Anda di halaman 1dari 27

Nama Mahasiswa : Rudi Indra Saputra

Tempat Praktik :IRNA II

Tanggal :01 oktober 2019

I. Identitas Diri Klien


Nama :Ny,N
Suku :Sasak
Umur :36 tahun
Pendidikan :SD
Jenis Kelamin :Perempuan
Pekerjaan :-
Alamat :Ombe baru
Lama Bekerja :
Tanggal Masuk RS :02 oktober 2019
Status Perkawinan : kawin
Tanggal Pengkajian : 03 oktober 2019
Agama : Islam
Sumber Informasi : klien

II. Riwayat Penyakit


1. Keluhan Utama:
Nyeri di bagian samping anus
P: Saat digunakan untuk bergerak
Q: seperti ditusuk
R: di samping anus
S: skala nyeri 6
T: intensitas sering
2. Riwayat Penyakit Sekarang:
klien mengatakan nyeri di samping anus.sebelumnya pasien
mengetahui ada benjolan.
Riwayat Penyakit Dahulu :
Klien tidak memiliki riwayat penyakit
3. Diagnosa Medik Pada Saat MRS, Pemeriksaan Penunjang dan
tindakan yang telah dilakukan :
Dignosa medik klien pada saat MRS yaitutumor parianal,
Pemeriksaan penunjang seperti laboraturium, radiologi, EKG.
Tindakan yang telah dilakukan yaitu memberikan dengan terpai
infus RL, dan pemberian injeksi cefotaxim.

III. Pengkajian saat Ini


1. Persepsi dan Pemeliharaan Kesehatan, Pengetahuan Tentang
Penyakit/Perawatan :
Klien mengatakan kurang paham dengan penyakit yang diderita
klien.
2. Pola Nutrisi/Metabolic :
Program diit RS :
Klien diberikan diit

Intake Makanan :
klien mengatakan sebelum sakit dan dibawa ke RS, klien
makan dengan baik, tidak mempunyai keluhan pada selera
makan, klien biasa makan 3 kali sehari dengan porsi sedang
dengan lauk pauk. Sedangkan saat klien sakit dan di RS,
klien mengatakan untuk makanan yang diberikan hanya makanan
yang diberikan oleh rumah sakit yaitu bubur, dan buah-
buahan seperti pisang.

Intake Cairan :
klien mengatakan sebelum sakit dan dibawah ke RS, klien
minum air putih dalam sehari bisa sampai 7-8 gelas, dan
minum kopi 1-2 gelas dalam sehari. Sedangkan saat sakit dan
di RS, klien minum air putih 2-3 gelas dalam sehari.

3. Pola Eliminasi :
a. Buang air besar
klien mengatakan Sebelum sakitdi klien masih lancar buang
air besar.

b. Buang air kecil


klien mengatakan sebelulum sakit klien tetap lancar buang
air kecil.
4. Pola aktifitas dan latihan :

Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 4


Makan/minum
Mandi
Toileting
Berpakaian
Mobilitas di tempat tidur
Berpindah
Ambulasi/ROM
0 : mandiri, 1 : alat bantu, 2 : dibantu orang lain, 3 :
dibantu orang lain dan alat, 4 : tergantung total

NB:klien mengatakan tidak pernah di bantu melakukan


aktivitas.seperti,makan,mandi,toileting,berpaikaian,berpindah,
ambulasi rom.Selalu mandiri.

Oksigenasi :Tidak terpsang oksigenasi

5. Pola tidur dan istirahat :keluarga klien mengatakan sebelum


sakit klien tidur siang jam 12:15 -15:00 wita dan tidur
malam pukul 21:00-5:00 wita per hari.
6. Pola persepsual :klien mengatakan sebelum sakit
(Penglihatan, pendengaran, pengecap, sensasi):
Klien mengatakan masih bisa melihat dengan jelas. Klien
masih bisa mendengar baik, dan masih bisa merasakan rasa
makanan seperti manis, pahit.

7. Pola persepi diri :klien mengatakan sebelum sakit


(pandangan klien tentang sakitnya, kecemasan, konsep diri):
klien(istri) mengatakan bahwa kondisi klien merupakan ujian
dari Allah swt, dan klien berharap segera pulih dan
beraktifitas seperti biasa.

8. Pola seksualitas dan reproduksi :keluarga klien mengatakan


sebelum sakit
(fertilitas, libido, menstruasi, kontrasepsi, dll)

9. Pola peran hubungan :


(komunikasi, hubungan dengan orang lain, kemampuan
keuangan)
klien mengakatan komunikasi dan hubungannya dengan keluarga
maupun tetangganya baik-baik saja. Klien menggunakan bpjs
sebagai sumber pendanaan saat klien sakit.

10. Pola managemen koping stress


(perubahan terbesar dalam hidup pada akhir-akhir ini)Klien
mengatakan saat sakit klien menjadi tidak bisa melakukan
aktivitas fisik dan klien merasa tidak tenang karena
penyakitnya seperti sebelum sakit, namun saat setelah sakit
keluarganya selalu memperhatikan kebutuhan klien dan
mengatakan anak-anaknya merupakan sumber pendukung baginya.

11. Sistem Nilai dan Keyakinan


(Pandangan klien tentang agama, kegiatan keagamaan, dll)
Klien mengatakan sholat lima waktu, dan berpuasa saat bulan
Ramadhan. Dan mengakatakan bahwa penyakitnya ini adalah
cobaan dari Allah SWT.

IV. Pemeriksaan Fisik


Pernafasan
Inspeksi :
1. Bentuk dada
√Simetris
 Funnel chest
Asimetris Pigeons chest
Barrel
√ chest

2. Pola Nafas
a. Frekuensi nafas : 20 x/ menit
RegulerCheyne stokes Apnea
Ireguler Hipo ventilasiBiot
Hiper ventilasiKusmaullain-lain

3. Gerakan Pernafasan

IntercostalSupra clavicula Tracheal tag

SubsternalSuprasternal Falil chestlain-lain

Palpasi :

1. Tractil Fremitis / Fremitus Vokal


Meningkat Lokasi :

Menurun Lokasi :

Lain-lain: Seimbang sisi kiri maupun kanan

Perkusi :

Batas kanan :

Sonor

Batas Kiri

Dullness

Auskultasi :

Bunyi Nafas

a. Normal
Vesikuler di : bagian tracheal yaitu larik dan pangkal leher

Bronchial di :suara di bagian percabangan antara paru-paru


kanan dan kiri

Broncho vesikuler di :bagian ronchus

b. Abnormal
Stridor Lokasi : tidak ada

Wheezing Lokasi : tidak ada

Rales Lokasi :ada , pada saluran pernafasan.

Ronchi Lokasi :tiak ada


Krepitasi Lokasi : tidak ada

Friction Rap Lokasi : tidak ada

4. Alat bantu pernafasan : Klien tidak menggunakan alat bantu


pernapasan.

Cardiovascular (Fokus)

Inspeksi

Iktus :

Tak tampak

Tampak, Letak :ICS V linea midclavicula kiri

Pulsasi jantung :terkaji


Tak tampak

Tampak, letak :

Palpasi

Iktus :

Tak teraba

Teraba, letak : ICS V linea midclavicula kiri

Pulsasi jantung :

Tak teraba

Teraba, Letak : apeks, prekardium anterior, aorta, pulmonal,


epigastrial, suprasternal, ektopik.

Getaral/ Thrill :

Ada fase, Letak :

Tidak ada

Perkusi :

Batas jantung kanan :SIC II-IV linea Para Sternalis Dextra

Batas jantung kiri :SIC II-IV linea medio clavicularis


sinistra

Auskultasi :terkaji
Bunyi jantung I :terdengar suara “lub” karena penutupan katub
antrioventrikel (A-V). lokasi auskultasi pada interkosta ke
IV.

Bunyi jantung II :Terdengar suara “dub” dikarenakan penutupan


katub semilunaris (aorta dan pumonaris) pada akhir dari
systole. Lokasi auskultasi pada interkosta II.

1. Nadi
Frekuensi :100x/m
Reguler Kuat
Ireguler Lemah

2. Irama :
Normal : Reguler Ireguler
Abnormal :

3. Tekanan darah :110/80 mmHg


4. Bunyi Jantung : Normal
Tambahan : Ada Tidak ada, jenis

5. Letak jantung
Ictus cordis teraba pada : ICS V linea midclavicula kiri

6. Pembesaran jantung :Ya Tidak

7. Nyeri dada : ya tidak

8. Clubbing finger : ya tidak

Persarafan
Tingkat kesadaran
Compos mentis Apatis somnolen

Sopor Koma

NB:

1. GCS :
Eye :4 verbal : 5 Motorik : 6
Total GCS :15

2. Refleks
Normal parese Hemi parese

Babinsky Paraplegi Tetraplegi

3. Koordinasi gerak : ya tidak


4. Kejang : ya tidak

5. Lain-lain :

Penginderaan
1. Mata
a. Bentuk
Normal Enoftalmus
Ekspoltamus Lain-lain :

b. Visus: Dikaji

c. Pupil:
Isokor (Pada kedua pupil) Unisokor
Miosis Miriasis

d. Refleks cahaya : Positif negatif

e. Gerak Bola Mata : Normal Menyempit

f. Medan penglihatan: Normal menyempit

g. Buta Warna : tidak ya, jenis :

h. Tekanan Intra Okuler : Meningkat tidak

2. Hidung (penciuman)
a. Bentuk : Normal Denasi

b. Gangguan penciuman : ya tidak

3. Telinga (Pendengaran)
a. Aurikel : normal anomaly
Keterangan
b. Membran tympani :

Terang keruh kemerahan


Utuh perforasi

c. Otorrhea : ya, jenis tidak


d. Gangguan pendengaran : ya tidak
e. Tinitus : ya tidak

4. Perasa : Normal Tremor Parese


Lain-lain, sebutkan

5. Peraba : Normal Kelainan, sebutkan


Perkemihan
Masalah Kandung Kemih
Tidak ada masalah menetes Incontinensia

Oliguria Nyeri Retensi

Poliuria Panas Hematuria

Disuria Sering Nokturia

Pasang kateter Sistostomi

Produksi urine : 1440 L/24 jam (Kaji Ulang)

Frekuensi :4-6 kali

Warna :Bening kekuning-kuningan Bau : bau khas urin Lain-


lain :

Pencernaan

1. Mulut dan tenggorokan


a. Selaput lendir mulut Lembab Merah Stomatis

b. Lidah Hiperemik Kotor Lain-lain


c. Rongga Mulut Tidak berbau berbau
Gigi bersih Gigi kotor

Tenggorokan :
Sakit menelan/nyeri tekan

Sulit menelan tidak ada keluhan

d. Abdomen
Kenyal tegang kembung

normal

Benjolan, lokasi

e. Pembesaran hepar : ya tidak

f. Pembesaran lien : ya tidak

g. Asites : ya tidak
h. Lain-lain :

2. Masalah usus besar dan reqtum / Anus


BAB :

Tidak ada masalah diare mengedan

Konstipasi feses berdarah colostomi

Inkontinensia feses berlendir wasir

Wasir Lain-lain

Obat pencahar : ya tidak

Lavemen : ya tidak

Otot Tulang dan Integumen

1. Otot dan Tulang


Kemampuan pergerakan sendi lengan dan tungkai (ROM)
Bebas Terbatas
4 4
Kemampuan kekuatan otot : 4/5 3 1
5
3 5
1
4
3 5
4
Fraktur : Tidak ya Lokasi
2
1
Dislokasi : Tidak ya 4Lokasi
4

Haematom : tidak ya Lokasi :

2. Integumen
Warna kulit : Akral :
Ikterik hangat

Siasonik Panas
Pucat Dingin kering

Kemerahan Dingin basah

Pigmentasi

Turgor : Elastis Tidak elastis

Tulang belakang

Lordosis scoliosis kiposis

Normal
Perempuan:

Payudara

Bentuk simetris asimetris

Benjolan ya tidak

Kelamin

Bentuk normal tidak

Keputihan ada tidak

Keterangan :

Siklus Haid :

Endokrin

1. Faktor alergi ya tidak

2. Pernah mendapatkan imunisasi

BCG Polio DPT Hepatitis


Keterangan : Tidak terkaji

3. Kelainan Endokrin : tidak ada

Program Terapi :

Program Terapi Dosis Cara pemberian

Infus asering 500 gram IV


Infus rl 500 gram IV
Cefotaxim 2 gram IV
Hasil pemeriksaan Penunjang dan Laboratorium :

 Hasil Laboratorium:

Klien dilakukan pemeriksaan hemotologi dan kimia darah


pada tanggal 27 september 2019, dengan hasil pemeriksaan
sebagai berikut

Tanggal pemeriksa : 23 september 2019


Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal

WBC 28,26 10^3/uL 4,50 - 14,50

Neu% 89,6 % 54,0 - 62,0

Lym% 7.7 % 25,0 - 33,0

Mon% 0.1 % 3,0 - 7,0

Eos% 0.1 % 1,0 - 2,0

Bas% 4.05 % 0,0 - 1,0

RBC 9.1 10^6/Ul 4,00 - 5,20

HGB 27.0 g/Dl 11,5 - 15,5

HCT 66.7 % 35,0 - 45,0

MCV 23.7 Fl 86,0-110,0

MCH 22.4 Pg 26,0 - 38,0

MCHC 33.5 g/Dl 31,0 - 37,0

RDW-CV 15.9 % 11,0 - 16,0

RDW-SD 44.7 fL 37,0 - 54,0

PLT 367 10^3/uL 150 – 450

MPV 7.1 fL 9,0 -13,0

PDW 15,3 9,0 - 17,0

PCT 0,261 % 0,170 - 0,350

Kesimpulan:

Hasil Pemeriksaan Penunjang

1. CT-Scan Kepala: tidak terkaji


2. Thorax: tidak terkaji

 Rumus CTR:

𝐴+𝐵
CTR :𝐶
𝑥 100%
N: CTR ≤ = 50%
cardiomegali apabila > 50%

 Keterangan:
Garis M: Garis ditengah-tengah kolumna vertebra torakalis
Garis A: Jaraknya M dengan batas kanan jantung yang
terjauh
Garis B: Jaraknya M dengan batas kiri jantung yang
terjauh
Garis C: Garis transversal dari dinding toraks kanan ke
dinding toraks sisi kiri.

A. ANALISA DATA

No. Symptom/sign Etiologi Problem Paraf


1. DS:klien Proses operasi Nyeri akut
mengatakan nyeri
pada bekas Cidera jaringan
operasi di bagian
samping anus
DO: Inflamasi
- Klien tampak
meringis
- Klien tampak Nyeri akut
menahan nyeri
- Klien tampak
pucat
- P:Saat
bergerak
- Q:seperti di
tusuk
- R:di samping
anus
- S:skala 6
- T:intensitas
sering
TTV
- TD: 110/80
mmHg
- RR: 19x/m
- N: 08x/m
- S: 36,4OC
No. Symptom/sign Etiologi Problem Paraf
2. DS: tumor perianal
Klien mengatakan Resiko
infeksi
bagian postopnya
Pembedahan
yeri
DO :
Luka insisi
-Tampak luka post
op dibagian samping
anus. Resiko infeksi

No. Symptom/sign Etiologi Problem Paraf


3. DS: Bekas operasi gangguan
-Klien mengatakan rasa nyaman
klien merasa tidak meringis
nyaman setelah di
operasi
-klien merasa risih kurang
di dalam ruangan pengendalian
DO: lingkungan
- Klien tampak
keletihan gangguan rasa
- Klien tampak nyaman
risih
- Klien tampak
meringis m
TTV
- TD: 110/80 mmHg
- RR: 19x/m
- N: 08x/m
- S: 36,4OC

B. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut berhubungan dengan ada benjolan di anal
ditandaqi dengan bekas operasi .
2. Resiko inpeksi berhubungan dengan pos operasi ditandai
dengan luka jahit
3. Gangguan rasa nyamman berhubungan dengan bekas operasi
ditandai dengan risih.
C. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

No. Tujuan Kriteria Hasil Intervensi sPara


Rasional f
Dx (NOC) (NIC)
1. Setelah dilakukan Kriteria hasil : 1. Kaji keluhan nyeri 1. Membantu dalam
- Klien dapat melakukan
tindakan (penyebab, kualitas, menentukan
rileksasi nafas dalam
keperawatan 2x24 lokasi, skala dan waktu) kebutuhan
- Klien dapat beristirahat
jam maslah 2. Observasi reaksi nonverbal manajemen nyeri
- Mampu mengontrol nyeri
nyeriakut dari ketidaknyamanan 2. Membantu
- Melaporkan bahwa nyerinya
berkurang 3. Gunakan teknik komunikasi menentukan skala
berkurang
terapeutik untuk nyeri yang
Dengan Tujuan: - Mampu mengenali nyeri (
mengetahui pengalaman dirasakan klien
skala,intensitas,
- Pasien nyeri klien 3. Dengan
frekwensi,dan tanda nyeri)
merasakan 4. Kaji kultur yang terjalinnya
kenyamanan mempengaruhi respon nyeri komunikasi yang
- Klien bisa 5. Kontrol lingkungan yang baik membantu
mengontrol dapat mempengaruhi nyeri klien terbuka
nyeri seperti suhu ruangan, degan masalahnya
- Nyeri dalam pencahayaan dan kebisingan 4. Membantu klien
batas normal 6. Ajarkan klien teknik mengetahui
relaksasi nafas dalam faktor yang
7. Kolaborasi dengan dokter mempegaruhi
dalam pemberian analgetik nyerinya
5. Lingkungan yang
tenang membantu
membuat klien
nyaman sehingga
membantumenurunk
an nyeri
6. Membantu klien
menangani nyeri
secara mandiri
7. Analgetik dapat
membantu
menurunkan nyeri

2. Setelah Kriteria Hasil: Managemen resiko infeksi : .Kebersihan


dilakukan lingkungan dan
-Klien bebas dari tanda Bersihkan lingkungan setelah
tindakan pasien dapat
dan gejala infeksi dipakai pasien lain
keperawatan mencegah
selama 2x24jam -Mendeskripsikan proses 2.Pertahankan tehnik isolasi terjadinya infeksi
diharapkan klien penularan serta nosokomial
3.Batasi pengunjung bila
terhindar dari penatalaksanaannya
perlu 2.Meminimalkan
infeksi
-Menunjukan kemampuan resiko infeksi
4.Instruksikan pada pengunjug
Kriteria Hasil untuk mencegah timbulnya
untuk mencuci tangan saat 3.Meminimalkan
infeksi
-Klien bebas berkunjung dan setelah pathogen yang ada
dari tanda dan -Menunjukan perilaku hidup berkunjung meninggalkan di sekeliling
gejala infeksi sehat pasien. pasien

-Mendeskripsikan 5.Gunakan sabun untuk cuci 4.Mencuci tangan


proses penularan tangan. dapat mencegah
serta infeksi silag.
6.Inspeksi kondisi
penatalaksanaann
luka/insisi bedah. 5.Mengurangi
ya
mikroba bakteri
7.Inspeksi kulit dan membrane
-Menunjukan yang dapat
mukosa terhadap kemerahan,
kemampuan untuk menyebabkan
panas, drainase
mencegah infeksi
timbulnya
1. 6.Deteksi dini
infeksi
perkembangan
-Menunjukan infeksi
perilaku hidup memungkinkan
sehat untuk melakukan
tindakan dengan
segera dan
pencegahan
komplikasi
selanjutnya
3. Setelah dilakukan Kriteria Hasil: Manajemen gangguan rasa nyaman: 3.
- Agar keadaan pasien dalam
tindakan
keadaan tenang 1. Memanipulasi
keperawatan 1. Untuk
- Keadaan pasien membaik lingkungan di meninggkatkan
selama 2x24jam
rasa nyaman
- Agar membantu klien tidak sekitar klien
diharapkan klien
memikirkan keadaan 2. Mempertahankan 2. Untuk bisa
gangguan rasa
mengajarkan
penyakitnya saat ini kebugaran klien
nyaman dengan orang tua
klien cara
tujuan
meningkatkan
kebugaran
- Pasien dalam klien
keadaan tenang
- Keadaan umum
klien membaik
- Tanda-tanda
vital dalam
keadaan batas
normal
D. IMPLEMENTASI, selasa 15oktober 2019
No.Dx Hari/Tgl/Jam Implementasi Evaluasi Paraf
1 Selasa, 15- - Managemen nyeri: S : -Klien mengatakan nyeriya
10-19 berkurang
- Mengkaji keluhan nyeri (penyebab,
(15:30) - Keluarga klien akan merawat
kualitas, lokasi, skala dan waktu. klien
- P:Klien Nyeri Di samping anus
- Mengobservasi reaksi nonverbal dari
Q:nyeri saat bergerak
ketidaknyamanan R: lokasi di samping anus
S: 3
- Menggunakan teknik komunikasi
T:intensitas sering
terapeutik untuk mengetahui O: - Lingkungan yang aman nyaman.
A: - Masalah teratasi sebagian
pengalaman nyeri klien
- mengkaji skala nyeri dan intensitas P: Lanjutkan intervensi
mengkaji kultur yang mempengaruhi
nyeri
respon nyeri
- Mengontrol lingkungan yang dapat 3. Mengontrol lingkungan yang dapat
mempengaruhi nyeri seperti suhu mempengaruhi nyeri seperti suhu
ruangan, pencahayaan dan kebisingan ruangan, pencahayaan dan
- Mengarkan klien teknik relaksasi kebisingan
dalam distraksi kolaborasi dengan 4. Mengajarkan klien teknik
dokter dalam pemberian analgetik
relaksasi dalam distraksi
5. Melakukan kolaborasi dengan
dokter dalam pemberian analgetik
2. Selasa, 15- 1. Membersihkan lingkungan setelah
10-19 S: Klien mengatakan luka
(15;40) dipakai pasien lain
2. mempertahankan tehnik isolasi operasinya sudah tidak terlalu

3.membatasi pengunjung bila perlu nyeri.

4. mengintruksikan pada pengunjung O:- Kondisi luka sudah membaik

untuk mencuci tangan saat


- Suhu 36,5Oc
berkunjung dan setelah berkunjung A : Masalah teratasi sebagian
meninggalkan pasien P : Intervensi dilanjutkan
5. menggunakan sabun untuk cuci
tangan
6. mengnjurkan klien istrahat
7. menginspeksikondsi luka/insisi
bedah
8. menginspeksi kulit terhadap
membrane mukosa terhadap
kemerahan, panas
3. selasa, 15- 1. Memanipulasi lingkungan S –klien mengatakan klien mampu
10-19
di sekitar klien nyaman
(15:45)
2. Mempertahankan kebugaran O - klien terlihat rileks
klien A - masalah teratasi sebagian
3. Memberikan rasa nyaman P - lanjtkan intevensi kolaborasi
4. Menganjurkan keluarga dengan dokter
untuk mendampingi klien
IMPLEMENTASI

No.Dx Hari/Tgl/Jam Implementasi Evaluasi Paraf


1 rabu, 16-10- - Mengkaji keluhan nyeri
(penyebab, S: -Klien mengatakan nyeriya berkurang
2019 - Keluarga klien akan merawat
kualitas, lokasi, skala dan waktu.
(09:30) klien
- Mengobservasi reaksi nonverbal dari - P:Klien Nyeri Di samping anus
Q:nyeri saat bergerak
ketidaknyamanan
R: lokasi di samping anus
- Menggunakan teknik komunikasi S: 3
T:intensitas sering
terapeutik untuk mengetahui
O: - Lingkungan yang aman nyaman.
pengalaman nyeri klien A: - Masalah teratasi sebagian
- mengkaji skala nyeri dan intensitas
P: Lanjutkan intervensi
nyeri mengkaji kultur yang
mempengaruhi respon nyeri
- Mengontrol lingkungan yang dapat
6. Mengontrol lingkungan yang dapat
mempengaruhi nyeri seperti suhu
mempengaruhi nyeri seperti suhu
ruangan, pencahayaan dan kebisingan
ruangan, pencahayaan dan
- Mengarkan klien teknik relaksasi
kebisingan
dalam distraksi kolaborasi dengan
dokter dalam pemberian analgetik 7. Mengajarkan klien teknik
relaksasi dalam distraksi
8. Melakukan kolaborasi dengan

4. dokter dalam pemberian analgetik

2. Rabu , 09- 1. Membersihkan lingkungan setelah S:


10-19
(15;12) dipakai pasien lain Klien mengatakan luka operasinya
2. mempertahankan tehnik isolasi sudah tidak terlalu nyeri.
3.membatasi pengunjung bila perlu O:- Kondisi luka sudah membaik
4. mengintruksikan pada pengunjung
- Suhu 36,5Oc
untuk mencuci tangan saat
A : Masalah teratasi sebagian
berkunjung dan setelah berkunjung
P : Intervensi dilanjutkan
meninggalkan pasien
5. menggunakan sabun untuk cuci
tangan
6. mengnjurkan klien istrahat
7. menginspeksikondsi luka/insisi
bedah
8. menginspeksi kulit terhadap
membrane mukosa terhadap
kemerahan, panas
3. Rabu , 09- 1. Memanipulasi lingkungan S –klien mengatakan klien mampu
10-19
di sekitar klien nyaman
(16:00)
2. Mempertahankan kebugaran O - klien terlihat rileks
klien A - masalah teratasi sebagian
3. Memberikan rasa nyaman P - lanjtkan intevensi kolaborasi
dengan dokter
4. Menganjurkan keluarga
untuk mendampingi klien
IMPLEMENTASI

No.Dx Hari/Tgl/Jam Implementasi Evaluasi Paraf


1 kamis 17-10- - Mengkaji keluhan nyeri (penyebab, S: Klien mangatakan nyerinya
19 berkurang
kualitas, lokasi, skala dan waktu.
(20:30)
- Mengobservasi reaksi nonverbal dari O: Klien tanpak Rileks
Nyerinya terkontrol
ketidaknyamanan
- Menggunakan teknik komunikasi
A: Masalah teratasi sebagian
terapeutik untuk mengetahui
pengalaman nyeri klien P: Intervensi dihentikan :
- mengkaji skala nyeri dan intensitas
nyeri
- Mengontrol lingkungan yang dapat
mempengaruhi nyeri seperti suhu
ruangan, pencahayaan dan kebisingan
- Mengarkan klien teknik relaksasi
dalam distraksi kolaborasi dengan
dokter dalam pemberian analgetik

2. kamis , 17- S:
10-19 1. Membersihkan lingkungan setelah Klien mengatakan luka operasinya
(20;30)
dipakai pasien lain sudah tidak terlalu nyeri.
2. mempertahankan tehnik isolasi O:- Kondisi luka sudah membaik
3.membatasi pengunjung bila perlu
- Suhu 36,5Oc
4. mengintruksikan pada pengunjung
A : Masalah teratasi
untuk mencuci tangan saat
P : Intervensi dihentikan
berkunjung dan setelah berkunjung
meninggalkan pasien
5. menggunakan sabun untuk cuci
tangan
6. mengnjurkan klien istrahat
7. menginspeksikondsi luka/insisi
bedah
8. menginspeksi kulit terhadap
membrane mukosa terhadap
kemerahan, panas

3. kamis, 17- 1. Memanipulasi lingkungan S –klien mengatakan klien nyaman


10-2019
di sekitar klien Klien senang
(21:00)
2. Mempertahankan kebugaran O - klien terlihat rileks
klien Klien sudah bisa mulai bercanda
3. Memberikan rasa nyaman A - masalah teratasi
4. Menganjurkan keluarga P –hentikan intervensi
untuk mendampingi klien

EVALUASI TINDAKAN

NO. Hari, Tanggal Respon Perkembangan Paraf


DX dan Jam
I kamis, 17-10- S – Klien mengatakan nyeri sudah berkurang
2019 - P:Klien Nyeri Di samping anus
21.00 Q:nyeri saat bergerak
R: lokasi di samping anus
S: 3
T:nyeri timbul datang
O:- Tampak rileks
A:-Masalah teratasi semua
P:- Intervensi di hentikan
II kamis , 10-10- S:
2019 Klien mengatakan luka operasinya sudah tidak terlalu nyeri.
21:30
O:- Kondisi luka sudah membaik

- Suhu 36,5Oc
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan

III Kamis , 17-09- S –klien mengatakan klien nyaman


2019
Klien senang
21.30
O - klien terlihat rileks
Klien sudah bisa mulai bercanda
A - masalah teratasi
P –hentikan intervensi

Anda mungkin juga menyukai