, pH upaya napas kedalaman, dan upaya
1. Tingkat kesadaran
arteri napas
meningkat 2. Monitor pola napas
meningkat/menurun,
2. Untuk memonitor pola
sianosis, diaforesis, 2. Dispnea menurun 3. Monitor saturasi napas
gelisah, napas cuping oksigen
hidung, pola napas 3. Pusing menurun
3. Untuk memonitor
abnormal, kesadaran  Terapeutik saturasi oksigen
4. Diaforesis menurun
menurun
5. Gelisah menurun 1. Atur interval  Terapeutik
pemantauan respirasi
6. Napas cuping sesuai kondisi pasien 1. Untuk mengatur
hidung menurun interval pemantauan
 Edukasi respirasi sesuai kondisi
7. PCO₂ membaik pasien
1. Jelaskan tujuan dan
8. PO₂ membaik prosedur pemantauan  Edukasi
9. Takikardia B. Intervensi Pendukung 1. Untuk menjelaskan
membaik
tujuan dan prosedur
Edukasi Pengukuran
10. pH Arteri pemantauan
Respirasi
membaik
B. Intervensi Pendukung
 Observasi
11. Sianosis membaik
Edukasi Pengukuran
1. Identifikasi kesiapan
12. Pola napas Respirasi
dan kemampuan
membaik menerima informasi  Observasi
 Terapeutik 1. Untuk mengidentifikasi
kesiapan dan
1. Sediakan materi dan
kemampuan menerima
media pendidikan
informasi
kesehatan  Terapeutik

 Edukasi 1. Untuk menyediakan


materi dan media
1. Ajarkan cara pendidikan kesehatan
menghitung respirasi
dengan mengamati naik  Edukasi
turunnya dada saat
bernafas 1. Untuk mengajarkan
cara menghitung respirasi
dengan mengamati naik
turunnya dada saat
bernafas

3. Hipovolemia b.d Setelah dilakukan A. Intervensi Utama A. Intervensi Utama


Kekurangan Intake Cairan tindakan
d.d keperawatan selama a. Manajemen a. Manajemen
1×24 jam diharapkan Hipovolemia Hipovolemia
DS : Merasa Lemah, Status Cairan
mengeluh haus  Observasi  Observasi
Membaik, dengan
Kriteria hasil: 1. Periksa tanda dan 1. Untuk memeriksa
DO : Frekuensi nadi
meningkat, nadi teraba gejala hipovolemia tanda dan gejala
1. Kekuaran nadi
lemah, tekanan darah hipovolemia
meningkat 2. Monitor Intake dan
menurun, turgor kulit
output cairan 2. Untuk memonitor
menurun, membran 2. Turgor kulit
Intake dan output cairan
mukosa kering, suhu meningkat
 Terapeutik
tubuh meningkat,
3. Dispnea Menurun  Terapeutik
konsentrasi urin 1. Hitung kebutuhan
meningkat cairan 1. Untuk menghitung
4. Perasaan lemah
menurun kebutuhan cairan
 Edukasi
5. Keluhan haus  Edukasi
1. Anjurkan
menurun
memperbanyak asupan 1. Untuk menganjurkan
6. Konsentrasi urine cairan oral memperbanyak asupan
menurun cairan oral
 Kolaborasi
7. Frekuensi nadi  Kolaborasi
membaik 1. Kolaborasi pemberian
cairan IV isotonis (NaCl 1. Untuk mengkolaborasi
8. Tekanan darah dan RL) pemberian cairan IV
membaik isotonis (NaCl dan RL)
2. Kolaborasi pemberian
9. Tekanan nadi produk darah 2. Untuk mengkolaborasi
membaik pemberian produk darah
B. Intervensi Pendukung
10. Membran mukosa B. Intervensi Pendukung
membaik a. Manajemen
11. Intake cairan Perdarahan Pervaginam a. Manajemen
membaik Pasca Persalinan Perdarahan Pervaginam
Pasca Persalinan
12. Suhu tubuh  Observasi
membaik  Observasi
1. Periksa uterus
1. Untuk memeriksa
2. Identifikasi penyebab uterus
kehilangan darah
2. Untuk mengidentifikasi
3. Monitor risiko penyebab kehilangan
terjadinya perdarahan darah

4. Monitor jumlah 3. Untuk memonitor


kehilangan darah risiko terjadinya
perdarahan
 Terapeutik
4. Untuk memonitor
1. Pasang IV line dengan
jumlah kehilangan darah
selang infus tranfusi
 Terapeutik
2. Lakukan pijat uterus
untuk merangsang 1. Untuk memasang IV
kontraksi uterus line dengan selang infus
tranfusi
 Kolaborasi
2. Untuk melakukan pijat
1. Kolaborasi pemberian
uterus untuk merangsang
tranfusi darah
kontraksi uterus

 Kolaborasi

1. Untuk mengkolaborasi
pemberian tranfusi darah

4. Risiko Perdarahan d.d Setelah dilakukan A. Intervensi Utama


Komplikasi kehamilan, tindakan
Komplikasi pasca partum, keperawatan selama a. Pencegahan
Trauma, Kurang terpapar 1×24 jam di harapkan Perdarahan
informasi tentang Tingkat Perdarahan
 Observasi
pencegahan perdarahan Menurun, dengan
kriteria hasil : 1. Monitor nilai
hematokrit atau
1. Perdarahan vagina
hemoglobin sebelum dan
menurun
setelah kehilangan darah
2. Perdarahan pasca
2. Monitor koagulasi
operasi menurun
3. Tekanan darah  Terapeutik
membaik
1. Pertahankan bed rest
4. Suhu tubuh selama perdarahan
membaik
 Edukasi

1. Jelaskan tanda dan


gejala perdarahan

 Kolaborasi

1. Kolaborasi pemberian
obat pengontrol
perdarahan

B. Intervensi Pendukung

a. Perawatan Pasca
Persalinan

 Observasi

1. Monitor tanda - tanda


vital

2. Periksa perineum atau


robekan

 Terapeutik

1. Masase fundus sampai


kontraksi kuat

2. Berikan kenyamanan
pada ibu

3. Diskusikan tentang
perubahan fisik dan
psikologis ibu postpartum

 Edukasi

1. Ajarkan cara
perawatan perineum
yang tepat

2. Ajarkan ibu mengatasi


nyeri secara
nonfarmakogis

 Kolaborasi

1. Rujuk ke konselor
laktasi

A. Intervensi Utama

a. Pencegahan
Perdarahan

 Observasi

1. Untik memonitor nilai


hematokrit atau
hemoglobin sebelum dan
setelah kehilangan darah

2. Untuk memonitor
koagulasi

 Terapeutik

1. Untuk
mempertahankan bed
rest selama perdarahan

 Edukasi

1. Untuk menjelaskan
tanda dan gejala
perdarahan

 Kolaborasi

1. Untuk mengkolaborasi
pemberian obat
pengontrol perdarahan

B. Intervensi Pendukung

a. Perawatan Pasca
Persalinan

 Observasi

1. Untuk memonitor
tanda - tanda vital
2. Untu memeriksa
perineum atau robekan

 Terapeutik

1. Untuk memasase
fundus sampai kontraksi
kuat

2. Untuk memberikan
kenyamanan pada ibu

3. Untuk mendiskusikan
tentang perubahan fisik
dan psikologis ibu
postpartum

 Edukasi

1. Untuk mengajarkan
cara perawatan perineum
yang tepat

2. Untuk mengajarkan ibu


mengatasi nyeri secara
nonfarmakogis

 Kolaborasi

1. Untuk merujuk ke
konselor laktasi

5. Risiko infeksi d.d Setelah dilakukan A. Intervensi Utama A. Intervensi Utama


Ketidakadekuatan tindakan
pertahanan tubuh primer keperawatan selama a. Pencegahan Infeksi a. Pencegahan Infeksi
(Ketuban pecah 1×24 jam diharapkan
 Observasi  Observasi
lama/sebelum waktunya) Tingkat Infeksi
Menurun, dengan 1. Monitor tanda dan 1. Untuk memonitor
Kriteria hasil: gejala infeksi lokal dan tanda dan gejala infeksi
sistemik lokal dan sistemik
1. Nafsu makan
meningkat
 Terapeutik  Terapeutik
2. Demam menurun
1. Pertahankan tekhnik 1. Untuk
3. Nyeri Menurun aseptik pada pasien mempertahankan tekhnik
beresiko tinggi aseptik pada pasien
4. Letargi menurun beresiko tinggi
 Edukasi
5. Kultur darah 1. Jelaskan tanda dan  Edukasi
membaik gejala infeksi
1. Untuk menjelaskan
2. Ajarkan cara tanda dan gejala infeksi
memeriksa kondisi luka
atau luka operasi 2. Untuk mengajarkan
cara memeriksa kondisi
3. Anjurkan luka atau luka operasi
meningkatkan asupan
nutrisi dan cairan 3. Untuk menganjurkan
meningkatkan asupan
 Kolaborasi nutrisi dan cairan

1. Kolaborasi pemberian  Kolaborasi


Imunisasi
1. Untuk mengkolaborasi
B. Intervensi Pendukung pemberian Imunisasi

a. Induksi Persalinan B. Intervensi Pendukung

 Observasi a. Induksi Persalinan

1. Identifikasi indikasi  Observasi


dilakukan induksi
persalinan 1. Untuk mengidentifikasi
indikasi dilakukan induksi
2. Identifikasi riwayat persalinan
obstetrik
2. Untuk mengidentifikasi
3. Monitor kontraksi riwayat obstetrik
uterus
3. Untuk memonitor
4. Monitor kondisi ibu kontraksi uterus
dan janin sebelum induksi
4. Untuk memonitor
 Terapeutik kondisi ibu dan janin
sebelum induksi
1. Berikan kenyamanan
selama proses induksi  Terapeutik

 Kolaborasi 1. Untuk memberikan


kenyamanan selama
1. Kolaborasi pemberian proses induksi
obat IV untuk
merangsang aktivitas  Kolaborasi
rahim
1. Untuk mengkolaborasi
pemberian obat IV untuk
merangsang aktivitas
rahim

Anda mungkin juga menyukai