DISUSUN OLEH :
4. YOSANANDA F 21117140
Penulis,
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ...............................................................................................
Daftar Isi ..........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................
A. Latar Belakang .....................................................................................
B. Tujuan .................................................................................................
C. Manfaat
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................
A. Pengertian ............................................................................................
B. Epidemiologi
C. Hubungan Status Klinis Tiroid dengan Intoleransi Glukosa
D. Resistensi Insulin dan Intoleransi Glukosa
A. LATAR BELAKANG
Diabetes mellitus merupakan suatu kelompok penyakit metabolik
dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi
insulin, kerja insulin atau kedua-duanya. Diagnosis DM umumnya akan
dipikirkan bila ada keluhan khas DM berupa poliuria, polidipsia, polifagia,
dan penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan sebabnya. Secara
epidemiologik diabetes seringkali tidak terdeteksi dan dikatakan onset atau
mulai terjadinya adalah 7 tahun sebelum diagnosis ditegakkan, sehingga
morbiditas dan mortalitas dini terjadi pada kasus yang tidak terdeteksi
(Soegondo, et al., 2005).
Diabetes mellitus jika tidak dikelola dengan baik akan dapat
mengakibatkan terjadinya berbagai penyakit menahun, seperti penyakit
serebrovaskular, penyakit jantung koroner, penyakit pembuluh darah
tungkai, penyakit pada mata, ginjal, dan syaraf. Jika kadar glukosa darah
dapat selalu dikendalikan dengan baik, diharapkan semua penyakit
menahun tersebut dapat dicegah, atau setidaknya dihambat. Berbagai
faktor genetik, lingkungan dan cara hidup berperan dalam perjalanan
penyakit diabetes (Soegondo, et al., 2005)
Dengan demikian adanya kelainan ataupun gangguan yang terjadi
pada kelenjar atau pusat penyekresi hormone ini maka dapat
mempengaruhi segala aktifitas kimia tubuh (metabolisme). Sehingga pada
klien dengan gangguan tiroid (hipertiroiditisme atau hipotiroidisme) yang
mana merupakan suatu penyakit yang menyerang kelenjar tiroid, akan
merasa terganggu untuk melakukan aktifitas dikarenakan efek dari
kelainan tersebut yang sangat mempengaruhi proses metabolisme dalam
tubuh.
Dewasa ini jumlah penderita hipertiroid terus meningkat. Hipertiroid
merupakan penyakit hormon yang menempati urutan kedua terbesar di
Indonesia setelah diabetes. Posisi ini serupa dengan kasus di dunia.
Hipertiroid atau disebut juga tirotoksikosis merupakan suatu
ketidakseimbangan metabolisme yang terjadi karena produksi yang
berlebihan hormone tiroid. Bentuk yang paling umum adalah graves, yang
meningkatkan produksi hormone tiroksin (T4), membuat kelenjar tiroid
membesar (goiter; Gondok) dan menyebabkan perubahan system yang
multiple.
Insidensi hipertiroid paling tinggi pada wanita berusia antara 30 dan
60 tahun, khususnya wanita dengan riwayat kelainan tiroid dalam
keluarga; hanya 5% pasien berusia di bawah 15 tahun.
B. TUJUAN
PEMBAHASAN
A. Pengertian
B. Epidemiologi
PENUTUP
A. Kesimpulan
Seperti yang diuraikan diatas bahwa ISPA mempunyai variasi
klinis yang bermacam-macam, maka timbul persoalan pada pengenalan
(diagnostik) dan pengelolaannya.Sampai saat ini belum ada obat yang
khusus antivirus.Idealnya pengobatan bagi ISPA bakterial adalah
pengobatan secara rasional.Pengobatan yang rasional adalah apabila
pasien mendapatkan antimikroba yang tepat sesuai dengan kuma
penyebab. Untuk dapat melakukan hal ini , kuman penyebab ISPA
dideteksi terlebih dahulu dengan mengambil material pemeriksaan yang
tepat, kemudian dilakukan pemeriksaan mikrobiologik, baru setelah itu
diberikan antimikroba yang sesuai.
B. Saran
1. Semoga makalah sederhana ini dapat menjadi ilmu yang bermanfaat
bagi pembaca
2. Makalah ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi pembaca terutama
perawat dalam membuat asuhan keperawatan
DAFTAR PUSTAKA